TUGAS 6
(Kolesterol)
KELOMPOK : 8
KELAS : E
DOSEN PEMBIMBING :
SITI ROFIDA, S.Si, M.FARM., APT
DRS. HERRA STUDIAWAN, M.Si., APT
AMALIYAH DINA ANGGRAENI, M.FARM., APT
2020
Latar belakang
1. TUJUAN UMUM
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang kaitan antara polaritas eluen dengan harga Rf.
2. PRINSIP TEORI
A. Kolesterol
Metode pemisahan
Metode Pemisahan pada Kromatografi Metode pemisahan merupakan aspek penting dalam
dibidang analisis karena kebanyakan sampel yang akan dianalisis berupa campuran.
Pemisahan dilakukan untuk memperoleh senyawa murni dari suatu zat yang ingin dianalisis
dengan memisahkan senyawa murni dan analitnya. Beberapa teknik pemisahan yang bisa
diterapkan diantaranya ekstraksi, destilasi, kristalisasi dan kromatografi.
Fase Diam
Pemilihan fase diam pada KLT didasarkan pada sifat fisika kimia komponen sampel yang
akan dipisahkan meliputi polaritas, kelarutan, kemampuan mengion, berat molekul, bentuk
dan ukuran analit. Sifat fisika kimia tersebut berperan penting dalam menentukan mekanisme
pemisahan dalam KLT. Sorben fase diam pada KLT dapat berupa senyawa anorganik
maupun organik. Sorben anorganik misalnya alumunium oksida, silikon oksida, magnesium
karbonat, kalsium karbonat, dan lain-lain. Sedangkan sorben organik misalnya pati dan
selulosa.
Fase Gerak
Pada umumnya kotoran dalam lempeng bersifat hidrofil sehingga penggunaan fase gerak
polar akan menyebabkan pengotor lempeng cenderung bermigrasi mengikuti fase gerak dan
memiliki Rf tinggi (>0,8).
Eluen
Pemilihan eluen merupakan faktor yang paling berpengaruh pada sistem KLT. Eluen
dapat terdiri dari satu pelarut atau campuran dua sampai enam pelarut. Campuran pelarut
harus saling sampur dan tidak ada tanda-tanda kekeruhan.
Pemilihan eluen yang cocok dapat dilakukan melalui tahapan optimasi eluen.
Optimasi eluen diawali dengan menentukan sifat fisika kimia analit yang akan dianalisis dan
jenis sorben fase diam yang digunakan. Misalnya sorben dengan prinsip pemisahan
berdasarkan muatan ion diperlukan data tentang jenis dan intensitas muatan ion dalam
pemilihan komposisi eluen. Pada sorben dengan prinsip pemisahan berdasarkan polaritas
dibutuhkan nilai koefisien partisi (P atau log P) dan tetapan dissosiasi (pKa) analit dalam
penentuan eluen. Nilai koefisien partisi analit digunakan untuk menentukan afinitas analit
terhadap fase diam dan fase gerak. Nilai tetapan disosiasi (pKa) digunakan untuk menentukan
bentuk analit (ion atau molekul) pada pH lingkungan tempat berada. Bila analit berada pada
pH dibawah pKa, analit akan berbentuk molekul. Bila analit berada pada pH diatas pKa,
analit berbentuk ion.
Perhitungan Rf