BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kromatografi
Kromatografi berasal dari bahasa Yunani Kromatos yang berarti warna dan
Gambar 2.1 Distribusi Komponen A, B, dan C pada Fase Diam dan Fase Gerak
(Wiryawan, 2008)
2.2
Jenis-jenis Kromatografi
a. Kromatografi Lapis Tipis
Yaitu kromatografi yang menggunakan lempeng gelas atau aluminium yang
dilapisi dengan lapisan tipis alumina, silika gel, atau bahan serbuk lainnya.
Kromatografi lapis tipis pada umumnya dijadikan metode pilihan pertama
pada pemisahan dengan kromatografi.
b. Kromatografi Penukar Ion
3
Ardian Syahputra/120405026
Laboratorium Kimia Analisa
antara dua cairan yang saling tidak bercampur. Jadi partisi suatu senyawa terjadi
antara kompleks selulosa-air dan fasa mobil yang melewatinya berupa pelarut
organik yang sudah dijenuhkan dengan air atau campuran pelarut (Sholihat, 2011).
2.4
Ardian Syahputra/120405026
Laboratorium Kimia Analisa
Enzim merupakan suatu katalisator yang membantu dalam proses metabolisme yang
ada di dalam tubuh setiap makhluk hidup sehingga dapat dikatakan bahwa gen
mengontrol metabolisme setiap makhluk hidup. Hal ini diketahui setelah Beadle dan
Ardian Syahputra/120405026
Laboratorium Kimia Analisa
Tatum meneliti untuk mencari mutan cendawan roti neuspora crassa. Mereka
menemukan mutan yang mempunyai kebutuhan nutrisi yang berbeda dengan
cendawan tipe liarnya. Untuk menemukan cacat metabolik auksotrof (hidup dengan
makan yang khusus), Beadle dan Tatum mengambil sampel mutan yang tumbuh pada
medium lengkap, kemudian dimasukkan ke dalam beberapa tabung yang berbeda.
Setiap tabung terdiri dari medium minimal yang ditambah dengan nutrien tambahan.
Nutrien tambahan tertentu yang menyebabkan mutan tumbuh berarti menunjukkan
cacat metabolik. Mereka menyimpulkan bahwa masing-masing mutan kekurangan
enzim yang berbeda-beda. Dengan asumsi bahwa setiap mutan mempunyai cacat
pada satu gen tunggal, mereka merumuskan hipotesis satu gen-satu enzim (one geneone enzyme). Setelah para ahli dan peneliti mempelajari lebih lanjut tentang protein,
mereka membuat revisi kecil mengenai hipotesis satu gen-satu enzim. Tidak semua
protein adalah enzim. Sebagai contoh, hemoglobin, protein transpor oksigen dalam
sel darah merah vertebrata, terbentuk dari dua jenis polipeptida, yang berarti protein
ini dikode oleh dua gen. Oleh karenanya, kita bisa menyatakan kembali ide Beadle
dan Tatum sebagai hipotesis satu gen-satu polipeptida (one gene-one polypeptide)
Setiap proses metabolisme, makhluk hidup mempunyai tahapan-tahapan dalam
pembentukannya yang dikenal dengan istilah central dogma. Central dogma
yaitu sebuah gen dalam rantai DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang kemudian
ditranslasi menjadi polipeptida, hingga kemudian diproses menjadi protein.
Enzim dapat diisolasi dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pengisolasian
enzim-enzim tersebut dapat dipisahkan melalui proses kromatografi. Kromatografi
merupakan metode untuk memisahkan atau mengidentifikasi suatu komponen kimia
dari suatu campuran. Cara tersebut digunakan oleh ilmuwan untuk mengidentifikasi
suatu protein tunggal dari suatu komponen sel atau jaringan suatu makhluk hidup.
Cara pemisahannya menggunakan prinsip interaksi molekul yang berbeda melalui
medium stasioner (fase diam) di bawah pengaruh fase gerak. Cara pemisahan
tersebut berdasarkan kecepatan migrasi tiap-tiap komponennya melalui medium
stasioner (fase diam) di bawah pengaruh fase gerak (mobile). Aliran (gerakan) fase
gerak tersebut menyebabkan perbedaan migrasi campuran, sehingga campuran dapat
terpisahkan.
Ardian Syahputra/120405026
Laboratorium Kimia Analisa
xantopterin
(hijau-biru),
sepiapterin
(kuning),
2-amino-4-
hidroksipteridin (biru), biopterin (biru), isosepiapterin (kuning). Perbedaan pigmenpigmen tersebut dapat diketahui berdasarkan perbedaan warnanya. Pigmen-pigmen
tersebut diurutkan berdasarkan yang paling berat naiknya. Ketujuh pigmen tersebut
sebenarnya diatur oleh dua pigmen utama yaitu ommochrome dan pteridin. Pigmen
mata ommochrome memberikan warna coklat sedangkan pigmen mata pteridin
memberika warna merah cerah. Pigmen mata cerah pteridin disintesis dari prekusor
GTP, sedangkan ommochrome disintesis dari tryptophan. Pteridin merupakan salah
satu campuran yang dapat dipisahkan berdasarkan prinsip kromatografi dan dapat
diidentifikasi di bawah sinar ultraviolet (UV). Penelitian Morgant terhadap mutanmutan Drosophila melanogaster menghasilkan kesimpulan bahwa mutasi-mutasi
terjadi pada kromosom yang terpaut oleh kromosom seks. Eyemissing pada
Drosophila melanogaster, mata putih pada Drosophila melanogaster, dan mutasimutasi lainnya pada mata ternyata terpaut oleh kromosom X. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa mata Drosophila melanogaster betina normal lebih cerah
daripada jantan, karena individu betina memiliki dua kromosom X sedangkan
individu jantan hanya memiliki satu kromosom.
(Addana, 2010).
Ardian Syahputra/120405026
Laboratorium Kimia Analisa
Ardian Syahputra/120405026
Laboratorium Kimia Analisa
Selesai
Gambar 2.2 Flowchart Aplikasi pada Pemisahan Biokimiawi Pigemn
Mata Drosophila melanogaster dengan Kromatografi Kertas dan
Kromatografi Lapis Tipis
(Addana, 2010)