Anda di halaman 1dari 6

1. Apa itu isolasi?

Dan bagaimana bisa dapat dikatakan sampel tersebut menjadi isolate murni
Isolasi adalah proses pemisahan komponen kimia yang terdapat dalam suatu ekstrak. Hal ini
dilakukan ketika ingin mengambil bahan aktif dari ekstrak kasar (Crude extract) (Skalika-Wozniak
et al, 2008)
Isolat dikatakan murni apabila noda atau bercak yang nampak hanya satu saja atau tunggal. Hal
ini karena pada isolat tersebut hanya mengandung 1 jenis komponen saja sehingga sudah tidak
perlu dipisahkan lagi atau isolate dikatakan sudah murni (Juliana, dkk, 2010)
2. Perbedaan klt wajib lengkap sampe depe klt dua dimensi dll, kltp, kkg, kcv, dan kckt
- klt dan klt dua dimensi memiliki prinsip yang sama yaitu adsorbsi dan partisi, tetapi yang
membedakannya adalah pada klt dua dimensi didasarkan pada proses elusi yang bertujuan
untuk memperpanjang jarak lintasan noda untuk memperoleh senyawa tunggal. Cara
mengelusi dengan metode ini adalah sampel ditotolkan lalu dikembaangkan dengan satu
sistem fase gerak sehingga campuran terpisah menurut jalur yang sejajar dengan salah satu
sisi. Lempeng diangkat, dikeringkan dan diputar 90 oC dan diletakkan ke dalam chamber yang
berisi fase gerak yang kedua sehingga bercak yang terpisah pada pengembangan pertama
terletak di bagian bawah sepanjang lempeng lalu dikromatografi lagi (Ibnu dan Abdul, 2008)
- Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dapat digunakan untuk tujuan analitik dan preparative. Klt
analitik digunakan untuk menganalisa senyawa-senyawa organic dalam jumlah kecil
misalnya, menentukan jumlah komponen dalam campuran dan menentukan pelarut yang
tepat untuk pemisahan dengan KLT preparative. Sedangkan KLT preparative digunakan
untuk memisahkan campuran senyawa dari sampel dalam jumlah besar berdasarkan
fraksinya, yang selanjutnya fraksi-fraksi tersebut dikumpulkan dan digunakan untuk analisa
berikutnya (Townshend, 1995)
- Kromatografi Cair Vakum (KCV) salah satu metode frakssinasi yaitu dengan memisahkan
crude extract menjadi fraksi-fraksinya yang lebih sederhana. Pemisahan tersebut berupa
berisi fase diam dan aliran fase geraknya dibantu dengan pompa vakum. Fase diam yang
digunakan dapat berupa silika gell atau aluminium oksida. Sedangkan pada KLT umumnya
menggunakan fase diam yaitu silika gel, alumina. Dilika dan alumina adsorben (fasa diam)
yang serba guna (Syahmani, 2017)
- Kromatografi adalah teknik pemisahan fisik suatu campuran zat-zat kimia (analit) yang
berdasarkan pada perbedaan migrasi/ distribusi masing-masing komponen campuran yang
terpisah pada fase diam (stationary phase) dibawah pengaruh fase gerak (mobile phase),
fase gerak dapat berupa gas atau zat cair dan fasa diam dapat berupa zat cair atau zat padat.
Kromatografi merupakan teknik analisis dengan solut atau zat-zat terlarut terpisah oleh
perbedaan kecepatan elusi, karena zat-zat ini melewati kolom kromatografi. Pemisahan
solut-solut diatur oleh distribusi solut dalam fase gerak dan fase diam. Saat ini, KCKT
merupakan teknik pemisahan yang diterima secara luas untuk analisis dan pemurnian
senyawa tertentu dalam suatu sampel pada sejumlah bidang. KCKT merupakan metode yang
tidak dekstruktif dan dapat digunakan baik untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif serta
memiliki kecepatan analisis dan kepekaan yang tinggi (Gandjar & Rohman, 2007).
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau High Performance Liquid Chromatography
(HPLC) merupakan salah satu metode kimia dan fisikokimia.KCKT termasuk metode analisis
terbaru yaitu suatu teknik kromatografi dengan fase gerak cairan dan fase diam cairan atau
padat. Banyak kelebihan metode ini jika dibandingkan dengan metode lainnya.
Kelebihan itu antara lain:
1. mampu memisahkan molekul-molekul dari suatu campuran
2. mudah melaksanakannya
3. kecepatan analisis dan kepekaan yang tinggi
4. dapat dihindari terjadinya dekomposisi / kerusakan bahan yang dianalisis
5. resolusi yang baik
6. dapat digunakan bermacam-macam detektor
7. kolom dapat digunakan kembali
8. mudah melakukan sample recovery
3. Prinsip kerja dari semua percobaan
- Prinsip kerja maserasi
Prinsip maserasi adalah ekstraksi zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk
dalam pelarut yang sesuai selama beberapa hari pada temperature yang sesuai selama
beberapa hari pada temperature kamar terlindung dari cahaya, pelarut akan masuk ke
dalam sel dari tanaman melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan
konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan diluar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi
akan terletak keluar dan diganti oleh pelarut dengan konsentrasi rendah (proses difusi).
Peristiwa tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan diluar
sel dan di dalam sel. Selama proses maserasi (biasanya sekitar 2-14 hari) dilakukan
pengadukan/pengocokan dan penggantian pelarut setiap hari. Pengocokkan memungkinkan
pelarut segar mengalir berulang-ulang masuk ke seluruh permukaan simplisia yang sudah
halus. Endapan yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya dipekatkan (Ansel, 1989)
- Prinsip kerja evaporasi

Prinsip kerja evaporasi yaitu penguapan atau perubahan wujud zat daric air menjadi uap
untuk memisahkan pelarut (solvent) dari larutan sehingga menghasilkan larutan yang lebih
pekat. Prinsip kerja lainnya adalah pemekatan larutan dengan evaporasi berdasarkan pada
perbedaan titik didih yang sangat besar antara zat-zat terlarut dengan pelarutnya
(Praptiningsih, 1999)

- Prinsip kerja skrining fitokimia


Prinsip pada skrining fitokimia dilakukan berdasarkan komposis kimia dalam tumbuhan yang
dimiliki dan senyawa target yang diamati atau dianalisa. Analisis ini bersifat kualitatif
sehingga data yang diperoleh adalah data kualitatif (Marline dkk, 2019)
- Prinsip kerja klt
Prinsip dari Kromatografi lapis tipis adalah dimana suatu analit bergerak melintasi lapisan
fase diam di bawah pengaruh fase gerak, yang bergerak melalui fase diam. Semakin polar
suatu senyawa fase gerak, semakin besar partisi ke dalam fase diam berupa silika gel,
semakin sedikit waktu yang dibutuhkan fase gerak untuk bergerak menyusuri plat sehingga
semakin pendek jarak tempuh senyawa tersebut menaiki plat dalam waktu tertentu
(Watson, 2005)
- Prinsip kerja kcv
Prinsip kerja kcv yaitu partisi dan adsorpsi yang pemisahannya menggunakan bantuan
tekanan dari pompa vakum. Fase diam pada fraksinasi KCV menggunakan silika G60 GF 254
dan fase gerak menggunakan pelarut dengan tingkat kepolaran meningkat. Penggunaan
pelarut dengan kepolaran meningkat bertujuan agar setiap pelarut dapat melarutkan
senyawa berdasarkan tingkat kepolarannya (Maro dan Harlia, 2015)
- Prinsip kerja kkg
Prinsip kerja dari kromatografi kolom gravitasi adalah distribusi kelarutan dan daya adsorbs
fase diam berupa adsorben dan fase gerak berupa eluen. Penambahan eluen secara terus
menerus mengakibatkan masing-masing komponen akan bergerak turun pada bagian atas
kolom akan terjadi kesetimbangan baru antara adsorben, komponen campuran dan eluen
(skoog, 1996)
- Prinsip kerja kltp
Prinsip kerja dari kltp adalah berdasarkan perbedaan daya serap dan daya partisi serta
kelarutan dari komponen-komponen kimia yang akan bergerak mengikuti kepolaran eluen,
oleh karena dara serap adsorben terhadap komponen kimia tidak sama, maka komponen
bergerak dengan kecepatan yang berbeda sehingga hal inilah yang menyebabkan pemisahan
(Nasution, 2010)
4. Cara kerja isolasi (dari maserasi hingga mendapatkan isolate murni dalam bentuk paragraph
5. Apa yang dimaksud dengan fraksi pada kltp
Tujuannya untuk membandingkan fraksi mana yang paling Nampak noda untuk dikerok. Dimana
hasil yang diperoleh yaitu fraksi dari KCV yang paling baik atau paling bagus. Karena bercak pita
yang terbentuk beberapa pita pada lempeng KLTP dimana pita yang akan keruk pada lempeng
adalah pita yang memiliki warna yang lebih kuning berlatar ungu yang dapat disebut sebagai
fraksi aktif
6. Pengertian semua percobaan
a. Percobaan maserasi
Maserasi merupakan salah satu metode ekstraksi yang paling umum dilakukan dengan cara
memasukkan serbuk tanaman dan pelarut yang sesuai ke dalam suatu wadah inert yang
ditutup rapat pada suhu kamar. Akan tetapi, ada pula kerugian utama dari metode maserasi
ini, yaitu dapat memakan banyak waktu, pelarut yang digunakan cukup banyak, dan besar
kemungkinan beberapa senyawa dapat hilang. Selain itu, beberapa senyawa mungkin saja
akan sulit diekstraksi pada suhu kamar. Namun di sisi lain, metode maserasi dapat juga
menghindari resiko rusaknya senyawa-senyawa dalam tanaman yang bersifat termolabil
(Tetti, 2014).
b. Percobaan evaporasi
Evaporasi adalah proses pengentalan larutan dengan cara mendidihkan atau menguapkan
pelarut. Di dalam pengolahan hasil pertanian proses evaporasi bertujuan untuk,
meningkatkan larutan sebelum proses lebih lanjut, memperkecil volume larutan,
menurunkan aktivitas air (Praptiningsih, 1999)
c. Skrining fitokimia
Skrining fitokimia merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi
kandungan senyawa metabolit sekunder suatu bahan alam. Skrining fitokimia merupakan
tahap pendahuluan yang dapat memberikan gambaran mengenai kadnungan senyawa
tertentu dalam bahan alam yang akan diteliti. Skrining fitokimia dapat dilakukan, baik secara
kualitatif, semi kuantitatif, maupun kuantitatif sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Metode skrining fitokimia secara kualitatif dapat dilakukan melalui reaksi warna dengan
menggunakan suatu pereaksi tertentu. Hal penting yang mempengaruhi dalam proses
skrining fitokimia adalah pemilihan pelarut dan metode ekstraksi. Pelarut yang tidak sesuai
memungkinkan senyawa aktif yang diinginkan tidak dapat tertarik secara baik dan sempurna
(Kristianti et al., 2008).
d. Klt
Kromatografi lapis tipis adalah suatu tehnik yang sederhana dan banyak digunakan. Metode
ini menggunakan kempeng kaca atau lembaran plastik yang ditutupi penyerap untuk lapisan
tipis dan kering bentuk silika gel, alumina, selulosa dan polianida. Untuk menotolkan larutan
cuplikan pada lempeng kaca, pada dasarnya digunakan mikro pipet/pipa kapiler. Setelah itu,
bagian bawah dari lempeng dicelup dalam larutan pengelusi di dalam wadah yang tertutup
(Chamber) (Rudi, 2010)
e. Kcv
Kromatografi cair vakum merupakan salah satu metode fraksinasi yaitu dengan memisahkan
crude ekstrak menjadi fraksi-fraksinya yang lebih sederhana. Pemisahan tersebut
memanfaatkan kolom yang berisi fase diam dan aliran fase geraknya dibantu dengan pompa
vakum. Fase diam yang digunakan dapat berupa silika gel atau aluminium oksida
(Ghisalberti, 2008)
f. Kkg
Kromatografi kolom gravitasi merupakan suatu metode pemisahan fisik dimana
komponennya dipisahkan dan didistribusi di antara dua fase dengan menggunakan bantuan
gaya gravitasi dengan menggunakan kolom sebagai alatnya (Day and Underwood, 1986)
g. Kltp
Kromatografi lapis tipis preparative adalah salah satu metode yang memerlukan
pembiayaan paling murah dan memakai peralatan paling dasar. Walaupun kltp dapat
memisahkan bahan dalam jumlah gram, sebagian besar pemakaiannya hanya dalam jumlah
milligram. Kltp bersama-sama dengan kromatografi kolom terbuka, masih dijumpai dalam
sebagian besar publikasi mengenai isolasi bahan alam (Hostettmann, 2006)
7. Skrining fitokimia semua senyawa (+ penjelasan perbedaan senyawa dan manfaat di bidang
farmasi)
8. Gambarkan :
a. Dalam bentuk bagan proses 4 jalur biosintesis senyawa metabolit sekunder
b. Rumus struktur dan rumus molekul dari masing-masing senyawa
9. Buatlah dalam bentuk tabel : nama senyawa, range nilai rf, tingkat kepolaran senyawa, warna
noda yang dihasilkan pada uv 366 nm dan pereaksi semprot yang dapat digunakan pada
senyawa serta perubahan warnanya

Nama Range nilai Tingkat Warna noda Pereaksi Perubahan


senyawa Rf kepolaran yang semprot yang warna
senyawa dihasilkan dapat
pada uv 366 digunakan
nm
Saponin 0,92 Ungu H2SO4 Merah
muda

10. Jelaskan mengapa pada pengujian klt akan menghasilkan perbedaan noda warna dari setiap
senyawa (jelaskan sesuai masing-masing warna noda senyawa)

Anda mungkin juga menyukai