Pria 76 Tahun Dengan Sesak Nafas dan Penyakit Paru Obstruk Kronik :
Laporan Kasus
76 Years Old Man With Shortness of Breath and Chronic Obstructive Pulmonary
Disease : Case Report
Alvian Hasan , Maryam Kalasi2, Ni Wayan Vebbyani3, Putri Cahyani Lawani4, Syah
1,2*
Randol Genti5.
1
Jurusan Farmasi, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo, Jl.
Jend. Sudirman No.6 Dulalowo Tim., Kota Tengah, Kota Gorontalo,
Gorontalo, 96112, Indonesia.
2
Jurusan Farmasi, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo, Jl.
Jend. Sudirman No.6 Dulalowo Tim., Kota Tengah, Kota Gorontalo,
Gorontalo, 96112, Indonesia.
ABSTRAK
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan salah satu penyakit yang memiliki
angka kematian dan kesakitan yang tinggi di dunia dan Indonesia. Penyakit PPOK
memiliki hubungan yang berbanding lurus dengan rokok, semakin banyak dan semakin
lama seseorang merokok maka risiko untuk timbulnya PPOK semakin meningkat. Pada
kasus ini Tn. X berumur 76 Thn. Mengeluhkan sesak nafas sejak 3 hari yang lalu, pasien
mengatakan mengalami batuk berdahak, nyeri pada dada bagian kanan dan nyeri
bertambah bila pasien batuk, dengan dahak yang dikeluarkan berwarna putih
kekuningan. Dengan kondisi pasien yaitu lemas, suara nafas terdengar wheezing. Hasil
pemeriksaan dokter pasien terdiagnosis Penyakit Paru Obstruk Kronik dan menerima
pengobatan salbutamol 2 x sehari serta Pemeriksaan TTV dan TD menunjukkan 140/80
mmHg, Nadi 86x/minute, Suhu 36.7ºC dan RR: 28x/menit. Sehingga dapat di simpulkan
pasien terdiagnosis penyakit paru obatruk kronis.
Kata kunci: PPOK, Rokok, Salbutamol, Terapi
ABSTRACT
Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a disease that has a high mortality and
morbidity rate in the world and Indonesia. COPD disease has a directly proportional
relationship with cigarettes, the more and longer cigarettes smoked, the risk for
developing COPD increases. In this case Mr. X is 76 years old. Complaining of shortness of
breath since 3 days ago, the patient said he had a cough with phlegm, pain in the right
chest and the pain increased when the patient coughed, with yellowish white phlegm.
The patient's condition is currently weak, breath sounds sound wheezing. the results of
the doctor's examination the patient was diagnosed with Chronic Obstructive Pulmonary
Disease and received salbutamol treatment 2 times a day and TTV and BP examination
178
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.16 No. 02 Desember 2019:178-187
showed 140/80 mmHg, pulse 86x/minute, temperature 36.7ºC and RR: 28x/minute.
Conclusion of the diagnosis of patients diagnosed with chronic pulmonary disease.
Key words: COPD, Cigarettes, Salbutamol, Shortness of breath, Therapy
Pendahuluan dan beban sosio ekonomi yang lebih
Penyakit Paru Obstruktif Kronik tinggi. Untuk itu, pendekatan diagnosis
(PPOK) merupakan salah satu penyakit dan tatalaksana yang tepat untuk PPOK
yang memiliki angka kematian dan sangat diperlukan sebagai upaya untuk
kesakitan yang tinggi di dunia. Penyakit menurunkan angka kesakitan dan
ini lebih sering dialami laki-laki kematian akibat PPOK, terutama pada
dibandingkan perempuan dan derajat berat. Mengingat tingginya angka
kebanyakan penderita PPOK berusia kematian akibat PPOK, laporan kasus ini
diatas 40 tahun. Penyakit PPOK memiliki mengangkat topik penatalaksanaan
hubungan yang berbanding lurus dengan PPOK pada pasien Tn. X sebagai berikut :
rokok, semakin lama seseorang merokok Laporan Kasus
maka risiko untuk timbulnya PPOK 1. Identitas Pasien
semakin meningkat. Selain sering dialami Nama : Tn. X
oleh perokok berat, prevalensi PPOK Jenis Kelamin : Laki-Laki
juga tinggi pada daerah yang memiliki Usia : 76 Tahun
tingkat polusi yang tinggi (Wisman, 2. Anamnesis
2015). a. Keluhan Utama
Hasil Riset Kesehatan Dasar Mengeluhkan sesak nafas
(RISKESDAS) tahun 2018 didapatkan sejak 3 hari yang lalu
prevalensi penyakit paru obstruktif b. Riwayat Penyakit Sekarang
kronis (PPOK) di Indonesia sebanyak Tn. X berumur 76 Thn.
3,7% dan lebih sering terjadi pada jenis Mengeluhkan sesak nafas sejak 3 hari
kelamin laki-laki. Sementara prevalensi yang lalu, pasien mengatakan mengalami
untuk wilayah DIY adalah 3,1%. Hal ini batuk berdahak, nyeri pada dada bagian
juga berhubungan dengan terus kanan dan nyeri bertambah bila pasien
meningkatnya prevalensi merokok pada batuk, dengan dahak yang dikeluarkan
remaja (10-18 tahun), yaitu 7,2% berwarna putih kekuningan. Kondisi
(Riskesdas 2013), 8,8% (Sirkesnas 2016) pasien saat ini lemas, suara nafas
dan 9,1% (Riskesdas 2018). terdengar wheezing. hasil pemeriksaan
Menurut The Global Burden of dokter pasien terdiagnosa Penyakit Paru
Disease Study memperkirakan PPOK Obstruk Kronik dan menerima
akan menjadi penyebab kematian nomor pengobatan salbutamol 2 x sehari serta
tiga di dunia pada tahun 2020 dan akan Pemeriksaan TTV dan TD menunjukkan
menjadi penyebab kematian ke empat 140/80 mmHg, Nadi 86x/menit, Suhu
pada tahun 2030. Kondisi PPOK dengan 36.7°C dan RR: 28x/menit.
derajat yang lebih berat berhubungan a. Riwayat Penyakit Dahulu
dengan kualitas hidup yang lebih buruk 1. Riwayat hipertensi: disangkal
179
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.16 No. 02 Desember 2019:178-187
180
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.16 No. 02 Desember 2019:178-187
181
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.16 No. 02 Desember 2019:178-187
182
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.16 No. 02 Desember 2019:178-187
183