Anda di halaman 1dari 5

MAGISTER BIOMEDIK

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

UJIAN AKHIR SEMESTER


INSTRUMENTASI
Dr. Dra. Atina Hussaana, M.Si, Apt
Nama : Metalia
MBK : MBK2219010290

Kultur Sel

1. Jelaskan apa manfaat kultur sel. (20 point)

Jawaban :

Kultur sel digunakan untuk mempelajari efek intervensi suatu senyawa / obat baru, efek
perlakuan khusus (misal suhu inkubasi), melihat morfologi sel, tingkat pertumbuhan ataupun
ekspresi gen dari sel yang dikultur.
Kultur sel juga dapat dijadikan parameter diagnostik terjadinya kanker ataupun gangguan
metabolisme dilihat dari biomarker yang dihasilkan oleh sel.

2. Perhatikan gambar berikut, ceritakan peralatan yang terlihat beserta fungsinya pada proses
kultur sel. (30 point)

Jawab :

a. Labu kultur tutup kuning dan tutup biru : berfungsi untuk menumbuhkan sel yang
dirancang untuk meningkatkan aerasi dengan memasukkan baffle yang membantu
pencampuran saat diletakkan diatas meja pengocok
b. Media tanam kultur (cawan petri ) : media yang diperlukan agar sel atau jaringan yang di
isolasi dapat tumbuh dan berkembang menjadi sel atau jaringan yang lengkap. Seringkali
berguna untuk mengisolasi kultur murni dari mikroba
c. Plat tetes : peralatan laboratorium yang berbentuk seperti lempengan yang memiliki
beberapa titik cekungan seperti mangkok yang berukuran kecil yang berfungsi untuk
menaruh sampel laruran yang akan direaksikan antara bahan yang satu dengan bahan
yang lainnya.
d. Alat incubator berfungsi untuk : untuk membudidayakan organisme sel, memproduksi
kumpulan mikroba, pengembangbiakan serangga, penyimpanan sample sebelum di
proses, mempercepat laju pertumbuhan objek yang sulit tumbuh secara alami.

3.Perhatikan reagen dibawah ini dan ceritakan kegunaannya pada kultur sel. (30 point)

A B C
Jawab :
a. FBS digunakan dalam berbagai aplikasi. Salah satu kegunaan utama FBS adalah dalam
kultur sel eukariotik, di mana ia menyediakan banyak nutrisi penting dan faktor
pertumbuhan yang memfasilitasi kelangsungan hidup dan proliferasi sel. Namun,
penting untuk dicatat bahwa FBS dalam kultur sel manusia dapat memperkenalkan
artefak penelitian; sel manusia yang dikultur dengan sera manusia berperilaku berbeda
dari sel yang dikultur dengan FBS.
FBS juga digunakan dalam penelitian, pembuatan, dan pengendalian vaksin manusia
dan hewan dan obat biotek, dan digunakan untuk menghentikan pencernaan tripsin  atau
untuk berperan sebagai pelindung dalam kriopreservasi. Media kultur sel tanpa serum
apa pun telah digunakan selama bertahun-tahun. FBS mungkin bukan suplemen terbaik
untuk kultur sel. Sebagai contoh, bovine serum albumin dengan insulin-transferrin-
sodium selenite dan / atau faktor pertumbuhan epidermal dalam medium kultur
meningkatkan kualitas embrio sapi dan invasi trofoblas dibandingkan dengan fetal
bovine serum.
b. PBS atau phosphate-buffered saline adalah larutan buffer yang sangat berharga karena
meniru konsentrasi ion, osmolaritas, dan pH cairan tubuh manusia. Dengan kata lain, ini
isotonik terhadap larutan manusia, sehingga kecil kemungkinannya menyebabkan
kerusakan sel, toksisitas, atau pengendapan yang tidak diinginkan dalam penelitian
biologi, medis, atau biokimia. Fungsinya adalah membantu mempertahankan konstan
PH dan osmolaritas sel.
c. Cell culture reagen gibco trpsin EDTA with fenol red 1 x 500 ml ; terbuat dari bubuk
tripsin, campuran protease iradiasi yang berasal dari pankrreas babi yang bermanfaat
untuk disosiasi sel, passaging kultur sel rutin, dan disosisasi jaringan primer.

e. Ceritakan gambar kultur sel berikut ini dan jelaskan kapan sel dapat dipanen. (20 point)

Jawab : gambar ini adalah gambar pertumbuhan sel yang makin padat memenuhi media
kultur, dari 10 % sampai angka 90 %. Tahapan terakhir dari kultur sel ini yaitu tahapan
panen sel, tahapan ini dapat dicapai setelah sel dengan jumlah tertentu sesuai yang di
inginkan peneliti yaitu tumbuh berkonfluen menjadi padat dan rapat. Panen sel dapat terjadi
setelah 2 minggu dari proses pembibitan dimulai.

Isolasi Protein

1. Jelaskan mengapa kita perlu melakukan isolasi protein! (15)


Jawab : untuk mempelajari fungsi enzim atau protein, menentukan urutan asam amino,
mempelajari struktur. Karena sel mengandung ribuan protein maka prosedur pemurnian
ini penting, sifat protein penting dalam membuat protap pemurnian sel.
2. Jelaskan metode separasi / pemisahan protein dengan Ion Exchange Chromatography dan
dengan Gel Filtration Chromatography. Jelaskan juga perbedaan keduanya! (30)
Jawab :
Kromatografi pertukaran ion ( ion exchange chromatografi ) adalah salah satu teknik
pemurnian senyawa spesifik di dalam larutan campuran. Prinsip utama dalam metode ini
didasarkan pada interaksi muatan positif dan negatif antara molekul spesifik dengan matriks
yang barada di dalam kolom kromatografi. Metode ini pertama kali dikembangkan oleh
seorang ilmuwan bernama Thompson pada tahun 1850. Secara umum, teradapat dua jenis
kromatografi pertukaran ion, yaitu:
Kromatografi pertukaran kation, bila molekul spesifik yang diinginkan bermuatan positif
dan kolom kromatografi yang digunakan bermuatan negatif. Kolom yang digunakan
biasanya berupa matriks dekstran yang mengandung gugus karboksil (-CH2-CH2-CH2SO3-
dan -O-CH2COO-).Larutan penyangga (buffer) yang digunakan dalam sistem ini
adalah asam sitrat, asam laktat, asam asetat, asam malonat, buffer MES dan fosfat.
kromatografi pertukaran anion, bila molekul spesifik yang diinginkan bermuatan negatif
dan kolom kromatografi yang digunakan bermuatan positif. Kolom yang digunakan
biasanya berupa matriks dekstran yang mengandung gugus -N+(CH3)3, -N+(C2H5)2H, dan
–N+(CH3)3. Larutan penyangga (buffer) yang digunakan dalam sistem ini adalah N-metil
piperazin, bis-Tris, Tris, dan etanolamin. Metode ini banyak digunakan dalam memisahkan
molekul protein (terutama enzim). Molekul lain yang umumnya dapat dimurnikan dengan
menggunakan kromatografi pertukaran ion ini antara lain senyawa alkohol, alkaloid, asam
amino, dan nikotin.

Gel filtration chromatography atau Kromatografi filtrasi gel merupakan metode


pemisahan protein berdasarkan perbedaan berat molekul, dimana molekul ditempatkan
secara partisi antara solven dan fase diam berpori. Solven yang dimaksud pada penelitian
ini adalah bufer fosfat 0.05 M pH 6. Dimana proses pemisahan menggunakan filtrasi gel,
matriks gel yang berpori dipak kedalam kolom dan dikelilingi oleh solven. Molekul besar
akan lolos dari fase diam dan terelusi lebih awal, molekul sedang akan masuk kedalam fase
diam tetapi punya waktu tinggal yang lebih sedikit dari molekul kecil dalam fase diam.
Sedangkan molekul kecil akan terselusi paling akhir karena memiliki waktu tinggal yang
paling lama di dalam fase diam 

3. Jelaskan prinsip kerja instrumen pada gambar dibawah ini! (30)


Jelaskan pula pita nomer berapa yang ukuran molekulnya paling besar dan pita nomer
berapa yang ukuran molekulnya paling kecil! (5)

Jawab :
Prinsip Elektroforesis polyacrylamide gel
Jika fase asing bermuatan dikenai gradien potensial, fase asing bermigrasi melalui media
kontinu ke elektroda sesuai dengan tanda muatan pada partikel. Oleh karena itu,
elektroforesis partikel atau kation bermuatan positif disebut kataforesis, sedangkan
elektroforesis partikel atau anion bermuatan negatif disebut anaforesis. Ini menetapkan
gradien konsentrasi dasar di seluruh sistem. Koloid, protein, DNA, RNA, dan enzim
menunjukkan mobilitas elektroforesis dan titik isoelektrik tertentu. Sifat-sifat ini dapat
digunakan untuk identifikasi zat.
Umumnya, istilah elektroforesis digunakan untuk pengangkutan zat terlarut bermuatan
melalui kertas atau gel di bawah pengaruh gradien potensial. Migrasi partikel bermuatan
melalui instrumen tergantung pada permukaan, perubahan, tegangan yang diterapkan,
konsentrasi elektrolit, kekuatan ion, skala pH, viskositas, dan sifat lain dari media migrasi.
Ion yang bermigrasi ke satu arah dipengaruhi oleh mobilitas ionik dari ion lain yang
bergerak ke arah yang berlawanan.

- Molekul yang paling kecil : nomor 1


- Molekul yang paling besar : nomor 7

4. Jelaskan bagaimana metode isolasi protein dengan bufer lisis! (20)


Jawab :
Tahap pertama dalam isolasi DNA adalah proses perusakan atau penghancuran membran
dan dinding sel. Pemecahan sel (lisis) merupakan tahapan dari awal isolasi DNA yang
bertujuan untuk mengeluarkan isi sel (Holme dan Hazel, 1998). Tahap penghancuran sel
atau jaringan memiliki beberapa cara yakni dengan cara fisik seperti menggerus sampel
dengan menggunakan mortar dan pestle dalam nitrogen cair atau dengan menggunakan
metode freezing-thawing dan iradiasi (Giacomazzi et al., 2005). Cara lain yakni dengan
menggunakan kimiawi maupun enzimatik. Penghancuran dengan menggunakan kimiawi
seperti penggunaan detergen yang dapat melarutkan lipid pada membran sel sehingga
terjadi destabilisasi membran sel (Surzycki, 2000). Sementara cara enzimatik seperti
menggunakan proteinase K seperti untuk melisiskan membran pada sel darah
(Khosravinia et al., 2007) serta mendegradasi protein globular maupun rantai polipeptida
dalam komponen sel (Brown, 2010; Surzycki (2000). 
Pada proses lisis dengan menggunakan detergen, sering digunakan sodium dodecyl
sulphate (SDS) sebagai tahap pelisisan membran sel. Detergen tersebut selain berperan
dalam melisiskan membran sel juga dapat berperan dalam mengurangi aktivitas enzim
nuklease yang merupakan enzim pendegradasi DNA (Switzer, 1999). Selain digunakan
SDS, detergen yang lain seperti cetyl trimethylammonium bromide (CTAB) juga sering
dipakai untuk melisiskan membran sel pada isolasi DNA tumbuhan (Bettelheim dan
Landesberg, 2007). 

Anda mungkin juga menyukai