Anda di halaman 1dari 6

ISOLASI ETIL P-METOKSISINAMAT DARI KENCUR

ARTIKEL

OLEH
Anak Agung Istri Brahmani Prita Dewi
1913031022

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2021
ISOLASI ETIL P-METOKSISINAMAT DARI KENCUR
Anak Agung Istri Brahmani Prita Dewi
Jurusan Kimia
Universitas Pendidikan Ganesha
e-mail: anak.agung.istri.7@undiksha.ac.id

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi senyawa etil p-metoksisinamat (EPMS) dari
Kaempferia galanga L dengan metode ekstraksi soxhletasi dan menghitung rendemen massa kristal hasil
isolasi terhadap massa kristal secara teoritis. Objek penelitian ini adalah sampel padatan putih kecoklatan
Kaempferia galanga L. Metode penelitian ini adalah metode eksperimen dengan analisis data kuantitatif.
Hasil dari percobaan ini adalah kristal etil p-metoksisinamat Kaempferia galanga L. orange dan
berbentuk kubus dengan massa kristal yang diperoleh 1,1196 gram dan rendemen yang diperoleh dari uji
coba adalah 93% dengan margin error sebanyak 7%.
Kata kunci: etil p-metoksisinamat, ekstraksi soxhletasi, Kaempferia galanga L.

Abstract

The objectives of these experiment was (1) isolated the compound ethyl p-methoxycinnamate (EPMS) of
Kaempferia galanga L with soxhletasi extraction method and (2) calculate the mass yield of the isolated crystal to
crystal mass theoretically. The object of these experiment is brownish white solid samples of Kaempferia galanga L.
The method of these experiment was experimental method with quantitative data analysis. The results from this
experiment are crystal ethyl p-methoxycinnamate of Kaempferia galanga L. orange and cuboid with a mass of
crystals obtained as 1.1196 grams and the yield obtained from the trials was 93% with a margin of error as much
as 7%.
Keywords: ethyl p-methoxycinnamate, extraction soxhletasi, Kaempferia galanga L.
PENDAHULUAN gugus metoksi yang bersifat nonpolar.
Kaempferia galanga L atau kencur Selain itu, terdapat gugus karbonil yang
merupakan salah satu jenis dalam famili mengikat etil yang bersifat sedikit polar
Zingiberaceae merupakan salah satu jenis sehingga dalam ekstraksinya dapat
tanaman obat penting bagi masyarakat Asia menggunakan pelarut-pelarut yang
termasuk Indonesia. Raina et al. (2015) mempunyai variasi kepolaran yaitu etanol,
menyatakan di India, kencur digunakan etil asetat, metanol, air, dan heksana.
sebagai salah satu bahan dalam praparasi Etil p-metoksi sinamat adalah suatu
obat-obat Ayurveda, pembuatan parfum, dan ester yang mengandung cincin benzena dan
kosmetik. Sedangkan di Indonesia kencur gugus metoksi yang bersifat non polar dan
digunakan sebagai bahan jamu atau yang mengandung gugus karbonil yang mengikat
dikenal dengan jamu beras kencur dan etil yang bersifat agak polar menyebabkan
sebagai bumbu masak. Kandungan kimia senyawa ini mampu larut dalam beberapa
yang terkandung di dalam rimpang kencur pelarut dengan kepolaran bervariasi. Dalam
yaitu etil sinamat, etil p-metoksisinamat, p- penelitian pemilihan pelarut yang digunakan
metoksistiren, karen, borneol, dan parafin. adalah heksana, etil asetat, alkohol, dietil
Namun senyawa kimia yang utama adalah eter, dan aquades. Sifat kelarutan suatu zat
etil p-metoksisinamat. Berdasarkan peneliti padat dan cair pada suatu pelarut akan
terdahulu, berhasil mengisolasi etil p- meningkat seiring dengan kenaikan suhu
metoksisinamat dari rimpang kencur jika proses pelarutannya adalah endoterm,
sebanyak 0,8-1,26% dan mempunyai sedangkan proses pelarutan yang bersifat
kandungan kimia antara lain minyak atsiri eksoterm pemanasan dapat menurunkan
sebesar 2,4 – 2,9 % yang terdiri atas etil para harga kelarutan zat. Beberapa zat dalam
metoksisinamat , kamfer, borneol, sineol, larutan akan rusak atau terurai dan mudah
pentadekana. menguap dengan pemanasan, sehingga suhu
Etil p-metoksisinamat (EPMS) ekstraksi harus diperhatikan agar senyawa
merupakan salah satu senyawa hasil isolasi yang diharapkan tidak rusak. Oleh karena itu
rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) ekstraksi etil p-metoksisinamat dari kencur
yang tergolong bahan dasar senyawa tabir tidak boleh menggunakan suhu yang lebih
surya, yang mana sebagai pelindung kulit dari titik lelehnya yaitu 48 – 50⁰C. Isolasi
dari sengatan sinar matahari. Senyawa senyawa etil p-metoksi sinamat pada
tersebut termasuk dalam golongan senyawa rimpang kencur dapat diperoleh dengan
ester yang mengandung cincin benzena dan menggunakan teknik ekstraksi soxhlet
dengan pelarut dietil eter (Suja, 2003).
Ekstraksi soxhlet merupakan metode
pemisahan yang melibatkan pemindahan
substansi dari fasa material ke dalam fasa
lainnya dan kedua fasa tidak saling
melarutkan. Proses ekstraksi ini tergolong
metode yang paling umum digunakan untuk terbentuk kristal. Kristal dipisahkan dari
memisahkan bahan alam yang terdapat pelarutnya dan direkristalisasi dengan
dalam tumbuhan dengan menggunakan menggunakan etanol.
pelarut yang dapat melarutkan zat yang HASIL DAN PEMBAHASAN
ingin dipisahkan (Selamat,2003). Dalam HASIL
praktikum kali ini, zat yang ingin di isolasi
Hasil yang didapatkan dari
adalah etil p-metoksisinamat, maka pelarut
praktikum ini adalah kristal etil p-
(pengekstrak) yang digunakan adalah dietil
metoksisinamat Kaempferia galanga L.
eter karena akan dapat melarutkan etil p-
orange dan berbentuk kubus dengan massa
metoksisinamat dengan baik.
kristal yang diperoleh 1,1196 gram dan
METODE
rendemen yang diperoleh dari uji coba
ALAT adalah 93% dengan margin error sebanyak
Alat-alat yang digunakan dalam 7%.
praktikum ini, yaitu gelas kimia 250 mL, Secara teoritis, terdapat 2,4 % etil p-
spatula, blender, kertas saring, labu dasar metoksisinamat dalam kencur kering, tetapi
bulat, heater, batang pengaduk, perangkat pada praktikum kali ini massa kencur kering
yang digunakan sebanyak 50 gram sehingga
ekstraksi soxhlet, neraca analitik, perangkat
dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut.
distilasi sederhana, corong, pendingin es, Massa teoritis etil p-metoksisinamat dalam
dan mantel. 50 gram kencur kering
BAHAN 2,4 × 50 gram = 1,20 gram
Bahan-bahan yang digunakan dalam = 100
Rendemen etil p-metoksisinamat
praktikum ini, yaitu kencur kering, n-
Massa percobaan
pentana, batu didih, es, dan etanol. % rendemen = x 100%
Massa teoritis
CARA KERJA 1, 1196 gram
= ×100%
Sebanyak 50 gram kencur kering 1,20 gram
yang sudah digerus, dibungkus dengan = 93,3% atau 93%
Sehingga persentase kesalahan yang terjadi
kertas saring, kemudian dimasukkan ke
di dalam praktikum ini adalah sebesar (100-
dalam ruang ekstraktor Soxhlet. Lalu
93)% = 7%.
sebanyak 250 mL n-pentana dan butir batu
PEMBAHASAN
didih secukupnya dimasukkan kedalam labu
Metode yang digunakan untuk
dasar bulat, dan alat Soxhlet dipasang dan
mengisolasi etil p-metoksisinamat dari
dilengkapi dengan pendingin refluks. Labu
kencur adalah metode soxhletasi dengan
dasar bulat dipanaskan secara perlahan-
menggunakan n-pentana sebagai pelarut
lahan sampai n-pentana mendidih. Ekstraksi
yang bertujuan untuk melarutkan etil p-
dilakukan secara konsisten, ekstrak yang
metoksisinamat, yang mana etil p-
sudah diperoleh didinginkan, disaring, dan
metoksisinamat bersifat nonpolar sehingga
dipekatkan dengan cara diuapkan hingga
diperlukan pelarut yang bersifat nonpolar
volumenya tersisa 50 mL. Kemudian residu
juga. Sebanyak 50 gram sampel kencur yang
didinginkan di dalam penangas es sampai
diiris kecil-kecil dan dikeringkan dengan
udara selama beberapa hari. Tujuan dari Selanjutnya residu didinginkan sampai
pengirisan ini adalah untuk memperluas membentuk kristal yang berbentuk jarum
bidang permukaan, sehingga akan diperoleh berwarna putih. Untuk memurnikan kristal
senyawa etil p-metoksisinamat yang lebih maka dilakukan pemurnian dengan cara
banyak. Sedangkan proses pengeringan rekristalisasi menggunakan etanol. Alasan
bertujuan untuk menurunkan kadar air digunakannya etanol adalah EPMS terdapat
dalam rimpang kencur. Sebelum dilakukan gugus karbonil yang mengikat etil yang
proses pemanasanm maka ke dalam labu bersifat agak polar sehingga EPMS juga
dasar bulat yang telah berisi n-pentana mampu larut dalam etanol yang bersifat
ditambahkan batu didih secukupnya. polar juga. Kristal EPMS akan larut di
Tujuannya adalah untuk meratakan dalam etanol, lalu langsung disaring maka
pemanasan sehingga tidak terjadi adanya pengotor-pengotor akan tertinggal dan
letupan. menempel pada kertas saring. EPMS yang
Uap n-pentana yang menetes akan sudah murni dipanaskan dan didinginkan di
menimpa sampel kencur di dalam ruang dalam penangas es. Sehingga akan
ekstraktor dan melarutkan EPMS yang menghasilkan kristal EPMS yang didapatkan
terkandung didalamnya. Sehingga larutan berwarna cokelat.
yang diperoleh akan berwarna oranye Secara teoritis kristal EPMS
kecokelatan. Proses soxhletasi dilakukan berwarna putih dan berbentuk jarum, hal ini
secara terus-menerus sampai larutan yang sedikit tidak sesuai dengan kristal yang
dihasilkan dari uap n-pentana yang telah diperoleh. Hal tersebut diakibatkan adanya
menimpa sampel kencur dalam ruang pengotor yang ikut bersama dengan kristal
ekstraktor, berwarna bening. Larutan yang murni. Kristal yang diperoleh pada
berwarna bening tersebut menunjukkan praktikum ini adalah sebanyak 1, 1196
bahwa EPMS yang terkandung pada kencur gram. Adapun rendemen yang diperoleh
sudah habis. Pada Ekstrak yang diperoleh adalah sebesar 93 % dan kesalahan sebesar
berwarna oranye kecoklatan yang mana 7%. Secara teoritis kandungan EPMS dari
secara teoritis ekstrak ini mengandung kencur adalah sebesar 2,4% dari berat
EPMS. Selanjutnya ekstrak didistilasi yang kencur kering. Adanya perbedaan rendemen
bertujuan untuk memurnikan dan yang diperoleh ini dengan teori karena
memisahkan EPMS dari pelarutnya atau n- kurang optimalnya proses pendinginan yang
pentana. Residu berupa larutan berwarna dilakukan sehingga kemungkinan masih
oranye kecoklatan yaitu EPMS, sedangkan terdapat EPMS yang belum mengkristal.
destilat berwarna bening yang merupakan n- SIMPULAN
pentana yang telah terpisah dari EPMS. EPMS dari kencur dapat diisolasi
Destilat berupa n-pentana didapatkan karena dengan metode soxhletasi yang
titik didihnya lebih rendah dibandingkan menggunakan pelarut n-pentana. EPMS
EPMS. Titik didih n-pentana adalah 36oC, yang diperoleh berupa kristal yang berwarna
sehingga pada tahap destilasi ini dilakukan putih dengan bentuk seperti balok.
pemanasan agar tidak melewati suhu dari Rendemen dari EPMS yang diperoleh
titik didih n-pentana.
adalah sebesar 93%, sedangkan kesalahan
yang didapatkan sebesar 7%.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Dr. I Nyoman Tika, M.Si., selaku
dosen pengampu dan Vitri Widiantari selaku
rekan satu kelompok atas dukungan dan
bantuannya dalam penelitian maupun dalam
penyelesaian artikel ini.
DAFTAR PUSTAKA
Nurlita, F., & Suja I W. 2004. Buku Ajar
Praktikum Kimia Organik. Singaraja:
IKIP Negeri Singaraja
Suja, I W. & Muderawan I W. 2003. Buku
Ajar Kimia Organik Lanjut. Singaraja :
IKIP Negeri Singaraja.
Silalahi, M. 2019. Kencur (Kaempferia
galanga) dan Bioaktivitasnya. Jurnal
Pendidikan Informatika dan Sains. Vol.
8, No.1, hal.127-129.
Wiratma, I G. L., Selamat, I N. &
Sastrawidana, I D. K. 2003. Dasar-
Dasar Pemisahan Analitik.Singaraja:
IKIP Negeri Singaraja

Anda mungkin juga menyukai