Anda di halaman 1dari 12

INFOGRAFIS

EPMS SIMPLISIA
KENCUR
KELOMPOK 3
Nadhila Purwa Aditya R
Maya Nurmala Sari (A191024) (A191029) (A191032)
Milfa Viranti Nisa Nurhasanah Putri Afiayanti
(A191025) (A191030) (A191033)
Muhammad Ismail F Novi Oktaviani Rafi Abdillah H
(A191028) (A191031) (A1910344)
01 02
Deskripsi Persyaratan Mutu
Simplisia

03 04
Metode Isolasi
Analisis Mutu Produk
Deskripsi
Kencur (Kaempferia galangal L)
Merupakan tanaman tropis yang banyak tumbuh
di berbagai daerah di Indonesia sebagai tanaman
yang dipelihara dan digunakan sebagai ramuan
obat tradisional dan sebagai bumbu dalam
masakan. Salah satu metabolit sekunder yang
paling banyak ditemukan dalam kencur adalah
EPMS (etil p-metoksisinamat). Hasil isolasi dari
simplisia kencur bisa diperoleh sekitar 70 - 80%
EPMS dari total kandungan senyawa kimianya.

(Numeilis, dkk, 2016)

Rafi
METODE ISOLASI EPMS

Alasan Pemilihan
Metode Soxhletasi Pelarut yang digunakan :
n-pentana
Karena Epms memiliki titik leleh 48-50 C
dan metode soxhletasi ini digunakan Alasan penggunaan n-pentana karena
dapat melarutkan epms dimana epms
untuk senyawa yang mudah menguap
bersifat non polar sehingga dibutuhkan
pada pemanasan,  cocok untuk sampel pula pelarut nonpolar, dan titik didih n
yang tidak tahan terhadap pemanasan pentana 36.1 C
secara langsung.

Maya
Prosedur isolasi terbagi menjadi 3 tahapan

1
Ekstraksi
Dengan Metode soxhletasi
2
Destilasi
Untuk memisahkan epms dengan
pelarutnya (n-pentana) 3
Rekristalisasi
(untuk memurnikan epms)

Milfa
Ekstraksi

● Pertama, sebanyak 50,0 gram kencur kering yang


sudah digerus, dibungkus dengan kertas saring,
kemudian dimasukkan ke dalam ruang ekstraktor
Soxhlet. 
● Lalu, sebanyak 250 mL n-pentana dan beberapa
butir batu didih dimasukkan kedalam labu dasar
bulat, kemudian alat Soxhlet dipasang dan
dilengkapi dengan pendingin refluks. Labu dasar
bulat dipanaskan secara perlahan-lahan hingga n-
pentana mendidih.

Novi
Destilasi
Ekstraks yang diperoleh didistilasi untuk
memurnikan dan memisahkan EPMS dari pelarut
yang dalam hal ini adalah n-pentana. Diperoleh
residu berupa larutan berwarna orange kecoklatan
yaitu EPMS, sedangkan destilat berwarna bening
yang merupakan n- pentana yang telah terpisah dari
EPMS. Residu ditambah Na2SO4 anhidrat, Rekristalisasi
kemudian didekantasi dan diuapkan.
Kemudian, residu didinginkan dalam penangas es
sampai terbentuk kristal. Kristal dipisahkan dari
pelarutnya dan direkristalisasi dengan etanol.

Nadhila
ANALISIS MUTU PRODUK
Etil p-metoksisinamat (EPMS) adalah salah satu senyawa hasil isolasi rimpang kencur
(Kaempferia galangal L.) Metode penelitian yang digunakan yaitu soxhletasi dengan menggunakan
n-pentana sebagai pelarut karena n-pentana, dimana etil p-metoksisinamat bersifat nonpolar
sehingga diperlukan pelarut yang bersifat nonpolar juga.
Secara teoritis kandungan EPMS dari kencur adalah sebesar 2,4% dari berat kencur kering.
Adanya perbedaan rendemen yang diperoleh ini dengan teori karena kurang optimalnya proses
pendinginan yang dilakukan sehingga kemungkinan masih terdapat EPMS yang belum mengkristal.

Nisa
PERSYARATAN MUTU BAHAN BAKU
1.Organoleptis

-Bentuk: potongan-potongan kecil simplisia

-Bau: berbau khas aromatic


2. kadar

-Rasa: berasa pedas,hangat dan agak pahit


-kadar air: 10%

-kadar abu: 8%

-kadar ekstrak yang larut dalam air: 14,0%

-kadar minyak atsiri: 2%


Purwa
3. cemaran logam berat

-kadar tembaga (Cu): 30Mg/kg


4. cemaran mikroba

-kadar timbal (Pb): negatif Mg/kg


-Angka lempeng total: tidak lebih dari 6,00 CFU/ml

-kadar arsen (As): negatif Mg/kg


- AKK: 4,00 CFU/ml

- Escherichia coli: Negatif/g

- Salmonella Sp: Negatif/g

- Staphylococcus aureus: negatif/g

Putri
4. Parameter non-spesifik
-Susut Pengeringan: <10%
-Kadar Air: <10%
-Kadar Abu Total: <10,00

5. cemaran logam berat

-Sari Larut Etanol: >6,30

-kandungan Utama: Dilihat dari Fragmen yang


khas dari kencur

Ismail

Anda mungkin juga menyukai