1. Daun Dewa
Daun dewa yang termasuk tanaman obat keluarga ini mengandung beberapa
senyawa kimia seperti saponin, minyak atsiri, flavonoid, polifenol, sterol, tannin,
vanilat, asam klorogenat, asam p-kumarat, asam p-hidroksi benzoate, alkaloid,
dan triterpenoid. Selain senyawa tersebut, terdapat pula sifat-sifat kimiawi pada
setiap zat kimia di dalamnya, seperti antikoagulan, diuretik, anti-peradangan, anti-
bakteri, sitostatik, analgesik, anti-toksin, anti-kolestrol, anti-piretik, hipotensif,
dan hipoglikemin.
Daun dewa bisa dimanfaatkan sebagai tanaman untuk mengataasi penyakit stroke,
rematik, gula tinggi (diabetes), sakit jantung, hipertensi, kanker, pendarahan atau
pembengkakan payudara, luka, bekas gigitan binatang buas, kutil, ganglion
(sejenis kista yang mucnul pada bagian tangan dan kaki), batuk darah, muntah
darah, demam berdarah, kejang-kejang pada anak, wasir, keseleo, gangguan haid,
dan beberapa sifat-sifat kimia tersebut yang termasuk fungsi pengobatannya.
2. Daun Seledri
Daun kelor adalah tumbuhan dari suku Moringaceae yang mempunyai bentuk
bulat seperti telur, ukurannya kecil-kecil, bertumpuk majemuk dalam satu tangkai,
biasa digunakan untuk membuat sayur atau obat. Daun kelor yang termasuk dalam
macam-macam tanaman obat keluarga ini dianjurkan oleh WHO, organisasi
kesehatan dunia untuk dikonsumsi oleh bayi dan anak-anak pada usia
pertumbuhan dikarenakan mengandung banyak sekali vitamin dan mineral.
Sedangkan pemanfaatan daun kelor sebagai TOGA umumnya untuk pencegahan
penyakit, seperti panyakit jantung, kanker, diabetes, dan arthritis. Sudah banyak
sekali penelitian atau studi ilmiah yang melibatkan daun kelor sebagai objek
utama yang diteliti. Hal yang perlu diingat adalah tidak semua bagian daun kelor
aman dimakan. Bagian akarnya lebih baik dihindari karena mengandung zat
beracun yang bisa menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Ibu hamil juga
tidak dibolehkan konsumsi daun kelor
5. Daun Bayam Duri
Bayam duri adalah tanaman yang pada bagian pangkal tangkai daunnya terdapat
duri. Selebihnya, bayam duri mempunyai warna dan bentuk yang tidak jauh
berbeda dengan bayam biasa, termasuk manfaatnya. Bayam duri dikenal baik oleh
masyarakat sebagai tanaman obat traidisonal untuk mengobati berbagai penyakit.
Beberapa penyakit yang bisa dibantu pengatasannya oleh bayam duri antara lain
kencing nanah, anyang-anyangan (kencing yang tidak lancar), bisul, demam,
eksim, kurang darah, dan gangguan produksi ASI. Kemampuan tersebut tentu
tidak lepas dari berbagai kandungan kimia di dalamnya, seperti tanin, zat besi,
kalium nitrat, hentriakontan, amarantin, spinasterol, dan rutin
6. Kangkung
Kangkung adalah sayur yang ditanam sebagai makanan. Kangkung merupakan
tumbuhan yang dapat ditemukan di banyak sekali daerah di kawasan Asia,
termasuk Indonesia, terutama pada kawasan-kawasan berair. Kangkung biasa
diolah menjadi tumisan atau ca kangkung, bumbu tauco, atau bahkan terasi.
Hampir seluruh bagian tanaman kangkung bisa dimakan, tapi yang paling umum
adalah batang dan daunnya yang bisa dimakan matang ataupun mentah, sama
seperti bayam. Kangkung sendiri tergolong ke dalam tanaman obat keluarga yang
mampu menyembuhkan penyakit urat syaraf lemah, sakit kepala sebalah atau
migrain, insomnia, sariawan, sakit gigi, wasir, sembelit, cacar air, dan frambusia
(puru/patek).
Daun saga merupakan tanaman perdu yang mempunyai rasa manis. Bagian biji
daun saga merupakan bagian yang benar-benar tidak boleh dikonsumsi karena
mengandung zat beracun yang apabila tertelan sangat berisiko terhadap kematian.
Tumbuhan daun saga banyak tumbuh liar di hutan. Pertumbuhannya optimal pada
daerah dataran rendah hingga ketinggian 1000 meter dari permukaan laut.
Pada bagian daunnya banyak terkandung senyawa saponin dan flavonoid. Daun
saga berkhasiat untuk mengobati beberapa gangguan kesehatan seperti sariawan,
batuk pada bayi, batuk kering, batuk berdahak, tenggorokan gatal, amandel,
radang mata, radang tenggorokan, panas dalam, gangguan jantung, hipertensi, dan
bronkitis. Daun saga juga diketahui mampu membantu membuat bayi tidur lebih
nyenyak dan tidak rewel
8. Daun Pacar Cina
Daun pacar cina dihasilkan dari pohon kecil yang bisa tumbuh hingga ketinggian
6 meter. Pacar cina banyak ditanam dengan sengaja di pekarangan rumah atau
tumbuh liar di lahan-lahan yang mendapat cukup sinar matahari. Daunnya yang
mempunyai bentuk bulat telur sungsang dan lonjong ini mempunyai sifat kimia
berupa rasa pedas, manis, dan netral.
Daun pacar cina mengandung garam-garam mineral, alkaloid, minyak atsiri, dan
damar. Bagian daun, bunga, dan batang pada tanaman pacar cina (yang lebih
sering bagian daunnya) bisa dioleh menjadi tanaman obat keluarga untuk
menyembuhkan beberapa penyakit seperti luka memar, bisul, dan haid berlebihan.
Bagian bunganya bisa untuk mengatasi perut kembung, batuk, pusing, dan sulit
menelan.
9. Landep
Nama tanaman ini, landep, mungkin masih terdengar asing di telinga masyarakat
Indonesia. Tanaman yang berasal dari Afrika Selatan dan Asia tropik ini
mempunyai banyak khasiat sebagai tumbuhan obat keluarga karena menyimpan
ragam kandungan seperti saponin, garam kalium, flavonoid, tanin, dan silikat.
Bagian akarnya mengandung flavonoid, saponin, dan polifenol.
Daun landep mempunyai khasiat untuk mengatasi rasa sakit ketika kencing atau
sebagai peluruh kencing. Kemampuan tersebut dimiliki oleh daun landep karena
mempunyai sifat diuretik dari kandungan-kandungan kimiawi yang secara alami
berada di dalamnya. Selain bagian daunnya, bagian akar landep juga bisa
dimanfaatkan untuk meredakan demam. Sedangkan kulit kayunya mempunyai
khasiat untuk meluruhkan dahak dan keringat.
10. Daun Miana Merah
Daun miana merah adalah tanaman yang cukup populer di Indonesia, meski
sebagian orang juga belum pernah mendengarnya. Daun miana yang juga
mendapat sebutan lain daun iler mempunyai warna daun yang cukup mernarik
yakni merah keunguan dengan tepi daun berwarna hijau. Daun miana banyak
dirawat sebagai tanaman hias karena memiliki daya tarik pada bagian daunnya.
Selain itu, daun miana juga mempunyai karakteristik sebagai tanaman obat-obatan
atau tanaman herbal.
Gangguan kesehatan seperti wasir atau ambeien bisa diobati oleh daun miana
merah dengan cara meminumnya. Selain wasir, daun miana juga berkhasiat untuk
membantu memecahkan dan mengeringkan bisul dengan cara megnompresnya
beberapa menit hingga bisul sembuh dan kering. Terakhir, daun miana juga
mampu menolong penderita diabetes dengan memnumnya secara rutin hingga
kadar gula darah turun.
11. Daun Pepaya
Pepaya menghasilkan buah yang nikmat, bisa disantap sebagai hidangan penutup
atau hidangan di meja saat acara-acara tertentu. Selain menghasilkan buah, pepaya
juga mempunyai daun yang sejak lama digunakan sebagai tanaman berkhasiat
atau tanaman obat keluarga yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Daun pepaya bisa digunakan untuk mencegah kanker karena sarat akan getah
putih seperti susu, Selain mengandung senyawa antikanker. Daun pepaya juga
menyimpan senyawa karpain yang baik untuk menghambat kinerja beberapa jenis
mikroorganisme yang mengganggu fungsi pencernaan. Daun pepaya bisa juga
dimanfaatkan untuk mengontrol tekanan darah serta mengobati demam berdarah
dan nyeri haid.
Tanaman terna yang tumbuh merambat dengan sulur-sulur pada ketiak daunnya,
blustru, mempunyai nama ilmiah Luffa cylindrica. Pada bagian buahnya
terkandung zat pahit bernama luffein, juga cucurbitacin, dan citrulline. Pada
bijinya tersimpan cucurbitacin B, a-spinasterol, squalene, dan protein. Getahnya
mengantongi vitamin B dan C, protein, lemak, xylan, dan saponin.
Bagian dari tanaman blustru yang mempunyai fungsi pengobatan adalah daun,
akar, dan batangnya. Daun blustru mempunyai sifat diuretik, anti-inflamasi,
antelmintik, emetik, laktagoga, dan pencahar ringan. Akarnya juga mempunyai
sifat anti-radang. Bagian batang bisa melancarkan aliran darah. Secara
keseluruhan, tanaman blustru bisa dimanfaatkan untuk membaut ramuan obat
bisul, haid tidak teratur, sesak nafas, sakit pinggang, batuk, migrain, dan wasir.
15. Kemuning
Delima adalah buah dengan bentuk bulat yang mempunyai warna merah menyala,
putih, atau ungu. Buah dengan ukuran yang tidak jauh berbeda dengan buah jeruk
ini banyak ditanam di pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Nama
latinnya Punica Granatum, berasal dari Timur Tengah dengan segudang khasiat
dalam bidang pengobatan tradisional.
Bagian biji, daging buah, kulit buah, daun, bunga, kulit kayu, hingga akar
tanaman delima bisa digunakan sebagai obat tradisional. Beberapa khasiat dari
buah dengan rasa nikmat ini di bidang pengobatan antara lain untuk obat
cacingan, pembersih lambung, disentri, keputihan, rasir, nyeri lambung, muntah
darah, radang gusi, pendarahan, penurun demam, sariawan, obat batuk, hipertensi,
rematik, dan bronkitis.
29. Cabai Merah
Cabai merah adalah bumbu pemedas masakan yang banyak tumbuh di kawasan
Asia Tenggara. Orang Padang banyak menggunakan cabai sebagai bahan
makanan pokok untuk membuat masakan Padang. Cabai juga termasuk tanaman
yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Di dalamnya terkadnung beragam senyawa
yang berguna untuk kesehatan manusia.
Menurut beberapa penelitian, cabai merah mengandung antioksidan yang bisa
menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Selain itu, cabai juga mengandung
senyawa bernama Capsaicin dan Lasparaginase yang berperan sebagai zat
antikanker. Kandungan kapsikol yang terdapat di cabai merah juga bisa
mengurangi pegal-pegal, encok, kulit gatal, sakit gigi, dan gangguan rematik.
30.
Mengkudu
Pace, kudu, cangkudu, kodhuk, atau tibah adalah sebutan pada beberapa daerah
besar di Indonesia yang merujuk pada buah mengkudu. Buah mengkudu
dihasilkan dari pohon yang dapat tumbuh mencapai 3 – 8 m pada ketinggian
rendah hingga 1500 mdpl. Buah mengkudu sering digunakan oleh masyarakat
untuk sayur, rujak, dan bahan obat-obatan.
Tanaman obat keluarga dengan tampilan buah yang unik ini mengandung
sejumlah senyawa kimia yang bisa melakukan banyak fungsi pengobatan atau
pemeliharaan kesehatan, seperti melancarkan sistem peredaran darah, membunuh
bakteri pembuat infeksi, mencegah kanker, mengobati batuk, meningkatkan
imunitas, mengobati sakit kuning, mengobati perut kembung, luka pada usur
halus, radang lambung, dan masih banyak lagi.
31. Kapulaga
Kapulaga adalah tanaman asli Bhutan, Bangladesh, India, Indonesia, Nepal, dan
Pakistan yang kerap dipakai sebagai bahan rempah untuk membuat bumbu
masakan tertentu, atau diolah menjadi campuran jamu dan obat-obatan herbal
tradisional. Masyarakat di Indonesia telah lama memanfaatkan kapulaga sebagai
obat tradisional. Bagian yang digunakan antara lain akar, buah, dan batangnya.
Ragam khasiat dari biji kapulaga bisa untuk membantu mengatasi berbagai
keluhan yang berhubungan dengan saluran pencernaan, seperti sakit perut, susah
buang air besar, diare, dan gangguan pencernaan lain. Kapulaga juga bisa
melancarkan sirkulasi darah dan menormalkan tekanan darah sehingga cocok
untuk penderita hipertensi. Bukan hanya itu, kapulaga juga dilaporkan mempunyai
sifat diuretik yang bisa melancarkan pengeluaran urin sehingga baik untuk ginjal.
32. Bangle
Pasti semua orang sudah kenal dengan rempah yang satu ini. Jahe merupakan
tanaman obat keluarga berbentuk rimpang yang mempunyai rasa dominan pedas
karena mengandung senyawa keton bernama zingeron. Bagian rimpang jahe
banyak dipakai sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Varietas jahe ada jahe
gajah, jahe kuning, dan jahe merah yang bisa Anda tanam sendiri di rumah.
Banyak orang yang mengenal bahwa jahe dinikmati sebagai minuman yang bisa
menghangatkan tubuh. Padahal, jahe juga bisa dipakai untuk mengobati berbagai
jenis masalah perut, seperti mabuk, sakit perut, mual, diare, perut kembung,
morning sickness, muntah pasca operasi, dan hilangnya nafsu makan. Selain itu,
jahe juga mempuynai kegunaan lain untuk masalah nyeri otot, nyeri haid, nyeri
punggung bawah, nyeri dada, bronkitis, dan infeksi saluran pernapasan atas.
34. Kencur
Kencur atau cekur (nama lainnya) adalah tanaman obat yang mirip dengan jahe,
tergolong dalam suku temu-temuan. Rimpang kencur mengandung banyak
minyak atsiri dan alkaloid yang berperan sebagai stimulan. Kencur biasa ditanam
di halaman rumah sebagai tanaman obat tradisional.
Kencur biasa diramu menjadi bahan obat untuk mengobati influenza, batuk,
masuk angin, keseleo, membersihkan darah kotor, mengobati mulas, radang
lambung, daire, sakit kepala, dan batu ginjal. Pengobatan kencur bisa dilakukan
secara mandiri di rumah atau ke pusat pengobatan tradisional yang telah
berpengalaman dalam melakukan terapi penyakit dari bahan herbal.
35. Kunyit
Jahe, kencur,dan kunyit ibarat tiga serangkai yang tidak bisa dipisahkan. Jika jahe
dan kencur berguna untuk menyedapkan masakan, begitupun kunyit. Kembali
pada kaitannya dengan tanaman obat keluarga, apakah kunyit termasuk? Sudah
pasti. Kunyit bisa dijadikan bahan obat traidisonal ataupun bahan pemelihara
kondisi tubuh agar tidak gampang sakit.
Kunyit banyak dipilih sebagai terapi pengobatan tradisional karena diyakini lebih
efektif daripada menggunakan obat yang diresepkan oleh dokter. Dari beberapa
penggunaannya, diketahui bahwa kunyit biasa dipakai untuk menghilangkan rasa
gatal, membunuh virus, mencegah depresi, menurunkan tekanan darah,
meredakan demam, mengusir bau badan, mengatasi gatal akibat cacar air, obat
malaria, diare, penambah stamina, obat radang gusi, dan telat datang bulan.
36. Temulawak
Pada urutan terakhir ada temulawak yang juga berasalkan dari anggota temu-
temuan atau Zingiberaceae. Temulawak ditemukan pertama kali di Indonesia
tepatnya di Pulau Jawa, begitu menurut Wikipedia. Sekarang ini, temulawak
sudah banyak dibudidayakan di beberapa negara tetangga seperti Filipina,
Thailand, dan Malaysia. Pembudidayaannya semakin melebar ke negara-negara
Asia Tenggara lain karena temulawak mempunyai banyak khasiat pengobatan.
Rimpang temulawak bisa dianggaps sebagai sahabat sejak zaman nenek moyang
kita. Sejak dulu hingga sekarang, secara turun-temurun temulawak telah dipakai
untuk mengobati diare, perut kembung, maag, sakit kuning, dan badan pegal-
pegal. Temulawak juga menyimpan antioksidan yang bisa mencegah terjadinya
penggumpalan darah. Di dalamnya juga terdapat kandungan minyak atsiri dan
kurkumin yang berperan sebagai anti-radang.
Setidaknya, macam-macam tanaman obat keluarga tersebut yang paling banyak
ditanam dan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan pembuatan ramuan
obat tradisional. Memang banyak yang menganggap bahwa pengobatan dengan
bahan yang diperoleh langsung dari alam mempunyai khasiat yang luar biasa,
akan tetapi jangan sampai Anda ceroboh. Oleh karena itu, dalam penggunananya,
jika Anda masih awam, lebih baik minta saran langsung oleh mereka yang sudah
lama menggunakan metode pengobatan tradisional ini.
.