Disusun oleh :
Nama
NIM
Kelas/Gol/Kel.
: FBA/I/4
Tanggal praktikum
: 10 september 2014
Asisten Jaga
: Ihsan
Asisten Koreksi
Dosen Jaga
Percobaan 1
ANALISIS PIPERIN DALAM FRUCTUS Piperis nigri ATAU Piperis albi
A.
Tujuan
Mahasiswa dapat memahami prinsip dan melakukan isolasi piperin dari
Piperis nigri atau Piperis albi beserta analisis kualitatif hasil isolasi dengan metode
kromatografi lapis tipis.
B.
Pendahuluan
Dalam percobaan ini dilakukan isolasi piperin dari fructus Piperis nigri dan
Struktur Piperin
C.
Metanol
Diklorometan
Etil asetat
Anisaldehid-asam sulfat
Alat :
Erlenmeyer 50 ml
Batang
pengaduk
s air
Kertas
saring
ukur
porselen
Corong,
pipet tetes
Mikropip
et
Cawan
Bejana
KLT
Gelas
Penanga
Blue tip
Flakon
Densito
meter.
D.
Skema Kerja
Serbuk merica
Maserasi dingin
Maserasi panas
Maserasi ultrasonik
KLT
endapan
sari
E.
1.
Hasil KLT
2.
Data Rf
Sebelum disemprot
No
Rf
Setelah disemprot
Tampak
UV 254
UV 366
Tampak
UV
UV
254
366
0.71
Tak berwarna
Meredam
Berflouresensi biru
0.80
Tak berwarna
Meredam
Berflouresensi biru
0.71
Tak berwarna
Meredam
Berflouresensi biru
0.80
Tak berwarna
Meredam
Berflouresensi biru
0.71
Tak berwarna
Meredam
Berflouresensi biru
0.80
Tak berwarna
Meredam
Berflouresensi biru
0,71
Kuning
Meredam
Berflouresensi biru
0,80
Kuning
Meredam
Berflouresensi biru
0,85
Kuning
Meredam
Berflouresensi biru
10
0,92
Kuning
Meredam
Berflouresensi biru
11
0,73
Kuning
Meredam
Berflouresensi biru
12
Kuning
Meredam
Berflouresensi biru
Sistem KLT
Fase diam
Fase gerak
: diklorometan-etil asetat
Jarak migrasi
: 8 cm
Deteksi
Pembanding
l dan 10 l
Penotolan
Kadar (mg/mL)
Luas Area
22080,7
31990,1
10
10
39031,3
Slope
2046,316327
Intercept
19438,24082
0,97116
y=2046,316x+19438,24
Luas Area
Kadar (mg/mL)
A ( maserasi dingin)
29134,2
4,738250415
B (maserasi panas)
26259
1,35084389
C (maserasi ultrasonik)
17239,5
F. PEMBAHASAN
Maserasi merupakan proses ekstraksi menggunakan pelarut diam
atau dengan pengocokan pada suhu ruangan. Pada dasarnya metode ini
dengan cara merendam sampel dengan sekali-kali dilakukan pengocokan.
Pengocokan dapat dilakukan dengan menggunakan alat rotary shaker
dengan kecepatan sekitar 150 rpm. Umumnya perendaman dilakukan 24
jam dan selanjutnya pelarut diganti dengan pelarut baru. Namun dari
beberapa penelitian melakukan perendama hingga 72 jam.
Selama proses perendaman, cairan akan menembus dinding sel dan
masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif. Kemudian zat aktif
akan larut dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif
di dalam sel dengan yang di luar sel, maka larutan yang terpekat didesak
keluar. Peristiwa tersbut terus berulang hingga terjadi keseimbangan
konsentrasi antara larutan antara larutan di luar sel dengan larutan di dalam
sel.
Keuntungan cara ekstraksi dengan maserasi adalah cara pengerjaan
dan peralatan yang sederhana. Namun metode ini juga memiliki kekurangan,
yaitu cara pengerjaannya yang lama, ekstraksi yang kurang sempurna, cairan
penyari yang digunakan lebih banyak, tidak dapat digunakan untuk bahanbahan yang mempunyai tekstur keras seperti benzoin, tiraks dan lilin.
Maserasi
dapat
dimodifikasi
menjadi
beberapa
metode
yaitu
1. Digesti
Digesti adalah cara maserasi dengan menggunakan pemanasan lemah, yaitu
pada suhu 40-500C. Cara maserasi ini hanya dapat dilakukan untuk simplisia
yang zat aktifnya tahan terhadap pemanasan.
2. Maserasi dengan mesin pengaduk.
Penggunaan mesin pengaduk berputar terus-menerus waktu proses
maserasi dapat dipersingkat 6-24 jam.
3. Remaserasi.
Cairan penyari dibagi 2 seluruh serbuk simplisia dimaserasi dengan cairan
penyari pertama, sesudah dienap-tuangkan dan diperas, ampas dimaserasi
lagi dengan cairan penyari yang kedua.
4. Maserasi melingkar.
Maserasi dapat diperbaiki dengan mengusahakan agar cairan penyari selalu
bergerak dan menyebar. Dengan cara ini penyari selalu mengalir kembali
secara berkesinambungan melalui serbuk simplisia dan melarutkan zat
aktifnya.
Pada percobaan ini dibandingkan hasil ektrak dari maserasi dingin,
maserasi panas, serta maserasi ultrasonik. Perbandingan dilihat pada jumlah
kadar senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak yang dihasilkan. Pada
Luas Area
Kadar (g)
A (Maserasi Dingin)
29134,2
4,738250415
B (Maserasi Panas)
26259
1,350893851
C (Maserasi Ultrasonik)
17239,5
G. KESIMPULAN
1. Maserasi dengan pemanasan dapat dilakukan untuk isolasi piperin pada
serbuk merica.
2. Secara kualitatif maserasi dingin, panas dan ultrasonik mampu mengisolasi
piperin secara baik.
3. Secara kuantitatif kadar terbesar piperin diperoleh dari metode maserasi
dingin.
4. Ketidak sesuain hasil dengan literatur yang ada dikarenakan kesalahan
teknik atau waktu ekstraksi. Atau dapat pula diambil kesimpulan bahwa
H. DAFTAR PUSTAKA
Li, H., L. Pordesimo, J. Weiss. 2004. High intensity ultrasound-assisted extraction
of oil from soybeans. Journal of Food International 37:731-738.
Stahl,E., 1985, Analisis Obat Secara Kromatografi dan Mikroskopi, ITB, Bandung.
JAWABAN PERTANYAAN
1. Sebutkan kandungan golongan senyawa yang pada umunya terdapat dalam
tumbuhan yang termasuk satu jenis dengan Piper nigrum
Jawab : 5-9% piperina dan isomer kavisin seperti dammar, 1,2-3,5% minyak
atsiri termasuk dipentena, sitrat, dan struktur. Pena misalnya caryorhiliena.
Selain itu buah juga mengandung minyak lemak 2-8% dan kira-kira 50% pati.
2. Bagaimana kemungkinannya bila penambahan KOH-etanolik disertai dengan
pemanasan, tulis reaksi kimianya.
Jawab : Penambahan KOH-etanolik dengan pemanasan akan menyebabkan
hidrolisis piperin menjadi kalium piperinat dan Piperidin