Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

FITOKIMIA

PERCOBAAN KE-4
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI

Nama : Aldilla Puteri Sasmita


NIM : 1910067001
Kelpmpok : A4
Hari,Tanggal Praktikum : Selasa, 19 Januari 2021
Dosen Pembimbing : Andi Wijaya,S.Far.,M.Farm.,Apt

LABORATORIUM FITOKIMIA
AKADEMI FARMASI INDONESIA
YOGYAKARTA
2021
I. SKEMATIKA KERJA
ISOLASI

Masukkanlah ke dalam labu Hubungkanlah labu dengan


Timbanglah 400 gram sereh
destilasi stahl, tambahkan pendingin dan alat
yang dirajang.
air hingga sereh terendam. penampung ber skala.

Identifikasi sampel destilasi


dengan pembanding pada Hitunglah rendemen ekstrak Didihkanlah labu dengan
kertas saring, amati noda yang diperoleh. pemanas selama 4 jam.
minyak yang terbentuk.

IDENTIFIKASI

Skrining kandungan terpenoid


a. Cuplikan = minyak atsiri hasil detilasi
b. Pembanding = minyak sitronela
c. Reagen = Reagen Lieberman - Burchard

II. HASIL PENGAMATAN ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MINYAK


ATSIRI

Nama Simplisia : Cymbopogon folium


Ekstraksi
• Metode Ekstraksi : Destilasi
• Pelarut : Air
• Jumlah Pelarut : 500 ml
• Durasi : 4 Jam

Pemerian Minyak Atsiri

• Aroma : Bau khas aromatik


• Warna : Bening, kuning keemasan
• Bentuk/Tekstur : Cair
• Rendemen : Bobot Sampel= 400 gram

: Data percobaan= 3,86 gram

3,86 𝑔𝑟𝑎𝑚
: 𝑥 100%
400 𝑔𝑟𝑎𝑚

: 0,965%

Hasil Pengamatan skrining fitokimia

• Reagen : Lieberman-Bouchard
• Pembanding : Minyak sereh yang beredar di pasaran
• Warna yang terbentuk : Jernih kekuningan

Bukti menonton video praktum P4 di e-learning


Bukti hadir diskusi praktikum fitokimia

Hasil/tanya jawab saat diskusi

1. Pertanyaan dari Yulia Agustina (Kelas 5C)


• Pertanyaan: Di bagian infudasi tadi di jelaskan bahwa menghasilkan
ekstrak yang tidak stabil,berarti metode esktraksi mempengaruhi
kualitas ekstrak ya pak?
• Jawaban: Ya, pemilihan ekstraksi memengaruhi kualitas ekstrak yang
diperoleh
2. Pertanyaan dari Yulia Agustina (Kelas 5C)
• Pertanyaan: Pak,mohon di jelaskan kembali bagian metode soxhlet
(tahap-tahapnya)
• Jawaban:
1) Timbang 20 gram serbuk lada hitam kemudian masukkan dalam
kertas saring dan tambahkan etanol 96%. Lakukan penyarian
selama 2 jam dengan kecepatan 6-8 sirkulasi/jam
2) Jika filtrat sudah diperoleh kemudian di uapkan diatas
waterbath/penangas air hingga mendapatkan konsistensi yang
kering/kental
3) Tambahkan KOH etanolik sebanyak 10ml sambil diaduk sampai
mengendap
4) Pisahkan sarinya kemudian diamkan selama 1 minggu di lemari
pendingin sampi terbentuk kristal yang optimal
3. Pertanyaan dari Aldilla Puteri Sasmita (Kelas 3A)
• Pertanyaan: Pak, apakah benar kalau nilai Rf semakin besar maka
kepolarannya semakin rendah?
• Jawaban: Nilai Rf dapat memengaruhi polar atau non polar suatu sampel
tetapi juga harus diperhatikan dari fase gerak yang digunakannya
4. Pertanyaan dari Pak Andi
• Pertanyaan: Jika fase geraknya air:etil asetat:kloroform (5:3:2),
kemudian setelah di elusidasi muncuk tiga bercak ABC (dari bawah
urutannya) maka mana yang paling non polar dan polar?
• Jawaban: fase gerak tersebut termasuk polar karena airnya paling
banyak,dan air termasuk sifatnya polar sehingga yang non polar adalah
bercak yang A, yang B mungkin bisa polar/nonpolar/semi polar, yang C
adalah yang paling polar. Kenapa yang A paling non polar,karena
sampel tidak tertarik keatas bersama fase gerak

III. PEMBAHASAN
Pada percobaan praktikum fitokimia kali ini adalah isolasi dan identifikasi
minyak atsiri dari sereh yang bertujuan agar dapat memahami prinsip isolasi minyak
atsiri.
Sampel yang digunakan adalah Sereh, sistematika tamanam sereh menurut
(Lutony,2002) adalah sebagai berikut:
• Kingdom : Plantae
• Subkingdom : Tracheobionta
• Super Divisio : Spermatophyta
• Divisi : Magnoliophyta
• Kelas : Lilospida
• Subkelas : Commelinidae
• Famili : Poaceae
• Genus : Cymbopogon
• Spesies : Cymbopogon Nardus L.
Kandungan kimia yang terdapat didalam tanaman sereh antara lain
sitronelal,geraniol,dan sisa hasil destilasi mengandung 2% nitrogen yang dapat
digunakan sebagai pupuk (Sastrohamidjojo, 2004)

Pada percobaan kali ini metode yang digunakan adalah metode destilasi.Prinsip
destilasi adalah untuk isolasi atau pemisahan dua atau lebih komponen berdasarkan titik
didih,pada praktikum kali ini destilasi yang digunakan adalah destilasi air
sebelumnya,destilasi ada beberapa macam yaitu destilasi uap,destilasi uap-air,dan
destilasi air. Pada metode destilasi air ini bahan yang akan di destilasi kontak lansgsung
dengan air mendidih, bahan tersebut mengapung diatas air atau terendam secara
sempurna (Sastrohamidjojo,2004).Cara destilasi merupakan cara yang populer untuk
menghasilkan minyak atsiri. Sebelumnya sampel di rajang kecil-kecil tujuannya agar
memudahkan penguapan minyak atsiri dari bahan,untuk mengurangi sifat dari sampel
tersebut,bisa juga memengaruhi bau dan warna yang dihasilkan dari sampel
(Sastrohamidjojo,2004). Pada pemisahan minyak pelarut yang digunakan adalah air
karena air memiliki sifat kepolaran yang berbeda dengan minyak atsiri akan mudah
dipisahkan dari destilat. Air dan minyak atsiri tidak saling melarutkan, selain itu titik
didih air lebih kecil dari minyak atsiri sehingga uap air akan mendorong minyak sereh
untuk lepas dari pori-pori dan menghasilkan filtrat.
Sereh yang diisolasi sebanyak 400 gram, dicuci dan di rajang kecil-kecil untuk
memperluas permukaan sereh yang akan diisolasi. Dimasukkan dalam alat destilator
dan ditambahkan pelarut air sebanyak 500ml. Destilator dinyalakan, destilasi dilakukan
pada suhu dibawah 90℃ selama 4 jam. Kemudian tunggu sampai wadah penampung
yaitu beaker glass hasil isolasi yang ditutup dengan alumunium foil terisi penuh.
Kemudian dimasukkan filtrat hasil isolasi ke dalam gelas ukur yang berisi air, tunggu
hingga terpisahnya fase minyak dan fase air dan kemudian di timbang, dan diperoleh
sebabnyak 3,86 ml. Rendemen minyak atisiri yang diperoleh adalah 0,9625%. Lalu,
dilakukan uji kulaitatif menggunakan minyak sereh yang ada di pasaran setelah
dibandingkan diatas kertas saring dan di diamkan beberapa saat muncul noda minyak
atsiri pada kertas saring dari keduanya.
Filtrat sereh yang telah di peroleh dan pembanding kemudian di uji skrining
fitokimia uji terpenoid. Pada masing-masing sampel ditambahkan pelarut yaitu N-
Heksan kemudian ditambahkan reagen Lieberman-Bouchard lalu di kocok
kuat,diamkan beberapa saat. Adanya kandungan terpenoid ditandani dengan adanya
warna merah pada sampel, dan pada uji dari kedua sampel tersebut terbukti bahwa
filtrat sereh dan pembanding mengandung senyawa terpenoid. Terpen adalah suatu
senyawa yang tersusun atas isoprene CH2=C(CH3)-CH=CH2 dan kerangka karbonnya
dibangun oleh oleh penyambungan dua atau lebih satuan C5 ini. Terpenoid terdiri atas
beberapa macam senyawa seperti monoterpen dan sesquiterpen yang mudah
menguap,diterpen yang sukar menguap,triterpen dan sterol yang tidak menguap. Secara
umum senyawa ini larut dalam lemak dalam sitoplasma sel tumbuhan. Biasanya
senyawa ini diekstraksi dengan menggunakan petroleum eter,eter atau kloroform
(Harbone,1987)

IV. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa rendemen hasil destilasi yang
diperoleh adalah 0,9625% ,sereh mengandung minyak atsiri dan mengandung
terpenoid.
V. DAFTAR PUSTAKA
Andi Wijaya, S.Far.,M.Farm.,Apt dan Erma Yunita, M.Sc.,Apt. 2020. Modul
Praktikum Fitokimia. Yogyakarta: Akademi Farmasi Indonesia
Yogyakarta.
Harbone, J.B. 1987. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan. Bandung: Institut Teknologi Bandung
Lutony, T.L dan Yeyet Rahmayanti. 2002. Produksi dan Perdagangan Minyak
Atsiri. Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya
Sastrohamidjojo, H. (2004). Kimia Minyak Atsiri. Yogyakarta: Universitas
Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai