PRATIKUM 2
OLEH :
172200058 / B2A
Dosen Pengampu:
2019
PRATIKUM 2
A. TUJUAN PRATIKUM
Mahasiswa dapat memahami prinsip dan melakukan isolasi piperin dari fructus Piperis
nigrii dan albi berserta analisis kualitatif hasil isolasi dengan metode kromatografi lapis tipis.
B. PENDAHULUAN
Gambar 1. Lada.
Piperin merupakan senyawa amida basa lemah yang dapat membentuk garam dengan asam
mineral kuat. Piperin bila dihidrolisis dengan KOH etanolik akan menghasilkan kalium piperinat
dan piperidin. Oleh sebab itu pada proses isolasi, pemberian KOH etanolik tidak boleh berlebihan
dan harus dalam keadaan tidak panas. Tumbuhan yang termasuk jenis Piper selain mengandung 5-
9% piperin juga mengandung minyak atsiri berwarna kuning, berbau aromatis senyawa berasa
pedas (kaviasin) amilum resin protein. Senyawa amida piperin berupa Kristal berbentuk jarum
berwarna kuning, tak berbau, tak berasa lama kelamaan pedas, larut dalam etanol asam cuka,
benzene dan kloroform.
Percobaan ini bertujuan untuk memahami dan melakukan isolasi piperin dari fuctus
Piperis nigri berserta hasil isolasi dengan metode kromatografi lapis tipis. Prinsip kerja pada
percobaan ini adalah penyarian piperin dari buah piper dengan menggunakan etanol 96%. Piperin
kemudian dipisahkan dari senyawa resin dengan menambahkan KOH-etanolik 10% b/v.
Bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah Piper nigrum dengan klasifikasi sebagai
berikut:
Devisi : Spermatophyta
Subdevisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Piperales
Suku : Piperaceae
Merica mengandung kandungan pedas 5-9% piperina (hablur amina asam), piperdin,
piperanin, piperistin A dan piperina serta mengandung isomer kalvisin seperti dammar (1%). 1,2-
3,5% minyak atsiri termasuk felandreana, dipentena, sitrat, seskuiterpena. Selain itu buah merica
juga banyak mengandung mnyak lemak (6-8%) dan kira-kira 50% pati (Stahl, 1985).
Merica berbentuk hablur bulat keriput berukuran kurang lebih 35mm yang
dipanensebelum masak dan dikeringkan maka akan menghasilkan mericahitam karena warna
coklat tu. Bila dipanen sesudah masak dan kemudian dikuliti maka buah akan mempunyai
permukaan halus berwarna putih kecoklatan (krem muda) sehingga disebut merica putih. Merica
putih mempunyai bau aromatic disebabkan oleh minyak atsiri . Rasa merica yang tajam dan pedas
karena merica mengandung zat pedas yaitu berupa piperina. Zat pedas dalam simplisia
digolongkan menjadi 3 yaitu:
BAHAN
2. Etanol 96%
3. KOH-etanolik 10%
5. Kloroform
6. N-heksana
7. Ninhidrin
8. Piperin pembanding
ALAT
1. Erlenmeyar 100 mL
2. Batang penganduk
3. Cawan porselin
4. Corong
5. Pipet tetes
6. Perangkat KLT
7. Flakon
8. Penangas air
9. Kertas saring
11. Densitometer
III. SKEMA KERJA
4 GRAM SERBUK
Maserasi
20 ml EtOH 96%
Maserat
Remaserasi 2x
Maserat 60 ml
KLT
Sari 1 ml
KLT
Sistem KLT
Fase diam : Silika gel GF 254
Fase gerak : n heksana – kloroform (25:75) : Toluen-etil asetat (70:30)
Jarang elusi : 8cm
Deteksi : dragendroff
Pembanding : piperin standar 1mg/mL
Volume totolan : 2 µL (duplo)
Gandjar IG & Abdul R. 2008. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Lucas, Howard J. David Pressman. 1949. Principles and Practice In Organic Chemistry. New
York: Jhon Willey and Sons, Inc.
Stahl, E., 1985, Analisis Obat Secara kromatografi dan Mikroskopi, diterjemahkan oleh Kosasih
Padmawinata dan Iwang Soediro, 3-17, ITB, Bandung.