3. Jelaskan Apakah dibutuhkan standar mutu untuk simplisia..? Jika iya.. sebutkan.
jawaban : simplisia sebagai bahan kefarmasian seharusnya mempunyai tiga parameter mutu umum
suatu bahan (material), yaitu kebenaran jenis (identifikasi), kemurnian (bebas dari kontaminasi kimia
dan biologis), serta aturan penstabilan (wadah, penyimpanan dan transportasi).Suatu simplisia
dikatakan bermutu jika memenuhi persyaratan mutu yang tertera dalam monografi simplisia, antara lain
susut pengeringan, kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, kadar sari larut air, kadar sari larut
etanol dan kandungan kimia simplisia.
4. Jelaskan yang dimaksud dengan ekstraksi
Jawaban : Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat dari campurannya dengan menggunakan pelarut.
Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan sifat tertentu, terutama
kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda.
5. Jelaskan metode yang digunakan untuk ekstraksi
Maserasi
Perkolasi
Perkolasi adalah cara penyarian dengan mengalirkan penyari melalui serbuk simplisia
yang telah dibasahi.Keuntungan metode ini adalah tidak memerlukan langkah tambahan
yaitu sampel padat (marc) telah terpisah dari ekstrak. Kerugiannya adalah kontak antara
sampel padat tidak merata atau terbatas dibandingkan dengan metode refluks, dan pelarut
menjadi dingin selama proses perkolasi sehingga tidak melarutkan komponen secara efisien
1. Refluks
Refluks merupakan ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu
dan jumlah pelarut yang relative konstan dengan adanya pendinginan balik. Ekstraksi refluks
digunakan untuk mengekstraksi bahan-bahan yang tahan terhadap pemanasan. Prinsip dari metode
refluks adalah pelarut volatil yang digunakan akan menguap pada suhu tinggi, namun akan
didinginkan dengan kondensor sehingga pelarut yang tadinya dalam bentuk uap akan mengembun
pada kondensor dan turun lagi ke dalam wadah reaksi sehingga pelarut akan tetap ada selama
reaksi berlangsung. Sedangkan aliran gas N2 diberikan agar tidak ada uap air atau gas oksigen
yang masuk terutama pada senyawa organologam untuk sintesis senyawa anorganik karena
sifatnya reaktif
Soxhletasi
Metode ini terbatas pada ekstraksi dengan pelarut murni atau campuran azeotropik dan tidak dapat
digunakan untuk ekstraksi dengan campuran pelarut, misalnya heksan : diklormetan = 1 : 1, atau
pelarut yang diasamkan atau dibasakan, karena uapnya akan mempunyai komposisi yang berbeda
dalam pelarut cair di dalam wadah
Destilasi uap
Destilasi uap adalah metode yang popular untuk ekstraksi minyak-minyak menguap (esensial) dari
sampel tanaman. Metode destilasi uap air diperuntukkan untuk menyari simplisia yang mengandung
minyak menguap atau mengandung komponen kimia yang mempunyai titik didih tinggi pada
tekanan udara normal.
Pelarut yang baik untuk ekstraksi adalah pelarut yang mempunyai daya melarutkanyang tinggi
terhadap zat yang diekstraksi. Daya melarutkan yang tinggi ini berhubungan dengan kepolaran
pelarut dan kepolaran senyawa yang diekstraksi. Terdapat kecenderungan kuat bagi senyawa polar
larut dalam pelarut polar dan sebaliknya.
Jawaban : Skrining fitokimia merupakan tahap pendahuluan yang dapat memberikan gambaran
mengenai kadnungan senyawa tertentu dalam bahan alam yang akan diteliti. Skrining fitokimia dapat
dilakukan, baik secara kualitatif, semi kuantitatif, maupun kuantitatif sesuai dengan tujuan yang
diinginkan.
Jawaban : mengetahui lebih lanjut kandungan senyawa aktif dalam Ekstrak secara kualitatif
Jawaban:
- Uji alkaloid: pengujian alkaloid dilakukan dengan menggunakan dua jenis reagen/pereaksi yaitu
pereaksi mayer dan dragendroff dimana hasil positif yang dihasilkan yaitu endapan putih untuk
pereaksi mayer dan endapan jingga untuk pereaksi dragendroff.
- Uji saponin : Uji Saponin dilakukan dengan metode Forth yaitu dengan cara memasukkan 2 mL
sampel kedalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 10 mL akuades lalu dikocok selama 30
detik, diamati perubahan yang terjadi. Apabila terbentuk busa yang mantap (tidak hilang selama
30 detik) maka identifikasi menunjukkan adanya saponin.
- Uji flavonoid : identifikasi dilakukan dengan pengamatan perubahan panjang gelombang pada
spektra flavonoid menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Spektra flavonoid terdiri dari dua
absorbsi maksimal yaitu pada range 240-285 nm (pita I) dan pada range 300- 550 nm (pita II).
- Uji glikosida
- Uji tannin
- Uji tanin : Untuk menentukan tanin secara kualitatif dapat dilakukan dengan mengidentifikasi
adanya tanin dan jenis tanin. Untuk identifikasi adanya tanin menggunakan larutan uji FeCl3,
gelatin test, uji penambahan kalium ferisianida dan ammonia, dan uji untuk asam klorogenik