PRAKTIKUM
ISOLASI BAF
MODUL
PRAKTIKUM
Buku Petunjuk Praktikum Isolasi BAF dan Fitokimia ini disusun dengan harapan
dapat memperlancar jalannya praktikum yang ada di Program Studi Farmasi STIKES YPIB
Majalengka.
Buku ini merupakan petunjuk praktikum solasi BAF dan Fitokimia yang
memudahkan mahasiswa dalam melakukan praktikum solasi BAF dan Fitokimia di Program
Studi Farmasi STIKES YPIB Majalengka.
Kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan pada buku petunjuk
praktikum ini, sehingga kritik dan saran membangun tetap kami harapkan untuk perbaikan
berikutnya.
Semoga bermanfaat.
Cara Kerja:
1. Tutup toples dengan lakban hitam
2. Timbang simplisia sebanyak 1 gr
3. Masukan simplisia ke dalam toples
4. Tambahkan pelarut etanol sebanyak 10 ml, aduk sampai larut
5. Tutup toples dengan penutup yang sudah di lubangi tengahnya
6. Aduk dengan batang pengaduk
7. Di biarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambal sering di aduk, kemudian di
saring setelah 5 hari dengan kain planel
8. Di uapkan sampai memperoleh ektrak
9. Hitung reedmen ektrak
Redemen = beratektrak kental ( gram) x 100 / berat simplisia
Data Pengamatan :
1. Cawan kosong =
2. Cawan berisi ektrak =
3. Menghitung Redemen = beratektrak kental ( gram) x 100 / berat simplisia
Note : carilah simplisia yang mengandung golongan xatin sebanyak 5 simplisia . Lalu
hapalkan !! Hapalan di setorkan ketika akan memulai praktikum.
Dengan klasifikasi
1. Nama simplisia
2. Nama tanaman asal
3. Nama lain
4. Zat berkhasiat utama / isi
5. Keluarga
6. Penggunaan / khasiat
PraktikumIsolasi BAF
Percobaanke 3
Dekokta
1. Infus
Infus merupakan sediaan yang dihasilkan dengan cara infundasi. Biasanya berupa
cairan yang langsung diminum sekaligus atau diminum dua atau tiga kali pada hari
yang sama. Ketentuan pembuatan infuse dalam farmakope yaitu satu bagian simplisia
untuk 10 bagian infuse atau infuse 10%. Bila simplisia tidak mengandung zat yang
berkhasiat keras. Bila simplisia memiliki zat yang berkhasiat keras, maka ketentuan
ini tidak berlaku. Infuse dibuat dengan cara:
➢ Membasahi bahan baku dengan air sebanyak 2x bobotnya (untuk bunga air yang
digunakan sebanyak 4x bobot bahan).
➢ Bahan baku ditambah dengan air dan dipanaskan selama 15 menit (dihitung mulai
suhu dalam panic mencapai 90º C) pada suhu 90º-98º C, sambal sesekali diaduk.
➢ Untuk memindahkan penyarian kadang-kadang perlu ditambahkan bahan kimia,
misalnya asam sitrat untuk infuse kina, kalium atau natrium karbonat untuk infuse
kelembak.
➢ Penyaringan dilakukan pada saat cairan masih panas melalui kain flannel. Untuk
mencukupi volume, ditambahkan air mendidih melalui ampasnya.
2. Dekok
Dekok merupakan sediaan yang dihasilkan dengan cara dekoktasi. Perbedaan dengan
infuse hanya terletak pada lamanya ekstraksi yaitu infuse 15 menit dan dekok 30
menit. Ekstraksi yang lebih lama pada simplisia tertentu dapat meningkatkan kualitas
ekstrak, namun hal tersebut tidak berlaku umum. Penentuan apakah suatu simplisia
lebih baik dibuat infuse atau dekok perlu penelitian lebih lanjut, namun ada panduan
dasar yang dapat dipertimbangkan, yaitu :
3. Rebusan
Rebusan merupakan cara yang penyarian yang sedikit berbeda dengan infuse dan
dekok. Rebusan dilakukan menggunakan panas yang bersumber dari api langsung bukan dari
penangas air seperti infuse dan dekok. Waktu ekstraksi biasanya lebih lama, namun lamanya
ekstraksi belum ada literature pasti yang menentukannya. Umumnya ekstraksi dihentikan bila
miscella sudah mencapai ½ sampai 1/3 bagian dari jumlah awalatau 2-3 bagian pelarut
menghasilkan satu bagian ekstrak. Jumlah simplisia disesuaikan dengan dosissimplisia
masing-masing. Waktu yang diperlukan menurut percobaan berkisar antara 45-60 menit
dihitung mulai air mendidih.
Cara ini terbatas untuk simplisia yang tahan pemanasan atau yang tidak mudah rusak
karena pemanasan karena suhu ekstraksi mencapai 100ºC.
Klasifikasitanaman :
Metode percobaan
Tujuan praktikum : Mahasiswa mampu memahami cara pembuatan Dekokta serta hal-hal
yang harus diperhatikan.
Alat
1. Botol 100 ml
2. Beaker glass
3. Batang pengaduk
4. Gelas ukur
5. Corong
6. Kain planel
Bahan
1. Aquadest
2. Sample ( daun salam )
Cara Kerja
1. Kalibrasi botol 100 ml
2. Timbang 10 gr simplisia
3. Masukan kedalam panic infus
4. Tambahkan aquadest 100 ml panaskan
5. Panaskan pada suhu 90 ⁰ c aduk selama 30 menit
6. Lalu serkai panas dengan menggunakan kain planel
7. Catat volume yang di dapat jika volume kurang dari 100 ml maka tambahkan
aquadest hingga volume mencapai 100 ml melalui ampas
8. Masukan ke dalam botol
Data Pengamatan
1. Bau :
2. Rasa :
3. Warna :
4. Bentuk :
Note : carilah simplisia yang mengandung golongan tanin, saponin, dan polifenol sebanyak
5 simplisia . Lalu hapalkan !! Hapalan di setorkan ketika akan memulai praktikum.
Dengan klasifikasi:
1. Nama simplisia
2. Nama tanaman asal
3. Nama lain
4. Zat berkhasiat utama / isi
5. Keluarga
6. Penggunaan / khasiat
PraktikumIsolasi BAF
Percobaanke 4
Soxhletasi
PrinsipKerja
Adapun prinsip sokletasi ini yaitu :
1. Penyaringan yang berulang-ulang sehingga hasil yang didapat sempurna dan pelarut
yang digunakan relative sedikit. Bila penyaringan ini telah selesai, maka pelarutnya
diuapkan kembali dan sisanya adalah zat yang tersari.
2. Metode sokletasi menggunakan suatu pelarut yang mudah menguap dan dapat
melarutkan senyawa organik yang terdapat pada bahan tersebut, tapi tidak melarutkan zat
padat yang tidak diinginkan.
3. Metoda sokletasi seakan merupakan penggabungan antara metoda maserasi dan
perkolasi. Jika pada metoda pemisahan minyak astiri (distilasi uap), tidak dapat
digunakan dengan baik karena persentase senyawa yang akan digunakan atau yang akan
diisolasi cukup kecil atau tidak didapatkan pelarut yang diinginkan untuk maserasi
ataupun perkolasi ini, maka cara yang terbaik yang didapatkan untuk pemisahan ini
adalah sokletasi.
Syarat-syarat pelarut yang digunakan dalam proses sokletasi :
● Pelarut yang mudah menguap Ex : heksan, eter, petroleum eter, metilklorida dan
alcohol
● Titik didih pelarut rendah.
● Pelarut tidak melarutkan senyawa yang diinginkan.
● Pelarut terbaik untuk bahan yang akan diekstraksi.
● Pelarut tersebut akan terpisah dengan cepat setelah pengocokan.
● Sifat sesuai dengan senyawa yang akan diisolasi, polar atau nonpolar.
Keunggulan sokletasi :
● Sampel diekstraksi dengan sempurna karena dilakukan berulang-ulang.
● Jumlah pelarut yang digunakan sedikit.
● Proses sokletasi berlangsung cepat.
● Jumlah sampel yang diperlukan sedikit.
● Pelarutorganik dapat mengambil senyawa organic berulang kali.
Kelemahan sokletasi :
● Tidak baik dipakai untuk mengekstraksi bahan-bahan tumbuhan yang mudah rusak
atau senyawa-senyawa yang tidak tahan panas karena akan terjadi penguraian.
● Harus dilakukan identifikasi setelah penyarian, dengan menggunakan pereaksi
meyer, Na, wagner, dan reagen-reagen lainnya.
● Pelarut yang digunakan mempunyai titik didih rendah, sehingga mudah menguap.
Cara Kerja :
1. Rajang simplisia hingga mengecil
2. Timbang simplisia sebanyak 100 gr
3. Bungkus simplisia yang sudah di timbang di dalam kain kassa lalu ikat bagian bawah
dan atasnya
4. Masukan ke dalam tabung / labu soxhlet
5. Isi labu Soxhlet dengan pelarut
6. Panaskan di atas penangas api sampai simplisia yang mengalir berwarna bening
sampai 4 jam
7. Setelah itu uapkan hasil soxhletasi kemudian lakukan uji lipid
Data Pengamatan :
1. Bentuk :
2. Warna :
3. Bau :