Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA II

“Isolasi dan Penetapan Kadar Piperin dalam Ekstrak Buah Lada Hitam
(Piper nigrum Linn) dengan Metode LC-MS”

Tanggal Praktikum : 4 Juni 2020


Tanggal Penyerahan : 11 Juni 2020
Kelompok : 2E
Disusun Oleh : Olandina Cahyani Panjaitan (066117172)
Anggota Kelompok : 1. Nur Elysa (066117166)
2. Nurkhaliza Rachmawati (066117168)
3. Fitria Assyahara (066117170)
4. Shafira Maulina S (066117174)
Dosen Pengampu : 1. Dra. Ike Yulia W, M.Farm., Apt.
2. Yulianita, M.Farm.
3. Novi Fajar Utami, M. Farm., Apt.
4. Marybeth Tri H,M.Farm., Apt.
5. Asry Wulandari, S.Farm.
Asisten Dosen : 1. Asry Wahyuni 6. Lia Luviana
2. Dita Shafira A 7. Nurlaeli Agustina
3. Ivan Pangestu 8. Sri Meila M
4. Juju Julianti 9. Tiara Akasi S
5. Kyky Widayanti 10. Yurena Irma S

LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Tujuan Praktikum


1. Memperkenalkan cara penetapan kadar piperin dengan metode Liquid
Chromatography Tandem Mass Spectrometry
1.2. Dasar Teori
Piperin (1-piperilpiperidin) C17H19O3N merupakan senyawa alkaloid
yang memiliki inti piperidin. Piperin dapat membentuk kristal berwarna
kuning dengan titik leleh 127-129,5 C, merupakan basa yang tidak optis
aktif,dapat larut dalam alkohol,benzene, eter dan sedikit larut dalam air.
Hidrolisis piperin dapat dilakukan dengan menggunakan larutan 10% KOH-
etanol menjadi asam piperat (Harborne,1987).
Piperin terdapat dalam senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid yang
sesungguhnya merupakan racun, senyawa tersebut menunjukkan aktivitas
fisiologi yang luas, hampir tanpa terkecuali bersifat basa. Umumnya
mengandung nitrogen dalam cincin heterosiklik,diturunkan dari asam amino
biasanya terdapat dalam tanaman sebagai garam asam organik
(Sastrohamidjojo,1996)
Buah lada hitam termasuk dalam keluarga Piperaceae merupakan salah
satu jenis tanaman obat yang banyak tumbuh di Negara tropis termasuk
Indonesia dan sering digunakan untuk mengobati
diare,antiinflamasi,hepatoproktan,dan perut mulas (Ahmad et al,2012)
Kandungan utama dari buah lada hitam adalah piperin. Piperin
bertanggung jawab terhadap tingkat rasa pedas di dalam buah lada
hitam,bersama dengan kavisin. Piperin bersifat tahan panas karena memiliki
titik didih yang cukup tinggi. Apabila terkena cahaya akan terjadi
fotoisomerisasi membentuk isomer isochavisin,isopiperin dan piperin
(Anwar,1994).
BAB II
METODE KERJA
1.1. Alat dan Bahan
a. Alat
1. Alat Soxhlet
2. Alumunium Foil
3. Beaker glass
4. Cawan Uap
5. Corong
6. Erlenmeyer
7. Kertas saring
8. LC-MS
9. Labu Ukur
10. Neraca analitis
11. Oven
12. Pipet Volume
b. Bahan
1. Aquadest
2. Ekstrak buah lada hitam
3. Etanol 96%
4. Serbuk buah lada hitam
5. Toluen
6. Etil asetat
7. Metanol
8. KOH etanolik
9. Plat KLT
1.2. Cara Kerja
a. Isolasi Piperin
1. Serbuk kering buah lada hitam diekstraksi dengan
menggunakan metode sokhlet dengan pelarut etanol
96%,diuapkan hingga pekat
2. Setelah larutan pekat, ditambahkan KOH etanolik 10%
diaduk hingga terbentuk endapan.
3. Larutan disaring dengan ketas saring yang diletakkan kapas
sebagai saringan, kemudian filtrat dimasukkan ke dalam
lemari pendingin dan diamkan selama 24-48 jam hingga
terbentuk kristal.
4. Larutan yang terdapat kristal disaring dicuci dengan etanol
96% dan dikeringkan dalam oven.
b. Identifikasi dengan KLT
1. Dibuat larutan standar piperin 1mg/1ml metanol dan
sampel dengan eluen toluen dan etil asetat (70:30)
2. Diamati noda senyawa yang terbentuk dengan sinar UV
365 nm berwarna biru gelap,noda senyawa piperin
disemprot dengan pereaksi dragendorf membentuk warna
kuning
3. Dibandingkan nilai Rf pada standar dan pada sampel
c. Analisa kuantitatif piperin dengan metode LC-MS
1. Sampel dimasukkan ke dalam LC-MS yang sebelumnya
sudah di preparasi.
2. Diulangi sebanyak 2 kali.
3.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Data Pengamatan


a. Analisis kuantitatif piperin dengan LC-MS
Nama
dan Konsentrasi
Berat Berat %
berat Luas Area Terhitung Kadar
(μg/ml) (g) Kadar
sampel (μg/ml)
(g)
Sampel 2.934.167,00 1,20 131.843,17
0,5012 2.877.747,00 1,17 128.708,12
0,13 0,26 26%
Rata – 2.905.957,00 1,18 130.275,64
rata

b. Analisis kualitatif piperin dengan KLT


Tanaman Nilai Rf sampel Nilai Rf Standar
Ekstrak etanol
0,49 0,5
buah lada hitam

3.3. Pembahasan
Pada praktikum kali ini melakukan percobaan mengenai isolasi dan
penetapan kadar piperin dari ekstrak buah lada hitam (Piper nigrum Linn) dengan
menggunakan metode Liquid Chromatography Tandem Mass Spectrofotometry.
Sebelum dilakukan isolasi, terlebih dahulu buah lada hitam diekstraksi dengan
pelarut etanol 95% karena piperin dapat larut dalam etanol dan dengan
menggunakan metode ekstraksi sokletasi, hal ini dikarenakan piperin termasuk
senyawa metabolit sekunder yang tahan terhadap pemanasan dan memiliki titik
didih yang cukup tinggi.
Sokletasi merupakan metode pemisahan suatu komponen yang terdapat
dalam zat padat dengan cara penyarian berulang menggunakan pelarut tertentu
sehingga seluruh komponen dapat terekstraksi. Prinsip dari sokletasi ialah
penyarian berulang sehingga hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang
digunakan relatif lebih sedikit. Kemudian ekstrak buah lada hitam ditambahkan
KOH etanolik 10 % yang bertujuan untuk menghidrolisis senyawa yang didapat
agar menghasilkan kalium piperinat dan piperin, selain itu KOH etanolik juga
berfungsi untuk memisahkan senyawa piperin dari resin pengotor. Setelah
penambahan KOH etanolik , dilakukan penyaringan kembali untuk memisahkan
filtrat dengan endapan resin akibat pemberian KOH etanolik.
Kemudian filtrat jernih dimasukkan ke dalam lemari pendingin untuk
proses kristalisasi. Tujuan dari proses kristalisasi ialah untuk memurnikan sampel
dari pengotornya. Prinsip dari kristalisasi ialah senyawa padat akan mudah terlarut
dalam pelarut panas bila dibandingkan pada pelarut yang lebih dingin. Jika suatu
larutan senyawa tersebut dijenuhkan dalam keadaan panas dan kemudian
didinginkan, senyawa terlarut akan berkurang kelarutannya dan mulai
mengendap,membentuk kristal yang bebas dari pengotor. Kemudian kristal yang
didapat dianalisis atau diuji secara kualitatif untuk mengetahui pada ekstrak
tersebut mengandung piperin atau tidak dengan menggunakan Kromatografi Lapis
Tipis. Standar dan sampel dibandingkan nilai Rf, pada sampel didapatkan nilai Rf
yaitu 0,49 dan nilai Rf standar sebesar 0,5. Hal ini menandakan bahwa di dalam
kristal buah lada hitam terdapat senyawa piperin.
Untuk mengetahui kadar pasti piperin dalam buah lada hitam dilakukan
pengukuran dengan metode LC-MS. Metode ini merupakan teknik analisis kimia
yang menggabungkan kemampuan pemisahan fisik dari kromatografi cair (HPLC)
dengan kemampuan analisis masssa dari spektrofotometer massa. Prinsip kerjanya
yaitu memisahkan beberapa senyawa atau campuran senyawa berdasarkan
kepolarannya (prinsip kerja LC),dimana setelah campuran terpisah senyawa yang
murni diidentifikasi berat molekulnya (MS). Sampel dianalisis sebanyak 2 kali
didapatkan kadar piperin rata – rata dalam buah lada hitam adalah 26%.
BAB IV
KESIMPULAN

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :


1. Ekstrak etanol 96% buah lada hitam mengandung alkaloid piperin.
2. Kadar alkaloid piperin yang terdapat pada ekstrak etanol 96% buah lada
hitam yaitu 26%.
3. KOH etanolik berfungsi untuk menghidrolisis senyawa agar menghasilkan
kalium piperinat dan piperin
4. Metode LC-MS yang digunakan dapat mengisolasi piperin dan juga
menganalisis kadar piperin.
5. Metode LC-MS telah divalidasi dapat memenuhi syarat dalam mendeteksi
senyawa piperin pada waktu retensi yang sama.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, N. et al., 2012, Biologogical Role of Piper Nigrum L. (Black Pepper): A


Review, Departement of Biotechnology, Islamabad, Pakistan.
Anwar, C., 1994, Pengantar Praktikum Kimia Organik, Universitas Gajah Mada.
Yogyakarta.
Harborne, J. B., 1987, Metode Fitokimia, Penerbit ITB, Bandung, Hal. 6.
Sastrohamidjojo, H., 1996, Sintesis Bahan Alami, 140, Universitas Gadjah Mada
Press, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai