“Isolasi dan Penetapan Kadar Piperin dalam Ekstrak Buah Lada Hitam
(Piper nigrum Linn) dengan Metode LC-MS”
LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2020
BAB I
PENDAHULUAN
3.3. Pembahasan
Pada praktikum kali ini melakukan percobaan mengenai isolasi dan
penetapan kadar piperin dari ekstrak buah lada hitam (Piper nigrum Linn) dengan
menggunakan metode Liquid Chromatography Tandem Mass Spectrofotometry.
Sebelum dilakukan isolasi, terlebih dahulu buah lada hitam diekstraksi dengan
pelarut etanol 95% karena piperin dapat larut dalam etanol dan dengan
menggunakan metode ekstraksi sokletasi, hal ini dikarenakan piperin termasuk
senyawa metabolit sekunder yang tahan terhadap pemanasan dan memiliki titik
didih yang cukup tinggi.
Sokletasi merupakan metode pemisahan suatu komponen yang terdapat
dalam zat padat dengan cara penyarian berulang menggunakan pelarut tertentu
sehingga seluruh komponen dapat terekstraksi. Prinsip dari sokletasi ialah
penyarian berulang sehingga hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang
digunakan relatif lebih sedikit. Kemudian ekstrak buah lada hitam ditambahkan
KOH etanolik 10 % yang bertujuan untuk menghidrolisis senyawa yang didapat
agar menghasilkan kalium piperinat dan piperin, selain itu KOH etanolik juga
berfungsi untuk memisahkan senyawa piperin dari resin pengotor. Setelah
penambahan KOH etanolik , dilakukan penyaringan kembali untuk memisahkan
filtrat dengan endapan resin akibat pemberian KOH etanolik.
Kemudian filtrat jernih dimasukkan ke dalam lemari pendingin untuk
proses kristalisasi. Tujuan dari proses kristalisasi ialah untuk memurnikan sampel
dari pengotornya. Prinsip dari kristalisasi ialah senyawa padat akan mudah terlarut
dalam pelarut panas bila dibandingkan pada pelarut yang lebih dingin. Jika suatu
larutan senyawa tersebut dijenuhkan dalam keadaan panas dan kemudian
didinginkan, senyawa terlarut akan berkurang kelarutannya dan mulai
mengendap,membentuk kristal yang bebas dari pengotor. Kemudian kristal yang
didapat dianalisis atau diuji secara kualitatif untuk mengetahui pada ekstrak
tersebut mengandung piperin atau tidak dengan menggunakan Kromatografi Lapis
Tipis. Standar dan sampel dibandingkan nilai Rf, pada sampel didapatkan nilai Rf
yaitu 0,49 dan nilai Rf standar sebesar 0,5. Hal ini menandakan bahwa di dalam
kristal buah lada hitam terdapat senyawa piperin.
Untuk mengetahui kadar pasti piperin dalam buah lada hitam dilakukan
pengukuran dengan metode LC-MS. Metode ini merupakan teknik analisis kimia
yang menggabungkan kemampuan pemisahan fisik dari kromatografi cair (HPLC)
dengan kemampuan analisis masssa dari spektrofotometer massa. Prinsip kerjanya
yaitu memisahkan beberapa senyawa atau campuran senyawa berdasarkan
kepolarannya (prinsip kerja LC),dimana setelah campuran terpisah senyawa yang
murni diidentifikasi berat molekulnya (MS). Sampel dianalisis sebanyak 2 kali
didapatkan kadar piperin rata – rata dalam buah lada hitam adalah 26%.
BAB IV
KESIMPULAN