Anda di halaman 1dari 5

EKSTRAKSI, ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SECARA KUALITATIF SEYAWA

PIPERIN DARI LADA PUTIH (Piper nigrum L.)

Reanaldy Ibrahim Masudi Putra1, Sinta Dewi2, Sri Nur Safala3, Suci Hida Lestari4, Tris Naena Fatmawati5
email: reanaldy.ibrahim.mp@gmail.com
S1 Farmasi STIKes Bhakti Mandala Husada
Jl. Cut Nyak Dien N0. 16 Kalisapu, Slawi
Telp. (0283)6197571 Fax. (0283)6198450

Abstrak
Kualitas ekstrak buah lada (Piper nigrum L.) dipengaruhi oleh komponen dan kadar senyawa didalamnya.
Piperin merupakan senyawa alkaloid utama dalam buah lada. Banyaknya piperin yang larut selama proses
ekstraksi dipengaruhi oleh jenis pelarut yang digunakan. Penelitian ini didesain untuk mengetahui adanya
senyawa piperin dalam ekstrak buah lada putih yang diekstraksi dengan alat sokhlet sehingga diharapkan
dapat diperoleh kadar piperin yang tinggi pada ekstrak buah lada putih. Ekstraksi buah lada putih dilakukan
dengan metode ekstraksi sokhlet menggunakan etanol 96% dan kemudian dilanjutkan dengan kristalisai
untuk mendapatkan kristalnya. Kristal yang diperoleh dianalisis pada plat KLT silika gel GF 254 sebagai fase
diam dan campuran Fase gerak yang digunakan adalah toluen dan etil asetat (21:9) lalu dilanjutkan dengan
analisa menggunakan spektrofotometer UV-Vis untuk mengidentifikasi senyawa piperin. Hasil menunjukkan
bahwa diduga terdapat senyawa piperin yang terdeteksi pada panjang gelombang 341,5nm.
Kata kunci : Ekstraksi, Isolasi, Piperin, Lada Putih.

1. Pendahuluan Piperin memiliki khasiat sebagai


Lada atau yang disebut juga merica (Piper antiinflamasi, antimalaria, menurunkan berat
nigrum L.) berasal dari famili Piperaceae badan, menurunkan demam, menetralkan
(Vasavirama dan Upender, 2014). Pada racun bisa ular, antiepilepsi, membantu
umumnya lada hitam (black pepper) meningkatkan penyerapan vitamin tertentu
dimanfaatkan sebagai bumbu dapur, sama (Kolhe et al., 2011). Piperin memiliki
halnya dengan lada putih (white pepper). aktivitas sebagai analgesik dan antipiretik
Lada putih diperoleh dari buah lada hitam pada tikus, dan menunjukkan hasil yang
yang buah-buahnya dipetik selagi masih sebanding dengan indometasin sebagai obat
hijau atau hampir masak, direndam untuk standar (Sabina et al., 2013). Kualitas ekstrak
memudahkan pengupasan lapisan luar buah lada dipengaruhi oleh kandungan dan
perikarp, lalu dijemur sampai kering kadar senyawa kimia di dalamnya. Proses
(Kartasapoetra, 2004). ekstraksi buah lada hitam dalam skala
industri digunakan pelarut etanol 60%
Buah lada putih mengandung alkaloid (Agoes, 2009). Senyawa piperin merupakan
seperti piperin, kavisin, dan metilpirolin, senyawa identitas yang paling banyak
serta minyak atsiri, lemak dan pati. terkandung dalam buah lada serta memiliki
Kandungan utama dalam lada adalah alkaloid beragam khasiat pengobatan, maka perlu
piperin. Piperin memiliki rumus molekul dipisahkan secara selektif melalui penyarian
C17H19NO3 atau (E,E)-1-[5-(1,3- atau ekstraksi.
benzodioksol-5-il)-1-okso-2,4-pentadienil]
piperidin, diperoleh dalam bentuk prisma Penelitian ini didesain untuk mengetahui
monosiklik dari alkohol dengan titik lebur adanya senyawa piperin dalam ekstrak buah
130°C, 1 g piperin larut dalam 15 mL etanol, lada putih yang diekstraksi dengan alat
36 mL eter dan hampir tidak larut dalam air sokhlet sehingga diharapkan dapat diperoleh
(Kar, 2014). Piperin berbentuk kristal kadar piperin yang tinggi pada ekstrak buah
berwarna putih kekuningan dan merupakan lada putih.
alkaloid dari golongan
piperidin yang memiliki
sifat hampir tidak larut dalam air (40 mg/L 2. Metode Penelitian
pada suhu 18°C), namun mudah larut Hasil dari ekstraksi didinginkan kemudian
dalam alkohol (1 g/15 mL) dan eter (1 g/1,7 dilanjutkan dengan proses penguapan di atas
mL) (Vasavirama dan Upender, 2014).
1
penangas air sampai didapatkan ekstrak 3. Hasil dan Pembahasan
kental kira-kira 15 mL. selanjutnya
penambahan KOH etanolik 10% untuk Ekstraksi, isolasi dan kristalisasi
memisahkan senyawa resin dengan senyawa piperin
meminimalkan pembentukan garam Proses ekstraksi sampel dilakukan
sehingga didapat alkaloid yang murni. dengan metode soxhletasi. Ekstraksi
Endapan dipisahkan dengan cara merupakan pemisahan satu atau lebih
penyaringan corong kaca dengan kapas bahan dari suatu padatan atau cairan.
untuk meminimalkan kandungan resin yang Proses ekstraksi diawali dengan
ikut tersaring. Sari yang didapatkan terjadinya penggumpalan ekstrak dalam
berwarna coklat kehitaman dan sari pelarut sehingga pada bidang antar muka
disimpan kurang lebih selama satu minggu bahan dan pelarut terjadi pengendapan
sampai diperoleh kristal murni didalam massa bahan. Prinsip ekstraksi dengan
lemari pendingin. Kemudian kristal yang pelarut berdasarkan pada pelarut
terbentuk dipisahkan, dicuci etanol 96% komponen terhadap komponen lain
dingin dan dikeringkan dalam almari dalam campuran. Komponen yang larut
pengering pada suhu 40◦C selama 30-45 dapat berupa cair maupun padat (Suyitno,
menit. Dan mendapatkan rendemen 0,66% 1989). Ekstraksi dengan alat Soxhlet
b/ b. Penelitian ini menggunakan desain merupakan cara ekstraksi yang efisien,
eksperimen murni (true experimental karena pelarut yang digunakan dapat
design) yang dilakukan di laboratorium. diperoleh kembali. Dalam penentuan
Buah lada hitam diekstraksi secara soxhlet kadar minyak atau lemak, bahan yang
menggunakan pelarut etanol 96% teknis diuji harus cukup kering, karena jika
untuk mendapatkan ekstrak buah lada hitam masih basah selain memperlambat proses
salah satunya adalah piperin yang kemudian ekstraksi, air dapat turun ke dalam labu
dilakukan analisis kuantitatif dengan LC - akan mempengarhi dalam perhitungan
MS. (Ketaren, 1986).

Uji kualitatif senyawa piperin pada lada


putih menggunakan Kromato- grafi Lapis Uji kualitatif senyawa piperin
Tipis (KLT) menggunakan KLT

Identifikasi piperin menggunakan kristal Analisis dengan KLT digunakan untuk


sampel dan kristal standar piperin yang telah mengidentifikasi kandungan piperin dalam
dilarutkan dalam etanol 96%. Fase diam : kristal yang diperoleh. Fase gerak yang
Silika gel GF254 dan Fase gerak: toluen : etil digunakan adalah toluen dan etil asetat (21:9)
asetat (21:9). Diamati hasil bercak yang dan fase diam yang digunakan adalah plat
tampak pada sinar tampak UV 254 dan 366
lalu amati warna yang terjadi. Hitung Rf silika gel GF 254 yang bersifat polar. Plat KLT
bercak. dibuat dengan panjang 10 cm dengan jarak
elusidasi 8 cm. Deteksi bercak dilakukan
dengan sinar UV 254 dan 366, lempeng akan
Uji kualitatif senyawa piperin pada lada berfluoresensi dan bercak sampel akan
putih menggunakan spektrofotometri UV- tampak berwarna gelap.
Vis
Pembuatan larutan induk sampel
(1000ppm), Sebanyak 5 mg kristal sampel
dilarutkan dalam 5 mL etanol 96%.
Kemudian dibuat larutan 10 ppm, 0,25 mL
larutan induk sampel dilarutkan dalam 25 mL
etanol 96 %. Selanjutnya dimasukkan ke
dalam kuvet dan dianalisis menggunakan
spektrofotometer UV-Vis.

1
Gambar 2. Hasil Literatur Uji
Spektrofotometri (kiri)
Peak (kanan) Nilai
absorbansi.

A B
(Gambar 1). Uji identifikasi KLT senyawa
piperin lada putih. Keterangan
(A) penampak bercak dari
sampel (Rf= 0,4687) dan (B)
pembanding menggunakan Gambar 3. Hasil sampel lada putih Uji
tandar piperin (Rf=0,4562). Spektrofotometri (kiri) Peak
Kristal piperin yang didapatkan diidentifikasi (kanan) Nilai absorbansi
menggunakan metode Kromatografi Lapis Soxhletasi adalah suatu metode
Tipis (KLT). Kromatografi Lapis Tipis pemisahan suatu komponen yang terdapat
adalah suatu metode pemisahan fisikomia dalam sampel padat dengan cara penyarian
dimana fase diam terdiri dari butir-butir pada berulang-ulang dengan pelarut yang sama,
penyangga pelat gelas logam atau lapisan sehingga semua komponen yang diinginkan
yang stabil, metode kromatografi yang paling dalam sampel terisolasi dengan sempurna.
sederhana yang banyak digunakan (Stahl, Nama lain yang digunakan sebagai pengganti
1985). Pada proses KLT digunakan dua fase soxhletasi adalah pengekstrakan berulang-
yaitu fase gerak dan fase diam. Fase diam ulang (continuous extraction) dari sampel
yang digunakan yaitu silica gel F 254. pelarut (Rahman, 2012). Proses soxhletasi
Sedangkan fase gerak yaitu medium angkut pada percobaan ini menggunakan pelarut
dan terdiri atas satu atau beberapa pelarut. etanol 96%. Piperin dan etanol 96% memiliki
Fase gerak bergerak di dalam fase diam yaitu kepolaran yang sama yaitu bersifat polar,
suatu lapisan berpori, karena ada gaya kapiler sehingga etanol mampu melarutkan piperin
(Stahl, 1985). Fase gerak yang digunakan dari lada hitam (Piper nigrum L.) sesuai
Toluene-Etil Asetat (7:3). dengan prinsip like dissolve like. Piperin
Uji kualitatif senyawa piperin akan larut dalam etanol 96% diluar sel, maka
menggunakan Spektrofotometer UV- larutan terpekat akan berdifusi keluar sel dan
Vis proses ini berulang terus sampai
keseimbangan antara konsentrasi cairan zat
Uji spektrofotometri dilakukan untuk aktif didalam dan diluar sel. Pada dasarnya
mengidentifikasi spektra panjang gelombang sirkulasi yang baik dilakukan selama 1-2 jam
maksimum kristal yang diperoleh. Spektra dengan kecepatan 6-8 siklus per jam untuk
panjang gelombang maksimum yang mendapatkan zat aktif yang lebih banyak dan
diperoleh akan dibandingkan dengan spektra murni. Pada percobaan yang dilakukan
panjang gelombang maksimum piperin pada didapatkan 14 sirkulasi dilakukan selama 2
penelitian Vishnath G et al ( 2011) yaitu jam dengan rata-rat waktu 11,43 menit, yang
342,5 nm. dimana termasuk kedalam rentang kecepatan
6-8 siklus per jam.
Langkah awal yang dilakukan yaitu
penjenuhan eluen dengan cara mencelupkan
ujung kertas saring dalam chamber dan
3
ditutup dengan kaca arloji. Tujuan Berdasarkan pada penelitian yang telah kami
penjenuhan yaitu untuk meyakinkan kondisi lakukan maka dapat disimpulkan bahwa
dalam chamber terjenuhkan oleh uap senyawa yang terdeteksi pada panjang
pelarut. Kemudian lempeng KLT dalam gelombang 341,5nm tersebut diduga adalah
oven selama 5-10 menit pada suhu 105◦C. senyawa piperin.
Tujuan lempeng KLT dipanaskan untuk
menghilangkan tapak-tapak air yang terserap
pada lempeng KLT tersebut yang dapat 5. Daftar Pustaka
mengganggu proses migrasi dari sampel dan Agoes, G., 2009, Teknologi Bahan Alam,
baku pembanding dengan eluen serta fase Edisi revisi, Penerbit ITB, Bandung, 37
diam. Lalu dilakukan penotolan dengan dan 85.
ekstrak piperin yang didapatkan dan baku
pembanding piperin pada lempeng KLT. Kar, A., 2014, Farmakognosi dan
Hasil penotolan dilihat dibawah sinar UV Farmakobioteknologi, Terjemahan: July
254 nm. Fraksi yang ditotolkan dimasukkan Manurung dkk., Penerbit Buku
ke dalam chamber yang berisi eluen. Eluen Kedokteran EGC, Jakarta. 2 (2): 503-
digunakan sebagai pelarut untuk mendeteksi 504.
noda karena ketika senyawa organic diserap Kartasapoetra, G., 2004, Budidaya
oleh eluen pada lempeng KLT, proses Tanaman Berkhasiat Obat, Jakarta: PT
penyerapan berhenti dimana semakin kuat Rineka Cipta, 50-51.
senyawa diserap, semakin kurang jarak yang
ditempuh ke atas lempeng. Kolhe, S.R., Borole, P., and Patel, U.,
2011, Extraction and Evaluation of
Setelah terlihat kenaikan bercak Piperine from Piper nigrum,
lempeng KLT dikeringkan lalu diamati Internasional Journal of Applied
dibawah sinar UV 254 nm dan ditandai noda Biology and Pharmaceutical
yang timbul pada lempeng KLT sesuai Technology, 144-149.
bentuk diamati agar mempermudah
perhitungan Rf. Noda yang timbul berwarna Sabina, E.P., Nasreen, A., Vedi, M., and
putih abu, setelah ditandai noda yang Rasool, M., 2013, Analgesic,
nampak dilakukan penyemprotan penampak Antipyretic and Ulcerogenic Effects of
bercak Vanilin-Asam Sulfat pekat Piperine: An Active Ingredient of
dilanjutkan dengan pengeringan pada Pepper, Journal of Pharmaceutical
lempeng KLT dan tidak ada noda yang Sciences and Research, 5 (10): 203-
terbentuk dengan baku pembanding yang 206.
menandakan ekstraksi senyawa piperin
berjalan sesuai prosedur. Dari hasil Vasavirama, K.and Upender, M., 2014,
perhitungan menghasilkan nilai Rfpiperin Piperine: A Valuable Alkaloid from
0,48 dan Rfbaku piperin 0,48. Nilai Rf Piper Species, International Journal of
sangat karakteristik untuk senyawa tertentu Pharmacy and Pharmaceutical
pada eluen tertentu. Hal tersebut dapat Sciences, 6 (4): 34-38.
digunakan untuk mengidentifikasi adanya Vishvnath, G., & Jain, U. K., 2011,
perbedaan senyawa dalam sampel. Senyawa Quantitative analysis of piperine in
yang mempunyai Rf lebih besar berarti ayurvedic formulation by UV
mempunyai kepolaran yang rendah, begitu Spectrophotometry, Int J Pharm Sci
juga sebaliknya. Hal tersebut dikarenakan Res (IJPSR), 2, 58-61
fase diam bersifat polar. Senyawa yang lebih
polar akan tertahan kuat pada fase diam,
sehingga menghasilkan nilai Rf yang
rendah. Nilai Rf yang baik antara 0,2-0,8
(Rohman, 2009). Serbuk isolasi piperin lada
hitam (Piper nigrum L.) tersebut berbentuk
kristal jarum kecil-kecil berwarna coklat
kekuningan apabila diamati secara
mikroskopik perbesaran 100x.
4. Kesimpulan
4
5

Anda mungkin juga menyukai