PERCOBAAN II
KELOMPOK : II (DUA)
KELAS :A
FAKUKTAS FARMASI
KENDARI
2017
PERCOBAAN II
A. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. Dapat memahami dan dapat melakukan isolasi alkoloid dari tanaman lada hitam
dengan soxhlet.
2. Dapat memahami dan MengetahuI jenis alkaloid apa yang tekandung dalam
tanaman lada hitam.
B. LANDASAN TEORI
Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional di Indonesia telah dilakukan
oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu. Indonesia dengan jumlah
penduduk lebih dari 200 juta jiwa, memiliki lebih kurang 30.000 spesies tumbuhan
dan 940 spesies diantaranya termasuk tumbuhan berkhasiat. Tumbuhan tersebut
menghasilkan metabolit sekunder dengan struktur molekul dan aktifitas biologi yang
beraneka ragam serta memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan
menjadi obat berbagai macam penyakit. (1).
Lada merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa alkaloid
sekitar 1 4 %. Penggunaan lada sebagai sumber potensial insektisida botani pernah
dilaporkan oleh Arnason (1993) dan Isman (1995) sedangkan daun lada dilaporkan
pula dapat digunakan sebagai insektisida terhadap ngengat dalam lemari pakaian.
Daya insektisidal yang terdapat dalam buah lada cukup efektif untuk melindungi
produk pertanian misalnya digunakan sebagai pencegah daya makan (antifeedant)
terhadap hama gudang (2).
Piperin merupakan senyawa utama dan zat yang berkhasiat yang terkandung
di dalam merica atau lada hitam yang memiliki khasiat sebagai penurun demam,
mengurangi rasa sakit, penurun demam, antioksidan, antiinflamasi, antitumor, dam
mempunyai aktivitas pada penyakit tukak lambung. Pada percobaan ini dilakukan
ekstraksi menggunakan metode soxhletasi dengan memakai lada hitam (Piper
ningrum) (3).
Metode penelitian yang akan dilakukan meliputi penentuan kandungan piperin
dari merica dan ekstraksi menggunakan Soxhlet. Pelarut yang akan digunakan adalah
etanol. Selama proses ekstraksi berlangsung, temperatur yang terbaca pada
termometer akan sedikit meningkat karena semakin lama jumlah minyak dalam labu
meningka t(4).
Sokletasi adalah teknik pengekstrakan yang kontinyu. Sokletasi ditujukan
untuk menarik zat padat atau cair dari suatu bahan padatan dengan menggunakan
pelarut. Pelarut yang digunakan untuk sokletasi adalah pelarut yang titik didihnya
rendah (volatil) seperti eter, aseton, metilen klorida, dan lain-lain (5).
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah :
a 10% KOH-Etanol
b Aluminium foil
c Etanol 95%
- Ditimbang sebanyak 100 gram
d Etanol absolut
e Kapas - Dibungkus dengan kertas saring
- Dimasukkan ke dalam alat soxhlet. Ekstraksi
f Kertas saring
g Simplisia buahdilakukan
lada hitam dengan
(Piperis nigris fructus) pelarut etanol
menggunakan
h Tissue
absolut hingga warna pelarut menjadi bening
HasilPengamatan = ... ?
EkstrakBuah
Kristal Piperin
Lada Hitam
E. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan yang didapatkan dari percobaan ini adalah :
Perlakuan Gambar
Pelarut
etanol yang
digunakan dimasukkan dalam labu alas bulat yang dipanaskan kemudian pelarut
berubah menjadi fase uap dan dengan menggunakan kondensor, pelarut yang dalam
fase uap tadi berubah menjadi fase cair atau mengalami kondensasi sehingga akan
jatuh menetesi sampel lada hitam. Jika pelarut yang jatuh pada bagian alat soxhlet
yang terdapat sampel lada hitam telah penuh (telah melewati sifon), dan sifon tersebut
telah penuh maka pelarut dan bahan yang terkandung dalam sampel (piperin) akan
jatuh kedalam labu alas bulat karena adanya tekanan yang diberikan larutan. Proses
ini dinamakan satu kali siklus ekstraksi, dan demikian proses ekstraksi oleh pelarut
ini terjadi secara berulang-ulang. Pada proses ekstraksi ini kita melakukannya
sebanyak enam kali siklus ekstraksi.
Langkah selanjutnya adalah dilakukan evaporasi untuk memekatkan larutan
ekstrak agar pelarut-pelarut yang digunakan dalam proses ekstraksi dapat berkurang.
Kemudian ditambahkan campuran dari 10 % KOH etanol yang bersifat basa
sehingga mempermudah terjadinya pengkristalan. Setelah terbentuk kristal, dilakukan
rekristalisasi dengan Etanol 96% yang bertujuan agar terjadi pembentukan kristal
yang sempurna dan bersih dari pengotor yang terkandung di dalamnya.
Pengujian titik leleh dilakukan untuk membuktikan bahwa kristal Piperin
yang diperoleh murni atau tidak, maka dilakukan uji titik leleh pada kristal yang
diperoleh. Titik leleh dari kristal yang diperoleh yaitu rentang 127-131C yang
artinya kristal tersebut merupakan kristal Piperin murni.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Mengisolasi senyawa alkaloid yang berada dalam lada hitam (Piper nigrum L .)
dapat dilakukan dengan metode ekstraksi soxhlet dengan menggunakan pelarut
etanol dan kemudian di evaporator untuk mengurangi pelarut yang digunakan
terus direkristalisasikan untuk mendapatkan kristal.
2. Senyawa alkaloid yang terkandung dalam lada hitam (Piper nigrum L) yaitu
senyawa Piperin.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Muhammad titis, dkk., 2013, Isolasi, Identifikasi dan Uji Aktifitas Senyawa
Alkaloid Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis), Chem info, Vol
1(1).
[2] Nadhira, 2015, Analisis kandungan kafein Dalam Kopi Sumatera Dan Kopi
Flores Dengan Variasi Siklus Menggunakan Spektrofotometer Uv-Vis, Jurnal
Kimia Mulawarman, Vol. 13(1).
[3] Bachri, 2005, SENYAWA TERPENOID HASIL ISOLASI DARI DAUN LADA
(Piper nigrum, Linn) DAN UJI BIOAKTIVITASNYA TERHADAP HAMA
Callosobruncus chinensis, J. Sains Tek., Vol. 11(3).
[4] Istiqomah, 2013, Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi Dan Sokletasi
Terhadap Kadar Piperin Buah Cabe Jawa (Piperis retrofracti fructus), Skripsi,
UIN Syarief Hidayatullah, Jakarta.
[5] Riyani, 2015, Ekstraksi Flavonoid metode Soxhletasi dari batang pohon pisang
ambon (Musa paradisiaca var. sapientum) dengan berbagai jenis pelarut,
Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS
2015), Hal. 625.
[6] Arlene, 2013, Ekstraksi Kemiri Dengan Metode Soxhlet Dan Karakterisasi
Minyak Kemiri, Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 2(2).
[7] Astutiningsih, C., Frida, N., dan Agus, S.2012.Isolasi dan identifikasi senyawa
alkaloid . Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas. Vol 9(2).