Anda di halaman 1dari 9

Volume 07, Nomor 01, Juli 2018

Hal 61 - 69

PENGARUH ETOS KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP


KINERJA PT. ANANDA JATAKA BAYU SEJAHTERA (AJBS)
DI KOTA GRESIK

Mochamad Syafii, Mohammad Ulinnuha

ABSTRACT

This study aims to examine and prove the influence of work


ethos and organizational culture on the performance of PT. Ananda
Jataka Bayu Sejahtera (AJBS) in Gresik City. The research is imortant
espectially on employee performance, to know work ethic of employee
speed, accuract, efficiency and quality of employee kega how employee
adapt to the internal environtment and internal regulations of the
company made into written rules that are not in the labor law, this study
uses quantitative approach with multiple linear regression analysis,
the number of samples taken is 60 respondent and data collection is
done by questionnaire to obtain data. And the result of this research is
the ethos ape significant positive effect on performance in PT. AJBS in
Gresik city
Keywords : Ethic, organizational culture, performance

PENDAHULUAN manusia guna mencapai tujuan suatu


perusahaan.
Menurut Mangkunegara (2011:9). Salah satu hal penting dalam
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas suatu pekerjaan adalah etos kerja. Dalam
yang dicapai oleh seseorang karyawan rumusan Sinamo dan Novialdi (2009:5)
dalam melaksanakan tugasnya sesuai Etos kerja adalah seperangkat perilaku
dengan tanggung jawab yang diberikan positif yang berakar pada keyakinan
padanya. Dalam menilai suatu kinerja fundamental yang di sertai komitmen
yang baik dalam suatu perusahaan, total pada paradigma kerja yang
maka perlu menanamkan etos kerja serta integral, menurutnya, jika seseorang,
nilai budaya perusahaan yang nantinya atau organisasi, atau suatu komunitas
akan menjadi nilai positif dan akan menganut paradigma kerja, mempercayai
meningkatkan kualitas sumber daya dan menganut paradigma tersebut, semua

61
Volume 07, Nomor 01, Juli 2018

itu akan melahirkan sikap dan perilaku PT. AJBS termasuk perusahaan
kerja yang khas. Itulah yang akan dengan jumlah karyawan yang
menjadi etos kerja dan budaya, etos kerja stabil, karena karyawan yang keluar/
merupakan pondasi dari sukses yang mengundurkan diri dari perusahaan
sejati dan otentik. sedikit, hal tersebut dapat dilihat dari
Budaya perusahaan atau organisasi karyawan yang sudah menjadi karyawan
meresap dalam kehidupan organisasi tetap dan status mereka yang sudah
dan selanjutnya akan mempengaruhi berkeluarga. Hal tersebut dapat diambil
setiap kehidupan organisasi. Oleh karena kesimpulan, lingkungan kerja yang
itu, budaya perusahaan atau organisasi nyaman dan rekan kerja yang dapat
berpengaruh sangat besar pada aspek- bekerja sama.
aspek fundamental dan kinerja karyawan Hal yang menjadi sorotan peneliti
pada suatu perusahaan. Pernyataan dalam hal ini adalah bagaimana suatu
tersebut yang akhirnya akan di jadikan perusahaan dapat berkembang jika
bahan untuk melakukan penelitian yang memiliki karyawan dengan berbagai
menghubungkan antara etos kerja, budaya macam karakter, kemampuan, dan kualitas
organisasi terhadap efektivitas kinerja. yang berbeda-beda. masalah ini muncul
Salah satu hal terpenting dalam dikarenakan PT. AJBS memberikan
meningkatkan kinerja karyawan dan kesempatan untuk tenaga perempuan
sumber daya manusia yang berkualitas untuk masuk ke bagian pekerjaan laki-
maka PT. AJBS membutuhkan Sumber laki dan banyaknya tenaga kerja baru
daya manusia dengan etos kerja yang yang baru bergabung di perusahaan. Hal
tinggi. Etos kerja dibutuhkan untuk itu menjadikan peneliti ingin mengetahui
menentukan strategi perusahaan, efek dari kebijakan perusahaan tersebut.
target perusahaan dan juga penilaian Apakah dalam hal jenis kelamin, status
kualitas kinerja karyawan. Dalam hal karyawan, dan umur karyawan secara
ini perusahaan ingin setiap karyawan etos kerja mempengaruhi kinerja
mempunyai etos kerja yang maksimal karyawannya.
untuk dapat mencapai tujuan perusahaan. Dengan kualitas sumber daya
Etos kerja karyawan yang manusia yang baik, maka hal tersebut
baik adalah bagaimana segala macam menjadi nilai lebih bagi perusaahan,
pekerjaan yang diharapakan oleh oleh karena itu sumber daya yang baik
perusahaan dapat dilakukan dengan baik, diharapakan mampu membuat tenaga
dan dengan hasil yang memuaskan. Etos kerja dengan etos yg baik dan menjadi
kerja muncul disebabkan oleh beberapa budaya yang baik bagi perusahaan. Yang
faktor, bisa dari kemampuan karyawan akan mencetak sumber daya manusia yang
itu sendiri atau bisa dari lingkungan berkualitas. Tujuan dari penelitian ini
pekerjaan. Kemampuan karyawan adalah: (1) Untuk mengetahui pengaruh
sendiri bisa dari bakat sejak lahir, secara parsial etos kerja terhadap kinerja
namun Sebagian besar etos kerja di PT. di PT. Ananda Jataka Bayu Sejahtera
AJBS Gresik timbul akibat lingkungan, di Kota Gresik. (2) Untuk mengetahui
rekan kerja, suasana kerja, bahkan dari pengaruh secara parsial budaya organisasi
budaya perusahaan tersebut, peran terhadap kinerja di PT. Ananda Jataka
dari perusahaanlah yang membantu Bayu Sejahtera di Kota Gresik. (3) Untuk
tumbuhnya etos kerja karyawan. mengetahui pengaruh secara simultan
etos kerja dan budaya organisasi terhadap

62
Pengaruh Etos Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
PT. Ananda Jataka Bayu Sejahtera (AJBS) di Kota Gresik

kinerja di PT. Ananda Jataka Bayu 3. Indikator Budaya Organisasi


Sejahtera di Kota Gresik a. Inovasi dan keberanian mengambil
resiko (Inovation and risk taking)
METODE PENELITIAN b. Perhatian terhadap detail
(Attention to detail)
Lokasi yang dijadikan tempat c. Berorientasi kepada hasil
penelitian ini adalah di PT. Ananda (Outcome orientation)
Jataka Bayu Sejahtera (AJBS) di Jl. RA d. Berorientasi kepada manusia
Kartini No. 41-45 Kebomas Kota Gresik. (People orientation)
Penelitian ini dilakukan di mulai pada e. Berorietasi tim (Team orientation)
bulan November 2016 sampai dengan f. Agresifitas (Aggresive)
bulan Mei 2017. Jenis penelitian ini g. Stabilitas (Stability)
adalah uji Eksplanatif. (Silalahi, 2009:30).
“Penelitian Eksplanasi adalah penelitian Populasi, Sampel, dan Teknik
yang bertujuan untuk menjelaskan Pengambilan sampel
hubungan antara dua atau lebih gejala
atau variabel”. Dan menggunakan Populasi yang digunakan dalam
pendekatan kuantitatif untuk mengetahui penelitian ini adalah seluruh karyawan
dan menganalisis Pengaruh Etos Kerja yang masih aktif bekerja di PT. AJBS
dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Kota Gresik yaitu sejumlah 60 orang.
di PT. Ananda Jataka bayu Sejahtera di Dalam Penelitian ini jumlah sampel
Kota Gresik. adalah sejumlah 60 orang, karena jumlah
populasi dalam penelitian ini adalah 60
Definisi Operational Variabel dan orang”. Berdasarkan pendapat para ahli
Indikator Variabel Penelitian dan dapat dilihat dari jumlah populasi
tersebut, maka teknik pengambilan
Identifikasi variabel dalam sampel yang digunakan oleh peneliti
penelitian ini adalah 2 (dua) variabel adalah Sampling Jenuh.Sampling jenuh
yaitu : (1) Variabel Bebas (Independent adalah teknik pengambilan sampel bila
Variable) Etos kerja (X1), Budaya semua anggota populasi digunakan
organisasi (X2). (2)Variabel Terikat (Y). sebagai sampel
Yang menjadi variabel terikat dalam
penelitian ini adalah kinerja (Y). Adapun Metode Analisis Data
indikator variabel penelitian adalah
sebagai berikut: Untuk melakukan analisis data
ini, peneliti menggunakan SPSS versi
1. Indikator Kinerja 21. Pada penelitian ini analisis dan
a. Jumlah pekerjaan pengolahan data akan digunakan analisis
b. Kualitas Pekerjaan skala Likert untuk memberikan nilai
c. Ketepatan Waktu terhadap jawaban responden. Dalam
d. Kehadiran penelitian fenomenal ini telah ditetapkan
e. Kemampuan Kerjasama secara spesifik oleh peneliti, yang
2. Indikator Etos kerja selanjutnya disebut variael penelitian.
a. Sikap karyawan Dengan skala Likert, maka variabel yang
b. Perasaan seorang karyawan diukur dijabarkan menjadi 16 indikator, 4
c. Kesediaan karyawan dalam dari indikator etos kerja, 7 dari indikator
melaksanakan pekerjaannya budaya organisasi, dan 5 dari i n d i k a t o r
d. Keseriusan karyawan saat bekerja kinerja karyawan. Kemudian indikator

63
Volume 07, Nomor 01, Juli 2018

tersebut dijadikan titik tolak untuk Deskriptif Data Penelitain Menurut


menyusun item-item instrumen yang Karakteristik Responden
dapat berupa pertanyaan yang kemudian Data deskriptif penelitian menurut
dijawab oleh responden. Pengukuran karakteristik responden digunakan untuk
instrumen yang dipakai dalam penelitian menggambarkan keadaan atau kondisi
ini menggunakan skala Likert dengan responden yang dapat memberikan
pengisian kuisioner yang disusun informasi tambahan untuk memahami
dalam bentuk kalimat pertanyaan dan hasil-hasil penelitian. Penyajian data-data
pernyataan. Masing-masing pertanyaan deskriptif penelitian ini bertujuan agar
dan pernyataan mempunyai skor atau dapat dilihat profil dari data penelitian
nilai yang berbeda-beda, dan responden tersebut dan hubungan antar variabel
diminta mengisi daftar pertanyaan yang digunakan dalam penelitian.
dan pernyataan tersebut dengan cara
memneri tanda silang (x) pada lembar Dalam penelitian ini, responden
jawaban kuisioner. Kriteria penilaian yang diambil adalah semua karyawan
jika responden menjawab sebagai PT. AJBS cabang Gresik dengan jumlah
berikut adalah: (1)“Sangat tidak setuju” responden 60 karyawan. Semua karyawan
diberi skor = 1. (2)“Tidak setuju” diberi dilibatkan secara aktif guna dapat
skor = 2. (3)“Netral” diberi skor = 3. memberikan hasil yang maksimal, dari
(4)“Setuju” diberi skor = 4. (5)“Sangat penelitian pengaruh etos kerja dan budaya
setuju” diberi skor = 5. organisasi terhadap kinerja karyawan.
1. Karakteristik responden berdasarkan
HASIL DAN PEMBAHASAN jenis kelamin
Sebagian besar responden adalah laki-
Deskriptif Data Penelitian laki, kesimpulan tersebut dapat dilihat
Penelitian lapangan dilakukan dari prosentase Laki-laki berjumlah
dengan cara membagikan angket yang 36 orang atau 60%, sedangkan
telah disediakan oleh peneliti langsung perempuan hanya 24 orang atau 40%,
kepada responden. Angket dibagikan hal ini dikarenakan PT. AJBS adalah
langsung kepada seluruh karyawan di toko yang menjual alat-alat teknik jadi
PT. AJBS selama satu minggu pada karyawannya sebagian besar adalah
tanggal 15 sampai dengan 21 April 2017. laki-laki.
Pengumpulan data secara langsung dengan 2. Karakteristik responden berdasarkan
menemui responden dalam penelitian umur
ini. Penelitian dilakukan selama 30 hari, Peneliti mengelompokkan menjadi
peneliti berhasil mengumpulkan respon empat katagori yaitu 20 ≤ 25 tahun,
responden sebanyak 60 responden, jumlah 25 ≤ 30 tahun, 30 ≤ 35 tahun, diatas
tersebut merupakan seluruh karyawan PT. 35 tahun, dan dari penegelompokkan
AJBS. Sehingga peneliti menggunakan tersebut dapat di peroleh bahwa umur
rumusan pengambilan sampel yang 25 ≤ 30 atau 40% yang menjadi
sesuai. Sehingga peneliti dapat mengolah mayoritas karyawan PT. AJBS.
data ketahap selanjutnya. Adapun teknik
3. Karakteristik responden berdasarkan
sampel yang digunakan oleh peneliti
tingkat pendidikan
adalah sampel sampling jenuh, yang
menggunakan semua populasi sebagai Dari data yang diperoleh, untuk
sampel. tingkat pendidikan sebagian besar

64
Pengaruh Etos Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
PT. Ananda Jataka Bayu Sejahtera (AJBS) di Kota Gresik

karyawan PT. AJBS adalah SMA/ Dari pengujian reliabilitas yang


sederajat yaitu sebanyak 57 orang dilakukan peneliti menunjukkan nilai
atau 95% sedangkan yang lulusan Cronbach’s Alpha dari tiap-tiap variabel
perguruan tinggi atau strata-1 hanya lebih besar dari 0,60 yang berarti kuisioner
3 orang atau hanya 5%, dikarenakan yang merupakan indikator-indikator dari
PT.AJBS merekrut lulusan SMA/ variabel tersebut adalah reliabel atau
sederajat, untuk lulusan Strata-1 handal. Hal tersebut dapat dilihat dari
hanya diposisi admin store dan sales pengujian lewat program SPSS versi
manager. 21.0 dengan hasil nilai etos kerja (X1)
4. Karakteristik responden berdasarkan = 0,860, budaya organisasi (X2) = 0,897
lamanya bekerja dan kinerja (Y) = 0,892.
Dari data yang diperoleh dari Dari penelitian analisis korelasi
karyawan PT. AJBS, disimpulkan dapat disimpulkan bahwa antara X1
bahwa responden lamanya bekerja terhadap X2 terdapat hasil korelasi
dibagi menjadi tiga katagori, yaitu 1-5 yang kuat, X1 terhadap Y terdapat hasil
tahun 2-10 tahun, dan diatas 10 tahun. korelasi yang kuat, dan X2 terhadap Y
Dapat di ketahui bahwa sebagian tidak terdapat hasil korelasi yang kuat.
besar karyawan bekerja berkisar 5-10 Dari hasil pengujian determinasi
tahun sebnayak 31 orang atau 51,7% dapat bahwa nilai R adalah 0,382. Nilai
sedangkan sisanya bekerja 1-5 tahun tersebut positif dan mendekati 1, hal
sebanyak 29 orang atau 48,3%, bisa ini membuktikan bahwa hubungan
disimpulkan bahwa kondisi turn off antara variabel bebas dengan variabel
karyawan yang bisa dibilang stabil, terikat secara simultan cukup kuat dan
kebanyakan karyawan baru adalah terarah, hasil tersebut juga mengindikasi
karyawan SPG produk dan juga bahwa variabel etos kerja (X1) dan
tenaga keamanan yang sebagian besar budaya organisasi (X2) secara simultan
adalah karyawan out shorching yang berpengaruh signifikan terhadap variabel
masa kerjanya singkat. kinerja (Y).
Hasil Analisis Data Sedangkan nilai R2 sebesar 0,146.
Oleh karena itu uji koefisien determinasi
Berdasarkan dari analisis data dan berganda ini diperoleh dari perhitungan
observasi yang telah dilakukan, dapat regresi linear berganda, maka koefisien
diungkapkan pembahasan penelitian determinasi sebesar 0,146 sebesar
pengaruh etos kerja dan budaya organisasi 14,6%. Kebermaknaan dari nilai tersebut
terhadap kinerja di PT. Ananda Jataka memiliki implikasi bahwa variabel etos
Bayu Sejahtera Gresik sebagai berikut: kerja, budaya organisasi berpengaruh
Uji validitas penelitian yang terhadap kinerja karyawan PT. AJBS
dilakukan menunjukkan bahwa nilai Gresik sebesar 14,6%, dan sisanya 85,4%
rhitung dari masing-masing variabel dipengaruhi oleh variabel-variabel lain
lebih besar dari rtabel sebesar 0,255 dan diluar model yang dimasukkan dalam
tingkat signifikan dari dari masing-masing penelitian ini.
variabel kurang dari 0,05. Jadi peneliti Dari hasil uji t dapat diketahui
dapat mengambil kesimpulan bahwa bahwa Variabel etos kerja (X1) memiliki
masing-masing butir pertanyaan adalah pengaruh positif dan signifikan terhadap
valid. kinerja karyawan (Y) dengan nilai regresi

65
Volume 07, Nomor 01, Juli 2018

0,245 , dan thitung 2,008 dengan tingkat di atas dan di bawah angka 0 sumbu Y,
signifikan 0,049, budaya organisasi (X2) maka tidak terjadi heteroskedastistas.
memiliki pengaruh positif dan signifikan Dari uji multikolinearitas dilakukan
terhadap kinerja karyawan (Y) dengan untuk menguji apakah dalam model regresi
nilai regresi 0,304 , dan thitung 2,497 ditemukan adanya korelasi antar variabel
dengan tingkat signifikan 0,015. Hal ini independen. Model regresi yang baik
berarti semakin tinggi etos kerja dan seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
budaya organisasi karyawan maka akan variabel independen, dari hasil uji ini
semakin tinggi pula kualitas kinerja didapatkan hasil bahwa nilai Variance
karyawan PT. AJBS di Kota Gresik. Inflation Factor (VIF) kedua variabel, yaitu
Dari hasil uji F memperlihatkan lebih kecil dari 10, sehingga bisa diduga
bahwa pengaruh secara bersamaan dari bahwa tidak ada multikolinearitas antara
seluruh variabel independen (etos kerja variabel independen dalam model regresi.
dan budaya organisasi) terhadap variabel
indpenden (kinerja) di PT. AJBS di PENUTUP
Kota Gresik menunjukkan hasil yang
signifikan, diketahui bahwa, Ftabel = 3,16 Kesimpulan
hal ini berarti Fhitung > Ftabel (5,186 > Berdasarkan penelitian tentang
3,16) dan sig > 0,05 (0,09 > 0,05). Dari pengaruh etos kerja dan budaya organisasi
hasil tersebut maka Ho diterima dan H1 terhadap kinerja PT. Ananda Jataka Bayu
ditolak. Sejahtera (AJBS) di Kota Gresik, maka
Dari pengujian asumsi diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
klasik, peneliti melakukan empat 1. Pengaruh antara etos kerja (X1)
pengujian yang menggunakan uji terhadap kinerja (Y) PT. AJBS kota
asumsi klasik yaitu uji autokorelasi, Gresik mempunyai pengaruh yang
normalitas, heteroskedastistas dan uji sangat positif dan signifikan. Hal
multikolinearitas. Dimana uji autokorelasi ini berarti semakin tinggi etos kerja
dilakukan untuk menguji suatu model karyawan maka akan semakin tinggi
apakah antara variabel pengganggu pula kualitas kinerja karyawan PT.
masing-masing variabel bebas saling AJBS di kota Gresik. Dari hasil temuan
mempengaruhi, dari uji ini dapat diketahui penelitian, pengaruh etos kerja yang
bahwa nilai dL = 1,2144 dan dU = 1,6518 diperoleh dari para responden masuk
dengan jumlah responden = 60 dan dalam kategori baik. Pada umumnya
nilai nurbin watson 1,326 maka, 1,2144 etos kerja yang diinginkan perusahaan
< 1,326 < 1,6518 maka tidak terjadi adalah etos kerja yang tinggi, yaitu
autokorelasi. Sedangkan uji normalitas etos kerja kualitas, kuantitas, dan
terlihat bahwa grafik normal probability kecepatan kinerja sehingga tujuan
plot menunjukkan bahwa data menyebar perusahaan cepat tercapai.
di sekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal. Maka model regresi 2. Pengaruh budaya organisasi (X2)
memenuhi asumsi normalitas. terhadap kinerja (Y) PT. AJBS di
kota Gresik mempunyai pengaruh
Dalan uji heteroskedastistas dapat yang positif dan signifikan. Hal ini
diambil kesimpulan bahwa titik-titik tidak berarti bahwa semakin baik budaya
membentuk pola tertentu atau tidak ada organisasi yang tercipta diperusahaan
pola yang jelas serta titik-titik menyebar maka akan semakin baik pula kinerja

66
Pengaruh Etos Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
PT. Ananda Jataka Bayu Sejahtera (AJBS) di Kota Gresik

karyawan PT. AJBS kota Gresik. Dari 5. Perusahaan membuat acara tahunan
hasil temuan penelitian, pengaruh (seperti outing, tour, dan lain
budaya organisasi yang diperoleh dari sebagainya) guna mempererat
responden masuk dalam kategori baik, solidaritas antar karyawan yang juga
budaya organisasi yang diinginkan akan mengurangi dampak buruk
oleh perusahaan dan karyawan adalah psikologi karyawan berupa stres kerja
budaya kerja, sikap dan kebiasaan dan lain sebagainya
karyawan yang baik.
3. Pengaruh etos kerja (X1) dan budaya Saran Untuk Peneliti Mendatang
organisasi (X2) akan bersama- 1. Perlu dilakukan lebih lanjut terhadap
sama berpengaruh secara signifikan variabel lain selain etos kerja dan
terhadap kinerja (Y), hal ini dapat budaya organisasi terhadap kinerja
dibuktikan dari hasil uji F diperoleh di PT. AJBS Kota Gresik. Hal ini
bahwa F-hitung > F-tabel (5,186 > dikarenakan dalam penelitian ini kedua
3,16) dan dan taraf signifikansinya variabel hanya mampu menjelaskan
adalah 0,09, kebermaknaan ini 14,6% variasi kinerja. Penelitian
berarti bahwa kedua variabel ini belum memasukkan variabel
independen etos kerja dan budaya atas aspek lain yang mungkin dapat
organisasi secara bersama-sama mempengaruhi dan menyempurnakan
dapat digunakan untuk memprediksi hasil penelitian ini.
peningkatan variabel kinerja di PT. 2. Untuk penelitian yang akan datang
AJBS Kota Gresik. disarankan untuk meneliti perusahaan
lain yang yang mungkin mengalami
Saran permasalahan yang sama dengan PT.
Saran Untuk Perusahaan AJBS dengan mengambil perusahaan
1. Perusahaan perlu meningkatkan lain maka permasalahan yang
lagi kualitas karyawan untuk dialami dalam etos kerja dan budaya
mendapatkan kinerja dari karyawan organisasi terhadap kinerja tersebut
yang maksimal, sehingga tujuan tentu juga berbeda, sehingga variabel
perusahaan agar dapat tercapai yang mempengaruhi kinerja juga
berbeda. Hal tersebut bisa dijadikan
2. Perusahaan perlu memberikan pembanding sekaligus melengkapi
sosialisasi tentang budaya atau penelitian ini.
peraturan-peraturan baru sebagai
bentuk interaksi perusahaan 3. Untuk penelitian yang akan datang
terhadap karyawan juga sebagai disarankan untuk mencari ruang
alat pendekatan manajemen dengan lingkup populasi yang berbeda
karyawan dan lebih luas dari populasi dalam
penelitian ini. Sampel yang digunakan
3. Perusahaan harus lebih ketat sebaiknya juga lebih banyak dari
menyeleksi calon karyawan yang sampel pada penelitian ini. Dengan
akan di rekrut guna memberikan hasil demikian penelitian lanjutan tersebut
positif bagi perusahaan dapat semakin memberikan gambaran
4. Perusahaan harusnya memberikan yang lebih spesifik mengenai pengaruh
pelatihan dan pengembangan kerja etos kerja dan budaya organisasi
lanjutan dan kontinyu sehingga etos terhadap kinerja.
kerja karyawan dapat tercipta

67
Volume 07, Nomor 01, Juli 2018

Keterbatasan Penelitian Hasibuan.S.P Malayu 2012. Manajemen


Penelitian ini juga memiliki Sumber Daya Manusia.
keterbatasan-keterbatasan, dengan Jakarta:Bumi Aksara
keterbatasan ini, diharapkan dapat Istijanto. 2006. Riset Sumber Daya
dilakukan perbaikan untuk penelitian Manusia. Jakarta: PT. Gramedia
yang akan datang, adapun keterbatasan Pustaka Utama
dalam penelitian ini antara lain: Khasanah, Uswatun. 2004. Etos Kerja
1. Jumlah responden belum bisa Menuju Sarana Puncak Prestasi.
menggambarkan kondisi riil yang Yogyakarta:Harapan Utama
sesungguhnya Kreitner, Robert dan Kinichi, Angelo.
2. Hasil pengisian kuisioner terutama 2005. Perilaku Orgnisasi buku 2.
untuk jenis pertanyaan terbuka Jakarta: Salemba Empat
masih terdapat beberapa yang berisi Laundon, Kenneth C, dan Laundon,
jawaban yang kurang maksimal, hal Jane P. 2012. Sistem Informasi
ini dikarenakan aktivitas beberapa Manajemen, Mengelola Perusahaan
responden yang cukup padat dan Digital. Jakarta: Salemba
jumlah pertanyaan terbuka yang cukup Mangkunegara, A. Anwar Prabu. 2009.
banyak, dimana terletak di masing- Manajemen Sumber Daya Manusia
masing indikator sehingga tidak Perusahaan. Bandung: PT.
memungkinkan responden mengisi Remaja Rosda Karya
secara kongkrit semua pertanyaan Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2006. Human
yang ada. Resource management: Sumber
Daya Manusia. Terjemahan Dian
DAFTAR PUSTAKA Angelia. Jakarta: Salemba Empat
Munandar. 2008. Psikologi Industri.
Andini, Lilis. 2009. Analisis Perbandingan Jakarta: CV. Karunia
Pengaruh Langsung dan Tidak
Langsung Faktor Budaya Nitisemito, S. Alek. 2005. Manajemen
Organisasi dan Komitmen Personalia (Manajemen Sumber
terhadap Kinerja Karyawan pada Daya manusia) Edisi Kelima.
UPTD Parkir Kota Surabaya. Jakarta: Ghalia Indonesia
Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu Novialdi, Ferry. 2009. Hubungan
Ekonomi (STIESIA) Surabaya Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja
Anoraga, Pandjie. 2009. Psikologi Kerja. dengan Produktifitas Kinerja
Jakarta: PT. Rineka Cipta Pegawai Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Grobogan. Semarang
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen : Universitas Diponegoro
Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Erlangga Rahma S, Suhandana, G.A, dan Suarni, Ni
Kt. 2013. Kontribusi Efektivitas
Ghazali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis kepemimpinan, Budaya Organisasi
Multivariate Dengan Program dan Etos Kerja Terhadap Kepuasan
SPSS. Semarang: Universitas Kerja Pegawai Balai Diklat
Diponegoro Keagamaan Denpasar”. e-Journal,
Hasibuan.S.P Malayu 2010. Manajemen vol 4:1-12
Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Bumi Aksara.

68
Pengaruh Etos Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
PT. Ananda Jataka Bayu Sejahtera (AJBS) di Kota Gresik

Rivai, Veitzal & Ella Jauvani Sagala. Tintami, Lila, Pradhanawati, Ari, dan
2011. Manajemen Sumber Daya Susanto, hari. 2012. “Pengaruh
Manusia untuk Perusahaan. Budaya organisasi dan Gaya
Jakarta: PT Raja Grafindo Kepemimpinan Transformasional
Persada terhadap Kinerja Karyawan
Robbins, Stephen P, dab Judge, Timothy melalui Disiplin Kerja pada
A. 2008. Perilaku Organisasi, Karyawan Harian SKT Megawon
Buku 2. Jakarta: Salemba Empat PT. Djarum Kudus”. e-journal,
Sedarmayanti. 2013. Manajemen Sumber vol. 2, No.1:1-8
Daya Manusia: Reformasi Demiyati. 2016. “Pengaruh Kepemimpinan,
Birokrasi dan Manajemen Etos Kerja, Budaya Organisasi
Pegawai Negeri Sipil. Bandung : dan Komunikasi Terhadap Kinerja
PT Refika ditama Karyawan di Dinas perhubungan
Silalahi, Ulber. 2012. Metode Penelitian Infokom Propinsi Bali”. Jurnal
Sosial. Bandung:Refika Aditama Manajemen dan Bisnis Vol 13 No.
02 April 2016. Universitas Udayana
Sinamo, Jansen. 2011. Delapan Etos Bali
Kerja Professional. Jakarta:
Institut Mahardika
Siregar, S. 2000. Sumber Daya Manusia
(Konsep Universal Etos Kerja).
Jakarta: PT. Gramedia
Sobirin, Ahmad. 2007. Budaya
Organisasi Pengertian, Makna
dan Aplikasinya Jakarta: Salemba
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Kuantitatif Kaulitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Sukardewi, Nyoman, et all. 2013.
Kontribusi Advertisy Quotient
(AQ) Etos Kerja dan Budaya
Organisasi terhadap Kinerja.
Jakarta:Paramadina
Tika, Pabundu. 2008. Budaya Organisasi
dan Peningkatan Kinerja
Perusahaan. Jakarta: Bumi Aksara

Jurnal
Karuawan, Reynald. 2015. “Pengaruh
Etos Kerja, Budaya Organisasi
dan Beban Kerja Terhadap
Kinerja di Dinas Pekerjaan
Umum Minahasa Selatan”. Vol 3
No. 3, Hal 1196-1207. September
2015. Universitas Sam Ratulangi
Manado

69

Anda mungkin juga menyukai