Anda di halaman 1dari 25

Kelompok 05

Desain
Penelitian
Anggota kelompok

• Saepul Bahri 20143095


• Lia Amalia 201430089
• Wahyudin 201430090
Judul Jurnal
ANALISIS PENGARUH PERILAKU
KEPEMIMPINAN DAN
PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT (POS)
PADA KEPUASAN KERJA
(Studi pada Karyawan PT. Perkebunan Nusantara
X Klaten)
Tujuan studi

Pengujian Hipotesis

Tujuan studi penelitian ini adalah


hypothesis testing (pengujian hipotesis),
yaitu penelitian yang menjelaskan
fenomena dalam bentuk hubungan antar
variabel. Penelitian ini bertujuan meng?uji
pengaruh perilaku kepemimpinan
dan POS pada kepuasan kerja.
Tipe Hubungan
Variabel
a. Uji Validitas Pada Variabel Inde?penden Nilai KMO Measure of Sampling Adequacy (MSA)
untuk variabel Perilaku Kepemimpinan Konsiderasi (PKK), Perilaku Kepemimpinan Struktur
Inisiasi (PKSI), dan Perceived Organizational Support (POS) dalam penelitian ini sebesar
0,857. Karena nilai MSA di atas 0,5 serta nilai Barlett test dengan Chi-squares = 3322.934 dan
signi?fikan pada 0,000 dapat disimpulkan bahwa uji analisis faktor dapat dilanjutkan. Item-
item pertanyaan Perilaku Kepe?mimpinan Konsiderasi hanya item perta?nyaan nomor 13
saja yang nilai faktor loadingnya tidak muncul sehingga tidak valid, sedangakan item-item
lainnya valid karena mempunyai factor loading lebih besar dari 0,50. Item-item pertanyaan
Perilaku Kepe?mimpinan Struktur Inisiasi item pertanyaan nomor 13,14,dan 15 nilai faktor
loadingnya tidak muncul sehingga tidak valid, sedangakan item-item lainnya valid karena
mempunyai factor loading lebih besar dari 0,50. Item-item pertanyaan POS hanya item
pertanyaan nomor 8 yang nilai faktor loadingnya tidak muncul sehingga tidak valid,
sedangakan item-item lainnya valid karena mempunyai factor loading lebih besar dari 0,50
b.Uji Validitas Pada Variabel DependenNilai KMO Measure
of Sampling Adequacy (MSA) untuk variabel Kepuasan
Kerja Intrinsik (KKI) dan Kepuasan Kerja Ekstrinsik (KKE)
dalam penelitian ini sebesar 0,771. Karena nilai MSA di atas
0,5 serta nilai Barlett test dengan Chi-squares = 897,279
dan signifikan pada 0,000 dapat disimpulkan bahwa uji
analisis faktor dapat dilanjutkan. Item-item pertanyaan
Kepuasan Kerja Intrinsik dan Kepuasan Kerja Ekstrinsik
valid karena mempunyai factor loading lebih besar dari
0,50.
Studi Lapangan

Lingkungan (setting) penelitian ini


adalah PT Perkebunan Nusantara
X Klaten
Unit Analisis
Unit analisis merupakan tingkat agregasi data
yang dianalisis dalam penelitian dan
merupakan elemen penting dalam desain
penelitian karena mempengaruhi proses
pemilihan, pengumpulan dan analisis data.
Unit analisis penelitian ini adalah tingkat
individual, yaitu data yang dianalisis berasal
dari setiap individual karyawan PTPN X
Klaten.
Horison Waktu

Penelitian ini merupakan studi satu tahap


(one shot study), yaitu penelitian dimana
data dikumpulkan sekaligus pada periode
tertentu dapat berupa data dari satu
atau beberapa subyek penelitian.
Pengukuran CONSTRUCT

Pengukuran construct dalam penelitian ini


menggunakan skala interval, yaitu skala yang
menyatakan kategori, peringkat dan jarak
construct yang diukur. Skala interval yang
digunakan dinyatakan dengan angka 1 sampai
angka 5 dan angka 0 sampai angka 6.
TERIMA KASIH
Analisis Pengaruh Perilaku Kepemimpinan dan Perceived
Organization Support (POS) pada Kepuasan Kerja Kun Hendrawan & Sri Seventi

ANALISIS PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN


PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT (POS) PADA KEPUASAN
KERJA
(Studi pada Karyawan PT. Perkebunan Nusantara X Klaten)

KUN HENDRAWAN MAWARDI


F0208077

Pembimbing :
Dra.Ig. Sri Seventi Pujiastuti M.Si

ABSTRACT
ANALYSIS OF EFFECT OF LEADERSHIP BEHAVIOR AND
PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT (POS) ON JOB
SATISFACTION
(Studies on The Employees of PT. Nusantara X Klaten)
Kun Hendrawan Mawardi
F 0208077

The main purpose of this study is to determine the effect of leadership behavior and
POS also the interaction of both on job satisfaction.
Samples in this study were 110 employees of PT Perkebunan Nusantara X Klaten and
taken by the convenience sampling methods. The analytical method used was Hierarchical
Multiple Regression Analysis.
The results of this study is, the first, from two dimensions of leadership behavior only
consideration leadership behaviors affects positf on job satisfaction, while the initiating
structure of leadership behaviors has a negative effect on job satisfaction. Second, POS
positive effect on job satisfaction. Third, the interaction of leadership behavior and POS has
no influence on job satisfaction.

Key words : leadership behaviors, POS, job satisfaction, interaction

PENDAHULUAN dapat memakai cara-cara yang tepat untuk


meningkatkan kinerja bawahannya. Pening-
A. LATAR BELAKANG katan kinerja karyawan sejalan dengan
percepatan pencapaian tujuan organisasi.
Semakin majunya jaman menuntut Dalam upaya pencapaian tujuan organisasi,
organisasi untuk dapat lebih cerdas dalam kepemimpinan seorang pemimpin organisasi
mengelola sumber daya manusianya. sangat berpengaruh terutama bagi karyawan
Pemimpin organisasi dalam hal ini sebagai karena karyawan menganggap bahwa atasan
representasi organisasi dalam pengelolaan mereka adalah panutan didalam organisasi.
sumber daya manusia secara langsung, harus

67
Fokus Manajerial Vol. 12, No. 1, 2013: 67 - 80

Dalam suatu organisasi kepemimpinan hanya meningkatkan niat untuk berhenti


merupakan faktor yang sangat penting tetapi juga mengurangi kontribusi karyawan
dalam menentukan pencapaian tujuan yang kepada organisasi (Lok & Crawford, 2004).
telah ditetapkan oleh organisasi. Kepemim- Kepuasan kerja adalah keadaan emosi-
pinan merupakan titik sentral dan penentu onal yang menyenangkan atau tidak me-
kebijakan dari kegiatan yang akan dilak- nyenangkan terkait cara pandang karyawan
sanakan dalam organisasi. Perilaku kepe- mengenai pekerjaan mereka. Kepuasan kerja
mimpinan memiliki dampak yang besar dan merupakan cerminan perasaan seseorang
langsung pada lingkungan kerja, hasil kerja terhadap pekerjaannya, pekerjaan tersebut
dan keberhasilan organisasi (Kritsonis, ditampilkan pada sikap kerja positif kar-
2004). yawan terhadap pekerjaannya serta segala
Kepemimpinan adalah tentang mem- sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerja-
pengaruhi. Kemampuan untuk mempenga- nya (Handoko, 1999).
ruhi bawahan, rekan-rekan, dan atasan di Penelitian ini menggunakan dua
tempat kerja atau dalam konteks organisasi- dimensi Kepuasan Kerja yaitu Kepuasan
onal. Tanpa pengaruh mustahil untuk Kerja Intrinsik dan Kepuasan Kerja Eks-
menjadi pemimpin. Tentu saja memiliki trinsik. Kepuasan Kerja Intrinsik adalah
pengaruh berarti bahwa ada keinginan yang ketika pekerja hanya mempertimbangkan
lebih besar di pihak para pemimpin untuk jenis pekerjaan yang mereka lakukan dan
menunjukkan pengaruh mereka secara etis tugas-tugas yang membentuk pekerjaan
(Rowe & Guerrero, 2010). (Ahmad & Yekta, 2010). Kepuasan Kerja
Penelitian ini menggunakan dua Ekstrinsik adalah ketika pekerja memper-
dimensi yang mengkategorikan perilaku timbangkan kondisi kerja, seperti gaji, rekan
kepemimpinan, yaitu konsiderasi dan struk- kerja, dan supervisor (Ahmad & Yekta,
tur inisiasi (Lawrence, 2007). Pemimpin 2010).
yang memiliki perilaku kepemimpinan PT. Perkebunan Nusantara X Klaten
konsiderasi menyediakan lingkungan yang atau lebih dikenal sebagai PTPN X Klaten
hangat, ramah dan mendukung, sedangkan merupakan salah satu unit usaha Badan
pemimpin dengan perilaku kepemimpinan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak
struktur inisiasi menetapkan tugas, menentu- dalam sektor perkebunan tembakau cerutu.
kan prosedur dan lebih berorientasi pada PTPN X Klaten melakukan sendiri usaha
tindakan (Lawrence, 2007). penanaman tembakau hingga proses pengo-
Perceived Organizational Support lahan daun tembakau menjadi lembaran-
(POS) adalah sejauh mana karyawan lembaran (bal) sebagai bahan baku pem-
percaya bahwa organisasi mereka meng- buatan cerutu sebagai komoditi ekspor
hargai kontribusi mereka dan peduli tentang dengan tujuan ekspor negara Jerman.
kesejahteraan mereka (Eisenberger et al., PTPN X Klaten selain memper-
1986; Rhoades & Eisenberger, 2002). kerjakan karyawan juga mempekerjakan
Untuk memiliki tingkat kinerja dan buruh yang berperan secara langsung dari
efektivitas organisasional yang tinggi sangat proses awal penanaman tembakau hingga
penting bagi karyawan dan atasan memiliki proses akhir menjadi bal. PTPN X Klaten
tingkat kepuasan yang tinggi, maka dari itu memiliki 3 kebun penanaman tembakau
tingkat kepuasan memiliki pengaruh ter- yaitu Kebun Kebonarum, Gayamprit, dan
hadap keberhasilan perusahaan (Lok & Wedibirit. Dari ketiga kebun tersebut jumlah
Crawford, 2004). Ketidakpuasan karyawan buruh yang dipekerjakan bisa mencapai
akan mengurangi komitmen kerja mereka 2000 orang sepanjang tahun.
dan meningkatkan turnover didalam organi- Dengan besarnya sumber daya manusia
sasi. Di sisi lain, ketidakpuasan kerja tidak yang dimiliki PTPN X para pemimpin dituntut

68
Analisis Pengaruh Perilaku Kepemimpinan dan Perceived
Organization Support (POS) pada Kepuasan Kerja Kun Hendrawan & Sri Seventi

untuk memiliki suatu perilaku kepemimpinan d. Kepemimpinan melibatkan pencapaian


yang bisa memanage seluruh bawahannya agar tujuan
dapat mempertahankan dan meningkatkan e. Tujuan tersebut disampaikan oleh
kinerjanya. Peningkatan kinerja bawahan yang pemimpin kepada pengikut.
dapat dilakukan oleh pemimpin adalah dengan
menciptakan suatu lingkungan kerja yang Rowe & Guerrero (2010) juga ber-
nyaman sehingga tercipta kepuasan kerja yang pendapat bahwa mendefinisikan kepemim-
dirasakan seluruh karyawan. Terciptanya pinan sebagai suatu proses membuat
kepuasan kerja juga berasal dari perasaan kepemimpinan juga berlaku bagi semua
dukungan yang dirasakan bawahan mengenai orang, bukan hanya beberapa orang terpilih
pekerjaan yang ia lakukan. Dukungan tersebut yang terlahir sebagai pemimpin. Yang lebih
bisa terlihat dari kepedulian atasan sebagai
penting bahwa kepemimpinan tidak dibatasi
representasi perusahaan pada kesejahteraan
bawahannya.
hanya satu orang dalam kelompok yang
Berdasarkan latar belakang tersebut, memiliki kekuatan posisi formal (pemimpin
penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang resmi yang diangkat).
bersifat replikasi dari penelitian yang dilakukan Kepemimpinan adalah tentang mem-
oleh Ahmad dan Yekta (2010). Selanjutnya, pengaruhi. Kemampuan untuk mempenga-
penelitian ini akan dilakukan dengan judul : ruhi bawahan, rekan-rekan,dan atasan di
“ANALISIS PENGARUH PERILAKU tempat kerja atau dalam konteks organi-
KEPEMIMPINAN DAN PERCEIVED sasional. Tanpa pengaruh mustahil untuk
ORGANIZATIONAL SUPPORT (POS) menjadi pemimpin. Tentu saja, memiliki
PADA KEPUASAN KERJA (Studi pada pengaruh berarti bahwa ada keinginan yang
Karyawan PT. Perkebunan Nusantara X lebih besar di pihak para pemimpin untuk
Klaten)”. menunjukkan pengaruh mereka secara etis
(Rowe & Guerrero, 2010).
TINJAUAN PUSTAKA Penilitian ini kemudian lebih berfokus
pada dua dimensi dari perilaku kepemim-
1. Perilaku Kepemimpinan pinan yakni Perilaku Kepemimpinan Konsi-
derasi dan Perilaku Kepemimpinan Struktur
Yukl (2006) mendefinisikan kepemim- Inisiasi. Seperti yang telah dijelaskan bahwa
pinan sebagai proses mempengaruhi orang Perilaku Kepemimpinan Konsiderasi dan
lain untuk mengerti dan menyetujui tentang Perilaku Kepemimpinan Struktur Inisiasi
apa yang perlu dilakukan dan bagaimana muncul sebagai hasil dari penelitian atau
melakukannya, dan proses untuk mem- studi yang dilakukan oleh Studi Ohio State
fasilitasi upaya individu dan kolektif untuk University.
mencapai tujuan bersama.
Northouse (2007) mendefinisikan ke- a. Perilaku Kepemimpinan Konsiderasi
pemimpinan sebagai proses dimana seorang Pemimpin yang memiliki perilaku
individu mempengaruhi sekelompok indi- kepemimpinan konsiderasi menyediakan
vidu untuk mencapai tujuan bersama. lingkungan yang hangat, ramah dan mendu-
Definisi ini menunjukkan beberapa kompo- kung bagi bawahannya (Lawrence, 2007).
nen sentral pada fenomena kepemimpinan, Burke et. al. (2006) mendefinisikan perilaku
antara lain : kepemimpinan konsiderasi sebagai label
a. Kepemimpinan adalah sebuah proses untuk perilaku pemimpin yang diarahkan
b. Kepemimpinan adalah tentang mem- untuk menjaga hubungan sosial yang erat
pengaruhi orang lain dan kohesi kelompok. Secara umum, hubu-
c. Kepemimpinan terjadi dalam konteks ngan diadik ditandai dengan pertimbangan
kelompok yang mencerminkan dua arah komunikasi
terbuka, saling menghormati dan keperca-

69
Fokus Manajerial Vol. 12, No. 1, 2013: 67 - 80

yaan, serta penekanan pada pemenuhan 2. Percieved Organizational Support


kebutuhan karyawan. Berbeda dengan (POS)
struktur inisiasi, perilaku konsiderasi Perceived Organizational Support
mencerminkan penekanan pada orang dan (POS) adalah sejauh mana karyawan per-
hubungan pribadi. caya bahwa organisasi menghargai kontri-
Mengutip id.wikipedia.org mengenai busi mereka dan peduli tentang kesejah-
perilaku kepemimpinan konsiderasi adalah teraan mereka. (Eisenberger et al, 1986;
sejauh mana pemimpin menunjukkan kepe- Rhoades & Eisenberger, 2002).
dulian terhadap kesejahteraan anggota POS mencerminkan persepsi komit-
kelompok. Faktor ini berorientasi ke arah men organisasi kepada karyawannya. Ini
hubungan interpersonal, saling percaya dan adalah seperangkat keyakinan global yang di
persahabatan. Perilaku kepemimpinan yang kembangkan oleh karyawan mengenai
berorientasi pada orang. sejauh mana organisasi menilai kontribusi
b. Perilaku Kepemimpinan Struktur mereka dan peduli tentang kesejahteraan
Inisiasi mereka (Eisenberger et al, 1986.). Organi-
sasi dapat mengembangkan keyakinan
Pemimpin dengan perilaku kepemim-
global dengan memenuhi kebutuhan socio-
pinan struktur inisiasi menetapkan tugas,
emotional karyawan sehingga menciptakan
menentukan prosedur dan lebih berorientasi
di dalamnya suatu perasaan kewajiban untuk
pada tindakan (Lawrence, 2007). Burke et.
memelihara kesejahteraan organisasi dan
al. (2006) mendefinisikan Perilaku kepe-
dengan meningkatkan reward atas usaha,
mimpinan struktur inisiasi sebagai label
sehingga memperkuat keyakinan karyawan
yang diberikan kepada perilaku pemimpin
bahwa organisasi mengakui dan menghargai
yang menekankan pencapaian tujuan tugas
kinerja karyawan (Rhoades & Eisenberger,
melalui minimalisasi ambiguitas peran dan
2002).
konflik. Telah dikemukakan bahwa struktur
inisiasi terdiri dari dua subdimensi, yaitu
3. Kepuasan Kerja
kepemimpinan direktif dan kepemimpinan
otokratis (Pearce et al, 2003.). Robbins (2006) menyatakan bahwa
Perilaku direktif meliputi: memulai Kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap
dan mengorganisasi aktifitas kerja kelom- pekerjaan seseorang yang menunjukkan
pok, tugas-tugas, spesifikasi dari cara kerja perbedaan antara jumlah penghargaan yang
yang akan dilakukan, penekanan pada pen- diterima pekerja dan jumlah yang mereka
capaian tujuan, dan pembentukan saluran yakini seharusnya mereka terima. Perlu
komunikasi yang jelas. Sedangkan perilaku diingat pekerjaan seseorang menuntut
otokratis terdiri dari pembuatan keputusan interaksi dengan rekan sekerjanya, atasan,
tanpa melibatkan anggota tim. Kesimpulan- mengikuti peraturan dan kebijakan organi-
nya bahwa perilaku kepemimpinan struktur sasi,memenuhi standar kinerja,hidup pada
inisiasi terutama berorientasi pada penye- kondisi kerja yang sering kurang dari ideal
lesaian tugas (Burke et. al., 2006). dan lain sebagainya.
Menurut id.wikipedia.org perilaku Robbins (2006) juga mengemukakan
kepemimpinan struktur inisiasi sejauh mana tentang faktor-faktor yang umumnya me-
pemimpin mendefinisikan peran pemimpin nentukan kepuasaan kerja, antara lain :
dan anggota kelompok, memulai tindakan, 1. Suasana pekerjaan.
menyelenggarakan kegiatan kelompok dan 2. Pengawasan
mendefinisikan bagaimana tugas-tugas yang 3. Tingkat upah saat ini
harus diselesaikan oleh kelompok. Perilaku 4. Peluang promosi
kepemimpinan yang berorientasi pada tugas. 5. Hubungan dengan mitra kerja

70
Analisis Pengaruh Perilaku Kepemimpinan dan Perceived
Organization Support (POS) pada Kepuasan Kerja Kun Hendrawan & Sri Seventi

Kepuasan kerja menggambarkan pula terhadap internal pekerjaannya seperti sifat


perilaku Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja, prestasi, penghargaan, perkembangan
kerja tinggi menunjukan sikap yang positif dan pertumbuhan individu (Herzberg, 1968
terhadap kerja itu, seseorang yang tidak puas & Linz, 2003). Sedangkan, kepuasan kerja
dengan pekerjaannya menunjukan sikap ekstrinsik merujuk pada perasaan karyawan
yang negatif terhadap pekerjaan itu. terhadap aspek eksternal pekerjaan tersebut
(Robbins, 2006). seperti kebijakan organisasi, gaya penga-
Penelitian ini menggunakan dua wasan, pembayaran gaji atau upah, hubung-
dimensi kepuasan kerja, yaitu kepuasan an dengan rekan kerja, suasana tempat kerja,
kerja intrinsik dan kepuasan kerja ekstrinsik status, jaminan dan keamanan di tempat
(Herzberg, 1968). Kepuasan kerja intrinsik kerja (Herzberg 1968).
didefinisikan sebagai perasaan karyawan

4. KERANGKA PEMIKIRAN

Perilaku Kepemimpinan :
a. Konsiderasi
b. Struktur Inisiasi
H1

Kepuasan Kerja :
H3 a. Intrinsik
b. Ekstrinsik
H2
POS

Gambar II.1 : Kerangka Pemikiran


Penjelasan : Dimensi Perilaku Kepemimpinan yakni Konsiderasi dan Struktur Inisiasi berpengaruh pada
dimensi Kepuasan Kerja yakni Intrinsik dan Ekstrinsik. POS berpengaruh pada dimensi Kepuasan Kerja
yakni Intrinsik dan Ekstrinsik. Interaksi antara dimensi Perilaku Kepemimpinan, baik Konsiderasi
maupun Struktur Inisiasi dan POS berpengaruh pada dimensi Kepuasan Kerja, Intrinsik serta Ekstrinsik.

5. HIPOTESIS berpengaruh secara positif dengan Kepuasan


Kerja karyawan sementara untuk Perilaku
Penelitian ini menggunakan dua
Kepemimpinan Struktur Inisiasi berpe-
dimensi yang mengkategorikan Perilaku
ngaruh negatif (Lok & Crawford, 2004).
Kepemimpinan, yaitu Perilaku Kepemim-
Namun, penelitian lain menyimpulkan
pinan Konsiderasi dan Perilaku Kepemim-
berbeda dan menemukan hubungan negatif
pinan Struktur Inisiasi (Lawrence, 2007).
antara perilaku kepemimpinan konsiderasi
Pemimpin yang memiliki Perilaku Kepe-
dan kepuasan kerja (Halpin, Hodge, &
mimpinan Konsiderasi menyediakan ling-
Patchen, dalam Bartolo & Furlonger, 2000).
kungan yang hangat, ramah dan mendukung,
Menariknya, beberapa studi menunjukkan
sedangkan pemimpin dengan Perilaku
baik Perilaku Kepemimpinan Konsiderasi
Kepemimpinan Struktur Inisiasi menetapkan
dan Struktur Inisiasi berpengaruh secara
tugas, menentukan prosedur dan lebih ber-
positif dengan kepuasan kerja (Bartolo &
orientasi pada tindakan (Lawrence, 2007).
Furlonger, 2000).
Penelitian terdahulu menunjukkan
bahwa Perilaku Kepemimpinan Konsiderasi

71
Fokus Manajerial Vol. 12, No. 1, 2013: 67 - 80

Perilaku Kepemimpinan Struktur pada Kepuasan Kerja Ekstrinsik


Inisiasi lebih mungkin untuk memberikan karyawan.
komitmen dan kepuasan kerja yang lebih
besar di perusahaan Asia, sedangkan pada Dukungan organisasi penting untuk
konteks Barat, Perilaku Kepemimpinan loyalitas dan kepuasan karyawan, serta
Konsiderasi akan memberikan kepuasan perilaku kepemimpinan dan bagaimana
kerja yang lebih besar (Stogdill, dalam Lok karyawan memandang dukungan atasan
& Crawford, 2004). Berdasarkan bukti mereka juga memainkan peran penting
tersebut akan menunjukkan hipotesis dalam memperoleh hasil pekerjaan yang
sebagai berikut : diinginkan. Penelitian sebelumnya menun-
H1a: Perilaku Kepemimpinan Konsiderasi jukkan bahwa dukungan organisaasional
memiliki pengaruh positif pada yang dirasakan para atasan juga berpengaruh
Kepuasan Kerja Intrinsik karyawan. pada dukungan organisasional yang dirasa-
H1b: Perilaku Kepemimpinan Konsiderasi kan bawahannya (Eisenberger et al., 2002).
memiliki pengaruh positif pada Penelitian sebelumnya juga menunjuk-
Kepuasan Kerja Ekstrinsik karyawan. kan bahwa perilaku kepemimpinan dan
H1c: Perilaku Kepemimpinan Struktur nilai-nilai organisasi harus memotivasi
Inisiasi memiliki pengaruh negatif kinerja aktual para bawahan karena tang-
pada Kepuasan Kerja Intrinsik gapan mereka terhadap perilaku pemimpin
karyawan. dan nilai-nilai yang ditekankan oleh orga-
H1d: Perilaku Kepemimpinan Struktur nisasi (Fu et al., 2006). POS sangat terkait
Inisiasi memiliki pengaruh negatif dengan perilaku kepemimpinan, sedangkan
pada Kepuasan Kerja Ekstrinsik dukungan yang kurang dari pemimpin
karyawan. adalah salah satu faktor penting yang
menyebabkan ketidakpuasan karyawan
Dari perspektif pertukaran sosial, (Maslach et al., 2001). Berdasarkan pene-
dapat dikatakan bahwa karyawan yang litian dan temuan di atas, akan menunjukkan
merasakan dukungan yang tinggi dari hipotesis sebagai berikut :
organisasi lebih mungkin untuk merasakan H3a: Interaksi Perilaku Kepemimpinan
suatu kewajiban untuk membayar organisasi Konsiderasi dan POS memiliki
dalam hal komitmen afektif (Eisenberger et pengaruh positif pada Kepuasan Kerja
al, 1986). Menurut Eisenberger et al., (1990) Intrinsik karyawan.
karyawan yang merasa didukung oleh H3b: Interaksi Perilaku Kepemimpinan
organisasi mereka dan peduli terhadap Konsiderasi dan POS memiliki
organisasi akan terlibat dalam kegiatan pengaruh positif pada Kepuasan Kerja
yang membantu untuk lebih lanjut pada Ekstrinsik karyawan.
tujuan organisasi. H3c: Interaksi Perilaku Kepemimpinan
Studi sebelumnya telah menunjukkan Struktur Inisiasi dan POS memiliki
bahwa POS secara positif terkait dengan pengaruh positif pada Kepuasan Kerja
tingkat kepuasan kerja, semakin tinggi POS Intrinsik karyawan.
menghasilkan tingkat kepuasan kerja yang H3d: Interaksi Perilaku Kepemimpinan
lebih tinggi (Burke, 2003). Berdasarkan Struktur Inisiasi dan POS memiliki
bukti tersebut akan menunjukkan hipotesis pengaruh positif pada Kepuasan Kerja
sebagai berikut : Ekstrinsik karyawan.
H2a: POS secara positif berpengaruh pada
Kepuasan Kerja Intrinsik karyawan.
H2b : POS secara positif berpengaruh

72
Analisis Pengaruh Perilaku Kepemimpinan dan Perceived
Organization Support (POS) pada Kepuasan Kerja Kun Hendrawan & Sri Seventi

METODE PENELITIAN 6. Pengukuran Construct


Pengukuran construct dalam
A. DESAIN PENELITIAN penelitian ini menggunakan skala
interval, yaitu skala yang menyatakan
1. Tujuan Studi
kategori, peringkat dan jarak construct
Tujuan studi penelitian ini adalah
yang diukur. Skala interval yang
hypothesis testing (pengujian hipotesis),
digunakan dinyatakan dengan angka 1
yaitu penelitian yang menjelaskan
sampai angka 5 dan angka 0 sampai
fenomena dalam bentuk hubungan antar
angka 6.
variabel. Penelitian ini bertujuan meng-
uji pengaruh perilaku kepemimpinan
dan POS pada kepuasan kerja. B. POPULASI, SAMPEL, DAN
TEKNIK PENGAMBILAN
2. Tipe Hubungan Variabel SAMPEL
Tipe hubungan variabel dalam
penelitian ini adalah hubungan sebab- 1. Populasi
Populasi Menurut Sekaran (2006)
akibat (kausal), yaitu penelitian yang
populasi adalah keseluruhan kelompok,
menunjukkan arah hubungan antara
peristiwa, atau suatu ketertarikan yang
variabel bebas (independent) dengan
ingin diselidiki oleh peneliti. Populasi
variabel terikat (dependent). Dalam
penilitian ini adalah karyawan PT.
penelitian ini variabel independen
Perkebunan Nusantara X Klaten.
adalah perilaku kepemimpinan dan
POS, sedangkan variabel dependennya 2. Sampel
adalah kepuasan kerja. Sampel adalah bagian dari popu-
lasi yang terdiri atas beberapa anggota
3. Lingkungan (Setting) Penelitian
yang dipilih dari populasi untuk diteliti
Lingkungan (setting) penelitian
(Sekaran, 2006). Sampel pada penelitian
ini adalah PT Perkebunan Nusantara X
ini adalah adalah karyawan PT.
Klaten.
Perkebunan Nusantara X Klaten se-
4. Unit Analisis banyak 110 orang. Jumlah tersebut
Unit analisis merupakan tingkat didapat karena sesuai jumlah kuesioner
agregasi data yang dianalisis dalam yang disebar dan diterima kembali oleh
penelitian dan merupakan elemen peneliti. Dasar penentuan jumlah
penting dalam desain penelitian karena sampel yang lain adalah pendapat
mempengaruhi proses pemilihan, Roscoe dalam Sekaran (2006), yang
pengumpulan dan analisis data. Unit menyatakan bahwa jumlah sampel >30
analisis penelitian ini adalah tingkat dan <500 pada sebagian besar penelitian
individual, yaitu data yang dianalisis sudah dapat mewakili populasinya.
berasal dari setiap individual karyawan
PTPN X Klaten. 3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling yang digunakan
5. Horison Waktu dalam penelitian ini adalah Convenience
Penelitian ini merupakan studi Sampling. Teknik ini merupakan
satu tahap (one shot study), yaitu pengumpulan informasi dari anggota
penelitian dimana data dikumpulkan populasi yang dengan senang hati
sekaligus pada periode tertentu dapat bersedia memberikannya (Sekaran,
berupa data dari satu atau beberapa 2006). Pemilihan teknik sampling ini
subyek penelitian. dengan alasan karena jumlah populasi
tidak tertentu, serta adanya pertimbang-
an terkait masalah biaya dan waktu.

73
Fokus Manajerial Vol. 12, No. 1, 2013: 67 - 80

C. VARIABEL PENELITIAN DAN dan keamanan di tempat kerja


DEFINISI OPERASIONAL (Herzberg 1968).
Variabel yang ingin diteliti meliputi
variabel dependen dan variabel independen. D. PENGUKURAN VARIABEL
Adapun variabel penelitian dan definisi Berdasarkan telaah pustaka, variabel
operasional dalam penelitian ini adalah : pembentuk model yang akan dikembang-
kan adalah sebagai berikut :
1. Variabel Independen
1. Perilaku Kepemimpinan Konsiderasi
a. Perilaku Kepemimpinan (Konside- dan struktur Inisiasi diukur mengguna-
rasi dan Struktur Inisiasi) kan menggunakan Leadership Behavior
Burke et. al. (2006) mendefinisikan Description Questionnaire (LBDQ)
perilaku kepemimpinan konsiderasi yang dikembangkan oleh Biro Riset
sebagai label untuk perilaku pe- Bisnis Fakultas Perdagangan dan
mimpin yang diarahkan untuk men- Administrasi dari Ohio State University.
jaga hubungan sosial yang erat dan LBDQ meliputi 30 item yang mengukur
kohesi kelompok. Burke et. al. persetujuan responden menggunakan
(2006) mendefinisikan Perilaku skala Likert 5 poin yaitu dari dari (1)
kepemimpinan struktur inisiasi "tidak pernah" sampai (5) "selalu".
sebagai label yang diberikan 2. POS diukur dengan menggunakan
kepada perilaku pemimpin yang instrumen oleh Eisenberger,
menekankan pencapaian tujuan Huntingdon, Hutchinson dan Sowa
tugas melalui minimalisasi ambi- (1986). Instrument ini menggunakan 8
guitas peran dan konflik. item pengukuran skala Likert dari (1)
b. POS atau Perceived Organizational "sangat tidak setuju" sampai (7) "sangat
Support adalah sejauh mana karya- setuju".
wan percaya bahwa organisasi 3. Kepuasan Kerja. Kepuasan Kerja
mereka menghargai kontribusi intrinsik dan Ekstrinsik responden
mereka dan peduli tentang kesejah- diukur menggunakan Minnesota
teraan mereka. (Eisenberger et al, Satisfaction Questionnaire (MSQ)
1986; Rhoades & Eisenberger, berdasarkan penelitian Ahmad dan
2002). Yekta (2010) yang terdiri dari 15 item
2. Variabel Dependen dari berbagai aspek lingkungan kerja
Kepuasan Kerja (Intrinsik dan yang menggunakan skala Likert 5 poin
Ekstrinsik). Kepuasan Kerja Intrinsik yaitu dari dari (1) "tidak puas" sampai
didefinisikan sebagai perasaan karya- (5) "sangat puas".
wan terhadap internal pekerjaannya
seperti sifat kerja, prestasi, penghar- E. SUMBER DATA
gaan, perkembangan dan pertumbuhan 1. Data Primer
individu (Herzberg, 1968 & Linz, 2. Data Sekunder
2003). Kepuasan Kerja Ekstrinsik
merujuk pada perasaan karyawan ter- F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
hadap aspek eksternal pekerjaan
Metode pengumpulan data
tersebut seperti kebijakan organisasi,
kuesioner yaitu dengan menggunakan
gaya pengawasan, pembayaran gaji atau
metode personnally administrated
upah, hubungan dengan rekan kerja,
qustonnaires, yaitu peneliti menyampai-
suasana tempat kerja, status, jaminan
kan sendiri kuesioner kepada responden
dan mengambil sendiri kuesioner

74
Analisis Pengaruh Perilaku Kepemimpinan dan Perceived
Organization Support (POS) pada Kepuasan Kerja Kun Hendrawan & Sri Seventi

kepada responden, tujuan utamanya a. Uji Validitas Pada Variabel Inde-


supaya tingkat pengembalian kuesioner penden
dapat terjaga didalam periode waktu Nilai KMO Measure of Sampling
yang relatif pendek (Sekaran, 2006). Adequacy (MSA) untuk variabel Perilaku
Kepemimpinan Konsiderasi (PKK), Perilaku
G. METODE ANALISIS DATA Kepemimpinan Struktur Inisiasi (PKSI), dan
Perceived Organizational Support (POS)
1. Analisis Deskriptif
dalam penelitian ini sebesar 0,857. Karena
Dalam penelitian ini, analisis des-
nilai MSA di atas 0,5 serta nilai Barlett test
kriptif digunakan untuk menganalisis
dengan Chi-squares = 3322.934 dan signi-
profil responden dan jawaban responden
fikan pada 0,000 dapat disimpulkan bahwa
terhadap pertanyaan-pertanyaan yang
uji analisis faktor dapat dilanjutkan.
diberikan kepada responden. Statistik
Item-item pertanyaan Perilaku Kepe-
diskriptif memberikan gambaran data
mimpinan Konsiderasi hanya item perta-
yang telah dikumpulkan sesuai dengan
nyaan nomor 13 saja yang nilai faktor
hasil yang didapatkan tanpa membuat
loadingnya tidak muncul sehingga tidak
kesimpulan yang berlaku umum.
valid, sedangakan item-item lainnya valid
2. Uji Instrumen Penelitian karena mempunyai factor loading lebih
a. Uji Validitas besar dari 0,50.
b. Uji Reliabilitas Item-item pertanyaan Perilaku Kepe-
3. Uji Asumsi Klasik mimpinan Struktur Inisiasi item pertanyaan
Uji asumsi klasik merupakan nomor 13,14,dan 15 nilai faktor loadingnya
prasyarat dilakukannya analisis regresi. tidak muncul sehingga tidak valid,
Ada empat macam uji asumsi klasik sedangakan item-item lainnya valid karena
yang dipakai dalam penelitian ini, mempunyai factor loading lebih besar dari
antara lain adalah sebagai berikut: 0,50.
a. Uji Normalitas Item-item pertanyaan POS hanya item
b. Uji Multikolinieritas pertanyaan nomor 8 yang nilai faktor
c. Uji Autokorelasi loadingnya tidak muncul sehingga tidak
d. Uji Heteroskedastisitas valid, sedangakan item-item lainnya valid
karena mempunyai factor loading lebih
4. Teknik Pengujian Hipotesis besar dari 0,50.
a. Uji t
b. Uji Koefisien Determinasi (R²) b. Uji Validitas Pada Variabel Dependen
c. Uji F Nilai KMO Measure of Sampling
Adequacy (MSA) untuk variabel Kepuasan
HASIL DAN PEMBAHASAN Kerja Intrinsik (KKI) dan Kepuasan Kerja
Ekstrinsik (KKE) dalam penelitian ini
A. ANALISIS INSTRUMEN PENELI- sebesar 0,771. Karena nilai MSA di atas 0,5
TIAN serta nilai Barlett test dengan Chi-squares =
897,279 dan signifikan pada 0,000 dapat
1. Uji Validitas
disimpulkan bahwa uji analisis faktor dapat
Uji validitas dilakukan pada variabel
dilanjutkan.
independen dalam penelitian ini yaitu peri-
Item-item pertanyaan Kepuasan Kerja
laku kepemimpinan konsiderasi, perilaku
Intrinsik dan Kepuasan Kerja Ekstrinsik
kepemimpinan struktur inisiasi, dan POS;
valid karena mempunyai factor loading
serta variabel dependen dalam penelitian ini
lebih besar dari 0,50.
yaitu kepuasan kerja intrinsik dan kepuasan
kerja ekstrinsik.

75
Fokus Manajerial Vol. 12, No. 1, 2013: 67 - 80

2. Uji Reliabilitas komposisi variabel yang berbeda, mungkin


Hasil pengujian reliabilitas diketahui ditambah, atau dikurangi. Tujuannya untuk
bahwa masing-masing variabel yang diteliti melihat perbedaan tingkat pengaruh di setiap
memiliki nilai cronbach’s alpha > 0,60 yang tingkat pengujian. Tahap pertama dari
berarti semua instrumen dalam penelitian ini Regresi Hirarki Berganda dalam penelitian
sudah reliabel. ini adalah menguji tiap variabel independen
yaitu Perilaku Kepemimpinan Konsiderasi
B. UJI HIPOTESIS (PKK), Perilaku Kepemimpinan Struktur
Inisiasi (PKSI), dan POS pada dimensi
Pengujian hipotesis dilakukan dengan
variabel Kepuasan Kerja yaitu Kepuasan
analisis regresi hirarki berganda. Ada bebe-
Kerja Intrinsik sebagai variabel dependen.
rapa asumsi yang harus diperhatikan
Kemudian menguji interaksi antar variabel
sebelum melakukan pengujian dengan pen-
independen (PKKxPOS dan PKSIxPOS)
dekatan regresi berganda yaitu sebagai
pada Kepuasan Kerja Intrinsik. Tahap yang
berikut :
sama juga diberlakukan pada variabel
Hasil Pengujian Regresi Hirarki
dependen yang lain, yakni Kepuasan Kerja
Berganda
Ekstrinsik.
Regresi Hirarki adalah analisis regresi
yang dilakukan secara berkali-kali dengan
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coeff icients Coeff icients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -5.87E-11 .072 .000 1.000
Perilaku Kepemimpinan
.451 .073 .451 6.184 .000 .994 1.006
Konsiderasi
Perilaku Kepemimpinan
-.356 .077 -.356 -4.612 .000 .889 1.125
Struktur Inisiasi
POS .196 .077 .196 2.530 .013 .884 1.131
2 (Constant) .057 .077 .732 .466
Perilaku Kepemimpinan
.427 .075 .427 5.722 .000 .916 1.092
Konsiderasi
Perilaku Kepemimpinan
-.411 .081 -.411 -5.052 .000 .772 1.295
Struktur Inisiasi
POS .166 .080 .166 2.065 .041 .793 1.261
PKKxPOS -.145 .075 -.145 -1.944 .055 .920 1.087
PKSIxPOS .137 .089 .121 1.537 .127 .828 1.208
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja Intrinsik

Hipotesis 1a menguji pengaruh positif variabel Perilaku Kepemimpinan Struktur


Perilaku Kepemimpinan Konsiderasi pada Inisiasi p<0,05 baik sebelum dan setelah
Kepuasan Kerja Intrinsik. Pada tabel IV.27 interaksi PKKxPOS dan PKSIxPOS di-
dapat dilihat nilai t variabel Perilaku masukkan dalam uji regresi, akan tetapi nilai
Kepemimpinan Konsiderasi baik sebelum t variabel ini bernilai negatif. Maka dapat
dan setelah interaksi dimasukkan dalam uji disimpulkan bahwa hipotesis 1c didukung.
nilainya tetap positif dengan nilai signifi- Hipotesis 2a menguji pengaruh positif
kansi 0,000 (signifikan p<0,05) sehingga POS pada Kepuasan Kerja Intrinsik. Pada
hipotesis 1a didukung. tabel IV.27 menunjukkan variabel POS
Hipotesis 1c menguji pengaruh negatif memiliki nilai signifikansi p<0,05 dan nilai t
Perilaku Kepemimpinan Struktur Inisiasi positif, baik sebelum atau setelah interaksi
pada Kepuasan Kerja Intrinsik. Pada tabel PKKxPOS dan PKSIxPOS dimasukkan
IV.27 menunjukkan nilai signifikansi

76
Analisis Pengaruh Perilaku Kepemimpinan dan Perceived
Organization Support (POS) pada Kepuasan Kerja Kun Hendrawan & Sri Seventi

dalam uji regresi, sehingga hipotesis 2a Struktur Inisiasi dan POS pada Kepuasan
didukung. Kerja Intrinsik. Dari tabel IV.27 dapat
Hipotesis 3a menguji pengaruh positif dilihat bahwa nilai signifikansi interaksi
interaksi Perilaku Kepemimpinan Konsi- PKKxPOS dan PKSIxPOS menunjukkan
derasi dan POS pada Kepuasan Kerja p>0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
Intrinsik, serta Hipotesis 3c menguji penga- hipotesis 3a dan 3c tidak didukung.
ruh positif interaksi Perilaku Kepemimpinan
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coeff icients Coeff icients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 8.478E-11 .080 .000 1.000
Perilaku Kepemimpinan
.257 .081 .257 3.186 .002 .994 1.006
Konsiderasi
Perilaku Kepemimpinan
-.369 .085 -.369 -4.334 .000 .889 1.125
Struktur Inisiasi
POS .216 .085 .216 2.526 .013 .884 1.131
2 (Constant) -.023 .087 -.269 .789
Perilaku Kepemimpinan
.229 .084 .229 2.729 .007 .916 1.092
Konsiderasi
Perilaku Kepemimpinan
-.346 .092 -.346 -3.784 .000 .772 1.295
Struktur Inisiasi
POS .245 .090 .245 2.714 .008 .793 1.261
PKKxPOS -.070 .084 -.070 -.836 .405 .920 1.087
PKSIxPOS -.087 .100 -.077 -.869 .387 .828 1.208
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja Ekstrinsik

Hipotesis 1b menguji pengaruh positif PKKxPOS dan PKSIxPOS dimasukkan


Perilaku Kepemimpinan Konsiderasi pada dalam uji regresi, sehingga hipotesis 2b
Kepuasan Kerja Ekstrinsik. Pada tabel IV.28 didukung.
menunjukkan nilai t variabel Perilaku Hipotesis 3b menguji pengaruh positif
Kepemimpinan Konsiderasi baik sebelum interaksi Perilaku Kepemimpinan Konsi-
dan setelah interaksi dimasukkan dalam uji derasi dan POS pada Kepuasan Kerja Eks-
nilainya tetap positif dengan nilai signifi- trinsik, serta Hipotesis 3d menguji pengaruh
kansi p<0,05; sehingga hipotesis 1b di- positif interaksi Perilaku Kepemimpinan
dukung. Struktur Inisiasi dan POS pada Kepuasan
Hipotesis 1c menguji pengaruh negatif Kerja Ekstrinsik. Pada tabel IV.28 dapat
Perilaku Kepemimpinan Struktur Inisiasi dilihat bahwa nilai signifikansi interaksi
pada Kepuasan Kerja Ekstrinsik. Pada tabel PKKxPOS dan PKSIxPOS menunjukkan
IV.28 menunjukkan nilai signifikansi varia- p>0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
bel Perilaku Kepemimpinan Struktur Inisiasi hipotesis 3b dan 3d tidak didukung.
p<0,05 baik sebelum dan setelah interaksi
PKKxPOS dan PKSIxPOS dimasukkan
dalam uji regresi, akan tetapi nilai t variabel KESIMPULAN
ini bernilai negatif. Maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis 1d didukung. Bab ini menyajikan kesimpulan me-
Hipotesis 2b menguji pengaruh positif ngenai hasil dari analisis data penelitian dan
POS pada Kepuasan Kerja Ekstrinsik. Pada hasil pengujian hipotesis dari permasalahan
tabel IV.28 menunjukkan variabel POS me- yang diteliti. Selain itu peneliti akan me-
miliki nilai signifikansi p<0,05 dan nilai t maparkan keterbatasan dan memberikan
positif, baik sebelum atau setelah interaksi

77
Fokus Manajerial Vol. 12, No. 1, 2013: 67 - 80

saran agar penelitian ini dapat memberikan penelitian selanjutnya bisa ditambah
manfaat bagi semua pihak yang terkait. tipe kepemimpinan yang lain.
4. Tema interaksi antar variabel inde-
A. SIMPULAN penden atau bebas merupakan topik
baru yang belum banyak diteliti.
1. Hasil penelitian ini menunjukkan
Untuk penilitian selanjutnya diharap-
bahwa Perilaku Kepemimpinan
kan lebih bisa menjelaskan tentang
Konsiderasi berpengaruh positif pada
topik interaksi ini.
Kepuasan Kerja, baik Intrinsik
maupun Ekstrinsik sedangkan Peri-
laku Kepemimpinan Struktur Inisiasi C. Saran
menunjukkan pengaruh negatif pada 1. Melakukan penelitian pada obyek
Kepuasan Kerja baik Intrinsik mau- selain PT Perkebunan Nusantara X
pun Ekstrinsik. Klaten. Hal ini untuk mengetahui
2. Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan pengaruh Perilaku Kepe-
bahwa Perceived Organizational mimpinan dan POS pada Kepuasan
Support (POS) berpengaruh positif Kerja untuk untuk obyek yang lain.
pada Kepuasan Kerja baik Intrinsik 2. Menambah atau memasukkan
maupun Ekstrinsik. variabel lain yang bisa berpengaruh
3. Hasil penelitian ini menunjukkan lebih besar atau lebih signifikan pada
bahwa interaksi Perilaku Kepemim- Kepuasan Kerja.
pinan baik Konsiderasi maupun 3. Para pemimpin atau atasan PT Per-
Struktur Inisiasi dan POS tidak kebunan Nusantara X Klaten mem-
berpengaruh pada Kepuasan Kerja pertahankan sikap atau perilakunya
baik Intrinsik maupun Ekstrinsik. saat ini karena hal tersebut mampu
membuat karyawan bisa merasakan
B. KETERBATASAN kepuasan dalam bekerja.
1. Obyek amatan yang digunakan
dalam penelitian ini hanya difokus- DAFTAR PUSTAKA
kan pada PT Perkebunan Nusantara
Ahmad, Z.A. and Yekta, Z.A. 2010.
X Klaten sehingga berdampak pada
“Relationship between perceived
generalisasi penelitian yang bersifat
organizational support, leadership
terbatas pada PT Perkebunan Nusan-
behavior, and job satisfaction: An
tara X Klaten.
empirical study in Iran”. Intangible
2. Hasil ini menunjukkan bahwa masih
Capital, 6(2):162-184.
ada variabel lain yang berpengaruh
Armeli, S., Eisenberger, R., Fasolo, P. and
dalam meningkatkan Kepuasan
Lynch, P. 1998. “Perceived organi-
Kerja. Untuk penelitian selanjutnya,
zational support and police perfor-
diharapkan memasukkan variabel
mance : The moderating influence of
lain yang memiliki pengaruh lebih
socioemotional needs”. Journal of
besar pada Kepuasan Kerja.
Applied Psychology, 83, 288-297.
3. Dimensi Perilaku Kepemimpinan
Bartolo, K. and Furlonger, B. 2000.
yang diuji dalam penelitian ini hanya
“Leadership and job satisfaction
ada dua, yakni Perilaku Kepemim-
among aviation fire fighters in
pinan Konsiderasi dan Struktur
Australia”. Journal of Managerial
Inisiasi. Untuk mendapatkan penga-
Psychology, 15:87-97.
ruh yang lebih signifikan untuk

78
Analisis Pengaruh Perilaku Kepemimpinan dan Perceived
Organization Support (POS) pada Kepuasan Kerja Kun Hendrawan & Sri Seventi

Bolden, R., Gosling, J., Marturano, A. and Rhoades, L. 2002. “Perceived


Dennison, P. 2003. A Review of supervisor support: Contributions to
Leadership Theory And Competency perceived organizational support and
Freamworks. Centre For Leadership employee retention”. Journal of
Studies. Applied Psychology, 87, 565-573.
Burke, C .S., Stagl, K.C., Klein C., Fu, P., Tsui, A., Liu, J., Song, J., Jiang, Y.,
Goodwin, G.F., Salas, E., Halpin, Jia, L., Li, L., Li, Y. J., Hui, C., Wu,
S.M. 2006. “What type of leadership W. 2006. “CEO Personal Values and
behaviors are functional in teams? A Middle Manager Responses: The
meta-analysis”. The Leadership Mediating Role of Leadership
Quarterly, (17):288–307. Behavior and Organizational Culture”.
Burke, R.J. 2003. “Nursing Staff Attitudes Research Grants Council of the Hong
Following Restructuring: The Role of Kong special Administrative Region,
Perceived Organizational Support, China.
Restructuring Processes and Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis
Stressors”. International Journal of Multiveriate Dengan Program SPSS.
Sociology and Social Policy, 23:129- Semarang : UNDIP.
157. Handoko T. Hani. 2002. Manajemen; Edisi
Darwish, A.Y. 2000. “Organizational Kedua, Cetakan Ketigabelas Yogya-
commitment : a mediator of the karta : BPFE.
relationships of leadership behavior Herzberg, F. 1968. “One more time: How do
with job satisfaction and performance you motivate employees? In S.J. Ott
in a non-western country”. Journal of (Ed)”. Classical Reading in Organi-
Managerial Psychology, 15, 6-28. zational Behavior. Orlando, Florida :
Eisenberger, R., Armeli, S., Rexwinkel, R., Harcourt Brace & Company.
Lynch, P.D., and Rhoades, L. (2001). http://www.psychology.uh.edu/pos/theory.asp
“Reciprocation of perceived organi- Jogiyanto, H.M. 2004. Metodologi Peneli-
zational support”. Journal of Applied tian Bisnis: Salah Kaprah dan Penga-
Psychology, 86, 42-51. laman-Pengalaman. Yogyakarta :
Eisenberger, R., Cummings, J., Armeli, A., BPFE.
and Lynch, P. 1997. "Perceived Kristonis, A. 2004. “Leadership in
Organizational Support, Discretionary organizations: National implications”.
Treatment,and Job Satisfaction". International Journal of Scholarly
Journal of Applied Psychology, Academic Intellectual Diversity, 8:1-8.
82,(5):812-820. Lawrence, P.G. 2007. “Neohumility /
Eisenberger, R., Fasolo, P., Daivs- Humility and Business Leadership: Do
LaMastro, V. 1990. “Perceived organi- they belong together?”. Journal of
zational support and employee Business and Leadership, 2(1):116-
diligence, commitment, and inno- 126.
vation”. Journal of Applied Psycho- Linz, S.J. 2003. “Job satisfaction among
logy, 75, 51-59. Russian workers”. International
Eisenberger, R., Hungtington, R., Journal of Manpower, 24 , 626-652
Hutchison, S., and Sowa, D. 1986. Lok, P., Crawford, J. 2004. “The effect of
“Perceived Organizational Support”. organizational culture and leadership
Journal of Applied Psychology, 71, style on job satisfaction and organi-
500-507. zational commitment : A cross-
Eisenberger, R., Stinglhamber, F., national comparison”. Journal of
Vandenberghe, C., Sucharski, I., &

79
Fokus Manajerial Vol. 12, No. 1, 2013: 67 - 80

Management Development, 23,321-


338.
Maslach, C. and Schaufeli, W., Leiter, M.P.
2001. “Job burnout”. Annual Review of
Psychology, 52,397-422.
Northouse, P.G. 2007. Leadership : Theory
And Practice 5th Edition. California :
SAGE Publications.
Pearce, C.L., Sims, H.P., Cox, J.F., Ball, G.,
Schnell, E., Smith, K.A., Trevino. L.
2003. “Transactors, transformers and
beyond”. Journal of Management
Development, 22(4):273-307.
Rhoades, L., Eisenberger, R., and Armeli, S.
2001. “Affective Commitment to the
Organization: The Contribution of
Perceived Organizational Support”.
Journal of Applied Psychology, 86(5),
825-836.
Rhoades, L. and Eisenberger, R. 2002.
“Perceived Organizational Support: A
Review of the Literature”. Journal of
Applied Psychology, 87(4):698–714.
Robbins, Stephans. 2006, Perilaku Organi-
sasi, Edisi Kesepuluh. PT. Indeks.
Rowe, W.G., & Guerrero, L. 2010. Cases In
Leadership 2nd Edition. California :
SAGE Publications.
Rude, W. 2004. “The connection between
servant leadership and job burnout”.
Servant Leadership Research Round
table, Trinity Western University,
School of Leadership Studies.
Sekaran, Uma. 2000. Research Method For
Business 3rd Edition. New York : John
Willey & Sons, Inc
Shanock, S. & Eisenberger, R. 2006. “When
Supervisors feel supported : Relation-
ships with subordinates’ perceived
supervisor support, perceived organi-
zational support and performance”.
Journal of Applied Psychology, 91,
689-695.
Yukl, Gary.2006. Leadership in Organi-
zations 7th Edition. New Jersey:
Prentice Hall.

80

Anda mungkin juga menyukai