Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KEPUASAN

KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA


KARYAWAN
PT TANAHMAS KENCANA ABADI LAMONGAN

Fathur Rahim Khoirurroziqin


Jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia, FE Universitas Islam Kadiri
Email: fathurrahimkh@gmail.com

Abstract

This study aims to determine the effect of emotional intelligence, work goals, and work environment
at PT. TANAHMAS KENCANA ABADI Lamongan. By using data collection techniques in the form of
observation, interviews, questionnaires, documentation, literature / literature. The analysis used is
descriptive quantitative analysis with hypothesis testing using SPSS version 22 software. With Fcount
of 3.678 and the value of Sig. 0.016<0.05. So H4 is accepted, meaning that simultaneously Emotional
Intelligence, work desire and work environment have a significant influence on employee
performance. Based on the Coefficient of Determination test, the R Square value is 0.141. This shows
that the variables of Emotional Intelligence (X1), Work Goals (X2), and Work Environment (X3)
Employee Performance variables are 14.1% and the remaining 85.9% is influenced by other
variables outside of this study. Based on the calculations, research and testing that has been done, it
can be concluded that the variables of Emotional Intelligence, Activities and Work Environment have
a simultaneous effect on Employee Performance.
Keyword: Emotional Intelligence, Job Satisfaction, Work Environment, Employee Performance

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kepuasan Kerja, dan
Lingkungan Kerja PT.TANAHMAS KENCANA ABADI Lamongan. Dengan menggunakan teknik
pengumpulan data berupa observasi,wawancara,kuesioner,dokumentasi,pustaka/literatur. Analisis
yang digunakan adalah analisis kuantitatif deskriptif dengan uji hipotesis menggunakan program
software SPSS versi 22. Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
Kecerdasan Emosional, Kepuasan Kerja dan Lingkungan Kerja secara simultan memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Dengan Fhitung sebesar 3,678 dan nilai Sig. 0,016<0,05.
Sehingga H4 diterima, yang artinya secara bersama-sama Kecerdasan Emosional, Kepuasan Kerja dan
Lingkungan Kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Berdasarkan uji
Koefisien Determinasi diperoleh nilai R Square sebesar 0,141. Hal tersebut menunjukkan bahwa
variabel Kecerdasan Emosional (X1), Kepuasan Kerja (X2), dan Lingkungan Kerja (X3)
mempengaruhi variabel Kinerja Karyawan sebesar 14,1% dan sisanya 85,9% dipengaruhi oleh
variabel lain diluar penelitian ini. Berdasarkan hasil perhitungan, penelitian dan pengujian yang telah
dilakukan tersebut dapat ditarik kesimpulan untuk variabel Kecerdasan Emosional, Kepuasan Kerja
dan Lingkungan Kerja berpengaruh secara simultan terhadap Kinerja Karyawan
Kata kunci: Kecerdasan Emosional, Kepuasan Kerja, Lingkungan Kerja, Kinerja Karyawan
PENDAHULUAN

Perusahaan merupakan pengelolaan bersama antara individu ( pemilik perusahaan )


dengan seluruh karyawan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama. Untuk
mewujudkan tujuan tersebut diperlukan manajemen dari perusahaan dengan baik. Yang
paling penting adalah mengenai Sumber Daya Manusia (SDM) yang merupakan modal dasar
pembangunan nasional, oleh karena itu maka kualitas SDM senantiasa harus dikembangkan
dan diarahkan agar bisa mencapai tujuan yang diharapkan.
Menurut Chemis (1998: 480), Sumber Daya Manusia merupakan sumber daya yang
paling menentukan keberhasilan suatu organisasi. Suatu organisasi harus memiliki nilai lebih
dibandingkan dengan organisasi lainnya. Organisasi dikatakan berhasil apabila dapat menarik
perhatian atas kelebihan yang dimilikinya dibandingkan dengan organisasi lain. Sedangkan
manajer yang berhasil adalah manajer yang mampu melihat sumber daya yang mampu
dikelola sesuai dengan kebutuhan bisnis. Perusahaan dituntut untuk mengelola sumber daya
manusia yang dimiliki dengan baik demi kemajuan perusahaan, keberhasilan dalam proses
perusahaan ditentukan oleh tercapainya hasil kinerja yang baik oleh karyawan. Kesuksesan
dan kinerja perusahaan bisa dilihat dari kinerja yang telah dicapai oleh karyawannya, oleh
sebab itu perusahaan menuntut agar para karyawannya mampu menampilkan kinerja yang
optimal karena baik buruknya kinerja yang dicapai oleh karyawan akan berpengaruh pada
kinerja dan keberhasilan perusahaan secara keseluruhan menurut, (Goleman, 2000:14).
Oleh karena itu, sumber daya manusia harus selalu diperhatikan, dijaga dan
dikembangkan. Suatu badan organisasi atau badan usaha yang diharapkan dapat
menunjukkan eksistensinya dalam hal yang positif artinya mampu menunjukkan kinerja yang
baik dimata pihak luar khususnya masyarakat.
Menurut Sutrisno (2016:172) “Kinerja Karyawan  adalah hasil kerja karyawan dilihat dari
aspek kualitas, kuantitas, waktu kerja, dan kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan oleh organisasi.” Sedangkan menurut Benardin dan Russel dalam Priansa
(2014:270), menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil yang di produksi oleh fungsi
pekerjaan tentu atau kegiatan - kegiatan pada pekerjaan tertentu selama periode waktu
tertentu.Oleh karena itu untuk dapat meningkatkan kinerja, maka hal-hal yang perlu
diperhatikan oleh seorang karyawan untuk meningkatkan kinerjanya yaitu dengan
memperhatikan kecerdasan emosiaonal karyawan, lingkungan kerja dan kepuasan kerja.
Menurut Kuswandi Jaya, dkk (2012) Membangun dan menerapkan sistem manajemen
sumber daya manusia berbasis kompetensi dalam kecerdasan emosional merupakan salah
satu langkah penting untuk mengembangkan keunggulan kompetitif dalam mencapai target
atau tujuan sebuah instansi dalam upaya pemberdayaan manajemen sumber daya manusia
dalam suatu organisasi.
Setiap karyawan dalam suatu perusahaan perlu mendapatkan kepuasan dalam bekerja juga
dapat berdampak pada peningkatan kinerja karyawan, menurut Affandi (2016:33)
menyatakan bahwa kepuasan kerja menyebabkan peningkatan kinerja, sehingga pekerja yang
puas akan lebih produktif dalam bekerja
Lingkungan kerja juga menentukan kinerja pegawai dalam mewujudkan tujuan organisasi.
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para karyawan dan dapat
mempengaruhi diri pegawai didalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan pimpinan
kepadanya menurut , Nitisemito (2008 : 183). Kondisi lingkungan kerja yang baik ditandai
dengan memadainya perlengkapan atau fasilitas kerja, suasana kerja dan lingkungan tempat
kerja yang kondusif sangat membantu pegawai betah untuk bekerja sehingga dengan kondisi
lingkungan kerja seperti yang digambarkan tersebut diatas, karyawan diharapkan dapat
meningkatkan kinerjanya dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yang telah digariskan
dan ditetapkan sebelumnya menurut, B. Gani (2014). Tiga faktor tersebut diatas harus saling
berkesinambungan untuk mewujudkan kinerja karyawan yang baik.
PT Tanahmas Kencana Abadi Lamongan adalah salah satu perusahaan yang yang
dipimpin oleh Bapak Fuidy Luckman, BSc.SH.,MBA selaku direktur utama. Perusahaan
bergerak dalam bidang industri Panel Kayu ( Veneer dan Plywood). Perusahaan ini mengolah
kayu bulat hutan alam dan non hutan alam yang merupakan bahan baku utama pembuatan
Veneer dan Playwood. Lokasi pabrik produksi kayu ini berada di Jalan Raya Babat –
Jombang KM 11, Desa Kalen, Kec. Kedungpring, Lamongan Jawa Timur. Sedangkan
perusahaan yang terdapat di Kemayoran, Jakarta Pusat hanya untuk kantor Pusat. Pabrik ini
memiliki total karyawan tetap 224 orang.
Untuk menjaga hasil produksi dan kualitas produk PT. Tanahmas Kencana Abadi
diperlukannya kinerja yang baik dari seluruh karyawan yang memproduksi. Oleh sebab itu
proses pengawasan dilakukan setiap hari pada proses produksi serta mengontrol perusahaan
hanya dilakukan sebulan sekali oleh pihak manajemen. Hal ini dilakukan untuk
mendisiplinkan kerja para karyawan yang menurun dilihat dengan adanya keterlambatan
karyawan pada jam masuk kerja, tidak masuk tanpa izin,dan karyawan yang sering
mengobrol pada saat jam kerja, sehingga dapat mempengaruhi kinerja karyawan pada
perusahaan.
Pada saat saya observasi ke perusahaan juga menemukan permasalahan akibat kelalain
individu pekerja pada bagian pemotongan kayu yang menyebabkan kecelakaan kerja yaitu
salah satu tangan terkena mesin pemotong kayu dan mengalami patah. Kurangnya
konsentrasi, kepercayaan diri dan kewaspadaan pekerja juga menjadi faktor penting dalam
bekerja.
Tujuan penelitian yang dilakukan oleh penelitian ini adalah : 1).Untuk menjelaskan
adanya pengaruh signifikan kecerdasan emosional terhadap kinerja karyawan pada PT.
Tanahmas Kencana Abadi Lamongan secara parsial. 2)Untuk mengetahui adanya pengaruh
signifikan kepuasan kerja terhahadap kinerja karyawan pada PT. Tanahmas Kencana Abadi
Lamongan secara parsial. 3)Untuk mengetahui adanya pengaruh signifikan lingkungan kerja
terhadap kinerja karyawan pada PT. Tanahmas Kencana Abadi Lamongan secara parsial.
4)Untuk mengetahui adanya pengaruh signifikan kecerdasan emosional, kepuasan kerja dan
lingkungan secara simultan terhadap kinerja karyawan PT. Tanahmas Kencana Abadi
Lamongan.

Kecerdasan Emosional (X1) H1

H2
Kinerja Karyawan (Y)
Kepuasan Kerja (X2)

Lingkungan Kerja (X3)


H3
H4

Gambar 1. Kerangka Teoritik


METODE PENELITIAN
Penelitian ini berjenis penelitian kuantitatif deskriptif karena penelitian ini
menganalisis data-data secara kuantitatif / statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan. Dalam pengambilan sampel ini peneliti menggunakan sampel yaitu 71
karyawan dari populasi 244 karyawan. Teknik analisis yang digunakan adalah uji validitas,
uji reliabilitas,uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda, uji Hipotesis, Uji koefisien
determinasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan kajian penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil uji validitas
instrumen sebagai berikut :
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Variabel B
(Constant) 13,418
Kecerdasan Emosional (X1) 0,083
Kepuasan Kerja (X2) 0,489
Lingkungan Kerja (X3) -0,098
Sumber : Data diolah,2021
Berdasarkan tabel 4.16 maka dapat ditulis persamaan regresi sebagai berikut:
Y = a+b1X1+b2X2+b3X3…………………………………….(1)
Y = 13,418+0,083+0,489+(-0,098)…………………………(2)
Koefisien determinasi R2 atau R Square sebesar 0,141. Hal tersebut menunjukkan
bahwa variabel Kecerdasan Emosional (X1), Kepuasan Kerja (X2), dan Lingkungan Kerja
(X3) mempengaruhi variabel Kinerja Karyawan sebesar 14,1% dan sisanya 85,9%
dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. Hubungan keempat variabel bisa
dikatakan kurang kuat karena hanya memiliki nilai R sebesar 0,376.
Hasil pengujian secara parsial diperoleh bahwa : 1)Pengaruh Kecerdasan Emosional
(X1) terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Tanahmas Kencana Abadi. Berdasarkan hasil
perhitungan dapat diketahui bahwa nilai Sig-t 0,613>0.05 sehingga dapat disimpulkan H0
terdapat pengaruh yang signifikan antara Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Karyawan
pada PT. Tanahmas Kencana Abadi Lamongan. 2)Pengaruh Kepuasan Kerja (X2) terhadap
Kinerja Karyawan pada PT. Tanahmas Kencana Abadi. Berdasarkan hasil perhitungan dapat
diketahui bahwa nilai Sig-t 0,023<0.05 sehingga dapat disimpulkan H2 terdapat pengaruh
yang signifikan antara Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Tanahmas
Kencana Abadi Lamongan. 3)Pengaruh Lingkungan Kerja (X3) terhadap Kinerja Karyawan
pada PT. Tanahmas Kencana Abadi. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa
nilai Sig-t 0,507>0.05 sehingga dapat disimpulkan H0 terdapat pengaruh yang signifikan
antara Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Tanahmas Kencana Abadi
Lamongan.
Nilai Sig. 0,016<0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa Kecerdasan Emosional (X1),
Kepuasan Kerja (X2) dan Lingkungan Kerja (X3) secara simultan berpengaruh terhadap
Kinerja Karyawan pada PT. Tanahmas Kencana Abadi Lamongan.
Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial diperoleh nilai sebesar dari variabel
Kecerdasan Emosional dengan nilai thitung 0,508 dan Sig-t 0,613>0.05 sehingga H0 diterima
dan secara parsial Kecerdasan Emosional berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja
Karyawan pada PT.Tanahmas Kencana Abadi Lamongan.
Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial diperoleh nilai sebesar dari variabel
Kepuasan Kerja dengan nilai thitung 2,321 dan Sig-t 0,023<0.05 sehingga H2 diterima dan
secara parsial Kepuasan Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan
pada PT.Tanahmas Kencana Abadi Lamongan.
Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial diperoleh nilai sebesar dari variabel
Kepuasan Kerja dengan nilai thitung -0,667 dan Sig-t 0,507>0.05 sehingga H0 diterima dan
secara parsial Lingkungan Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan
pada PT.Tanahmas Kencana Abadi Lamongan.
Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kepuasan Kerja, dan Lingkungan Kerja terhadap
Kinerja Karyawan
Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
Kecerdasan Emosional, Kepuasan Kerja dan Lingkungan Kerja secara bersama-sama
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Dengan F hitung sebesar 3,678
dan nilai Sig. 0,016<0,05. Sehingga H4 diterima, yang artinya secara bersama-sama
Kecerdasan Emosional, Kepuasan Kerja dan Lingkungan Kerja memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Berdasarkan uji Koefisien Determinasi diperoleh nilai
R Square sebesar 0,141. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel Kecerdasan Emosional
(X1), Kepuasan Kerja (X2), dan Lingkungan Kerja (X3) mempengaruhi variabel Kinerja
Karyawan sebesar 14,1% dan sisanya 85,9% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian
ini. Berdasarkan hasil perhitungan, penelitian dan pengujian yang telah dilakukan tersebut
dapat ditarik kesimpulan untuk variabel Kecerdasan Emosional, Kepuasan Kerja dan
Lingkungan Kerja berpengaruh secara simultan terhadap Kinerja Karyawan

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat ditarik
kesimpulan: 1) Kecerdasan Emosional secara parsial terhadap Kinerja Karyawan pada PT.
Tanahmas Kencana Abadi Lamongan. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung 0,508 dan Sig-t
0,613>0.05 dan koefisien regresi sebesar 0,083 bernilai positif. 2) Kepuasan Kerja secara
parsial terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Tanahmas Kencana Abadi Lamongan. Hal ini
dibuktikan dengan nilai thitung nilai thitung 2,321 dan Sig-t 0,023<0.05 dan koefisien regresi
sebesar 0,489 bernilai positif. 3)Lingkungan Kerja secara parsial terhadap Kinerja Karyawan
pada PT. Tanahmas Kencana Abadi Lamongan. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung nilai
thitung -0,667 dan Sig-t 0,507>0.05 dan koefisien regresi sebesar sebesar -0,098 bernilai
negative. 4)Kecerdasan Emosional, Kepuasan Kerja, Lingkungan Kerja berpengaruh secara
simultan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Tanahmas Kencana Abadi Lamongan. Hal ini
dibuktikan dengan nilai Fhitung sebesar 3,678 dan nilai Sig. 0,016<0,05.

DAFTAR PUSTAKA
Adelina, Risma.(2012).Penilaian Faktor-Faktor Risiko pada Saat Melakukan Pekerjaan.
Yogyakarta: Seminar Nasional
Affandi, P.(2016). Concept & Indicator Human Resources Management For Management
Research. Yogyakarta: Deepublish
A, Gani, R.(2014).Suka Berbahasa Indonesia. Jakarta: Referensi
Alex, S Nitisemito. (1992). Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia
Alex, S Nitisemito. (2008). Manajemen Personalia Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi
Kelima, Cetakan Kempat Belas. Jakarta: Ghalia Indonesia
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Bandung :
Rineta Cipta
Badriyah, M.(2015).Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan 1. Bandung: CV. Pustaka
Setia
Basrowi dan Akhmad Kasinu.(2007). Metodologi Penelitian Sosial.Kediri : Jenggal Pustaka
Basuki dan Susilowati. (2005). Dampak Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja terhadap
Semangat Kerja. Jurnal JRBI. Vol.1, No.1 Januari
Chemis. (1998). Fundamentals Of Clinical Chemistry.4 ed. Diakses dari
http//books.google.co.id
Davis dan Newstrom. ( 1985). Humans Behavior at Work. Singapore: MC. Grow Hill Book
Company
Edy, Sutrisno. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenada Media Group
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update
PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Goleman, Daniel .(1997). Kecerdasan Emosional: Mengapa EL Lebih Penting dari IQ.
Cetakan Keempat. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Goleman, Daniel .(2000). Kecerdasan Emosional. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Goleman, Daniel .(2009). Kecerdasan Emosional: Mengapa EL Lebih Penting dari IQ.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Goleman, Daniel.(2015). Emotional Intelegen .Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Gouzali, Syadam. (1996). Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan Mikro.
Jakarta: Djambatan
Gujarati, Damodar. (2003). Ekonometri Dasar. Terjemahan Sumarno Zain. Jakarta: Erlangga
Hamali, A.Y. (2018). Pemahaman Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: PT Buku Seru
Hasibuan, Malayu.(2010). Manajemen Sumber Daya Manusia . Jakarta: PT Bumi Aksara
Jaya, Maryana Kuswandi.(2012). Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja
Karyawan. NA: Jurnal Manjemen pada Kantor Kementerian Kabupaten Karawang
Kreitner, Robert (2001).Organizational Behavior. New York: Mc Graw – Hill Companies
Mangkunegara,A.P. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Mangkunegara,Lalu. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Moeheriono.(2010). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Surabaya: Ghala Indonesia
Moeheriono.(2012). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Priansa, Donny.(2014). Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung:
ALFABETA
Riggio, R,E .(2005). Introduction to Industrial/ Organization Psycologi. USA: Scott
Foresman Company
Rivai.(2009). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan . Jakarta: Rajawali Pers
Robbins Coulter. (1999). Management. USA: Prentice Hall International
Robbins, Stephen.(1998). Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Indeks
Robbins, Stephen.(2003). Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Indeks
Sondang, P. Siagian.(2014). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Sedarmayanti. (2001). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Jakarta: Mandar Maju
Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar
Maju
Sedarmayanti. (2017). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar
Maju
Setiawan dan Ghozali. (2006). Akuntansi Keperilakuan Konsep dan Kajian Empiris Perilaku
Akuntan. Badan Penerbit Universitas Diponegoro
S, Saphiro. (2003). Mengajarkan Emotional Intelegen pada Anak. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
Sumarsono, Sonny. (2003). Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan
Ketenagakerjaan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sutrisno, E.(2017). Manjemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana
Sugiyono. (1999). Metode Penelitian Administrasi, Edisi Kedua. Bandung: CV Alfabeta
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuntitatif Kualitatif R&D. Bandung: CV Alfabeta
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuntitatif Kualitatif R&D. Bandung: CV Alfabeta
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuntitatif Kualitatif R&D. Bandung: CV Alfabeta
Sujarweni, Utami. (2019). The Master Book Of SPSS. Yogyakarta: Startup
Supriyanto dan Vivin. (2013). Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Spiritual Terhadap
Kepemimpinan Transformasional. Malang: Cendikiawan
Wirawan (2013). Kepemimpinan : Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi Aplikasi dan
Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja, Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai