Anda di halaman 1dari 10

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

PENGARUH STRES KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP


KINERJA KARYAWAN

Uzzah Roni Amalia, I Wayan Suwendra, I Wayan Bagia

Jurusan Manajemen
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

E-mail: uzzahroniamalia@ymail.com, ycgede@yahoo.co.id,


bagiaundiksha@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh (1)
stress kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan, (2) stress kerja terhadap kepuasan kerja,
(3) stress kerja terhadap kinerja karyawan, dan (4) kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada
PT Bina Centra Swakarsa. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif
kausal. Subjek penelitian adalah seluruh karyawan PT Bina Centra Swakarsa, dan objek penelitian
adalah stress kerja, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 40
karyawan. Semua populasi ini dijadikan unit pengamatan, sehingga penelitian ini termasuk penelitian
populasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah (1) kuesioner, dan (2) pencatatan
dokumen, kemudian dianalisis menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan ada
pengaruh dari (1) stress kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan, (2) stress kerja
berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja, (3) stress kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja
karyawan, dan (4) kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada PT Bina
Centra Swakarsa.

Kata Kunci: kinerja karyawan, stress kerja, dan kepuasan kerja

ABSTRACT

This present study was intended to find the tested explanative finding of the impact of (1) the work
stress and job satisfaction on the performance of employees, (2) work stress on the job satisfaction,
(3) work stress on the performance of employees, and (4) the job satisfaction on the performance of
employees of PT Bina Centra Swakarsa. Branch. The study was designed to be a casual quantitative
study. The subject of the study included all the employees of PT Bina Centra Swakarsa Branch, and
the object of the study included the work stress, job satisfaction, and performance employees. The
population of the study totaled 40, all were used as the points of observation, therefore this present
study can be classified as the population research. The data were collected using (1) questionnaire,
and (2) documentation recording. The data were analyzed using path analysis. The result of the study
showed that (1) work stress and job satisfaction affected the performance of employees, (2) work
stress negatively affect job satisfaction, (3) work stress negatively affect employee performance, and
(4) job satisfaction has positive influence on employee performance of PT Bina Centra Swakarsa
Branch.

Keywords: performance of employees, work stress and job satisfaction


e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

PENDAHULUAN PT Bina Centra Swakarsa


Menghadapi persaingan bisnis yang menargetkan penjualan pada bulan
semakin ketat, suatu perkembangan sangat September 2015 sebesar Rp. 22.500.000
diperlukan dalam setiap usaha yang namun kenyataannya target tersebut belum
dijalankan, perkembangan tersebut akan dapat terealisasi secara optimal Dari 10
membantu perusahaan dalam karyawan tidak ada seorangpun yang
mempertahankan eksistensi serta stabilitas mampu mencapai target sesuai dengan
agar dapat tetap bersaing dengan standar kinerja yang ditetapkan oleh
kompetitor lainnya. Ketika suatu perusahaan, kinerja karyawan masih kurang
perusahaan mengalami perkembangan, dari 90% maka kinerja karyawan masih
maka sumber daya manusia akan dikategorikan rendah. Pengklasifikasian
mempunyai kedudukan dan peran yang kategori kinerja merujuk pada rentang
sangat penting dalam perusahaan. kategori kinerja yang ada dalam norma
Pemanfaatan sumber daya manusia yang penilaian kinerja PT Bina Centra Swakarsa
ada pada perusahaan, merupakan kunci Kinerja karyawan tidak tercapai
keberhasilan dalam pencapaian tujuan disebabkan stress kerja yang diderita oleh
dalam perusahaan tersebut. Berhasil karyawan akibat dari konflik yang terjadi
tidaknya suatu perusahaan tergantung pada antar karyawan, beban kerja yang
unsur manusianya. Dalam mencapai tujuan berlebihan, dan waktu yang mendesak yang
perusahaan juga tidak terlepas dari diberikan perusahaan untuk mencapai
permasalahan baik itu dari dalam target dapat memicu terjadinya stress kerja
perusahaan maupun luar perusahaan yang yang akan berdampak pada kinerja yang
dapat menimbulkan stres kerja karyawan. tidak tercapai. Berdasarkan hasil observasi
Stres kerja yang tidak dapat dikelola awal melalui penyebaran kuisioner
dengan baik oleh perusahaan dapat mengenai stres kerja. Bahwa perolehan
berdampak terhadap menurunnya skor kuesioner awal dari stress kerja berada
kepuasan kerja yang dirasakan oleh dalam kategori sangat tinggi dengan skor
karyawan, apabila itu terjadi maka kinerja keseluruhan jawaban kuesioner karyawan
yang diharapkan tidak akan mampu dicapai. yaitu 208 dengan rentang skor yang
Begitu pula yang dihadapi oleh PT. diperoleh yaitu 208-240. Hal ini
Bina Centra Swakarsa sebagai perusahaan menunjukkan karyawan mengalami stress
yang bergerak dibidang distributor semen kerja yang sangat tinggi dengan beberapa
yang terletak di Desa Celukan Bawang. faktor penyebab dari beberapa sumber
Keberadaan perusahaan yang sama dan seperti konflik kerja yang dialami, beban
lebih dulu memasarkan semen merk lain kerja yang berlebihan, waktu kerja yang
membuat PT BCS harus bekerja lebih keras mendesak, ketidak jelasan peran dan
untuk mencapai hasil yang diinginkan. Oleh adanya perbedaaan antara harapan
karena itu PT BCS sadar betul bahwa untuk karyawan dengan pimpinan.
bersaing perlu adanya strategi khusus Selain stress kerja faktor lain yang
dalam bidang sumber daya. Menjaga menyebabkan menurunnya kinerja adalah
kondisi para karyawan baik itu dari faktor kepuasan kerja. Kepuasan kerja (Job
internal maupun eksternal menjadi sangat satisfaction) adalah keadaan emosional
penting agar kinerja karyawan dapat karyawan yang terjadi maupun tidak terjadi
meningkat. Salah satu cara perusahaan di titik temu antara nilai balas jasa kerja
melihat peningkatan kinerja adalah dengan karyawan dan perusahaan atau organisasi
cara menentukan target kepada karyawan dengan tingkat nilai balas jasa yang
sehingga karyawan memiliki patokan dalam memang diinginkan oleh karyawan yang
bekerja. bersangkutan. total perolehan skor
kuesioner awal dari kepuasan kerja berada
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

dalam kategori rendah disebabkan oleh Celukan Bawang. Penelitian ini dilakukan
faktor gaji, rekan kerja, prestasi kerja, pada tahun 2015.
pekerjaan itu sendiri dan juga promosi Tujuan dari penelitian ini adalah
dengan skor keseluruhan jawaban untuk memperoleh temuan eksplanatif yang
kuesioner karyawan yaitu 74 dengan teruji mengenai hal sebagai berikut (1)
rentang skor yang diperoleh yaitu 71-90, pengaruh stress kerja dan kepuasan kerja
sehingga dari 10 responden tersebut dapat terhadap kinerja karyawan pada PT Bina
dikatakan bahwa kepuasan kerja karyawan Centra Swakarsa, (2) hubungan stress
rendah. kerja terhadap kepuasan kerja karyawan
Stres kerja yang tinggi dan pada PT Bina Centra Swakarsa, (3)
kepuasan kerja yang rendah yang pengaruh stress kerja terhadap kinerja
dirasakan oleh karyawan mengakibatkan karyawan pada PT Bina Centra Swakarsa,
rendahnya kinerja karyawan dalam dan (4) pengaruh kepuasan kerja terhadap
mencapai tujuan perusahaan. Menurut kinerja karyawan pada PT Bina Centra
Mangkunegara (2004), apabila stress kerja Swakarsa.
karyawan dapat dikelola dengan baik maka Hasil penelitian ini diharapkan dapat
karyawan akan merasakan kepuasan. memberikan manfaat berupa manfaat
Kepuasan kerja karyawan tergantung pada teoritis dan manfaat praktis. Secara teoritis
perbedaan antara apa yang diharapkan penelitian ini diharapkan dapat memberikan
dengan apa yang didapatkan. Sebaliknya, manfaat dalam pengembangan Ilmu
apabila yang didapat karyawan lebih rendah ekonomi pada bidang manajeman sumber
daripada yang diharapkan akan daya manusia mengenai stress kerja,
menyebabkan ketidakpuasan. Ketika stress kepuasan kerja, dan kinerja karyawan, dan
dan ketidakpuasan kerja tidak diatasi secara praktis hasil penelitian ini diharapkan
dengan cepat maka akan berakibat negatif dapat memberikan saran dan masukan
bagi karyawan dalam mencapai kinerjanya. guna peningkatan kualitas sumber daya
Dipertegas oleh teori yang dikemukakan manusia bagi PT Bina Centra Swakarsa
oleh Wibowo (2012) bahwa “…ada Celukan Bawang dalam upaya pencapaian
hubungan negatif kuat antara perasaan kinerja yang optimal. Secara teoritik
stres dengan kepuasan kerja, setiap penelitian ini dilandasi beberapa teori
kenaikan tingkat stres pada karyawan akan tentang stress kerja, kepuasan kerja, dan
diikuti oleh penurunan kepuasan kerja yang kinerja. Menurut Handoko (2001) bahwa
berdampak pada penurunan kinerja pada Stres kerja adalah sesuatu kondisi
karyawan itu sendiri”. Kinerja yang baik dan ketegangan yang mempengaruhi emosi,
tinggi dapat membantu perusahaan proses berpikir dan kondisi seseorang.
memperoleh keuntungan sebaliknya, bila Sedangkan menurut Marihot Tua Efendi
kinerja turun dapat merugikan perusahaan. (2002) mengemukakan bahwa Stres kerja
Hal ini didukung pula oleh penelitian empirik adalah ketegangan atau tekanan emosional
yang dilakukan oleh Peni (2011) yang yang dialami seseorang yang sedang
menyatakan bahwa stress kerja dan menghadapi tuntutan yang sangat besar,
kepuasan kerja secara bersama-sama hambatan-hambatan, dan adanya
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesempatan yang sangat penting yang
kinerja karyawan.. dapat mempengaruhi emosi, pikiran, dan
Berkaitan dengan uraian di atas kondisi fisik seseorang.
maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul Pengaruh Stres Mangkunegara(2008) mengemukakan
Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja indikator stres kerja antara lain konflik kerja,
Karyawan Pada PT Bina Centra Swakarsa perbedaan nilai antara pegawai dengan
pemimpin yang frustasi dalam pekerjaan,
beban kerja yang dirasakan terlalu berat,
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

iklim kerja yang tidak sehat, waktu kerja sikap emosional yang menyenangkan dan
yang mendesak. Indikator dari stres kerja mencintai pekerjaannya. Sikap ini
menurut Robbins (2006) yaitu (1) tuntutan dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan
tugas, merupakan faktor yang dikaitkan dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati
pada pekerjaan seseorang seperti kondisi dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan
kerja, tata kerja letak fisik, (2) tuntutan kombinasi dalam dan luar pekerjaan.
peran, berhubungan dengan tekanan yang (Hasibuan, 2001). Sedangkan Kepuasan
diberikan pada seseorang sebagai suatu kerja merupakan suatu sikap umum
fungsi dari peran tertentu yang dimainkan terhadap pekerjaan seseorang, selisih
dalam suatu organisasi, (3) tuntutan antar antara banyaknya ganjaran yang diterima
pribadi, merupakan tekanan yang diciptakan seorang pegawai dan banyaknya yang
oleh pegawai lain, (4) struktur organisasi, mereka yakini apa yang seharusnya mereka
gambaran instansi yang diwarnai dengan terima. Dari uraian diatas dapat disimpulkan
struktur organisasi yang tidak jelas, secara sederhana bahwa kepuasan kerja
kurangnya kejelasan mengenai jabatan, adalah perasaan seseorang terhadap
peran, wewenang, dan tanggung jawab, (5) pekerjaannya sekaligus merupakan refleksi
kepemimpinan organisasi memberikan gaya dari sikapnya terhadap pekerjaan.
manajemen pada organisasi. Beberapa Kepuasan kerja merupakan hal yang
pihak didalamnya dapat membuat iklim bersifat individual. Semakin banyak aspek-
organisasi yang melibatkan ketegangan, aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan
ketakutan dan kecemasan. Sedangkan keinginan individu, maka akan semakin
Indikator stres kerja menurut Mulyadi tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan, dan
(2003) yaitu : (1) kondisi pekerjaan, sebaliknya.
meliputi beban kerja berlebihan dan jadwal
bekerja, (2) stres karena peran seperti Menurut Hasibuan (2008), indikator
ketidakjelasan peran, (3) faktor kepuasan kerja adalah (1) kondisi kerja, (2)
interpersonal seperti kerjasama antar teman promosi jabatan, (3) rekan kerja, (4)
dan hubungan dengan pimpinan, (4) kedisiplinan dan (5) prestasi kerja. Robbins
perkembangan karier meliputi: promosi (2003) mengukur kepuasan dengan
jabatan yang lebih rendah dari menggunakan empat faktor yaitu (1)
kemampuannya, promosi jabatan yang lebih pekerjaan yang menantang secara mental,
tinggi dari kemampuannya, keamanan (2) imbalan yang adil dan promosi, (3)
pekerjaannya, (5) struktur organisasi, antara kondisi kerja yang mendukung, dan (4)
lain : struktur yang kaku dan tidak rekan kerja yang mendukung. Luthans
bersahabat, pengawasan dan pelatihan (2006) memandang dimensi kepuasan kerja
yang tidak seimbang, ketidakterlibatan meliputi (1) pekerjaan itu sendiri, (2) gaji,
dalam membuat keputusan. Berdasarkan (3) kesempatan promosi, (4) pengawasan,
pemaparan dari para ahli diatas maka dan (5) rekan kerja. Jadi menurut pendapat
indikator yang digunakan dalam penelitian para ahli diatas, maka indikator kepuasan
ini adalah (1) konflik kerja, (2) beban kerja kerja yang digunakan dalam penelitian ini
yang berlebihan, (3) waktu yang (1) gaji, (2) rekan kerja, (3) prestasi kerja,
mendesak, (4) ketidak jelasan peran, dan (4) pekerjaan itu sendiri dan (5) kesempatan
(5) perbedaan antara harapan karyawan promosi.
dengan pimpinan. Pendapat dari para ahli manajemen
sumber daya manusia menjelaskan konsep
Moch. As’ad (1995) kepuasan kerja kinerja menggunakan ungkapan dan
berhubungan erat dengan sikap dari tinjauan dari sudut yang berbeda-beda
karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, namun makna yang terkandung hakekatnya
situasi kerja, kerjasama antara pimpinan sama. Menurut Veitzal Rivai (2009) kinerja
dengan karyawan. Kepuasan kerja adalah merupakan perilaku nyata yang ditampilkan
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

setiap orang sebagai prestasi kerja yang loyalitas dan tanggung jawab pegawai, (11)
dihasilkan karyawan sesuai dengan kerjasama tim. Pandangan lain dari Dessler
peranannya dalam perusahaan. Pernyataan (2008) indikator kinerja meliputi
ini dipertegas oleh Mangkunegara (2000) (1) menyelesaikan pekerjaan sesuai
menyatakan pengertian kinerja adalah mekanisme, (2) bekerja keras, (3) bekerja
outcome yang dihasilkan secara kualitas secara tim, (4) saling mengisi dan saling
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang mendukung, (5) masuk dan pulang sesuai
karyawan dalam melaksanakan tugasnya waktu, (6) absensi selalu baik, (7)
sesuai dengan tanggung jawab yang memberikan tanggung jawab penuh,
diberikan kepadanya. Berdasarkan (8) memberi penjelasan dengan baik, (9)
pendapat tersebut, dapat dilihat bahwa tugas sesuai kemampuan, dan (10) sesuai
Mangkunegara memandang kinerja dengan waktu dan jumlah pekerjaan.
berdasarkan hasil secara kualitas dan Berdasarkan pemaparan para ahli di
kuantitas. Menurut Hasibuan (2003) kinerja atas terkait dengan dimensi dan indikator
adalah hasil kerja nyata dan standar kinerja yang digunakan dalam penelitian ini
kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan mengacu pada pendapat Wirawan (2009)
setiap karyawan. Berdasarkan pendapat di yang meliputi (1) kualitas hasil kerja, (2)
atas, dapat dilihat bahwa ketiga pakar kuantitas hasil kerja, (3) ketepatan waktu,
tersebut memandang kinerja berdasarkan (4) kerjasama, (5) kemandirian, dan (6)
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas. inisiatif melakukan perubahan dalam
Berdasarkan pemaparan para ahli diatas, bekerja.
terkait dengan konsep kinerja dalam
penelitian ini mengacu pada pendapat
Mangkunegara (2000), dan Hasibuan METODE
(2003), yang menyatakan kinerja karyawan Penelitian ini menggunakan desain
merupakan outcome yang dihasilkan oleh penelitian kuantitatif kausal. Subjek dalam
karyawan baik secara kualitas maupun penelitian ini adalah seluruh karyawan PT
kuantitas selama periode waktu tertentu Bina Centra Swakarsa dan objek dalam
dalam melaksanakan tugasnya sesuai penelitian ini adalah stress kerja, kepuasan
dengan tanggung jawab yang diberikan kerja, dan kinerja karyawan. Populasi dalam
kepadanya. penelitian ini berjumlah 40 orang. Penelitian
Indikator yang digunakan dalam ini termasuk penelitian populasi karena
pengukuran kinerja oleh masing-masing seluruh populasi dijadikan subjek penelitian.
perusahaan berbeda-beda. Hal ini Jenis data yang dikumpulkan dalam
tergantung dari pendekatan yang digunakan penelitian ini yaitu berupa data stress kerja,
oleh perusahaan tersebut. Menurut kepuasan kerja yang bersumber dari
Wirawan (2009) indikator kinerja meliputi : karyawan PT Bina Centra Swakarsa melalui
(1) kuantitas hasil kerja, (2) kualitas hasil pengisian kuesioner, dan data kinerja
kerja, dan (3) efisiensi dalam melaksanakan karyawan yang bersumber dari PT Bina
tugas, (4) disiplin kerja, (5) inisiatif, (6) Centra Swakarsa. Teknik pengumpulan
ketelitian, (7) kepemimpinan, (8) kejujuran, data dalam penelitian ini yaitu (1) kuesioner,
dan (9) kreativitas. Husnan (2002) dan (2) pencatatan dokumen, selanjutnya
mengungkapkan bahwa kinerja terdiri dari data yang diperoleh akan dianalisis
empat indikator yaitu (1) ketepatan waktu, menggunakan analisis jalur.
(2) ketelitian, (3) kemampuan, dan (4)
keterampilan pegawai, (5) memenuhi HASIL DAN PEMBAHASAN
standar kinerja, dan (6) pekerjaan rutin
terlaksana dengan cepat, (7) inisiatif, (8) Hasil
rajin, (9) kemampuan dalam bekerja, (10) Hasil analisis jalur dengan bantuan
program aplikasi komputer Statistical
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

Package for Social Sience (SPSS) 16.0 for


Windows, maka diperoleh hasil penelitian
seperti yang tampak pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1 Hasil Uji Statistik Analisis Jalur


Parameter Koefisien p-value Alpha (α) Keputusan Simpulan
Ryx1x2 0,728 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh
X1 dan X2 terhadap Y
2
0,530 0,000 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan
R yx1x2
pengaruh X1 dan X2
terhadap Y
Pyx1 -0,505 0,043 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh
X1 terhadap Y
P2yx1 0,255 0,043 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan
pengaruh X1 terhadap Y

Pyx2 0,403 0,001 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh


X2 terhadap Y

P2yx2 -0,162 0,001 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan


pengaruh X2 terhadap Y
Px2 x1 -0,553 0,003 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh
X1 terhadapX2
P2x2 x1 0,306 0,003 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan
pengaruh X1 terhadapX2
Pyε 0,470 - - - Hubungan pengaruh
faktor lain terhadap Y
Px2ε 0,694 - - - Hubungan pengaruh
faktor lain terhadap X2
Sumber: Pengolahan data SPSS
Pengaruh masing-masing variabel Pyx2= 0,403
terhadap kinerja karyawan pada PT Sinar
Niaga Sejahtera Cabang Singaraja dapat Px2ɛ = 0,694
digambarkan pada Gambar 1 berikut.
X ɛ
1 Gambar 1 Struktur pengaruh variabel X1
Pyε= dan X2 terhadap Y
Pyx1= -0,505
Keterangan: X1 = Stres Kerja
0,470
X2 = Kepuasan Kerja
Px2x1= -0,553 Y = Kinerja karyawan
Y ε = Faktor lain
Besar sumbangan pengaruh langsung
dan tidak langsung dari X 1 dan X2
X2
ɛ
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

terhadap Y dalam penelitian ini dapat dilihat sedangkan besar sumbangan pengaruh
pada Tabel 2 berikut. stres kerja terhadap kepuasan kerja adalah
30,60 %. Hubungan pengaruh faktor lain
Tabel 2 Sumbangan pengaruh variabel X1 terhadap kepuasan kerja kerja sebesar
dan X2 terhadap Y 69,40 %. Faktor lain yang diduga
Keterangan Besar Persentas mempengaruhi kepuasan kerja karyawan
Sumbanga e yaitu tunjangan hari raya dan bonus
Besar pengaruh n (Hasibuan, 2003).
langsung X1 0,255 25,5 % Berdasarkan hasil perhitungan uji
terhadap Y statistik Path Analysis pada Tabel 1
Besar pengaruh menunjukkan bahwa stres kerja
tidak langsung X1 0,113 13,3 % berpengaruh secara negatif terhadap
terhadap Y melalui kinerja karyawan PT Bina Centra Swakarsa.
X
Besar
2 pengaruh Besar hubungan pengaruh dari kepuasan
0,368 36,8 % kerja terhadap kinerja karyawan adalah
total X1 terhadap Y
-50,50 %, sedangkan besar sumbangan
Besar pengaruh pengaruh stres kerja terhadap kinerja
langsung X2 0,162 16,2 %
karyawan adalah 25,50 %.
terhadap Y Berdasarkan hasil perhitungan uji
Besar pengaruh
0,530 53,0 % statistik Path Analysis pada Tabel 1
total X1 dan X2
menunjukkan bahwa kepuasan kerja
terhadap Y
Besar pengaruh berpengaruh secara positif terhadap kinerja
faktor lain terhadap 0,470 47,0 %
karyawan PT Bina Centra Swakarsa. Besar
Y hubungan pengaruh dari kepuasan kerja
Total 1,000 100,00%
terhadap kinerja karyawan adalah 40,30 %,
Sumber: Pengolahan data SPSS
sedangkan besar sumbangan pengaruh
Berdasarkan hasil perhitungan uji
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
statistik Path Analysis pada Tabel 1
adalah 16,20 %..
menunjukkan bahwa stress kerja dan
kepuasan kerja secara bersama-sama
Pembahasan
berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT
Berdasarkan penelitian yang telah
Bina Centra Swakarsa. Besar sumbangan
dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa
pengaruh stress kerja dan kepuasan kerja
variabel stress kerja dan kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan adalah 53,00 %,
secara bersama-sama mempengaruhi
sedangkan besar hubungan pengaruh
kinerja karyawan pada PT Bina Centra
faktor lain terhadap kinerja karyawan adalah
Swakarsa. Hal ini sesuai dengan yang
47,00 %. Variabel lain yang diduga
diungkapkan Mangkunegara (2004), apabila
mempengaruhi kinerja karyawan adalah
stress kerja karyawan dapat dikelola
kondisi fisik pekerjaan, sistem kompensasi,
dengan baik maka karyawan akan
desain pekerjaan, aspek-aspek ekonomis
merasakan kepuasan. Ketika stress dan
dan teknis serta keperilakuan lainnya
ketidakpuasan kerja tidak diatasi dengan
(Handoko, 2008).
cepat maka akan berakibat negatif bagi
karyawan dalam mencapai kinerjanya. Hal
Berdasarkan hasil perhitungan uji
ini sejalan dengan penelitian
statistik Path Analysis pada Tabel 1
Peni (2011) yang menyatakan bahwa stress
menunjukkan bahwa stress kerja
kerja dan kepuasan kerja berpengaruh
berhubungan negatif terhadap kepuasan
positif dan signifikan terhadap kinerja
kerja PT Bina Centra Swakarsa. Besar karyawan.
hubungan pengaruh stres kerja terhadap
kepuasan kerja adalah -55,30 %,
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

Hasil penelitian mengenai hubungan kinerja individual tersebut. Hasil penelitian


dari variabel stress kerja terhadap ini mendukung kajian empirik dari Agusta
kepuasan kerja karyawan menunjukkan dan Eddy (2013) yang menyatakan
bahwa stress kerja berhubungan negatif kepuasan kerja berpengaruh positif
terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT terhadap kinerja karyawan.
Bina Centra Swakarsa. Hasil penelitian ini
sejalan dengan Hasil penelitian ini Keterbatasan penelitian ini adalah
mendukung kajian empirik dari Andi (2011) jumlah populasi yang digunakan dalam
yang menyatakan stress kerja berpengaruh penelitian ini masih sempit, sehingga
negatif terhadap kepuasan kerja. Menurut diharapkan bagi peneliti lain untuk
Hasibuan (2012) mengungkapkan bahwa menggunakan perusahaan yang lebih besar
stres kerja karyawan timbul akibat dengan subjek penelitian yang lebih luas.
kepuasan kerja tidak terwujud dari Disamping itu variabel yang diteliti masih
pekerjaannya. Ada hubungan antara terbatas, sehingga diharapkan juga untuk
perasaan stres dengan kepuasan kerja, menguji variabel lain yang diduga kuat
stress yang dirasakan pada karyawan diikuti dapat mempengaruhi kinerja karyawan.
oleh penurunan kepuasan kerja begitu juga
sebaliknya yang berdampak pada PENUTUP
penurunan kinerja pada karyawan itu Berdasarkan hasil analisis data dan
sendiri. pembahasan hasil penelitian pada bab
Hasil penelitian mengenai pengaruh sebelumnya maka dapat ditarik simpulan
dari variabel stress kerja terhadap kinerja sebagai berikut.
karyawan, menunjukkan bahwa variabel (1) Ada pengaruh stres kerja dan kepuasan
stress kerja berpengaruh secara negatif kerja terhadap kinerja karyawan pada
terhadap kinerja karyawan pada PT Bina PT Bina Centra Swakarsa.
Centra Swakarsa. Hasil penelitian ini (2) Ada hubungan negatif stres kerja
sejalan dengan teori Siagian (2010) terhadap kepuasan kerja karyawan.
karyawan yang mengalami stress pada pada PT Bina Centra Swakarsa.
umumnya akan mengalami ketegangan dan (3) Ada pengaruh negatif stres kerja
cendrung menjadi lebih emosional dengan terhadap kinerja karyawan pada PT
begitu dapat mengakibatkan pada Bina Centra Swakarsa.
menurunnya kinerja atau dengan kata lain (4) Ada pengaruh positif kepuasan kerja
kinerja menjadi tidak optimal. Hasil kinerja karyawan pada PT Bina Centra
penelitian ini mendukung kajian empirik dari Swakarsa.
Peni (2011) yang menyatakan variabel Berdasarkan hasil penelitian,
stres kerja berpengaruh negatif terhadap pembahasan dan simpulan yang telah
kinerja pegawai. dikemukakan di atas, dapat diajukan
Hasil penelitian selanjutnya yang beberapa saran sebagai berikut.
diperoleh mengenai pengaruh variabel (1) Bagi perusahaan, diharapkan agar
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan lebih meningkatkan kinerja karyawan
yang menunjukkan bahwa variabel melalui penanganan stress kerja ,
kepuasan kerja berpengaruh secara positif karena penelitian membuktikan bahwa
terhadap kinerja karyawan pada stress kerja dapat mempengaruhi
PT Bina Centra Swakarsa. Menurut kinerja karyawan. Adapun cara agar
Wibowo (2012) semakin banyak orang dapat meningkatkan kinerja melalui
menerima hasil, akan semakin puas, komunikasi yang baik dengan
dengan terciptanya kepuasan kerja maka karyawan Di samping stress kerja,
apa yang dilakukan individual terhadap faktor kepuasan kerja juga perlu
pekerjaan mereka, akan berdampak pada mendapat perhatian. Adapun langkah
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

penting dalam kepuasan kerja Handoko, T Hani dan Sukanto


karyawan dengan memperhatikan Reksohadiprodjo. 1990. Organisasi
penentuan besar gaji yang diterima Perusahaan Teori, Struktur dan
oleh karyawan agar sesuai dengan Perilaku. BPFE, Yogyakarta.
beban kerja dan upah minimum
Hasibuan. 1999. Manajemen Dasar,
regional (UMR) Kabupaten Buleleng.
Pengertian dan Masalah Buku I.
Hubungan antara karyawan dengan
Jakarta : CV. Haji Masagung.
rekan sekerjanya perlu mendapatkan
perhatian guna menghindari
Ivancevich, Konopaske, Matteson. 2006.
ketidakharmonisan hubungan dengan
Perilaku dan Manajemen
rekan sekerja. Faktor kondisi kerja juga
Organisasi Jilid 1. Jakarta:
perlu dibenahi guna memberikan
Erlangga.
kenyamanan bagi karyawan saat
melaksankan pekerjaanya.
Luthans, Fred. 2006. Perliaku Organisasi,
(2) Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik
Edisi 10. Yogyakarta: Andi.
untuk mengkaji aspek yang serupa
yaitu stress kerja, kepuasan kerja,
Mangkunegara, Anwar P. 2000. Manajemen
serta kinerja karyawan diharapkan
Sumber Daya Manusia
untuk mengembangkan penelitian ini
Perusahaan. Bandung : PT
dengan menggunakan subjek
Remaja Rosdakarya.
penelitian yang lebih luas. Disamping
itu juga diharapkan untuk menguji
Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja
variabel lain yang diduga kuat dapat
Berbasis Kinerja, Edisi Revisi.
mempengaruhi kinerja karyawan
Jakarta: PT.Raja Grafindo
seperti iklim organisasi, kepemimpinan,
Persada.
kemampuan kerja, dan disiplin kerja.

DAFTAR RUJUKAN Peni, 2011. “Pengaruh Stres Kerja dan


Agusta dan Eddy. 2013. Pengaruh Agusta Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
dan Eddy. 2013. Pengaruh Karyawan pada Kantor Pusat PT.
Pelatihan dan Kepuasan Kerja POS Indonesia. Malang. Jurnal
terhadap Kinerja Karyawan CV Manajaemen, Volume 1, Nomor 12
Haragon Surabaya. Jurnal (hlm. 1-.16)
Manajemen, Volume 1, Nomor 3
(hlm. 1-9) Ravianto, J. 1986. Produktivitas dan
Manusia Indonesia. Jakarta : SIUP.
Andi Rafika . 2011. Pengaruh Stres kerja
dan Pelatihan terhadap Kepuasan Rendry, Mamahit. 2013. “Tingkat
Kerja Karyawan PT Koko Jaya Pendidikan, Pelatihan dan
Prima. Surabaya. Jurnal Kepuasan Kerja Pengaruhnya
Manajemen, Volume 1, Nomor 6 terhadap Kinerja Pegawai di Badan
(hlm. 1-10). Penanggulangan Bencana Provinsi
Sulawesi Utara”. Jurnal
Arikunto, S. 2002. Metodologi Penelitian Manajemen, Volume 1 Nomor 4
Suatu Pendekatan Proposal. (hlm. 936-945)
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Robbins, Stephen P. 2003. Perilaku
As’ad, Moh. 2004. Psikologi Industri Seri Organisasi. Jakarta: PT Indeks
Ilmu SDM Edisi Keempat. Kelompok Gramedia.
Yogyakarta: Liberrty.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

Soekidjo, Notoatmodjo. 2003.


Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Jakarta: PT Rineka
Cipta.

Sugiyono. 2004. Metodologi Penelitian


Administrasi. Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai