Jurusan Manajemen
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh (1)
stress kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan, (2) stress kerja terhadap kepuasan kerja,
(3) stress kerja terhadap kinerja karyawan, dan (4) kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada
PT Bina Centra Swakarsa. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif
kausal. Subjek penelitian adalah seluruh karyawan PT Bina Centra Swakarsa, dan objek penelitian
adalah stress kerja, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 40
karyawan. Semua populasi ini dijadikan unit pengamatan, sehingga penelitian ini termasuk penelitian
populasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah (1) kuesioner, dan (2) pencatatan
dokumen, kemudian dianalisis menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan ada
pengaruh dari (1) stress kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan, (2) stress kerja
berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja, (3) stress kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja
karyawan, dan (4) kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada PT Bina
Centra Swakarsa.
ABSTRACT
This present study was intended to find the tested explanative finding of the impact of (1) the work
stress and job satisfaction on the performance of employees, (2) work stress on the job satisfaction,
(3) work stress on the performance of employees, and (4) the job satisfaction on the performance of
employees of PT Bina Centra Swakarsa. Branch. The study was designed to be a casual quantitative
study. The subject of the study included all the employees of PT Bina Centra Swakarsa Branch, and
the object of the study included the work stress, job satisfaction, and performance employees. The
population of the study totaled 40, all were used as the points of observation, therefore this present
study can be classified as the population research. The data were collected using (1) questionnaire,
and (2) documentation recording. The data were analyzed using path analysis. The result of the study
showed that (1) work stress and job satisfaction affected the performance of employees, (2) work
stress negatively affect job satisfaction, (3) work stress negatively affect employee performance, and
(4) job satisfaction has positive influence on employee performance of PT Bina Centra Swakarsa
Branch.
dalam kategori rendah disebabkan oleh Celukan Bawang. Penelitian ini dilakukan
faktor gaji, rekan kerja, prestasi kerja, pada tahun 2015.
pekerjaan itu sendiri dan juga promosi Tujuan dari penelitian ini adalah
dengan skor keseluruhan jawaban untuk memperoleh temuan eksplanatif yang
kuesioner karyawan yaitu 74 dengan teruji mengenai hal sebagai berikut (1)
rentang skor yang diperoleh yaitu 71-90, pengaruh stress kerja dan kepuasan kerja
sehingga dari 10 responden tersebut dapat terhadap kinerja karyawan pada PT Bina
dikatakan bahwa kepuasan kerja karyawan Centra Swakarsa, (2) hubungan stress
rendah. kerja terhadap kepuasan kerja karyawan
Stres kerja yang tinggi dan pada PT Bina Centra Swakarsa, (3)
kepuasan kerja yang rendah yang pengaruh stress kerja terhadap kinerja
dirasakan oleh karyawan mengakibatkan karyawan pada PT Bina Centra Swakarsa,
rendahnya kinerja karyawan dalam dan (4) pengaruh kepuasan kerja terhadap
mencapai tujuan perusahaan. Menurut kinerja karyawan pada PT Bina Centra
Mangkunegara (2004), apabila stress kerja Swakarsa.
karyawan dapat dikelola dengan baik maka Hasil penelitian ini diharapkan dapat
karyawan akan merasakan kepuasan. memberikan manfaat berupa manfaat
Kepuasan kerja karyawan tergantung pada teoritis dan manfaat praktis. Secara teoritis
perbedaan antara apa yang diharapkan penelitian ini diharapkan dapat memberikan
dengan apa yang didapatkan. Sebaliknya, manfaat dalam pengembangan Ilmu
apabila yang didapat karyawan lebih rendah ekonomi pada bidang manajeman sumber
daripada yang diharapkan akan daya manusia mengenai stress kerja,
menyebabkan ketidakpuasan. Ketika stress kepuasan kerja, dan kinerja karyawan, dan
dan ketidakpuasan kerja tidak diatasi secara praktis hasil penelitian ini diharapkan
dengan cepat maka akan berakibat negatif dapat memberikan saran dan masukan
bagi karyawan dalam mencapai kinerjanya. guna peningkatan kualitas sumber daya
Dipertegas oleh teori yang dikemukakan manusia bagi PT Bina Centra Swakarsa
oleh Wibowo (2012) bahwa “…ada Celukan Bawang dalam upaya pencapaian
hubungan negatif kuat antara perasaan kinerja yang optimal. Secara teoritik
stres dengan kepuasan kerja, setiap penelitian ini dilandasi beberapa teori
kenaikan tingkat stres pada karyawan akan tentang stress kerja, kepuasan kerja, dan
diikuti oleh penurunan kepuasan kerja yang kinerja. Menurut Handoko (2001) bahwa
berdampak pada penurunan kinerja pada Stres kerja adalah sesuatu kondisi
karyawan itu sendiri”. Kinerja yang baik dan ketegangan yang mempengaruhi emosi,
tinggi dapat membantu perusahaan proses berpikir dan kondisi seseorang.
memperoleh keuntungan sebaliknya, bila Sedangkan menurut Marihot Tua Efendi
kinerja turun dapat merugikan perusahaan. (2002) mengemukakan bahwa Stres kerja
Hal ini didukung pula oleh penelitian empirik adalah ketegangan atau tekanan emosional
yang dilakukan oleh Peni (2011) yang yang dialami seseorang yang sedang
menyatakan bahwa stress kerja dan menghadapi tuntutan yang sangat besar,
kepuasan kerja secara bersama-sama hambatan-hambatan, dan adanya
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesempatan yang sangat penting yang
kinerja karyawan.. dapat mempengaruhi emosi, pikiran, dan
Berkaitan dengan uraian di atas kondisi fisik seseorang.
maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul Pengaruh Stres Mangkunegara(2008) mengemukakan
Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja indikator stres kerja antara lain konflik kerja,
Karyawan Pada PT Bina Centra Swakarsa perbedaan nilai antara pegawai dengan
pemimpin yang frustasi dalam pekerjaan,
beban kerja yang dirasakan terlalu berat,
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
iklim kerja yang tidak sehat, waktu kerja sikap emosional yang menyenangkan dan
yang mendesak. Indikator dari stres kerja mencintai pekerjaannya. Sikap ini
menurut Robbins (2006) yaitu (1) tuntutan dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan
tugas, merupakan faktor yang dikaitkan dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati
pada pekerjaan seseorang seperti kondisi dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan
kerja, tata kerja letak fisik, (2) tuntutan kombinasi dalam dan luar pekerjaan.
peran, berhubungan dengan tekanan yang (Hasibuan, 2001). Sedangkan Kepuasan
diberikan pada seseorang sebagai suatu kerja merupakan suatu sikap umum
fungsi dari peran tertentu yang dimainkan terhadap pekerjaan seseorang, selisih
dalam suatu organisasi, (3) tuntutan antar antara banyaknya ganjaran yang diterima
pribadi, merupakan tekanan yang diciptakan seorang pegawai dan banyaknya yang
oleh pegawai lain, (4) struktur organisasi, mereka yakini apa yang seharusnya mereka
gambaran instansi yang diwarnai dengan terima. Dari uraian diatas dapat disimpulkan
struktur organisasi yang tidak jelas, secara sederhana bahwa kepuasan kerja
kurangnya kejelasan mengenai jabatan, adalah perasaan seseorang terhadap
peran, wewenang, dan tanggung jawab, (5) pekerjaannya sekaligus merupakan refleksi
kepemimpinan organisasi memberikan gaya dari sikapnya terhadap pekerjaan.
manajemen pada organisasi. Beberapa Kepuasan kerja merupakan hal yang
pihak didalamnya dapat membuat iklim bersifat individual. Semakin banyak aspek-
organisasi yang melibatkan ketegangan, aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan
ketakutan dan kecemasan. Sedangkan keinginan individu, maka akan semakin
Indikator stres kerja menurut Mulyadi tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan, dan
(2003) yaitu : (1) kondisi pekerjaan, sebaliknya.
meliputi beban kerja berlebihan dan jadwal
bekerja, (2) stres karena peran seperti Menurut Hasibuan (2008), indikator
ketidakjelasan peran, (3) faktor kepuasan kerja adalah (1) kondisi kerja, (2)
interpersonal seperti kerjasama antar teman promosi jabatan, (3) rekan kerja, (4)
dan hubungan dengan pimpinan, (4) kedisiplinan dan (5) prestasi kerja. Robbins
perkembangan karier meliputi: promosi (2003) mengukur kepuasan dengan
jabatan yang lebih rendah dari menggunakan empat faktor yaitu (1)
kemampuannya, promosi jabatan yang lebih pekerjaan yang menantang secara mental,
tinggi dari kemampuannya, keamanan (2) imbalan yang adil dan promosi, (3)
pekerjaannya, (5) struktur organisasi, antara kondisi kerja yang mendukung, dan (4)
lain : struktur yang kaku dan tidak rekan kerja yang mendukung. Luthans
bersahabat, pengawasan dan pelatihan (2006) memandang dimensi kepuasan kerja
yang tidak seimbang, ketidakterlibatan meliputi (1) pekerjaan itu sendiri, (2) gaji,
dalam membuat keputusan. Berdasarkan (3) kesempatan promosi, (4) pengawasan,
pemaparan dari para ahli diatas maka dan (5) rekan kerja. Jadi menurut pendapat
indikator yang digunakan dalam penelitian para ahli diatas, maka indikator kepuasan
ini adalah (1) konflik kerja, (2) beban kerja kerja yang digunakan dalam penelitian ini
yang berlebihan, (3) waktu yang (1) gaji, (2) rekan kerja, (3) prestasi kerja,
mendesak, (4) ketidak jelasan peran, dan (4) pekerjaan itu sendiri dan (5) kesempatan
(5) perbedaan antara harapan karyawan promosi.
dengan pimpinan. Pendapat dari para ahli manajemen
sumber daya manusia menjelaskan konsep
Moch. As’ad (1995) kepuasan kerja kinerja menggunakan ungkapan dan
berhubungan erat dengan sikap dari tinjauan dari sudut yang berbeda-beda
karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, namun makna yang terkandung hakekatnya
situasi kerja, kerjasama antara pimpinan sama. Menurut Veitzal Rivai (2009) kinerja
dengan karyawan. Kepuasan kerja adalah merupakan perilaku nyata yang ditampilkan
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
setiap orang sebagai prestasi kerja yang loyalitas dan tanggung jawab pegawai, (11)
dihasilkan karyawan sesuai dengan kerjasama tim. Pandangan lain dari Dessler
peranannya dalam perusahaan. Pernyataan (2008) indikator kinerja meliputi
ini dipertegas oleh Mangkunegara (2000) (1) menyelesaikan pekerjaan sesuai
menyatakan pengertian kinerja adalah mekanisme, (2) bekerja keras, (3) bekerja
outcome yang dihasilkan secara kualitas secara tim, (4) saling mengisi dan saling
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang mendukung, (5) masuk dan pulang sesuai
karyawan dalam melaksanakan tugasnya waktu, (6) absensi selalu baik, (7)
sesuai dengan tanggung jawab yang memberikan tanggung jawab penuh,
diberikan kepadanya. Berdasarkan (8) memberi penjelasan dengan baik, (9)
pendapat tersebut, dapat dilihat bahwa tugas sesuai kemampuan, dan (10) sesuai
Mangkunegara memandang kinerja dengan waktu dan jumlah pekerjaan.
berdasarkan hasil secara kualitas dan Berdasarkan pemaparan para ahli di
kuantitas. Menurut Hasibuan (2003) kinerja atas terkait dengan dimensi dan indikator
adalah hasil kerja nyata dan standar kinerja yang digunakan dalam penelitian ini
kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan mengacu pada pendapat Wirawan (2009)
setiap karyawan. Berdasarkan pendapat di yang meliputi (1) kualitas hasil kerja, (2)
atas, dapat dilihat bahwa ketiga pakar kuantitas hasil kerja, (3) ketepatan waktu,
tersebut memandang kinerja berdasarkan (4) kerjasama, (5) kemandirian, dan (6)
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas. inisiatif melakukan perubahan dalam
Berdasarkan pemaparan para ahli diatas, bekerja.
terkait dengan konsep kinerja dalam
penelitian ini mengacu pada pendapat
Mangkunegara (2000), dan Hasibuan METODE
(2003), yang menyatakan kinerja karyawan Penelitian ini menggunakan desain
merupakan outcome yang dihasilkan oleh penelitian kuantitatif kausal. Subjek dalam
karyawan baik secara kualitas maupun penelitian ini adalah seluruh karyawan PT
kuantitas selama periode waktu tertentu Bina Centra Swakarsa dan objek dalam
dalam melaksanakan tugasnya sesuai penelitian ini adalah stress kerja, kepuasan
dengan tanggung jawab yang diberikan kerja, dan kinerja karyawan. Populasi dalam
kepadanya. penelitian ini berjumlah 40 orang. Penelitian
Indikator yang digunakan dalam ini termasuk penelitian populasi karena
pengukuran kinerja oleh masing-masing seluruh populasi dijadikan subjek penelitian.
perusahaan berbeda-beda. Hal ini Jenis data yang dikumpulkan dalam
tergantung dari pendekatan yang digunakan penelitian ini yaitu berupa data stress kerja,
oleh perusahaan tersebut. Menurut kepuasan kerja yang bersumber dari
Wirawan (2009) indikator kinerja meliputi : karyawan PT Bina Centra Swakarsa melalui
(1) kuantitas hasil kerja, (2) kualitas hasil pengisian kuesioner, dan data kinerja
kerja, dan (3) efisiensi dalam melaksanakan karyawan yang bersumber dari PT Bina
tugas, (4) disiplin kerja, (5) inisiatif, (6) Centra Swakarsa. Teknik pengumpulan
ketelitian, (7) kepemimpinan, (8) kejujuran, data dalam penelitian ini yaitu (1) kuesioner,
dan (9) kreativitas. Husnan (2002) dan (2) pencatatan dokumen, selanjutnya
mengungkapkan bahwa kinerja terdiri dari data yang diperoleh akan dianalisis
empat indikator yaitu (1) ketepatan waktu, menggunakan analisis jalur.
(2) ketelitian, (3) kemampuan, dan (4)
keterampilan pegawai, (5) memenuhi HASIL DAN PEMBAHASAN
standar kinerja, dan (6) pekerjaan rutin
terlaksana dengan cepat, (7) inisiatif, (8) Hasil
rajin, (9) kemampuan dalam bekerja, (10) Hasil analisis jalur dengan bantuan
program aplikasi komputer Statistical
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
terhadap Y dalam penelitian ini dapat dilihat sedangkan besar sumbangan pengaruh
pada Tabel 2 berikut. stres kerja terhadap kepuasan kerja adalah
30,60 %. Hubungan pengaruh faktor lain
Tabel 2 Sumbangan pengaruh variabel X1 terhadap kepuasan kerja kerja sebesar
dan X2 terhadap Y 69,40 %. Faktor lain yang diduga
Keterangan Besar Persentas mempengaruhi kepuasan kerja karyawan
Sumbanga e yaitu tunjangan hari raya dan bonus
Besar pengaruh n (Hasibuan, 2003).
langsung X1 0,255 25,5 % Berdasarkan hasil perhitungan uji
terhadap Y statistik Path Analysis pada Tabel 1
Besar pengaruh menunjukkan bahwa stres kerja
tidak langsung X1 0,113 13,3 % berpengaruh secara negatif terhadap
terhadap Y melalui kinerja karyawan PT Bina Centra Swakarsa.
X
Besar
2 pengaruh Besar hubungan pengaruh dari kepuasan
0,368 36,8 % kerja terhadap kinerja karyawan adalah
total X1 terhadap Y
-50,50 %, sedangkan besar sumbangan
Besar pengaruh pengaruh stres kerja terhadap kinerja
langsung X2 0,162 16,2 %
karyawan adalah 25,50 %.
terhadap Y Berdasarkan hasil perhitungan uji
Besar pengaruh
0,530 53,0 % statistik Path Analysis pada Tabel 1
total X1 dan X2
menunjukkan bahwa kepuasan kerja
terhadap Y
Besar pengaruh berpengaruh secara positif terhadap kinerja
faktor lain terhadap 0,470 47,0 %
karyawan PT Bina Centra Swakarsa. Besar
Y hubungan pengaruh dari kepuasan kerja
Total 1,000 100,00%
terhadap kinerja karyawan adalah 40,30 %,
Sumber: Pengolahan data SPSS
sedangkan besar sumbangan pengaruh
Berdasarkan hasil perhitungan uji
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
statistik Path Analysis pada Tabel 1
adalah 16,20 %..
menunjukkan bahwa stress kerja dan
kepuasan kerja secara bersama-sama
Pembahasan
berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT
Berdasarkan penelitian yang telah
Bina Centra Swakarsa. Besar sumbangan
dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa
pengaruh stress kerja dan kepuasan kerja
variabel stress kerja dan kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan adalah 53,00 %,
secara bersama-sama mempengaruhi
sedangkan besar hubungan pengaruh
kinerja karyawan pada PT Bina Centra
faktor lain terhadap kinerja karyawan adalah
Swakarsa. Hal ini sesuai dengan yang
47,00 %. Variabel lain yang diduga
diungkapkan Mangkunegara (2004), apabila
mempengaruhi kinerja karyawan adalah
stress kerja karyawan dapat dikelola
kondisi fisik pekerjaan, sistem kompensasi,
dengan baik maka karyawan akan
desain pekerjaan, aspek-aspek ekonomis
merasakan kepuasan. Ketika stress dan
dan teknis serta keperilakuan lainnya
ketidakpuasan kerja tidak diatasi dengan
(Handoko, 2008).
cepat maka akan berakibat negatif bagi
karyawan dalam mencapai kinerjanya. Hal
Berdasarkan hasil perhitungan uji
ini sejalan dengan penelitian
statistik Path Analysis pada Tabel 1
Peni (2011) yang menyatakan bahwa stress
menunjukkan bahwa stress kerja
kerja dan kepuasan kerja berpengaruh
berhubungan negatif terhadap kepuasan
positif dan signifikan terhadap kinerja
kerja PT Bina Centra Swakarsa. Besar karyawan.
hubungan pengaruh stres kerja terhadap
kepuasan kerja adalah -55,30 %,
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)