Anda di halaman 1dari 10

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN MOTIVASI KERJA


TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Desak Ketut Ratna Dewi, I Wayan Suwendra, Ni Nyoman Yulianthini

Jurusan Manajemen
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

E-mail: desakratna15@gmail.com, ycgede@yahoo.co.id,


yulianthininyoman@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh (1)
tingkat pendidikan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, (2) tingkat pendidikan terhadap
motivasi kerja, (3) tingkat pendidikan terhadap kinerja karyawan, dan (4) motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan pada PT Sinar Niaga Sejahtera Cabang Singaraja. Desain penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif kausal. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh
karyawan PT Sinar Niaga Sejahtera Cabang Singaraja, dan objek penelitian adalah tingkat
pendidikan, motivasi kerja, dan kinerja karyawan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 34
karyawan. Semua populasi ini dijadikan unit pengamatan, sehingga penelitian ini termasuk penelitian
populasi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tingkat pendidikan, motivasi kerja,
dan kinerja karyawan yang bersumber dari karyawan dan kepala cabang PT Sinar Niaga Sejahtera
Cabang Singaraja. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah (1) kuesioner, dan (2)
pencatatan dokumen, kemudian dianalisis menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan
ada pengaruh positif dari (1) tingkat pendidikan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, (2)
tingkat pendidikan terhadap motivasi kerja, (3) tingkat pendidikan terhadap kinerja karyawan, dan (4)
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Sinar Niaga Sejahtera Cabang Singaraja.

Kata Kunci: kinerja karyawan, tingkat pendidikan, dan motivasi kerja

ABSTRACT

This present study was intended to find the tested explanative finding of the impact of (1) the
educational level and working motivation on the performance of employees, (2) the educational level
on the working motivation, (3) the educational level on the performance of employees, and (4) the
working motivation on the performance of employees of PT Sinar Niaga Sejahtera, Singaraja Branch.
The study was designed to be a casual quantitative study. The subject of the study included all the
employees of PT Sinar Niaga Sejahtara, Singaraja Branch, and the object of the study included the
educational level, working motivation, and performance employees. The population of the study
totaled 34, all were used as the points of observation, therefore this present study can be classified as
the population research. The data collected in the study were on the educational level, working
motivation, and performance of employees and were collected from the employees and head of PT
Sinar Niaga Sejahtera, Singaraja Branch. The data were collected using (1) questionnaire, and (2)
documentation recording. The data were analyzed using path analysis. The result of the study
showed that (1) the educational level and working motivation positively affected the performance of
employees, (2) the educational level positively affected to the working motivation, (3) the educational
level positively affected to the performance of employees, and (4) the working motivation positively
affected to the performance employees of PT Sinar Niaga Sejahtara, Singaraja Branch.

Keywords: performance of employees, educational level, and working motivation


e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

PENDAHULUAN produk makanan dan minuman yang


Di era globalisasi saat ini kemajuan merupakan produk-produk pabrikan
ilmu pengetahuan dan teknologi (manufacturer) Garuda Food ke berbagai
menyebabkan kegiatan perekonomian outlet dan pengecer (retailer) yang tersebar
dunia mengalami perkembangan yang di wilayah Kabupaten Buleleng dan Negara.
sangat pesat. Indonesia merupakan salah Berdasarkan observasi awal, penulis
satu negara yang ikut berkecimpung dalam melakukan penilaian kinerja terhadap 10
kancah perdagangan internasional, hal ini orang karyawan yaitu pada bagian
menjadi faktor pemicu kemajuan dunia penjualan, bagian pengiriman, dan bagian
usaha dan industri dalam negeri. gudang. Kinerja karyawan bagian
Pembangunan di sektor industri merupakan penjualan, pengiriman dan bagian gudang
salah satu prioritas pembangunan yang pada bulan Nopember sampai Desember
diharapkan mampu membawa perubahan 2014 belum dapat terealisasi secara
mendasar dalam struktur ekonomi lainnya, optimal. Dari 10 karyawan yang dinilai
sehingga kemajuan yang dicapai sektor hanya 2 orang karyawan yang mampu
industri akan diikuti oleh kemajuan sektor mencapai target yang ditetapkan
lain. perusahaan dengan kategori kinerja tinggi,
Pemanfaatan sumber daya manusia sisanya 8 orang karyawan masih belum
yang ada pada perusahaan, merupakan dapat mencapaii target yang ditetapkan
kunci keberhasilan dalam pencapaian perusahaan dengan kategori kinerja sedang
tujuan dalam perusahaan tersebut. Berhasil dan rendah. Padahal sesuai dengan
tidaknya suatu perusahaan dalam standar kinerja yang ditetapkan oleh
pencapaian tujuan akan tergantung pada perusahaan dapat dijelaskan bahwa,
unsur manusianya. Potensi sumber daya apabila kinerja karyawan masih kurang dari
manusia pada hakekatnya merupakan salah 90 % maka kinerja karyawan masih
satu modal yang memegang suatu peran dikategorikan rendah. Rendahnya kinerja
yang paling penting dalam peningkatan karyawan tersebut, diduga karena
kualitas suatu perusahaan. Pengelolaan rendahnya tingkat pendidikan dan motivasi
sumber daya manusia yang baik sangatlah kerja karyawan pada perusahaan.
diperlukan, sebab kunci sukses berdirinya Rendahnya tingkat pendidikan karyawan
suatu usaha bukan hanya pada keunggulan dapat dibuktikan dengan pendidikan formal
teknologi dan tersedianya dana saja, tetapi terakhir yang pernah ditempuh karyawan.
faktor manusia merupakan faktor yang Ada karyawan yang tingkat pendidikannya
terpenting pula ( Ravianto, 1986). Suatu tidak sesuai dengan kualifikasi tingkat
perusahaan bukan hanya mengharapkan pendidikan yang dibutuhkan perusahaan
karyawan yang mampu, cakap, dan dengan tingkat pendidikan terakhir SMP.
terampil, tetapi yang terpenting mereka mau Padahal sesuai SOP (Standard Operating
bekerja giat dan mampu menghasilkan Procedures) perusahaan untuk grade
output yang maksimal bahkan kalau karyawan terendah standar pendidikan
mungkin yang optimal. Tanpa kemampuan minimal SMA atau sederajat.
yang baik dari karyawan, tujuan yang Selain dari pada faktor tingkat
ditetapkan tidak akan pernah tercapai. Hal pendidikan, hal lain yang diduga
ini dapat terjadi karena banyak tenaga kerja menyebabkan rendahnya kinerja karyawan
yang tidak berusaha maksimal dalam karena rendahnya motivasi kerja karyawan
pekerjaannya, sehingga target yang pada perusahaan tersebut. Karyawan
ditetapkan perusahaan tidak tercapai merasa kurang puas dengan gaji yang
sebagai akibat dari kinerja karyawan yang diterima cenderung kurang termotivasi
tidak maksimal. dalam bekerja. Selain dilihat dari tingkat
PT Sinar Niaga Sejahtera Cabang gaji, motivasi kerja karyawan yang rendah
Singaraja merupakan salah satu juga disebabkan karena kurang
perusahaan swasta yang mendistribusikan harmonisnya hubungan karyawan dengan
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

rekan kerjanya. Sering terjadinya teoritis dan manfaat praktis. Secara teoritis
kecemburuan diantara karyawan akibat penelitian ini diharapkan dapat memberikan
adanya perbedaan tingkat gaji yang manfaat dalam pengembangan Ilmu
diterima oleh karyawan. Faktor kondisi kerja ekonomi pada bidang manajeman sumber
juga turut mempengaruhi motivasi kerja daya manusia mengenai tingkat pendidikan,
karyawan. Ruangan kerja yang kurang motivasi kerja, dan kinerja karyawan, dan
nyaman serta kurangnya fasilitas yang secara praktis hasil penelitian ini diharapkan
disediakan oleh perusahaan merupakan dapat memberikan saran dan masukan
salah satu penyebab kurang bergairahnya guna peningkatan kualitas sumber daya
karyawan dalam bekerja khususnya manusia bagi PT Sinar Niaga Sejahtera
karyawan yang bekerja di dalam ruangan. Cabang Singaraja dalam upaya pencapaian
Hal ini tentu akan mengakibatkan kinerja yang optimal. Secara teoritik
rendahnya kinerja karyawan pada PT Sinar penelitian ini dilandasi beberapa teori
Niaga Sejahtera Cabang Singaraja dalam tentang tingkat pendidikan, motivasi kerja,
mencapai tujuan perusahaan. Padahal dan kinerja. Andrew E. Sikula dalam
Hasbulah (2009) dan Sudarwan (2004) Mangkunegara (2003) menyatakan tingkat
menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan adalah suatu proses jangka
pendidikan dan motivasi kerja, maka kinerja panjang yang menggunakan prosedur
karyawan juga akan semakin meningkat. sistematis dan terorganisir, yang mana
Hal ini didukung pula oleh penelitian empirik tenaga kerja manajerial mempelajari
yang dilakukan oleh Vionita (2013) yang pengetahuan konseptual dan teoritis untuk
menyatakan bahwa tingkat pendidikan dan tujuan-tujuan umum. Widi Lestari (2011)
motivasi kerja berpengaruh positif dan menyatakan bahwa tingkat pendidikan
signifikan terhadap kinerja karyawan. merupakan suatu kegiatan seseorang
Berdasarkan uraian latar belakang dalam mengembangkan kemampuan,
masalah di atas, bahwa kinerja karyawan sikap, dan bentuk tingkah lakunya, baik
yang kurang optimal tersebut diduga karena untuk kehidupan masa kini dan sekaligus
masih rendahnya tingkat pendidikan persiapan bagi kehidupan masa yang akan
karyawan dan rendahnya motivasi kerja datang dimana melalui organisasi tertentu
karyawan, maka dari itu dipandang perlu ataupun tidak terorganisir. Dimensi dan
untuk melakukan penelitian dengan judul indikator yang digunakan dalam mengukur
“Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Motivasi tingkat pendidikan menurut Fahrun dalam
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Liza dan Suktiarti (2013) yaitu (1)
Sinar Niaga Sejahtera Cabang Singaraja”. pendidikan formal dengan indikatornya
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk pendidikan yang diperoleh dibangku
memperoleh temuan eksplanatif yang teruji sekolah, dan (2) pendidikan non formal
mengenai hal sebagai berikut (1) pengaruh dengan indikatornya pelatihan-pelatihan
tingkat pendidikan dan motivasi kerja yang pernah diikuti oleh pekerja. Widi
terhadap kinerja karyawan pada PT Sinar Lestari (2011) menjelaskan dimensi tingkat
Niaga Sejahtera Cabang Singaraja, (2) pendidikan meliputi (1) dimensi pendidikan
pengaruh tingkat pendidikan terhadap formal dengan indikatornya pendidikan
motivasi kerja karyawan pada PT Sinar terakhir yang ditamatkan oleh setiap pekerja
Niaga Sejahtera Cabang Singaraja, (3) yang meliputi SD, SMP, SMA dan
pengaruh tingkat pendidikan terhadap perguruan tinggi, dan (2) dimensi
kinerja karyawan pada PT Sinar Niaga pendidikan informal dengan indikatornya
Sejahtera Cabang Singaraja, dan (4) pendidikan dari lingkungan keluarga,
pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja masyarakat dan media lainnya. Dimensi
karyawan pada PT Sinar Niaga Sejahtera tingkat pendidikan yang digunakan dalam
Cabang Singaraja. penelitian ini adalah (1) pendidikan formal
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dengan indikatornya (a) jenjang pendidikan
memberikan manfaat berupa manfaat terakhir yang ditamatkan oleh pekerja, dan
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

(b) kesesuaian jurusan; (2) dimensi (b) kemampuan gaji dalam mencukupi
pendidikan nonformal dengan indikatornya kebutuhan, dan (c) kesesuaian gaji dengan
relevansi pendidikan nonformal yang beban kerja yang diterima karyawan; (2)
pernah diikuti dengan pekerjaan sekarang; rekan kerja dengan indikatornya keakraban
dan (3) dimensi pendidikan informal dengan hubungan dengan atasan dan teman kerja;
indikatornya sikap dan kepribadian yang (3) kondisi kerja dengan indikatornya (a)
dibentuk dari keluarga dan lingkungan. kenyamanan kondisi fisik dan nonfisik di
Hasibuan (1999) menyatakan motivasi tempat kerja.
kerja adalah cara mendorong gairah kerja Mangkunegara (2000) menyatakan
bawahan agar mereka mau bekerja keras pengertian kinerja adalah outcome yang
dengan memberikan semua kemampuan dihasilkan secara kualitas dan kuantitas
dan keterampilan untuk mewujudkan tujuan yang dicapai oleh seorang karyawan dalam
perusahaan. Reksohadiprodjo dan Handoko melaksanakan tugasnya sesuai dengan
(1990) bahwa motivasi kerja adalah tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
keadaan dalam diri individu yang Menurut Hasibuan (2003: 78) kinerja adalah
mendorong keinginan individu untuk hasil kerja nyata dan standar kualitas
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk maupun kuantitas yang dihasilkan setiap
mencapai tujuan. Dalam penelitian ini, karyawan. Ranupandojo dan Husnan (2002)
pengukuran motivasi kerja karyawan mengungkapkan dimensi dan indikator
dengan menggunakan Discrepancy theory kinerja meliputi (1) kualitas kerja yang terdiri
yang dipelopori oleh Porter menjelaskan dari empat indikator yaitu (a) ketepatan
bahwa kepuasan kerja seseorang diukur waktu, (b) ketelitian, (c) kemampuan, dan
dengan menghitung selisih apa yang (d) keterampilan pegawai; (2) dimensi
seharusnya diinginkan dengan kenyataan kuantitas kerja terdiri dari dua indikator yaitu
yang dirasakan. Menurut Kaswan (2012) (a) memenuhi standar kinerja, dan (b)
terdapat enam dimensi dalam menilai pekerjaan rutin terlaksana dengan cepat; (3)
kepuasan karyawan yang meliputi (1) dimensi tingkat keandalan terdiri dari tiga
pekerjaan itu sendiri, (2) gaji, (3) indikator yaitu (a) inisiatif, (b) rajin, dan (c)
kesempatan promosi, (4) pengawasan, (5) kemampuan dalam bekerja; (4) dimensi
rekan kerja, dan (6) kondisi kerja. Sejalan sikap terdiri dari dua indikatoryaitu (a)
dengan pendapat Robbins (2003) yang loyalitas dan tanggung jawab pegawai, dan
mengukur kepuasan dengan menggunakan (b) kerjasama tim. Menurut Dessler dalam
empat dimensi yaitu (1) pekerjaan yang Pabundu (2008) mengungkapkan dimensi
menantang secara mental, (2) imbalan yang dan indikator kinerja meliputi (1) dimensi
adil dan promosi, (3) kondisi kerja yang kualitas kerja terdiri dari dua indikator yaitu
mendukung, dan (4) rekan kerja yang (a) menyelesaikan pekerjaan sesuai
mendukung. Pandangan lain dari Herzberg mekanisme, dan (b) bekerja keras; (2)
dalam Sutrisno (2010) menjelaskan dimensi dimensi kuantitas kerja terdiri dari dua
motivasi kerja meliputi (1) hygiene factor indikator yaitu (a) bekerja secara tim, dan
terdiri dari empat indikator yaitu (a) gaji, (b) (b) saling mengisi dan saling mendukung;
kondisi kerja fisik, (c) kepastian pekerjaan, (3) dimensi lama jam kerja terdiri dari dua
dan (d) supervisi yang menyenangkan; (2) indikator meliputi (a) masuk dan pulang
motivation factor terdiri dari enam indikator sesuai waktu, dan (b) absensi selalu baik;
yaitu (a) kepuasan kerja, (b) prestasi yang (4) dimensi kerjasama terdiri dari dua
diraih, (c) peluang untuk maju, (d) indikator yaitu (a) memberikan tanggung
pengakuan orang lain, (e) kemungkinan jawab penuh, dan (b) memberi penjelasan
pengembangan karir, dan (f) tanggung dengan baik; (5) dimensi supervisi terdiri
jawab. Dimensi motivasi kerja yang dari dua indikator yaitu (a) tugas sesuai
digunakan dalam penelitian ini yaitu (1) gaji kemampuan, dan (b) sesuai dengan waktu
dengan indikatornya (a) kesesuaian gaji dan jumlah pekerjaan. Dimensi kinerja yang
yang diterima dengan harapan karyawan, digunakan dalam penelitian ini yaitu (1)
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

hasil kerja dengan indikatornya (a) kualitas termasuk penelitian populasi karena seluruh
hasil kerja, dan (b) kuantitas hasil kerja; (2) populasi dijadikan subjek penelitian. Jenis
sikap kerja terdiri dari dua indikator yaitu (a) data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
kesetiaan karyawan terhadap perusahaan, yaitu berupa data tingkat pendidikan,
dan (b) tanggung jawab karyawan dalam motivasi kerja, dan kinerja karyawan yang
bekerja; (3) proses kerja dengan bersumber dari PT Sinar Niaga Sejahtera
indikatornya (a) inisiatif melakukan Cabang Singaraja. Teknik pengumpulan
perubahan dalam bekerja, (b) kedisiplinan data dalam penelitian ini yaitu (1) kuesioner,
terhadap aturan dalam bekerja (c) dan (2) pencatatan dokumen, selanjutnya
kemandirian karyawan dalam bekerja. data yang diperoleh akan dianalisis
menggunakan analisis jalur.
METODE
Penelitian ini menggunakan desain HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian kuantitatif kausal. Subjek dalam Hasil
penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Hasil analisis jalur dengan bantuan
Sinar Niaga Sejahtera Cabang Singaraja program aplikasi komputer Statistical
dan objek dalam penelitian ini adalah Package for Social Sience (SPSS) 19.0 for
tingkat pendidikan, motivasi kerja, dan Windows, maka diperoleh hasil penelitian
kinerja karyawan. Populasi dalam penelitian seperti yang tampak pada Tabel 1 berikut.
ini berjumlah 34 orang. Penelitian ini

Tabel 1 Hasil Uji Statistik Analisis Jalur


Parameter Koefisien p-value Alpha (α) Keputusan Simpulan
Ryx1x2 0,719 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh
X1 dan X2 terhadap Y
2
R yx1x2 0,517 0,000 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan
pengaruh X1 dan X2
terhadap Y
Pyx1 0,355 0,043 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh
X1 terhadap Y
P2yx1 0,126 0,043 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan
pengaruh X1 terhadap Y

Pyx2 0,543 0,001 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh


X2 terhadap Y

P2yx2 0,295 0,001 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan


pengaruh X2 terhadap Y
Px2 x1 0,498 0,003 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh
X1 terhadapX2
P2x2 x1 0,248 0,003 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan
pengaruh X1 terhadapX2
Pyε 0,483 - - - Hubungan pengaruh
faktor lain terhadap Y
Px2ε 0,502 - - - Hubungan pengaruh
faktor lain terhadap X2
Sumber: Pengolahan data SPSS
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

Pengaruh masing-masing variabel Besar pengaruh


terhadap kinerja karyawan pada PT Sinar faktor lain terhadap 0,483 48,3 %
Niaga Sejahtera Cabang Singaraja dapat Y
digambarkan pada Gambar 1 berikut. Total 1,000 100,00%
Sumber: Pengolahan data SPSS
X1 ɛ Berdasarkan hasil perhitungan uji
statistik Path Analysis pada Tabel 1
Pyx1= 0,355 Pyε= menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan
0,483 motivasi kerja secara bersama-sama
berpengaruh secara positif terhadap kinerja
Px2x1= 0,498 karyawan PT Sinar Niaga Sejahtera
Y
Cabang Singaraja. Besar sumbangan
pengaruh tingkat pendidikan dan motivasi
X2 Pyx2= 0,543 kerja terhadap kinerja karyawan adalah
51,70 %, sedangkan besar hubungan
ɛ
Px2ɛ = 0,502 pengaruh faktor lain terhadap kinerja
karyawan adalah 48,30 %. Faktor lain yang
diduga mempengaruhi kinerja karyawan
Gambar 1 Struktur pengaruh variabel X1 menurut Robbins dalam Wilhelmus (2011)
dan X2 terhadap Y adalah iklim organisasi, kepemimpinan,
kemampuan kerja, dan disiplin kerja.
Keterangan: X1 = Tingkat Pendidikan Berdasarkan hasil perhitungan uji
X2 = Motivasi Kerja statistik Path Analysis pada Tabel 1
Y = Kinerja karyawan menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
ε = faktor lain berpengaruh secara positif terhadap
motivasi kerja karyawan PT Sinar Niaga
Besar sumbangan pengaruh langsung Sejahtera Cabang Singaraja. Besar
dan tidak langsung dari X 1 dan X2 hubungan pengaruh tingkat pendidikan
terhadap Y dalam penelitian ini dapat dilihat terhadap motivasi kerja adalah 49,80 %,
pada Tabel 2 berikut. sedangkan besar sumbangan pengaruh
tingkat pendidikan terhadap motivasi kerja
Tabel 2 Sumbangan pengaruh variabel X1 adalah 24,80 %. Hubungan pengaruh faktor
dan X2 terhadap Y lain terhadap motivasi kerja sebesar 50,20
Besar Persentas %. Faktor lain yang diduga mempengaruhi
Keterangan
Sumbanga e motivasi kerja karyawan yaitu penghargaan,
Besar pengaruh n tunjangan hari raya dan bonus (Hasibuan,
langsung X1 0,126 12,6 % 2003).
terhadap Y Berdasarkan hasil perhitungan uji
Besar pengaruh statistik Path Analysis pada Tabel 1
tidak langsung X1 0,096 9,6 % menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
terhadap Y melalui berpengaruh secara positif terhadap kinerja
X karyawan PT Sinar Niaga Sejahtera
Besar
2 pengaruh
0,222 22,2 % Cabang Singaraja. Besar hubungan
total X1 terhadap Y
pengaruh dari tingkat pendidikan terhadap
Besar pengaruh kinerja karyawan adalah 35,50 %,
langsung X2 0,295 29,5 % sedangkan besar sumbangan pengaruh
terhadap Y tingkat pendidikan terhadap kinerja
Besar pengaruh
0,517 51,7 % karyawan adalah 12,60 %.
total X1 dan X2
Berdasarkan hasil perhitungan uji
terhadap Y statistik Path Analysis pada Tabel 1
menunjukkan bahwa motivasi kerja
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

berpengaruh secara positif terhadap kinerja menempati jabatan yang lebih tinggi. Hasil
karyawan PT Sinar Niaga Sejahtera penelitian ini mendukung kajian empirik dari
Cabang Singaraja. Besar hubungan Yuni (2013) yang menyatakan bahwa
pengaruh dari motivasi kerja terhadap tingkat pendidikan berpengaruh positif dan
kinerja karyawan adalah 54,30 %, signifikan terhadap motivasi kerja.
sedangkan besar sumbangan pengaruh Hasil Penelitian mengenai pengaruh
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan dari variabel tingkat pendidikan terhadap
adalah 29,50 %. kinerja karyawan, menunjukkan bahwa
variabel tingkat pendidikan berpengaruh
Pembahasan secara positif terhadap kinerja karyawan
Berdasarkan penelitian yang telah pada PT Sinar Niaga Sejahtera Cabang
dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa Singaraja. Hasil penelitian ini sesuai dengan
variabel tingkat pendidikan dan motivasi teori Soekidjo (2003) menyatakan bahwa
kerja secara bersama-sama mempengaruhi tingkat pendidikan yang tinggi dari seorang
kinerja karyawan pada PT Sinar Niaga pegawai akan mempengaruhi
Sejahtera Cabang Singaraja. Hasil kemampuannya dalam mencapai kinerja
penelitian ini mendukung teori dari Stoner secara optimal, yang mana pendidikan di
dalam Soekidjo (2009) menyatakan bahwa dalam organisasi adalah suatu proses
kinerja seorang tenaga kerja atau pegawai pengembangan kemampuan kearah yang
dipengaruhi oleh faktor motivasi dan diinginkan oleh organisasi yang
kemampuan, dimana kemampuan bersangkutan, sehingga semakin tinggi
didapatkan dari pendidikan yang gunanya pendidikan seseorang, diharapkan
untuk mencapai suatu keberhasilan yang kemampuan sumber daya manusianya
diharapkan. Selain itu hasil penelitian ini semakin tinggi. Hasil penelitian ini turut
mendukung kajian empirik dari Vionita mendukung kajian empirik dari Rendry
(2013) yang menyatakan bahwa tingkat Mamahit (2013) yang menyatakan bahwa
pendidikan dan motivasi kerja berpengaruh tingkat pendidikan berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap kinerja positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. karyawan.
Hasil penelitian mengenai pengaruh Hasil penelitian selanjutnya yang
dari variabel tingkat pendidikan terhadap diperoleh mengenai pengaruh variabel
motivasi kerja karyawan menunjukkan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
bahwa tingkat pendidikan secara positif yang menunjukkan bahwa variabel motivasi
berpengaruh terhadap motivasi kerja kerja berpengaruh secara positif terhadap
karyawan pada PT Sinar Niaga Sejahtera kinerja karyawan pada PT Sinar Niaga
Cabang Singaraja. Hasil penelitian ini Sejahtera Cabang Singaraja. Hasil
sesuai dengan teori Jayasman (2013) yang penelitian ini sesuai dengan teori Henry
menyatakan bahwa tingkat pendidikan Simamora (1995) menyatakan bahwa
seseorang dapat mempengaruhi motivasi motivasi yang tinggi akan tampil berupa
kerja seseorang, hal ini berarti semakin kesediaan untuk bekerja keras dan
tinggi tingkat pendidikan seorang pegawai, bersungguh-sungguh, dan tekun untuk
maka akan semakin meningkat keahlian, mencapai kinerja yang optimal. Pernyataan
pengetahuan dan perubahan sikap, ini dipertegas oleh Hasibuan (2003) yang
sehingga motivasi kerja pegawai meningkat menyatakan bahwa motivasi merupakan hal
Thora (2004) menyatakan bahwa para yang sangat penting karena dengan
karyawan yang memiliki tingkat pendidikan tingginya motivasi yang dimiliki seseorang
yang memadai tentu mempunyai harapan maka akan dapat menimbulkan semangat
untuk terus meroket karirnya, sehingga kerja yang tinggi, hal ini akan berpengaruh
karyawan cenderung mempunyai motivasi terhadap meningkatnya kinerja seorang
kerja yang lebih tinggi karena mereka karyawan. Hasil penelitian ini mendukung
mempunyai harapan untuk dapat kajian empirik dari Agusta dan Eddy (2013)
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

yang menyatakan bahwa motivasi kerja formal yang memang dibutuhkan oleh
berpengaruh positif dan signifikan terhadap perusahaan yang ada dalam SOP
kinerja karyawan. (Standard Operating Procedures)
Keterbatasan penelitian ini adalah perusahaan. Selain itu perlu
jumlah populasi yang digunakan dalam ditingkatkannya penyelenggaraan
penelitian ini masih sempit, sehingga pendidikan nonformal untuk karyawan
diharapkan bagi peneliti lain untuk seperti pelatihan dan kursus-kursus
menggunakan perusahaan yang lebih besar yang menunjang karyawan dalam
dengan subjek penelitian yang lebih luas. bekerja guna meningkatkan keahlian
Disamping itu variabel yang diteliti masih karyawan agar karyawan dapat
terbatas, sehingga diharapkan juga untuk menghasilkan kinerja yang lebih
menguji variabel lain yang diduga kuat optimal. Di samping tingkat pendidikan,
dapat mempengaruhi kinerja karyawan. faktor motivasi kerja juga perlu
mendapat perhatian. Adapun langkah
PENUTUP penting dalam peningkatan motivasi
Simpulan kerja karyawan dengan memperhatikan
Berdasarkan hasil penelitian dan penentuan besar gaji yang diterima
pembahasan, maka dapat ditarik beberapa oleh karyawan agar sesuai dengan
simpulan sebagai berikut. beban kerja karyawan dan upah
(1) Ada pengaruh positif dari tingkat minimum regional yang berlaku di
pendidikan dan motivasi kerja terhadap Kabupaten Buleleng. Hubungan antara
kinerja karyawan pada PT Sinar Niaga rekan sekerja perlu mendapatkan
Sejahtera Cabang Singaraja perhatian guna menghindari
(2) Ada pengaruh positif dari tingkat ketidakharmonisan hubungan dengan
pendidikan terhadap motivasi kerja rekan sekerja. Faktor kondisi kerja juga
karyawan pada PT Sinar Niaga perlu dibenahi guna memberikan
Sejahtera Cabang Singaraja kenyamanan bagi karyawan saat
(3) Ada pengaruh positif dari tingkat melaksankan pekerjaanya.
pendidikan terhadap kinerja karyawan (2) Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik
pada PT Sinar Niaga Sejahtera Cabang untuk mengkaji aspek yang serupa
Singaraja yaitu tingkat pendidikan, motivasi kerja,
(4) Ada pengaruh positif dari motivasi kerja serta kinerja karyawan diharapkan
terhadap kinerja karyawan pada PT untuk mengembangkan penelitian ini
Sinar Niaga Sejahtera Cabang dengan menggunakan populasi yang
Singaraja lebih luas agar hasil penelitian lebih
teruji keandalannya, disamping itu juga
Saran diharapkan untuk menguji variabel lain
Berdasarkan hasil penelitian, yang diduga kuat dapat mempengaruhi
pembahasan dan simpulan yang telah kinerja karyawan seperti iklim
dikemukakan di atas, dapat diajukan organisasi, kepemimpinan,
beberapa saran sebagai berikut. kemampuan kerja, dan disiplin kerja.
(1) Bagi perusahaan, diharapkan agar
lebih meningkatkan kinerja karyawan DAFTAR RUJUKAN
melalui tingkat pendidikan, karena Agusta dan Eddy. 2013. Pengaruh
penelitian membuktikan bahwa tingkat Pelatihan dan Motivasi Kerja
pendidikan dapat mempengaruhi terhadap Kinerja Karyawan CV
kinerja karyawan. Adapun cara agar Haragon Surabaya. Jurnal
dapat meningkatkan kinerja melalui Manajemen, Volume 1, Nomor 3
tingkat pendidikan yaitu dengan (hlm. 1-9).
melakukan perekrutan karyawan
sesuai dengan standar pendidikan
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

Handoko, T Hani dan Sukanto -------. 2003. Perencanaan dan


Reksohadiprodjo. 1990. Pengembangan Sumber Daya
Organisasi Perusahaan Teori, Manusia. Bandung: Refika
Struktur dan Perilaku. BPFE, Aditama.
Yogyakarta.
Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Ilmu Pabundu, Tika. 2008. Budaya Organisasi
Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: dan Peningkatan Kinerja
Rajawali Pers. Perusahaan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Hasibuan. 1999. Manajemen Dasar,
Pengertian dan Masalah Buku I. Ranupandojo dan Suad Husnan. 2002.
Jakarta : CV. Haji Masagung. Manajemen Personalia Edisi 4.
Yogyakarata: Pustaka Binawan
-------. 2003. Manajemen Sumber Daya Presindo FE – UGM.
Manusia. Jakarta : PT.Bumi
Aksara. Ravianto, J. 1986. Produktivitas dan
Manusia Indonesia. Jakarta:
Henry Simamora. 1995. Manajemen SIUP.
Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Rendry, Mamahit. 2013. “Tingkat
Ekonomi YKPN. Pendidikan, Pelatihan dan
Kepuasan Kerja Pengaruhnya
Jayasman. 2013. Pengraruh Intrinsik terhadap Kinerja Pegawai di Badan
Reward dan Pendidikan terhadap Penanggulangan Bencana Provinsi
Motivasi Kerja Pegawai pada Sulawesi Utara”. Jurnal
Badan Kepegawaian Daerah Manajemen, Volume 1 Nomor 4
(BKD) Kota Pariaman. Jurnal Ilmu (hlm. 936-945).
Ekonomi, Volume 1, Nomor 2
(hlm. 96-102). Soekidjo, Notoatmodjo. 2003.
Pengembangan Sumber Daya
Kaswan. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka
Manusia untuk Keunggulan Cipta.
Bersaing Organisasi. Yogyakarta:
Graha Ilmu. -------. 2009. Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Jakarta : PT. Rineka
Liza dan Suktiarti. 2013. “Hubungan Antara Cipta.Sudarwan, Danim. 2004.
Tingkat Pengetahuan, Tingkat Motivasi Kepemimpinan dan
Pendidikan dan Status Pekerjaan Efektivitas Kelompok. Jakarta: PT
dengan Motivasi Lansia Asdi Mahasatya
Berkunjung ke Posyandu Lansia Sutrisno, Edy. 2010. Manajemen Sumber
di Desa Dadirejo Kecamatan Tirto Daya Manusia; Jakarta, PT
Kabupaten Pekalongan”. Skripsi. Prenada Media Group.
Jurusan S1 Keperawatan,
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Thora. 2004. “Pengaruh Persepsi Tentang
Muhammadiyah Pekajangan Tingkat Pendidikan dan Pelatihan
Pekalongan. Terhadap Motivasi Kerja Pegawai
Dinas Pendapatan Kabupaten
Mangkunegara, Anwar P. 2000. Manajemen Karanganyar”. Skripsi. Jurusan
Sumber Daya Manusia Manajemen, Universitas Sebelas
Perusahaan. Bandung : PT Maret Surakarta.
Remaja Rosdakarya.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

Vionita. 2013. “Pengaruh Tingkat


Pendidikan dan Motivasi Kerja
terhadap Kinerja Pegawai Tata
Usaha SMK Negeri Di Kota
Payakumbuh”. Jurnal Pendidikan
Ekonomi, Volume 2, Nomor 25
(hlm. 1-14).Widi, Lestari. 2011.
“Pengaruh Upah, Tingkat
Pendidikan dan Teknologi
Terhadap Produktivitas Tenaga
Kerja Pada Industri Kecap di
Kecamatan Pati Kabupaten Pati”.
Skripsi. Jurusan Ekonomi
Pembangunan, Universitas
Negeri Semarang.

Wilhelmus, Andiyanto. 2011. “Pengaruh


Motivasi Kerja dan
Kepemimpinan terhadap Kinerja
Pegawai pada Badan Keluarga
Berencana dan Pemberdayaan
Perempuan Kabupaten
Manggarai-Florea NTT”. Skripsi.
Jurusan Ekonomi, Universitas
Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai