Anda di halaman 1dari 15

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA

KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. KENLEE INDONESIA


Yuniar Amalia Utami1, Radjab Tampubolon2, Nina Sri Indrawati3
1,2,3
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Pakuan
Email : yuniaramaliau15@Gmail.com

ABSTRAK

Penelitian mengenai hubungan motivasi dengan kinerja karyawan ini dilakukan di jalan Raya Parung
No.20 Desa Pemagasari Kecamatan Parung Kabupaten Bogor Jawa Barat 16330. Penelitian ini menggunakan
jenis penelitian deskriptif dan kuantitatif korelasional dan menggunakan data primer serta data sekunder, dengan
metode observasi dan kuesioner yang dibagikan kepada 107 responden. Metode analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis koefisien korelasi rank spearman, koefisien determinasi, uji hipotesis t dan
hubungan fungsional yang telah diolah menggunakan SPSS versi 23. Hasil penelitian ini mengungkapkan fakta
bahwa terdapat hubungan yang sedang antara motivasi dengan kinerja karyawan. Dimana hasil koefisien korelasi
rank spearman sebesar 0,440 yang artinya motivasi dengan kinerja karyawan pada PT. Kenlee Indonesia
memiliki hubungan yang sedang. Untuk analisis koefisien determinasi diperoleh hasil sebesar 21,52% kontribusi
variabel motivasi terhadap kinerja karyawan sebesar 19,36% sedangkan sisanya 80,64% dijelaskan oleh variabel
lain. Hasil uji hipotesis koefisien korelasi diperoleh nilai sebesar thitung 5,0208 dan angka tersebut lebih besar dari
ttabel dengan signifikasi 5% dan df-2 yaitu 1,6595. Karena thitung > ttabel (5,0208 > 1,6595) maka Ha diterima Ho
ditolak maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara motivasi dengan kinerja karyawan. Dan
berdasarkan hasil analisis dan koefisien korelasi, koefisien determinasi, dan uji hipotesis, maka dapat diperoleh
hubungan fungsional motivasi dengan kinerja karyawan dengan fungsi penduga Ŷ = 38,882 + 0,199X. Fungsi
penduga ini artinya apabila terjadi kenaikan satu satuan untuk motivasi akan diikuti kenaikan terhadap kinerja
karyawan pada PT. Kenlee Indonesia sebesar 0,199 satuan.

Kata Kunci : Motivasi, Kinerja Karyawan

ABSTRACT

Research on the relationship between motivation and employee performance was carried out on Jalan
Raya Parung No.20 Pemagasari Village, Parung District, Bogor Regency, West Java 16330. This research used
descriptive and quantitative correlational research and used primary and secondary data, with the observation
and questionnaire methods distributed to 107 respondents. Data analysis methods used in this study are
Spearman rank correlation coefficient analysis, coefficient of determination, hypothesis testing t, and functional
relationships that have been processed using SPSS version 23. The results of this study reveal the fact that there
is a moderate relationship between motivation and employee performance. Where the results of the Spearman
rank correlation coefficient of 0.440, which means motivation with employee performance at PT. Kenlee
Indonesia has a moderate relationship. For the analysis of the coefficient of determination results obtained by
21.52% contribution of motivation variables to employee performance by 19.36% while the remaining 80.64% is
explained by other variables. Hypothesis correlation test results obtained by a value of tcount of 5.0208 and the
number is greater than ttable with 5% significance and df-2 is 1.6595. Because tcount> ttable (5.0208> 1.6595) Ha is
accepted Ho is rejected so it can be concluded that there is a positive relationship between motivation and
employee performance. And based on the results of the analysis and correlation coefficient, coefficient of
determination, and hypothesis testing, it can be obtained a functional relationship of motivation with employee
performance with the estimator function Ŷ = 38.882 + 0.199X. This estimator function means that if there is an
increase in one unit for motivation will be followed by an increase in employee performance at PT. Kenlee
Indonesia of 0.199 units.
Keywords: Motivation, Employee Performance

1
PENDAHULUAN memelihara serta menjaga karyawannya
sebaik mungkin agar tujuan dari perusahaan
Industri manufaktur merupakan maupun tujuan dari setiap indvidu pegawai
penggerak utama perekonomian. Bahkan, dapat tercapai.
industri ini memberikan kontribusi besar Upaya ini berhasil atau tidaknya
terhadap perekonomian nasional. tergantung pada manajer dalam sebuah
Kenyataannya dewasa ini, pertumbuhan perusahaan. Manajer tersebut harus mampu
industri manufaktur secara umum menjalankan manajemen sumber daya
mengalami pelambatan pertumbuhan. manusia dengan tepat, karena manajemen
Kontribusinya terhadap ekonomi juga makin sumber daya manusia ini diperlukan untuk
menciut. Badan Pusat Statistik mencatat meningkatkan efektivitas kerja sumber daya
pertumbuhan industri manufaktur pada manusia dalam suatu organisasi atau
kuartal II tahun 2019 sebesar 3,45% secara perusahaan sehingga menghasilkan kinerja
tahunan. Angka pertumbuhan ini ternyata yang memuaskan.
melambat dibandingkan dengan periode Kinerja suatu perusahaan tergantung
yang sama yaitu pada kuartal II tahun pada kerja karyawannya. Rukhayati (2018)
sebelumnya yaitu sebesar 3,88%. Namun mengatakan bahwa “Kinerja merupakan
demikian ternyata industri tekstil dan hasil atau prestasi kerja yang dinilai dari segi
pakaian jadi mengalami percepatan kualitas maupun kuantitas berdasarkan
pertumbuhan pada kuartal II tahun 2019. standar kerja yang ditentukan oleh pihak
Dilansir dari data Badan Pusat Statistik organisasi.” Standar kerja yang ditentukan
(BPS), pertumbuhan industri tekstil dan oleh pihak organisasi atau perusahaan tentu
pakaian jadi pada kuartal II tahun 2018 sudah ditentukan sesuai dengan tujuan yang
sebesar 6,48% naik menjadi 20,71% pada ingin dicapai. tujuan organisasi atau
kuartal II tahun 2019. Hal ini menunjukkan perusahaan itu tercapai bukan hanya karena
bahwa kinerja industri manufaktur bergantung pada peralatan modern, sarana
khususnya industri tekstil dan pakaian jadi di dan prasarana yang lengkap, tetapi justru
Indonesia dinilai semakin produktif dan lebih bergantung pada sumber daya manusia
kompetitif. Dengan demikian, perusahaan- atau karyawan yang melaksanakan pekerjaan
perusahaan yang bergerak di industri tekstil tersebut. Menurut Wukir (2013) “Motivasi
dan pakaian jadi mengalami persaingan yang dapat didefinisikan sebagai proses yang
ketat. Dalam menghadapi persaingan yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan
ketat, perusahaan dituntut untuk terus giat seseorang dalam berusahan mencapai
berusaha agar setiap perusahaan dapat terus tujuannya.” Setiap karyawan memiliki
berdiri dan dapat memaksimalkan laba motivasi tersendiri untuk dapat mencapai
sehingga dapat membantu perkembangan tujuan yang diinginkan, seperti mendapatkan
usahanya. Perusahaan juga dituntut untuk gaji yang layak dari perusahaan,
memiliki keunggulan kompetitif tersendiri mendapatkan perlakuan yang pantas dari
agar tidak tertinggal. Salah satu cara untuk perusahaan berupa sarana dan prasarana
memiliki keunggulan kompetitif tersendiri kerja yang memadai, lingkungan kerja yang
adalah dengan meningkatkan kinerja kondusif dimana setiap karyawan dapat
karyawan. menjalin hubungan yang baik, dan lain
Sumber daya manusia adalah salah sebagainya. Motivasi-motivasi tersebut dapat
satu faktor yang sangat penting, bahkan tidak mempengaruhi kerja karyawan di
dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik perusahaan.
institusi maupun perusahaan. Sumber daya PT. Kenlee Indonesia merupakan
manusia juga merupakan kunci yang perusahaan yang bergerak di bidang industri
menentukan perkembangan suatu pakaian jadi, dimana produk yang dihasilkan
perusahaan. Dengan demikian, perusahaan berupa busana wanita yaitu gaun pesta dan
harus dapat memaksimalkan potensi yang gaun pernikahan yang diproduksi sesuai
dimiliki oleh sumber daya manusia atau dengan trend dan selera pasar. Hasil
karyawan, di sisi lain perusahaan pun harus produksinya 100% diekspor, dimana

2
pendistribusiannya atau pemasarannya sudah keinginan karyawan, dan kebutuhan
ditentukan dan ditangani oleh Amerika. masyarakat.
Negara tujuan pengeskporan produk ini Marjuni (2015) Manajemen Sumber
adalah Amerika, Canada, dan beberapa Daya Manusia merupakan kegiatan
negara di Eropa. Bahan baku yang diperoleh perencanaan, pengadaan, pengembangan,
PT. Kenlee Indonesia ini sendiri didatangkan pemeliharaan, serta penggunaan sumber
langsung dari luar negeri (Import). Begitu daya manusia untuk mencapai tujuan baik
juga untuk modelnya telah ditentukan oleh secara individu maupun organisasi.
perusahaan itu sendiri sesuai dengan keadaan Berdasarkan definisi di atas dapat
atau musim pada wilayah eksport tersebut. disimpulkan bahwa Manajemen Sumber
Kualitas selalu diperhatikan agar barang Daya Manusia dapat didefinisikan sebagai
yang dieksport tidak mengecewakan sebuah ilmu yang mempelajari proses untuk
konsumennya. PT. Kenlee Indonesia melakukan perencanaan, pengarahan,
tergolong industri manufaktur berskala besar pelatihan, pengembangan serta
karena memiliki lebih dari 100 karyawan. pengevaluasian sumber daya manusia untuk
Dengan jumlah karyawan yang cukup dapat mencapai tujuan-tujuan organisasi dan
banyak, kegiatan produksi PT. Kenlee individu para karyawan itu sendiri.
Indonesia dapat ditunjang dengan baik. Motivasi Kerja
Karyawan yang bekerja di PT. Kenlee Motivasi adalah suatu dorongan dari
Indonesia mayoritas adalah penduduk dalam diri atau dari lingkungan sekitar yang
setempat, sehingga dengan demikian PT. mempengaruhi orang untuk mengerjakan
Kenlee Indonesia mampu menyerap sumber sesuatu. Motivasi juga dapat didefinisikan
daya manusia yang ada dan mengurangi sebagai sekumpulan alasan dalam
jumlah pengangguran di daerah setempat. melakukan tindakan tertentu, biasanya
Berdasarkan permasalahan- didasari karena adanya kebutuhan,
permasalahan di atas, penulis tertarik untuk keinginan, dan tujuan yang ingin dicapai.
mengetahui lebih mendalam mengenai hal Adapun definisi motivasi menurut para ahli
tersebut, sehinggga penulis bermaksud sebagai berikut :
mengadakan penelitian untuk dijadikan dasar Wukir (2013) menyatakan bahwa
dalam menyusun skripsi yang berjudul motivasi dapat didefinisikan sebagai proses
“Hubungan Motivasi Dengan Kinerja yang menjelaskan intensitas, arah, dan
Karyawan Pada PT. Kenlee Indonesia”. ketekunan seseorang dalam berusahan
mencapai tujuannya.
TINJAUAN PUSTAKA
Sedarmayanti (2014) Motivasi
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan kesediaan mengeluarkan tingkat
Manajemen sumber daya manusia upaya tinggi ke arah tujuan organisasi yang
adalah salah satu fungsi dalam sebuah dikondisikan oleh kemampuan upaya itu
perusahaan atau organisasi yang fokus pada untuk memenuhi kebutuhan individual.
kegiatan rekrutmen, pengelolaan dan Ulum (2016) mengemukakan bahwa
pengarahan untuk orang-orang yang bekerja motivasi sebagai dorongan faktor-faktor
dalam perusahaan tersebut. Adapun definisi internal dan eksternal yang menyebabkan
manajemen sumber daya manusia menurut perilaku seorang individu berorientasi pada
para ahli sebagai berikut : tujuan tertentu.
Batjo dan Shaleh (2018) Manajemen Berdasarkan pengertian motivasi
Sumber Daya Manusia dapat didefinisikan menurut para ahli di atas dapat
sebagai ilmu dan seni dalam perencanaan, disimpulkan bahwa motivasi didefinisikan
pengorganisasian, pengarahan, dan sebagai arah perilaku, dorongan, serta faktor-
pengevaluasian sumber daya manusia saat faktor seorang individu yang berasal dari
pengadaan, pengembangan, luar atau dari dalam diri individu tersebut
pengkompensasian, pengintegrasian, untuk melakukan sesuatu hal demi
pemeliharaan, dan pemutusan hubungan tercapainya tujuan tertentu.
kerja, untuk mencapai tujuan organisasi,
3
Kinerja melakukan sesuatu hal demi tercapainya
Kinerja merupakan hasil akhir yang tujuan tertentu. Adapun indikator motivasi
dicapai individu dalam pekerjaannya menurut teori dua faktor Frederick Hezberg
berdasarkan ketetapan yang telah ditetapkan yang dikutip oleh Nawawi (2016) yaitu
oleh organisasi. Kinerja yang baik kompensasi atau gaji, kondisi kerja,
dipengaruhi oleh kualitas sumber daya pengawasan, pengakuan, bertanggung jawab,
manusia yang baik pula. Berikut penjelasan pekerjaan itu sendiri, dan mengalami
menurut para ahli mengenai kinerja : peningkatan.
Sinambela (2018) menyatakan bahwa Menurut pendapat beberapa para ahli
kinerja diartikan sebagai hasil evaluasi kinerja adalah hasil yang dicapai karyawan
terhadap pekerjaan yang dilakukan individu dari perkerjaan yang diberikan oleh
dibandingkan dengan kriteria yang telah organisasi atau perusahaan menurut
ditetapkan bersama. ketentuan atau standar kerja yang telah
Menurut Gaol (2014) kinerja ditetapkan sebelumnya. Menurut Edison,
merupakan suatu fungsi dari motivasi dan Anwar, dan Komariyah (2016) indikator
kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau kinerja yaitu target, kualitas, Waktu
pekerjaan, dimana seseorang sepatutnya penyelesaian, dan taat asas.
memiliki derajat kesediaan dan tingkat Apabila perusahaan memberikan dan
kemampuan tertentu. memenuhi motivasi karyawan, maka kinerja
Berdasarkan pendapat para ahli di atas karyawan pun akan akan meningkat karena
maka dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan merasa diperhatikan oleh
adalah hasil yang dicapai karyawan dari perusahaan. Namun jika yang terjadi
perkerjaan yang diberikan oleh organisasi sebaliknya, perusahaan tidak memberikan
atau perusahaan menurut ketentuan atau dan memenuhi motivasi karyawan, maka
standar kerja yang telah ditetapkan kinerja karyawan akan menurun. Hal ini
sebelumnya. didukung oleh teori menurut Sinambela
(2012) kinerja yang baik akan dipengaruhi
Kerangka Pemikiran
oleh dua hal, yaitu tingkat kemampuan dan
Hubungan Motivasi Kerja dengan
motivasi kerja yang baik. Hal ini juga sesuai
Kepuasan Kerja Karyawan
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan
Setiap perusahaan atau organisasi akan
oleh Rohman (2019) yang hasil
selalu berusaha untuk mencapai tujuan yang
penelitiannya menyatakan terdapat hubungan
telah ditetapkan secara maksimal, untuk
antara motivasi kerja dengan kinerja.
mencapai tujuan utama tersebut dibutuhkan
sumber daya manusia yang mampu bekerja Konstelasi Penelitian
dengan baik, namun untuk mendorong agar
para karyawan dapat bekerja dengan baik,
karyawan perlu diberikan motivasi.
Motivasi seseorang berawal dari
kebutuhan, keinginan, dan dorongan untuk
bertindak demi tercapainya tujuan individu
maupun tujuan organisasi atau perusahaan.
Hal ini menandakan seberapa kuat dorongan, Gambar 1 Konstelasi
usaha, dan upaya setiap individu karyawan
untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan Penelitian Hipotesis Penelitian
individunya sehingga karyawan bersedia Berdasarkan perumusan masalah di
berupaya untuk mencapai tujuan organisasi atas, maka hipotesis penelitian ini adalah
atau perusahaan. sebagai berikut:
Menurut pendapat beberapa ahli bahwa 1. Motivasi karyawan pada PT. Kenlee
motivasi motivasi didefinisikan sebagai arah Indonesia kurang baik.
perilaku, dorongan, serta faktor-faktor 2. Kinerja karyawan pada PT. Kenlee
seorang individu yang berasal dari luar atau Indonesia kurang baik.
dari dalam diri individu tersebut untuk

4
3. Diduga terdapat hubungan yang positif atau berupa uraian mengenai variabel yang
antara motivasi dengan kinerja karyawan diteliti. Selain observasi dan wawancara
pada PT. Kenlee Indonesia. dalam penelitian ini juga menggunakan
kuesioner.
METODE PENELITIAN
Sumber Data Penelitian
Jenis Penelitian Sumber data penelitian yang
Jenis penelitian yang digunakan dalam digunakan dalam penelitian ini ada dua
penelitian ini adalah penelitian deskriptif macam, yaitu :
dan kuantitatif korelasional. Dengan 1. Data Primer, data yang diperoleh peneliti
mengumpulkan data-data melalui survey, langsung dari objek yang diteliti. Dalam
wawancara, dan pengisian kuesioner kepada peneilitian ini data primer diperoleh dari
pihak perusahaan. Serta mendeskripsikan hasil wawancara dengan HRD PT. Kenlee
objek penelitian agar memperoleh gambaran Indonesia dan melakukan pengamatan
secara mendalam. Melalui penelitian ini langsung pada PT. Kenlee Indonesia.
diharapkan dapat mengetahui ada atau Selain itu juga memberikan kuesioner
tidaknya hubungan antara motivasi dengan berupa sejumlah pertanyaan yang
kinerja karyawan pada bagian produksi pada menyangkut dengan variable X dan Y
PT. Kenlee Indonesia. kepada karyawan bagian produksi.
2. Data Sekunder, data yang diperoleh
Jenis Data Penelitian
peneliti tidak secara langsung dari objek
Jenis data yang diteliti dalam
yang diteliti. Data sekunder yang
penelitian ini adalah data Kuantitatif dan
diperoleh dalam penelitian ini dengan cara
Kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang
mengumpulkan data dari buku referensi,
berbentuk simbol, bilangan, dan angka.
internet, dan data-data yang tersedia pada
Sedangkan data kualitatif adalah data yang
PT. Kenlee Indonesia
diperoleh dari hasil observasi, wawancara,
Operasionalisasi Variabel
Tabel 1 Operasionalisasi Variabel
No Variabel Indikator Ukuran Skala
1. Gaji yang didapatkan sesuai kinerja
1. Kompensasi
2. Karyawan bekerja lebih keras karena gaji Ordinal
atau gaji
3. Perusahaan memberikan Tunjangan hari raya (THR)
1. Tempat kerja yang nyaman
2. Kondisi kerja 2. Ketersediaan kantin Ordinal
3. Ketersediaan fasilitas penunjang
1. Penerapan sistem pengawasan kualitas kerja
3. Pengawasan 2. Proses supervisi berjalan dengan baik dan lancar Ordinal
3. Pengawasan yang diberikan memberikan ketidaknyamanan dalam bekerja
1. Pengakuan dan penghargaan dari teman kerja
Motivasi 4. Pengakuan 2. Pimpinan memberikan penghargaan bagi pegawai yang berprestasi Ordinal
1
(X) 3. Pimpinan mengakui dan menghargai hasil kerja karyawan
1. Pekerjaan tepat waktu
5. Bertanggung
2. Memiliki kemampuan dalam mengerjakan tugas Ordinal
jawab
3. Selalu menyelesaikan pekerjaan secara tuntas
1. Pekerjaan sangat menantang
6. Pekerjaan itu
2. Keleluasaan untuk melakukan pekerjaan Ordinal
sendiri
3. Pekerjaan sangat menarik dan banyak variasi
1. Bebas memberikan masukan terkait dengan pekerjaan
7. Mengalami 2. Bebas menciptakan kreatifitas dan metode baru dalam bekerja
Ordinal
peningkatan 3. Pekerjaan memungkinkan karyawan menambah pengalaman, keahlian, dan
kinerja
1. Tingkat pencapaian pekerjaan
1. Target 2. Kuantitas pekerjaan sesuai kemampuan karyawan Ordinal
3. Pemenuhan target dan tugas yang diberikan
1. Pemberian tugas sesuai kemampuan karyawan
2. Kualitas 2. Penetapan standar kualitas Ordinal
3. Penerimaan hasil pekerjaan
Kinerja
2 1. Inisiatif dalam mencari metode yang tepat dalam pekerjaan
(Y) 3. Waktu
2. Tidak menunda pekerjaan Ordinal
penyelesaian
3. Komitmen untuk menyelesaikan pekerjaan
1. Karyawan melaksanakan semua peraturan yang ditetapkan
2. Pemberian sanksi dari pimpinan
4. Taat asas Ordinal
3. Karyawan disiplin pada saat jam kerja
4. Karyawan datang dan pulang kerja sesuai peraturan

5
Metode Penarikan Sampel Metode Pengumpulan Data
Populasi adalah wilayah generalisasi Metode pengumpulan data dilakukan
yang terdiri atas obyek atau subyek yang dengan cara sebagai berikut :
mempunyai kualitas dan karakteristik 1. Data primer
tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk Pengumpulan data ini dengan 3 cara,
dipelajari dan kemudian ditarik yaitu :
kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah a. Observasi
bagian dari jumlah dan karakteristik yang Kegiatan pengumpulan data melalui
dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian ini penglihatan langsung atau melihat
penulis menggunakan sampel data dari secara jelas dan nyata di lokasi
populasi karyawan sebanyak 145 orang yang penelitian yang terdapat di PT.
diperoleh dari PT Kenlee Indonesia. Untuk Kenlee Indonesia. Sehingga
menentukan sampel yang akan digunakan diketahui aspek-aspek yang diteliti.
dalam penelitian ini, teknik sampling yang b. Wawancara
digunakan adalah nonprobability sampling, Metode yang digunakan untuk
yaitu teknik pengambilan sampel yang memperoleh informasi secara
memberikan peluang yang sama bagi setiap langsung. Peneliti melakukan tanya
unsur (anggota) populasi untuk dipilih jawab dengan pihak yang
menjadi anggota sampel. Nonprobability mempunyai wewenang dalam hal ini
sampling yang dimaksud dalam penelitian peneliti mewawancarai langsung
ini adalah Simple Random Sampling (sampel kepada kepala tata usaha PT. Kenlee
acak seedarhana), dimana pengambilan Indonesia dengan tujuan mengetahui
sampel dari populasi dilakukan secara acak permasalahan yang ada kaitannya
tanpa memperhatikan strata (tingkatan) yang dengan penelitian.
ada dalam populasi itu. c. Kuesioner
Untuk mengetahui berapa jumlah Teknik pengumpulan data yang
sampel yang dibutuhkan jika populasi (N) dilakukan dengan cara memberi
diketahui, maka penulis menggunakan seperangkat pertanyaan atau
metode slovin dengan menggunakan tingkat pertanyaan tertulis mengenai
error kesalahan sebesar 5% atau 0,05 agar motivasi dan kinerja karyawan
sampel terpenuhi. Dengan menggunakan kepada responden untuk
rumus slovin sebagai berikut: dijawabnya. Adapun skala
n= pengukuran yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah skala likert
Dimana :
dengan rentang lima poin (1-5).
n = jumlah sampel
Skala likert digunakan untuk
N = jumlah populasi
mengukur sikap, pendapat dan
e2 = error/nilai kritis/batas ketelitian yang
persepsi seseorang atau sekelompok
diinginkan, atau % tingkat kesalahan/
orang tentang fenomena. Skala likert
error yang masih dapat ditolerir 5%
mempunyai gradasi dari sangat
(0,05).
positif sampai sangat negatif, yang
Di implementasikan pada populasi
dapat berupa kata-kata diantaranya :
yang ada pada penelitian. Dengan jumlah
populasi sebanyak 145 orang. Tabel 2 Keterangan Skala Likert
n= 145
1 + 145 (0,05)2
n = 106.42 dibulatkan menjadi = 107
Maka penulis mengambil keputusan
untuk melakukan penelitian kepada bagian
produksi yang berjumlah karyawan pada Total dari nilai jawaban setiap butir
PT. Kenlee Indonesia. pernyataan kemudian dibuatkan rentang

6
skala untuk mengetahui total responden. Keterangan :
Dengan rumus sebagai berikut : ρ = Koefisien korelasi Rank Spearman
di = Ranking data variabel Xi - Yi
n = Jumlah responden
2. Data Sekunder J. Supranto (2008)
Pengumpulan data ini menggunakan
Kriteria keputusan uji validitas, sebagai
studi kepustakaan, yaitu suatu cara untuk
berikut :
memperoleh data melalui berbagai
1. Jika rhitung > rtabel, maka kuesioner valid.
macam sumber teoritis seperti referensi
dari berbagai buku, dokumen, majalah, 2. Jika rhitung < rtabel, maka kuesioner tidak
dan landasan teori lain nya yang valid.
berhubungan dengan masalah yang Menentukan kuesioner itu valid atau tidak
diteliti. Sumber studi kepustakaan dengan kriteria sebagai berikut:
mencakup : koran, buku-buku, majalah, 1. Dikatakan valid jika rhitung > rtabel
naskah, dokumen, dan sebagainya yang Jika rhitung > rtabel maka status kuesioner
berkaitan dengan variabel dan masalah layak (valid)
yang akan diteliti. 2. Dikatakan tidak valid jika rhitung < rtabel
Jika rhitung < rtabel maka status kuesioner
Uji Kualitas Data adalah gugur (tidak valid)
Uji kualitas data adalah penelitian 3. Menggunakan α = 0,05 (5%)
yang mengukur variabel dengan Penulis menggunakan program SPSS
menggunakan instrumen kuesioner yang 23 untuk menghitung korelasi (r). Nilai rtabel
merupakan data primer harus dilakukan didapatkan dari rtabel dengan rumus df = n-2.
pengujian kualitas terhadap data yang Berikut hasil uji validitas dengan program
diperoleh. Pengujian ini bertujuan untuk SPSS dengan membandingkan Correlated
mengetahui apakah instrumen yang item-total correlated dengan rtabel. Untuk
digunakan valid dan reliabel, sebab menilai rtabel dengan n = 30 digunakan
kebenaran data yang diolah sangat tingkat signifikasi 5% (α = 5%) dan df = n-2
menentukan kualitas hasil penelitian. menjadi 28 sehingga rtabel dapat diketahui
Uji Validitas sebesar 0,3061.
Uji validitas digunakan untuk 1. Uji validitas variabel (X) motivasi
mengukur sah atau valid tidaknya suatu dilakukan terhadap 7 indikator yang
kuesioner. Validitas dalah suatu derajat dijabarkan menjadi 21 pernyataan
ketetapan alat ukur penelitian tentang isi motivasi dengan menggunakan
sebenarnya yang diukur. Untuk mengukur perhitungan SPSS 23. Berdasarkan uji
validitas atas item-item pertanyaan pada validitas terhadap variabel X (motivasi)
kuesioner dari tiap-tiap item pertanyaan menggunakan SPSS 23 dengan n = 30
pada skor total yang diperoleh dengan responden dan rtabel = 0,3061 menunjukan
bahwa dari 21 pernyataan yang ada, terdapat
menggunakan rumus korelasi Rank
2 pernyataan yang dinyatakan tidak valid.
Spearman. Koefisien masing-masing item Hal ini karena 2 pernyataan tersebut karena
dalam kuesioner kemudian dibandingkan rhitung < rtabel.
nilai tabel (r tabel), suatu kuesioner 2. Uji validitas variabel Y (kinerja
dikatakan valid jika pertanyaan pada karyawan) dilakukan terhadap 4
kuesioner mampu untuk mengungkapkan indikator yang dijabarkan menjadi 13
suatu yang akan diukur oleh kuesioner pernyataan kinerja karyawan dengan
tersebut. Rumus yang digunakan untuk uji menggunakan perhitungan SPSS 23.
validitas adalah sebagai berikut :Korelasi Berdasarkan uji validitas terhadap
Rank Spearman variabel Y (kinerja karyawan)
6⅀di2 menggunakan SPSS 23 dengan n = 30
ρ = 1 ─ ────── responden dan rtabel = 0,3061 menunjukan
n(n2-1) bahwa semua pernyataan dikatakan
valid karena rhitung > rtabel.

7
Uji Reliabilitas dengan melakukan kegiatan pengumpulan
Uji realibilitas menurut Sugiyono data, pengelompokan data, penentuan nilai
(2014) dilakukan untuk mengetahui seberapa dan fungsi statistik, serta pembuatan grafik,
jauh hasil pengukuran tetap konsisten diagram, dan gambar.
apabila dilakukan pengukuran dua kali atau Analisis Koefisien Korelasi
lebih terhadap gejala yang sama dengan
Korelasi Rank Spearman digunakan
menggunakan alat pengukur sama. Dengan
untuk menguji hipotesis antara dua variabel,
internal consistency, yaitu dilakukan dengan
yaitu variabel X (Motivasi) dan variabel Y
cara mencoba instrumen. Suatu intrumen
(Kinerja Karyawan). Dengan menggunakan
dinyatakan reliabel, bila koefisien reliabilitas
rumus Rank Spearman sebagai berikut:
lebih besar dari 0,060 berdasarkan pendapat )
(∑
tersebut, maka dapat diketahui bahwa suatu Pxy = 1 –
(∑ )
instrumen dinyatakan reliabel jika nilai
Keterangan :
Alpha Cronbach ≥ 0,60, sedangkan suatu
Pxy = Koefisien rho
instrumen dinyatakan tidak reliabel jika nilai
n = Jumlah kasus atau sampel
Alpha Cronbach ≤ 0,60. Rumus yang
D = Selisih ranking antara variabel X
digunakan untuk uji reliabilitas adalah
dan Y untuk setiap subyek
sebagai berikut :
1 & 6 = Angka konstan
Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach
Untuk dapat mengetahui tingkat

ri = 1− hubungan di antara kedua variabel tersebut
( ) dapat di lihat melalui tabel ini:
Keterangan :
r = Nilai reliabilitas Tabel 4 Koefesien Korelasi
= Jumlah item
∑ = Jumlah varians tiap-tiap skor
= Varians total
Kriteria penilaian terhadap koefisien
Alpha Cronbach adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Kriteria Penilaian Terhadap Koefisien
Alpha Cronbach Sugiyono (2016)
Analisis Koefisien Determinasi
Setelah diketahui besarnya koefisien
korelasi tahap selanjutnya adalah
menentukan koefisien determinasi. Koefisien
determinasi dimaksudkan untuk mengetahui
Hasil output case processing summary seberapa besar pengaruh variabel independen
dengan program SPSS 20 menjelaskan terhadap variabel dependen. Koefisien
bahwa jumlah data yang valid N 30 dengan determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi
presentase 100% dan dari tabel reliability yang menyatakan besarnya presentasi
statistic diketahui nilai cornbach alpha perubahan yang bisa diterangkan melalui
sebesar 0,686 yang artinya reliabilitas hubungan y dan x. Rumus yang digunakan
instrumen variabel motivasi dan kinerja adalah Coefficient Determination (CD)
dapat Diterima. dengan rumus :
Metode Pengolahan KD = r2 x 100%
Data Analisis Deskriptif Keterangan :
Analisis deskriptif digunakan untuk KD = Koefesien Determinasi
menganalisis data dengan cara r = Koefesien Korelasi
mendeskripsikan atau menggambarkan data Uji Hipotesis Koefisien Korelasi
yang telah terkumpul sebagaimana adanya, Untuk mengetahui apakah koefisien
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang penelitian signifikan atau tidak, maka perlu
berlaku untuk umum. Untuk dilakukan uji koefisien korelasi. Dalam
mendeskripsikan atau menggambarkan data

8
penelitian ini, uji signifikansi dilakukan HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan uji t. Rumusnya adalah :
Analisis Data
Motivasi pada PT. Kenlee Indonesia
Dimana: Tabel 5 Analisis Hasil Distribusi Frekuensi
thitung = Nilai thitung
r = Koefisien korelasi hasil rhitung
n = Jumlah sampel
Dimana rumusan hipotesis statistiknya,
yaitu sebagai berikut:
1. Ho : ρ ≤ 0, berarti tidak ada hubungan
positif antara motivasi dengan kinerja
karyawan.
2. Ha : ρ ≥ 0, berarti ada hubungan positif
antara motivasi dengan kinerja
karyawan.
Untuk menentukan nilai ttabel, maka Sumber: output SPSS 23
digunakan taraf nyata sebesar 5% dan df = n- Berdasarkan data tabel di atas,
2 kemudian nilai thitung dibandingkan dengan menunjukan bahwa rata-rata empiirik
ttabel. Dengan menggunakan uji satu arah Motivasi berdasarkan pernyataan yang bisa
maka kriteria hasil pengujiannya adalah dijawab rata-ratanya adalah 86,28 dengan
sebagai berikut: range 28,00 dan total skor sebesar 9232,00.
1. Terima Ho jika nilai thitung < ttabel
Artinya tidak ada hubungan positif
antara motivasi dengan
kinerjakaryawan.
2. Terima Ho dan terima Ha jika nilai thitung
> ttabel
Artinya ada hubungan positif antara
motivasi dengan kinerja karyawan.

Sumber: output SPSS 23


Gambar 3 Histogram Motivasi Kerja
Gambar 2 Kurva pengujian koefisien korelasi
Untuk mengetahui hasil pengolahan
Hubungan Fungsional antara Variabel data Motivasi pada PT. Kenlee Indonesia
Motivasi dengan Kinerja Karyawan bagian produksi, maka hasil dari rata-rata
Diperoleh hubungan fungsional atas empirik dibandingkan dengan rata- rata
variabel motivasi dengan kinerja karyawan teoritis sebagai berikut:
sebagai berikut: ( ) ( )
Skor Teoritik : X = = 57
Ŷ = a + bX
Dimana: Berdasarkan hasil tersebut maka
Ŷ = Penduga variabel kinerja karyawan diketahui skor rata-rata empirik sebesar
a = Konstanta 86,28 dan skor rata-rata teoritis sebesar 57,
b = Koefisien skor rata-rata empirik lebih besar
X = Penduga variabel motivasi dibandingkan skor rata-rata teoritis, sehingga
dapat dikatakan Motivasi karyawan pada PT.
Kenlee Indonesia baik.
Kinerja Karyawan Pada PT. Kenlee
Indonesia

9
Tabel 6 Analisis Hasil Distribusi Frekuensi 56,06 dan skor rata-rata empirik lebih kecil
dibandingkan skor rata-rata teoritis, sehingga
dapat dikatakan bahwa Kinerja Karyawan
pada PT. Kenlee Indonesia cukup baik.
Hubungan Motivasi dengan Kinerja
Karyawan Pada PT. Kenlee Indonesia
Pada pembahasan ini akan dilakukan
analisis mengenai Hubungan Motivasi
dengan Kinerja Karyawan pada PT. Kenlee
Indonesia, sebagai berikut:
Analisis Koefisien Korelasi (Rank
Spearman)
Sumber: output SPSS 23
Untuk mengetahui keeratan hubungan
Berdasarkan data tabel di atas, antara dua variabel yaitu variabel motivasi
menunjukan bahwa rata-rata empirik Kinerja dan kinerja karyawan, penulis melakukan
Karyawan berdasarkan pernyataan yang bisa analisis koefisien korelasi rank spearman
dijawab rata-ratanya adalah 56,06 dengan dengan menggunakan software SPSS versi
range sebesar 20,00 dan total skor sebesar 23. Hasil analisis koefisien korelasi rank
5998,00. spearman antara dua variabel yang diteliti
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, adalah sebagai berikut:
dapat diketahu bahwa besarnya Correlation
Tabel 7 Analisis Koefisien Korelasi (Rank
Coefficient Rank Spearman adalah r = 0,440. Spearman)
Artinya Motivasi dengan Kinerja Karyawan
mempunyai hubungan yang sedang.
Tabel 8 Nilai Interval Koefisien

Analisis Koefisien Determinasi


Sumber: output SPSS 23
Dari perhitungan koefisien korelasi
Rank Spearman diketahui nilai korelasi
sebesar r = 0,440. Selanjutnya untuk
mengetahui koefisien determinasi
perhitungan sebagai berikut:
KD = r2 x 100%
KD = (0,440)2 X 100%
= 19,36%
Hasil dari analisis tersebut menunjukan
bahwa kontribusi variabel Motivasi dengan
Kinerja Karyawan sebesar 19,36%
sedangkan sisanya 80,64% dijelaskan oleh
faktor lain yang tidak diteliti di luar motivasi
Gambar 4 Histogram Kepuasan Kerja Karyawan kerja.
Untuk mengetahui hasil pengolahan Uji Hipotesis Koefisien Korelasi
data Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Untuk mengetahui apakah hipotesis
Kenlee Indonesia bagian produksi, maka yang dibuat dapat diterima atau ditolak dan
hasil dari rata-rata empirik dibandingkan apakah hubungan motivasi dengan kinerja
dengan rata-rata teoritis sebagai berikut: karyawan pada PT. Kenlee Indonesia, maka
( ) ( ) dilakukan uji hipotesis koefisien korelasi.
Skor Teoritik : X = = 39
1. Menentukan thitung
Berdasarkan hasil tersebut maka Untuk mencari thitung maka digunakan
diketahui skor rata-rata empirik sebesar rumus sebagai berikut:

10
kepuasan kerja karyawan pada PT. Kenlee
( )
thitung = Indonesia sebesar 0,428 satuan.
( )
Pembahasan
,"" ( # )
thitung = Motivasi Pada PT. Kenlee Indonesia
( ,"" ) Dari hasil perhitungan skor total
", $ tanggapan responden pada variabel motivasi
thitung =
,$ # dengan nilai paling tertinggi ada pada
thitung = 5,0208 indikator “Pengawasan” dengan pernyataan
2. Menentukan ttabel “Proses pengawasan terhadap karyawan
Nilai ttabel diperoleh dari ttabel dengan sudah baik dan lancar.” dengan skor rata-rata
nilai α = 0,05 dan df = n-2 atau 107-2 = sebesar 91,7%, dan berada pada daerah
105, maka diperoleh t tabel yaitu 1,6595. sangat setuju dengan nilai 74%. Dari total
107 responden terdapat 79 orang menjawab
sangat setuju, 24 orang menjawab setuju, 3
orang menjawab kurang setuju, dan 1 orang
menjawab tidak setuju. Berdasarkan hasil
perhitungan tersebut diketahui bahwa proses
Gambar 5 Kurva Hasil Hipotesis Koefisien pengawasan kerja yang dilakukan PT.
Korelasi Statistik Kenlee Indonesia terhadap proses kerja
Hasil dari uji kurva di atas dapat karyawan nya sudah baik, hal ini membuat
disimpulkan bahwa nilai thitung > ttabel (5,0208 para karyawan dapat bekerja lebih hati-hati
> 1,6595) maka Ha diterima Ho ditolak, jika lagi agar tidak terjadi kesalahan dalam
dapat dijabarkan bahwa terdapat hubungan bekerja.
yang sedang dan positif antara motivasi Secara keseluruhan skor empirik
dengan kinerja karyawan pada PT. Kenlee variabel motivasi lebih besar dari skor
Indonesia. teoritik (86,28 > 57), sehingga dapat
Hubungan fungsional motivasi dengan diartikan bahwa motivasi karyawan pada PT.
kinerja karyawan pada PT. Kenlee Kenlee Indonesia dapat dikatakan baik.
Indonesia Kinerja Karyawan pada PT. Kenlee
Berikut ini dilakukan analisis Indonesia
hubungan fungsional dengan menggunakan Dari hasil perhitungan skor total
software SPSS versi 23 untuk mengetahui tanggapan responden pada variabel kinerja
fungsi penduga antara Motivasi dengan karyawan dengan nilai paling tertinggi ada
Kinerja Karyawan pad PT. Kenlee pada indikator “Target” dengan pernyataan
Indonesia. “Kuantitas kerja yang diberikan sudah sesuai
Tabel 9 Hubungan Fungsional Motivasi Kerja dengan kemampuan saya.” dengan skor rata-
dengan Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. rata sebesar 88%, dan berada pada daerah
Kenlee Indonesia sangat setuju dengan nilai 52%. Dari total
107 responden terdapat 56 orang menjawab
sangat setuju, 47 orang menjawab setuju,
dan 4 orang menjawab kurang setuju.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut
Sumber : Output SPSS 23 diketahui bahwa kuantitas pekerjaan atau
tugas yang telah ditetapkan oleh PT. Kenlee
Berdasarkan tabel di atas, hubungan Indonesia sudah sesuai dengan kemampuan
fungsional motivasi kerja dengan kepuasan karyawan.
kerja karyawan pada PT. Kenlee Indonesia Secara keseluruhan skor empirik
diperoleh fungsi penduga Ý = 38,882 + variabel kinerja karyawan lebih besar dari
0,199X. Fungsi penduga ini artinya apabila skor teoritik (56,06 > 39), sehingga dapat
terjadi kenaikan satu satuan untuk motivasi diartikan bahwa kinerja karyawan pada PT.
kerja akan diikuti kenaikan terhadap Kenlee Indonesia dapat dikatakan baik.

11
Hubungan Motivasi dengan Kinerja ketentuan atau kesepakatan yang telah
Karyawan pada PT. Kenlee Indonesia ditetapkan sebelumnya.”
Dari hasil perhitungan statistik, dalam Perusahaan akan mendapat kinerja
penelitian ini hubungan positif antara yang baik dari karyawannya apabila
motivasi dengan kinerja karyawan pada PT. perusahaan mampu mendapatkan,
Kenlee Indonesia dengan nilai korelasi mengembangkan, mengawasi, mengevaluasi,
sebesar r = 0,440. Berdasarkan tabel dan memelihara kualitas dan kuantitas
koefisien korelasi, artinya motivasi dengan karyawan dengan tepat. Salah satu cara
kinerja karyawan mempunyai hubungan untuk memelihara kualitas dan kuantitas
dengan tingkat sedang. Nilai koefisien karyawan adalah dengan memperhatikan
determinasi menunjukkan nilai kontribusi karyawannya dari segi motivasi karyawan
faktor motivasi sebesar 19,36%, sedangkan dalam bekerja. Motivasi karyawan dapat
80,64% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain berasal dari dalam diri karyawan maupun
di luar motivasi. Berdasarkan hasil hubungan dari luar diri karyawan itu sendiri. Dalam hal
fungsional antara motivasi dengan kinerja ini, perusahaan berperan sebagai pemberi
karyawan diperoleh fungsi penduga Ý = motivasi terhadap karyawan yang berasal
38,882 + 0,199X. Diketahui nilai thitung dari luar diri karyawan. Apabila perusahaan
sebesar 8,4453 dan ttabel sebesar 1,6595, berhasil memberikan motivasi karyawan
maka thitung (5,0208) > ttabel (1,6595) artinya dalam bekerja maka karyawan akan
Ha diterima dan Ho ditolak, jadi dapat senantiasa bekerja dengan giat dan
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang menghasilkan kinerja yang baik. Hal tersebut
nyata dan positif antara Motivasi dengan telah dijelaskan dalam teori yang
Kinerja Karyawan pada PT. Kenlee dikemukakan oleh Sinambela (2012) yaitu :
Indonesia. “Kinerja yang baik akan dipengaruhi oleh
Perbandingan dengan Penelitian dua hal, yaitu tingkat kemampuan dan
Sebelumnya motivasi kerja yang baik.”
Berdasarkan perbandingan antara teori Setelah ditemukan teori yang terkait
dengan penelitian sebelumnya, maka ada yaitu motivasi kerja dengan kinerja
teori yang mengemukakan bahwa karyawan maka selanjutnya adalah
perusahaan harus mampu memenuhi membandingkan teori dengan penelitian
kebutuhan dan keinginan individu karyawan sebelumnya. Jika dilihat dari teori di atas dan
guna membuat karyawan juga bersedia untuk penelitian sebelumnya yaitu miliki Pattu
melakukan upaya untuk dapat menuhi tujuan Rohman tahun 2019 dengan judul hubungan
perusahaan. Hal tersebut telah dijelaskan motivasi kerja dengan kinerja karyawan pada
menurut teori oleh Sedarmayanti (2014) PT. Samudra Utama Narapati (SUN)
yang berpendapat bahwa : “Motivasi Tangerang. Dimana dalam penelitian
merupakan kesediaan mengeluarkan tingkat tersebut menggunakan indikator pada
upaya tinggi ke arah tujuan organisasi yang variabel X yaitu : kompensasi atau gaji,
dikondisikan oleh kemampuan upaya itu kondisi kerja, pengawasan, pengakuan,
untuk memenuhi kebutuhan individual”. bertanggung jawab, pekerjaan itu sendiri,
Pemenuhan kebutuhan karyawan dapat dang mengalami peningkatan. Sedangkan
membuat motivasi karyawan dalam bekerja indikator pada variabel Y yaitu : target,
akan semakin tinggi. Hal ini tentu akan kualitas, waktu penyelesaian, dan taat asas.
membuat karyawan dapat menghasilkan Hasil analisis koefisien korelasi diperoleh r =
kinerja yang baik dan sesuai dengan apa 0,619, artinya hubungan motivasi kerja
yang telah ditentukan oleh pihak perusahaan. dengan kinerja karyawan pada PT. Samudra
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Utama Narapati (SUN) Tangerang
teori menurut Edison, Anwar, dan menunjukan hubungan yang kuat dan positif.
Komariyah (2016) “Kinerja adalah hasil dari Hasil analisis koefisien determinasi KD =
suatu proses yang mengacu dan diukur 38,31%, artinya motivasi dapat memberikan
selama periode waktu tertentu berdasarkan konstribusi sebesar 38,3% terhadap kinerja
karyawan. Hasil uji hipotesis koefisien

12
korelasi diperoleh thitung (6,5785) > ttabel setuju, dan 14 orang menjawab tidak setuju.
(1,66571) maka Ha diterima Ho ditolak, Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui
artinya terdapat hubungan yang nyata dan bahwa bagian dari faktor hygiene yaitu gaji
positif antara motivasi kerja dengan kinerja atau upah yang didapat oleh karyawan belum
karyawan. Pada PT. Samudra Utama sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan.
Narapati (SUN) Tangerang. Dari Dalam implementasinya, teori ini
perbandingan teori dan penelitian menekankan pentingnya menciptakan atau
sebelumnya dapat disimpulkan bahwa mewujudkan keseimbangan antara kedua
terdapat hubungan yang positif dan kuat faktor tersebut. Salah satu diantaranya tidak
antara motivasi kerja dengan kinerja terpenuhi, akan mengakibatkan pekerjaan
karyawan. menjadi tidak efektif dan efisien.
Interpretasi Hasil Penelitian Dari hasil penelitian di atas bahwa
nilai paling terendah pada variabel kinerja
Dalam menginterpretasi hasil
karyawan ada pada indikator kualitas dengan
penelitian ini, penulis mengaitkannya dengan
pernyataan “Kemampuan yang saya miliki
salah satu teori motivasi yaitu teori dua
sesuai dengan pekerjaan dan tugas yang saya
faktor Hezberg. Pada teori ini, terdapat dua
kerjakan saat ini.” dengan skor rata-rata
faktor menurut Hezberg yaitu faktor yang
dapat memotivasi (Motivation Factors) dan sebesar 84%, dan berada pada daerah sangat
faktor hygiene. Faktor motivasi terdiri dari setuju dengan nilai 46%. Dari total 107
prestasi, pengawasan, pengakuan atau responden terdapat 49 orang menjawab
penghargaan, tanggung jawab, kemajuan dan sangat setuju, 34 orang menjawab setuju, 20
pengembangan dalam bekerja, dan pekerjaan orang menjawab kurang setuju, dan 4 orang
itu sendiri. Sedangkan faktor hygiene terdiri menjawab tidak setuju. Berdasarkan hasil
dari kondisi lingkungan kerja, gaji atau upah, perhitungan tersebut diketahui bahwa
hubungan dengan rekan kerja, dan keamanan kualitas produk dari tugas atau pekerjaan
kerja. yang telah ditentukan oleh PT. Kenlee
Berdasarkan hasil penelitian di atas, Indonesia dapat dihasilkan oleh karyawan
diketahui bahwa skor total tanggapan belum sesuai dengan kemampuan yang
responden pada variabel motivasi dengan dimiliki oleh karyawan. Apabila kualitas
nilai tertinggi ada pada indikator produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan
“Pengawasan” dengan pernyataan “Proses kemampuan karyawan, maka perusahaan
pengawasan terhadap karyawan sudah baik tentu tidak akan mendapatkan produk yang
dan lancar.” dengan skor rata-rata sebesar sesuai dengan target kualitas perusahaan dan
91,7%, dan berada pada daerah sangat setuju hal ini dapat membuat pihak konsumen
dengan nilai 74%. Dari total 107 responden merasa kecewa.
terdapat 79 orang menjawab sangat setuju, Berdasarkan penelitian yang dilakukan
24 orang menjawab setuju, 3 orang di PT. Kenlee Indonesia khususnya pada
menjawab kurang setuju, dan 1 orang bagian produksi dengan menggunakan 107
menjawab tidak setuju. Dari hasil penelitian responden tentang hubungan motivasi
tersebut dapat diketahui bahwa bagian dari dengan kinerja karyawan, penulis
faktor motivasi yaitu pengawasan sudah mendapatkan hasil bahwa terdapat hubungan
dilakukan dengan baik oleh pihak PT. positif dengan tingkat sedang antara motivasi
Kenlee Indonesia. Sedangkan nilai terendah dengan kinerja karyawan pada bagian
pada variabel motivasi terletak pada produksi PT. Kenlee Indonesia. Berdasarkan
indikator kompensasi atau gaji dengan perhitungan koefisien korelasi rank
pernyataan “Gaji yang saya peroleh sudah spearman antara motivasi dengan kinerja
sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan.” karyawan diperoleh koefisien korelasi r =
dengan skor rata-rata sebesar 70%, dan 0,440 dan koefisien determinasi sebesar
berada pada daerah kurang setuju dengan 19,36%%. Kemudian hubunngan fungsional
nilai 41%. Dari total 107 responden terdapat antara motivasi dengan kinerja karyawan
46 orang menjawab kurang setuju, 26 orang pada PT. Kenlee Indonesia diperoleh fungsi
menjawab setuju, 21 orang menjawab sangat penduga Ý = 38,882 + 0,199X, maka dapat

13
diketahui bahwa nilai koefisien motivasi diartikan bahwa rata-rata jawaban
sebesar 0,199. Hal ini menyatakan bahwa responden atas pernyataan pada
apabila terjadi kenaikan satu satuan pada instrument variabel kinerja karyawan
vaiabel motivasi akan diikuti kenaikan yaitu (56,06 > 39) jika dilihat secara
terhadap kinerja karyawan PT. Kenlee teori hasilnya adalah relatif baik.
Indonesia sebesar 0,199 satuan. Diketahui 3. Dari pembahasan mengenai hubungan
nilai thitung = 5,0208 dan ttabel = 1,6595, maka motivasi dengan kinerja karyawan PT.
thitung > ttabel (5,0208 > 1,6595) artinya Ha Kenlee Indonesia maka dapat
diterima Ho ditolak, jika dapat dijabarkan disimpulkan bahwa terdapat hubungan
bahwa terdapat hubungan positif dengan positif yang kuat antara motivasi dengan
tingkat sedang antara motivasi dengan kinerja karyawan PT. Kenlee Indonesia,
kinerja karyawan pada PT. Kenlee hal tersebut dapat dilihat dari hasil
Indonesia. analisis berikut ini :
Hal ini sejalan sesuai dengan teori a. Hasil analisis koefisien korelasi
menurut Sinambela (2012) yang berpendapat Rank Spearman sebesar 0,440,
bahwa : “Kinerja yang baik akan artinya bahwa hubungan motivasi
dipengaruhi oleh dua hal, yaitu tingkat dengan kinerja karyawan pada PT.
kemampuan dan motivasi kerja yang baik.” Kenlee Indonesia mempunyai
Artinya bahwa ketika perusahaan terus hubungan dengan tingkat sedang.
memperhatikan karyawannya dengan baik, b. Hasil analisis koefisien determinasi
dalam hal ini mengenai motivasi karyawan diperoleh sebesar 19,36%. Hal ini
dalam bekerja maka para karyawan akan menunjukkan bahwa motivasi
terdorong untuk bekerja lebih maksimal memberikan kontribusi sebesar
sehingga dapat menghasilkan kinerja yang 19,36% terhadap kinerja karyawan
baik bagi perusahaan. pada PT. Kenlee Indonesia,
sedangkan sisanya yaitu sebesar
PENUTUP 80,64% dijelaskan oleh faktor lain
yang tidak diteliti di luar variabel
Kesimpulan motivasi.
Berdasarkan hasil penelitian dan c. Hasil dari uji hipotesis koefisien
pembahasan yang dikemukakan dalam korelasi menunjukkan bahwa thitung >
penelitian Hubungan Motivasi dengan ttabel (5,0208 > 1,6595), artinya Ha
Kinerja Karyawan pada PT. Kenlee diterima Ho ditolak. Maka dapat
Indonesia, maka dapat disimpulkan sebagai disimpulkan bahwa terdapat
berikut : hubungan positif dengan tingkat
1. Diketahui bahwa berdasarkan hasil sedang antara motivasi dengan
pembahasan mengenai variabel motivasi kinerja karyawan pada PT. Kenlee
pada PT. Kenlee Indonesia relatif baik. Indonesia.
Hal ini diketahui berdasarkan analisis Hasil dari analisis hubungan
deskriptif yang memiliki nilai skor fungsional dapat diperoleh bahwa fungsi
empirik 86,28 dan skor teoritik sebesar penduga antara motivasi dengan kinerja
57, sehingga dapat diartikan bahwa rata- karyawan adalah Ý = 38,882 + 0,199X.
rata jawaban responden atas pernyataan Fungsi penduga ini artinya apabila terjadi
pada instrument variabel motivasi yaitu kenaikan satu satuan untuk motivasi akan
(86,28 > 57) jika dilihat secara teori diikuti kenaikan terhadap kinerja karyawan
hasilnya adalah relatif baik. PT. Kenlee Indonesia sebesar 0,199 satuan.
2. Diketahui bahwa berdasarkan hasil
pembahasan mengenai variabel kinerja Saran
karyawan pada PT. Kenlee Indonesia 1. Bagi perusahaan yaitu PT. Kenlee
relatif baik. Hal ini diketahui Indonesia
berdasarkan analisis deskriptif yang a. Dari hasil penelitian di atas bahwa
memiliki nilai skor empirik 56,06 dan kelemahan pada variabel motivasi
skor teoritik sebesar 39, sehingga dapat adalah terletak pada indikator

14
kompensasi atau gaji yang diberikan yang terdapat pada penelitian ini dan
kepada karyawan. Diharapkan dari untuk menambah ilmu pengetahuan
indikator kompensasi atau gaji yang lebih di masa yang akan datang.
tersebut, PT. Kenlee Indonesia dapat
memberikan karyawan gaji yang DAFTAR PUSTAKA
sesuai dengan upah minimu regional
yang diberikan kepada karyawan Batjo, Nurdin dan Shaleh, Mahadin. (2018).
agar karyawan mempunyai Manajemen Sumber Daya Manusia.
semangat untuk melaksanakan Makassar: Aksara Timur.
pekerjaan atau tugas yang diberikan Edison, Emron., et al. (2016). Manajemen
oleh PT. Kenlee Indonesia dan agar Sumber Daya Manusia dan
dapat menghasilkan kinerja yang Perubahan Dalam Rangka
memuaskan dan sesuai dengan Meningkatkan Kinerja Pegawai dan
keinginan PT. Kenlee Indonesia. Organisasi. Bandung: Alfabeta.
b. Dari hasil penelitian di atas bahwa
Gaol, CHR. Jimmy.L. (2014). A to Z Human
kelemahan pada variabel motivasi
Capital: Manajemen Sumber Daya
adalah terletak pada indikator Manusia: Konsep, Teori, Dan
kualitas. Diharapkan dari indikator Pengembangan Dalam Konteks
kualitas tersebut, PT. Kenlee Organisasi Publik Dan Bisnis.
Indonesia dapat memberikan Jakarta: PT. Grasindo Anggota Ikapi.
pelatihan kepada karyawan agar Marjuni, Sukmawati. (2015). Manajemen
kualitas kerja karyawan dapat Sumber Daya Manusia. Makassar:
mengalami peningkatan dan dapat SAH MEDIA.
menghasilkan kualitas produk yang Nawawi, Hadari. (2016). Manajemen Sumber
diinginkan oleh perusahaan. Daya Manusia Untuk Bisnis yang
c. Mengenai hubungan antara motivasi Kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada
dengan kinerja karyawan, maka University Press.
penulis menyarankan kepada PT. Sedarmayanti. (2014). Manajemen Sumber
Kenlee Indonesia untuk senantiasa Daya Manusia, Reformasi Birokrasi
memerhatikan motivasi karyawan dan Manajemen Pegawai Negeri
untuk bekerja karena hal ini Sipil. Cetakan Ketujuh. Bandung: PT.
berhubungan dengan kinerja Refika Aditama.
karyawan. Apabila perusahaan dapat
memotivasi karyawan dengan baik Sinambela, Lijan Poltak. (2012). Kinerja
maka kinerja karyawan pun akan Pegawai: Teori, Pengukuran dan
baik dan sesuai dengan apa yang Implikasinya. Yogyakarta: Graha
diharapkan oleh perushaan. Ilmu.
Diharapkan juga perusahaan dapat Rohman, Pattu. (2019). Hubungan Motivasi
memperbaiki kekurangan dan Kerja dengan Kinerja Karyawan
kelemahan yang ada di perusahaan pada PT. Samudra Utama Narapati
serta mempertahankan bahkan (SUN) Tangerang. Skripsi.
meningkatkan kelebihan yang Universitas Pakuan.
dimiliki oleh perusahaan khususnya
tentang motivasi para karyawan Ulum, M.Chazienul. (2016). PERILAKU
dalam bekerja. ORGANISASI: Menuju Orientasi
2. Bagi Akademik Pemberdayaan. Malang: UB Press.
Diperlukan penelitian lebih lanjut baik Wukir. (2013). Manajemen Sumber Daya
dengan variabel yang sama maupun Manusia Dalam Organisasi Sekolah.
dengan variabel yang berbeda untuk Yogyakarta: Multi Presindo.
melengkapi kekurangan-kekurangan

15

Anda mungkin juga menyukai