SKRIPSI
OLEH :
KADEK INDRA WIGUNA
18.02.01.3058
Sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan faktor yang sangat
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang perlu dikelola dengan
baik oleh organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia harus dilakukan secara
harapan dan latar belakang sosial dan masalah yang berbeda. Salah satu masalah
yang optimal dari sebuah program kerja mencerminkan keberhasilan dari diri
seseorang dan organisasinya. Dengan tingkat kinerja karyawan yang tinggi, tujuan
1
Kinerja memiliki peranan yang sangat penting karena kinerja merupakan
prestasi karyawan yang diukur berdasarkan standar atau kriteria yang ditetapkan
kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk
mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu (Tika, 2013:82). Kinerja
yang optimal dari sebuah program kerja mencerminkan keberhasilan dari diri
seseorang dan organisasinya. Dengan tingkat kinerja karyawan yang tinggi, tujuan
dan sasaran organisasi akan dapat tercapai. Melalui kinerja karyawan yang
pula. Namun untuk mendapatkan kinerja yang optimal dari karyawan tidaklah
mudah, karena disini, dibutuhkan kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi dari
kompetensi.
atau biasa saja. Malthis dan Jackson (2016:219) menyatakan bahwa kompetensi
2
yang meningkat dari individu-individu atau tim. Lebih dalam kompetensi
masalah yang bersifat rasional atau strategik. kompetensi sebagai suatu karakter
sikap dan perilaku atau kemauan dan kemampuan intelektual individu dapat
kerja, yang dibentuk dari sinergi antara watak, konsep diri, motivasi internal, serta
mungkin mempengaruhi kinerja karyawan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
dapat menjamin kebutuhan akan kesempatan pengembangan karir yang jelas dan
terbuka secara objektif bagi setiap karyawan. Artinya setiap karyawan yang
prestasi kerjanya baik, akan memperoleh kesempatan karir yang baik, namun
selama rentang hidup orang tersebut. Pengembangan karir sangat diharapkan oleh
3
setiap karyawan, karena dengan pengembangan ini akan mendapatkan hak-hak
yang lebih baik dari apa yang diperoleh sebelumnya baik material maupun non
Sedangkan hak-hak yang tidak bersifat material misalnya, status sosial, perasaan
terhadap kinerja baik secara parsial maupun simultan. Penelitian lain oleh
memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap kinerja. Sejalan juga dengan
penelitian yang dilakukan Citta (2019) yang menyatakan bahwa kompetensi dan
baik secara parsial maupun simultan. Reserch gap penelitian ini terletak pada
memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan. Penelitian lain oleh Marsuq (2017)
PT. Tirta Investama Bali merupakan salah satu perusahaan penghasil air
4
AMDK Aqua berdiri pada tahun 1987 dengan nama PT. Tirta Dewata Semesta.
Tahun 1998 pemilik pabrik Aqua menjual sahamnya kepada Danone. Tahun 2000
pihak Danone mengakuisisi PT. Aqua Golden Mississipi dan berganti nama
menjadi PT. Tirta Investama. Lokasi PT. Tirta Investama di Provinsi Bali terletak
di Jalan Raya Mambal, Kecamatan Abiansemal, Kota Badung, Bali. PT. Tirta
Investama Bali memproduksi air minum dalam berbagai macam kemasan seperti
galon, botol plastik dan cup. PT. Tirta Investama Bali tidak memproduksi
yang digunakan berasal dari supplier dan galon bekas dari konsumen yang
jenis yaitu, cup 240 ml, botol sedang 600 ml dan botol besar 1500 ml. Dalam
Kapasitas produksi PT. Tirta Investama Bali saat ini sebesar 6 juta Liter
dalam satu tahun. Namun pada dasarnya kebutuhan air minum dalam kemasan
yang diproduksi oleh PT. Tirta Investama Bali masih belum mampu memenuhi
kebutuhan pasar. Belum mampunya PT. Tirta Investama Bali dalam memenuhi
kebutuhan air minum dalam kemasan wilayah Bali Nusra juga disebabkan belum
optimalnya kinerja karyawan dalam meningkatkan produksi. Hal ini terlihat dari
kuantitas kerja yang belum optimal dan belum menghasilkan target produksi
5
Tabel 1.1
Jumlah Produksi PT. Tirta Investama Bali tahun 2018 - 2020
No Tahun Kapasitas Jumlah Persentase
Produksi Produksi (%)
(Juta Liter) (Juta Liter)
1 2018 6 5,498 91,63
2 2019 6 5,502 91.7
3 2020 6 4,503 75.05
4 2021 6 4,998 83,3
Sumber : PT. Tirta Investama Bali 2021
apabila mampu mencapai target diatas 91 persen maka dikatakan sangat baik.
jika capaian target 61 – 75 persen. Dan dinyatakan kurang baik jika berada
dibawah 60 persen. Dari tabel 1.1 diketahui bahwa PT. Tirta Investama Bali
juta liter tiap tahunnya. Pada tahun 2018 dan 2019 jumlah produksi air minum
dalam kemasan sebesar 5,498 dan 5,502 juta liter atau 91,6 dan 91,7 persen dari
maksimal produksi sehingga berada dalam kategori sangat baik. Sedangkan pada
tahun 2020 turun menjadi 4,5 juta liter atau 75 persen dari maksimal produksi
maka bisa dikatakan capaian produksi berada dalam kategori sedang. Dan pada
tahun 2021 jumlah produksi yang dicapai mencapai hampir 5 juta liter atau 83,3
persen atau dalam katagori baik. Tidak mampu tercapainya target produksi tiap
tahunnya tentu salah satunya disebabkan kurang optimalnya kuantitas kerja yang
kendala dan masalah. Seperti yang kita ketahui pada tahun 2020 terjadi pandemi
6
yang mengakibatkan aturan pengurangan interakasi karyawan yang pada akhirnya
bersamaan. Tidak maksimalnya jumlah karyawan yang bekerja selama tahun 2020
membuat capaian produksi perusahaan turun dari target tahun tahun sebelumnya.
yang dimiliki karyawan. Karyawan yang memiliki kompetensi yang baik akan
tugasnya dengan tanpa keraguan lagi untuk salah sehingga dapat menghasilkan
kinerja yang lebih baik. Tapi pada kenyataanya di lapangan masih ada beberapa
Tabel 1.2
Jenjang Pendidikan Karyawan PT. Tirta Investama Bali
No Sarjan Pascasarjana Total
Bagian SMA/SMK Diploma
a
1 Bagian Eksplorasi
51 12 15 11 89
dan produksi
2 Bagian Pengolahan 27 5 10 3 45
3 Bagian Pembekalan
6 7 8 1 22
dan pemasaran
4 Bagian Transportasi
28 6 1 35
dan komunikasi
5 Bagian Keuangan 4 5 8 1 18
6 Bagian Umum 22 2 4 1 29
Total 138 31 51 18 238
Persentase (%) 57.98 13.03 21.43 7.56 100
7
Sumber : PT. Tirta Investama Bali, 2021
dilihat dari jenjang pendidikan dirasa masih kurang merata karena sebagian besar
keahlian khusus. Namun untuk yang memiliki jenjang pendidikan diatas SMA
diberikan pelatihan khusus pada bagian yang akan mereka tempati untuk tidak
hanya dapat mengoprasikan namun juga memperbaiki jika ada kerusakan. Hal
inilah yang membuat kinerja perusahaan menjadi belum optimal karena sangat
tergantung kepada karyawan yang memiliki kompetensi yang baik terutama dalam
hal pengoprasian alat alat produksi yang saat ini sebagian besar telah
berkembang juga menjadi sesuatu yang harus diperhatikan oleh pihak PT. Tirta
untuk pimpinan yang bukan pada bagiannya bekerja. Berikut disajikan data
8
Tabel 1.3
Jumlah Karyawan Tetap dan Kontrak PT. Tirta Investama Bali tahun 2021
No Karyawan Karyawan
Jumlah
Bagian Tetap Kontrak
(Orang)
(Orang) (Orang)
1 Bagian Eksplorasi dan produksi 89 25 64
2 Bagian Pengolahan 45 15 30
3 Bagian Pembekalan dan
22
pemasaran 8 14
4 Bagian Transportasi dan
35
komunikasi 15 20
5 Bagian Keuangan 18 12 6
6 Bagian Umum 29 10 14
7 Total 238 85 153
8 Persentase (%) 100 35.71 64.29
Sumber : PT. Tirta Investama Bali 2021
Dari Tabel 1.2 menunjukan terdapat 6 bagian atau divisi pada PT. Tirta
Investama Bali dimana masing masing bagian dipimpin seorang manager. Jumlah
karyawan terbanyak ada pada bagian Eksplorasi dan produksi sedangkan jumlah
karyawan terkecil ada pada bagian keuangan. Dari segi status kepegawaian
dikarenakan akses informasi yang kurang terbuka mengenai posisi jabatan yang
ada. Pengembangan karir di PT. Tirta Investama Bali tidak semata karena prestasi
perusahaan. Hal ini juga yang membuat karyawan beranggapan mendapat prestasi
kerja bukan segalanya. Selain itu bagi karyawan yang memiliki kesetiaan terhadap
9
organisasi atau bekerja lebih lama dari karyawan lainnya belum tentu mendapat
Karir Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Tirta Investama Bali Kabupaten
Badung”
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
10
2) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengembangan karir
Badung.
1. Manfaat teoritis,
2. Manfaat praktis
a. Bagi Mahasiswa
11
persyaratan untuk gelar sarjana manajemen (S1) pada Fakultas
b. Bagi Organisasi
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1.1 Kompetensi
serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.
di tempat kerja, yang dibentuk dari sinergi antara watak, konsep diri,
13
Mangkunegara (2015:113) mengemukakan bahwa kompetensi merupakan
rata atau biasa saja. Apa yang dapat diungkapkan mengenai kompetensi-
eksekutif, manajer dan karyawan pada perusahaan masa depan yang semakin
seseorang serta perilaku yang dapat diprediksi pada berbagai keadaan dan tugas
terhadap, atau dapat memprediksikan kinerja yang sangat baik. Dengan kata lain,
kompetensi adalah apa yang oustanding performers lakukan lebih sering, pada
lebih banyak situasi, dengan hasil yang lebih baik daripada apa yang dilakukan
karakteristik dasar yang dapat dihubungkan dengan kinerja yang meningkat dari
14
tersebut, dan untuk menekankan kapabilitas karyawan guna meningkatkan
kompensasi. Proses rekrutmen dan seleksi diarahkan untuk mencari orang yang
dan karir karyawan. Setiap kali diadakan uji kompetensi (assessment) untuk
Bila terjadi kekurangan maka karyawan tersebut harus dilatih dan dibina lebih
sumber daya manusia memainkan peran kritikal dan esensial karena di satu sisi
merupakan Human capital dan Active agent bagi pengembangan suatu organisasi,
serangkaian sumber daya yang ada dalam suatu sistem organisasi sehingga
(core competency).
suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas
yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan yang dapat digunakan untuk
15
menyelesaikan pekerjaan dan memecahkan masalah yang mungkin timbul selama
bekerja.
sebagai berikut :
1) Pengetahuan
16
adalah suatu informasi yang dimiliki seseorang khususnya pada bidang
yang lain akan diperbuat oleh karyawan berpengetahuan kurang. Pemborosan ini
efisiensi. Maka dari itu, karyawan yang berpengetahuan kurang harus diperbaiki
c) Mengerti tentang how, when dan why informasi tersebut berguna dan dapat
digunakan (Strategic).
2) Keterampilan
17
tujuan organisasi. Untuk karyawan-karyawan baru atau karyawan dengan
mental.
3) Perilaku
kerja sebagai status mental dan syaraf sehubungan dengan kesiapan untuk
18
menganggapi, yang diorganisasi melalui pengalaman dan memilih
4) Pengalaman kerja
formal maupun non formal atau atau bisa diartikan sebagai suatu proses
yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih
19
bahwa komponen-komponen kompetensi terdiri dari motive (dorongan),
traits (ciri, sifat, karakter pembawaan), self image (citra diri), social role
4. Nilai (value) Suatu standar perilaku yang telah ditakini dan secara
20
reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar. Misalnya, reaksi
baik dari apa yang diperoleh sebelumnya baik material maupun non
21
dan meningkat berpengaruh langsung pada peluang bagi seorang pekerja
jabatan yang lebih tinggi agar tujuan karir yang diinginkan dapat tercapai
individu.
loyalitasnya.
22
3) Membantu pegawai menyadari kemampuan potensi mereka. Pengembangan
bermental sehat.
efektif.
23
Pengembangan karir akan mempunyai manfaat bagi pegawai yang
5) Mengurangi pergantian.
adalah :
1) Prestasi Kerja
2) Exposure
3) Kesetiaan Organisasional
24
Dalam banyak organisasi, orang-orang meletakan kemajuan karir
kerja.
6) Dukungan Manajemen
usaha, dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Sedangkan
25
dari fungsi karyawan tertentu atau kegiatan yang dilakukan selama periode
hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dengan standar yang telah
ditentukan. kinerja sebagai hasil kerja yang dicapai oleh individu yang
suatu ukuran nilai atau standar tertentu dari perusahaan dimana individu
26
mencapai tujuan yang telah ditetapkan harus melalui kegiatan-kegiatan
yang digerakkan oleh orang atau sekelompok orang yang aktif berperan
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
27
Dari definisi tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
tinggi dalam mencapai visi dan misi perusahaan, ketepatan dan ketaatan
pimpinan serta karyawan dapat melakukan proses kerja dengan baik dan
keliru dan sangat mudah dipengaruhi oleh sumber yang tidak aktual. Tidak
28
Penilaian kinerja pada prinsipnya merupakan salah satu aktivitas dasar
29
dengan baik di dalam organisasi. Banyak organisasi berusaha mencapai
pekerjaannya.
perusahaan.
dan pengawasan.
karyawan.
30
10) Sebagai dasar untuk memperbaiki atau mengembangkan uraian tugas (job
description).
diantaranya :
31
(PT. Wija Kusuma Nadi Di Denpasar). Metode analisis yang digunakan
terdiri dari 75 orang yang dipilih dengan metode sensus. Metode dari Analisis
perbedaanya berada pada waktu dan lokasi penelitian yang berbeda pula.
32
dengan teknik analisis menggunakan analisis statistik dengan pengujian
regresi, korelasi, determinasi dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini kompetensi
adalah analisis regresi linier berganda menggunakan SPSS versi 22. Hasil
33
5. Penelitian yang dilakukan Azwina (2021) dengan judul Pengaruh Kompetensi
sampling jenuh dan dianalisis menggunakan uji asumsi klasik, analisis regresi,
Sedangkan perbedaanya berada pada waktu dan lokasi penelitian yang berbeda
pula.
34
7. Penelitian yang dilakukan Syahputra (2020) dengan judul Pengaruh
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah karyawan Divisi Electrical
And Mechanical Facility pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang
35
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Persamaan penelitian ini
Sedangkan perbedaanya berada pada waktu dan lokasi penelitian yang berbeda
pula.
kinerja karyawan.
36
mencapai jenjang karir yang lebih tinggi sebisa mungkin akan selalu
Kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang mampu dicapai dalam kurun
waktu tertentu. Untuk mencapai kinerja terbaik tentu karyawan dituntut untuk
memiliki kemampuan dan kompetensi yang baik. Selain itu karyawan juga
37
karyawan. Didukung pula oleh penelitian yang dilakukan Bintari (2018)
38
BAB III
METODE PENELITIAN
merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam setiap
menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas dan bermutu. Salah satu
hak-hak yang lebih baik dari apa yang diperoleh sebelumnya baik material
39
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dimana pengumpulan
gambaran sistematis dan menyeluruh mulai dari latar belakang masalah, landasan
Berdasarkan dari kerangka teoritis dan penelitian pendahuluan, maka dibentuk lah
kerangka penelitian seperti yang terlihat di gambar bagan penelitian di bawah ini:
Kompetensi (X1) H1
H3 Kinerja (Y)
H2
Pengembangan Karir
(X2)
Keterangan : Parsial
Simultan
Penelitian ini dilakukan pada PT Tirta Investama Bali yang terletak di Desa
40
mengenai kinerja karyawan yang diakibatkan oleh kompetensi dan
penelitian, dibatasi oleh tempat dan faktor faktor tertentu (indikator) disini
41
dibagi menjadi dua variabel. Variabel bebas yang terdiri dari kompetensi
dan pengembangan karir serta variabel terikat yang terdiri dari kinerja
karyawan.
1. Kompetensi
42
Misalnya, kemampuan karyawan dalam memilih metode kerja yang
sebagainya
2. Pengembangan karir
dalam artian menuju jenjang jabatan yang lebih tinggi agar tujuan karir yang
43
karir lainnya, dimana dengan prestasi kerja yang baik menjadi hal
dari atasan.
3. Kinerja Karyawan
berkaitan dengan rasa tanggung jawab yang tinggi dalam mencapai visi dan
44
a) Kuantitas Kerja adalah persepsi karyawan PT Tirta Investama Bali
yang ditentukan.
45
a) Data Kualitatif
b) Data Kuantitatif
a) Data primer adalah data yang dikumpulkan, dicatat dan diamati pertama
karyawan.
b) Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain
sebagainya.
3.7.1 Populasi
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
46
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
3.7.2 Sampel
yang dipelajari dalam suatu penelitian dan hasilnya akan dianggap menjadi
gambaran bagi populasi asalnya, tetapi bukan populasi itu sendiri. Rumus yang
digunakan untuk jumlah sampel adalah rumus Slovin (dalam Ridwan, 2015:65)
N
Rumus Slovin : n=
1+ ne2
Keterangan:
n: Jumlah Sampel
N: jumlah Populasi
jumlah populasi 238 orang dan yang digunakan standar erorr yang
238
n=
1 + (238(0.12)
238
=
1 + (238 X 0.01)
238
47
=
3.38
= 70.41 dibulatkan 70
adalah salah satu teknik sampling non random sampling dimana peneliti
1. Metode Observasi
2. Metode Wawancara
48
Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab
Tirta Investama.
peneliti dengan cara memperoleh data mengenai hal-hal atau variabel yang
4. Metode Kepustakaan
masalah yang diteliti penulis (Sugiyono, 2012: 145). Metode ini dilakukan
5. Metode Kuisioner
49
representatif. kuisioner yang diberikan menggunakan skala likert
(2012:66)), yaitu :
1. Uji Validitas
rhitung dengan rtabel, pada taraf signifikan 95% atau = 5%. Menurut
50
pertanyaan memiliki rhitung > rstandar = 0,30. Dalam hal ini, yang
dengan total skor seluruh item yang dinotasikan dengan Corrected Item
2. Uji Reliabilitas
konsistensi alat ukur yang digunakan, sehingga bila alat ukur tersebut
digunakan kembali untuk meneliti objek yang sama dengan teknik yang
dari 0,60.
a. Uji Normalitas
51
normalitas diperlukan karena untuk melakukan pengujian-pengujian
distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi
normality,
berdistribusi normal.
52
a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
b. Uji Multikolinearitas
1
VIF =
(1−R 2j )
53
tidak terjadi bila nilai VIF dibawah nilai 10 atau tolerance value diatas
c. Uji Heterokedastisitas
homokedastisitas.”
regresi bisa dilihat dari pola yang terbentuk pada titik-titik yang terdapat
heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan
heteroskedastisitas.
54
Analisis ini dipakai untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
Y = a + β 1X1 + β 2X2+ei
Dimana :
Y = Variabel terikat
a = Nilai konstanta
X1 = variabel bebas x1
X2 = variabel bebas x2
ei = Eroor term
3. Uji t (t-test)
bi
th =
Sbi
Dimana :
bi = Koefisien regresi
55
Sbi = Standard error b
karyawan.
b) Ketentuan Pengujian
c) Menghitung t-hitung
Gambar 3.1
Daerah Daerah
Penolakan H0 Penolakan H0
Penolakan Ho Penolakan Ho
Daerah penerimaan
H0
0 t-tabel t-hitung
56
Sumber : Sugiono (2016 : 178)
e. Kriteria pengujian :
karyawan.
karyawan.
2
R /k
2
F = (1 - R )/( n-k-1)
Dimana :
F = F - hitung
n = Banyaknya sampel
57
k = Banyaknya variabel
(n-k-1).
c. Menghitung F-hitung
Gambar 3.2
Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho
(F-test)
e. Kriteria Pengujian :
f. Mendapatkan Keputusan
5. Koefisien beta
59
α Xi
bi αY
βi =
dimana :
βi = Koefisien beta
bi = Koefisien regresi Xi
α Xi = Standar deviasi Xi
αY = Standar deviasi Y
60
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, P.S. Malayu. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit : PT.
Bumi Aksara, Jakarta
Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2016. Human Resource Management: Manajemen
Sumber Daya Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba
Empat.
Prihadi. 2014. Analisis Laporan Keuangan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit
PPM.
61
Rivai. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Edisi ke 6, PT.
Raja Grafindo Persada, Depok
62