Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN 11


SDM TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT POS
INDONESIA CABANG KOTA MAGELANG
Tsalis Baiti Nur Andayani1; Heni Hirawati2
Fakultas Ekonomi, Universitas Tidar, Magelang1,2

andayanisalis01@gmail.com1 ; heni.hirawati@untidar.ac.id2

ABSTRAK

Dalam mengembangkan kinerja karyawan salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu
dengan mengadakan program pelatihan dan pengembangan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja
karyawan PT Pos Indonesia Cabang Kota Magelang. Penelitian ini merupakan penelitian
asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan di PT Pos Indonesia Cabang.
Metode pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dengan jumlah
responden sebanyak 35 karyawan yang mewakili masing-masing bagian. Teknik analisis
yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda yang diolah menggunakan SPSS 23.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial variabel pelatihan tidak berpengaruh
terhadap kinerja karyawan, sedangkan variabel pengembangan sumber daya manusia secara
parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Variabel pelatihan dan pengembangan
sumber daya manusia secara simultan memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan di PT
Pos Indonesia Cabang Kota Magelang.

Kata Kunci : Pelatihan, Pengembangan SDM, Kinerja Karyawan

ABSTRACT

In developing employee performance, one way that can be done is by holding training and
development programs. This study aims to determine the effect of training and human
resource development on the performance of employees of PT Pos Indonesia branch of
Magelang city. This research is an associative research with a quantitative approach. The
research was conducted at PT Pos Indonesia branch of Magelang city. The sampling
method used random sampling technique with the number of respondents as many as 35
employees representing each section. The analytical technique used is a multiple linier
regression analysis which is processed using SPSS 23. The results show that partially the
training variable has no effect on employee performance, mean while the human resource
development variable partially effects employee performance. Variables of traning and
human resource development simultaneously have an influence on the performance
employees at PT Pos Indonesia branch of Magelang city.

Keywords: Training, Human Resources Development, Performance

Diterima: 15 September 2021; Direvisi: 29 September 2021; Diterbitkan: Oktober 2021

PENDAHULUAN adanya persaingan global antar


perusahaan yang semakin kompetitif. Hal
Perkembangan dunia bisnis di masa ini berdampak pada permasalahan yang
globalisasi sekarang ditandai dengan dimiliki manajemen perusahaan menjadi

ISSN 1858 -1358


12 | Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, Volume 3, No 2, Oktober 2021. ISSN 1858 -1358, E – ISSN 2684 – 7000

lebih kompleks. Situasi tersebut menuntut menjadi prioritas utama bagi perusahaan.
perusahaan agar mampu bertahan dan Perusahan dapat melakukan perencanaan
bersaing dalam pasar sehingga tidak fungsi SDM sebagai kegiatan awal dari
mengalami kegagalan. Maka, perlu adanya departemen SDM. Melalui kebutuhan
pengelolaan sumber daya manusia dan SDM dalam perusahaan beserta analisis
penerapan sistem yang tepat guna pekerjaan, melakukan perinciaan individu
menjaga keberlangsungan kegiatan sebagai kualifikasi tertentu, proses
operasional suatu perusahaan. Perusahaan rekrutmen, seleksi, dan orientasi sehingga
harus menggunakan sumber daya manusia dapat terkumpul data diri dan preferensi
yang profesional dalam bidang karir karyawan kemudian dilakukan
pekerjaannya. SDM yang dilatih dan proses penilaian kinerja karyawan sebagai
dikembangkan, berguna bagi media feedback yang nantinya digunakan
perkembangan perusahaan dengan hasil sebagai dasar pemberian pelatihan dan
kinerja yang diperoleh dengan baik. pengembangan (Juliansyah et al., 2012).
Pelatihan dan pengembangan SDM
diberikan kepada karyawan agar Dalam mengembangkan kinerja
perusahaan memperoleh karyawan yang karyawan pada perusahaan, salah satu
berpengetahuan, memiliki keterampilan cara yang dapat dilakukan yaitu dengan
dan kemampuan. mengadakan program pelatihan dan
pengembangan (Triasmoko et al., 2014).
Berdasarkan survei yang dilakukan Program pelatihan dan pengembangan
World Bank Enterprise, perusahaan di memiliki peran bagi karyawan yang
Indonesia dalam memberikan pelatihan mengikuti kegiaatan tersebut. Pelatihan
formal memiliki angka presentase kurang dan pengembangan berhubungan
dari 10%. Artinya, perusahaan di langsung dengan karyawan, ketika
Indonesia dinilai masih kurang dalam karyawan sudah mengikuti program
menilai pelatihan kerja untuk kegiatan pelatihan dan pengembangan
pengembangan karyawan. Presentase SDM maka dapat dipastikan karyawan
tersebut menunjukan bahwa Indonesia telah mendapatkan keterampilan yang
dalam mendorong kompetensi karyawan lebih baik dibandingkan karyawan lain
masih rendah dibandingkan dengan yang tidak mengikuti program tersebut
perusahaan di negara tetangga yang lebih (Rahinnaya & Surya Perdhana, 2016).
berperan aktif. Seperti, negara Vietnam Dampak dari karyawan yang telah
dengan 20%, Filiphina 60%, dan Tiongkok mengikuti program pelatihan dan
80%. Padahal, investasi pada pengembangan dengan baik yaitu kinerja
pengembangan SDM khususnya di bidang karyawan yang meningkat. Kinerja
pelatihan merupakan hal penting yang karyawan merupakan faktor keberhasilan
dirumuskan bersama untuk mewujudkan yang diharapkan suatu perusahaan.
SDM Unggul Indonesia Maju yang Banyaknya karyawan yang memiliki
merupakan strategi utama pembangunan kinerja tinggi, akan mempengaruhi
jangka menengah nasional tahun 2020- peningkatan produktivitas perusahaan
2024. secara menyeluruh sehingga perusahaan
menjadi berkembang dan bertahan
SDM yang memiliki kualitas ditengah persaingan global yang semakin
merupakan keunggulan bersaing bagi kompetitif (Adianto & Sugiyanto, 2019).
perusahaan. Manajemen perusahaan
harus melakukan pengelolaan SDM yang
13 | Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan SDM terhadap Kinerja Karyawan
PT Pos Indonesia Cabang Kota Magelang

PT.Pos Indonesia (PERSERO) baru, PT Pos Indonesia (PERSERO)


Kantor Pos Magelang merupakan salah Kantor Pos Magelang mengadakan
satu PT yang melakukan pogram pelatihan program pelatihan bagi karyawan. Selain
dan pengembangan Sdm terhadap itu, bagi karyawan baru akan mengikuti on
karyawannya. PT Pos Indonesia the job training selama satu minggu.
(PERSERO) Kantor Pos Magelang Karyawan baru akan mulai mempelajari
merupakan Badan Usaha Milik Negara mengenai kewajiban atas pekerjaannya
yang termasuk organisasi publik yang dan membuat karyawan baru beradaptasi
bergerak di bidang Bisnis Surat Paket, dengan lingkungan dan pekerjaan yang
Bisnis Jasa Keuangan dan Filateli, serta diberikan. Karyawan tidak hanya
Jasa Keagenan. Pada tahun 2012-2016 mengikuti program pelatihan dan
terjadi Transformasi Bisnis, dimana pengembangan, tetapi adanya penilaian
masyarakat memiliki tuntutan terhadap kinerja yang dilakukan enam bulan sekali.
pelayanan paket pos, pos surat, dan Hal ini dilakukan untuk mencapai visi dan
pengiriman logistik yang membuat PT Pos misi PT Pos Indonesia (PERSERO) Kantor
Indonesia dituntut untuk mampu bersaing Pos Magelang yaitu sebagai Penyedia Jasa
dengan perusahaan jasa pengiriman Kurir, Logistik dan Keuangan paling
swasta lainnya yang semakin menjamur. kompetitif dengan bertindak efektif untuk
Saat ini JNE, J&T, dan TIKI menjadi lebih mencapai kinerja terbaik atau disebut
terkenal dibandingkan dengan PT Pos Postal Operator.
Indonesia (PERSERO) yang lebih dulu
terjun di bidang jasa pengiriman. Namun, Namun dalam pelaksanaannya,
marketplace di Indonesia dalam menurut keterangan Manajer Proses dan
mengirimkan produknya seperti Shopee, Antaran apabila terdapat pemberitahuan
Zalora, Lazada, dan lain-lain lebih memilih mengenai pembaharuan program maka
menggunakan jasa kurir milik JNE, J&T, yang akan mengikuti program pelatihan
dan TIKI daripada menggunakan pos adalah manajer dari bagian tersebut.
(Aini, 2017). Fenomena yang terjadi Kemudian, manajer memberikan
tersebut membuat PT Pos Indonesia pengarahan kepada karyawan. Tetapi,
(PERSERO) kurang dikenal dan diminati tidak semua karyawan dapat memahami
masyarakat sebagai jasa pengiriman. pengarahan yang diberikan dengan baik,
Maka, PT Pos Indonesia (PERSERO) hal ini terjadi karena adanya kendala
Kantor Pos Magelang dituntut untuk dimana tidak semua karyawan datang di
memiliki nilai lebih melalui pelayanan waktu yang sama dengan diberlakunya
yang berkualitas dan terbaik bagi shift kerja sehingga karyawan yang lain
masyarakat sebagai wujud pemenuhan tidak mendapatkan pengarahan langsung
tuntutan dari masyarakat serta mampu dari manajer. Berdasarkan latar belakang
bersaing dengan perusahaan jasa permasalahan tersebut, penelitian yang
pengiriman swasta lainnya. dilakukan ini bertujuan untuk menguji
seberapa besar pengaruh pelatihan dan
Sebagai usaha untuk meningkatkan pengembangan sumber daya manusia
pelayanan bagi konsumen, PT Pos terhadap kinerja karyawan studi kasus
Indonesia (PERSERO) Kantor Pos pada PT Pos Indonesia (PERSERO) Kantor
Magelang membutuhkan karyawan yang Pos Magelang.
memiliki kinerja yang baik dan handal
dalam pekerjaannya. Setiap tahun atau LANDASAN TEORI
ketika memiliki pembaharuan program
14 | Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, Volume 3, No 2, Oktober 2021. ISSN 1858 -1358, E – ISSN 2684 – 7000

Pelatihan rotasi pekerjaan, magang, dan pelatihan


jabatan.
Pelatihan dapat didefinisikan 2. Metode pelatihan di luar pekerjaan (off
sebagai proses dalam meningkatkan the job training)
keterampilan dan pengetahuan sehingga Yaitu metode pelatihan di luar
dapat melakukan pekerjaannya dengan pekerjaan, seperti role playing, belajar
lebih efektif (Lolowang et al., 2016). sendiri, simulasi, sistem ceramah,
Pelatihan merupakan suatu proses instruksi terprogram, pelatihan
pembelajaran dimana karyawan akan vestibul, dan pelatihan laboratorium.
memperoleh pengetahuan, keterampilan,
pengalaman, dan sikap yang diperlukan Indikator adalah suatu standar dasar
perusahaan untuk melakukan yang menunjukan kondisi tertentu yang
pekerjaannya dengan baik sehingga dapat digunakan dalam mengukur perubahan.
mencapai tujuan organisasi (Rateb J et al., Pada penelitian ini, indikator pelatihan
2019). Pelatihan dikatakan penting karena menurut (Wahyuningsih, 2019) yaitu
memberikan karyawan kesempatan untuk sebagai berikut:
mempelajari apa yang dibutuhkan 1. Tujuan pelatihan,
karyawan sehingga dapat melakukan tugas 2. Materi sistem pelatihan,
pekerjaan dengan baik. Hal ini 3. Metode yang digunakan,
membuktikan bahwa, jika karyawan 4. Instruktur pelatihan/kualifikasi pelatih,
memiliki keterampilan yang sesuai dan 5. Kualifikasi peserta.
telah memiliki keterampilan dengan baik,
maka akan mendapatkan kemampuan Pengembangan SDM
untuk melakukan pekerjaannya.
Kesimpulannya, pelatihan adalah Pengembangan SDM (Sumber Daya
tindakan peningkatan kompetensi
Manusia) merupakan usaha yang telah
karyawan untuk pekerjaan yang lebih direncanakan dan sistematis untuk
efektif di masa depan. meningkatkan pengetahuan karyawan
baik secara moral, konseptual, teknis, dan
Pelatihan yang dilakukan oleh teoritis sesuai dengan kebutuhan
perusahaan memiliki tujuan untuk pekerjaan (Andika, 2019). Pendapat ahli
memperbaiki keterampilan dan teknik yang lain mengatakan pengembangan
dalam melaksanakan pekerjaan tertentu SDM adalah aktivitas yang dilakukan
sehingga kualitas karyawan meningkat perusahaan kepada karyawan agar
(Yunita Leatemia, 2018). Pelatihan kerja kemampuan, keterampilan, dan
karyawan memiliki beberapa metode yang pengetahuan karyawan sesuai dengan
digunakan perusahaan sesuai dengan jenis tuntutan pekerjaannya (Prayudi, 2017).
pelatihan yang akan dilaksaakan. Teknik Berdasarkan pendapat tersebut,
pelatihan yang digunakan menurut kesimpulannya bahwa pengembangan
Siagian dalam (Triasmoko et al., 2014) SDM adalah suatu proses sistematis dan
yaitu sebagai berikut: terencana yang berkaitan dengan
1. Metode pelatihan di tempat kerja (on pelatihan, pendidikan, dan pengelolaan
the job training) karyawan untuk memperbaiki kerja
Yaitu metode pelatihan yang karyawan sehingga dapat mencapai
menempatkan karyawan pada kondisi kualitas karyawan yang diharapkan.
di tempat kerja sebenarnya seperti, Pengembangan SDM dapat
mempengaruhi peningkatan produktivitas
15 | Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan SDM terhadap Kinerja Karyawan
PT Pos Indonesia Cabang Kota Magelang

karyawan sehingga kuantitas dan kualitas pencapaian atas hasil kerja karyawan
menjadi lebih baik. Hal ini terjadi karena dalam melaksanakan pekerjaan yang
karyawan memiliki keterampilan baik diberikan berdasarkan pengetahuan,
human skill, managerial skill, dan pengalaman, kecakapan, kepribadian, dan
technical skill yang semakin baik (Prayudi, waktu yang diukur dengan
2017). Dengan demikian, pengembangan mempertimbangkan kuantitas, kualitas,
SDM dapat menciptakan karyawan yang dan ketepatan waktu. Dengan adanya
memiliki kualifikasi dan kompetensi kinerja, dapat menunjukan tingkat
sesuai dengan standar yang ditetapkan kemampuan karyawan dalam
serta karyawan memiliki keterampilan menyelesaikan pekerjaan yang diberikan.
yang lebih mumpuni dalam melaksanakan Kinerja juga merupakan fungsi dari dikap,
pekerjaannya. tindakan, dan kompetensi yang
menunjukan tingkat keberhasilan yang
Menurut Malayu S. P Hasibuan dicapai suatu perusahaan (Rahinnaya &
dalam (Busono, 2016) terdapat jenis-jenis Surya Perdhana, 2016). Apabila kinerja
pengembangan SDM antara lain: karyawan baik, maka kinerja perusahaan
1. Pengembangan secara informal, yaitu diharapkan semakin baik. Kinerja
usaha dan keinginan individu dari karyawan juga dipengaruhi oleh
karyawan untuk melatih dan kompetensi teknis dan non teknis di
mengembangkan individu dengan bidang pelatihan dan pengembangan
mempelajari referensi yang berkaitan Sumber Daya Manusia (Sumar et al.,
dengan pekerjaannya. 2020) (Supriyadi, et al., 2020) (Soehardi,
2. Pengembangan secara formal, yaitu Permatsari, et al., 2020) .
karyawan yang mendapatkan tugas
untuk mengikuti program pelatihan Indikator kinerja karyawan menurut
pendidikan yang dilakukan oleh Mangkunegara dalam (Maya Rachmatika,
perusahaan maupun dilakukan oleh 2015) dapat diukur yaitu:
lembaga lain. 1. Kuantitas Kerja,
2. Kualitas Kerja,
Indikator pengembangan SDM 3. Kerjasama,
dalam penelitian ini menurut (Syaiful, 4. Tanggungjawab,
2018) yaitu sebagai berikut: 5. Inisiatif.
1. Pelatihan,
2. Pengalaman Kerja, Kerangka Penelitian
3. Penguasaan Tekhnologi,
4. Pendidikan.

Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan merupakan tingkat


keberhasilan karyawan secara keseluruhan Gambar 1. Kerangka Konseptual
selama jangka waktu tertentu dalam
melaksanakan pekerjaannya yang Hipotesis
kemudian dibandingkan dengan indikator
seperti kriteria atau target tertentu yang H1 : Pelatihan berpengaruh positif dan
ditetapkan oleh perusahaan (Andika, signifikan terhadap Kinerja
2019). Maka, kinerja karyawan merupakan
16 | Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, Volume 3, No 2, Oktober 2021. ISSN 1858 -1358, E – ISSN 2684 – 7000

Karyawan PT Pos Indonesia wawancara, dan observasi lapangan.


Cabang Kota Magelang. Variabel dalam penelitian berupa variabel
H2 : Pengembangan SDM berpengaruh independen dan variabel dependen.
berpengaruh positif dan signifikan Variabel independen yaitu pelatihan (X1)
terhadap Kinerja Karyawan PT dan pengembangan SDM (X2), sedangkan
Pos Indonesia Cabang Kota variabel dependen yaitu kinerja karyawan
Magelang. (Y).
H3 : Pelatihan dan Pengembangan SDM
berpengaruh positif dan signifikan Teknik Analisis
terhadap Kinerja Karyawan PT
Pos Indonesia Cabang Kota Metode analisis data menggunakan
Magelang. analisis regresi linier berganda berupa uji
F (uji simultan) uji T (uji parsial), serta uji
METODE PENELITIAN asumsi klasik berupa uji normalitas, uji
multikolinearitas, dan uji
Populasi dan Sampel heterokedastisitas. Skala pengukuran yang
digunakan adalah skala linkert dengan
Penelitian ini dilakukan di PT Pos interval skor 1-5. Analisis ini
Indonesia Cabang Kota Magelang yang menggunakan aplikasi software SPSS 23
dilakukan selama satu bulan, dari tanggal untuk mengnalis data secara statistik.
5 Juli – 5 Agustus 2021. Populasi
penelitian yaitu karyawan PT Pos HASIL PENELITIAN DAN
Indonesia Cabang Kota Magelang yang PEMBAHASAN
berjumlah 50 karyawan yang tersebar ke
dalam beberapa bagian seperti bagian Hasil Uji Asumsi Klasik
dukungan dan umum, bagian pelayanan,
bagian pengawasan unit luar, bagian IT, Uji Normalitas
bagian keuangan, bagian proses dan
antaran, serta bagian pemasaran.
Penelitian menggunakan teknik random
sampling sebagai teknik sampling, dengan
jumlah sampel sebanyak 38 dimana sudah
mewakili dari setiap bagian.

Jenis Penelitian dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan


Gambar 2. Uji Normalitas
penelitian asosiatif kausal dengan Sumber: Hasil Output SPSS, 2021
pendekatan kuantitatif. Penelitian yang
dilakukan bertujuan untuk mengetahui Berdasarkan tampilan gambar 2
hubungan atau pengaruh antar dua grafik normal P-Plot of Regression
variabel atau lebih dan menggunakan Standardized Residual menunjukan grafik
pendekatan kuantitatif karena data yang histogram memberikan pola berdistribusi
diperoleh berbentuk angka atau skala normal dimana data menyebar disekitar
numerik. Data yang diperoleh berasal dari garis diagonal serta mengikuti arah garis
karyawan PT Pos Indonesia Cabang Kota diagonal. Kesimpulannya, model regresi
Magelang melalui penyebaran kuisioner, memenuhi asumsi normalitas.
17 | Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan SDM terhadap Kinerja Karyawan
PT Pos Indonesia Cabang Kota Magelang

Uji Heterokedastisitas Tabel 2. Uji F

Sumber: Hasil Output SPSS, 2021

Berdasarkan tabel 3 dari Uji F


Gambar 3. Uji Heterokedastisitas terdapat nilai F hitung sebesar 16,933
Sumber: Hasil Output SPSS, 2021 dengan probabilitas 0,000. Artinya, model
regresi pada penelitian ini dapat
Berdasarkan tampilan pada grafik memprediksi kinerja karyawan. Secara
Scatterplots terlihat bahwa titik-titik simultan atau bersama-sama variabel
tersebar dengan baik di atas maupun pelatihan dan pengembangan SDM
dibawah angka 0 pada sumbu Y serta titik- mempengaruhi kinerja karyawan karena
titik yang menyebar secara acak. Maka, nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05
kesimpulannya adalah model ini layak (0,000 > 0,05).
digunakan untuk memprediksi kinerja
karyawan (Y) dimana tidak terjadi Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
heterokedastisitas pada model regresi.
Tabel 3. Uji t
Uji Multikolinearitas

Tabel 1. Uji Multikolinearitas

Sumber: Hasil Output SPSS, 2021

Sumber: Hasil Output SPSS, 2021 Variabel independen dalam model


regresi dikatakan signifikan, jika nilai
Berdasarkan perhitungan nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari
Tolerance menunjukan hasil bahwa tidak nilai probabilitas signifikan sebesar 0,05.
ada variabel independen yang memiliki Pada tabel hasil uji t dapat diketahui nilai
nilai tolerance kurang dari 0,10. dignifikan dengan menggunakan t-test,
Sedangkan berdasarkan perhitungan nilai nilai ttabel sebesar 0,3202 dengan
Variance Inflation Factor (VIF) menghitung ttabel dari DF = N-2 = 38 – 2
menunjukan tidak ada variabel = 36, dimana N adalah jumlah sampel
independen yang memiliki nilai VIF > sedangkan variabel pelatihan dari nilai
0,10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak thitung sebesar -1,018. Dengan demikian,
ada multikolinearitas antar variabel thitung < ttabel (-1,018<0,3202) dan nilai
indepenen dalam model regresi. sign > 0,05 (0,315 > 0,05) maka variabel
pelatihan berpengaruh negatif dan tidak
Uji Hipotesis signifikan terhadap kinerja karyawan.
Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Sedangkan variabel pengembangan sdm
memilki nilai thitung sebesar 5,800 lebih
18 | Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, Volume 3, No 2, Oktober 2021. ISSN 1858 -1358, E – ISSN 2684 – 7000

besar dari ttabel sebesar 0,3202 (5,800 > dengan asumsi bahwa variabel yang
0,3202) dan memiliki nilai sign < 0,05 lainnya memiliki nilai tetap.
(0,00 < 0,05), maka variabel
pengembangan sdm berpengaruh positif Koefisien Determinasi
dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Tabel 4. Uji Koefisien Determinasi
Uji Analisis Regresi

Analisis Regresi Linier Berganda


Persamaan model regresi dari penelitian
ini dengan persamaan sistematis yang
dirumuskan sebagai berikut: Sumber: Hasil Output SPSS, 2021

𝑌 = 16,355 – 0,163𝑋1 + 0,880 𝑋2 Berdasarkan tabel 3 tersebut,


besarnya Adjusted R2 adalah 0,456.
Persamaan model regresi tersebut Artinya, ada 45,6% dari variabel kinerja
menggambarkan bahwa Pelatihan (X1) karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
dan Pengembangan SDM (X2) sebagai pelatihan dan pengembangan sdm.
variabel independen. Dimana, persamaan Sedangkan sisanya yaitu sebesaar (100% -
tersebut menunjukan bahwa apabila setiap 45,6% = 54,4%) dijelaskan oleh variabel
variabel independen berubah sebesar satu penyebab lainnya diluar model.
satuan dan yang lainnya konstan, artinya
perubahan variabel dependen yaitu Pembahasan
Kinerja Karyawan (Y) adalah sebesar nilai
koefisien regresi (b) dari nilai variabel Pengaruh Pelatihan Terhadap
independen. Maka, kesimpulannya adalah Kinerja Karyawan
variabel Kinerja Karyawan dipengaruhi
oleh variabel Pelatihan dan Berdasarkan hasil penelitian yang
Pengembangan SDM dimana nilai dilakukan dengan menganalisis uji t
konstanta (a) sebesar 16,355 menyatakan menunjukan bahwa variabel pelatihan
bahwa jika Pelatihan (X1) dan secara parsial tidak berpengaruh terhadap
Pengembangan SDM (X2) secara bersama- variabel kinerja karyawan pada PT Pos
sama sama dengan nol atau tidak terjadi Indonesia Cabang Kota Magelang. Dimana
perubahan maka besarnya Kinerja analisis uji t yang dilakukan menghasilkan
Karyawan (Y) yaitu 16,355 satuan. nilai thitung sebesar -1,018 dan memiliki
Sedangkan apabila Pelatihan (X1) sebagai nilai signifikansi sebesar 0,315 lebih besar
nilai b1 yang merupakan koefisien regresi dari 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa
mengalami kenaikan satu satuan sebesar - H1 dalam penelitian ini ditolak. Artinya,
0,163 maka Kinerja Karyawan (Y) variabel pelatihan tidak berpengaruh
mengalami penurunan sebesar -0,163 terhadap kinerja karyawan di PT Pos
dengan asumsi bahwa variabel yang Indonesia Cabang Kota Magelang.
lainnya memiliki nilai tetap. Sedangkan Pelatihan tidak memiliki pengaruh
apabila Pengembangan SDM (X2) sebagai terhadap kinerja karyawan dikarenakan
nilai b2 yang merupakan koefisien regresi perusahaan kurang baik dalam
mengalami kenaikan satu satuan sebesar menganalisis kebutuhan pelatihan yang
0,880 maka Kinerja Karyawan (Y) diperlukan karyawan. Perusahaan tidak
mengalami peningkatan sebesar 0,880 melakukan pelatihan secara menyeluruh
19 | Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan SDM terhadap Kinerja Karyawan
PT Pos Indonesia Cabang Kota Magelang

terhadap karyawan, perusahaan hanya Pengaruh Pelatihan dan


melakukan pelatihan kepada beberapa Pengembangan terhadap Kinerja
bagian atau hanya kepada manajer setiap Karyawan
bagian sehingga tidak semua karyawan
mendapatkan program pelatihan. Hasil yang diperoleh berdasarkan
Pernyataan dari hasil penelitian ini analisis uji F menunjukan bahwa variabel
didukung oleh penelitian dari (Rahinnaya pelatihan dan pengembangan SDM secara
& Surya Perdhana, 2016) bahwa pelatihan simultan atau bersama-sama berpengaruh
tidak berpengaruh terhadap kinerja positif dan signifikan terhadap variabel
karyawan karena perusahaan kurang baik kinerja karyawan di PT Pos Indonesia
dalam menentukan kebutuhan pelatihan Cabang Kota Magelang. Diketahui bahwa
dan belum optimalnya perusahaan dalam nilai F hitung sebesar 16,933 dengan
menguji peserta pelatihan, sehingga probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05.
perusahaan dalam penelitian kurang cocok Maka, dapat disimpulkan bahwa hipotesis
dengan sistem pelatihan yang telah ada. penelitian (H3) diterima. Pernyataan ini
didukung oleh penelitian terdahulu yang
Pengaruh Pengembangan terhadap dilakukan oleh (Lolowang et al., 2016)
Kinerja Karyawan dimana pelatihan dan pengembangan
SDM secara bersama berpengaruh
Berdasarkan hasil analisis uji t yang terhadap kinerja karyawan pada
telah dilakukan, menunjukan bahwa perusahaan meraka. Adanya pelatihan dan
variabel pengembangan SDM pengembangan SDM dapat meningkatkan
berpengaruh positif dan signifikan kompetensi karyawan sesuai
terhadap kinerja karyawan. Dapat kebutuhannya melalui bertambahnya
diketahui bahwa koefisien regresi variabel pengetahuan, pengalaman kerja dan
pengembangan SDM memiliki nilai keterampilan yang dimiliki karyawan
thitung sebesar 5,800 dan memiliki nilai sehingga dapat menunjang kegiatan
signifikan kurang dari 0,05. Maka, dapat operasional karyawan.
disimpulkan bahwa hipotesis penelitian
(H2) diterima, dimana secara parsial KESIMPULAN DAN SARAN
variabel pengembangan SDM
berpengaruh terhadap kinerja karyawan Berdasarkan analisis yang telah
pada PT Pos Indonesia Cabang Kota dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan
Magelang. Hasil penelitian ini sesuai bahwa pelatihan berpengaruh negatif dan
dengan penelitian yang dilakukan oleh tidak signifikan terhadap kinerja
(Monalis et al., 2020). Penelitian tersebut karyawan, sedangkan pengembangan
mengemukakan bahwa pengembangan SDM berpengaruh positif dan signifikan
SDM berpengaruh signifikan terhadap terhadap kinerja karyawan. Secara
kinerja karyawan. investasi yang dilakukan bersama atau simultan pelatihan dan
perusahaan terhadap pengembangan SDM penembangan SDM berpengaruh positif
melalui pembelajaran dan pelatihan, dan signifikan terhadap kinerja karyawan
pendidikan, pengembangan sistem, di PT Pos Indonesia Cabang Kota
pemberian reward, serta pengalaman kerja Magelang. Untuk itu, perusahaan perlu
dapat mendorong peningkatan kinerja memperhatikan pelatihan dan
karyawan. pengembangan SDM terhadap karyawan
melalui program pelatihan dan
20 | Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, Volume 3, No 2, Oktober 2021. ISSN 1858 -1358, E – ISSN 2684 – 7000

pengembangan SDM secara merata Arbar, T. F. (2021). “Nadiem Blak-Blakan


kepada seluruh karyawan. Soal Kualitas SDM RI, Apa Katanya?”,
https://www.cnbcindonesia.com/ne
Keterbatasan dalam penelitian ini ws/20210203204206-4-
yaitu variabel penelitian yang digunakan. 220886/nadiem-blak-blakan-soal-
Penelitian ini hanya terbatas pada kualitas-sdm-ri-apa-katanya/
pengaruh variabel antara pelatihan dan diakses pada 26 Juni 2021.
pengembangan SDM terhadap kinerja Busono, G. A. (2016). Pengaruh Sistem
karyawan. Selain itu, adanya kemungkinan Pelatihan dan Pengembangan
variabel lain yang menjadi faktor pengaruh Karyawan Terhadap Kinerja
terhadap kinerja karyawan belum Karyawan PT Persada Sawit Mas
diungkapkan. Diharapkan penelitian (PSM) Kecamatan Pampangan
sselanjutnya dapat menambah atau Kabupaten Ogan Komerang Ilir.
membahas variabel lain yang delum Jurnal Ekonomi Dan Perbankan
diungkapkan dalam penelitian ini Syariah (MUQTASHID), 1(1), 81–114.
sehingga dapat memperluas hasil Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis
penelitian untuk kedepannya. Multivariate Dengan Program IBM
SPSS 25 Edisi 9. Semarang: Badan
DAFTAR PUSTAKA Penerbit Universitas Diponegoro
Juliansyah, I., Kosasih Zen, M., &
Adianto, & Sugiyanto. (2019). Pengaruh Kamaruddin, A. (2012). Pengaruh
Pelatihan dan Pengembangan Kerja Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan
terhadap Kinerja Karyawan PT Bank PT Telkom Palembang. Jurnal Ilmiah
Negara Indonesia (Persero) Tbk. Manajemen Bisnis Dan Terapan,
Prosiding Seminar Nasional, 7(4), 10(1), 41–50.
499–509. Lolowang, M. G., Adolfina, & Genita, L.
Aini, T. K. (2017). KINERJA PT. POS (2016). Pengaruh Pelatihan dan
INDONESIA (Studi Kasus Pengembangan Sumber Daya
Pengiriman Paket Pos di Kota Manusia Terhadap Kinerja Karyawan
Pekanbaru ). Jurnal Online Pada PT Berlian Kharisma Pasifik
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Manado. Jurnal Riset Ekonomi
Politik (JOM FISIP), 4(2), 1–15. Manajemen Dan Bisnis (EMBA), 4(2),
Andika, R. (2019). Pengaruh 177–186.
Pengembangan Sumber Daya Maya Rachmatika, S. (2015). Pengaruh
Manusia Terhadap Kinerja Pegawai Evaluasi Pelatihan dan
Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pengembangan Karir Terhadap
Mandiri Mitra Usahakuala Bahorok. Kinerja Pegawai Negeri Sipil Kota
Jurnal Manajemen Tools, 11(2), 127- Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta:
135 Universitas Negeri Yogyakarta.
Anhar, B., Soehardi, S., & Taupiq, A. Monalis, E., Rumawas, W., Tumbel, T. M.,
(2021). Korelasi Gaji, Disiplin Kerja (2020). Pengembangan Sumber Daya
dan Budaya Organisasi terhadap Manusia dan Kepuasan Kerja
Kinerja Karyawan. Jurnal terhadap Kinerja Karyawan.
Manajemen Universitas Productivity, 1(3), 279-284
Mulawarman, 13(1), 81–89. Prayudi, A. (2017). Analisis Pengaruh
https://doi.org/http://dx.doi.org/10. Pengembangan Sumber Daya
29264/jmmn.v13i1.9426 Manusia Terhadap Preestasi Kerja
21 | Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan SDM terhadap Kinerja Karyawan
PT Pos Indonesia Cabang Kota Magelang

Karyawan: Studi Kasus Pada Badan Karakteristik Pekerjaan dan


Usaha Milik Negara. 3(DESEMBER). Pengembangan Sumber Daya
http://jklmii.org Manusia Terhadap Motivasi Kerja dan
Rahinnaya, R., & Surya Perdhana, M. Kinerja Karyawan Sebagai Isu Sentral
(2016). Studi Pada PT. Pos Semarang. Dalam Dunia Usaha (Study Kasus
Diponegoro Journal of Management, pada PT. POS Indonesia (Persero)
5(3), 1–11. http://ejournal- Pamekasan). Journal of Management
s1.undip.ac.id/index.php/dbr and Accounting, 1(2).
Rateb J, W. S., Ghalion R, El-Mashaleh Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Mohammad, Amayreh I, Al-Sayed, N., Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
& Al Balkhi. (2019). The Effects Of Bandung: Alfabeta CV
Training and Motivating Employees Triasmoko, D., Djudi, M., Gunawan, M., &
On Improving Performance of Nurtjahjono, E. (2014). Pengaruh
Construction Companies: The Case Of Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja
Jordan. International Journal of Karyawan (Penelitian pada Karyawan
Information, Business and PT Pos Indonesia (Persero) Cabang
Management, 11(2), 179-211. Kota Kediri). Jurnal Administrasi
Soehardi, S., Permatasari, D. A., & Sihite, Bisnis (JAB), 12( 1).
J. (2020). Pengaruh Pandemik Covid- Wahyuningsih, S. (2019). Pengaruh
19 Terhadap Pendapatan Tempat Pelatihan Dalam Meningkatkan
Wisata dan Kinerja Karyawan Produktivitas Kerja Karyawan. Jurnal
Pariwisata di Jakarta. Jurnal Kajian Warta, 60.
Ilmiah, 1(1), 1–14. Yunita Leatemia, S. (2018). Pengaruh
https://doi.org/10.31599/jki.v1i1.216 Pelatihan dan Pengalaman Kerja
Sumar, S., Soehardi, S., Rony, Z. T., & Terhadap Kinerja Pegawai (Studi
Nurbaiti, B. (2020). Pengaruh pada Kantor Badan Pusat Statistik di
Kompetensi Teknis, Disiplin Dan Maluku), 2(1).
Kompensasi Tidak Langsung
Terhadap Kinerja Anggota Provos
Resimen Iii Pasukan Pelopor Korps
Brimob Polri. Jurnal Ilmiah
Manajemen Ubhara, 2(2), 29–45.
https://doi.org/10.31599/jmu.v2i2.7
65
Supriyadi, S., Widyastuti, T., & Soehardi, S.
(2020). Pengaruh Budaya Organisasi,
Kompetensi Dan Kompensasi
Terhadap Kinerja Pengawas
Ketenagakerjaan Pada Ditjen
Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan Dan K3 Kemnaker
Ri. Jurnal Ilmiah Manajemen
Ubhara, 2(1), 20–29.
https://doi.org/10.31599/jmu.v2i1.73
3
Syaiful. (2018). Analisis Dampak
22 | Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, Volume 3, No 2, Oktober 2021. ISSN 1858 -1358, E – ISSN 2684 – 7000

Anda mungkin juga menyukai