andayanisalis01@gmail.com1 ; heni.hirawati@untidar.ac.id2
ABSTRAK
Dalam mengembangkan kinerja karyawan salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu
dengan mengadakan program pelatihan dan pengembangan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja
karyawan PT Pos Indonesia Cabang Kota Magelang. Penelitian ini merupakan penelitian
asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan di PT Pos Indonesia Cabang.
Metode pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dengan jumlah
responden sebanyak 35 karyawan yang mewakili masing-masing bagian. Teknik analisis
yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda yang diolah menggunakan SPSS 23.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial variabel pelatihan tidak berpengaruh
terhadap kinerja karyawan, sedangkan variabel pengembangan sumber daya manusia secara
parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Variabel pelatihan dan pengembangan
sumber daya manusia secara simultan memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan di PT
Pos Indonesia Cabang Kota Magelang.
ABSTRACT
In developing employee performance, one way that can be done is by holding training and
development programs. This study aims to determine the effect of training and human
resource development on the performance of employees of PT Pos Indonesia branch of
Magelang city. This research is an associative research with a quantitative approach. The
research was conducted at PT Pos Indonesia branch of Magelang city. The sampling
method used random sampling technique with the number of respondents as many as 35
employees representing each section. The analytical technique used is a multiple linier
regression analysis which is processed using SPSS 23. The results show that partially the
training variable has no effect on employee performance, mean while the human resource
development variable partially effects employee performance. Variables of traning and
human resource development simultaneously have an influence on the performance
employees at PT Pos Indonesia branch of Magelang city.
lebih kompleks. Situasi tersebut menuntut menjadi prioritas utama bagi perusahaan.
perusahaan agar mampu bertahan dan Perusahan dapat melakukan perencanaan
bersaing dalam pasar sehingga tidak fungsi SDM sebagai kegiatan awal dari
mengalami kegagalan. Maka, perlu adanya departemen SDM. Melalui kebutuhan
pengelolaan sumber daya manusia dan SDM dalam perusahaan beserta analisis
penerapan sistem yang tepat guna pekerjaan, melakukan perinciaan individu
menjaga keberlangsungan kegiatan sebagai kualifikasi tertentu, proses
operasional suatu perusahaan. Perusahaan rekrutmen, seleksi, dan orientasi sehingga
harus menggunakan sumber daya manusia dapat terkumpul data diri dan preferensi
yang profesional dalam bidang karir karyawan kemudian dilakukan
pekerjaannya. SDM yang dilatih dan proses penilaian kinerja karyawan sebagai
dikembangkan, berguna bagi media feedback yang nantinya digunakan
perkembangan perusahaan dengan hasil sebagai dasar pemberian pelatihan dan
kinerja yang diperoleh dengan baik. pengembangan (Juliansyah et al., 2012).
Pelatihan dan pengembangan SDM
diberikan kepada karyawan agar Dalam mengembangkan kinerja
perusahaan memperoleh karyawan yang karyawan pada perusahaan, salah satu
berpengetahuan, memiliki keterampilan cara yang dapat dilakukan yaitu dengan
dan kemampuan. mengadakan program pelatihan dan
pengembangan (Triasmoko et al., 2014).
Berdasarkan survei yang dilakukan Program pelatihan dan pengembangan
World Bank Enterprise, perusahaan di memiliki peran bagi karyawan yang
Indonesia dalam memberikan pelatihan mengikuti kegiaatan tersebut. Pelatihan
formal memiliki angka presentase kurang dan pengembangan berhubungan
dari 10%. Artinya, perusahaan di langsung dengan karyawan, ketika
Indonesia dinilai masih kurang dalam karyawan sudah mengikuti program
menilai pelatihan kerja untuk kegiatan pelatihan dan pengembangan
pengembangan karyawan. Presentase SDM maka dapat dipastikan karyawan
tersebut menunjukan bahwa Indonesia telah mendapatkan keterampilan yang
dalam mendorong kompetensi karyawan lebih baik dibandingkan karyawan lain
masih rendah dibandingkan dengan yang tidak mengikuti program tersebut
perusahaan di negara tetangga yang lebih (Rahinnaya & Surya Perdhana, 2016).
berperan aktif. Seperti, negara Vietnam Dampak dari karyawan yang telah
dengan 20%, Filiphina 60%, dan Tiongkok mengikuti program pelatihan dan
80%. Padahal, investasi pada pengembangan dengan baik yaitu kinerja
pengembangan SDM khususnya di bidang karyawan yang meningkat. Kinerja
pelatihan merupakan hal penting yang karyawan merupakan faktor keberhasilan
dirumuskan bersama untuk mewujudkan yang diharapkan suatu perusahaan.
SDM Unggul Indonesia Maju yang Banyaknya karyawan yang memiliki
merupakan strategi utama pembangunan kinerja tinggi, akan mempengaruhi
jangka menengah nasional tahun 2020- peningkatan produktivitas perusahaan
2024. secara menyeluruh sehingga perusahaan
menjadi berkembang dan bertahan
SDM yang memiliki kualitas ditengah persaingan global yang semakin
merupakan keunggulan bersaing bagi kompetitif (Adianto & Sugiyanto, 2019).
perusahaan. Manajemen perusahaan
harus melakukan pengelolaan SDM yang
13 | Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan SDM terhadap Kinerja Karyawan
PT Pos Indonesia Cabang Kota Magelang
karyawan sehingga kuantitas dan kualitas pencapaian atas hasil kerja karyawan
menjadi lebih baik. Hal ini terjadi karena dalam melaksanakan pekerjaan yang
karyawan memiliki keterampilan baik diberikan berdasarkan pengetahuan,
human skill, managerial skill, dan pengalaman, kecakapan, kepribadian, dan
technical skill yang semakin baik (Prayudi, waktu yang diukur dengan
2017). Dengan demikian, pengembangan mempertimbangkan kuantitas, kualitas,
SDM dapat menciptakan karyawan yang dan ketepatan waktu. Dengan adanya
memiliki kualifikasi dan kompetensi kinerja, dapat menunjukan tingkat
sesuai dengan standar yang ditetapkan kemampuan karyawan dalam
serta karyawan memiliki keterampilan menyelesaikan pekerjaan yang diberikan.
yang lebih mumpuni dalam melaksanakan Kinerja juga merupakan fungsi dari dikap,
pekerjaannya. tindakan, dan kompetensi yang
menunjukan tingkat keberhasilan yang
Menurut Malayu S. P Hasibuan dicapai suatu perusahaan (Rahinnaya &
dalam (Busono, 2016) terdapat jenis-jenis Surya Perdhana, 2016). Apabila kinerja
pengembangan SDM antara lain: karyawan baik, maka kinerja perusahaan
1. Pengembangan secara informal, yaitu diharapkan semakin baik. Kinerja
usaha dan keinginan individu dari karyawan juga dipengaruhi oleh
karyawan untuk melatih dan kompetensi teknis dan non teknis di
mengembangkan individu dengan bidang pelatihan dan pengembangan
mempelajari referensi yang berkaitan Sumber Daya Manusia (Sumar et al.,
dengan pekerjaannya. 2020) (Supriyadi, et al., 2020) (Soehardi,
2. Pengembangan secara formal, yaitu Permatsari, et al., 2020) .
karyawan yang mendapatkan tugas
untuk mengikuti program pelatihan Indikator kinerja karyawan menurut
pendidikan yang dilakukan oleh Mangkunegara dalam (Maya Rachmatika,
perusahaan maupun dilakukan oleh 2015) dapat diukur yaitu:
lembaga lain. 1. Kuantitas Kerja,
2. Kualitas Kerja,
Indikator pengembangan SDM 3. Kerjasama,
dalam penelitian ini menurut (Syaiful, 4. Tanggungjawab,
2018) yaitu sebagai berikut: 5. Inisiatif.
1. Pelatihan,
2. Pengalaman Kerja, Kerangka Penelitian
3. Penguasaan Tekhnologi,
4. Pendidikan.
Kinerja Karyawan
besar dari ttabel sebesar 0,3202 (5,800 > dengan asumsi bahwa variabel yang
0,3202) dan memiliki nilai sign < 0,05 lainnya memiliki nilai tetap.
(0,00 < 0,05), maka variabel
pengembangan sdm berpengaruh positif Koefisien Determinasi
dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Tabel 4. Uji Koefisien Determinasi
Uji Analisis Regresi