e-ISSN : 2527-4783
Jurnal STEI Ekonomi (JEMI)
Bagian Pengelola Jurnal dan Publikasi (BPJP) Volume 30 Number 02 (Desember 2021)
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Jakarta https://doi.org/10.36406/jemi.v30i02.469
Submitted : 01 Oktober 2021 Revision : 14 Desember 2021 Published: 23 Desember 2021
I. PENDAHULUAN
Pada era globalisasi saat ini terjadi persaingan yang cukup ketat dimana menuntut organisasi untuk
beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang semakin kompetitif antar organisasi. Oleh karena itu
lembaga organisasi dituntut untuk melakukan peningkatan strategi agar dapat bersaing dan mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Salah satu cara dalam mencapai tujuan organisasi yaitu dengan cara
meningkatkan kapabilitas dari sumber daya manusia yang dimiliki organisasi tersebut. Makadari itu
diperlukan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dalam penanganan dan pendekatan yang
tepat kepada para pegawai karena manusia memiliki karakter sifat yang berbeda. Hal ini dilakukan karena
mengingat sumber daya manusia memegang peran yang sangat penting dalam pencapaian tujuan lembaga
organisasi. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat dari Astuti & Minarsih (2018) bahwa dalam
pencapaian tujuannya lembaga organisasi harus bisa memaksimalkan kinerja dari sumber daya manusia
yang dimilikinya.
Dalam mendapatkan kinerja karyawan yang optimal, maka perusahaan harus mampu mengelola
sumber daya manusia sebaik mungkin agar karyawan dapat mengerjakan tugasnya dengan baik dan
menghasilkan hasil yang maksimal. Namun dalam realitanya, manajemen perusahaan tentu akan
menjumpai berbagai permasalahan yang dapat menganggu kinerja karyawan. Oleh karena itu, manajemen
perusahaan dituntut untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menjadi pemicu dari tinggi rendahnya
kinerja seorang karyawan serta membuat kebijakan seperti apa yang dibutuhkan oleh perusahaan agar
kinerja karyawannya dapat berjalan dengan maksimal sesuai harapan perusahaan (Astuti & Minarsih,
2018). Kinerja merupakan sebuah hasil kerja dari seseorang pekerja, keseluruhan proses dari sebuah
organisasi atau manajemen yang dimana hasil dari pekerjaaan tersebut dapat ditunjukan secara konkrit,
dapat diukur dan dapat dibandingkan dengan hasil kerja sebelumnya atau standar yang telah ditentukan
(Karyono & Gunawan, 2021).
Keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan kinerja karyawan salah satu faktornya ditentukan oleh
pengelolaan sumber daya manusia yang berbakat, dimana diatur dalam bidang pengelolaan manajemen
sumber daya manusia yang secara khusus mempelajari hubungan dan peran manusia dalam
pengorganisasian perusahaan atau yang sering disebut manajemen talenta. Manajemen Talenta bukan hanya
sekedar proses tunggal atau program pengembangan berjalan, melainkan mencakup serangkaian proses
(Savitri & Suherman, 2018).
Melalui manajemen talenta perusahaan berupaya untuk mengembangkan serta meningkatkan kinerja
karyawan mereka selaku sumber daya manusia untuk tujuan perusahaan yang lebih baik. Menurut (Astuti
& Minarsih 2018), manajemen talenta merupakan suatu proses untuk memastikan suatu perusahaan mengisi
posisi kunci pemimpin masa depan dan posisi yang mendukung kompentesi inti perusahaan. Sehingga
Manajemen talenta sebagai proses yang dilakukan oleh manajemen perusahaan yang mengelola talenta agar
mereka dapat kompetitif dengan perusahaan lain. Manajemen talenta ini terdiri dari berbagai proses atau
faktor yakni perekrutan, pelatihan, kompensasi, dan kompetensi. Apabila manajemen talenta dilakukan
dengan baik maka tujuan organisasi baik organisasi swasta maupun organisasi publik dapat tercapai sesuai
dengan harapan dan tujuan yang ditetapkan.
Pada masa rekrutmen, perusahaan melalui bagian departemen sumber daya manusia biasanya
melakukan seleksi dan penjaringan yang lebih bercermin pada latar belakang pendidikan serta pengalaman
dari para pelamar. Melalui sistem manajemen talenta inilah para karyawan tersebut akan mendapatkan
pelatihan sumber daya manusia. Adanya rekrutmen berbasis keterampilan, skill maupun hal-hal lainnya
yang terkait untuk pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia tersebut guna mencapai target dan
tujuan dari organisasi atau perusahaan menurut (Savitri & Suherman, 2018). Proses rekruitmen sangat
penting karena kualitas sumber daya manusia organisasi, tergantung pada kualitas rekruitmen sehingga
organisasi ini dituntut untuk mengelolah dan menyeleksi para calon karyawan sehingga mendapatkan calon
karyawan dengan kualitas baik mampu melaksanakan tugas demi memberikan hasil kinerja yang baik.
Kemudian setelah perekruitan perusahaan harus melatih sehingga karyawan paham betul akan
perusahaan. Pelatihan sendiri menurut Mangkunegara dalam Azlansyah (2019) pelatihan adalah suatu
proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana
pegawai non-managerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan terbatas. Dengan
adanya program pelatihan yang berjalan dengan baik dapat bertujuan untuk memperbaiki penguasaan
berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu untuk kebutuhan sekarang yang dibutuhkan
oleh organisasi agar meningkatkan kinerja karyawan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur.
Perusahaan harus memiliki karyawan yang memiliki kompetensi. Menurut Wibowo dalam Nurwanti (2019)
kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan sesuatu pekerjaan atau tugas
yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh
pekerjaan tersebut. Dengan adanya kompetensi yang dimiliki oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Jawa Timur, kompetensi memberikan pengetahuan dan keterampilan sehingga karyawan dapat mampu
memenuhi kinerja.
Selain perekrutan, pelatihan, dan kompetensi, dalam manajemen talenta juga terdapat kompensasi.
Menurut Hasibuan (2016) kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung
atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.
Berdasarkan data dari Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur kompensasi sudah dijalankan
tetapi belum meningkatkan kinerja karyawan oleh karena itu perusahaan harus memberikan kompensasi
sesuai dengan bidang dan talenta yang dimiliki oleh karyawan serta, perusahaan harus memperhitungkan
kompensasi yang harus diberikan kepada karyawan yang memiliki loyalitas terhadap perusahaan sehingga
karyawan tersebut dapat bertahan dan meningkatkan kinerja sehingga mencapai kualitas kerja yang
diharapkan oleh perusahaan.
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provisi Jawa Timur merupakan salah satu organisasi publik
dalam bidang kepegawaian. Sebagai instansi pemerintah yang khusus menangani masalah kepegawaian,
BKD Provinsi Jatim memiliki peran dan tanggung jawab dalam pengembangan dan pengawasan Pegawai
Negeri Sipil (PNS) khususnya yang ada di wilayah Jatim. Manajemen talenta yang ada pada Badan
Kepegawaian Daerah merupakan sebuah proses komprehensif dan dinamis untuk mengelola dan
mengembangkan sekumpulan manusia yang memiliki potensi terbaik sesuai jabatan yang dipangku atau
dituju dalam organisasi melalui pengembangan yang searah dan terintegrasi. Hal ini bertujuan memastikan
tersedianya pasokan talenta untuk menyelaraskan orang yang tepat dengan pekerjaan yang tepat pada waktu
sesuai berdasarkan strategi organisasi. Berdasarkan data jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah dari tahun
2019 hingga tahun 2021. Dengan adanya peningkatan jumlah tersebut mereka dapat memastikan
tersedianya pasokan talenta untuk menyelaraskan orang yang tepat dengan pekerjaan yang tepat
berdasarkan strategi organisasi.
Dimasa pandemi saat ini Badan Kepegawaian Daerah khususnya dalam manajemen talenta dituntut
untuk mencari alternatif cara dalam mempertahankan peran talenta (Talent War). Dimana situasi ketika
instansi saling berlomba mengalahkan pesaing mereka untuk memperoleh talenta yang terbaik yang ada
pada pasar tenaga kerja. dengan demikian, intansi harus melakukan yang terbaik untuk meningkatkan
kesediaan karyawannya untuk bertahan di lembaga organisasi tersebut dengan mengembangkan
manajemen talenta terhadap kinerja karyawannya sehingga berjalan sesuai visi dan misi perusahaan yang
berdasarkan faktor-faktor seperti rekruitmen, pelatihan, kompetensi dan kompensasi.
Berdasarkan uraian tersebut maka tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui Pengaruh Rekruitmen,
Pelatihan, Kompetensi, dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan pada Badan Kepegawaian Daerah
Provisi Jawa Timur.
Kemudian menurut Mangkunegara dalam Azlansyah (2019) pelatihan adalah suatu proses
pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana pegawai non-
managerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan terbatas. Sedangkan menurut
Kaswan dalam Azlansyah (2019) pelatihan adalah proses meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
karyawan.
Kompetensi menurut Wibowo dalam Nurwanti (2019) kompetensi adalah suatu kemampuan untuk
melaksanakan atau melakukan sesuatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan
pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Sedangkan menurut
Priansa dalam Nurwanti (2019) kompetensi merupakan kapasitas yang ada pada seseorang yang bisa
membuat orang tersebut mampu memenuhi apa yang diisyaratkan oleh pekerjaan dalam suatu organisasi
sehingga organisasi tersebut mampu mencapai hasil yang diharapkan
Selain rekruitmen, pelatihan dan kompetensi, dalam manajemen talenta juga terdapat kompensasi.
Menurut Hasibuan (2009) kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung
atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.
Sedangkan Sinambela dalam Hasibuan (2009) menyampaikan kompensasi adalah total dari semua hadiah
yang diberikan organisasi kepada pegawai sebagai imbalan atas jasa yang mereka berikan kepada
organisasi. Sedangkan menurut Dessler (2015) kompensasi karyawan adalah meliputi semua bentuk
pembayaran yang diberikan kepada karyawan dan timbul dari hubungan kerja mereka.
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal dengan menggunakan
teknik pembobotan skala (Likert). Skala Likert adalah suatu ukuran yang digunakan untuk mengukur
pendapat atau persepsi seseorang dalam menanggapi suatu fenomena (Sugiyono, 2014:93). Skala ini
banyak digunakan karena mudah dibuat, bebas menyatakan penyataan relevan, realibitas yang tinggi dan
aplikatif pada berbagai aplikasi.
Uji Outlier
Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh
dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai eskim (Hair, 1998 dalam Garson, 2016).
Uji terhadap outliers multivariate dilakukan dengan menggunakan jarak Mahalanobis pada tingkat p < 1%.
Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan χ2 (chi kuadrat) pada derajat bebas sebesar jumlah
variabel yang digunakan dalam penelitian.
loading (original sample) lebih besar >0,05 dan atau signifikan (Nilai T-Statistic lebih dari nilai Z α = 0,05
(5%) = 1,96 ), sehingga hasil estimasi seluruh indikator telah memenuhi Convergen vailidity atau
validitasnya baik.
Selain menguji indikator menggunakan convergent validity, pengujian dapat dilakukan
menggunakan discriminant validity. Discriminant Validity setiap indikator bisa dilihat pada crossloading.
Cara lain untuk menilai discriminant validity dapat dilakukan melalui proses pembandingan antara nilai
root of average variance extracted (AVE) variabel dengan nilai korelasi antara variabel. Sebuah variabel
dapat dikatakan memiliki discriminant validity yang baik ketika nilai AVE lebih besar daripada nilai
korelasinya (0.5) (Ghozali, 2008). Berikut tabel average variance extracted dari tiap variabel:
Tabel 6. R-Square
Variabel Composite Reliability
Rekruitmen
Kompetensi
Kompensasi
Pelatihan
Kinerja Karyawan 0.865240
Sumber: Data diolah, 2021.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai R2 yaitu sebesar 0.865240 . Hal ini dapat
diinterpretasikan bahwa model mampu menjelaskan fenomena Kinerja Karyawan yang dipengaruhi oleh
variabel bebas antara lain, Rekruitmen, Pelatihan ,kompensasi dan kompetensi. Variabel sebesar 86,52 %.
Sedangkan sisanya sebesar 13,48 % dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini (selain Rekruitmen,
Pelatihan ,kompensasi dan kompetensi).
Kemudian selain diketahui nilai R2, korelasi penelitian bisa diketahui dari besarnya Q2 atau Q-
Square predictive relevance untuk model struktural, yaitu untuk mengukur seberapa baik nilai observasi
yang dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya. Nilai Q-square > 0 menunjukkan model
memiliki predictive relevance; sebaliknya jika nilai Q-Square ≤ 0 menunjukkan model kurang memiliki
predictive relevance.
Pada penelitian ini, karena variabel endogennya sebanyak satu buah, maka R-squarenya juga
sebanyak satu buah, jadi besarnya nilai Q2 akan sama dengan nilai R-square.
Dari hasil perhitungan Q2 dengan hasil 0.675137, maka dapat disimpulkan model penelitian dapat
dikatakan memenuhi predictive relevance.
4.3. Pembahasan
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan metode resampling boostrrap. Penerapan
metode resampling dilakukan karena data terdistribusi bebas, tidak memerlukan asumsi distribusi normal,
serta tidak memerlukan sampel yang besar (direkomendasikan sampel minimum 30). Pengujian dilakukan
dengan uji t, bilamana diperoleh hasil p ≤ 0,05 (Alpha 5%) maka disimpulkan signifikan dan sebaliknya.
Berikut tabel inner weight path coefficient:
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hipotesis yang menyatakan Rekruitmen berpengaruh
positif terhadap Kinerja karyawan dapat diterima, dengan path coefficients sebesar 0,284539, dan nilai T-
statistic sebesar 2,627114 lebih besar dari nilai Z α = 0,05 (5%) = 1,96, maka Signifikan (positif)
Kemudian hipotesis yang menyatakan Pelatihan berpengaruh positif terhadap Kinerja karyawan
dapat diterima, dengan path coefficients sebesar 0,403757, dan nilai T-statistic sebesar 3,290797 lebih besar
dari nilai Z α = 0,05 (5%) = 1,96, maka Signifikan (positif)
Selanjutnya hipotesis yang menyatakan Kompensasi berpengaruh positif terhadap Kinerja karyawan
tidak dapat diterima, dengan path coefficients sebesar 0,047907, dan nilai T-statistic sebesar 0,542751
lebih kecil dari nilai Z α = 0,05 (5%) = 1,96 , maka tidak Signifikan (positif)
Dan hipotesis yang menyatakan Kompetensi berpengaruh positif terhadap Kinerja karyawan dapat
diterima, dengan path coefficients sebesar 0,249677, dan nilai T-statistic sebesar 3,469266 lebih besar dari
nilai Z α = 0,05 (5%) = 1,96, maka Signifikan (positif)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa rekruitmen berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan pada Dinas Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur. Sehingga hipotesis 1
yang menyatakan bahwa Rekruitmen berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada
Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur dapat diterima. Hasil ini dapat diartikan bahwa rekruitmen yang
meliputi dasar perekrutan, sumber perekrutan (sumber internal dan eksternal), dan metode perekrutan
(metode tertutup dan terbuka) sehingga mampu memberikan dampak yang signifikan terhadap tingkat
kinerja karyawan. Dengan adanya rekruitmen akan menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang
professional sesuai dengan keahliannya dan mampu meningkatkan kinerja karyawan baik secara individu
maupun kinerja tim. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lina (2020) bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan rekrutmen terhadap kinerja karyawan PT Tata Karya Sentosa.
Sesuai juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2016) bahwa rekruitmen berpengaruh positif
pada kinerja karyawan di Koperasi Serba Usaha Srikandi. Kemudian didukung oleh penelitian Aziz et al.
(2017) yang menyimpulkan bahwa rekruitmen berpengaruh pada kinerja karyawan di PT Indonesia Asahan
Alumunium. Selanjutnya Rafii & Andri (2015)melakukan penelitian serupa yang hasilnya menemukan
bahwa rekruitmen berpengaruh terhadap kineja karyawan pada PT Bank Riaukepri Pekanbaru.
Hasil selanjutnya Pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Dinas
Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur. Sehingga hipotesis 2 yang menyatakan bahwa pelatihan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur
dapat diterima. Hal ini dapat diartikan bahwa pelatihan yang meliputi materi yang dibutuhkan, metode yang
digunakan, peserta pelatihan, kemampuan instruktur pelatihan, dan evaluasi pelatihan mampu memberikan
dampak yang baik bagi kinerja karyawan. Dalam hal ini pelatihan sangat berperan penting dalam
meningkatkan kinerja karyawan, karena dengan adanya pelatihan sebagai proses pengembangan diri kepada
karyawan agar bisa bekerja lebih terampil dan meningkatkan pengetahuan maupun keahlian yang dimiliki.
Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Safitri (2019) bahwa terdapat pengaruh
positif pelatihan terhadap kinerja karyawan PT Batam. Kemudian juga sesuai dengan yang dilakukan oleh
Marjaya & Pasaribu (2019) bahwa pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
PDAM Tirta Deli Kabupaten Deli Serdang. Kemudian didukung oleh penelitian Anggraeni (2018) yang
menyimpulkan bahwa pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada LPD
Kabupaten Buleleng.
Kemudian Kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Dinas
Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur. Sehingga hipotesis 3 yang menyatakan bahwa kompensasi
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa
Timur tidak dapat diterima. Hal ini dapat diartikan bahwa kompensasi yang meliputi kompensasi langsung
seperti gaji, upah, dan insentif maupun kompensasi tidak langsung seperti tunjangan hari raya, uang
pensiun, dan tunjangan BPJS belum mampu memberikan dampak pada kinerja karyawan. Dalam hal ini
kompensasi belum memiliki peran penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. Para karyawan
beranggapan bahwa dengan adanya kompensasi diatas belum mampu memberikan kepuasan kompensasi
yang diberikan. Hal ini belum sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Fauzi (2014),
Arifudin (2019), Nugraha & Tjahjawati (2017) dan Pratama et al. (2015)yang hasilnya menemukan bahwa
kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebuah perusahaan.
Dan yang terakhir Kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi JawaTimur. Sehingga hipotesis 4 yang menyatakan bahwa kompetensi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Badan Kepegawaian Dearah Provinsi Jawa Timur
dapat diterima. Hal ini dapat diartikan bahwa kompetensi yang meliputi keyakinan dan nilai-niali,
keterampilan, dan pengalaman mampu memberikan dampak yang baik terhadap kinerja karyawan. Dalam
hal ini kompetensi sangat berperan penting dalam meningkatkan kinerja karyawan, karena kompetensi
merupakan salah satu bentuk penilaian yang positif terhadap kinerja karyawan atas kompetensi yang
dimilikinya.Kompetensi bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan keterampilan yang dimiliki
dalam melaksanakan pekerjaaan. Sehingga dapat berpengaruh positif terhadap meningkatkan kinerja
karyawan. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Atausur & Ariyanto (2015)
bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan kompetensi terhadap kinerja karyawan PT Adaro Energy
Tbk. Juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sutedjo (2013) bahwa kompetensi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan borongan yang bekerja di PT Inti Kebun Sejahtera. Kemudian
didukung oleh penelitian Winanti (2017) yang menyimpulkan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap
kinerja karyawan di PT Frisian Flag Indonesia Wilayah Jawa Barat. Selanjutnya Pramularso (2018)
melakukan penelitian serupa yang hasilnya menemukan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kinerja
karyawan CV Inaura Anugerah Jakarta
Apabila hasil penelitian ini dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu, variabel rekruitmen,
pelatihan dan kompetensi memiliki hasil yang sama dengan penelitian terdahulu dimana memiliki pengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan. Namun berbeda hasil dengan variabel kompensasi, dimana penelitian
terdahulu memiliki hasil bahwa kompensasi berpengaruh pada kinerja karyawan. Sedangkan hasil
penelitian saat ini menemukan bahwa kompensasi belum mampu mempengaruhi kinerja karyawan.
V. SIMPULAN
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Adanya Rekruitmen yang dijalankan dengan baik sehingga mampu meningkatkan kinerja karyawan
pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur
2. Adanya Pelatihan yang dijalankan dengan baik mampu meningkatkan kinerja karyawan pada Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur
3. Kompensasi yang sudah dijalankan belum mampu meningkatkan kinerja karyawan pada Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur
4. Adanya Kompetensi yang berjalan dengan baik mampu meningkatkan kinerja karyawan pada Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur.
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka terdapat beberapa saran yang diberikan untuk dijadikan bahan
pertimbangan sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada Dinas Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur untuk mempertahankan dan
juga meningkatkan rekruitmen hal itu dapat mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan.
2. Diharapkan kepada Dinas Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur untuk mempertahankan dan
meningkatkan pelatihan hal itu dapat mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan.
3. Diharapkan kepada Dinas Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur untuk lebih memperhatikan
kompensasi yang diberikan kepada karyawan agar karyawan mampu bekerja dengan baik dan
memberikan motivasi terhadap kinerja karyawan.
4. Diharapkan kepada Dinas Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur untuk mempertahankan dan
meningkatkan kompetensi hal itu dapat mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, N. W. E. S. 2018. Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Lembaga Pengkreditan
Desa (LPD) Kabupaten Buleleng. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, 10(2).
Arifudin, O. 2019. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT Global Media. Jurnal Ilmiah
MEA (Manajemen, Ekonomi, Dan Akuntansi), 3(2).
Astuti, & Minarsih. 2018. Pengembangan Manajemen Talenta Terhadap Kualitas Pelayanan Dengan
Kinerja Karyawan Sebagai Variabel Intervening Di BRT Trans Semarang “PT. Matra Semar
Semarang. Journal Of Management, 4(4).
Atausur, I., & Ariyanto, E. 2015. Pengaruh Kompetensi dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan PT
Adaro Energy Tbk. Telaah Bisnis, 16(2).
Aziz, T. A., Maarif, S., & Sukmawati, A. 2017. Pengaruh Rekrutmen dan Seleksi Terhadap Kinerja. Jurnal
Aplikasi Bisnis Dan Manajemen, 3(2).
Azlansyah. 2019. Pengaruh Pelatihan dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Huki Cabang
Medan. Doctoral Dissertation, Universitas Medan Area.
Dessler. 2020. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 16. Salemba Empat.
Fauzi, U. 2014. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Trakindo Utama Samarinda.
E-Journal Ilmu Administrasi Bisnis, 2(3).
Garson, D. 2016. Partial Least Square: Regression & Structural Equation Models. Statistical Associates
Publishing.
Ghozali, I. 2008. Structural Equation Modelling. Universitas Diponegoro.
Hasibuan, M. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Bumi Aksara.
Hasibuan, M. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara.
Karyono, & Gunawan. 2021. Pengaruh Pelatihan Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt.
Asahi Forge Indonesia. IKRA-ITH EKONOMIKA, 4(2).
Lina, R. 2020. Pengaruh Rekrutmen Terhdap Kinerja Karyawan. Scientific Journal Of Reflection:
Economic, Accounting, Management and Business, 3(3).
Marjaya, I., & Pasaribu, F. 2019. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Pelatihan Terhadap Kinerja.
Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 2(1).
Nugraha, A., & Tjahjawati, S. S. 2017. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Riset
Bisnis Dan Investasi, 3(3).
Nurwanti. 2019. Pengaruh Kompensasi Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Citra
Utama Di Pangalengan Kabupaten Bandung. Doctoral Dissertation, Perpustakaan Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Unpas Bandung.
Pramularso, E. Y. 2018. Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan CV Inaura Anugerah Jakarta.
Widya Cipta - Jurnal Sekretari Dan Manajemen, 11(1).
Pratama, S. A., Hakam, M. S., & Nurtjahjono, G. E. 2015. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi pada karyawan PT. Asuransi Jiwasraya persero regional office Malang). Jurnal
Administrasi Bisnis, 25(1).
Rafii, M., & Andri, S. 2015. Pengaruh Rekrutmen dan Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT Bank Riaukepri Pekanbaru. JOM FISIP, 2(1).
Safitri, D. E. 2019. Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan. DIMENSI, 8(2).
Savitri, & Suherman. 2018. Pengaruh Manajemen Talenta Terhadap Kinerja Pegawai UBP Karawang.
BUANA ILMU, 2(2).
Siagian, L. 2020. Pengaruh Manajemen Talenta Terhadap Kinerja Karyawan PT Perkebunan Nusantara II
(Pesero Medan).
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Sutedjo, A. S. 2013. Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Kinerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT Inti
Kebun Sejahtera. BISMA (Jurnal Bisnis Dan Manajemen), 5(2).
Sutrisno, E. 2016 Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana.
Wati, R. 2020. Analisis Proses Rekrutmen dan Seleksi Terhadap Kinerja Pegawai BPJS Kesehatan Kantor
Wilayah Aceh.
Winanti, M. B. 2017. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan (Survei Pada PT Frisian Flag
Indonesia Wilayah Jawa Barat). Majalah Ilmiah UNIKOM, 7(2).
Wulandari, R. 2016. Pengaruh Rekrutmen, Seleksi, dan Penempatan Karyawan Terhadap Kinerja
Karyawan. Jurnal Ilmiah Dan Riset Manajemen, 5(4).