Anda di halaman 1dari 13

Nama : Nurmala Erlyawati

NPM : 20012010324
MATKUL : METODOLOGI PENELITIAN A

TUGAS 2 :
JURNAL “PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
TERHADAP KINERJA PEGAWAI PT. INDOJAYA AGRINUSA”

1. Landasan Teori

Menurut Almasdi (2006:17) sumber daya manusia adalah kekuatan daya pikir dan
karya manusia yang masih tersimpan di dalam dirinya yang perlu dibina dan digali serta
dikembangkan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan kehidupan
masyarakat.
Hasibuan (2001:244) mengatakan bahwa sumber daya manusia adalah kemampuan
terpadu dari daya pikir dan fisik yang dimiliki individu.
Yuli (2005:73) pengembangan merupakan suatu proses pendidikan jangka panjang
yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir di mana karyawan
manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis guna mencapai tujuan
yang umum.
Handoko (1996:104) mengatakan bahwa pengembangan sumber daya manusia mempunyai
ruang lingkup yang lebih luas dalam upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan
pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian sebagai upaya persiapan para
karyawan untuk memegang tanggung jawab pekerjaan di waktu yang akan datang.
Notoatmodjo (1998:2) ada dua pengertian pengembangan sumber daya manusia. Secara
makro, pengembangan sumber daya manusia (human resources development) adalah suatu
proses peningkatan kualitas atau kemampuan manusia dalam rangka mencapai suatu tujuan
pembangunan bangsa. Secara mikro, pengembangan sumber daya manusia adalah suatu proses
perencanaan pendidikan, pelatihan dan pengelolaan tenaga atau karyawan untuk mencapai suatu
hasil optimal yang dapat berupa jasa maupun benda atau uang.
Handoko (1996:103) ada dua tujuan utama program pelatihan dan pengembangan
karyawan. Pertama, penelitian dan pengembangan dilakukan untuk menutup “gap” antara
kecakapan dan kemampuan karyawan dengan permintaan jabatan. Kedua, program- program
tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja karyawan dalam
mencapai sasaran- sasaran kerja yang telah ditetapkan.
Mangkunegara (2001), definisi kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Rivai (2005:15) ada beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian kinerja. Osborn
(1991) mengatakan bahwa kinerja adalah sebagai kualitas dan kuantitas dari pencapaian tugas-
Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli – Desember 2017) 1
tugas, baik yang dilakukan individu, kelompok maupun perusahaan. Casio (1992) menyebutkan
kinerja adalah merujuk kepada pencapaian tujuan karyawan atas tugas yang diberikan.
Simamora (2005:120) adalah tingkat terhadap mana para pegawai mencapai persyaratan-
persyaratan pekerjaan.
Mangkunegara (2001), definisi kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Kerangka Berpikiri
Gambar 1.
Kerangka Berpikir
Pengembangan
Sumber Daya Kinerja Pegawai

1. Secara parsial, varibel pendidikan dan pelatihan, kegiatan non-diklat, promosi dan motivasi
berpengaruh nyata terhadap kinerja karyawan
2. Secara serempak varibel pendidikan dan pelatihan, kegiatan non-diklat, promosi dan
motivasi berpengaruh nyata terhadap kinerja karyawan.

2 Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli – Desember 2017)


PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PT. INDOJAYA AGRINUSA
Maludin Panjaitan
Fakultas Ekonomi - Universitas Methodist Indonesia
Email : maludinp@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengembangan sumber daya
manusia terhadap kinerja pegawai pada PT. Indojaya Agrinusa
Analisa korelasi product moment diketahui bahwa terdapat pengaruh positif antara
pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai dengan korelasi sebesar 0,54.
Berdasarkan interpretasi tersebut maka pengaruh pengembangan sumber daya manusia terhadap
kinerja pegawai pada kategori sedang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa telah terjadi
pengaruh positif antara pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai pada PT.
Indojaya Agrinusa. Hasil uji signifikan, diperoleh t-hitung sebesar 5,8448. Selanjutnya harga t-
hitung tersebut dibandingkan dengan harga t-tabel dengan tingkat kesalahan 5% dan dk=83,
maka diperoleh nilai t-tabel berada diantara 2,000 dan 1,980. Dengan demikian dapat dilihat
bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel dan t-hitung berada pada daerah Ha (hipotesa alternatif).
Jadi kesimpulannya koefisien korelasi antara pengembangan sumber daya manusia terhadap
kinerja pegawai sebesar 5,8448 adalah signifikan dan Hipotesa Alternatif diterima, artinya
koefisien tersebut dapat digeneralisasikan atau dapat berlaku pada populasi di mana sampel
yang 85 orang diambil. Perhitungan koefisien determinant diperoleh bahwa terdapat pengaruh
pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai yakni sebesar 29,16%. Dan
sisanya sebesar 70,84% dipengaruhi oleh faktor lain di luar daripada penelitian ini.
Kata Kunci : Sumber Daya Manusia, Kinerja.
PENDAHULUAN membentuk kemampuan baru jika
Latar Belakang. pindah bidang kerjanya.
Program pengembangan sumber daya PT.Indojaya Agrinusa adalah
manusia diperlukan untuk setiap perusahaan yang bergerak di bidang
pegawai/petugas baik pada saat awal pakan ternak ayam.Dan di dalam
memasuki sebuah perusahaan maupun kegiatan perusahaan proses
secara berkelanjutan mengikuti tuntutan pengembangan karyawan sering hanya
pekerjaan. Pelatihan diawal pekerjaan berlaku bagi karyawan yang lama
bertujuan meningkatkan kompetensi bekerja dan tidak melihat prestasi dari
yang harus dimiliki tenaga teknik, yang karyawan tersebut. Dan juga dalam hal
merupakan persyaratan yang ditetapkan melakukan mutasi kepada karyawan
oleh perusahaan. Pelatihan lanjutan hanya berdasarkan keinginan pemimpin,
dimaksudkan untuk meningkatkan dan tidak melihat hasil kinerja
kompetensinya ke jenjang keahlian yang karyawannya sehingga mutasi dianggap
lebih tinggi dibidangnya atau sebagai keterpaksaan maka azas “The
penyesuaian apabila ada teknologi baru Right Man and The Right Place” tidak
yang harus ditangani dibidangnya atau tercipta di dalam perusahaan.
Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli – Desember 2017) 3
. akan mendorong kinerja sumber daya
Setiap organisasi peranan sumber manusia secara keseluruhan, yang
daya manusia sangatlah penting. Namun direkflesikan dalam kenaikan
demikian, tentulah yang diharapkan produktifitas.
adalah sumber daya manusia yang
berkualitas, dalam artian memiliki Perumusan Masalah.
kemampuan dan kecakapan serta Berdasarkan latar belakang masalah
keterampilan dalam melaksanakan tugas yang telah diuraikan diatas, maka
sehingga pelayanan dapat penulis merumuskan masalah penelitian
diselenggarakan dengan tertib dan yang akan dilakukan adalah sebagai
lancar. Sorotan terhadap sumber daya berikut : “Seberapa besar Pengaruh
manusia yang dimiliki organisasi tidak Pengembangan Sumber Daya Manusia
hanya ditujukan pada pemanfaatannya terhadap Kinerja Pegawai pada PT.
secara optimal, akan tetapi juga pada Indojaya Agrinusa?”
pengembangannya, perlakuannya, serta Tujuan Penelitian.
estafet penggantiannya. Maka dalam Adapun tujuan penelitian ini adalah
rangka peningkatan efisiensi kerja, untuk mengetahui pengaruh
perhatian utama ditujukan pada pengembangan sumber daya manusia
pengembangannya. Pengembangan terhadap kinerja pegawai pada PT.
sumber daya manusia dalam organisasi Indojaya Agrinusa.
merupakan hal yang perlu mendapat
perhatian, karena melalui pengembangan Tinjauan Pustaka
sumber daya manusia maka diharapkan Pengembangan Sumber Daya
kinerja daripada orang-orang yang Manusia.
berada di dalam organisasi tersebut Menurut Almasdi (2006:17) sumber
tercapai dengan baik. daya manusia adalah kekuatan daya pikir
Pengelolaan sumber daya manusia dan karya manusia yang masih tersimpan
terkait diperlukan untuk mempengaruhi di dalam dirinya yang perlu dibina dan
kinerja organisasional dan tidak hanya digali serta dikembangkan untuk
terbatas pada pegawai operasional dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi
semata, namun juga meliputi tingkatan kesejahteraan kehidupan masyarakat.
manajerial. Perumusan wewenang dan Hasibuan (2001:244) mengatakan
tanggung jawab yang harus dicapai bahwa sumber daya manusia adalah
pegawai harus ditetapkan dengan standar kemampuan terpadu dari daya pikir dan
atau tolak ukur yang telah disepakati fisik yang dimiliki individu. Sumber
oleh bawahan dan atasan. Bawahan daya manusia dipandang sebagai
bersama atasan masing-masing dapat kemampuan yang dimiliki manusia
menetapkan sasaran kerja dan standar untuk didayagunakan untuk menjalankan
kinerja yang harus dicapai serta menilai suatu organisasi atau urusan sehingga
hasil-hasil yang sebenarnya dicapai pada berdayaguna atau berhasilguna. Ini
akhir kurun waktu tertentu. Peningkatan berarti bahwa manusia memiliki
kinerja karyawan secara perorangan kemampuan yang perlu dikembangkan
4 Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli – Desember 2017)
untuk mencapai sasaran dan tujuan yang permintaan jabatan. Kedua, program-
telah direncanakan. program tersebut diharapkan dapat
Menurut Yuli (2005:73) meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pengembangan merupakan suatu proses kerja karyawan dalam mencapai sasaran-
pendidikan jangka panjang yang sasaran kerja yang telah ditetapkan.
mempergunakan prosedur sistematis dan Pelaksanaan pengembangan sumber
terorganisir di mana karyawan daya manusia ini perlu
manajerial mempelajari pengetahuan mempertimbangkan faktor-faktor, baik
konseptual dan teoritis guna mencapai dari dalam diri organisasi itu sendiri
tujuan yang umum. maupun dari dalam organisasi yang
Pendapat lain dari Handoko bersangkutan. (Notoadmodjo, 1998:8)
(1996:104) yang mengatakan bahwa a. Faktor Internal.
pengembangan sumber daya manusia Mencakup keseluruhan kehidupan
mempunyai ruang lingkup yang lebih organisasi yang dapat dikendalikan
luas dalam upaya untuk memperbaiki baik oleh pimpinan maupun oleh
dan meningkatkan pengetahuan, anggota organisasi yang
kemampuan, sikap dan sifat-sifat bersangkutan, yang terdiri dari :
kepribadian sebagai upaya persiapan - Misi dan tujuan organisasi,
para karyawan untuk memegang pelaksanaan kegiatan atau program
tanggung jawab pekerjaan di waktu yang organisasi dalam rangka mencapai
akan datang. tujuan ini memerlukan
Sementara itu menurut Notoatmodjo kemampuan sumber daya manusia
(1998:2) ada dua pengertian yang telah berkembang.
pengembangan sumber daya manusia. - Strategi pencapaian tujuan,
Secara makro, pengembangan sumber diperlukan kemampuan pegawai
daya manusia (human resources dalam memperkirakan dan
development) adalah suatu proses mengantisipasi keadaan di luar
peningkatan kualitas atau kemampuan yang dapat mempunyai dampak
manusia dalam rangka mencapai suatu terhadap organisasinya.
tujuan pembangunan bangsa. Secara - Sifat dan jenis kegiatan, strategi
mikro, pengembangan sumber daya dan program pengembangan
manusia adalah suatu proses sumber daya manusia akan
perencanaan pendidikan, pelatihan dan berbeda antara organisasi yang
pengelolaan tenaga atau karyawan untuk kegiatannya rutin dengan
mencapai suatu hasil optimal yang dapat organisasi yang kegiatannya
berupa jasa maupun benda atau uang. memerlukan inovasi dan kreatif.
Menurut Handoko (1996:103) ada - Jenis teknologi yang digunakan,
dua tujuan utama program pelatihan dan pengembangan sumber daya
pengembangan karyawan. Pertama, manusia diperlukan untuk
penelitian dan pengembangan dilakukan mempersiapkan tenaga guna
untuk menutup “gap” antara kecakapan mengoperasikan teknologi yang
dan kemampuan karyawan dengan dimiliki oleh organisasi tersebut.
Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli – Desember 2017) 5
b. Faktor Eksternal. pegawai mencapai persyaratan-
Agar organisasi dapat persyaratan pekerjaan. Sedangkan
melaksanakan misi dan tujuannya, menurut Mangkunegara (2001), definisi
maka ia harus mempertimbangkan kinerja pegawai adalah hasil kerja secara
faktor-faktor lingkungan yang kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
mungkin saja dapat seorang pegawai dalam melaksanakan
mempengaruhinya, terdiri dari : tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
- Kebijaksanaan pemerintah, seperti yang diberikan kepadanya.
misalnya : Undang-Undang, Maka dengan demikian, kinerja dapat
Peraturan Pemerintah, SK Menteri dipahami sebagai tingkat keberhasilan
atau keputusan pejabat lainnya, maupun tingkat pencapaian tujuan
merupakan arahan yang harus organisasi. Kinerja dapat menunjukkan
diperhitungkan karena barang seberapa jauh tingkat kemampuan
tentu akan mempengaruhi pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
program-program pengembangan Selain itu, kinerja juga menunjukkan
sumber daya manusia dalam sejauh mana tujuan yang dinyatakan
organisasi yang bersangkutan. dalam petunjuk hasil dapat dicapai oleh
- Sosio-budaya masyarakat, suatu suatu organisasi. Dengan demikian
organisasi apapun didirikan untuk pengertian kinerja suatu organisasi
kepentingan masyarakat yang memenuhi fungsi serta aturan yang
mempunyai latar belakang sosio- ditetapkan bagi pencapaian tujuan.
budaya yang berbeda-beda.
- Perkembangan ilmu pengetahuan Kerangka Berpikiri
dan teknologi, suatu organisasi Gambar 1.
harus mampu memilih teknologi Kerangka Berpikir
yang tepat yang sesuai dengan Pengembangan Sumber Daya
Kinerja Pegawai
kemampuan sumber daya manusia
yang dimilikinya.
Sumber : Diolah Penulis
Kinerja Pegawai.
Dalam Rivai (2005:15) ada beberapa Hipotesis.
pendapat para ahli mengenai pengertian Hipotesis penelitian ini adalah
kinerja. Osborn (1991) mengatakan “Semakin baik pengembangan sumber
bahwa kinerja adalah sebagai kualitas daya manusia yang diterapkan maka
dan kuantitas dari pencapaian tugas- semakin tinggi kinerja pegawai kantor
tugas, baik yang dilakukan individu, PT. Indojaya Agrinusa”
kelompok maupun perusahaan. Casio METODE PENELITIAN
(1992) menyebutkan kinerja adalah Lokasi Penelitian.
merujuk kepada pencapaian tujuan Penelitian ini dilakukan pada PT.
karyawan atas tugas yang diberikan. Indojaya Agrinusa.
Menurut Simamora (2005:120)
adalah tingkat terhadap mana para Populasi dan Sampel.
Dalam penelitian ini yang menjadi
6 Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli – Desember 2017)
populasi adalah seluruh pegawai tetap dampaknya terhadap kemajuan
yang bertugas pada PT. Indojaya pegawai
Agrinusa yang berjumlah 35 orang. Agar b) Kegiatan non-diklat
sampel yang digunakan dalam penelitian 1. Belajar dari media cetak
ini lebih representatif maka teknik (buku, koran, majalah,
sampling yang digunakan adalah sampel buletin), media elektronik
jenuh, di mana yang menjadi sampel (TV, radio, internet) maupun
adalah seluruh pegawai tetap yang menulis artikel atau bahkan
bertugas pada PT. Indojaya Agrinusa buku
yang berjumlah 35 orang. 2. Mengikuti workshop,
Definisi Operasional. seminar, simposium,
Definisi operasional adalah unsur- pameran, studi banding,
unsur yang memberitahukan bagaimana ataupun wisata karya
mengukur suatu variabel sehingga c) Promosi
dengan pengukuran tersebut dapat 1. Kenaikan jabatan atau jenjang
diketahui indikatorindikator apa saja karir yang lebih baik
untuk mendukung analisa dari variabel- 2. Kenaikan gaji, tunjangan
variabel tersebut (Singarimbun, ataupun fasilitas yang sesuai
1995:46). dengan kedudukan jabatan
1. Pengembangan sumber daya manusia yang baru
sebagai variabel bebas (X) dapat 3. Diberikan berdasarkan kinerja
diukur melalui indikator sebagai pegawai
berikut : d) Motivasi
a) Pendidikan dan pelatihan 1. Memberikan bonus atau
1. Partisipasi pegawai dalam piagam penghargaan kepada
mengikuti pendidikan dan para pegawai yang bekerja
pelatihan dengan baik
2. Pegawai menghadiri program 2. Memberikan hukuman atau
pembelajaran saat pendidikan sanksi kepada para pegawai
dan pelatihan dilaksanakan yang pekerjaannya kurang
(mendengar presentasi pengajar baik
dan memecahkan suatu studi 2. Kinerja pegawai sebagai variabel
kasus) terikat (Y) dengan indikator sebagai
3. Adanya pegawai lama yang berikut :
diberi tugas oleh pimpinan a) Prestasi kerja
untuk membimbing pegawai b) Rasa tanggung jawab
baru dalam menjalankan tugas c) Kesetiaan dan pengabdian.
sehari-hari (mentoring) d) Prakarsa
4. Adanya evaluasi setelah e) Kejujuran
pelaksanaan diklat terhadap f) Disiplin
peserta diklat untuk mengetahui g) Kerjasama
h) Kepemimpinan
Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli – Desember 2017) 7
Pembahasan Hasil Penelitian
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Grafik Normal P-P Plot dapat
dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.
Scatter plot
Berdasarkan grafik terlihat bahwa
titik-titiknya menyebar secara merata.
Hal ini berarti tidak terjadi
heterokedastisitas pada model regresi,
Gambar 2. sehingga model regresi layak dipakai
Normal P-P Plot untuk prediksi penjualan berdasarkan
Dari grafik Normal P-P Plot terlihat masukan variabel bebasnya.
titik menyebar disekitar garis diagonal, Pengujian Hipotesis
serta penyebarannya mengikuti arah 1.Uji t
garis diagonal. Hal ini berarti data yang Tabel 1.
digunakan sudah memenuhi asumsi Hasil Uji t
normalitas, sehingga model regresi layak Standa
dipakai untuk prediksi penjualan Unstand Coeff r Coeff
berdasarkan masukan variabel bebasnya. Std.
Model B Erro Beta t Sig.
2. Uji Heterokedastisitas
r
Untuk menguji apakah dalam sebuah
(Constant) 2,506 4,897 ,512 ,613
model regresi terjadi ketidaksamaan X1 1,103 ,149 ,455 7,380 ,000
varians dari residual satu pengamatan ke X2 1,611 ,416 ,306 3,872 ,001
pengamatan lain. Jika varians residual
X3 3,011 ,633 ,402 4,758 ,000
satu pengamatan ke pengamatan yang X4 1,916 ,656 ,171 2,920 ,007
lain tetap maka disebut
a. Dependent Variable: Y
homoskedastisitas. Dan jika varians Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (Data diolah)
berbeda, disebut heterokedastisitas. Uji Dari Tabel 1. dapat dibuat persamaan
Heterokedastisitas dapat dilakukan umum pengaruh pengembangan SDM
dengan mengamati diagram pancar terhadap kinerja karyawan sebagai
(Scatter plot) residual. berikut:
Y = 2,506 + 1,103 X1 + 1,611X2

8 Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli – Desember 2017)


+ 3,011 X3 + 1,916 X4

Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli – Desember 2017) 9


a. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan motivasi berpengaruh nyata terhadap
Persamaan 1 menunjukkan bahwa kinerja karyawan pada tingkat
koefisien regresi variabel pendidikan kepercayaan 95 %.
dan pelatihan adalah 1,103. Nilai t-
hitung dari koefisien pendidikan dan 2. Uji F (Uji Serempak)
pelatihan adalah sebesar 7,380, dan Untuk mengetahui pengaruh
signifikan lebih kecil 5 % sehingga serempak variabel bebas terhadap
diputuskan untuk menerima H1. variabel terikat maka digunakan uji F.
Artinya, secara parsial pendidikan dan Hasil pengujian dengan menggunakan
pelatihan berpengaruh nyata terhadap SPSS adalah sebagai berikut:
kinerja karyawan pada tingkat Tabel 2.
kepercayaan 95 %. Hasil Uji F
ANOVAa
b.Pengaruh Kegiatan Non-Diklat
Sum of Mean
Persamaan 1 menunjukkan bahwa
Model Squares df Squar F Sig.
koefisien regresi variabel kegiatan non- e
diklat1,611. Nilai t-hitung dari koefisien 1 Regression 5331,879 4 1332,970 77,037 ,000b
kegiatan non-diklat adalah sebesar Residual 519,092 30 17,303
3,870, dan signifikan lebih kecil dari 5 % Total 5850,971 34
sehingga diputuskan untuk menerima a. Dependent Variable: Y
H1. Artinya, secara parsial kegiatan non- b. Predictors: (Constant), X4, X1, X2, X3
diklat berpengaruh nyata terhadap Tabel 2. dapat dilihat bahwa nilai F-
kinerja karyawan pada tingkat hitung adalah 77,037, sedangkan nilai F-
kepercayaan 95 %. tabel 0,05 adalah 2,74. Karena F-hitung
c.Pengaruh promosi lebih besar dari F-tabel maka
Persamaan 1 menunjukkan bahwa disimpulkan menerima H1. Artinya,
koefisien regresi variabel promosi secara serempak variabel pendidikan dan
adalah 3,011. Nilai t-hitung dari pelatihan, kegiatan non-diklat, promosi
koefisien strategi distribusi adalah dan motivasi berpengaruh nyata terhadap
sebesar 4,758, dan signikan lebih kecil kinerja karyawan pada tingkat
dari 5 % sehingga diputuskan untuk kepercayaan 95 %.
menerima H1. Artinya, secara parsial
Uji Determinasi (R2)
promosi berpengaruh nyata terhadap
Koefisien determinasi (R2) digunakan
kinerja karyawan pada tingkat
untuk mengetahui seberapa jauh
kepercayaan 95 %.
kemampuan model dapat menerangkan
d.Pengaruh motivasi
variasi variabel terikat. Nilai R2 dapat
Persamaan 1 menunjukkan bahwa
dilihat pada Tabel berikut ini.
koefisien regresi variabel motivasi
Tabel 3.
adalah 1,916. Nilai t-hitung dari
Hasil Uji Determinasi
koefisien strategi promosi adalah sebesar
Adjusted Std. Error of
2,920, dan signifikan lebih kecil dari t- Model R R Square R Square the Estimate
tabel 5 % sehingga diputuskan untuk
1 ,955a ,911 ,899 4,15970
menerima H1. Artinya, secara parsial
10 Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli – Desember 2017)
a. Predictors: (Constant), X4, X1, X2, X3

Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli – Desember 2017) 11


Tabel 3. dapat dilihat bahwa koefisien kemampuan dan sikap pegawai secara
determinasi (R Square) variabel berkala terus-menerus dan
pendidikan dan pelatihan, kegiatan non- berkesinambungan, disesuaikan
diklat, promosi dan motivasi adalah kebutuhan kekinian pegawai sehingga
0,911. Artinya, sebesar 91,10 % dari para pegawai akan dapat menguasai
pendidikan dan pelatihan, kegiatan non- bidang pekerjaannya.
diklat, promosi dan motivasi secara 2. Program pengembangan sumber daya
serempak mempengaruh kinerja manusia yang diterapkan oleh PT.
karyawan. Sedangkan sebagian lagi Indojaya Agrinusa hendaknya dapat
(9,90 %) dijelaskan oleh variabel lain membangun kelancaran dalam
yang tidak dimasukkan sebagai variabel mewujudkan kinerja pegawai secara
dalam penelitian. terus menerus atau aktif untuk
melakukan koreksi atas pekerjaan
KESIMPULAN DAN SARAN
yang telah dilakukan dan atas
Kesimpulan
kebijakan-kebijakan pemerintah yang
3. Secara parsial, varibel pendidikan dan
akan berpengaruh terhadap
pelatihan, kegiatan non-diklat,
keberhasilan tujuan perusahaan itu
promosi dan motivasi berpengaruh
sendiri.
nyata terhadap kinerja karyawan
3. Bagi peneliti yang akan meneliti pada
4. Secara serempak varibel pendidikan
permasalahan yang sejenis
dan pelatihan, kegiatan non-diklat,
diharapkan memasukkan variabel lain
promosi dan motivasi berpengaruh
di luar variabel lain yang sudah ada
nyata terhadap kinerja karyawan.
dalam penelitian ini guna
5. Variabel pendidikan dan pelatihan,
meningkatkan khasanah pengetahuan
kegiatan non-diklat, promosi dan
di bidang pengembangan sumber
motivasi adalah 0,911. Artinya,
daya
sebesar 91,10 % dari pendidikan dan
pelatihan, kegiatan non-diklat, DAFTAR PUSTAKA
promosi dan motivasi secara
serempak mempengaruh kinerja Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur
karyawan. Sedangkan sebagian lagi Penelitian: Suatu Pendekatan
(9,90 %) dijelaskan oleh variabel lain Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
yang tidak dimasukkan sebagai Dharma, Surya. 2004. Manajemen
variabel dalam penelitian. Kinerja: Falsafah, Teori, dan
Penerapannya. Jakarta: Program
Saran Pascasarjana FISIP.
1. Pengembangan sumber daya manusia Hasibuan, Malayu. 2002. Manajemen
merupakan salah satu corong Sumber Daya Manusia Edisi Revisi.
pembangunan manusia bagi Cetakan Ke-6. Jakarta: PT.Bumi
tersedianya sumber daya aparatur Aksara.
pemerintah yang bermutu. Untuk itu Hutape, Parulian dan Nurianna Thoha.
perlu adanya perencanaan 2008. Kompetensi Plus. Jakarta: PT
peningkatan pengetahuan, Gramedia Pustaka Utama
12 Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli – Desember 2017)
Mangkunegara, AA, Anwar Prabu. 2005.
Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT
Refika Aditama.
Nawawi, Hadari, H. 2001. Perencanaan
Sumber Daya Manusia untuk
Organisasi Profit yang Kompetitif.
Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Prasetyo, Bambang, dan Lina Miftahul
Jannah. 2005. Metode Penelitian
Kuantitatif:Teori dan Aplikasi.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Rivai, Veithzal. 2005. Performance
Appraisal. Jakarta: Grafindo Persada.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi.
1995. Metode Penelitian Survai.
Jakarta: LP3ES
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian
Administrasi. Bandung: Alfabeta
Tika, Moh.Pandu. 2006. Budaya
Organisasi dan Peningkatan Kinerja
Perusahaan. Jakarta: Bumi Aksara
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli – Desember 2017) 13

Anda mungkin juga menyukai