Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH PELATIHAN DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA

KARYAWAN PT. USAHA SUKSES SENTOSA JAKARTA BARAT

MAYLINDA PUTRI
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi
Universitas Pamulang Tangerang Selatan

Email: Maylindaputri998@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Pelatihan dan
Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Usaha Sukses Sentosa Jakarta Barat,
untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan pada PT.
Usaha Sukses Sentosa Jakarta Barat, untuk mengetahui bagimana Pengaruh Kompetensi
Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Usaha Sukses Sentosa Jakarta Barat. Metode yang
digunakan pada penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini diantaranya, penyebaran angket (kuesioner) yang berisi
10 pernyataan terkait variabel Pelatihan, 10 penyataan terkait variabel Kompetensi, 10
pernyataan terkait variabel Kinerja, sampel berjumlah 56 responden yang merupakan
karyawan pada PT. Usaha Sukses Sentosa Jakarta Barat. Berdasarkan uji statistik regresi
linier berganda diperoleh persamaan regresi Y= 16.453 + 0,287 X1 + 0,139 X2 dengan
nilai koefisien determinasi adjusted R square adalah 0,198 atau 19.8%. Hal ini
menunjukan bahwa persentase pengaruh variabel independen Pelatihan kerja dan
Kompetensi (X) terhadap dependen kinerja (Y) sebesar 19.8% sedangkan sisanya (100%
- 19.8% = 80.2%) dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang
diteliti. Sedangkan hasil F-hitung sebesar 7.779 sedangkan F-tabel sebesar 5.02, maka
7.779 > 5.02. Dengan demikian dan secara statistik diperoleh dengan nilai signifikan
0,001 < 0,1. Dari data tersebut dapat diartikan bahwa hipotesis diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa Pelatihan dan Kompetensi secara simultan mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
Kata Kunci: Pelatihan, Kompetensi, Kinerja.

ABSTRACT
This study aims to determine how the Effect of Training and Competence on Employee
Performance at PT. Usaha Sukses Sentosa West Jakarta, to find out how the Effect of
Training on Employee Performance at PT. Usaha Sukses Sentosa, West Jakarta, to find
out how the influence of competence on employee performance at PT. Successful Business
Sentosa West Jakarta. The method used in this research is quantitative method. The data
collection used in this study included distributing questionnaires containing 10
statements related to training variables, 10 statements related to competency variables,
10 statements related to performance variables, a sample of 56 respondents who were
employees at PT. Successful Business Sentosa West Jakarta. Based on the multiple linear
regression statistical test, the regression equation Y = 16,453 + 0.287 X1 + 0.139 X2
with the coefficient of determination adjusted R square is 0.198 or 19.8%. This shows
that the percentage of influence of the independent variable Job Training and
Competence (X) on the dependent performance (Y) is 19.8% while the rest (100% - 19.8%
= 80.2%) is influenced or explained by other variables outside the variables studied.
While the results of the F-count is 7,779 while the F-table is 5.02, then 7,779> 5.02.
Thusand statistically obtained with a significant value of 0.001 <0.1. From these data it
can be interpreted that the hypothesis is accepted. This shows that training and
competence simultaneously have a significant influence on employee performance.
Keywords: Training, Competence, Performance.

PENDAHULUAN menghadapi persaingan di masa yang


Latar Belakang akan datang.
Menurut A.A Anwar Prabu
Organisasi perusahaan Mangkunegara (2012:44), Pelatihan
merupakan suatu wadah bekerja bagi adalah suatu proses pendidikan jangka
anggotanya dalam usaha untuk pendek yang mempergunakan prosedur
meningkatkan kemakmuran dan sistematis dan terorganisir dimana
kesejahteraan secara bersama. Berhasil pegawai non manajerial mempelajari
tidaknya suatu organisasi perusahaan pengetahuan dan keterampilan teknis
dalam mempertahankan ekosistemnya di dalam tujuan terbatas. Sasaran pelatihan
mulai dari usaha-usaha manusia yang bagi karyawan adalah menguasai
terlibat di dalamnya untuk pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
mengefisiensikan dan mengefektifkan yang ditekankan pada program -
sumber daya yang di miliki secara program pelatihan serta menerapkannya
optimal. Oleh sebab itu perusahan ke dalam aktivitas-aktivitas sehari-hari.
hendaknya berusaha meningkatkan Dengan adanya kompetensi ini,
koordinasi disetiap aktivitas operasional sumber daya manusia dilihat sebagai
dengan mengembangkan sumber daya manusia dengan keunikannya yang perlu
yang di miliki dengan baik dan terlatih, dikembangkan. Manusia dilihat sebagai
untuk memperoleh metode dan asset yang berharga. Dengan adanya
mekanisme yang cepat dalam mengatasi kecenderungan tersebut maka peran
permasalahan yang lebih kompleks. sumber daya manusia. Sumber manusia
Setiap perusahaan memiliki yang dihargai akan bekerja dengan
tujuan untuk mewujudkan pertumbuhan sepenuh hati untuk memberikan yang
dan kelangsungan hidupnya dalam terbaik bagi organisasi .kompetensi
jangka panjang. Dalam era global yang harus di miliki oleh setiap orang yang
ditandai dengan lingkungan bisnis yang bekerja dalam organisasi tersebut dalam
kompleks, perusahaan maupun oganisasi bidang apa saja dan dalam jabatan apa
selalu menghadapi masalah atau saja. Kompetensi juga akan dijadikan
tantangan yang sangat mendasar yaitu acuan bagi usaha pengembangan sumber
bagaimana bisa bertahan (to survive) daya manusia. Kompetensi sebagai
pada masa kini, sekaligus mampu karakteristik dasar dari seseorang yang
memungkinkan mereka mengeluarkan metode pelatihan. Pimpinan terhadap
kinerja superior dalam pekerjaannya. karyawan juga tampak karyawan baru
Kompetensi juga merupakan bagian yang lebih di prioritaskan dalam
kepribadian yang mendalam dan melekat mengikuti program pelatihan sementara
pada seseorang dengan perilaku yang pelatihan juga penting bagi karyawan
dapat diprediksi pada berbagai keadaan yang sudah lama untuk meningkatkan
dan tugas pekerjaan. Dengan kompetensi dan kinerja. Dengan harapan
mengevaluasi kompetensi yang di miliki setelah diberikan pelatihan, kompetensi
seseorang, kita akan dapat dan kinerja karyawan menjadi lebih
memprediksikan kinerja orang tersebut. meningkat dari sebelum dilakukan
PT. Usaha Sukses Sentosa ( pelatihan.
USUPSO ) adalah perusahaan retail Dari kurang maksimalnya
yang berdiri sejak tahun 2015. Di pelatihan pada PT. Usaha Sukses
Indonesia Usupso membuka gerai Sentosa, dapat dilihat melalui gambar
pertama di kota Cibinong, Bogor. dibawah ini :
Melihat animo masyarakat yang begitu
besar, PT. Usaha Sukses Sentosa
semakin optimis dengan eksistensi
Usupso di Indonesia, saat ini PT. Usaha
Sukses Sentosa sudah membuka gerai di
lebih dari 30 kota besar dan kecil di
Indonesia seperti Jakarta, Solo,
Balikpapan, Pekanbaru, Malang,
Surabaya, Yogyakarta, Makassar, Bali, Kompetensi pada karyawan
Jayapura dan lain sebagainya. USUPSO selama ini masih dinilai kurang
menjual berbagai macam produk memuaskan oleh pihak kepala bagian
kebutuhan sehari – hari dengan lisensi karena masih kurangnya pelatihan pada
dari Jepang yang terdiri dari berbagai karyawan yang tidak sesuai dengan
kategori seperti Home & Living, target, dan sangat berpengaruh dengan
Fashion, Electronics dan lain kompetensi kemampuan pengetahuan
sebagainya. USUPSO Mengusung pada karyawan.
tagline “Japanese Creative Brand” yang Dengan ini saya lampirkan data
berarti kami menciptakan berbagai kompetensi pada PT. Usaha Sukses
macam produk kreatif untuk memenuhi Sentosa:
kehidupan sehari – hari yang
memudahkan segala aktivitas anda
dengan produk berkualitas, desain yang
menarik, namun tetap terjangkau semua
kalangan. Usupso adalah merek terdaftar
dan diakui sebagai salah satu merek
terkenal di Jepang.
Pada kenyataannya pelaksanaan
pelatihan tidaklah semudah yang
dibayangkan. Terdapat berbagai kendala
yang masih ditemukan seperti kurang
maksimalnya pelaksanaan pelatihan,
Bersama ini saya lampirkan data kinerja
masih kurangnya kesiapan terhadap
pada PT. Usaha Sukses Sentosa :
pelatihan, lingkungan pembelajaran,
Sukses Sentosa tujuan penelitian sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh
Pelatihan secara signifikan terhadap
Kinerja Karyawan PT. Usaha
Sukses Sentosa.
2. Untuk mengetahui pengaruh
Kompetensi terhadap Kinerja
Karyawan PT. Usaha Sukses
Sentosa.
3. Untuk mengetahui pengaruh
Pelatihan dan Kompetensi terhadap
Kinerja Karyawan PT. Usaha
Sukses Sentosa

Berdasarkan pengaruh dan uraian


di atas maka peneliti tertarik melakukan TINJAUAN TEORITIK
penelitian dengan judul, PENGARUH A. Manajemen
PELATIHAN DAN KOMPETENSI
TERHADAP KINERJA 1. Pengertian Manajemen
KARYAWAN PADA PT. USAHA Manajemen hanya merupakan alat untuk
SUKSES SENTOSA JAKARTA mencapai tujuan yang diinginkan.
BARAT. Manajamen yang baik akan
memudahkan terwujudnya tujuan
PERUMUSAN MASALAH perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
Berdasarkan latar belakang Pengaturan untuk pencapaian tujuan
permasalahan tersebut di atas maka perusahaan dilakukan melalui proses dan
rumusan masalah dalam penelitian ini diatur sesuai urutan fungsi-fungsi
adalah : manajemen, yaitu perencanaan,
1. Bagaimana pengaruh Pelatihan pengorganisasian, pengarahan, dan
secara signifikan terhadap Kinerja pengendalian. Adapun unsur- unsur
Karyawan PT. Usaha Sukses manajemen terdiri dari : man, money,
Sentosa Jakarta Barat? methode, machine, dan market, atau
2. Bagaimana pengaruh Kompetensi biasa disingkat 6M.
terhadap Kinerja Karyawan pada
PT. Usaha Sukses Sentosa Jakarta 2. Fungsi Manajemen
Barat? Berikut fungsi manajemen
3. Bagaimana pengaruh Pelatihan dan menurut Henry Fayol (2010:180):
Kompetensi terhadap Kinerja a. Fungsi Perencanaan
Karyawan PT. Usaha Sukses Meliputi tugas-tugas menyusun
Sentosa Jakarta Barat? rencana kegiatan ke depan dari suatu
organisasi, yang meliputi rencana jangka
TUJUAN PENELITIAN panjang, menengah, pendek, rencana
Dengan adanya penelitian kegiatan serta menetapkan target yang
mempunyai tujuan yang signifikan agar hendak dicapai. menengah, pendek,
lebih terarah dengan tujuan untuk rencana kegiatan serta menetapkan target
meneliti dan harus diulas dari sebuah yang hendak dicapai.
perusahaan yang dipilih yaitu PT Usaha b. Fungsi Pengorganisasian
Meliputi tugas-tugas apa yang kemudian akan diterjemahkan lebih
harus dilakukan, siapa yang melakukan, spesifik oleh manajer di bawahnya.
bagaimana tugas-tugas itu b. Middle Manajer, yang bertugas
dikelompokan, siapa melapor kepada mengawasi beberapa unit kerja dan
siapa, di mana keputusan harus diambil. menerapkan rencana sesuai dengan
c. Fungsi Kepemimpinan tujuan dan tingkatan yang lebih
Karena suatu organisasi terdiri tinggi. Selanjutnya mereka
dari orang-orang adalah tugas seorang melaporkan hasil pekerjaannya
manajer untuk mengarahkan dan kepada tingkat yang lebih tinggi (Top
mengkoordinasikan orang-orang ini. Manajer).
Saat mereka mengarahkan, memotivasi, c. First-line Manajer, merupakan
memilih saluran komunikasi agar efektif tingkatan yang paling bawah dalam
atau memecahkan konflik antar anggota suatu organisasi, yang memimpin dan
semuanya ini adalah fungsi mengawasi tenaga- tenaga
kepemimpinan seorang manajer. operasional. Sebutan lain untuk
d. Fungsi Pengendalian jabatan ini, antara lain Supervisor.
Setelah tujuan-tujuan ditentukan,
rencana di tuangkan, pengaturan 4. Unsur Manajemen
struktural digambarkan, dan orang-orang
Setiap perusahaan memiliki
dipekerjakan, dilatih dan dimotivasi
unsur-unsur untuk membentuk sistem
masih ada kemungkinan bahwa ada
manajerial yang baik. Unsur-unsur inilah
sesuatu yang keliru untuk memastikan
yang disebut unsur manajemen. Jika
semua urusan berjalan sebagai mana
salah satu diantaranya tidak sempurna
mestinya seorang manajer harus
atau tidak ada, maka akan berimbas
memantau kinerja organisasi.
dengan berkurangnya upaya untuk
mencapai tujuan organisasi atau
3. Tingkatan Manajemen
perusahaan.
Setiap manajer akan melakukan
B. Manajemen Sumber Daya Manusia
kegiatannya dengan baik dalam
tingkatan tanggung jawab serta kapasitas 1. Pengertian manajemen sumber
yang berbeda-beda. daya manusia
Menurut Amirullah (2004) salah satu Sumber daya manusia
cara menggambarkan perbedaan itu merupakan salah satu faktor penting
adalah dengan mengelompokan para dalam sebuah organisasi perusahaan, di
manajer sebagai berikut: samping faktor lain seperti aktiva dan
modal, oleh karena itu sumber daya
a. Top Manajer istilah yang sering
manusia harus dikelola dengan baik
digunakan bagi manajer yang berada
untuk meningkatkan efektivitas dan
pada tingkatan ini, antara lain chief
efesiensi suatu organisasi, salah satu
executive officer, chief executive
fungsi dalam perusahaan yang bertujuan
oprating, presiden. Top manajer
untuk mengelola sumber daya manusia
bertanggung jawab terhadap
dikenal dengan manajemen sumber daya
perusahaan secara keseluruhan. Salah
manusia.
satu tugasnya adalah menetapkan
tujuan, strategi, dan kebijakan 2. Tujuan Manajemen Sumber Daya
perusahaan secara umum, yang Manusia
Tujuan manajemen sumber daya 9. Mengatur mutasi karyawan baik
manusia secara tepat sangatlah sulit vertikal maupun horizontal.
untuk dirumuskan karena sifatnya 10. Mengatur pensiun,
bevariasi dan tergantung pada tahap pemberhentian, dan pesangonnya.
perkembangan yang terjadi masing-
masing organisasi. Menurut Chwayus C. Pelatihan
dalam Jusuf Irianto (2011:6-7),. 1. Pengertian Pelatihan
Menurut Dessler (2009:270)
3. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber pendidikan dan latihan terdiri dari dua
Daya Manusia kata yaitu pendidikan dan latihan
Fungsi Manajemen Sumber Daya keduanya merupakan dua unsur yang
Manusia menurut Hasibuan (2011:21) berbeda yang saling melengkapi atau
mengelompokan fungsi manajemen menerangkan satu sama lainnya. Untuk
sumber daya manusia kedalam fungsi lebih jelasnya dipisahkan kedua istilah
manajemen dan fungsi oprasional. tersebut.
Menurut Simamora (2006:273)
4. Peranan ManajemenSumber Daya “Pelatihan merupakan proses
Manusia pembelajaran yang melibatkan
Menurut Hasibuan (2016:14) perolehan keahlian, konsep, peraturan,
peranan manajemen sumber daya atau sikap untuk meningkatkan kinerja
manusia adalah sebagai berikut: tenaga kerja”. Menurut pasal I ayat 9
1. Menetapkan jumlah, kualitas dan undang-undang No.13 Tahun 2003.
penempatan tenaga kerja yang efektif Pelatihan kerja adalah keseluruhan
sesuai dengan kebutuhan perusahaan kegiatan untuk memberi, memperoleh,
berdasarkan job description, job meningkatkan, serta mengembangkan
reqruitmen, dan job evaluation. kompetensi kerja, produktivitas, disiplin,
2. Menetapkan penarikan, seleksi, dan sikap, dan etos kerja pada tingkat
penempatan karyawan berdasarkan ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai
asas the right man in the right place dengan jenjang dan kualifikasi jabatan
and the right man in the right job. dan pekerjaan
3. Menetapkan program kesejahteraan,
pengembangan, promosi, dan 2. Tujuan Pelatihan
pemberhentian. Pelatihan tujuannya untuk
4. Meramalkan penawaran dan memperoleh penambahan pengetahuan,
permintaan sumber daya manusia keterampilan dan sikap. Selanjutnya
pada masa yang akan datang. tujuan pelatihan secara lebih spesifik
5. Memperkirakan keadaan yaitu untuk membangun atau
perekonomian pada umumnya dan mengembangkan pengetahuan dan
perkembangan perusahaan pada keterampilan individu guna mencapai
khususnya. tingkat yang diinginkan.
6. Memonitor dengan cermat undang-
undang perburuhan dan kebijakan 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
pemberian balas jasa perusahaan pada Pelatihan
khususnya. Metode pelatihan terbaik
7. Memonitor kemajuan teknik dan tergantung dari berbagai faktor.
perkembangan serikat pekerja. Berdasarkan penjelasan Veithzal Rivai
8. Melaksanakan pendidikan, pelatihan, (2010:225-226), dalam melakukan
dan penilai kinerja karyawan. pelatihan ada beberapa faktor yang
mempengaruhi yaitu instruktur, peserta, Sikap seseorang memiliki atau
materi (bahan), metode, tujuan pelatihan, perilaku bagaimana orang tersebut
dan lingkungan yang menunjang. merespon sesuatu dengan cara tertentu,
Faktor-faktor yang perlu seperti percaya dari (self confidence),
dipertimbangkan dalam pelatihan yaitu : control diri (self control), ketabahan atau
a. Efektivitas biaya. daya tahan (hariness).
b. Materi program yang dibutuhkan. e. Sikap
c. Prinsip-prinsip pembelajaran. Pernyataan evaluative objek,
d. Ketepatan dan kesesuaian fasilitas . orang atau peristiwa. Hal ini
e. Kemampuan dan preferensi peserta mencerminkan perasaan seseorang
pelatihan. terhadap sesuatu.
f. Kemampuan dan preferensi instruktur
pelatihan 3. Manfaat Kompetisi
Menurut Moeheriono (2009:7)
C. Kompetisi kompetensi memberikan beberapa
1. Pengertian Kompetisi manfaat kepada karyawan, organisasi
Sedarmayanti (2009:126) sebagai berikut :
mengemukakan bahwa kompetensi a. Dapat dipakai sebagai acuan
adalah karakteristik mendasar yang di kesuksesan awal bekerja seseorang.
miliki seseorang yang berpengaruh b. Dapat diapakai sebagai dasar untuk
langsung terhadap atau dapat merekrut karyawan yang baik dan
memprediksikan kinerja yang sangat handal.
baik. Dengan kata lain, kompetensi c. Dapat dipakai sebagai dasar penilaian
adalah apa yang outstanding performers dan pengembangan karyawan
lakukan lebih sering pada lebih banyak selanjutnya.
situasi, dengan hasil yang harus d. Dapat dipakai sebagai dasar penilaian
diperhatikan adalah perilaku. kinerja dan pemberian kompensasi
bagi karyawan berprestasi atau
2. Indikator Kompetisi sebagai hukuman bagi karyawan
Menurut Moeheriono (2010:13) tidak berprestasi.
indicator kompetensi antara lain sebagai e. Pihak manajemen bisa menarik
berikut : kesimpulan bahwa kompetensi sangat
a. Pengetahuan (knowledge) bermanfaat untuk training need,
Informasi yang di miliki analysis atau TNA.
seseorang pada bidang atau area tertentu.
b. Kemampuan (skill) D. Kinerja Karyawan
Kemampuan untuk 1. Pengertian Kinerja Karyawan
melaksanakan tugas tertentu baik secara Kinerja merupakan jawaban dari
fisik maupun mental. berhasil atau tidaknya tujuan organisasi
c. Motif (motive) yang telah di tetapkan. Para atasan atau
Suatu yang diinginkan seseorang manajer sering tidak memperhatikan
atau secara konsisten dipikirkan dan kecuali sudah amat buruk atau segala
diinginkan yang mengakibatkan suatu sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering
tindakan atas dasar dari dalam yang manajer tidak mengetahui betapa
bersangkutan untuk melakukan suatu buruknya kinerja telah merosot sehingga
tindakan. perusahaan atau instansi menghadapi
d. Watak (traits) krisis yang serius.
2. Penilaian Kinerja Karyawan
Wilson bangun (2012:231),
menjelaskan bahwa penelitian kinerja
adalah proses yang dilakukan organisasi
untuk mengevaluasi atau menilai
keberhasilan karyawan dalam
melaksanakan tugasnya. Penilaian dapat
dilakukan dengan membandingkan hasil
POPULASI DAN SAMPEL
kerja yang dicapai karyawan dengan
Populasi
standar pekerjaan. Bila hasil kerja yang
Dalam setiap penelitian yang dilakukan
diperoleh sampai atau melebihi standar
populasi harus disebutkan secara tesurat,
pekerjaan dapat dikatakan kinerja
karena berkenaan dengan besaran
seseorang karyawan termasuk pada
anggota populasi serta wilayah
kategori baik. Demikian sebaliknya,
penelitian yang dicakup oleh penulis.
seorang karyawan yang hasil
Menurut Sugiyono (2013: 115),
pekerjaannya tidak mencapai standar
“mengemukakan populasi adalah
pekerjaan termasuk pada kinerja yang
wilayah generalisasi yang terdiri atas
tidak baik atau berkinerja rendah.
obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
Kinerja Karyawan
dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Faktor yang mempengaruhi
pncapaian kinerja adalah faktor
Sampel
kemampuan (ability) dan faktor motivasi
Sampel adalah bagian terkecil dari
(motivation). Hal ini sesuai dengan
suatu populasi yang akan diteliti. Sampel
pendapat Mangkunegara (2013:67).
tersebut sebagai perwakilan, harus
Human performance = Ability +
mempunyai sifat-sifat atau ciri-ciri yang
Motivation
terdapat pada populasi. Teknik
Ability = Knowledge + Skill
pengambilan data ini dilakukan dengan
Motivation = Attitude + Situation
cara pengambilan objek dari sampel
yang dinamakan sampling/responden.
METODE PENELITIAN
Menurut Sugiyono (2016:120)
Tempat Penelitian
sampel adalah bagian dari jumlah
Penelitian ini dilaksanakan pada
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
Mall Ciputra Jakarta, Jalan Salak Masir,
tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti
Tanjung Duren Utara, Grogol
tidak mungkin mempelajari semua yang
Petamburan, Kota Jakarta Barat, Jakarta
ada pada populasi, misalnya karena ada
11470. Periode pengambilan pada
keterbatasan dana, tenaga kerja, dan
penelitian ini dimulai pada bulan Juni
waktu, maka peneliti dapat
2020 sampai dengan Agustus 2020.
menggunakan sampel yang diambil dari
populasi.
Waktu Penelitian
56.14 pegawai = jadi jumlah sampel
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni
yang telah dibulatkan menjadi 56 orang
2020 sampai dengan Agustus 2020.
pegawai, berarti sampel yang diambil
Dalam kurun waktu tersebut penulis
melakukan beberapa tahapan penelitian adalah sebanyak 56 orang pegawai.
yaitu:
ANALISIS DATA c. Karakteristik Responden
Metode analisis data yang Berdasarkan Pendidikan
digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Karakteristik Responden
2. Uji Instrumen Data
a. Uji Validasi
b. Uji Reliabilitasi
3. Uji Asumsi Klasik
2. Analisis Deskriptif
a. Uji Normalitas
a. Kriteria Jawaban Variabel
b. Uji Multikolinearitas
Pelatihan (X1)
c. Uji Autokorelasi
d. Uji Heteroskedastisitas
4. Analisis Deskriptif
a. Pembuatan Skala Likert
b. Skala Interval
5. Analisis Kuantitatif
a. Uji Regresi Linear Sederhana
b. Regresi Linear Berganda
c. Analisis Koefisien Determinasi
(KD)
d. Pengujian Hipotesis

HASIL ANALISIS DATA


Pada bagian pengujian ini
dimaksudkan untuk menunjukkan hasil
dari pengujian atas variabel Disiplin.
Adapun hasil analisis dalam penelitian
ini sebagai berikut:
1. Karakteristik Responden
a. Karakteristik Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan kuesioner yang
telah disebarkan, maka didapatkan data
profil mengenai responden berdasarkan
jenis kelamin sebagai berikut :

b. Karakteristik Responden
Berdasarkan Usia
3. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
a. Uji Validitas Kepemimpinan (X1)

b. Uji Validitas Variabel Motivasi


(X2)

c. Uji Validitas Variabel kinerja


Karyawan (Y)

d. Uji Reabilitas
4. Uji Asumsi Klasik 5. Uji Koefisien Korelasi
a. Uji Normalitas a. Uji koefisien korelasi variabel
Pelatihan kerja (X1) terhadap
kinerja karyawan (Y).

b. Uji koefisien korelasi variabel


Kompetensi (X2) terhadap
kinerja karyawan (Y).

6. Analisis Kuantitatf
a. Regresi Linear Sederhana

b. Uji Multikolinearitas

b. Regresi Linear Berganda


c. Uji Heteroskedastisitas
b. Uji F (simultan)
7. Uji Determinasi
a. Uji koefisien determinasi variabel
Pelatihan kerja (X1) terhadap
kinerja karyawan (Y).

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang
dijabarkan pada bab sebelumnya, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Secara parsial Pelatihan kerja
b. Uji koefisien determinasi
berpengaruh positif terhadap kinerja
variabel Pelatihan kerja (X2)
karyawan, ini dapat dilihat dari uji t
terhadap kinerja karyawan (Y).
dengan nilai thitung 3.811 > 1,673
dengan tingkat tingkat signifikasi
sebesar 0,000 nilai ini lebih kecil
dari 0,1 (0,000 < 0,1).
2. Secara parsial Kompetensi
berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan, ini dapat dilihat dari uji t
dengan nilai thitung 3.115 > 1.673
c. Uji koefisien determinasi variabel dengan tingkat signifikasi sebesar
Pelatihan kerja (X1) dan 0,003 nilai ini lebih besar dari 0,1
Kompetensi (X2) terhadap (0,003 < 0,1).
kinerja karyawan (Y). 3. Secara simultan Pelatihan kerja dan
Kompetensi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja
karyawan, ini dapat dilihat dari hasil
uji F dengan Fhitung 7.779 dan
Ftabel 5.02 (7.779 > 5.02) dengan
nilai signifikan sebesar 0.001.
Dengan demikian dapat diartikan
8. Uji Hipotesis bahwa Pelatihan dan Kompetensi
a. Uji t (Persial) secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja karyawan.

Saran
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa
Pelatihan kerja dan Kompetensi
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Oleh karena itu disarankan sebagai
berikut:
1. Pelatihan kerja pada PT Usaha
Sukses Sentosa Jakarta Barat sudah
cukup baik, namun tingkat Danang Sunyoto. (2015). “Manajemen
penetapan materi belum mencapai dan Pengembangan Sumber
sasaran pelatihan, ini dapat dilihat Daya Manusia. Yogyakarta:
pada indikator materi pada Center For Academic Publishing
pernyataan ke 5 dimana diperoleh Service”.
nilai rata-rata sebesar 3,82.
2. Kompetensi pada PT Usaha Sukses Eko Widodo. (2015). “Manajemen Mutu
Sentosa Jakarta Barat sudah cukup Pendidikan”. Yogyakarta:
baik, namun masih ada karyawan Pustaka Pelajar.
yang belum mampu bekerjasama
dengan rekan kerja, ini dapat dilihat Fahmi, Irham. (2013). Manajemen
pada indikator kemampuan pada Kinerja, Teori dan Aplikasinya.
pernyataan ke 3 dimana diperoleh Alfabeta Bandung.
nilai rata-rata 3,92.
3. Kinerja karyawan pada PT Usaha Fayol Henry. (2010). “Manajemen
Sukses Sentosa Jakarta Barat sudah Public Relations”. Jakarta: PT
cukup baik, namun masih ada Elex Media.
karyawan yang belum mencapai
target yang ditetapkan perusahaan, Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi
ini dapat dilihat pada indikator Analisis Multivariate dengan
kualitas kerja pada pernyataan 3, Program IBM SPSS 21 Update
dimana diperoleh nilai rata-rata PLS Regresi. Semarang: Badan
4,09. Penerbit Universitas
Diponegoro.
DAFTAR PUSTAKA
A.A Anwar Prabu Mangkunegara Handoko, T. Hani. (2011). Manajemen
(2012). Manajemen Sumber Personalia dan Sumberdaya
Daya Manusia. Bandung: PT. Manusia. Yogyakarta: Penerbit
Remaja Rosdakarya. BPFE.

_________. (2013). “Manajemen Hasibuan, Melayu SP. (2016).


Sumber Daya Manusia “Manajemen Sumber Daya
Perusahaan”, Remaja Manusia”. Edisi Revisi. Jakarta:
Rosdakarya. Bandung. Penerbit PT Bumi Aksara.

Amirullah. (2004). “Pengantar Hutapea, Parulian dan Nurianna Thoha.


Manajemen”. Yogyakarta: Graha (2008). Kompetensi Plus.
Ilmu. Jakarta, PT Gramedia Pustaka
Utama.
Amos Neolaka (2014). Metode
Penelitian dan Statistik. Moeheriono. (2010). Pengukuran
Bandung.Remaja Rosdakarya Kinerja Berbasis Kompetensi.
Surabaya: Ghalia Indonesia
Chwayus dalam jusuf Irianto. (2011).
“Tema- tema pokok Manajemen Mulyadi. (2015). Manajemen Sumber
Sumber Daya Manusia”. daya Manusia (MSDM). Bogor:
Surabaya: Insan Cindekia. In Media.
Notoadmodjo. (2008). “Pengembangan
Sumber Daya Manusia”. Jakarta:
Rineka Cipta.

Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya


Manusia dan Produktivitas
Kerja, cetakan kedua. Bandung:
Mandar Maju.

Sugiyono. (2011). “ Metode penelitian


Pendidikan”. Bandung: Alfabeta.

_________. (2013). “Metode Penelitian


Pendekatan Kuantitatif dan
Kulitatif. Bandung: Alfabeta.

Sutrisno. (2009). “Manajemen Sumber


Daya Manusia”, Jakarta :
Kencana Perdana Media Group.

Wibowo. (2012). Manajemen Kinerja.


Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

Anda mungkin juga menyukai