Anda di halaman 1dari 11

Pengaruh Pelatihan Dan Kompensasi Terhadap Kinerja

Karyawan Pada Pt. Asahi Forge Indonesia


Karyono1, Ahmad Gunawan2
1,2
Universitas Pelita Bangsa
Alamat Inspeksi Kalimalang, Cibatu, Kec. Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat
E-mail : karyono@pelitabangsa.ac.id1, ahmadgunawan@pelitabangsa.ac.id 2

ABSTRAK

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang dilakukan pada PT.
Asahi Forge Indonesia , penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya atau
tidaknya pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan, pengaruh kompensasi
terhadap kinerja karyawan dan pengaruh antara pelatihan dan kompensasi secara
bersama-sama terhadap kinerja karyawan. Teknik analisis data yang digunakan
adalah regresi linier sederhana dibantu dengan program SPSS versi 23. Hasil
menunjukkan bahwa hipotesis yang ditunjukkan secara parsial ada ditolak dan
diterima yaitu Pelatihan (X1) tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan (Y)
dengan nilai t hitung 1,403 < 2,021, dan nilai signifikan 0,168 > 0,05. Kompensasi
(X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja karyawan dengan nilai t
hitung 3,094 > t tabel 2,021, dan nilai signifikan 0,004 < 0,05. Hasil koefisien
regresi uji F menunjukkan F hitung > F tabel (26,666 > 3,226), bahwa pelatihan
dan kompensasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi R square
yang diperoleh sebesar 0,571 hal ini berarti 57,1% variasi variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variabel pelatihan dan kompensasi sedangkan
sisanya adalah sebesar 42,9 % diterangkan oleh variabel lain yang tidak diajukan
dalam penelitian ini.
Kata kunci : Pelatihan, Kompensasi dan Kinerja Karyawan.

ABSTRACT

This research is a type of quantitative research conducted at PT. Asahi Forge Indonesia, this
study aims to determine whether or not the effect of training on employee performance, the effect
of compensation on employee performance and the effect of training and compensation together
on employee performance. The data analysis technique used is simple linear regression assisted
by the SPSS program version 23. The results show that the hypothesis shown is partially rejected
and accepted, namely Training (X1) has no effect on Employee Performance (Y) with a t-count
value of 1.403 <2.021, and significant value 0.168> 0.05. Compensation (X2) has a positive and
significant effect on employee performance with a value of t count 3.094> t table 2.021, and a
significant value of 0.004 <0.05. The results of the F test regression coefficient indicate F count>
F table (26.666> 3.226), that training and compensation together have an effect on employee
performance. The results of the regression calculation show that the R square coefficient of
determination obtained is 0.571, this means that 57.1% of the variation in employee performance
variables can be explained by the training and compensation variables while the remaining 42.9%
is explained by other variables not proposed in this study.
Keywords: Training, Compensation and Employee Performance.

20 Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 4 No 2 Bulan Juli 2021


1. PENDAHULUAN dalam tujuan terbatas. Untuk
mewujudkan keberhasilan suatu
Organisasi manapun berupaya dapat organisasi maka para tenaga kerja
mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) memerlukan pelatihan secara
dengan baik agar bisa memenuhi tujuan berkelanjutan sesuai dengan
dari visi dan misi suatu orgaisasi tersebut, perkembangan teknologi, usaha untuk
pada umumnya tujuan organisasi adalah meningatkan kualitas sumber daya
mencari keuntungan atau laba sebanyak- manusia dapat dicapai salah satunya
banyaknya untuk memaksimalkan nilai adalah pelatihan, perlu diperhatikan juga
kekayaan bagi para pemegang saham. pembinaan fisik dan budi pekerti serta
Sumber daya manusia merupakan aset intelektual dan keterampilan, bagi para
yang paling utama, baik melalui pekerja senior atau yang telah bekerja
fungsinya, operasional, hingga tujuan dengan kurun waktu lebih lama, melalui
organisasi yang di tetapkan dapat tercapai pelatihan diharapkan tetap siap dalam
dengan baik. Bahkan semua perusahaan menghadapi tuntutan baik untuk masa
pasti menginginkan dan berusaha untuk sekarang ataupun dimasa mendatang
memiliki sumber daya manusia yang yang tentu lebih sulit dan penuh ketidak
profesional dan terampil. Pentingnya pastian. Selain itu juga dapat digunakan
sumber daya manusia ini sangat disadari sebagai bekal dalam menghadapi mutasi,
oleh semua tingkatan manajemen rotasi, atau kenaikan jabatan dimana
disemua sektor. Sebagaimana majunya situasi dan kondisinya tidak akan sama,
teknologi saat ini, yang menentukan tetap sebaliknya bagi para tenaga kerja yang
manusia sebagai pemegang peranan baru dapat digunakan sebagai cara untuk
penting bagi keberhasilan suatu membantu mengenal medan dan
organisasi. menguasai peralatan bertepatan dengan
Menurut Sinambela (2016:483) perkembangan teknologi baru agar
menyampaikan bahwa kinerja adalah terhindar dari tertinggalnya jaman.
kesediaan seseorang atau kelompok Kurangnya pembekalan dan pelatihan
untuk melakukan sesuatu kegiatan dan yang tepat ketika akan menghadapi dunia
menyempurnakannya sesuai dengan kerja serta perubahan lingkungan kerja
tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang cukup tinggi membuat karyawan
yang seperti diharapkan. Kinerja ini akan mengalami kesulitan dalam beradaptasi
diketahui seberapa jauh kemampuan dilingkungan kerja dan menurunnya
mereka dalam melaksanakan tugas yang semangat kerja, hal ini didukung adanya
dibebankan kepadanya, dan dapat data yang menjelaskan cukup tingginya
ditunjukkan buktinya secara nyata baik karyawan yang resign.
dari segi kualitas maupun kuantitas.
Perusahaanpun harus memiliki karyawan 2. METODOLOGI
yang berpengetahuan dan
berketrerampilan tinggi serta usaha Metode dalam penelitian ini
mengelola perusahaan seoptimal adalah menggunakan metode kuantitatif
mungkin sehingga kinerja karyawan dengan cara melakukan observasi dan
dapat meningkat. kuesioner yang disebarkan kepada
Andrew E. Sikula dalam buku karyawan PT. Asahi Forge Indonesia
(Mangkunegara, 2017: 44) pelatihan dengan teknik simple random sampling
adalah suatu proses pendidikan jangka menggunakan rumus slovin sebanyak 43
pendek yang mempergunakan prosedur responden dari keseluruhan populasi
sistematis dan teroganisir dimana sebanyak 48 karyawan. Metode data
pegawai non-managerial memepelajari yang digunakan dalam penelitian ini
pengetahuan dan keterampilan teknis adalah menggunakan Regresi Linear

Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 4 No 2 Bulan Juli 2021 21


Sederhana dan dibantu dengan 4. Efektifitas : Merupakan tingkat
pengolahan data dengan menggunakan penggunaan sumber daya organisasi
program SPSS vesri 23. (tenaga, uang, teknologi, dan bahan
baku) dimaksimalkan dengan maksud
3. LANDASAN TEORI menaikan hasil dari setiap unit dalam
penggunaan sumber daya.
a. Kinerja Karyawan 5. Kemandirian : Merupakan tingkat
Menurut Stephen Robbins (2006) seorang karyawan yang nantinya akan
dalam (Sinambela, 2016 : 480) dapat menjalankan fungsi kerjanya.
menyampaikan bahwa kinerja diartikan
sebagai hasil evaluasi terhadap pekerjaan b. Pelatihan
yang dilakukan perorangan dibandingkan Menurut Dessler, (2015:284)
dengan kriteria yang telah ditetapkan pelatihan (training) berarti memberikan
bersama. Menurut Sinambela (2016 : kepada karyawan baru atau karyawan
483) menyampaikan bahwa kinerja yang ada keterampilan yang mereka
adalah kesediaan seseorang atau butuhkan untuk melakukan pekerjaan
golongan untuk melakukan suatu mereka, seperti memperlihatkan kepada
kegiatan dan menyempurnakannya sesuai tenaga penjual baru mengenai cara
dengan tanggung jawabnya dengan hasil menjual produk Andapendapat Andrew
seperti yang diharapkan. Menurut E. Sikula dalam buku (Mangkunegara,
Mangkunegara (2017 : 67), pengertian 2017: 44) pengertian pelatihan adalah
kinerja adalah hasil kerja secara kualitas suatu proses pendidikan jangka pendek
dan kuantitas yang dicapai oleh yang mempergunakan prosedur
seseorang pegawai dalam melaksanakan sistematis dan teroganisir dimana
tugasnya sesuai tanggung jawab yang pegawai non-managerial memepelajari
diberikan kepadanya. Menurut Wirawan pengetahuan dan keterampilan teknis
(2009) dalam (Perdhana:2016) kinerja dalam tujuan terbatas. Dengan demikian
adalah keluaran yang dihasilkan oleh istilah pelatihan ditujukan kepada
fungsi-fungsi atau indikator – indikator pegawai pelaksana dalam rangka
suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam meningkatkan pengetahuan dan
waktu tertentu. keterampilan teknis. Menurut Rivai dan
Menurut Mangkunegara (2015) Sagala (2009) dalam (Sinambela,
dalam (Muttaqijn:2018) indikator untuk 2016:169), pelatihan adalah proses yang
mengukur kinerja yaitu sebagai berikut: sistematis mengubah tingkah laku
1. Kualitas kerja: Diukur dari pegawai untuk mencapai tujuan
tanggapan karyawan terhadap kualitas organisasi, yang berkaitan dengan
pekerjaan yang dihasilkan serta keahlian dan kemampuan pegawai untuk
kesempurnaan tugas terhadap melaksanakan pekerjaan saat ini.
keterampilan karyawan dan kemampuan Menurut Kaswan (2013) dalam (Rafdan
karyawan. Rahinnaya, 2016) Pelatihan adalah proses
2. Kuantitas : Merupakan jumlah yang meningkatkan pengetahuan dan
dihasilkan dan dinyatakan dalam istilah keterampilan karyawan.
seperti jumlah unit, jumlah siklus, Menurut Mangkunegara, (2017:44),
aktivitas yang disesuaikan. Indikator-indikator pelatihan tersebut
3. Ketepatan waktu : Merupakan yaitu sebagai berikut:
tingkat aktivitas diselesaikan pada awal 1. Materi yang dibutuhkan
waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut Materi yang disusun dari estimasi
koordinasi dengan hasil output serta kebutuhan tujuan latihan, kebutuhan
memaksimalkan waktu yang tersedia dalam bentuk pengajaran keahlian
untuk melakukan aktivitas lain.

22 Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 4 No 2 Bulan Juli 2021


khusus, menyajikan pengetahuan yang dalam (Sinambela, 2016:219)
diperlukan harus jelas dan dapat diukur. mendefinisikan kompensasi adalah
2. Metode yang digunakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai
Metode yang dipilih hendaknya pengganti kontribusi jasa mereka pada
disesuaikan dengan jenis pelatihan yang perusahaan. Menurut Sumarso (2009),
akan dilaksanakan. Mulyadi (2004), Mardi (2011), Diana dan
3. Kemampuan instruktur pelatihan Setiawati (2011) yang dikutip oleh
Mencari sumber sumber informasi (Sinambela, 2016:237-243) bentuk-
yang lain yang mungkin berguna bentuk kompensasi terbagi atas 5 yaitu :
mengindentifikasi kebutuhan pelatihan. 1. Gaji
4. Peserta pelatihan a. Menurut Sumarso (2009) dalam
Sangat penting untuk (Sinambela, 2016) menyatakan bahwa
memperhitungkan tipe pekerjaan dan gaji adalah imbalan kepada pegawai yang
jenis pekerjaan yang akan dilatih. diberikan atas tugas-tugas administrasi
5. Evaluasi pelatihan dan pimpinan yang jumlahnya biasanya
Setelah mengadakan pelatihan tetap secara bulanan.
hendaknya dievaluasi hasil yang didapat b. Menurut Mulyadi (2004) dalam
dalam pelatihan, dengan (Sinambela, 2016) menyatakan bahwa
memperhitungkan tingkat reaksi, tingkat gaji merupakan pembayaran atas
belajar, tingkah laku kerja dan nilai akhir. penyerahan jasa yang dilakukan oleh
pegawai yang mempunyai jabatan
c. Kompensasi manajer.
Kompensasi adalah semua pendapatan c. Menurut Mardi (2011) dalam
yang berbentuk uang, barang langsung (Sinambela, 2016) menyatakan bahwa
atau tidak langsung yang diterima gaji adalah sebuah bentuk pembayaran
karyawan sebagai imbalan atas jasa yang sebuah hak yang diberikan oleh
diberikan kepada perusahaan, menurut organisasi kepada pegawai.
Hasibuan (2016:118). Menurut d. Dengan demikian, gaji
Sinambela (2016:220) menyampaikan merupakan suatu kompensasi yang
kompensasi adalah total dari semua dibayarkan oleh organisasi kepada
hadiah yang diberikan organisasi kepada pegawai sebagai balas jasa atas kinerja
pegawai sebagai imbalan atas jasa yang yang telah diberikan terhadap organisasi.
mereka berikan kepada organisasi. Komponen tersebut biasanya diberikan
Pembahasan kompensasi merupakan bulanan kepada pegawai.
kajian manajemen yang paling sulit dan 2. Upah
menantang bagi MSDM, mengingatkan a. Menurut Soemarso (2009) dalam
kajian kompensasi ini mengandung (Sinambela, 2016) menyatakan bahwa
banyak dimensi yang cukup sensitif dan upah adalah imbalan kepada buruh yang
berimplikasi luas dalam pencapaian melakukan pekerjaan kasar dan lebih
tujuan strategis organisasi. Menurut banyak mengandalkan kekuatan fisik dan
Dessler (2015:417) dalam (Katidjan, biasanya jumlahnya ditetapkan secara
2017) Kompensasi karyawan adalah harian, satuan, atau borongan.
meliputi semua bentuk pembayaran yang b. Menurut Mulyadi (2004) dalam
diberikan kepada karyawan dan timbul (Sinambela, 2016) menyatakan bahwa
dari hubungan kerja mereka. Pengertian upah merupakan pembayaran atas
semua bentuk pembayaran tidak penyerahan jasa yang dilakukan oleh
termasuk manfaat keuangan, tapi pegawai pelaksana (buruh).
merujuk pada kompensasi finansial c. Diana dan Setiawati (2011)
langsung dan kompensasi finansial tidak dalam (Sinambela, 2016) menyatakan
langsung. Menurut Rivai dan Sagala bahwa upah diberikan atas dasar kinerja

Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 4 No 2 Bulan Juli 2021 23


harian, biasanya praktik ini ditemukan pegawai seperti ansuransi jiwa, asuransi
pada pabrik. Upah adakalanya juga kesehatan, asuransi kecelakaan dan
didasarkan pada unit kerja yang asuransi hari tua.
dihasilkan. 4. Tunjangan
d. Dengan demikian, dapat Ini diberikan kepada para
disimpulkan bahwa upah merupakan karyawan agar mereka bersedia
kompensasi yang dibayarkan berdasarkan mengabdikan hidupnya kepada organisasi
hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan dalam jangka waktu yang lama, seperti
produk yang dihasilkan oleh pegawai. THR, tunjangan makan dan kesehatan.
3. Insentif 5. Fasilitas
Insentif merupakan elemen atau balas Merupakan sarana penunjang
jasa yang diberikan secara tidak tetap kelengkapan dan kelayakan yang
atau bersifat variabel, tergantung pada diberikan oleh organisasi untuk para
kinerja pegawai. Insentif merupakan karyawan seperti forklift, hand lift, APD
salah satu pendorong penting yang dapat (alat pelindung diri), komputer, AC (Air
memberikan rangsangan kepada pegawai Conditioning), kipas angin dan lain
untuk bekerja lebih optimal. Secara sebagainya, dimana karyawan bisa lebih
umum insentif terdiri dari dua jenis yang mudah, aman dan nyaman dalam bekerja.
berbeda yaitu :
a. Insentif Material
Insentif material yang diberikan oleh 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
organisasi perlu mempertimbangkan : (1)
waktu bekerja, (2) kinerja dan (3) Uji Regresi Berganda
gabungan antara waktu dan kinerja. Analisis regresi linier berganda untuk
Pada umumnya, jenis insentif material mengetahui pengaruh antara dua variabel
seperti : indepen dengan degan satu variabel
(1) Uang dependen yang ditampilkan dalam bentuk
Seperti bonus, komisi, pembagian persamaa regresi. Perbedaan dengan
keuntungan dan kompensasi yang regresi linier sederhana yaitu terletak
ditangguhkan. pada jumlah variabel independennya,
(2) Jaminan Sosial dimana regresi linier sederhana hanya
Seperti pemberian rumah dinas, menggunakan satu variabel independen,
pengobatan secara cuma-cuma, cuti sakit sedangkan regresi linier berganda
dan melahirkan, pemberian tugas belajar, menggunakan 2 atau lebih variabel
pemberian piagam pembayaran dan independen dilambangkan dengan X1,
kemungkinan untuk membayar secara X2,X3…Xn sedangkan variabel
angsuran oleh pegawai atas pembelian dependen dilambangkan dengan Y.
barang dari koperasi organisasi.
b. Insentif Nonmaterial Tabel Uji Regresi Linier Berganda
Coefficients a
Insentif nonmaterial dapat diberikan Standardiz
Unstandardized ed
dalam berbagai macam bentuk, antara Model Coefficients Coefficient
s
t Sig.
Collinearity Statistics

lain : (1) pemberian gelar, (2) balas jasa, B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 9.784 5.466 1.79 0.081


(3) piagam penghargaan, (4) promosi, (5) 1
Pelatihan
0.305 0.217 0.246 1.403 0.168 0.348 2.875
(X1)
atribut atau fasilitas organisasi, (6) pujian Kompens
asi (X2)
0.488 0.158 0.543 3.094 0.004 0.348 2.875

atau ucapan terimakasih secara formal a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan : Total Y

maupun informal.
c. Asuransi Tenaga Kerja Sumber : data yang diolah SPSS, 2020
Organisasi mengansuransikan Persamaan hasil analisis regresi dan
pegawainya agar mampu mengatasi hal- pengujuan t dan F sebagai berikut :
hal buruk yang beresiko terjadi pada Y = a + b1 X1 + b2 X2

24 Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 4 No 2 Bulan Juli 2021


Y = 9,784 + 0,305 X1 + 0,488 X2 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat
Keterangan : kebebasan (df) n – k – 1 atau 43-2-1 = 40
Y = Variabel dependen (n adalah jumlah data/koresponden dan k
X1, X2 = Variabel Independen adalah jumlah variabel independen).
a = Nilai konstanta Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi =
b1, b2 = Koefisien regresi 0,025) hasil diperoleh untk t tabel sebesar
Penjelasan persamaan tersebut sebagai 2,021.
berikut: e. Kriteria Pengujian
1. Konstanta sebesar 9,784; artinya Ho diterima jika –t tabel < t hitung < t
jika Pelatihan dan Kompensasi nilainya tabel
0, maka Kinerja karyawan nilainya Ho ditolak jika –t tabel > t hitung atau t
sebesar 9,784 hitung > t tabel
2. Koefisensi regresi variabel f. Membandingkan t hitung dengan
Pelatihan sebesar 0,305; artinya jika t tabel
Pelatihan mengalami kenaikan satu Nilai t hitung > t tabel (1,403 < 2,021)
kesatuan, maka Kinerja karyawan akan maka Ho diterima.
mengalami peningkatan sebesar 0,305 g. Kesimpulan
satuan dengan asumsi variabl independen Karena t hitung < t tabel (1,403 < 2,021)
lainya bernilai tetap. maka Ho diterima, artinya bahwa
Koefisensi regresi variable Kompensasi Pelatihan secara parsial tidak
sebesar 0,488; artinya jika Kompensasi berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan.
mengalami kenaikan satu kesatuan, maka 2. Pengujian koefisien regresi
Kinerja karyawan akan mengalami variabel Kompensasi (X2) :
peningkatan sebesar 0,488 satuan dengan a. Menentukan Hipotesis
asumsi variabel independen lainya Ho : Kompensasi secara parsial tidak
bernilai tetap. berpengaruh terhadap Kinerja
6. Uji Hipotesis Karyawan.
A. Uji Parsial (Uji t) Ha : Kompensasi secara parsial
Tabel Hasil Uji t berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan.
Coefficients a
Standardiz b. Menentukan tingkat signifikansi
Unstandardized ed
Collinearity Statistics
Model Coefficients Coefficient
s
t Sig. Tingkat signifikansi menggunakan 0,05.
B Std. Error Beta Tolerance VIF
c. Menghitung t hitung.
(Constant) 9.784 5.466 1.79 0.081

1
Pelatihan
0.305 0.217 0.246 1.403 0.168 0.348 2.875
Berdasarkan output di atas diperoleh t
(X1)
Kompens
asi (X2)
0.488 0.158 0.543 3.094 0.004 0.348 2.875 hitung sebesar 3,094.
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan : Total Y
d. Menentukan t tabel
Sumber : data yang diolah SPSS, 2020 Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 =
1. Pengujian koefisien regresi variabel 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat
Pelatihan (X1) : kebebasan (df) n – k – 1 atau 43-2-1 = 40
a. Menentukan Hipotesis (n adalah jumlah data/koresponden dan k
Ho : Pelatihan secara parsial tidak adalah jumlah variabel independen).
berpengaruh terhadap Kinerja Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi =
Karyawan. 0,025) hasil diperoleh untk t tabel sebesar
Ha : Pelatihan secara parsial berpengaruh 2,021
terhadap Kinerja Karyawan. e. Kriteria Pengujian
b. Menentukan tingkat signifikansi Ho diterima jika –t tabel < t hitung < t
Tingkat signifikansi menggunakan 0,05. tabel
c. Menghitung t hitung. Ho ditolak jika –t tabel > t hitung atau t
Berdasarkan output di atas diperoleh t hitung > t tabel
hitung sebesar 1,403. f. Membandingkan t hitung dengan
d. Menentukan t tabel t tabel
Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 =

Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 4 No 2 Bulan Juli 2021 25


Nilai t hitung > t tabel (3,094 > 2,021) Nilai F hitung > F tabel (26,666 > 3,226),
maka Ho ditolak. maka Ho ditolak
g. Kesimpulan f. Kesimpulan
Karena t hitung > t tabel (3,094 > 2,021) Karena F hitung > F tabel (26,666 >
maka Ho ditolak, artinya bahwa 3,226), maka Ho ditolak, artinya bahwa
Kompensasi secara parsial berpengaruh pelatihan dan kompensasi secara
terhadap Kinerja Karyawan. Nilai t bersama-sama berpengaruh terhadap
hitung positif artinya bengaruh positif, kinerja karyawan.
artinya semakin tinggi Kompensasi maka C. Uji Koefisien Determinasi (R2)
semakin meningkat pula Kinerja Koefisien determinasi digunakan untuk
Karyawan. mengukur seberapa jauh kemampuan
mode regresi dalam menerangkan variasi
B. Uji Simultan (Uji F) variabel dependen, yang dapat dijelaskan
Uji F digunakan untuk mengetahui oleh variabel independennya, dengan
apakah variabel independen secara kata lain koefisien determinasi ini
bersama-sama berpengaruh terhadap digunakan untuk mengukur seberapa jauh
variabel dependen atau tidak, hasil uji F variabel-variabel bebas dalam
yang diperoleh setelah data diolah menerangkan variabel terikat. Adjusted
disajikan dalam tabel berikut ini : R2 atau koefisien determinasi
Tabel Hasil Uji F mempunyai nilai berkisar 0 < R2 < 1.
ANOVAa
Sum of Mean
Nilai R square yang kecil berarti
Model df F Sig.

Regressio
Squares Square kemampuan variasi variabel dependen
630.534 2 315.267 26.666 .000 b
n
1 Residual
terbatas. Jika nilai mendekati satu maka
472.907 40 11.823
Total 1103.442 42
variabel- variabel independen
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai (Y) memberikan hampir semua informasi
b. Predictors: (Constant), Kompensasi (X2), Pelatihan (X2)
yang dibutuhkan untuk memprediksi
Sumber : data yang diolah SPSS, 2020 variabel dependen.
Berikut tahap-tahap untuk melakukan uji Tabel Hasil Uji R2
F: Model Summary
a. Menentukan hipotesis nol dan Std. Error
Adjusted
hipotesis alternatifnya Model R R Square of the
R Square
Estimate
Ho = 0 (artinya pelatihan dan kompensasi
1 .756a 0.571 0.55 3.438
secara bersama-sama tidak berpengaruh a. Predictors: (Constant), Kompensasi (X2),
terhadap kineja karyawan) Pelatihan (X1)
Ha = 0 (artinya pelatihan dan kompensasi b. Dependen Variabel : Kinerja Karyawan (Y)

secara bersama-sama berpengaruh Sumber : data yang diolah SPSS, 2020


terhadap kinerja karyawan) Hasil perhitungan regresi dapat diketahui
b. Menentukan F hitung bahwa koefisien determinasi R square
Berdasarkan tabel di atas diperoleh F yang diperoleh sebesar 0,571 hal ini
hitung sebesar 26,666. berarti 57,1% variasi variabel kinerja
c. Menentukan F tabel karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
Dengan menggunakan tingkat pelatihan dan kompensasi sedangkan
signifikansi 0,05, dengan df 1 (jumlah sisanya adalah sebesar 42,9 %
variabel -1) atau 3-1 = 2 dan df (n-k-1) diterangkan oleh variabel lain yang tidak
atau 43-2-1=40. Hasil diperoleh untuk F diajukan dalam penelitian ini.
tabel sebesar 3,226.
d. Kriteria Pengujian PEMBAHASAN
Ho diterima bila F hitung < F tabel Berdasarkan dari hasil pengujian
Ho ditolak bila F hitung > F tabel instrument dan hasil analisis data di
e. Membandingkan F hitung atas serta hasil observasi yang
dengan F tabel dilakukan dapat diterangkan pada

26 Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 4 No 2 Bulan Juli 2021


pembahasan tentang Pengaruh regresi serta uji hipotesis dari masing-
Pelatihan dan Kompensasi Terhadap masing variabel dapat disimpulkan
Kinerja Karyawan PT. Asahi Forge sebagai berikut :
Indonesia adalah sebagai berikut : 5. Peranan Pelatihan yang baik maka
1. Pembahasan Atas uji validitas dan akan mempengaruhi dan
Reliabilitas meningkatkan Kinerja Karyawan
Sesuai dengan uji validitas dan Variabel pelatihan dinyatakan
reliabilitas yang telah dilakukan di memiliki pengaruh positif terhadap
atas dari masing-masing variabel variabel kinerja karyawan, yang
maka dapat disimpulkan sebagai ditunjukan dengan nilai koefisien
berikut : regresi 0,848. Hipotesis dalam
2. Uji Validitas penelitian ini diterima karena hasil
Uji valliditas dilakukan dengan statistik uji t untuk variabel pelatihan
membandingkan antara r hitung dan r terhadap kinerja karyawan t hitung
tabel, sedangkan untuk mendapatakan sebesar 6,016 dan t tabel sebesar
r tabel dilakukan dengan tabel r 2,021 yang berarti t hitung > dari t
produc moment yaitu menentukan tabel, selain itu hasil perhitungan nilai
alpha = 0,05 kemudian n (sampel) = signifikan lebih kecil dari nilai
43 responden sehingga dapat signifikan standar yang sebelumnya
diperoleh nilai r tabel sebesar 0,301. sudah ditentukan sebesar 0,05 yaitu
Berdasarkan hasil uji validitas di atas (0,00 < 0,05), ini berarti menunjukan
terlihat bahwa seluruh instrument tingkat pelatihan sebesar 100% atau
pernyataan dalam variabel pelatihan (1 – 0,00). Hal ini berarti hipotess
dan kompensasi menghasilkan r yang diajukan diterima yaitu terdapat
hitung diatas r tabel 0,301 sehingga pengaruh positif dan signifikan antara
20 butir pernyataan dalam kuesioner variabel pelatihan terhadap kinerja
ini dapat dikatakan valid dan dapat karyawan.
digunakan dalam penelitian. Hasil penelitian ini sesuai dengan
3. Uji Reliabilitas penelitian terdahulu yang dilakukan
Uji reliabilitas dalam penelitian ini oleh Nurul Fizia dan M. Imam
menggunakan batas nilai 0,60 dengan Muttaqijn, melakukan penelitian
rumus Cronbach’s Alpha untuk dengan judul “Pengaruh Pelatihan dan
menentukan semua instrument dalam Pengembangan Karir Terhadap
penelitian ini reliable, dari semua Kinerja Karyawan Pada PT. Tri
tabel reliabilitas di atas terlihat bahwa Megah Makmur” dipublikasikan oleh
seluruh instrument pernyataan dalam Jurnal Dinamika UMT Vol 3 No. 1
variabel pelatihan (X1), kompensasi Tahun 2018, menghasilkan
(X2) dan kinerja karyawan (Y) kesimpulan bahwa pelatihan memiliki
memiliki Cronbach’s Alpha diatas pengaruh yang signifikan tehadap
0,60, sehingga hal ini menunjukkan kinerja karyawan.
bahwa seluruh pernyataan dapat Sehingga dapat disimpulkan Pelatihan
dinyatakan reliabel dan dapat berpengaruh positif dalam
digunakan untuk pengumpulan data meningkatkan kinerja karyawan pada
dalam mengukur variabel Pelatihan, PT. Asahi Forge Indonesia di kawasan
Kompensasi dan Kinerja Karyawan. Industri KIIC Karawang Jawa Barat.
4. Pembahasan Atas Hasil Analisa Data 6. Peranan Kompensasi yang baik akan
Analisa data yang telah dilakukan mempengaruhi Kinerja Karyawan
dengan menggunakan uji Normalitas, Variabel Kompensasi dinyatakan
uji Multikolinearitas, uji memiliki pengaruh positif terhadap
Hesteroskedasitisas, korelasi dan variabel Kinerja karyawan, yang

Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 4 No 2 Bulan Juli 2021 27


ditunjukkan dengan nilai koefisien
regresi 0,666. Hipotesis pada 5. KESIMPULAN
penelitian ini diterima karena hasil
statistic uji t untuk variabel Dari data primer yang diperoleh dari
kompensasi terhadap kinerja penyebaran kuesioner maka dilakukan
karyawan t hitung sebesar 7,084 dan t pengujian realibilitas untuk mengetahui
tabel sebesar 2,021 yang berarti t bahwa jawaban responden terhadap
hitung lebih besar dari t tabel, selain pernyataan konsisten dari waktu ke
itu hasil perhitungan nilai signifikan waktu, dan dilakukan pengujian validitas
lebih kecil dari nilai signifikan standar untuk mengukur sah tidaknya suatu
yaitu 0,000 < 0,05. Ini berarti kuesioner. Hasil dari uji reliabilitas dan
menunjukkan tingkat pengaruh validitas menunjukkan baik seluruh
sebesar 100%. Hal ini berarti hipotesis pernyataan dalam setiap variabel reliable
yang diajukan oleh penulis diterima dan valid. Dan pembahasan yang telah
yaitu terdapat pengaruh yang positif diuraikan maka dapat ditarik kesimpulan
dan signifikan antara variabel sebagai berikut :
kompensasi terhadp variabel kinerja 1. Hasil pengujian hipotesis
karyawan. pertama membuktikan bahwa Pelatihan
Hasil penelitian ini kurang sesuai secara parsial tidak berpengaruh terhadap
dengan penelitian terdahulu yang Kinerja Karyawan pada PT. Asahi Forge
dilakukan oleh oleh Purwanto S. Indonesia.
Katidjan et al (2017) dengan judul 2. Hasil pengujian hipotesis kedua
“Pengaruh Kompensasi, telah membuktikan bahwa kompensasi
Pengembangan Karir dan Komunikasi memiliki pengaruh positif dan signifikan
Terhadap Kinerja Karyawan di PT. terhadap kinerja karyawan pada PT.
Api Metra Palma (Medco Agro) Asahi Forge Indonesia, artinya semakin
kantor pusat Jakarta” yang meningkat kompensasi maka semakin
dipublikasikan oleh Jurnal Ilmiah meningkat pula kinerja karyawan.
Manajemen Vol VII No3, Okt 2017, 3. Hasil pengujian hipotesis uji F
menghasilkan kesimpulan bahwa telah membuktikan antara kedua variabel
kompensasi berpengaruh namun tidak yaitu pelatihan dan kompensasi
signifikan terhadap kinerja karyawan. berpengaruh bersama-sama terhadap
Sehingga dapat disimpulkan kinerja karyawan para PT. Asahi Forge
Kompensasi yang tinggi berpengaruh Indonesia.
positif dan penting dalam
meningkatkan kinerja karyawan pada DAFTAR PUSTAKA
PT. Asahi Forge Indonesia di kawasan
Industri KIIC Karawang Jawa Barat. Agus Dwi Nugroho., d. K. (2012).
Pengaruh ke dua variabel bebas Analisis Pengaruh Kompensasi
menunjukkan hasil perhitungan dan Pengembangan Karier
regresi dapat diketahui bahwa terhadap kepuasan Kerja dengan
koefisien determinasi R Square yang Mediasi Motivasi Kerja. Jurnal
diperoleh sebesar 0,571, hal ini berarti Bisnis dan Ekonomi. Vol.19,
57,1% variasi variabel kinerja No.2.
karyawan dapat dijelaskan oleh Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian
variabel pelatihan dan kompensasi, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
sedangkan sisanya adalah sebesar Rineka Cipta.
42,9 % diterangkan oleh variabel lain Azwar, S. (1999). Reliabilitas dan
yang tidak diajukan dalam penelitian Validitas. Yogyakarta: Sigma
ini. Alpha.

28 Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 4 No 2 Bulan Juli 2021


Badriyah, M. (2015). Manajemen Dian Angelia. Jakarta: Salemba
Sumber Daya Manusia. In Empat.
Walker. Bandung: Pustaka Setia. Mangkunegara, A. P. (2017). Manajemen
Bernardin, H. J. (2010). Human Resource Sumber Daya Manusia
Management. New york: Perusahaan. Bandung: PT.
McGraw-Hill. Remaja Rosdakarya.
Caitlin Jaworski, S. R. (2018). The Mulyanto, H. d. (2010). Metode dan
Effects of Training Satisfaction, Anallisis. Semarang: CV Agung.
Employee Benefits, and Muttaqijn, N. F. (2018). Pengaruh
Incentives on Part-time Pelatihan dan Pengembangan
Emplpyees' Commitment. Karir Terhadap Kinerja Karyawan
International Journal of pada PT. Tri Megah Makmur.
Hospitality Management, 1-12. JOURNAL DINAMIKA UMT,
Dessler, G. (2015). Manajemen Sumber (59-70).
Daya Manusia. Jakarta: Salemba Nurastuti, P. (2020). Pedoman Penulisan
Empat. Karya Ilmiah. Bekasi: Universitas
Handoko. (2014). Manajemen Personalia Pelita Bangsa.
dan Sumber Daya Manusia. Onibala, N. R. (2017). Pengaruh
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Pendidikan, Pelatihan dan
Hasibuan, D. H. (2016). Manajemen Pengembangan Karir Terhadap
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kinerja Pegawai pada Kantor
PT. Bumi Aksara. Pelayanan Kekayaan Negara dan
Jang, H. S. (2020). The Effect of Lelang Manado. EMBA Vol.5
Increasing Employee No.2 September 2017, (2790-
Compensation on Firm 2798).
Performance:. International Perdhana, R. R. (2016). Analisis
Journal of Hospitality Pengaruh Pelatihan Dan
Management, 1-9. Pengembangan, Kompensasi Serta
Jumawan, M. T. (2018). Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja
Pelatihan dan Pengembangan Karyawan. Diponegoro Journal of
Karier Terhadap Kinerja Management, (1-11).
Karyawan Perusahaan Korporasi. Priyatno, D. (2014). SPSS 22 Pengolah
Jurnal Riset Manajemen dan Data Terpraktis. Andi Publisher.
Bisnis Fakultas Ekonomi UNIAT Rachmawati, I. K. (2008). Manajemen
Vol.3, (343 - 352). Sumber Daya Manusia.
Kadarisman, M. (2013). Manajemen Yogyakarta: Andi.
Pengembangan Sumber Daya Rafdan Rahinnaya, M. S. (2016).
Manusia. Jakarta: PT. Raja Analisis Pengaruh Pelatihan dan
Grafindo Persada. Pengembangan, Kompensasi serta
Katidjan, P. S. (2017). Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja
Kompensasi, Pengembangan Karyawan. Diponegoro Journal Of
Karir Dan Komunikasi Terhadap Management,(1-11).
Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmiah Robbins, S. (2006). Peningkatan Kinerja
Manajemen, (429-446). Melalui Perilaku Kerja
Kotler, P. &. (2010). Prinsip-Prinsip Berdasarkan Kecerdasan
Pemasaran Edisi kedua belas. Emosional. Sabardini.
Jakarta: Erlangga. Salinding, R. (2011). Analisis Pengaruh
Malthis, R. &. (2006). Human Resource Pelatihan Terhadap Produktivitas
Management : Manajemen Kerja Karyawan Pada PT. Erajaya
Sumber Daya Manusia terjemahan

Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 4 No 2 Bulan Juli 2021 29


Swasembada Cabang Makasar.
Jurnal Manajemen.
Sekaran, U. (1992). Research Methods
for Business, Third Edition.
Southem Illionis University.
Sinambela, P. D. (2016). Manajemen
Sumber Daya Manusia. In P. D.
Sinambela, Membangun Tim
Kerja yang Solid untuk
Meningkatkan Kinerja (p. 479).
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sugiono, P. D. (2017). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Susan, O. C. (2014). Influence of Career
Development on Employee
Performance in The Publik
University, A Case of Kenyatta
University. International Journal
of Science Management and
Enterpreneurship, (1-16).
Umam, K. (2010). Perilaku Organisasi.
Bandung: PT. Refika Aditama.
Veithzal Rivai, E. J. (2011). Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Rajawali Press.
Zainul, e. a. (2017). Pengaruh
Kompensasi, Pengembangan
Karir dan Pelatihan Terhadap
Produktivitas Pegawai Rumah
Sakit Reva Husada Kabupaten
Malang. Manajemen Branchmark
Vol.3 Issue 3, (1081-1096).

30 Jurnal IKRA-ITH Ekonomika Vol 4 No 2 Bulan Juli 2021

Anda mungkin juga menyukai