ABSTRAK
Peranan sumber daya manusia sangat penting dalam suatu perusahaan, sumber daya manusia
merupakan salah satu faktor yang ikut terlibat secara langsung dalam menjalankan kegiatan
perusahaan dan berperan penting dalam meningkatkan produktivitas perusahaan dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Sumber daya manusia sangat penting karena jika sumber daya dalam
suatu perusahaan tidak baik maka perusahaan akan sulit untuk mencapai tujuan perusahaan
Pelatihan merupakan Suatu proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur
sistematis dan terorganisir dimana pegawai non manajerial mempelajari pengetahuan dan
keterampilan teknis dalam tujuan terbatas (Mangkunegara,2013 : 44), Pengembangan karir adalah
proses peningkatan kemampuan kerja individu yang dilakukan dalam rangka mencapai suatu
rencana karir yang diinginkan.. (Handoko (2008:123), Kinerja Pegawai Hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara , 2013 : 67)
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif, dengan pendekatan penelitian
deskriptif dan analisis verifikatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui pengaruh
yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga kesimpulan yang akan memperjelas gambaran
mengenai objek yang diteliti. sampel dalam penelitian ini berjumlah 74 pegawai. Alat analisis yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan regresi linear berganda
Berdasarkan bobot rata-rata variabel pelatihan adalah sebesar 3,90 dengan kategori baik, Skor rata-
rata variabel pengembangan karir adalah sebesar 3,80 dengan kategori baik, Bobot rata-rata variabel
kinerja Karyawan adalah sebesar 3,91 dengan kategori tinggi
Pelatihan memiliki pengaruh yang signifikan sebesar 26%, pengembangan karir memiliki pengaruh
yang signifikan sebesar 14%, secara bersama-sama variabel pelatihan dan pengembangan karir
memberikan pengaruh sebesar 0,383 terhadap kinerja, Angka 38,3% disini artinya setiap perubahan
kinerja karyawan sebesar 38,3% dipengaruhi oleh perubahan variabel pelatihan dan pengembangan
karir. Adapun sisanya sebesar 51,7% disebabkan oleh variabel-variabel lain diluar kedua variabel
tersebut yang tidak dilibatkan dalam penelitian ini
1
ABSTRACT
The role of human resources is very important in a company, human resources are one of the
factors that are directly involved in carrying out corporate activities and play an important role in
increasing the productivity of a company in achieving its stated goals. Human resources are very
important because if the resources in a company are not good then the company will find it difficult
to achieve company goals
Training is a short-term education process that uses systematic and organized procedures in
which non-managerial employees learn knowledge and technical skills in limited goals
(Mangkunegara, 2013: 44), Career development is a process of increasing individual work abilities
carried out in order to achieve a career plan that desirable .. (Handoko (2008: 123), Employee
Performance The work quality and quantity achieved by an employee in carrying out their duties in
accordance with the responsibilities given to him (Mangkunegara, 2013: 67)
In this study the author uses quantitative methods, with a descriptive research approach and
verification analysis. By using the research method will be known significant influence between the
variables studied so that the conclusions that will clarify the description of the object under study.
the sample in this study amounted to 74 employees. The analytical tool used in this study uses
multiple linear regression
Based on the average weight of the training variable is 3.90 with good category, the average
score of the career development variable is 3.80 with a good category, the average weight of the
variable employee performance is 3.91 with a high category
Training has a significant influence of 26%, career development has a significant influence
of 14%, together training and career development variables have an influence of 0.383 on
performance, Figures 38.3% here means that every change in employee performance is 38.3 % is
influenced by changes in training and career development variables. The remaining 51.7% is caused
by other variables outside the two variables which were not included in this study
I. PENDAHULUAN
2
Kuantitas sumber daya manusia tanpa disertai dengan kualitas yang baik akan menjadi
beban organisasi. Sedangkan kualitas, menyangkut mutu sumber daya manusia yang menyangkut
kemampuan, baik kemampuan fisik maupun kemampuan non fisik. Oleh sebab itu untuk
kepentingan akselerasi tugas pokok dan fungsi organisasi apapun, peningkatan kualitas sumber daya
manusia merupaka salah satu syarat utama. Kualitas sumber daya manusia yang menyangkut dua
aspek fisik dan non fisik yang menyangkut kemampuan bekerja, berpikiran dan keterampilan lain.
Jika sumber daya manusia dalam perusahaan atau organisasi baik, maka kuantitas dan kualitas
sumber daya manusia dalam perusahaan akan baik dan perusahaan dengan mudah akan dapat
mencapai tujuan perusahaan dengan baik.
Dampak kualitas yang baik terhadap perusahaan akan sangat menguntungkan perusahaan karena
perusahaan akan mudah mencapai tujuan yang di inginkan. Perusahaan akan memperolah
pendapatan yang lebih dari yang sebelumnya. Dan perusahaan juga dapat bersaing dengan
perusahaan yang besar.
Untuk meningkatkan kualitas perusahaan melakukan pelatihan dan pengembangan. Agar
kinerja para karyawan lebih baik dan kualitasnya juga membaik. Dengan kualitas kinerja karyawan
yang baik maka karyawan akan semakin ahli dan terampil dalam pekerjaannya. Pelatihan dan
pengembangan juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tenaga dan waktu.
Pelatihan dan pengembangan di lakukan untuk sebagai sarana untuk meningkatkan keterampilan
dan meningkatkan pengetahuan umum bagi karyawan. Pelatihan dan pengembangan semakin
penting manfaatnya karena tuntutan pekerjaan atau jabatan, sebagai akibat kemajuan teknologi dan
semakin ketatnya persaingan di antara perusahaan yang sejenis. Setiap personel dituntut agar dapat
bekerja efektif, efisien, kualitas dan kuantitas pekerjaannya baik sehingga daya saing perusahaan
semakin besar. Pelatihan dan pengembangan ini dilakukan untuk tujuan non karier maupun karier
bagi para karyawan (baru atau lama) melalui latihan dan pendidikan.
Menurut Hariandja (2002:169), Alasan diterapkannya pelatihan bagi karyawan adalah
pegawai yang baru direkrut sering kali belum memahami secara benar bagaimana melakukan
pekerjaan, perubahan-perubahan dalam lingkungan kerja dan tenaga kerja, meningkatkan daya
saing perusahaan dan memperbaiki produktifitas karyawan, karyawan menyesuaikan dengan
peraturan-peraturan yang ada.
3
Sedangkan menurut Bernadin dan Russel dalam Gomes (2003:197), pelatihan adalah setiap
usaha untuk memperbaiki performasi tanggungjawabnya, atau satu pekerjaan yang ada kaitannya
dengan pekerjaannya.
Pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur
sistematis dan terorganisir dimana pegawai non manajerial mempelajari pengetahuan dan
keterampilan teknis dalam tujuan terbatas (Mangkunegara,2013 : 44).
Dari beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa pelatihan merupakan salah satu upaya
perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawannya agar mereka dapat bekerja dengan baik dan
dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik pula kepada pelanggan
Dimensi dan indikator dalam pelatihan seperti yang akan dijelaskan oleh Mangkunegara
(2011:57), Indikator-indikator pelatihan tersebut
yaitu sebagai berikut :
1.Instruktur
a.Pendidikan
Pendidikan lebih diarahkan pada peningkatan kemampuan (ability)seseorang melalui jalur formal
dengan jangka waktu yang panjang,gunamemaksimalkan penyampaian materi kepada peserta
pelatihan.
b.Penguasaan materi
Penguasaan materi bagi seorang instruktur merupakan hal yang penting untuk dapat melakukan
proses pelatihan dengan baik sehingga para peserta pelatihan dapat memahami materi yang
hendak disampaikan.
2.Peserta
a.Semangat mengikuti pelatihan
Hal ini m erupakan salah satu faktor yang menentukan proses pelatihan. Jika instruktur
bersemangat dalam memberikan materi pelatihan maka peserta pelatihan pun akan bersemangat
mengikuti program pelatihan tersebut , dan sebaliknya.
b.Seleksi
Sebelum melaksanakan program pelatihan terlebih dahulu perusahaan melakukan proses seleksi,
yaitu pemilihan sekelompok orang yang paling memenuhi kriteria untuk posisi yang tersedia di
perusahaan.
3.Materi
a. Sesuai tujuan
Materi yang diberikan dalam program pelatihan kepada pe serta pelatihan harus sesuai dengan
tujuan pelatihan sumber daya manusia yang hendak dicapai oleh perusahaan.
b.Sesuai komponen peserta
Materi yang diberikan dalam program pelatihan akan lebih efektif apabila sesuai dengan
komponen peserta sehingga program m pelatihan tersebut dapat menambah kemampuan peserta.
c.Penetapan sasaran
Materi yang diberikan kepada peserta harus tepat sasaran sehingga mampu mendorong peserta
pelatihan untuk mengaplikasikan materi yang telah disampaikan dalam melaksanakan
pekerjaannya.
4.Metode
a.Pensosialisasian tujuan
4
Metode penyampaian sesuai dengan materi yang hendak disampaikan, sehingga diharapkan
peserta pelatihan dapat menangkap maksud dan tujuan dari apa yang disampaikan oleh instruktur.
b.Memiliki sasaran yang jelas
Agar lebih menjamin berlangsungnya kegiatan pelatihan sumber daya manusia yang efektif
apabila memiliki sasaran yang jelas yaitu memperlihatkan pemahaman terhadap kebutuhan
peserta pelatihan.
5.Tujuan
a.Meningkatkan keterampilan
Hasil yang diharapkan dari pelatihan yang diselenggarakan yaitu dapat meningkatkan
keterampilan/skill, pengetahuan dan tingkah laku peserta atau calon karyawan baru.
2. Exposure
Exsposure adalah menjadi terkenal oleh orang-orang yang memutuskan promosi,transfer, dan
kesempatan-kesempatan lainnya.
3.Kesetiaan Organisasional
5
Dalam banyak organisasi, orang-orang meletakan kemajuan karir tergantung pada kesetiaan
organisasional dengan dedikasi jangka panjang terhadap perusahaan yang sama akan
menurunkan tingkat perputaran kerja.
5.Kesempatan
Seorang karyawan yang berupaya meningkatkan kemampuannya maka berarti mereka telah
memanfaatkan kesempatan untuk tumbuh.
6.Dukungan Manajemen
Untuk mendorong program pengembangan karir sangat dipengaruhi oleh dukungan dari para
manajamen
4.4 Hipotesis
6
Hipotesis 1
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Pelatihan terhadap kinerja karyawan.
Ha : Terdapat pengaruh pengaruh yang signifikan antara pelatihan terhadap kinerja karyawan.
Hipotesis 2
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pengembangan karir Terhadap kinerja
karyawan.
Ha : Terdapat pengaruh pengaruh yang signifikan antara pengembangan karir Terhadap kinerja
karyawan.
Hipotesis 3
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pelatihan dan pengembangan karir Terhadap
kinerja karyawan.
Ha : Terdapat pengaruh pengaruh yang signifikan antara pelatihan dan pengembangan karir
Terhadap kinerja karyawan.
7
Berdasarkan bobot rata-rata variabel pelatihan adalah sebesar 3,90 Bobot ini berada pada
interval 3,41 – 4,20 dengan kategori baik. Artinya pelatihan karyawanBuilding Management PT
Sanggar Hurip Bandungtergolong baik. Selain itu indikator yang mempunyai nilai pembobotan
tertinggi adalah indikator peserta dimana mempunyai presentasi 20,24% dengan bobot rata-rata skor
3,95. Sedangkan indikator yang memiliki nilai pembobotan terendah yaitu materi dengan presentase
sebesar 19,77% dan bobot 3,86
Skor rata-rata variabel pengembangan karir adalah sebesar 3,80Bobot ini berada pada
interval 3,41 – 4,20 dengan kategori baik. Artinya pengembangan karir karyawan Building
Management PT Sanggar Hurip Bandungtergolong baik. Selain itu indikator yang mempunyai nilai
pembobotan tertinggi adalah indikator kesempatan dimana mempunyai presentasi 16,89% dengan
bobot rata-rata skor 3,851. Sedangkan indikator yang memiliki nilai pembobotan terendah yaitu
prestasi kerja dengan presentase sebesar 16,01% dan bobot 3,649
Bobot rata-rata variabel kinerja Karyawan adalah sebesar 3,91Bobot ini berada pada
interval3,41– 4,20 dengan kategori tinggi. Artinya kinerja KaryawanBuilding Management PT
Sanggar Hurip Bandungtergolong baik. Selain itu indikator yang mempunyai nilai pembobotan
tertinggi adalah indikator kerjasama dimana mempunyai presentasi 20.47% dengan bobot rata-rata
skor 4,00. Sedangkan indikator yang memiliki nilai pembobotan terendah yaitu disiplin dengna
presentase sebesar 18,9% dan bobot 3,71
Pelatihan memiliki pengaruh yang signifikan sebesar 26%. Artinya apabila terjadi
perubahan sedikit saja pada variabel Pelatihan, maka akan langsung terjadi perubahan yang berarti
pada variabel Kinerja Karyawan
Pengembangan Karirmemiliki pengaruh yang signifikan sebesar 14% Artinya apabila
terjadi perubahan pada variabel Pengembangan Karir, maka akan langsung terjadi perubahan yang
berarti pada variabel Kinerja Karyawan
Secara bersama-sama variabel Pelatihan (X1) dan Pengembangan Karir (X2) memberikan
pengaruh sebesar 0,383 terhadap Prestasi Kerja, Angka 38,3% disini artinya setiap perubahan
Kinerja Karyawansebesar 38,3%dipengaruhi oleh perubahan variabel Pelatihan dan Pengembangan
Karir. Adapun sisanya sebesar 51,7% disebabkan oleh variabel-variabel lain diluar kedua variabel
tersebut yang tidak dilibatkan dalam penelitian ini
V. SIMPULAN.
Indikator yang memiliki nilai pembobotan terendah dalam penelitian ini yaitu indikator
materi dengan presentase sebesar 19,77% dan bobot 3,86. Terkait hal ini kelemahan dalam hal
materi hendaknya PT Sanggar Hurip memberikan variasi yang berbeda di setiap pelatihan yang
akan dilaksanakan, kemudian supaya peserta tidak bosan hendaknya penyampaian materi di selingi
dengan humor-humor yang segar dan menyenagkan.
Indikator yang memiliki nilai pembobotan terendah dalam penelitian ini yaitu indikator
prestasi kerja dengan presentase sebesar 16,01% dan bobot 3,649. Terkait hal ini kelemahan dalam
hal prestasi hendaknya PT Sanggar Hurip memberikan imbalan atau reward yang menarik agar
prestasi kerja karyawan PT Sanggar Hurip bias meningkat.
Indikator yang memiliki nilai pembobotan terendah yaitu disiplin dengna presentase sebesar
18,9% dan bobot 3,71.Kelemahan dalam hal disiplin kerja hendaknya PT Sanggar Huripmemberi
sanksi yang tegas kepada karyawan yang melanggar aturan yang berlaku, dan selalu melakukan
pengawasan terhadap absensi sidik jari.
8
Untuk meningkatkan pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan hendaknya PT Sanggar
Hurip memperhatikan dan melaksanakan pelatihan – pelatihan bagi karyawan karena dalam
penelitian ini membuktikan bahwa pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Untuk meningkatkan pengaruh pada pengembangan karir terhadap kinerja karyawan
hendaknya PT Sanggar Hurip memperhatikan karir karyawanya sejak awal mereka masuk kerja
pada perusahaan ini. Karena dalam penelitian ini terbukti bahwa pengembangan karir berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Guna meningkatkan pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Karir terhadap Kinerja
Karyawan maka, hendaknya PT Sanggar Hurip menyelaraskan atau menggabungkanvariabel
pelatihan dan Pengembangan Karir secara bersama-sama karena dalam penelitian ini kedua varibel
berpengaruh signifikan terhadap kinerja.
.
9
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T. Hani. (2011). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE
Lubis (2008). Pengaruh pelatihan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan
Mathis, Robert. L dan Jackson, Jhon. H.2010. Manajemen SumberDaya Manusia Edisi 1 dan 2.
Salemba. Jakarta.
Probosemi (2011). Analisis Kebutuhan Pelatihan Karyawan Bidang Pelayanan Pada PT TASPEN
(Persero) Kantor Cabang Bogor .Skripsi Sarjana pada Fakultas Ekonomi Dan
Manajemen Institut Pertanian Bogor: tidak diterbitkan
Rivaai, Veithza; Mohd. Basri, dato' Ahmad Fawji.2010. Performance Appraisal. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Rivai (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Edisi Kedua. Jakarta :Penerbit
PT.Raja Grafindo Persada
Salinding (2011). Analisis Pengaruh Pelatihan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT.
Erajaya Swasembada Cabang Makassar .Universitas Hassanudin Makassar. (diakses
pada tanggal 30 november 2013)
Sinambela, Lijan Poltak, 2012 Kinerja Pegawai (TeoriPengukuran dan Implikasi), Yogyakarta
:GrahaIlmu
10