Anggota :
Menurut Jusmaliani, pelatihan atau training adalah proses melatih karyawan baru
atau karyawan yang akan memperoleh penempatan baru dengan ketrampilan dasar yang
diperlukanya untuk melaksanakan pekerjaan. (Jusmaliani. M.E, Pengelolaan Sumber
Daya Insani, Surakarta :Bumi Aksara, 2011, hal. 99).
Yang dapat disimpulkan Pelatihan adalah proses pendidikan jangka pendek yang
menggunakan prosedur yang sistematis dan terorganisir yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu guna
meningkatkan efektivitas dan produktivitas dalam suatu organisasi
PENGEMBANGAN
Pengembangan artinya proses, cara, perbuatan mengembangkan (Kamus Besar
Bahasa Indonesia , 2002 : 538). Menurut Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002
Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan
memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti
kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru.
PENGEMBANGAN
Pengembangan cenderung lebih bersifat formal, menyangkut antisipasi
kemampuan dan keahhan individu yang harus dipersiapkan bagi kepentingan jabatan
yang akan datang. Sasaran dan program pengembangan menyangkut aspek yang lebih
luas yaitu peningkatan kemampuan individu untuk mengantisipai perubahan yang
mungkin terrjadi tanpa direncanakan(unplened change) atau perubahan yang
direncanakan (planed change). (Syafaruddin:200 1:2 17).
2. TUJUAN
Memastikan bahwa pelatihan memang merupakan salah satu solusi untuk
memperbaiki atau meningkatkan kinerja pegawaidan produktivitasorganisasi
Memastikan bahwa para peserta pelatihan benar-benar orang yang tepat
untukmengikuti pelatihan
Memastikan bahwa kompetensi yang diajarkan selama pelatihan benar-benar
sesuaidengan elemen-elemen kerja yang dituntutdalam suatu jabatan tertentu
Mengidentifikasi bahwa jenis pelatihan dan metode yang dipilih sesuai denganmateri
pelatihan
Memastikan bahwa penurunan kinerja atau masalah sejenis memang disebabkanoleh
kurangnya pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap kerja, bukan olehalasan-alasan
lain yang tidak bisa diselesaikan melalui pelatihan
3. MANFAAT
Manfaat Training Needs Assessment (TNA) Ada beberapa manfaat yang dapat
diambil dari kegiatan training needs assessment,yaitu manfaat langsung dan tidak
langsung.
Manfaat TNA secara langsung adalah :
1. Menghasilkan program pelatihan yang disusun sesuaidengan
kebutuhan organisasi,jabatan dan individu.
2. Sebagai dasar penyusunan program pelatihan yang tepat.
Sedangkan manfaat tidak langsung adalah:
1. Menjaga produktivitas kerja.
2. Meningkatkan produktivitas dalam menghadapi tugas baru.
3. Efisiensi biaya organisasi
2. Perumusan Tujuan
Tahapan ini merupakan tahapan lanjutan setelah perumusan masalah telah selesai
dilakukan. Dalam tahapan ini, analisis kebutuhan pelatihan menetapkan tujuan
Training Need Analysis. Penetapan tujuan tersebut disesuaikan dengan tingkat
kebutuhan pelatihan yang akan dianalisis. Tingkatan kebutuhan analisis meliputi 3
tingkat sebagai berikut:
Tingkat Organisasi
Tingkat Jabatan
Tingkat Individu
3. Pengembangan Instrumen
Pengembangan instrument merupakan tahapan untuk menentukan metode dan
peralatan yang akan digunakan untuk melaksanakan TNA. Metode tersebut dapat
berupa wawancara, observasi lapangan, ataupun dengan kuesioner. Dalam hal
pelaksanaan TNA, pengembangan instrument sangat mungkin dilakukan sesuai
dengan rumusan masalah dan tujuan yang akan dicapai dalam proses TNA tersebut.
Sehingga pokok isian kuesioner dapat berubah sesuai dengan kondisi pelaksanaan
TNA.Penyusunan kuesioner kebutuhan pelatihan disusun oleh Unit Pendidikan dan
Pelatihan dengan memuat pokok isian sebagai berikut:
Identitas Unit Kerja
Nama seluruh karyawan/staf di unit kerja
Uraian singkat tentang tugas setiap karyawan unit kerja
Keterampilan / pengetahuan yang wajib dimiliki oleh staf sesuai dengan beban
tugas yang diberikan
Keterampilan/pengetahuan yang diperlukan guna menunjang pelayanan
Usulan pelatihan sesuai kebutuhan unit kerja dan kebutuhan
kompetensi/pendidikan
5. Pengolahan Data
Tahapan analisis data dilakukan setelah proses implementasi dan pengumpulan
data telah selesai dilaksankan. Pada tahap ini, unit pendidikan dan pelatihan
melakukan rekapitulasi hasil pengumpulan data dari berbagai sumber yang telah
diperoleh.
6. Penafsiran Hasil
Tahap penafsiran hasil merupakan tahap melakukan interpretasi dan formulasi
kesimpulan analisis data.
7. Pelaporan
Pelaporan merupakan tahap akhir dalam pelaksanaan TNA. Pelaporan serta
formulasi kesimpulan akan memberikan hasil analisis terhadap kebutuhan pelatihan.
5. TINGKATAN
Menurut Coetzee (2006), penilaian kebutuhan dapat dilakukan pada tingkat yang berbeda
yaitu:
1. Makro Level (Macrolevel)
Dengan tipe analisis sektoral dan bertujuan untuk mengidentifikasi dan menilai
kekurangan terkait keterampilan pada sebuah sektor.
2. Meso Level
Dengan tipe analisis organisasi dan bertujuan untuk memeriksa berbagai tujuan dan
masalah perusahaan untuk menentukan di mana pelatihan diperlukan.
6. CONTOH INSTRUMEN
Tanggal Pengisian :
Kepala Puskesmas....................
(.................................)
Setelah membagikan instrumen di atas, klasifikasi nilai setiap sub kompetensi petugas
gizi yang bersangkutan dengan interpretasi kategori data sebagai berikut:
TanggalPengisian : 11 Maret2021
............, tanggal:.....................
Petugas Ybs.
(.........................................)