Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peningkatan derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu target yang
ingin dicapai oleh suatu Negara, begitupun dengan Indonesia. Dalam upaya
peningkatan kesehatan masyarakat di Indonesia, puskesmas menjadi salah satu
fasilitas pelayanan kesehatan yang dianggap penting karena dinilai sebagai tulang
punggung pelayanan kesehatan tingkat pertama bagi masyarakat. Keberadaan
puskesmas yang dekat dengan masyarakat juga diharapkan dapat membantu
masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama dengan standar pelayanan
kesehatan.
Sebagai salah satu fasilitas kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat,
tentu puskesmas harus memberikan pelayanan sesuai standar dan diharapkan mampu
meningkatkan mutu pelayanannya secara berkelanjutan. Status puskesmas sebagai
fasilitas pelayanan kesehatan pertama yang paling mudah dijangkau dan sering
dikunjungi oleh masyarakat, haruslah diimbangi dengan kualitas dan mutu pelayanan
yang baik. Akreditasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
pembinaan mutu pelayanan puskesmas. Secara terminologi, akreditasi didefinisikan
sebagai suatu proses penilaian kualitas dengan menggunakan kriteria baku mutu yang
ditetapkan dan bersifat terbuka.
Pelaksanaan akreditasi puskesmas yang dilakukan setiap tiga tahun sekali
dinilai efektif untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas yang meliputi sistem
manajemen, sistem manajemen mutu, sistem penyelenggaraan pelayanan serta
program dan penerapan manajemen risiko. Peningkatan mutu puskesmas haruslah
dilakukan secara bekelanjutan (tidak hanya saat mendekati pellaksanaan akreditasi).
Tujuannya agar rasa kepercayaan masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan di
puskesmas meningkat. Selain itu, adanya upaya peningkatan mutu puskesmas yang
dilakukan secara berkelanjutan akan membuat masyarakat tidak ragu untuk
menunjukkan rasa terima kasihnya dengan menyebarkan informasi yang baik tentang
puskesmas yang mereka datangi. Jika hal ini terus terjadi, akan berdampak pada
meningkatnya derajat kesehatan di wilayah kerja puskesmas bahkan di seluruh
wilayah Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian, tujuan, dan manfaat akreditasi puskesmas?
1.2.2 Apa saja standar dan tingkatan akreditasi puskesmas?
1.2.3 Bagaimana mekanisme pelaksanaan akreditasi puskesmas?
1.2.4 Adakah hubungan antara akreditasi puskesmas dengan kepuasan pasien ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian, tujuan dan manfaat akreditasi puskesmas
1.3.2 Untuk mengetahui standar dan tingkatan akreditasi puskesmas
1.3.3 Untuk mengetahui mekanisme pelaksaan akreditasi puskesmas
1.3.4 Untuk mengetahui hubungan antara akreditasi puskesmas dengan
kepuasan pasien

1.4 Manfaat
1.4.1 meningkatkan pengetahuan pembaca mengenai akreditasi puskesmas
1.4.2 meningkatkan pengetahuan pembaca tentang hubungan antara akreditasi
puskesmas dengan kepuasan pasien
1.4.3 sebagai sumber dan bahan masukan bagi penulis lain untuk menggali
informasi tentang akreditasi puskesmas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka


Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat disebutkan bahwa puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Selain itu puskesmas juga didefinisikan
sebagai unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (Depkes RI,
2011).
Dalam pelaksanaan fungsi puskesmas, perlu diiringi dengan peningkatan mutu
pelayanan. Areditasi menjadi suatu cara yang dapat digunakan untuk pembinaan dan
peningkatan mutu suatu instansi, dalam hal ini khususnya puskesmas. Menurut Jamal
(2011:184) akreditasi merupakan penilaian dengan indicator tertentu berbasis fakta.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015
tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan
Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi disebukan bahwa Akreditasi adalah pengakuan
yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan
oleh Menteri setelah memenuhi standar Akreditasi.
Tujuan utama dari penyelenggaraan akreditasi puskesmas adalah diharapkan
dapat meningkatkan kinerja melalui perbaikan secara berkelanjutan terhadap sistem
manajemen mutu, sistem penyelenggaraan pelayanan program, sistem manajemen
pelayanan serta dapat meningkatkan penerapan manajemen risiko pada pasien.
Puskesmas yang telah terakreditasi akan berdampak pada peningkatan keunggulan
yang kompetitif, meningkatnya kepercayaan masyarakat akan fasilitas pelayanan
kesehatan, menjamin penyelengaraan pelayanan kesehatan dasar bagi pasien dan
masyarakat, meningkatnya pendidikan terhadap staf puskesmas untuk memberikan
pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, meningkatnya pengelolaan resiko pada
pelayanan pasien dan terselenggaranya upaya kesehatan masyarakat serta
meningkatnya kerjasama tim antar fasilitas kesehatan dasar/primer, meningkatnya
kesinambungan dalam pelayanan, kepatuhan dalam dokumentasi dan konsistensi
dalam melaksanakan tugas, serta dapat meningkatkan keamanan dalam bekerja
(Kemenkes RI, 2015).
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian, Tujuan dan Manfaat Akreditasi Puskesmas


3.1.1 Pengertian Akreditasi Puskesmas
Puskesmas sebagai salah satu fasilitas kesehatan tingkat pertama, dinilai
sebagai ujung tombak dalam usaha peningkatan derajat kesehatan di suatu
wilayah. Penilaian tersebut, membuat puskesmas perlu untuk selalu membina
dan meningkatkan mutu pelayanannya. Pelaksanaan akreditasi bagi puskesmas
merupakan suatu alat yang dapat membantu puskesmas untuk dapat terus
meningkatkan mutu pelayanannya. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik
Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter
Gigi, Akreditasi merupakan pengakuan yang diberikan oleh lembaga independen
penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri setelah memenuhi
standar Akreditasi. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa akreditasi
puskesmas merupakan penilaian dan pengakuan yang diberikan kepada
puskesmas oleh lembaga penyelenggara akreditasi setelah puskesmas dinilai
telah memenuhi standar akreditasi. Hasil penilaian (status akreditasi) yang
diterima oleh puskesmas secara garis besar akan menggambarkan kualitas
pelayanan yang diberikan oleh suatu puskesmas.

3.1.2 Tujuan Akreditasi Puskesmas


Pelaksanaan akreditasi puskesmas tentu tidak dilakukan tanpa tujuan.
Secara umum, akreditasi puskesmas dilaksanakan untuk pembinaan peningkatan
mutu kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem
manajemen, sistem manajemen mutu, sistem penyelenggaraan pelayanan serta
program dan penerapan manajemen risiko. Seperti yang tercantum dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan
Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi akreditasi puskesmas memiliki tujuan
sebagai berikut :
3.1.2.1 Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
3.1.2.2 Meningkatkan perlindungan bagi sumber daya manusia kesehatan,
masyarakat dan lingkungannya, serta Puskesmas, Klinik Pratama,
tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter
gigi sebagai institusi;
3.1.2.3 Meningkatkan kinerja Puskesmas, Klinik Pratama, tempat praktik
mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi dalam
pelayanan kesehatan perseorangan dan/atau kesehatan masyarakat.

3.1.3 Manfaat Akreditasi Puskesmas


Pelaksanaan akreditasi puskesmas diharapkan mampu memberikan
manfaat bagi bnyak pihak. Secara garis besar ada beberapa manfaat yang
diperoleh dari pelaksanaan akreditasi (Rafichah:2020) :
3.1.3.1 Meningkatkan kinerja individu dan Puskesmas dalam memberikan
pelayanan terutama promotif, preventif, serta kuratif dan
rehabilitatif
3.1.3.2 Meningkatkan perlindungan bagi sumber daya manusia kesehatan,
masyarakat dan lingkungannya, serta Puskesmas sebagai institusi
3.1.3.3 Meningkatkan perbaikan mutu dan keselamatan pasien secara
berkelanjutan
3.1.3.4 Meningkatkan tata kelola dan manajemen Puskesmas sehingga
bermanfaat terhadap peningkatan program puskesmas
Selain itu, akreditasi puskesmas juga memberikan manfaat pada beberapa
pihak, diantaranya :
3.1.3.5 Manfaat akreditasi bagi FKTP adalah untuk memberikan
keunggulan kompetitif, menjamin pelayanan kesehatan primer yang
berkualitas, meningkatkan pendidikan pada staf, meningktkan
pengelolaan resiko, membangun dan meningkatkan kerja tim antar
staf, meningkatkan ralibilitas dalam pelayanan ketertiban
pendokumentasian, konsisten dalam bekerja dan yang terakhir
adalah meningkatkan keamanan dalam bekerja.
3.1.3.6 Manfaat akreditasi bagi masyarakat adalah memberikan rasa
kepercayaan yang lebih tinggi kepada masyarakat. Sehingga
masyarakat tidak ragu untuk mengakses layanan kesehatan di
puskesmas dan tidak ragu untuk merekomendasikan orang lain
untuk datang ke puskesmas tersebut karena telah merasakan
kualitas pelayanan yang diberikan oleh puskesmas.

3.2 Standar dan Tingkatan Akreditasi Puskesmas


3.2.1 Standar Akreditasi Puskesmas
Dalam pelaksanaan akreditasi puskesmas perlu ditetapkan sebuah standar
penilaian. Penetapan standar penilaian atau dalam hal ini disebut standar
akreditasi ditujukan agar seluruh institusi khususnya puskesmas di Indonesia
memiliki standar mutu pelayanan yang sama. Standar Akreditasi merupakan
tolok ukur yang harus dipenuhi oleh institusi, yang digunakan untuk mengukur
dan menetapkan mutu dan kelayakan institusi.
Standar akreditasi puskesmas di Indonesia ditetapkan oleh Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. Dalam perjalanannya, standar akreditasi
puskesmas telah mengalami beberapa perubahan. Perubahan yang dimaksud
diantaranya :

Tabel III.1 Perkembangan Standar Akreditasi dari Tahun 2015-2020

Uraian Versi 2015 Versi 2019 Versi 2020


BAB 9 5 5
Standar 42 37 34
Kriteria 168 132 82
Elemen Penilaian 766 500 318
(EP)
Isi standar belum Isi standar sudah Standar akreditasi
mencantumkan PPN mencantumkan Puskesmas
dan UKM esensial PPN dan UKM difokuskan upaya
secara tersurat
Esensial serta promotif dan
pengembangan preventif pada
Isi namun belum Program Prioritas
mencantumkan Nasional (PPN)
promotif dan
preventif dengan
prinsip five level
prevention
BAB Mutu Tersebar di bab 3, Disatukan dalam Disatukan dalam
bab 6 dan bab 9 satu BAB yang satu BAB yang
difokuskan difokuskan
peningkatan mutu peningkatan mutu
upaya promotif – upaya promotif –
preventif pada preventif pada
Program Prioritas Program Prioritas
Nasional Nasional
Sumber : Konsep Penyelenggaraan Akreditasi Puskesmas yang Disampaikan pada Pra
Rakernas Tahun 2020

Standar Akreditasi Puskesmas atau biasa dikenal dengan SIAP telah mengalami
perubahan sebanyak 3 kali. Standar terbaru yang ditetapkan oleh Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia adalah SIAP 220. Kriteria dan elemen penilaian
yang terdapat pada Standar Akreditasi Puskesmas (SIAP 220) adalah sebagai
berikut :
3.2.1.1 BAB I Standar Akreditasi Puskesmas Versi 2020
Pada BAB I standar akreditasi puskesmas versi 2020,
membahas tentang Kepemimpinan dan Manaejen Puskesmas (KMP).
Didalamnya terdapat 24 Kriteria dan 83 elemen penilaian yang meliputi :

Table III.2 Standar Akreditasi Puskesmas versi 2020 BAB I


JUMLAH
BAB STANDAR
Kriteria EP
1.1 Perencanaan (RUK, RPK, 3 9
pengembangan pelayanan)
1.2 Akses ( informasi, pelayanan, umpan 2 4
balik)
1.3 Tata kelola organisasi puskesmas 5 18
(struktur, regulasi, jaringan & jejaring,
manajemen data, K3)
1.4 Manajemen Sumber Daya Manusia 4 10
K (Ketersediaan jumlah & jenis, Uraian
tugas, Dokumen Kepegawaian,
I
M Orientasi)
1.5 Manajemen fasilitas & keselamatan 6 20
P (mfk)
1.6 Pengawasan, pengendalian, penilaian 3 9
kinerja (PKP, pengukuran indikator
mutu, lokakarya 1mini & linsek, audit
internal & RTM)
1.7 Peran dinas kesehatan kab.kota dalam 1 13
upaya peningkatan mutu puskesmas
Melalui akreditasi
Total 7 24 83
Sumber : Konsep Penyelenggaraan Akreditasi Puskesmas yang Disampaikan pada
Pra Rakernas Tahun 2020

Anda mungkin juga menyukai