Anda di halaman 1dari 2

Metode Performance Appraisal

Metode Performance Appraisal (penilaian kerja) merupakan cara yang digunakan dalam
proses penilaian kinerja karyawan. Ada beberapa metode yang umumnya seringkali digunakan
untuk penilaian kinerja dalam sebuah organisasi (Wirawan,2009) diantaranya :

1. Model Graphic Rating Scale : merupakan sebuah skala yang menggambarkan beberapa ciri
(misalnya kualitas dan kepercayaan) dan terdapat pula jangkauan penilaian kinerja mulai dari
tidak memuaskan hingga memuaskan untuk setiap cirinya.
2. Model Esai : merupakan salah satu metode penilaian kerja yang penilaiannya dilakukan
dengan merumuskan hasil penilaian dalam bentuk esai. Dalam esai tersebut berisi tentang :
a. Presepsi yang menyeluruh mengenai kinerja ternilai termasuk keunggulan dan kelemahan
dari setiap indicator kinerja
b. Memuat kemungkinan promosi karyawan yang dinilai \
c. Jenis pekerjaan yang dapat dikerjakan ternilai sekarang
d. Kelemahan dan kekuatan karyawan yang dinilai
e. Kebutuhan pengembangan SDM karyawan yang dinilai
3. Model Critical Incident : adalah suatu kejadian penting yang dilakukan oleh seorang pekerja
dalam melaksanakan tugasnya. Penilai diharuskan untuk membuat cacatan yang berisi
perilaku baik yang dapat diterima atau perilaku yang harus dilakukan sesuai standard dan
perilaku buruk (perilaku yang harus dihindari) oleh karyawan yang memiliki hubungan
dengan pekerjaannya. Artinya, penilai harus menilai kinerja karyawan setiap harinya dengan
menuliskan apa yang terjadi dan apa yang dilakukan oleh karyawan tersebut. Untuk perilaku
baik yang dilakukan karyawan akan diberi angka positif, untuk perilaku buruk atau tidak
sesuai standar diberi angka negative. Angka-angka tersebut nantinya akan dijumlahkan dan
merupakan hasil akhir penilaian karyawan.
4. Rangking Method : merupakan metode penlaian yang dilakukan dengan mengurutkan
karyawan dengan nilai kerja yang tinggi gingga yang paling rendah
5. Metode Cheklist : merupakan salah satu metode penilaian yang menggunakan daftar
indicator hasil kerja atau sifat pribadi yang diperlukan dalam melakukan pekerjaan. Dalam
metode ini, penilai akan mengobservasi pekerja dan menilai sesuai indikaor yang ada lalu
akan memberikan tanda checklist ketika pekerja melakukan sesuatu yang sesuai dengan
indicator.
6. Metode Forced Distribution : merupakan metode penilaian yang mengklasifikasikan
karyawan menjadi 5 – 10 kelompok mulai dari yang rendah sampai yang sangat tinggi.
Penilai akan melkukan observasi terlebih dahulu kemudian mengelompokkan karyawan yang
telah dinilai kedalam kelompok kualifikasi
7. Model Forced Choice Scale : Dalam model ini, penilai dipaksa memilih beberapa set dari
empat perilaku yang disebut tetrads, perilaku mana yang paling baik menggambarkan
karyawan yang dinilai dan mana yang paling tidak menggambarkan perilakunya. Model
forched choices terdiri atas 15 – 50 tetrad bergantung pada level pekerjaan yang dievaluasi
dan kompleksitas dan tugas-tugas.

Anda mungkin juga menyukai