NIM : 20205126
Kelas : MPI-B
Jawaban:
1. Pelatihan berfungsi untuk memberi pengetahuan serta keterampilan sesuai bidang yang
dikerjakan agar terbiasa dengan melakukan pekerjaan yang dilakukan, sedangkan
Pengembangan SDM berfungsi untuk mengembangkan suatu potensi pada diri karyawan
agar lebih terampil lagi. Melakukan pelatihan dan pengembangan SDM sangat erat
hubungannya dengan hasil kinerja dari SDM tersebut, karena jika karyawan memperoleh
pelatihan dan pengembangan pada bidang yang mereka kerjakan maka dapat menemukan
dan mengeluarkan potensi yang ada pada diri karyawan yang mungkin selama ini
terpendam atau bisa juga dapat menumbuhkan semangat kerja karena dalam pelatihan
terdapat motivasi dalam melakukan suatu pekerjaan. di suatu perusahaan pelatihan dan
pengembangan SDM merupakan suatu keharusan dalam memaksimalkan manajemen SDM
di suatu perusahaan tersebut, maka dari itu pelatihan dan pengembangan SDM sangat
penting untuk memperoleh SDM yang berkualitas.
2. Pada prinsipnya, Administrasi Sekolah bersifat fleksibel dan praktis. Penerapannya bisa
menyesuaikan kebutuhan dan keadaan dari institusi pendidikan terkait. Meski demikian,
pengelolaan Administrasi Sekolah harus tetap memenuhi fungsi utamanya yaitu sebagai
sumber informasi utama yang jadi pedoman pengelolaan pendidikan dan juga kegiatan
belajar-mengajar. Supaya bisa lolos proses akreditasi, pihak sekolah pasti akan berusaha
menyesuaikan pelaksanaan Administrasi Sekolah dengan Standar Nasional Pendidikan.
Berdasarkan Buku Panduan Kerja Tenaga Administrasi Sekolah yang dikeluarkan
Kemendikbud, setidaknya ada 8 unsur atau pembagian urusan pada Administrasi Sekolah,
yaitu:
a. Urusan Administrasi Kurikulum
b. Urusan Administrasi Kesiswaan
c. Urusan Administrasi Kepegawaian
d. Urusan Administrasi Keuangan
e. Urusan Administrasi Persuratan dan Pengarsipan
f. Urusan Administrasi Sarana dan Prasarana
g. Urusan Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat
h. Urusan Administrasi Layanan Khusus
Dari berbagai metode penilaian kinerja yang paling efektif diterapkan di lembaga
Pendidikan adalah Metode Skala penilaian berjangkar keperilakuan atau biasa disingkat
BARS. BARS melibatkan penilain kualitatif dan kuantitatif dalam membandingkan kualitas
kinerja guru menurut perilaku kinerja yang spesifik dalam bentuk skala/ diberi rating angka.
Metode ini ini memperjelas makna dari setiap poin pada skala serta mengurangi bias dan
kesalahan penilai dengan menjangkar nilai tersebut pada contoh-contoh perilaku spesifik
yang didasarkan pada informasi analisis pekerjaan. Alih-alih memberikan ruang untuk
memasukan angka penilai untuk kategori seperti diatas harapan, metode BARS memberikan
contoh-contoh perilaku tersebut.
a. Identifikasi yang tepat tentang sumbangan yang dapat dan harus diberikan oleh bagian
kepegawaian kepada organisasi dalam usaha mencapai tujuan dan berbagai sasarannya
b. Menumbuhkan citra professional dari bagian kepegawaian, bukan hanya karena mampu
merumuskan kebijaksanaan yang tepat, tetapi juga karena peranannya menjembatani
kepentingan para pekerja dengan kepentingan organisasi sebagai keseluruhan
c. Mendorong para pejabat dan petugas pengelola sumberdaya manusia untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.
d. Kejelasan tugas, wewenang dan tanggungjawab bagian kepegawaian agar tidak terjadi
tumpang tindih atau duplikasi dengan tugas, wewenang dan tanggungjawab para
manajer fungsional dan operasional, yang dalam banyak organisasi sering menjadi
salah satu sumber ketidakserasian hubungan kerja.
e. Mendorong keseragaman penerapan berbagai kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
f. Meningkatkan kemampuan bagian kepegawaian bersikap proaktif dalam arti mampu
mengantisipasi kemungkinan timbulnya permasalahan dan mengambil langkah-
langkah yang diperlukan sedemikian rupa sebelum permasalahan itu berubah menjadi
krisis.
g. Menjamin ketaatan organisasi beserta seluruh komponennya kepada berbagai peraturan
perundang-undangan yang diterbitkan oleh instansi pemerintah yang berwenang serta
ketentuan-ketentuan yang berlaku khusus bagi organisasi yang bersangkutan,
h. Turut serta memikirkan dan berperan dalam meningkatkan efisiensi, efektifitas dan
produktifitas kerja seluruh pekerja.
i. Menciptakan iklim kerja sedemikian rupa sehingga para anggota organisasi, termasuk
yang berkarya dibagian kepegawaian, siap secara teknikal dan mental menerima
perubahan yang akan terjadi.
j. Menjamin bahwa sistem informasi kepegawaian selalu mutakhir, akurat, dapat
dipercayai dan mudah digunakan untuk berbagai kepentingan seperti untuk rekrumen,
perencanaan karir, pembinaan pegawai dan pengembangan sumberdaya manusia.