Anda di halaman 1dari 4

Nama : Salsabilla Amalia Sakinah

NIM : 101911535031
Tugas Mata Kuliah Pengemabangan Kelompok Kesehatan Masyarakat

1. Definisi Dinamika Kelompok

a. Menurut Slamet Santoso (2004: 5), Dinamika berarti tingkah laku warga yang satu secara
langsung mempengaruhi warga yang lain secara timbal balik.. Dinamika berarti adanya
interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok yang satu dengan anggota
kelompok secara keseluruhan. Karenanya, dapat disimpulkan bahwa Dinamika ialah
kedinamisan atau keteraturan yang jelas dalam hubungan secara psikologis.
b. Dinamika Kelompok adalah studi tentang hubungan sebab akibat yang ada di dalam
kelompok, tentang perkembangan hubungan sebab akibat yang terjadi di dalam
kelompok, tentang teknik-teknik untuk mengubah hubungan interpersonal dan attitude di
dalam kelompok (Benyamin B. Wolman, Dictionary of Behavioral Science).
c. Dinamika Kelompok adalah suatu penyelidikan tentang hubungan sebab akibat di dalam
kelompok; suatu penyelidikan tentang saling hubungan antar anggota di dalam kelompok;
bagaimana kelompok terbentuk, dan bagaimana suatu kelompok berreaksi terhadap
kelompok lain.
d. Dinamika Kelompok juga mencakup studi tentang Cohesiveness, Leadership, Proses
pengambilan keputusan dan pembentukkan subkelompok (J.P. Chaplin, Dictionary of
Psychology).

2. Field Theory

Lewin, seorang ahli teori medan (field theory) menyatakan bahwa perilaku (B)


orang merupakan fungsi d person (P) itu sendiri dan lingkungannya (E) yang dirumuskan
B (P,E), kemudian Lewin mengaplikasikan pada kelompok yang selanjutnya dikenal
teori dinamika kelompok. Teori ini menyatakan bahwa perilku kelompok mencapai
tujuan merupakan fungsi dari total situasi yang ada, yakni situasi di dalam
kelompok/internal dan luar kelompok/eksternal.
Mereka melihat sebuah kelompok sebagai satu kesatuan yang utuh, bukan sebagai
kumpulan individu-individu yang terlepas satu sama lain. Kesatuan ini muncul sebagai
resultan dari adanya gaya tarik menarik yang kuat diantara unsur-unsur yang terlibat di
dalamnya. Unsurunsurnya adalah manusia yang ada dalam organisasi, yang masing-
masing bertindak sebagai ego, dengan gaya-gaya tertentu, sehingga terjadilah saling tarik
menarik, yang akhirnya menghasilkan resultan gaya yang kemudian menjadi kekuatan
kelompok.
Kemampuan utama untuk mendukung penerapan teori Lewin tersebut tergantung
pada seberapa baik organisasi menguatkan perilaku kelompok yang telah dipelajari dan
disiapkan. Sebetulnya, implementasi yang efektif dalam teori ini memerlukan perilaku
yang sama sekali baru, yang diperoleh anggota organisasi dengan terlebih dahulu adanya
sistem penghargaan yang pantas dan memadai. Dengan adanya sistem penghargaan
organisasi yang pantas dapat meningkatkan kekuatan penerapan. Proses implementasi
sistem ini dapat dilakukan melalui pemberian insentif baru untuk menguatkan kepusan
dan perilaku yang baru, dan atau membangkitkan perilaku yang baru kemudian tanpa
meninggalkan sistem insentif yang sudah berjalan. Namun, patut jadi pertimbangan,
bahwa ketika perilaku baru secara wajar diganti, setiap kelompok anggota organisasi
menjadi lebih mungkin untuk mengembangkan dan memelihara pilihan untuk berperilaku
secara baru pula. Berdasarkan pada Force-Field Theory, pada tahap implementasi, Lewin
menyodorkan tiga tahap pembaharuan perilaku kelompok, yaitu tahap unfreezing,
moving, refreezing.

3. Teori Perubahan Sosial


A. Teori Evolusi (Evolusionary Theory)
Teori evolusi diilhami oleh pemikiran-pemikiran Darwin, Herbert Spencer, Emile
Durkheim dan Ferdinand Tonnies. Masyarakat berubah dari tingkat peradaban sederhana
ke tingkat peradaban yang lebih kompleks. Pembagian kerja didasarkan pada aspek
senioritas bukan pada aspek kompetensi personal. Tonnies berasumsi bahwa perubahan
selalu linier dalam arti perubahan pasti berjalan mengarah pada pola-pola kehidupan yang
lebih ideal.
B. Teori Konflik (Conflict Theory)

Teori ini banyak diilhami oleh pandangan-pandangan Karl Marx, Frederict Engle
dan Ralf Dahrendorft. Sumber perubahan adalah dualisme kelas sosial Borjuis dan
proletar) yang selalu bertentangan karena ketidakadilan dalam pembagian keuntungan,
dimana kelompok proletar selalu berada dalam pihak yang menderita, sebab eksploitasi
kaum borjuis. Gejala ini menjadi pemicu konflik sosial dalam wujud revolusi sosial yang
akhir dari perubahan adalah kehidupan sosial tanpa kelas, dengan pola-pola pembagian
yang sama rata sama rata, dimana peran Negara sudah tidak diperlukan lagi

C. Teori Fungsionalis (Functionalist Theory)

Menurut William Ogburn penyebab dari perubahan adalah adanya ketidakpuasan


masyarakat karena kondisi sosial yang berlaku pada masa tersebut yang mempengaruhi
pribadi mereka. Meskipun unsur-unsur sosial satu sama lain tedapat hubungan yang
berkesinambungan, namun dalam perubahan ternyata masih ada sebagian yang
mengalami perubahan tetapi sebagian yang lain masih dalam keadaan tetap (statis).
Setiap perubahan tidak selalu membawa perubahan pada semua unsur sosial, sebab masih
ada sebagian yang tidak ikut berubah. Ogburn adalah perubahan tehnologi akan berjalan
lebih cepat dibanding dengan perubahan pada perubahan budaya, pemikiran,
kepercayaan, nilai-nilai, norma- norma yang menjadi alat untuk mengatur kehidupan
manusia

D. Teori Siklus (Cyclical Theory)

Mengartikan perubahan sosial bagaikan roda yang sedang berputar, yang artinya
perputaran jaman merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dielak oleh siapapun dan tidak
dapat dikendalikan oleh siapapun. Arnold Toynbee dan Ibnu Khaldun berpendapat bahwa
kebangkitan dan kemunduran peradaban suatu bangsa memiliki hubungan korelasional
antara satu dengan lainnya, yaitu tantangan dan tanggapan (challenge dan response). Jika
kehidupan masyarakat mampu merespon tantangan kehidupan, maka ia akan mengalami
perkembangan dan kemajuan, tetapi jika ia tidak memiliki kemampuan merespon
tantangan maka ia akan mengalami kemunduran. Oswald Spengler berpendapat bahwa
setiap masyarakat akan senantiasa berkembang melalui empat tahapan, yaitu; masa
kanak-kanak, remaja, dewasa dan masa tua.

REFERENSI :

Mariani, 2020, Dinamika Kelompok, Makassar : Nobermani

Sunarru Samsi Hariadi. 2011. Dinamika Kelompok. Teori dan Aplikasinya Untuk Analisis
Keberhasilan Kelompok Tani Sebagai Unit Belajar, Kerjasama, produksi, dan Bisnis.
Sekolah Pasca Sarjana UGM. Yogyakarta.
Atik Restu, Purwaningsih. Upaya Kelompok Usaha Bersama (Kube) Untuk Peningkatan
Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Kebumen Kecamatan Baturraden Kabupaten
Banyumas. Diss. IAIN Purwokerto, 2020.

Anda mungkin juga menyukai