Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH PELATIHAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

YAMAHA FLAGSHIP SHOP KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat


memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh :

FAZA KEKAL INSANI

NIM. 3417078

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini, persaingan antar perusahaan

semakin gencar dan teknologi yang maju menimbulkan tantangan

perusahaan untuk melakukan perubahaan pada berbagai aspek

dalam pengelolan perusahaan. Menghadapi perubahan dan

persaingan baik pada tingkat nasional maupun internasional, maka

parakaryawan harus beradaptasi atas perubahan dalam teknologi,

seperti munculnya teknologi baru atau metode kerja baru di

perusahaan. Situasi seperti ini membuat perusahaan membutuhkan

sumber daya manusia yang mempunyai pengetahuan, keterampilan,

kemampuan tinggi dan terlatih yang dapat memfokuskan

kemampuan mereka pada tugas dan tanggung jawab untuk

kepentingan perusahaan.

Sumber daya manusia dirasa penting dalam menunjang

keberhasilan perusahaan untuk itu karyawan perlu dipacu kinerjanya.

Untuk menciptakan kinerja yang tinggi, dibutuhkan adanya

peningkatan kerja yang optimal dan mampu mendayagunakan

potensi sumber daya manusia yang dimiliki oleh karyawan guna

menciptakan tujuan perusahaan. Salah satu usaha yang dapat


2

dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan

yaitu melalui pelatihan dan pengembangan karier.

Efektivitas pelatihan karyawan merupakan hal yang sangat

penting terutama untuk mengembangkan sumber daya manusia.

Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia di perusahaan

dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Untuk itu, pelatihan

dibutuhkan agar seluruh karyawan mampu mengikuti perkembangan

dunia kerja maupun bisnis sesuai dengan jabatannya. Pelatihan juga

dilakukan untuk meningkatkan produktivitas, etos kerja, disiplin,

sikap, keterampilan, dan keahlian tertentu agar bisa bekerja lebih

maksimal serta lebih baik. Pelatihan yang efektif akan membuat

karyawan menguasai dengan baik pekerjaannya dan mampu

mengikuti perkembangan binsis serta bertahan pada persaingan

yang ketat

Perusahaan perlu melakukan perencanaan sumber daya

manusia dimulai dengan melihat implikasi rencana strategis di

perusahaan, baik yang bersifat umum, luas, dan menyeluruh

terhadap kebutuhan tenaga kerja. Menurut (Marwansyah, 2012)

“sasaran strategis mempunyai implikasi yang terdiri dari fungsi

operasional, produksi, finansial, pemasaran, dan sumber daya

manusia”, sehingga perusahaan perlu merencanakan sasaran

strategisnya.1 Menurut (Ismail & Iriani, 2010) sumber daya manusia

Marwansyah. (2012). Manajemen Sumber Daya Edisi Kedua. Bandung: Alfabeta.


3

merupakan elemen utama organisasi dibandingkan dengan elemen

lain seperti modal, teknologi, dan uang sebab manusia itu sendiri

yang mengendalikan yang lain.2

Organisasi yang efektif harus mampu untuk menemukan,

mendayagunakan, mempertahankan, dan mengembangkan manusia

untuk mencapai hasil yang dicita-citakan (Marwansyah,2012:3).

Dapat disimpulkan bahwa tercapainya tujuan perusahaan sangat

ditentukan oleh usaha manusianya, baik dalam kegiatan

perencanaan, pengorganisasian, pengarahaan, pengkoordinasian

dan pengendalian. Sumber daya manusia di perusahaan berperan

sebagai penentu keberhasilan perusahaan untuk mencapai hasil

yang dicita-citakan.

Salah satu cara untuk mengembangkan kinerja yang dimiliki oleh

karyawan di perusahaan adalah diadakannya suatu program

pelatihan dimana program yang diterapkan tersebut dibuat sesuai

kebutuhan dari perusahaan. Pelatihan adalah proses pembelajaran

keterampilan dasar yang dibutuhkan oleh karyawan baru untuk

melaksanakan pekerjaan (Dessler, 2010).3

Alasan diterapkannya pelatihan bagi karyawan adalah pegawai

yang baru direkrut sering kali belum memahami secara benar

bagaimana melakukan pekerjaan, perubahan-perubahan dalam

2
Ismail, & Iriani, D. H. (2010). Manajemen Sumber Manusia Edisi Pertama.
Malang: Lembaga Penerbitan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang.
3
Dessler, G. (2010). ManajemenSumber Daya Manusia Edisi Kesepuluh. Jakarta
Barat: PT. Indeks.
4

lingkungan kerja dan tenaga kerja, meningkatkan daya saing

perusahaan dan memperbaiki produktifitas karyawan, karyawan

menyesuaikan dengan peraturan-peraturan yang ada (Hariandja &

Efendi, 2002).4

Jika suatu program pelatihan terselenggara dengan baik, banyak

manfaat yang dapat dipetik oleh para karyawan seperti peningkatan,

kemampuan mengambil keputusan, penerapan ilmu dan

keterampilan yang baru dimiliki, kesediaan bekerja sama dengan

orang lain, motivasi untuk berkembang yang semakin besar,

peningkatan kemampuan melakukan penyesuaian perilaku yang

tepat, kemajuan dalam meniti karier, peningkatan penghasilan dan

peningkatan kepuasaan kerja (Siagian, 2002).5

Sinambela & Lijan (2012), mengemukakan bahwa kinerja

pegawai didefinisikan kemampuan pegawai dalam melakukan

sesuatu keahlian tertentu. Kinerja pegawai sangatlah perlu, sebab

dengan kinerja ini akan diketahui seberapa jauh kemampuan

pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya,

sehingga diperlukan penentuan kriteria yang jelas dan tertukur serta

ditetapkan secara bersama – sama yang dijadikan sebagai acuan. 6

4
Hariandja, & Efendi, M. T. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi
Revisi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
5
Siagian, S. P. (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
6
Sinambela, & L. P. (2012). Kinerja Pegawai Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
5

Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Keith Davis

dalam Mangkunegara (2017) merumuskan bahwa faktor yang

mempengaruhi pencapaian kinerja yaitu Faktor motivasi (motivation)

dan kemampuan (ability). Faktor motivasi (motivation) diartikan

sebagai suatu sikap (attitude) pimpinan dan karyawan terhadap

situasi kerja (situation) di lingkungan organisasinya. Sedangkan

faktor kemampuan (ability) terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan

kemampuan reality (knowledge dan skill). Artinya pimpinan dan

karyawan yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-120). 7

Adapun Wirawan (2009:5), menerangkan kinerja adalah keluaran

yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu

pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu. setiap indikator

kinerja diukur berdasarkan kriteria standar tertentu yaitu kuantitas,

kualitas dan ketapatan waktu.8

PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) merupakan

sebuah perusahaan yang memproduksi sepeda motor. Perusahaan

ini didirikan pada tanggal 6 Juli 1974 di Jakarta. Seperti halnya

perusahaan lain, YIMM memiliki visi misi untuk mampu mencapai

tujuan perusahaannya. Dengan landasan tersebut, maka bisa

sekaligus menunjukkan budaya kerja perusahaan (Official, 2020).9

7
Mangkunegara, A. P. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
8
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama. Jakarta.
Salemba Empat
9
Official, F. M. (2020, April). Retrieved from www.fortuna-motor.co.id:
https://www.fortuna-motor.co.id/sejarah-yamaha/
6

YIMM memiliki visi untuk menjadi produsen sepeda motor yang

paling depan di Indonesia. perusahaan ini juga memiliki visi untuk

menciptakan masyarakat yamaha yang sejahtera dan loyal guna

mencapai perkembangan bisnis yang sehat dan berkelanjutan.

Hal ini diwujudkan dengan memberikan pengalaman yang

menyenangkan bagi pelanggan dan mudahnya akses pelayanan dan

produk dengan standar kualitas dunia. Yamaha juga didukung

dengan sumber daya yang handal serta menggunakan teknologi

terdepan yang tepat guna. Selain itu, Yamaha memiliki sistem bisnis

yang berfokus pada pelanggan.

YIMM memiliki misi berupa menyediakan produk dengan mutu

tinggi, inovasi terus menerus dengan harga terjangkau serta

dipastikan merupakan pilihan pembeli. Yamaha akan terus

meningkatkan kompetensi karyawan, teknologi serta proses

teknologinya.

Dalam mencapai visi misi diatas PT Yamaha Indonesia Motor

Manufacturing terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia

(SDM), salah satunya dengan menyelenggarakan program training

untuk generasi muda, agar mempunyai skill atau kemampuan yang

bisa diandalkan. Program training ini diberi nama Yamaha

Engineering School (YES) yang merupakan pendidikan bebas biaya.


10
YES tahun ini, memasuki angkatan XIV untuk area Jawa Barat.
10
F. P. (2022, Juli Kamis). https://www.radarbandung.id/. Retrieved from
https://www.radarbandung.id/2022/07/28/yamaha-siap-lahirkan-teknisi-handal-
melalui-program-yes/
7

Program training tersebut diberi nama YES atau Yamaha

Engineering School, program training ini dimulai sejak tahun 1990.

YES Jawa Barat diselenggarakan di Kota Bandung yang bertempat

di Yamaha Flagship Shop Bandung berlokasi di jalan Soekarno

Hatta. Pada tahun ini YES sudah angkatan ke-XIV dengan peserta

berjumlah 12 siswa. Ke-12 siswa itu didapatkan dari hasil seleksi dari

382 pendaftar. 382 ini kemudian diseleksi dengan tes psikotes, dan

hasil dari psikotes sisa 54 orang. Dari 54 orang, diseleksi lagi dengan

wawancara/interview dan hasilnya 12 orang.

Menurut Doddy Nur Susanto tujuan YES ini adalah CSR Yamaha

Flagship Shop untuk anak-anak lulusan dari SMK, yang ingin

menambah skillnya mengenai sepeda motor selama 4,5 bulan.

Kemudian diadakan lagi rekrutmen untuk flagship,sehingga siap

kerja, dan juga kerja di beberapa dealer-dealer.

Siswa yang lulus tahap akhir akan dibekali teori seputar

pengatahuan sepeda motor selama 1,5 bulan, 1,5 bulan praktik, dan

1,5 bulan OJT di bengkel resmi Yamaha. Program YES dibina

langsung oleh instruktur Yamaha berkualitas dengan kurikulum dan

fasilitas pelatihan yang lengkap, serta tanpa dipungut biaya sedikit

pun.

Dengan misi sosial itulah, dalam perkembangannya YES berhasil

meraih President Award di Jepang sebagai program terbaik CSR

tingkat dunia pada 2006. Setelah lulus peserta mendapat sertifikat


8

khusus, brown. Sehingga tidak perlu training begitu masuk bekerja di

dealer, karenasudah dianggap paham dasarnya, sehingga bisa lanjut

ke pelatihan silver. Sertifikat ini bisa diakui ke Jepang, dan

perusahaan-perusahaan Yamaha.

Hingga saat ini, YES telah mencetak lebih dari 4.000 lulusan

berkualitas yang dibuka di kota besar di Indonesia, seperti Surabaya,

Bandung, Semarang, Bali, Medan, Palembang, Padang, Jakarta,

Pontianak, Makassar, Medan, Pekan Baru dan Banjarmasin.

Dalam usahanya meningkatkan Sumber Daya Manusia Yamaha

Flagship Shop melakukan pelatihan kerja maupun training bagi

karyawannya. Sehingga Yamaha Flagship Shop Bandung juga

membuka peluang bagi generasi muda yang ingin mengasah skill di

bidang otomotif setiap tahun diadakan pelatihan kerja ataupun

training.

Berdasarkan latar belakang tersebut mendorong penulis untuk

mengadakan penelitian dengan judul : Pengaruh Pelatihan Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan Yamaha Flagship Shop Kota Bandung

1.2 Identifikasi Masalah

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelatihan kerja terhadap

kinerja karyawan Yamaha Flagship Shop Kota Bandung

2. Indikator kinerja para karyawan diukur berdasarkan kriteria

standar tertentu
9

3. Pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan Yamaha

Flagship Shop Kota Bandung

1.3 Pembatasan Masalah

Keterbatasan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini

diantaranya, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan

dalam penelitian ini hanya terdiri dari dua variabel, yaitu pelatihan

kerja, sedangkan masih banyak faktor lain yang mempengaruhi

kinerja karyawan.

1.4 Rumusan Masalah

1. Adakah pengaruh indikator kuantitas kerja mempengaruhi

terhadap kinerja karyawan Yamaha Flagship Shop Kota

Bandung?

2. Adakah pengaruh indikator kualitas hasil kerja mempengaruhi

pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan Yamaha Flagship Shop

Kota Bandung?

3. Adakah pengaruh indikator ketepatan waktu mempengaruhi

pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan Yamaha Flagship Shop

Kota Bandung?

4. Adakah pengaruh antara pelatihan kerja terhadap kinernya

karyawan Yamaha Flagship Shop Kota Bandung?


10

1.5 Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh indikator kuantitas kerja

terhadap kinerja karyawan Yamaha Flagship Shop Kota Bandung

2. Untuk mengetahui apakah ada kualitas hasil kerja terhadap

kinerja karyawan Yamaha Flagship Shop Kota Bandung

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh ketepatan waktu

terhadap kinerja karyawan Yamaha Flagship Shop Kota Bandung

4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara pelatihan kerja

terhadap kinernya karyawan Yamaha Flagship Shop Kota

Bandung

1.6 Kegunaan Penelitian

1.6.1 Kegunaan Operasional (Praktis)

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu

masukan atau sumbangan pemikiran bagi lembaga-lembaga

terkait untuk untuk menentukan kebijakan selanjutnya yang

berkaitan dengan pelatihan kerja khususnya pada karyawan

Yamaha Flagship Shop Kota Bandung

2. Bagi peneliti selanjutnya penelitian ini dapat digunakan sebagai

bahan penelitian dan pegembangan lebih lanjut

3. diharapkan penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan acuan

belajar ataupun untuk menentukan kebijakan atau penelitian

yang akan dilakukan pembaca selanjutnya


11

1.6.2 Kegunaan Pengembangan Ilmu (Teoritis)

Dapat menambah pengetahuan dibidang keilmuan maupun

pengembangan ilmiah dari penulis maupun pembaca tentang

pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan.

Daftar Pustaka

Dessler, G. (2010). ManajemenSumber Daya Manusia Edisi Kesepuluh.


Jakarta Barat: PT. Indeks.

F. P. (2022, Juli Kamis). https://www.radarbandung.id/. Retrieved from


https://www.radarbandung.id/2022/07/28/yamaha-siap-lahirkan-
teknisi-handal-melalui-program-yes/

Hariandja, & Efendi, M. T. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia


Edisi Revisi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
12

Ismail, & Iriani, D. H. (2010). Manajemen Sumber Manusia Edisi Pertama.


Malang: Lembaga Penerbitan Fakultas Pertanian Universitas
Brawijaya Malang.

Mangkunegara, A. P. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia


Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Marwansyah. (2012). Manajemen Sumber Daya Edisi Kedua. Bandung:


Alfabeta.

Official, F. M. (2020, April). Retrieved from www.fortuna-motor.co.id:


https://www.fortuna-motor.co.id/sejarah-yamaha/

Siagian, S. P. (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: PT.


Rineka Cipta.

Sinambela, & L. P. (2012). Kinerja Pegawai Edisi Pertama. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama.


Jakarta. Salemba Empat
13

Anda mungkin juga menyukai