Anda di halaman 1dari 14

AGORA Vol. 3, No.

1, (2015) 113

STUDI DESKRIPTIF PROGRAM PELATIHAN PADA PT. ASTRA


INTERNATIONAL.Tbk- TOYOTA SALES OPERATION CABANG
PECINDILAN SURABAYA

Budiono Jappi dan Roy Setiawan


Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: budiono_09241@yahoo.com ; roy@peter.petra.ac.id

Abstrak-Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan mencapai 1.116.130 unit.Penjualan di tahun 2012
proses pelatihan pada perusahaan menggunakan 5 tahapan merupakan rekor tertinggi. Berikut data lengkap angka
pelatihan yang ada pada PT. Astra International Tbk- Toyota
penjualan mobil 2012:
Sales Operation, Cabang Pecindilan Surabaya. Teknik analisis
Tabel 1: Data Penjualan Mobil di Indonesia
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
deskriptif.Teknik wawancara terstruktur dan observasi Merek Total Total Pertumbuhan
digunakan untuk memperoleh informasi.Penulis menggunakan 2012 2011 (%)
trianggulasi sumber untuk menguji keabsahan data.Penulis Toyota 405.414 310.674 30
dalam melakukan penelitian menemukan bahwa program Daihatsu 162.762 139.544 17
pelatihan yang dilakukan atau diterapkan sudah efektif dilihat Mitsubishi 148.918 134.416 11
dari tahapan-tahapan serta tingkat kepuasan pelanggan. Suzuki 126.577 94.569 34
Honda 69.320 45.416 53
Kata kunci:
Proses Pelatihan, Tahapan Program Pelatihan,Metode Nissan 67.143 56.136 20
Pelatihan. Isuzu 33.155 28.746 15
I. PENDAHULUAN Mazda 12.392 8.933 39
Sumber daya manusia (SDM) merupakan perencana dan Lainnya 90.741 75.730 20
pelaku aktif dari setiap aktivitas perusahaan. Pelatihan Total 1.116.402 894.164 25
karyawan sangat diperlukan dalam sebuah Sumber : Gabungan Industri Kendaraan Bermotor
perusahaan, karena dapat meningkatkan kemampuan dan Indonesia (GAIKINDO)
ketrampilan dalam upaya peningkatan kinerja karyawan.
Pelatihan karyawan memberi kesempatan kepada karyawan PT.Astra International Tbk- Toyota Sales Operation,
untuk bersosialisasi terhadap tugas dan lingkungan Cabang Pecindilan Surabaya sebagai salah satu perusahaan
pekerjaannya, dengan demikian program pelatihan memberi yang bergerak dalam bidang industri otomotif dimana
peluang terhadap karyawan agar dapat berperan dalam memiliki tingkat penjualan yang semakin meningkat setiap
perusahaan (Salmah,2012,p.279). tahun karena staf pengajar atau pelatih yang dapat
Kinerja organisasi tergantung pada kinerja karyawan karena menyampaikan isi materi kepada karyawan sehingga
dengan sumber daya manusia yang ada dalam organisasi karyawan dapat memahami dengan baik. Selain itu
dapat memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan kebutuhan pelatihan yang selalu terpenuhi. Hal ini
kinerja organisasi.Jadi untuk meningkatkan kinerja menyebabkan tujuan dari pelatihan dapat tercapai dan sesuai
organisasi dan kinerja karyawan, pelatihan diberikan kepada dengan hasil yang diharapkan. Berkaitan dengan hal
karyawan organisasi.(Khan et al,2011,p.63). tersebut maka dilakukan penelitian pada PT. Astra
Pelatihan karyawan adalah proses sistematis yang bertujuan International Tbk - Toyota Sales Operation, Cabang
untuk memastikan bahwa organisasi memiliki karyawan Pecindilan Surabaya.
yang efektif untuk memenuhi kondisi lingkungan yang Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan
dinamis.(Ongori,Nzonzo,2011,p.187) sebelumnya,maka yang menjadi rumusan masalah dalam
Di indonesia sendiri perkembangan dunia otomotif semakin penulisan ini adalah:
pesat. Banyak produsen otomotif dunia menanamkan 1. Bagaimana proses pelatihan yang diterapkan oleh
investasi besar di Indonesia. Gabungan Industri Kendaraan PT.Astra International Tbk Toyota Sales
Bermotor Indonesia mencatat peningkatan yang signifikan Operation, Cabang Pecindilan Surabaya?
pada volume penjualan mobil menjadi 763.751 unit di
tahun
2010atau naik 60%dari 480.000 unit pada tahun 2009.
Namun di tahun 2012 angka penjualan mobil
tercatat
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai tindakan dan langkah-langkah secara
berikut: terorganisasi.
1. Untuk mendeskripsikan proses pelatihan yang c. Pengarahan adalah kegiatan yang saling
diterapkan oleh PT. Astra International Tbk berhubungan erat dalam manajemen
Toyota Sales Operation, Cabang Pecindilan sumber daya manusia. Pengarahan
Surabaya. diperlukan agar individu-individu dalam
sumber daya manusia dapat melakukan
Menurut Marihot Tua (2002) manajemen sumber daya pekerjaan berdasarkan tujuan yang telah
manusia adalah aktivitas yang dilakukan merangsang, ditetapkan.
mengembangkan,memotivasi,dan memelihara kinerja yang d. Pengendalian.
tinggi dalam organisasi. (dalam Sunyoto, 2013, p.1) 2) Fungsi Operasional.
Menurut Dessler (2004,p.4-5) manajemen sumber daya a. Manajemen pengadaan adalah suatu upaya
manusia adalah proses memperoleh, melatih, menilai untuk mempermudah jumlah dan jenis
dan memberikan kompensasi, kepada karyawan, individu yang tepat sesuai dengan
memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan dan kebutuhan sumber daya manusia pada
keamanan, dan masalah keadilan. suatu perusahaan atau organisasi.
Menurut Panggabean (2004,p.15) manajemen sumber daya b. Upaya pengembangan adalah dilakukan
manusia adalah suatu proses yang terdiri atas perencanaan, untuk meningkatkan ketrampilan dan
pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian kegiatan- pengetahuan sumber daya manusia melalui
kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pelatihan agar lebih menjamin
pekerjaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, dilakukannya dengan baik dalam
promosi, dan pemutusan hubungan kerja. pencapaian tujuan organisasi.
Berdasarkan definisi-definisi diatas maka peneliti dapat c. Pemberian kompensasi adalah imbalan
menyimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia atau penghargaan yang adil dan layak
adalah pemberdayaan sumber daya manusia dalam sebuah terhadap karyawan sesauai dengan
organisasi dimana setiap individu atau kelompok kemampuan karyawan dalam
memberikan kontribusi yang maksimal untuk mencapai melaksanakan pekerjaan dan segala
tujuan bersama. sesuatu yang bermanfaat bagi karyawan.
Manajemen sumber daya manusia merupakan fungsi d. Pengintegrasian adalah upaya yang
manajemen yang terkait dengan pengolahan rekrutmen, dilakukan oleh manajer dalam usahanya
penenempatan, pelatihan, dan pengembangan. Proses memahami perasaan dan sikap karyawan
manajemen meliputi berbagai tahap, yaitu perencanaan untuk mempertimbangkan dalam
sumber daya manusia, rekrutmen, seleksi, pelatihan dan pembuatan keputusan atau kebijaksanaan
pengembangan karyawan, penilaian kinerja, imbal jasa organisasi dengan melakukan berbagai
sampai dengan pemutusan hubungan kerja penyesuaian keinginan individu dengan
(wijayanto,2012,p.249). keinginan organisasi dan masyarakat.
Menurut Dessler (2004,p.4-5) adapun fungsi-fungsi e. Pemeliharaan adalah usaha untuk
manajemen sumber daya manusia adalah sebagai berikut: mempertahankan dan meningkatkan
a. Perencanaan. kondisi sumber daya manusia yang ada di
b. Pengorganisasian. perusahaan.
c. Penyusunan staf. f. Pemutusan hubungan kerja.
d. Kepemimpinan. 3) Fungsi kedudukan MSDM dalam pencapaian
e. Pengendalian. tujuan organisasi secara terpadu, merupakan
Menurut Triyono (2012,p.89) ada beberapa fungsi upaya-upaya yang bersifat integratif sebagai
MSDM bagian dari strategi MSDM dalam rangka untuk
yaitu: mencapai tujuan-tujuan organisasi.
1) Fungsi Manajerial. Menurut Simamora (2004), tujuan manajemen sumber daya
a. Perencanaan adalah kegiatan yang manusia tidak harus mencerminkan kehendak manajemen
merencanakan program-program yang senior, namun juga harus menyeimbangkan tantangan
berkaitan dengan upaya untuk membantu organisasi, fungsi sumber daya manusia, masyarakat, dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan orang-orang yang terpengaruh. Ada empat tujuan
melalui pengelolaan sumber daya manajemen sumber daya manusia, yaitu tujuan sosial, tujuan
manusia. organisasional, tujuan fungsional, dan tujuan pribadi. (dalam
b. Pengorganisasian adalah melalui Sunyoto, 2012, p.8-11)
perencanaan sumber daya manusia yang a. Tujuan sosial
telah ditetapkan maka, perlu disusun
organisasi untuk dapat melaksanakan
Tujuan sosial manajemen sumber daya manusia Tujuan pribadi adalah tujuan individu dari setiap
adalah agar organisasi bertanggung jawab secara anggota organisasi yang hendak dicapai melalui
sosial dan etis terhadap kebutuhan dan tantangan aktivitasnya di dalam organisasi.Jika tujuan pribadi
masyarakat seraya meminimalkan dampak negatif dan tujuan organisasi tidak cocok atau tidak
tuntutan itu terhadap organisasi. harmonis,maka karyawan mungkin memilih untuk
b. Tujuan organisasi. menarik diri dari perusahaan. Kalangan karyawan
Tujuan organisasional manajemen sumber daya mengharapkan organisasi agar memuaskan
manusia adalah sasaran formal organisasi yang kebutuhan mereka yang terkait dengan
dibuat untuk membantu organisasi mencapai pekerjaan.Para karyawan akan efektif seandainya
tujuannya.Departemen sumber daya manusia mereka mencapai tujuan organisasional maupun
meningkatkan efektivitas organisasional dengan kebutuhan pribadi dalam kerjaan. Supaya setiap
cara: tujuan perusahaan mempunyai pengaruh positif
1. Miningkatkan produktivitas perusahaan terhadap kinerja karyawan,maka tujuan perusahaan
dengan menyediakan tenaga kerja yang pertama-tama harus diterima dulu oleh karyawan.
terlatih dan termotivasi dengan baik. Penerimaan tujuan merupakan prasyarat yang
2. Mendayagunakan tenaga kerja secara penting bagi adanya pengaruh positif terhadap
efisien dan efektif seraya mampu tuuan perusahaan.
mengendalikan biaya tenaga kerja. Tantangan-tantangan yang yang dihadapi oleh oleh
3. Mengembangkan dan mempertahankan manajemen sumber daya manusia meliputi perekonomian
kualitas kehidupan kerja dengan membuka dan perkembangan teknologi,ketersesiaan dan kualitas
kesempatan bagi kepuasan kerja dan tenaga kerja,kependudukan dengan masalah-masalahnya,dan
aktualisasi diri karyawan. restrukturisasi organisasi (Mathis & Jackson,2007) (dalam
4. Memastikan bahwa perilaku organisasi Sunyoto, 2012, p.15-18).
sesuai dengan undang-undang a. Perekonomian dan Perkembangan Teknologi.
ketenagakerjaan dengan menyediakan Perubahan perekonomian telah menunjukkan pada
kesempatan kerja yang sama,lingkungan pola ketenagakerjaan dan jenis pekerjaan di
kerja yang aman, dan perlindungan Amerika Serikat. Perubahan yang menonjol terjadi
terhadap hak karyawan. pada pergeseran dari bidang pekerjaan manufaktur
5. Membantu organisasi mencapai tujuannya dan pertanian menjadi bidang industri jenis
6. Menyediakan organisasi bagi karyawan- pelayanan dan telekomunikasi. Pergeseran ini
karyawan yang termotivasi dan terlatih mengartikan bahwa ada organisasi yang harus
dengan baik. mengurangi jumlah tenaga kerjanya dan ada juga
7. Mengkomunikasikan kebijakan sumber yang harus menarik dan mempertahankan para
daya manusia kepada semua karyawan. tenaga kerjayang memiliki kemampuan yang
8. Membantu mempertahankan kebijakan semula tidak diperlukan pada pekerjaan
etis dan perilaku yang bertanggung jawab sebelumnya.
secara sosial. b. Ketersediaan dan Kualitas Tenaga Kerja.
9. Mengelola perubahan sehingga saling Beberapa industri dan perusahaan menghadapi
menguntungkan bagi individu, kelompok, kekurangan tenaga kerja yang memenuhi
perusahaan, dan masyarakat. persyaratan dan berpengalaman.Konsekuensinya
c. Tujuan fungsional. para praktisi sumber daya manusia menghadapi
Tujuan fungsional merupakan tujuan untuk tekanan untuk merekrut dan melatih para tenaga
mempertahankan kontribusi departemen kerja.
sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai 1. Tenaga kerja rendah kualitas.
dengan kebutuhan organisasi. Tidak ada yang dapat Pada masa yang akan datang akan banyak
menggantikan pengetahuan terbaik dalam bidang industri yang membutuhkan tenaga kerja
seperti kompensasi, pelatihan, seleksi dan lebih terdidik.Jumlah pekerjaan yang
pengembangan organisasi. Departemen sumber menuntut para tenaga kerja dengan
daya manusia semakin dituntut agar menyediakan pengetahuan yang lebih tinggi akan
program-program rekrutmen, pelatihan, dan bertumbuh lebih cepat dari pekerjaan
pengembangan yang inovatif dan menemukan lainnya.Kesenjangan pertumbuhan antara
pendekatan manajemen yang akan menahan pengetahuan dan keahlian yang dituntut
dan memotivasi orang-orang terbaik. dengan pengetahuan dan keahlian yang
d. Tujuan pribadi. dimiliki oleh para tenaga kerja dan calon
tenaga kerja.
2. Pertumbuhan pada ketersediaan tenaga modal asing yang berarti juga masuknya
kerja contingent tenaga kerja asing dari berbagai negara.
c. Banyak perusahaan yang mempunyai 3. Globalisasi
sejumlah tenaga kerja dengan ketrampilan yang Dari sudut pandang manajemen sumber daya
kurang memadai kemudian mengembangkan manusia mengharuskan dilakukannya usaha
dan menyewa tenaga kerja contingent atau tenaga mengantisipasi sebagai berikut:
kerja sementara.Alasan lain sebagai akibat a) Perusahaan harus berusaha memiliki
pertumbuhan penggunaan tenaga kerja contingent sumber daya manusia yang mampu
adalah berkurangnya risiko hukum yang mengatasi pengaruh perkembangan
dihadapi oleh para perusahaan. Semakin banyak bisnis internasional seperti perubahan
tuntutan hukum yang berhubungan dengan masalah nilai tukar rupiah terhadap mata uang
tenaga kerja menimbulkan kekhawatiran untuk asing terutama dolar Amerika Serikat.
menambah jumlah tenaga kerja. b) Perusahaan harus berusaha memiliki
d. Kependudukan dengan Masalah-masalahnya. sumber daya manusia dengan
Merosotnya jumlah keluarga tradisional dan kemampuan berpartisipasi dalam bisnis
bertambahnya jumlah pasangan suami istri dan global atau internasional dan
orang tua tunggal yang bekerja menjadikan tenaga perdagangan bebas.
kerja kesulitan untuk menyeimbangkan keluarga 4. Peraturan pemerintah
dan pekerjaannya. Setiap perusahaan harus memiliki sumber
e. Restrukturisasi Organisasi. daya manusia yang mampu membuat
Beberapa organisasi telah melakukan keputusan dan kebijaksanaan serta melakukan
restrukturisasi agar mempunyai daya saing operasional bisnis,sesuai dengan peraturan
lebih.Juga merger atau akuisisi beberapa perundang-undangan dari pemerintah.
perusahaan dengan jenis industri yang sama telah 5. Perkembangan pekerjaan dan peranan
dilakukan untuk memenangkan persaingan global. keluarga
Selain jenis-jenis tantangan manajemen sumber daya Semakin banyaknya pasangan suami istri yang
manusia di atas, menurut Hastho & Meilan (2007) ada jenis bekerja, sehingga sering terjadi kesulitan
tantangan lain yaitu tantangan eksternal dan tantangan untuk bertanggung jawab secara optimal
internal.(dalam Sunyoto, 2012, p.15-21) karena sebagian waktunya digunakan untuk
a. Tantangan Eksternal. melaksanakan tanggung jawab di lingkungan
Tantangan eksternal bagi manajemen sumber daya keluarga masing-masing.
manusia ada enam elemen ,yaitu: 6. Kekurangan tenaga kerja terampil
1. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat Tenaga kerja terampil semakin banyak
Untuk keperluan tersebut perusahaan diperlukan baik untuk melaksanakan
dalam menghadapi perubahan pekerjaan teknis maupun untuk pekerjaan
lingkungan atau iklim bisnis yang cepat manajerial dan pelayanan, yang tidak mudah
perlu menetapkan kebijaksanaan sumber mendapatkan yang kompetitif di antara yang
daya manusia sebagai berikut: tersedia di pasar tenaga kerja.
a) Menghindari pengaruh negatif berupa b. Tantangan Internal.
perasaan tidak puas pada kondisi yang Tantangan internal bagi manajemen sumber daya
telah dicapai perusahaan. manusia ada delapan elemen,yaitu:
b) Dalam menghadapi perubahan yang 1. Posisi organisasi dalam bisnis yang
mengharuskan penambahan kompetitif. Untuk mewujudkan organisasi
pembiayaan, perusahaan harus yang kompetitif diperlukan berbagai kegiatan
berusaha mengatasinya agar dapat manajemen sumber daya manusia yang dapat
mempertahankan pasar dan atau meningkatkan kemampuan sumber daya
keuntungan yang sudah dicapai. manusia.
c) Memberikan imbalan yang cukup
tinggi pada pekerja yang mampu 2. Fleksibilitas. Organisasi atau perusahaan
melakukan improvisasi yang kreatif. memerlukan pengembangan sistem
2. Keragaman tenaga kerja desentralisasi yang mengutamakan
Namun perusahaan di Indonesia harus siap pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
dalam mengantisipasi keragaman tenaga secara berjenjang.
kerja dalam rangka globalisasi karena 3. Pengurangan tenaga kerja. Manajemen
keragaman akan meluas dengan masuknya sumber daya manusia suatu perusahaan sering
dihadapkan dengan keharusan mengurangi 3) Validasi, yaitu program pelatihan dengan
tenaga kerja secara besar-besaran karena menyajikan kepada beberapa pemirsa yang bisa
perlunya perbaikan struktur pekerja lini dari mewakili.
tingkat bawah dengan mendisain kembali 4) Menerapkan program yaitu, melatih karyawan yang
proses produksi. ditargetkan.
4. Tantangan restrukturisasi. Tantangan ini Evaluasi dan tindak lanjut yaitu, dimana
adalah berusaha menyesuaikan struktur manajemen menilai keberhasilan atau kegagalan
organisasi atau perusahaan karena dilakukan program ini.
perluasan atau pengurangan . Menurut Sunarto & Sahendy (2003) adapun tujuan dan
5. Bisnis kecil. Bisnis kecil disini terdiri manfaat dari pelatihan yang diselenggarakan oleh organisasi
dari atau perusahaan sebagai berikut: (dalam Sunyoto, 2012,
banyak anak perusahaan yang saling memiliki p.139-141). Berikut ini beberapa tujuan pelatihan tenaga
ketergantungan dalam produk berupa barang kerja:
dan jasa yang dihasilkan sebagai perwujudan a. Memperbaiki kinerja. Karyawan-karyawan
jaringan kerja dalam berbisnis, sebagai yang bekerja secar tidak memuaskan karena
perusahaan besar yang tersebar di banyak kekurangan ketrampilan merupakan calon utama
cabang. pelatihan. Pelatihan dibutuhkan untuk mengisi
6. Budaya organisasi. Budaya organisasi atau kekurangan kinerja sesungguhnya dan kinerja
perusahaan akan menghasilkan perilaku bisnis terprediksi karyawan.
secara operasional yang tanpa disadari b. Memuktahirkan keahlian para karyawan. Melalui
akan menjadi kekuatan yang mampu atau pelatihan memastikan bahwa karyawan dapat
tidak mampu menjamin kelangsungan hidup secara efektif menggunakan teknologi-teknologi
perusahaan. baru.
7. Teknologi. Tantangan sumber daya manusia c. Mengurangi waktu belajar. Sistem seleksi
berupa teknologi tidak sekadar menyangkut karyawan tidaklah sempurna meskipun hasil
biaya karena bagi manajemen hubungannya tes,wawancara dan data lainnya menunjukkan
terkait pada keharusan menyediakan tenaga probabilitas yang tinggi akan kesuksesan pekerjaan
kerja yang terampil, baik dari luar oleh pelamar, tetapi terkadang terdapat saat di
maupun melalui pengembangan tenaga kerja mana prediksi tersebut terbukti tidak valid. Tidak
di dalam perusahaan. ada alat seleksi yang mampu secara akurat
8. Serikat pekerja. Saat ini serikat pekerja yang memprediksi kesuksesan dan kegagalan karyawan
menjadi wadah perjuangan nasib para pekerja, sepanjang waktu, pelatihan sering diperlukan untuk
merupakan mitra bagi perusahaan di mana mengisi gap antara kinerja karyawan yang
pekerja itu berada. diprediksikan dengan kinerja aktualnya.
Menurut Bernadian dan Rusell (1993) pelatihan adalah d. Memecahkan permasalahan operasional. Persoalan
setiap usaha untuk memperbaiki performa pekerja pada organisasional menyerang dari berbagai penjuru.
suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung Pelatihan adalah salah satu cara terpenting guna
jawabnya atau satu pekerjaan yang ada kaitannya memecahkan banyak dilema yang harus dihadapi
dengan pekerjaan.(dalam Sunyoto, 2012, p.137) oleh para manajer.
Berdasarkan definisi diatas maka peneliti menyimpulkan e. Promosi karyawan. Salah satu cara untuk menarik,
bahwa pelatihan adalah proses menciptakan atau mengubah menahan, dan memotivasi karyawan adalah melalui
suatu ketrampilan yang disesuaikan dengan pekerjaan yang program pengembangan karier yang sistematik.
akan diterima. Mengembangkan kemampuan promosional
Menurut Dessler (2004, p.281) ada lima langkah dalam karyawan adalah konsisten dengan kebijakan
proses pelatihan, yaitu: personal untuk promosi dari dalam,pelatihan
1) Analisis kebutuhan yaitu, mengetahui ketrampilan adalah unsur kunci dalam sistem pengembangan
kerja spesifik yang dibutuhkan, menganalisis karier.
ketrampilan dan kebutuhan calon yang akan f. Orientasi karyawan terhadap organisasi. Selama
dilatih, dan mengembangkan pengetahuan khusus beberapa hari, karyawan mempunyai kesan
yang terukur serta tujuan prestasi. pertama mereka terhadap organisasi dan tim
2) Merancang instruksi, untuk memutuskan, manajemen. Kesan ini dapat meliputi dari kesan
menyusun, dan menghasilkan isi program yang menyenangkan sampai yang tidak
pelatihan,termasuk buku-kerja, latihan dan mengenakkan dan dapat mempengaruhi kepuasan
aktivitas, yang menggunakan teknik seperti dengan kerja dan produktivitas keseluruhan karyawan.
pelatihan kerja langsung dan mempelajarinya g. Memenuhi kebutuhan pertumbuhan pribadi.
dibantu dengan komputer. Pelatihan dan pengembangan dapat memainkan
peran ganda dengan menyediakan aktivitas yang c. Vestibule training adalah pelatihan yang
menghasilkan efektivitas organisasional yang lebih dilakukan di tempat yang dibuat seperti
besar dan meningkatkan pertumbuhan pribadi bagi tempat kerja yang sesungguhnya dan
semua karyawan. Disamping tujuan pelatihan, juga dilengkapi fasilitas peralatan yang sama
ada beberapa manfaat pelatihan tenaga kerja, antara dengan perkerjaan yang sesungguhnya dan
lain: dilengkapi fasilitas peralatan yang sama
a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas dengan pekerjaan yang sesungguhnya.
produktivitas. d. Bermain peranan (role playing) adalah
b. Mengurangi waktu belajar yang teknik pelatihan yang dilakukan seperti
diperlukan karyawan agar mencapai simulasi dimana peserta memerankan
standar kinerja yang dapat diterima. jabatan ataau posisi tertentu dengan peranan
c. Menciptakan sikap loyalitas dan kerja seperti ini akan diketahui bagaimana
sama yang lebih menguntungkan. menghadapi situasi kerja yang
d. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan sesungguhnya.
perencanaan sumber daya manusia. e. Studi kasus adalah teknik ini dilakukan
e. Mengurangi jumlah dan biaya kecelakaan dengan memberikan sebuah atau beberapa
kerja. kasus manajemen untuk dipecahkan atau
f. Membantu karyawan dalam peningkatan didiskusikan dikelompok atau tim dimana
dan pengembangan pribadi mereka. masing-masing tim saling berinteraksi.
Menurut Rachmawati (2008,p.114) ada dua metode f. Self study merupakan teknik pembelajaran
yang dapat memastikan keefektivitasan program pelatihan sendiri oleh peserta dimana peserta dituntut
yaitu : untuk proaktif melalui media bacaan, materi,
1) On job training adalah pelatihan pada karyawan video, kaset dan lain-lain.
untuk mempelajari bidang pekerjaannya sambil g. Program pembelajaran yaitu seperti self
benar-benar mengerjakannya. Ada beberapa study tetapi kemudian peserta diharuskan
bentuk pelatihan on job trainig antara lain: membuat rangkaian pertanyaan dan jawaban
a. Couching atau understudy adalah sebuah dalam materi sehingga dalam pertemuan
bentuk pelatihan dan pengembangan yang selanjutnya dapat disampaikan pada
dilakukan ditempat kerja oleh atasan atau pengajar untuk diberikan umpan balik.
karyawan yang berpengalaman,yang h. Laboratory training adalah pelatihan untuk
dilakukan secara pelatihan informal dan meningkatkan kemampuan melalui berbagai
tidak terencana dalam melakukan pekrjaan pengalaman, perasaan, pandangan, dan
seperti menyelesaikan masalah, partisipasi perilaku diantara peserta.
dengan tim, kekompakan, pembagian i. Action learning adalah teknik dilakukan
pekerjaan, hubugan dengan atasan atau dengan membentuk kelompok atau tim kecil
teman kerja. dengan memecahkan masalah yang dibantu
b. Pelatihan magang (apprenticeship oleh seorang ahli bisnis dari dalam
training) adalah pelatihan yang perusahaan atau luar perusahaan.
mengkombinasikan antara pelajaran di Organisasi dapat memilih satu atau lebih teknik diatas untuk
kelas dengan dengan praktik di tempat diterapkan pada program pendidikan dan pelatihan sesuai
kerja setelah beberapa teori diberikan dengan kondisi organisasi. Sedangkan menurut Triyono
kepada karyawan, dilakukan dengan (2012,p.77) pelatihan SDM berdasarkan tempat
pembimbingan untuk praktek dan aplikasi pelaksanaannya dapat dilaksanakan pada dua tempat yaitu:
semua prinsip belajar pada pekerjaan 1) On the job training atau pelatihan di tempat kerja.
sesungguhnya. Metode utama pelatihan di tempat kerja antara lain
2) Off the job training adalah
a. Lecture adalah teknik yang digunakan a. Demonstrasi adalah dalam demonstrasi
seperti kuliah dengan presentasi atau dilakukan pemberian materi dengan cara
ceramah yang diberikan pengajar pada praktek dan contoh-contoh langsung yang
kelompok karyawan yang dilanjutkan dilakukan oleh pemateri dalam
dengan komunikasi dua arah dan diskusi. menyelesaikan sesuatu pekerjaan.
b. Presentasi dengan video adalah teknik yang b. Praktek langsung adalah metode ini
digunakan menggunakan media video, film, terutama dilakukan pada pelatihan yang
atau televisi sebagai sarana presentasi bersifat manajerial dan pekerjaan-pekerjaan
tentang pengetahuan atau bagaimana yang memerlukan profesionalitas.
melakukan suatu pekerjaan.
c. Metode mengerjakan sendiri adalah dengan c. Metode self training. Karyawan dibiarkan
metode ini maka karyawan akan mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya
mendapatkan materi pelatihan melakukan dengan melihat contoh yang telah dilakukan
beberapa kesalahan yang dilakukannya karyawan lainnya yang lebih senior.
selama masa pelatihan dengan tujuan 2) Off the job training adalah metode yang
karyawan mampu melakukan proses berlangsung jauh dari situasi kerja normal. Metode
adaptasi lebih cepat terhadap pekerjaan yang yang biasanya dipakai dalam off the job training ini
dilakukan maupun di lingkungan kerja. adalah metode ceramah. Pembicara akan
d. Rotasi kerja adalah metode pelatihan ini menyampaikan tentang segala sesuatu yang perlu
dilakukan untuk meningkatkan wawasan disampaikan, sementara karyawan hanya
karyawan akan pekerjaan-pekerjaan pada mendengarkan.
setiap divisi pekerjaan di tempat kerja, dan Menurut Snell dan Bohlander (2010,p.333) ada empat dasar
sekaligus mengurangi kejenuhan karyawan kriteria dalam evaluasi program pelatihan, yaitu:
terhadap rutinitas kerja yang monoton. 1) Reaksi adalah salah satu bentuk paling sederhana
2) Off the job training atau pelatihan diluar tempat dan mendekati dalam program pelatihan evaluasi
kerja. Beberapa metode dalam pelatihan diluar adalah penilaian reaksi peserta.
tempat kerja antara lain : 2) Pembelajaran adalah di luar pemikiran peserta
a. Role play pelatihan ini menampilkan tentang pelatihan, adalah sebuah usul yang bagus
simulasi oleh para peserta pelatihan dengan apakah mereka sebenarnya belajar sesuatu
memerankan pelaku-pelaku yang ada di 3) Kebiasaan dan tingkah laku adalah jika peserta
dalam pekerjaan di perusahaannya. tidak menggunakan ajaran dalam program
b. Diskusi kelompok adalah jenis pelatihan pelatihan saat bekerja, bukan berarti pelatihan
yang berusaha memberikan materi-materi tersebut tidak efektif tetapi karena peserta tidak
melalui kegiatan diskusi, dimana peserta menerapkan kebiasaan itu pada saat bekerja.
pelatihan terlibat dan berkontribusi aktif 4) Hasil adalah kebanyakan perusahaan mengukur
dalam proses pelatihan. pelatihan dari ROI, meskipun kadang diukur dari
c. Pusat pengembangan adalah pelatihan hasil uang yang di dapat. Manajer sumber daya
dengan memanfaatkan adanya pusat manusia mempunyai tanggung jawab untuk
pengembangan berarti karyawan mengakulasi dan memperlihatkan keuntungan
mengikuti program-program pelatihan tersebut kepada kepala manajer perusahaan
yang sebelumnya telah disusun dan tersebut. Keuntungan tersebut dapat berupa tingkat
diadakan oleh pusat-pusat pengembangan pendapatan yang lebih tinggi, peningkatan
tersebut bekerja sama dengan instasi atau produktivitas, peningkatan kualitas, beban biaya
perusahaan yang membutuhkan pelatihan. yang lebih kecil, kepuasan konsumen yang
d. Ceramah yaitu merupakan metode pelatihan semakin bertambah, kepuasan terhadap pekerjaan
dimana pemberian materi bersifat searah yang semakin tinggi, dan tingkat kesalahan
oleh pemberi materi pada karyawan. yang semakin kecil.
Ada juga yang sependapat dengan metode Triyono, Dessler (2004,p. 309-313) menyatakan bahwa setelah
yaitu Murtie (2012,p.35-37) mengatakan metode pelatihan karyawan yang dilatih itu telah menyelesaikan pelatihannya,
karyawan baru diantaranya sebagai berikut: perusahaan mengevaluasi program tersebut untuk melihat
1) On the job training adalah berlangsung di situasi pencapaian sasaran dari program itu. Ada dua permasalahan
kerja normal, dengan menggunakan alat yang dasar yang harus dibahas saat mengevaluasi program
sebenarnya, peralatan, dokumen, atau bahan yang pelatihan, yaitu:
akan digunakan oleh trainer. Ada beberapa metode- 1) Merencanakan studi. Eksperimen terkendali adalah
metode on the job training, yaitu: proses evaluasi dengan pilihan. Sebuah eksperimen
a. Demonstrasi. Pemberian materi dengan cara terkendali menggunakan satu kelompok yang
praktik dan contoh langsung oleh mendapat pelatihan dan satu kelompok pengendali
pemberi materi tersebut atau dengan dibantu yang tidak menerima pelatihan.
oleh beberapa orang lainnya dalam rangka 2) Pengukuran efek pelatihan. Ada empat kategori
menyelesaikan pekerjaan. dasar dari hasil pelatihan yaitu:
a. Reaksi: Evaluasilah reaksi orang yang
b. Praktik langsung. Metode ini terutama dilatih terhadap program itu.
dilakukan untuk pekerjaan-pekerjaan yang b. Pembelajaran: Ujilah orang orang itu untuk
memerlukan profesionalitas seperti akuntan, menentukan apakah mereka telah
teknisi mesin, atau teknisi lainnya.
mempelajari prinsip, ketrampilan, dan Suatu perusahaan tidak hanya memerlukan suatu strategi
fakta yang seharusnya mereka pelajari. yang tepat dalam menentukan kegiatan operasional tetapi
c. Perilaku: Tanyakanlah apakah perilaku juga perlu adanya pelatihan yang baik dan benar dalam
dalam bekerja, orang-orang yang dilatih itu mengelolah MSDM. Maka dari itu peneliti menelusuri salah
mengalami perubahan karena program satu perusahaan untuk mengetahui bagaimana penerapan
pelatihan tersebut. pelatihan yang ada di perusahaan tersebut.
d. Hasil: Hasil akhir yang dicapai dalam Pelatihan mempunyai proses tersendiri karena itu yang
sasaran pelatihan. menentukan, apakah pelatihan itu sudah sesuai dengan
kebutuhan karyawan atau belum dan apakah sudah berguna
Kaizen berasal dari kata KAI artinya perbaikan dan bagi karyawan. Setelah itu proses selanjutnya adalah
ZEN artinya baik. Kaizen diartikan sebagai perbaikan terus penerapan program, dimana penerapan program ini adalah
menerus (continous improvement). Ciri kunci manajemen metode-metode seperti apa yang dilakukan oleh
kaizen antara lain lebih memperhatikan proses dan bukan perusahaan,bagaimana cara perusahaan menerapkan
hasil, manajemen fungsional-silang dan menggunakan pelatihan pada karyawan. Di dalam program pelatihan
lingkaran kualitas dan perlatan lain untuk mendukung terdapat dua kategori yaitu on the job training dan off
peningkatan yang terus menerus (Cane, 1998,p.27). the job training. Setelah penerapan program, tahap terakhir
Menurut konsep kaizen Tazakigroup (2000,p.69), kaizen adalah melakukan evaluasi apakah pelatihan yang telah
dibagi menjadi 3 segmen, yaitu: dilaksanakan itu efektif. Keefektivitasan pelatihan dapat
1. Kaizen yang berorientasi pada manajemen, diukur dari apakah pelatihan yang dilakukan perusahaan
memusatkan perhatiannya pada masalah logistik berguna bagi karyawan. Jika program pelatihan yang telah
dan strategis yang terpenting dan memberikan diterapkan di perusahaan itu tidak efektif, maka perusahaan
momentum untuk mengejar kemajuan dan moral. perlu merancang program yang baru yang sesuai
2. Kaizen yang berorientasi pada kelompok, dengan apa yang dibutuhkan perusahaan. Evaluasi dapat
dilaksanakan oleh gugus kendali mutu untuk dilakukan dengan cara melihat reaksi para karyawan setelah
manajemen sukarela menggunakan alat statistik pelatihan, pembelajaran yang didapat oleh karyawan,
untuk memecahkan masalah, menganalisa, perilaku dan juga hasil yang diperoleh dari pelatihan
melaksanakan dan menetapkan standart atau tersebut.(dalam Dessler
prosedur baru. 2004, p.285)
3. Kaizen yang berorientasi pada individu,
dimanifestasikan dalam bentuk saran, dimana Proses Pelatihan PT.Astra
seseorang harus bekerja lebih pintar bila tidak International Tbk.Toyota
mau bekerja keras. Sales
Pada penelitian yang dilakukan oleh Rama dan Vaishnavi
(2012) di India menyatakan bahwa pelatihan karyawan
sangat penting karena memberikan kontribusi yang luar Analisis Kebutuhan
biasa. Jika pelatihan yang dilakukan mengeluarkan banyak
biaya akan tetapi komplain terus meningkat, hal ini Rancangan Instruksi
jelas tidak efektif, karena apa yang dilakukan perusahaan
untuk karyawan tidak seimbang dengan apa yang didapat
oleh karyawan. Organisasi harus melatih karyawan untuk Validasi
memperkaya mereka di bidangnya dan mengubah
ketrampilan teknis maupun pengetahuan dari waktu ke
waktu. Program pelatihan yang telah sukses kemarin belum
Penerapan Program
menjadi program pelatihan yang efektif besok. Dengan
mampu mengukur hasil membantu organisasi beradaptasi
dengan perubahan kondisi tersebut. Evaluasi Program
Keefektivitasan dapat diketahui dengan melakukan evaluasi
terhadap kinerja karyawan. Maka perlu adanya pengawasan Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran
dan komunikasi dari manajemen top terhadap bawahan- Sumber: Dessler (2004); diolah penulis
bawahannya. Dari konsep-konsep yang telah dijelaskan,
maka dapat disimpulkan bahwa proses bisnis dalam suatu II. METODE PENELITIAN
perusahaan dapat berkembang dengan didukung aspek- Jenis Penelitian
aspek pada kegiatan operasional perusahaan seperti Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini
manajemen pemasaran, distribusi, keuangan, dan sumber adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian
daya manusia yang dilakukan oleh perusahaan kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk
tersebut. menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana Analisis data adalah proses mencari dan menyusun
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2012,p.347). wawancara,catatan di lapangan,dan dokumentasi kemudian
Menurut Moleong (2012,p.6) penelitian kualitatif adalah menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik (Sugiyono,2013, p.402).
dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan Menurut Miles dan Huberman (1990) mengemukakan
bahasa , pada suatu konteks khusus dan alamiah dan dengan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Menurut Moleong secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
(2012,p.6), salah satu karakteristik dari penelitian kualitatif sampai tuntas, sehingga datanya sudah valid. Langkah-
adalah deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan langkah yang dilakukan yaitu: (Mukhtar,2013,p.135)
adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka 1. Pengumpulan Data. Pengumpulan data
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data merupakan proses yang berlangsung sepanjang
Metode penentuan informan yang digunakan dalam penelitian, dengan menggunakan seperangkat
penelitian ini adalah menggunakan teknik nonprobability instrumen yang telah disiapkan, guna
sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memperoleh informasi data melalui observasi,
memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap wawancara, atau dokumentasi.
unsur atau anggota populasi untuk dipilih sebagai sampel. 2. Reduksi Data. Reduksi data yaitu suatu proses
Teknik yang digunakan adalah purposive sampling yaitu pemilahan, pemusatan perhatian pada
teknik pengambilan sampel sumber data dengan penyederhanaan, pengabstrakan, dan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalkan transformasi data kasar yang muncul dari
orang tersebut yang mengetahui tentang apa yang kita catatan-catatan tertulis di lapangan.
harapkan. (Sugiyono, 2011, p.219) 3. Penyajian Data. Data ini tersusun sedemikan
Wawancara menurut Mukhtar (2013,p.101), teknik melalui rupa sehingga memberikan kemungkinan
wawancara adalah teknik memperoleh informasi secara adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
langsung melalui permintaan keterangan-keterangan kepada tindakan.
pihak pertama yang dipandang dapat memberikan 4. Penarikan Kesimpulan. Dalam penelitian ini
keterangan atau jawaban terhadap pertanyaan yang akan diungkap mengenai makna dari data yang
diajukan. dikumpulkan.
Jenis Data Keabsahan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Trianggulasi diartikan sebagai pengecekan data dari
data kualitatif. Menurut Sugiyono (2012,p.28), penelitian berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.
kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul Oleh karena itu terdapat trianggulasi sumber, trianggulasi
berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak waktu (Sugiyono, 2011, p.273-274). Menggunakan
menekankan pada angka. Menurut Bungin (2011,p.103), trianggulasi sumber untuk menggali informasi lebih dalam
format kualitatif deskriptif bertujuan untuk menggambarkan, dan dapat melihat kebenaran informasi. Selain dengan
meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau wawancara dapat dilakukan dengan melihat arsip-arsip
berbagai fenomena realitas sosial yang ada di sejarah perusahaan.
masyarakat yang menjadi objek penelitian, dan III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu Analisis Kebutuhan
ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran Program pelatihan yang diterapkan perusahaan
tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu. terhadap karyawan baru dengan melakukan orientasi
Sumber Data karyawan baru pada tiap-tiap divisi seperti sales,
Menurut Purhantara (2010, p.79), data primer adalah service, dan administrasi. Pada pelatihan divisi sales,
data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian, dalam karyawan dilatih selama enam bulan untuk menjadi seorang
hal ini peneliti memperoleh data atau informasi langsung sales. Selama 6 bulan tersebut mereka akan dilatih untuk
dengan menggabungkan instrumen-instrumen yang telah meningkatkan skill. Ada beberapa tahapan selama pelatihan
ditetapkan. Menurut Purhantara (2010,p.79), data sekunder yaitu Fundamental Salesmanship Training (FST),
merupakan data atau informasi yang diperoleh secara tidak Profesional Salesmanship Skill Training (PSST), dan
langsung dari objek penelitian yang bersifat publik yang Advance Salesmanship Skill Training (ASST).
terdiri atas: struktur organisasi data kearsipan, dokumen, Tahapan Fundamental Salesmanship Training (FST)
laporan-laporan serta buku dan lain sebagainya yang merupakan training dasar yang wajib diterima oleh
berkenaan dengan penelitian ini. Data sekunder Salesman selama menjadi Salesman di toyota. Tahapan
diperoleh peneliti secara tidak langsung. selanjutnya Profesional Salesmanship Skill Training (PSST)
Teknik Analisis Data
merupakan training untuk Salesman yang sudah melakukan Kekurangan dari perusahaan ini yaitu fasilitas yang dimiliki
training FST untuk naik tingkat menjadi Salesman yang masih terbatas terutama jumlah bengkel yang ada di daerah
lebih profesional. Tahapan terakhir yaitu Advance Surabaya. Selain itu ketersediaan tenaga kerja ahli juga
Salesmanship Skill Training (ASST) merupakan training mengalami keterbatasan, karena produk toyota selalu
lanjutan untuk Salesman setelah melakukan tahapan FST melakukan perbaikan (kaizen). Untuk itu setiap ada produk
dan PSST. baru keluar seluruh front liner wajib untuk dilakukan
Dalam kegiatan operasionalnya terutama di bagian pelatihan atau training terlebih dahulu untuk mengetahui dan
penjualan seorang salesman perlu untuk memiliki mendalami produk yang dijual maupun yang akan dilakukan
softskill,antara lain: perawatan.
1. Presentation Skill. Ketrampilan tenaga penjual Konsep kaizen diterapkan disetiap divisi yang ada pada PT.
untuk dapat melakukan presentasi penjualan Astra International Tbk- Toyota Sales Operation Cabang
dengan baik merupakan kehandalan yang Pecindilan untuk terus melakukan perubahan dan
penting bagi keberhasilan penjualan, dimana hal menghasilkan inovasi-inovasi baru. Secara sistem, telah
ini dapat menimbulkan minat pelanggan banyak dilakukan improvement guna meningkatkan
terhadap produk yang ditawarkan terutama kepuasan pelanggan dan pengalaman yang berkesan pada
produk baru. saat melakukan pembelian maupun purna jual.Diantaranya
2. Kemampuan Bertanya. Ketrampilan melalui konsep Branch Relationship Management (BRM),
bertanya merupakan salah satu ketrampilan Promise Deliveri by Date (PDD),dan yang terbaru melalui
yang penting, dimana melalui kemampuan penerapan konsep Toyota Value Chain (TVC). Dari
bertanya yang baik akan terkumpul informasi beberapa konsep tersebut dipersiapkan guna menunjang
melalui pelanggan serta apa yang diinginkan proses memperbaiki pengelolaan data base dengan lebih
oleh pelanggan berkaitan dengan produk baik, mempersiapkan dan memberikan janji delivery
yang ditawarkan kepada mereka. kendaraan terhadap pelanggan secara tepat waktu dan
3. Kemampuan Beradaptasi. Pendekatan memberikan pelayanan produk Toyota yang terintegrasi dari
penjualan menjadi rutinitas bagi tenaga Toyota kepada pelanggan sehingga memberikan kemudahan
penjualan. Kemampuan adaptasi merupakan bagi pelanggan dalam memenuhi seluruh kebutuhan
perubahan perilaku tenaga penjualan untuk bisa terhadap produk Toyota.
melakukan pendekatan dan interaksi kepada Rancangan Instruksi
konsumen. Para peserta latihan diharapkan memiliki ketrampilan
4. Pengetahuan Teknis. Penguasaan pengetahuan dasar, serta kemampuan kognitif yang memadai. Maka itu
teknikal meliputi pengetahuan jenis produk, perusahaan melakukan perancangan instruksi untuk program
manfaat produk serta keistimewaan produk. pelatihan. PT. Astra International Tbk Toyota Sales
Sehingga dapat mendukung ketrampilan Operation, Cabang Pecindilan melakukan perancangan
penjualan seorang tenaga penjual. instruksi selama 2 bulan sekali. Selama waktu tersebut
Dari program pelatihan yang telah diterapkan perusahaan perusahaan akan menyusun instruksi-instruksi yang
kepada karyawan baru bertujuan untuk melatih skill berhubungan dengan kebutuhan para karyawan dan juga
dari karyawan atau untuk menambah pengetahuan perusahaan. Program pelatihan yang dilakukan oleh
karyawan agar nanti mereka mampu melaksanakan tugas perusahaan diikuti oleh seluruh karyawan peserta pelatihan
mereka dengan efisien. Selain itu perusahaan juga yaitu karyawan baru maupun karyawan yang sudah bekerja.
mengharapkan agar pelatihan yang telah dilakukan Hal ini disebabkan karena perusahaan menginginkan
dapat membuat karyawan selalu berpikir kaizen. para karyawan baru mampu meningkatkan produktivitas
Maksud dari karyawan dapat berpikir kaizen yaitu perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan
karyawan harus dapat melakukan perbaikan secara terus- terutama untuk jangka panjang. Sedangkan untuk karyawan
menerus.Setelah mengetahui kebutuhan program pelatihan yang sudah bekerja yang mengikuti program pelatihan
perusahaan dan karyawan maka adapun manfat yang untuk selalu memperbaiki segala kekurangan yang ada
didapat. Manfaat yang didapat perusahaan dari adanya pada kinerja mereka. PT.Astra International Tbk Toyota
program pelatihan ini adalah dapat meningkatkan profit Sales Operation, Cabang Pecindilan memiliki
cabang dari profit itu perusahaan meningkatkan mutu parancangan program pelatihan dengan dibukanya Auto
fasilitas yang akan diberikan untuk kenyamanan pelanggan 2000 Learning Center yang mana bertujuan untuk
maupun karyawan. Materi-Materi yang diberikan kepada memberikan bimbingan untuk training 1 tahun ke depan
karyawan pada saat pelatihan adalah mengenai pengetahuan yang harus dilakukan oleh perusahaan cabang. Auto 2000
produk dimana karyawan mampu memahami spesifikasi Leaning Center ini menekankan pada setiap karyawan untuk
dari produk toyota dan mampu menyampaikan dengan jelas selalu memberikan value kepada pelanggan. Saat ini Auto
kepada pelanggan dan menanggapi keluhan-keluhan dari 2000 telah memiliki value proposition dimana merupakan
pelanggan. Selain itu materi yang ditujukan kepada wujud nilai yang
karyawan juga berupa materi kemampuan teknik
memperbaiki produk toyota yang rusak.
terdapat pada pelayanan kepada pelanggan (Focus bekerja dengan lebih produktif sehingga perusaahan
on akan mendapatkan kepercayaan dan loyalitas dari
Customer), yaitu diantaranya : pelanggan. Penyampaian materi program pelatihan dari
1. Mudah (Ease). Auto 2000 memberikan perusahaan dilakukan oleh Customer Relationship
kemudahan bagi pelanggan pada setiap Person, kepala bengkel, kepala administrasi, dan
interaksinya dengan Auto 2000 dalam supervisor. Karyawan mengikuti pelatihan sesuai dengan
memperoleh pelayanan baik berupa kemudahan divisi-divisi yang akan ditetapkan perusahaan. Pengadaan
akses informasi maupun ketersediaan berbagai program pelatihan dari perusahaan akan melakukan
fasilitas (Informed, Complete, update). pemberitahuan terlebih dahulu kepada karyawan yang
2. Dekat (Personal). Auto 2000 memberikan akan mengikuti pelatihan. Pemberitahuan dilakukan
pelayanan secara pribadi, akrab dan fokusdalam dengan memberikan undangan kepada karyawan yang
memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan akan melakukan training.
pelanggan sehingga dapat selalu memberikan Penerapan Program
kesan positif, membangun kepercayaan, serta Setelah dilakukan penyampaian materi, tahap
menciptakan hubungan baik (Helpful, Warm selanjutnya adalah penerapan program. PT Astra
Contact, Quick Response). International Tbk- Toyota Sales Operation, Cabang
3. Handal (Reliable). Auto 2000 mampu Pecindilan melakukan metode pelatihan dengan cara
memberikan pelayanan menyeluruh kepada visualisasi dan memberikan materi training. Visualisasi dari
pelanggan (one stop service) berupa wiraniaga perusahaan yaitu roleplay, komparasi produk, dan sharing
dan tim teknis profesional serta jaringan session. Metode-metode ini cukup efektif diterapkan kepada
sales dan after sales service dengan layanan karyawan yang mengikuti pelatihan. Metode roleplay yang
lengkap dan terpadu yang tersebar di seluruh dilakukan yaitu karyawan mengikuti permainan dimana
wilayah Indonesia dengan dukungan kualitas akan disesuaikan dengan kondisi kerja, disitu karyawan
produk terbaik (Timely, Operational Excellent, diberikan sebuah peran sehingga saat mereka bekerja sudah
Quality Assurance). terbiasa dengan kondisi yang sama pada permainan tersebut.
Dalam setiap rancangan program pelatihan, perusahaan Komparasi produk dilakukan pada pelatihan untuk
cabang sudah mempunyai rencana 1 tahun ke depan untuk membandingkan kelebihan dan kekurangan produk-produk
training karyawan saat pembuatan annual plan. perusahaan dan produk-produk kompetitor. Visualisasi
Rancangan ini dibuat agar karyawan yang dihasilkan dari dengan sharing session ini karyawan dapat menyampaikan
program pelatihan dapat melaksanakan tugas dan tanggung segala masalah berkaitan dengan pekerjaan selanjutnya
jawab sehingga perusahaan mampu bersaing dengan masalah tersebut akan di diskusikan untuk mendapatkan
perusahaan lain dan perusahaan selalu mendapatkan solusi terbaik.
kepercayaan dari pelanggan. Untuk mendukung proses Metode off the job training pada PT. Astra International
berlangsungnya program pelatihan maka perusahaan Tbk- Toyota Sales Operation, Cabang Pecindilan dilakukan
menyediakan berbagai fasilitas pendukung diantaranya dengan diikutkan seminar-seminar di luar perusahaan hanya
yaitu tempat, alat tulis, layar, konsumsi, materi training, untuk karyawan-karyawan tertentu yang nantinya hasil dari
produk komparasi, dll. seminar akan di sharing ke seluruh karyawan.
Validasi Perusahaan memberikan fasiltas berupa karyawan yang
PT.Astra International Tbk- Toyota Sales Operation, training tetap berhak mendapatkan gaji sesuai dengan
Cabang Pecindilan menyajikan materi kepada karyawan keseharian. Perusahaan menerapkan metode on the job
sesuai dengan inti dan tugas yang dialakukan. Apabila training dan off the job training namun yang paling sering
penyajian materi sesuai dengan fungsi karyawan maka digunakan adalah metode on the job training. Metode
perusahaan akan meperoleh profit yang maksimal serta akan pelatihan on the job training pada PT. Astra International
semakin banyak jumlah pelanggan akan membeli produk Tbk- Toyota Sales Operation, Cabang Pecindilan dengan
dan layanan yang telah disediakan. Saat menjelaskan melakukan training di cabang sesuai dengan kebutuhan
program pelatihan kepada karyawan menggunakan beberapa yang diperoleh dari hasil analisa yang diadakan di cabang.
tahapan. Pada awalnya karyawan akan mengikuti orientasi Dua faktor utama untuk keefektivan program pelatihan yaitu
dimana karyawan akan diperkenalkan mengenai sejarah dengan memilih orang yang tepat untuk dididik dan dilatih
perusahaan, visi misi perusahaan, serta tugas dan tanggung dan menentukan tujuan program yang tepat.
jawab masing-masing divisi. Setelah dilakukan perkenalan Evaluasi
maka langkah selanjutnya adalah tahapan training. Tahapan Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kekurangan
training akan menjelaskan secara lebih detail mengenai dan kelebihan perusahaan serta untuk memperbaiki kinerja
spesifikasi produk, cara-cara melakukan pelayanan kepada karyawan yang dianggap masih kurang maksimal. PT. Astra
pelanggan, tindakan-tindakan yang harus dilakukan saat International Tbk- Toyota Sales Operation, Cabang
mengalami permasalan pada saat melakukan pekerjaan,dll. Pecindilan melakukan evaluasi pelatihan dengan cara
Dengan melakukan semua tahapan itu karyawan evaluasi tertulis dan mendapatkan sertifikat. Sertifikat
akan
tersebut menjadi bukti bahwa karyawan tersebut telah Kaizen memiliki 2 fungsi yaitu fungsi pemeliharaan dan
mengikuti pelatihan dan telah memiliki ketrampilan dan fungsi perbaikan. Fungsi pemeliharaan pada kaizen
pengetahuan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab menekankan kegiatan pemeliharaan teknologi, sistem
sesuai bidangnya masing-masing. Perusahaan akan manajemen, dan standar operasional yang ada sekaligus
melakukan evaluasi dari hasil survey kepuasan pelanggan menjaga standar tersebut melaui pelatihan dan disiplin
yang sudah diterapkan. Reaksi karyawan untuk mengikuti dengan tujuan agar semua karyawan dapat mematuhi
pelatihan sangat optimis karena dengan berbagai macam prosedur pengoperasian standar (SOP) yang telah
program pelatihan sudah diperbaiki disebabkan oleh ditetapkan. Sedangkan fungsi perbaikan meliputi kegiatan
kekurangan yang ada pada perusahaan. Maka dengan yang diarahkan untuk meningkatkan standar yang ada.
keikutsertaan karyawan mengikuti pelatihan dapat Penilaian kepuasan karyawan terhadap pelatihan yang
menambah pengetahuan dan ketrampilan sehingga biaya diterapkan perusahaan menyatakan bahwa karyawan puas
dapat dikurangi sekaligus kecelakaan kerja dapat dengan pelayanan training yang dilakukan. Penilaian
diminimalkan. Dalam mengikuti pelatihan karyawan dilakukan setelah selesai training dimana ada evaluasi
diajarkan untuk dapat berkomunikasi dengan pelanggan. training yang diisi oleh karyawan. Program pelatihan
Setelah melakukan pelatihan, perilaku atau kebiasaan para tentunya perlu mengorbankan biaya dan waktu. Hingga Saat
karyawan mengalami perubahan. Pelatihan ini PT. Atra International Tbk- Toyota Sales Operation,
memberikan hasil kepada perusahaan berupa profit Cabang Pecindilan tidak ada masalah mengenai biaya dan
cabang meningkat, karyawan bisa memberikan pelayanan waktu karena semuanya sudah terencana dan berjalan sesuai
dengan baik, pelanggan puas, dan memberikan referensi dengan rencana tahunan (annual plan). Pelaksanaan training
sehingga terjadi repeat order atau pembelian kembali. juga juga dilakukan bekerja sama dengan tim yang
Selama proses pelatihan perusahaan tidak menemui kompeten.
hambatan karena sudah ada undangan dan materi yang Dari berbagai program pelatihan tersebut maka dampak
akan diberikan kepada karyawan yang diketahui oleh manajerial yang timbul akan sangat berpengaruh pada
manajemen. Undangan yang diberikan terutam kepada perusahaan dan karyawan. Setelah perusahaan melakukan
karyawan tertentu yang dianggap telah memiliki program pelatihan kepada karyawan maka karyawan yang
ketrampilan dan pengetahuan yang memadai. Pelaksanaan telah mengikuti pelatihan akan lebih produktif dengan
pelatihan tentunya menimbulkan berbagai respon dari meningkatkan kapasitas, kualitas, efisiensi dan efektivitas
karyawan. Respon dari karyawan terhadap pelatihan pada dari sumber daya yang ada.
PT. Asta International Tbk- Toyota Sales Operation, Cabang Berikut hasil kepuasan pelanggan tahun 2013:
Pecindilan berupa respon positif karena setiap training yang
dilakukan selalu ada hal baru yang diterima dan bermanfaat
untuk karyawan itu sendiri. Namun tidak semua karyawan
yang ikut dalam program pelatihan mengalami
perkembangan. Apabila masih ada karyawan yang belum
berkembang maka perusahaan akan melakukan
pembaharuan ulang untuk training yang dianggap masih
kurang. Beberapa hal yang mempengaruhi karyawan tidak
dapat berkembang seperti program pelatihan tidak sesuai Gambar 4.2. Data Kepuasan Pelanggan Sales 2013
dengan kebutuhan karyawan, penyampaian materi yang Sumber: PT. Astra International.Tbk-Toyota Sales
kurang jelas,dll. Untuk mengetahui keseriusan para Operation, Cab.Pecindilan
karyawan dalam melakukan program pelatihan perlu adanya Pencapaian target kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh
absensi karyawan. Absensi yang ada di perusahaan dilihat program-program pelatihan itu tidak hanya diterapkan pada
dari setiap selesai training selalu ada laporan baik itu foto salah satu struktur organisasi saja melainkan mencakup
maupun absensi training. Program pelatihan memberikan keseluruhan struktur manajerial yang ada pada perusahaan
gambaran kepada karyawan pada tugas dan tanggung jawab tersebut. Namun untuk mencapai target yang telah
yang akan diberikan. Sebelum memulai pekerjaannya direncanakan pada masing-masing divisi perlu adanya
karyawan sudah mengetahui job description masing-masing kontrol dari kepala cabang.
saat masuk di perusahaan. IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Kebutuhan masing-masing karyawan sangat diperlukan Kesimpulan yang didapat Dari kelima tahapan pelatihan
diantaranya kebutuhan terhadap waktu dan manajemen. antara lain:
Adapun umpan balik positif dari karyawan setelah 1. Tahapan analisis kebutuhan pelatihan ternyata
mengikuti pelatihan diantaranya karyawan bisa lebih perusahaan telah memiliki kualitas yang baik
mengembangkan diri dalam berbagai hal sesuai dengan namun masih memiliki kekurangan pada
semangat kaizen. Semangat kaizen membuat para kuantitas sumber daya manusia yang dimiliki.
pekerja mulai dari manajemen tingkat atas sampai Kualitas dari karyawan perusahaan telah
tingkat bawah untuk selalu berfokus pada upaya perbaikan
terus-menerus.
memenuhi kriteria yang diperlukan perusahaan Bungin, H.M.B. (2011). Penelitian Kualitatif, (2 ed).
nd

terutama softskill karyawan. Karyawan mampu Jakarta: Kencana


menyampaikan informasi maupun menarik Cane, (1998). Establishing Kaizen Culture. Batam: Penerbit
minat pelanggan untuk membeli produk toyota. Interaksara
Kurangnya kuantitas sumber daya manusia Dessler, G. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia,
yang dimaksudkan yaitu masih terbatasnya th
(9 ed). Indonesia: Indeks
jumlah seumberdaya manusia yang mengerti Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia. (2013).
mengenai produk toyota terutama spesifikasi Rekor Baru Penjualan Mobil Di Indonesia.
produk dan perbaikan produk toyota. <h ttp://otomotif.kompas.com/read/2013/01/11/6126/20
2. Tahapan perancangan instruksi yang 12.Rekor.Baru.Penjualan.Mobil.di.In donesia.1.161.Ju
diterapkan perusahaan meningkatkan t a.Unit>
produktivitas karyawan karena adanya Ghafoor Khan, dkk. (2011). Impact of Training And
perancangan instruksi secara rutin untuk Development on Organizational Performance.
seluruh karyawan. Retrieved 25th, 2013, from
3. Tahapan validasi yang diberikan berupa <h ttp://journalofbusiness.org/in dex.php/GJMBR/ar ticle
penyampaian materi-materi training kepada /view/546/487>
karyawan berdasarkan masing-masing divisi. Hastho, J.N.U & Meilan, S. (2007). Manajemen Sumber
Sehingga karyawan dapat melakukan tanggung st
Daya Manusia, (1 ed). Yogyakarta: Penerbit Ardana
jawab dan lebih berfokus pada pekerjaannya
Media
sesuai kemampuan yang dimiliki.
Mohamed, R. (2012). Evaluating The Effectiveness of a
4. Tahapan penerapan program dilakukan Training Program Using The Four Level Kirkpatrick
perusahaan dengan metode on the job training rd
Model in the Banking Sector in Malaysia . 3
membuat karyawan akan lebih memahami
International Conference On Business and Economic
permasalahan yang ada di perusahaan sesuai
Research Proceeding. Retrived September 25th, 2013,
bidangnya masing-masing. Perusahaan akan
from
terus berkembang dengan dilakukannya
<h ttp://eprints.oum.edu.my/717/1/evaluatin g_rosmah.p
program kaizen.
df>
5. Tahapan evaluasi kinerja karyawan sangat
Moleong, L.J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif,
dibutuhkan perusahaan untuk terus dapat
(revisi ed). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
bersaing dengan kompetitor pada industri yang
Mukhtar. (2013). Metode Praktis Penelitian Deskriptif
sama.
Kualitatif. Jakarta: GP Press Group
Sedangkan saran yang diberikan adalah
sebaiknya Murtie, A. (2012). Menciptakan SDM Yang Handal Dengan
perusahaan menambah tenaga ahli yang dapat memperbaiki TMC. Jakarta: Laskar Aksara
produk toyota karena dengan itu maka pelanggan akan Ongori, H. & Nzonzo, J.C. (2011). Training And
semakin puas dengan pelayanan dengan waktu perbaikan Development Practices In An Organisation: An
produk yang semakin cepat dan terjamin kualitasnya. Selain Intervention To Enhance Organisational Effectiveness.
itu pelaksanaan pelatihan sudah cukup baik. Berikut Retrieved 25th, 2013, from
tambahan-tambahan yang perlu dilakukan selama pelatihan <h ttp://www.sciencean dnature.org/IJEMS-Vol2(4)-
yaitu: Oct2011/IJEMS_V2(4)3.pdf>
1. Melatih skill salesman maupun sales counter Panggabean.M.S. (2004). Manajemen Sumber Daya
dalam meraih calon customer misalnya dengan Manusia. Bogor: Ghalia Persada
memberikan training mengenai kiat-kiat meraih Purhantara, W. (2010). Metode Penelitian Kualitatif Untuk
calon customer. Bisnis. Bandung: Remaja Rosda Karya
2. Penambahan dan perbaikan variabel- Rachmawati, I.K. (2008). Manajemen Sumber Daya
variabel pelatihan yang kurang cocok Manusia. Yogyakarta: ANDI
maupun yang perlu ditambahkan agar lebih Rama, M.J, & Vaishnavi, R. (2012).Measuring Training
efektif. Effectiveness a Study: a Study in a Leading Retailing
3. Penambahan fasilitas-fasilitas pelatihan untuk Industry in a Metropolitan City.EXCEL International
memberikan kenyamanan bagi karyawan saat Journal of Multidisciplinary Management
th
mengikuti pelatihan. Studies.Retrieved September 25 , 2013, from
<h ttp://zenithresearch.org.in/images/stories/pdf/2012/A
pril/EIJMMS/2_EIJMMS_VOL2_ISSUE4.pdf>
DAFTAR PUSTAKA Salmah, N.N.A. (2012). Pengaruh Program Pelatihan dan
Bohlander, G. & Snell , S. (2010). Principle of Human Pengembangan Karyawan Terhadap Kompetensi
Resource management.International Edition Human Karyawan Pada PT. Muba Electric Power Sekayu.
th
Resource Management, (15 ed). South-Western:
CENGAGE Learning
Retrieved 25th , 2013, from
<http://news.palcomtech.com/wp-
content/uploads/2013/04/NININ-JE02032012.pdf>
Simamora, H. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia,
th
(3 ed). Yogyakarta: Penerbit BP. STIE YKPN
Sugiyono. (2011). Metode Penelititan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV.
Alfabeta
Sunarto & Sahendy, N. (2003). Manajemen Sumber Daya
nd
Manusia, (2 ed). Yogyakarta: Penerbit BPFE UST
Sunyoto. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: CAPS
Tazakigroup. (2000). Budaya Kaizen Yang Unik. Jakarta:
Grmedia
Triyono, A. (2012). Paradigma Baru Manajemen Sumber
Daya Manusia. Yogyakarta: ORYZA
Wijayanto, Dian (2012). Pemgantar Manajemen. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai