Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP PRESTASI KERJA

KARYAWAN
(Studi pada Karyawan Tetap PT. Astra International, Tbk Daihatsu Malang)
Dwi Wahyuni
Hamidah Nayati Utami
Ika Ruhana
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email : 91.dwi.91@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh variabel Perencanaan Karier, Pengarahan Karier,
dan Implementasi Pengembangan Karier secara simultan dan parsial terhadap Prestasi Kerja Karyawan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode explanatory research, dengan menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpul data yang disebarkan kepada 67 karyawan di PT. Astra International, Tbk
Daihatsu Malang. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi
linier berganda. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial
variabel Perencanaan Karier, Pengarahan Karier, dan Implementasi Pengembangan Karier mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Prestasi Kerja Karyawan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil Uji simultan
diperoleh nilai signifikansi F sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α sebesar 0,05 (0,000<0,05). Nilai
signifikansi tersebut dibawah 5% sehingga menghasilkan keputusan H1 diterima dan Ho ditolak. Hasil uji
parsial untuk Perencanaan Karier diperoleh nilai signifikansi t sebesar 0,001 yang lebih kecil dari α
sebesar 0,05 (0,001<0,05) dan koefisien B tertinggi sebesar 0,346. Hasil uji parsial variabel Pengarahan
Karier mempunyai signifikansi t paling besar sebesar 0,031. Hasil uji parsial variabel Implementasi
Pengembangan Karier mempunyai signifikansi t paling kecil sebesar 0,000.
Kata kunci : perencanaan karier, pengarahan karier, implementasi pengembangan karier, dan prestasi
kerja karyawan

ABSTRACT
The research aims to explain the Influence of Career Planning variable, Career Direction, and
Implementation of Career Development simultaneously and partially against Employee Work Achievement.
The method that used in this research is explanatory research method, using a questionnaire as a data
collection tool that is distributed to 67 employees at PT. Astra International, Tbk Daihatsu Malang. Analysis
of the data in this research using descriptive analysis and multiple linear regression analysis. The results of
multiple linear regression analysis showed that the variables simultaneously and partially Career Planning,
Career Direction, and Career Development Implementation has a significant influence on Employee Work
Achievement. This is shown by the results obtained by simultaneous test F significance value of 0.000 which
is smaller than α of 0.05 (0.000 <0.05). The significance of value under 5% so that the resulting decisions
are accepted H1 and rejected Ho. Partial test results for Career Planning obtained t significance value of
0.001 which is smaller than α of 0.05 (0.001 <0.05) and the highest B coefficient of 0.346. Partial assay
results Career Direction variable has the greatest t significance of 0.031. Partial variable test results
Career Development Implementation has the smallest t significance of 0.000.
Keywords : career planning, career direction, career development implementation and employees work
achievement.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 1 Februari 2014| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN pengimplementasian pengembangan karier
Sumber daya manusia merupakan salah satu menuju sasarannya. PT. Astra International, Tbk
faktor penting dalam suatu perusahaan karena Daihatsu Cabang Malang yang bergerak dibidang
sumber daya manusia berfungsi untuk mencapai distributor kendaraan bermotor bermerk Daihatsu
tujuan dan sasarannya melalui usaha kooperatif mengedepankan pada bidang penjualan mobil,
sekelompok orang di dalamnya, sehingga dapat servis kendaraan dan penjualan sparepart/suku
dikatakan sumber daya manusia adalah suatu cadang yakni dengan produk tunggal mobil
faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu (otomotif) khusus merk Daihatsu, sehingga para
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber karyawannya dituntut untuk mempromosikan dan
daya manusia yang dimaksud adalah karyawan. menjual produk mobil kepada konsumen sesuai
Karyawan ketika mencapai tujuan perusahaan target yang diminta oleh perusahaan. Oleh karena
sangat tergantung bagaimana karyawan tersebut itu, karyawan PT. Astra International, Tbk
dapat mengembangkan kemampuannya baik Daihatsu Malang secara langsung telah melakukan
dalam mengembangkan pengetahuan, pengembangan karier guna meningkatkan prestasi
keterampilan, dan keinginan untuk kerjasama kerja untuk mencapai karier yang sukses.
antar berbagai satuan kerja yang melaksanakan Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui
kegiatan yang berbeda. Mengingat begitu bahwa PT. Astra International, Tbk Daihatsu
pentingnya peran karyawan dalam suatu Malang berpandangan bahwa pengembangan
perusahaan, maka kegiatan pengembangan karier karier harus dilakukan karena perusahaan
karyawan merupakan hal penting dalam upaya memahami kebutuhan dan tujuan yang hendak
peningkatan prestasi kerja karyawan, misalnya dicapai oleh karyawan melalui kesempatan karier
melalui pendidikan karier, informasi karier, dan yang tersedia di perusahaan guna mencapai
bimbingan karier. prestasi kerja yang diharapkan oleh perusahaan
Setelah berbagai informasi dan bimbingan maupun karyawan itu sendiri. Oleh karena itu,
karier diberikan, kemudian penetapan karier peneliti tertarik untuk meneliti dan mengambil
merupakan langkah awal untuk jenjang karier judul penelitian mengenai “Pengaruh
seseorang, sehingga saat ini perlu adanya Pengembangan Karier Terhadap Prestasi
pengembangan karier masing-masing karyawan Kerja Karyawan (Studi pada Karyawan Tetap
sesuai kemampuan dan keterampilan yang PT. Astra International, Tbk Daihatsu
dimilikinya (Martoyo, 2007:81). Program Malang).
pengembangan karier sangat penting dilakukan
karena untuk menyesuaiakan antara kebutuhan KAJIAN PUSTAKA
dan tujuan karyawan dengan kesempatan karier Karier
yang tersedia di perusahaan saat ini maupun di Karier atau “career” adalah suatu pekerjaan
masa mendatang. atau jabatan yang dipunyai (atau dipegang)
Pengembangan karier merupakan proses seseorang selama kehidupannya dalam bekerja.
peningkatan kemampuan kerja seseorang yang Dengan demikian gagasan tersebut diperkuat oleh
mendorong adanya peningkatan prestasi kerja (Martoyo, 2007:74) bahwa karier menunjukkan
dalam rangka mencapai karier yang diinginkan. perkembangan para karyawan secara individual
Kegiatan pengembangan karier yang didukung dalam jenjang jabatan/kepangkatan yang dapat
oleh perusahaan, maka perusahaan mengharapkan dicapai selam kerja dalam suatu organisasi.
adanya umpan balik dari karyawan yaitu berupa Pendapat lain yang dikemukakan oleh (Simamora,
prestasi kerja. Prestasi kerja merupakan sebuah 2006:413) mengenai karier adalah urutan
hasil kerja yang dicapai seorang karyawan sesuai aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan
dengan standar perusahaan. Prestasi kerja akan pekerjaan dan perilaku, nilai-nilai, dan aspirasi
menambah manfaat baik dari pihak perusahaan seseorang selama rentang hidup orang tersebut.
maupun karyawan. Salah satu manfaatnya bagi Jadi dapat disimpulkan bahwa karier
karyawan yaitu dapat menambah pengalaman merupakan jabatan atau status seseorang ketika
kariernya selama bekerja, sedangkan manfaatnya bekerja selama hidupnya.
bagi perusahaan yaitu memudahkan untuk
pengambilan keputusan. Jalur Karier
Program pengembangan karier karier juga Menurut Werther dan Davis (dikutip Arrizal,
dilakukan oleh PT. Astra International, Tbk 2011:11) jalur karier (career path) ialah pola
dimulai dari perencanaan hingga jabatan berurutan (sequential pattern of jobs) yang

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 1 Februari 2014| 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
membentuk karier seorang pegawai. Sedangkan b. Pendekatan dengan menyelenggarakan
menurut Simamora (2006:432) jalur karier (career pelayanan informasi karier.
path) adalah gambaran tujuan urut-urutan c. Pemberian pendidikan karier kepada
pengalaman kerja oleh seorang individu di dalam karyawan untuk mengembangkan
sebuah organisasi. Pembentukan jalur karier yang pengetahuan dan kemampuan yang
nyat, manajer sumber daya manusia haruslah dimiliki oleh karyawan tersebut.
menentukan secara teliti dalam menentukan 3. Fase Pengembangan
aktivitas pekerjaan dengan beban kerja yang Fase pengembangan ini tenggang waktu
sesuai, menetapkan keahlian dan pengetahuan yang dipergunakan karyawan untuk
yang dibutuhkan bagi pekerjaan, dan memenuhi persyaratan yang melakukan
mengelompokkan pekerjaan ke dalam kelompok perpindahan dari suatu posisi ke posisi lain
dasar pekerjaan. yang diinginkannya. Selama fase ini,
Peneliti menyimpulkan bahwa jalur karir karyawan dapat melakukan kegiatan
merupakan urutan-urutan posisi jabatan yang memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan,
dipegang seseorang ketika bekerja di suatu keterampilan, sesuai posisi yang diinginkan.
organisasi. Dalam menentukan jalur karier Sehingga karyawan harus berusaha
hendaknya harus memperhatikan kemampuan, mewujudkan kreativitas dan inisiatifnya yang
pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki dapat mendukung untuk memasuki posisi atau
karyawan. jabatan pada masa mendatang. Kegiatan-
kegiatan yang yang dapat dilakukan antara
Pengembangan Karier lain sebagai berikut :
Pengembangan karier adalah proses a. Penyelenggaraan sistem mentor.
peningkatan kemampuan kerja individu yang Cara pengembangan karier dengan
dicapai dalam rangka mencapai karier yang menyelenggrakan hubungan antara
diinginkan (Sudiro, 2011:91). Sedangkan karyawan senior dan yunior sebagai teman
menurut Martoyo (2007:74) pengembangan kerja atau rekan kerja. Karyawan senior
karier merupakan suatu kondisi yang bertindak sebagai mentor (pembimbing)
menunjukkan adanya sebuah peningkatan- yang bertugas memberikan dukungan,
peningkatan status seseorang pada suatu nasehat, keteladanan, membantu untuk
organisasi dalam jalur karier yang telah mendapatkan informasi dari atasan untuk
ditetapkan dalam organisasi yang bersangkutan. karyawan yuniornya.
Fase dalam program pengembangan karier b. Pelatihan
ada tiga menurut Ardana (2012:122-123), yaitu : Pelatihan dalam rangka pengembangan
1. Fase Perencanaan karier dapat dilakukan dengan
Di dalam fase perencanaan ini aktivitas menyelenggarakan pelatihan sambil
menyelaraskan rancangan karyawan dan melaksanakan pekerjaan sehari-hari atau
rancangan perusahaan mengenai karier di melakukan diskusi secara spontan tanpa
lingkungannya sekitar. Tujuan fase ini adalah perencanaan dengan atasan.
untuk mengidentifikasikan kelebihan dan c. Rotasi jabatan
kekurangan karyawan dalam melaksanakan Rotasi jabatan dilakukan dengan cara
tugas-tugasnya. menugaskan karyawan untuk berbagai
2. Fase Pengarahan jabatan, melalui proses pemindahan secara
Fase pengarahan ini untuk membantu para horizontal. Pemindahan untuk suatu
karyawan agar mampu mewujudkan jabatan ke jabatan lain hanya layak
perencanaannya menjadi kenyataan, yaitu dilakukan apabila karyawan memiliki
dengan memantapkan karier yang dasar keterampilan untuk melaksanakan
diinginkannya, dan mengatur langkah- tugasnya pada jabatan yang baru. Dengan
langkah yang harus ditempuh untuk demikian rotasi jabatan dapat digunakan
mewujudkannya. Sehingga dari pernyataan di untuk pengembangan karier karena akan
atas dapat disimpulkan ada tiga cara memperluas pengalaman para karyawan.
pendekatan, yaitu : Perluasan pengalaman itu akan membuat
a. Pengarahan dengan menyelenggarakan pekerjaan lebih fleksibel dalam memilih
konseling karier. jalur kariernya. Karyawan yang tidak
pernah mengalami rotasi jabatan akan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 1 Februari 2014| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
sangat terikat pada satu-satunya jalur dapat memberikan kepuasan kerja pada setiap
pengembangan kariernya sehingga individu karyawan yang akan berakibat juga pada
peluangnya menjadi sangat terbatas. peningkatan prestasi kerja bagi kepentingan
d. Program beasiswa organisasi. Hal ini berarti dengan adanya
Perusahaan dalam menghadapi pengembangan karier dapat mendorong
lingkungan bisnis yang dapat berubah peningkatan prestasi karyawan.
secara cepat dan semakin kompetitif, Sedangkan menurut Martoyo (2007:74)
setiap saat dan juga di masa mendatang kegiatan pengembangan karier yang dapat
memerlukan sejumlah karyawan yang dilakukan untuk memajukan karier adalah prestasi
mampu mengantisipasinya. Kebutuhan ini kerja yang baik karena hal ini mendasari semua
dapat diatasi dengan menyediakan kegiatan pengembangan karier lainnya. Kemajuan
beasiswa bagi para karyawan sebagai karier sangat tergantung pada prestasi kerja.
pendukung upayanya meningkatkan Dari ulasan diatas peneliti mengetahui bahwa
pendidikan di luar perusahaannya secara teori pengembangan karier dan prestasi
kerja mempunyai hubungan yang erat, dimana
Peneliti menyimpulkan bahwa pengembangan antara pengembangan karier dan prestasi kerja
karier merupakan proses peningkatan kemampuan saling mempengaruhi, tetapi dalam penelitian
kerja individu yang terlihat mulai dalam kegiatan skripsi ini hanya meneliti dari pengaruh
perencanaan dan pencapaian sasaran. pengembangan karier terhadap prestasi kerja
karyawan.
Prestasi Kerja
Prestasi kerja adalah sebagai hasil kerja yang
telah dicapai seseorang dari tingkah laku kerjanya Hipotesis
a) H1 : Diduga ada pengaruh signifikan antara
dalam melaksanakan aktivitas kerja yang sesuai
variabel perencanaan karier (X1), pengarahan
dengan standar yang diinginkan perusahaan.
karier (X2), dan implementasi pengembangan
Informasi tentang tinggi rendahnya prestasi kerja
karier (X3) secara simultan terhadap prestasi
seseorang karyawan tidak dapat diperoleh begitu
kerja karyawan (Y) PT. Astra International,
saja, tetapi diperoleh melalui proses panjang, yaitu
Tbk Daihatsu Malang.
proses penilaian prestasi kerja karyawan yang
b) H2 : Diduga ada pengaruh signifikan antara
disebut dengan istilah performance appraisal
variabel perencanaan karier (X1) secara parsial
(Sutrisno, 2009:165). Sedangkan menurut
terhadap prestasi kerja karyawan (Y) PT. Astra
Hasibuan (dikutip Muftiani, 2004:10) prestasi
International, Tbk Daihatsu Malang.
kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai
c) H3 : Diduga ada pengaruh signifikan antara
seseorang dalam melaksanakan tugas - tugas yang
variabel pengarahan karier (X2) secara parsial
dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
terhadap prestasi kerja karyawan (Y) PT. Astra
kecakapan, keterampilan, pengalaman,
International, Tbk Daihatsu Malang.
kesungguhan waktu.
d) H4 : Diduga ada pengaruh signifikan antara
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas
variabel implementasi pengembangan karier
peneliti menyimpulkan bahwa prestasi kerja
(X3) secara parsial terhadap prestasi kerja
adalah sebuah hasil kerja yang dicapai seorang
karyawan (Y) PT. Astra International, Tbk
karyawan sesuai dengan standar perusahaan.
Daihatsu Malang.
Hubungan Pengembangan Karier Terhadap
METODE PENELITIAN
Prestasi Kerja Karyawan
Penelitian yang digunakan adalah penelitian
Pengembangan karier merupakan proses
penjelasan (explanatory research), sebagaimana
peningkatan kemampuan kerja seseorang yang
yang dikatakan oleh Burhan (2008:38) penelitian
mendorong adanya peningkatan prestasi kerja
penjelasan (explanatory research) dimaksud untuk
dalam rangka mencapai karier yang diinginkan.
menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap
Menurut Soeprihanto (dikutip Muftiani,
populasinya atau menjelaskan hubungan,
2004:35) Setiap peningkatan karier seorang
perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan
karyawan harus didukung oleh beberapa kriteria
variabel lain. Penelitian ini akan diketahui apakah
yang sudah ditentukan seperti prestasi, bobot
ada pengaruh yang signifikan antara variabel
tugas/pekerjaan, adanya lowongan jabatan,
perencanaan karier, pengarahan karier, dan
produktivitas kerja, efisiensi dan lainnya.
implementasi pengembangan karier terhadap
Diperlukan pembinaan karier para karyawan, agar

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 1 Februari 2014| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
prestasi kerja karyawan PT. Astra International, a) Tabel 1. Distribusi Frekuensi Variabel
Tbk Daihatsu Malang sebanyak 67 orang Perencanaan Karier (X1)
karyawan.
Teknik analisis data akan diolah dan dianalisis
dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0
for windows. Analisis yang dipergunakan adalah
sebagai berikut:
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah analisis yang
digunakan untuk menganalisis data dengan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan
Sumber : Data Primer Diolah, 2013
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang Berdasarkan hasil jawaban responden,
berlaku untuk umum atau generalisasi. total rata-rata jawaban responden tentang
2. Uji Asumsi Klasik. variabel perencanaan karier (X1) sebesar 4,19.
Asumsi-asumsi klasik ini harus dilakukan Hal ini menyatakan bahwa responden
pengujiannya untuk memenuhi penggunaan menanggapi setuju terhadap variabel
regresi linier berganda. Setelah diadakan perencanaan karier (X1).
perhitungan regresi berganda melalui alat bantu
SPSS for Windows, diadakan pengujian uji b) Tabel 2. Distribusi Frekuensi Variabel
asumsi klasik regresi. Pengarahan Karier (X2)
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui hubungan kedua
variabel independen (X) secara simultan
dengan variabel dependen (Y), maka analisis
regresi linier berganda
4. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui
hubungan positif dan signifikan antara dua atau Sumber : Data Primer Diolah, 2013
lebih variabel bebas dengan variabel terikat
secara simultan atau bersama-sama. Berdasarkan hasil jawaban responden, total
5. Uji t rata-rata jawaban responden tentang variabel
Uji t digunakan untuk mengetahui pengarahan karier (X2) sebesar 3,99. Hal ini
hubungan variabel independen secara parsial menyatakan bahwa responden menanggapi
dengan variabel dependen. Uji t (menguji setuju terhadap variabel pengarahan karier
signifikansi korelasi product moment) dengan (X2).
membandingkan ttabel dengan thitung.
c) Tabel 3. Distribusi Frekuensi Variabel
HASIL DAN PEMBAHASAN Implementasi Pengembangan
1. Analisis Deskriptif Karier (X3)
Analisis pada bagian ini akan diketahui
bahwa distribusi item-item dari variabel
perencanaan karier (X1), variabel
pengarahan karier (X2), variabel
implementasi pengembangan karier (X3),
dan variabel prestasi kerja karyawan (Y)
secara keseluruhan yang diperoleh dari
jawaban responden melalui kuesioner, baik
dalam jumlah responden maupun dalam
angka persentase.

Sumber : Data Primer Diolah, 2013

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 1 Februari 2014| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Berdasarkan hasil jawaban responden, total Berdasarkan pada Tabel 5 didapatkan
rata-rata jawaban responden tentang variabel persamaan regresi sebagai berikut:
implementasi pengembangan karier (X3) Y = 12,205 + 0,346 X1 + 0,262 X2 + 0,286 X3
sebesar 4,09. Hal ini menyatakan bahwa
responden menanggapi setuju terhadap variabel Dari persamaan di atas dapat diinterpretasikan
implementasi pengembangan karier (X3). sebagai berikut:
1) Konstanta sebesar 12,205 menunjukkan jika
d) Tabel 4. Distribusi Frekuensi Variabel variabel independen atau bebas perencanaan
Prestasi Kerja Karyawan (Y) karier (X1), pengarahan karier (X2), dan
implementasi pengembangan Karier (X3)
diabaikan atau diasumsikan 0 maka besar
prestasi kerja karyawan (Y) adalah 12,205
artinya sebelum atau tanpa adanya variabel
perencanaan karier (X1), pengarahan karier
(X2), dan implementasi pengembangan karier
(X3) dalam perusahaan maka besarnya
prestasi kerja karyawan (Y) akan sebesar
12,205.
2) Prestasi kerja karyawan akan meningkat
untuk setiap tambahan X1 (Perencanaan
Sumber : Data Primer Diolah, 2013 karier). Jadi apabila perencanaan karier (X1)
mengalami peningkatan 1 satuan, maka
Berdasarkan hasil jawaban responden, total prestasi kerja karyawan (Y) akan meningkat
rata-rata jawaban responden tentang variabel sebesar 0,346 satuan dengan asumsi variabel
prestasi kerja karyawan (Y) sebesar 3,97. Hal yang lainnya dianggap konstan.
ini menyatakan bahwa responden menanggapi 3) Prestasi kerja karyawan akan meningkat
setuju terhadap variabel prestasi kerja untuk setiap tambahan X2 (Pengarahan
karyawan (Y). karier), Jadi apabila pengarahan karier (X2)
mengalami peningkatan 1 satuan, maka
2. Analisis Regresi Linier Berganda prestasi kerja karyawan (Y) akan meningkat
Analisis regresi ini digunakan untuk
sebesar 0,262 satuan dengan asumsi variabel
menghitung besarnya pengaruh antara variabel
yang lainnya dianggap konstan.
bebas, yaitu Perencanaan karier (X1),
4) Prestasi kerja karyawan akan meningkat
Pengarahan karier (X2), Implementasi
setiap tambahan X3 (Implementasi
pengembangan karier (X3) terhadap variabel
pengembangan karier), Jadi apabila
terikat yaitu Prestasi kerja karyawan (Y).
implementasi pengembangan karier (X3)
Dalam penelitian ini untuk menguji kebenaran
mengalami peningkatan 1 satuan, maka
hipotesis yang telah diajukan sebelumnya
prestasi kerja karyawan (Y) akan meningkat
dengan menggunakan analisis regersi linier
sebesar 0,286 satuan dengan asumsi variabel
berganda bantuan SPSS for Windows ver 16.00
yang lainnya dianggap konstan.
didapat model regresi seperti pada Tabel 5:
Tabel 5. Persamaan Regresi
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan bagian
penting dalam penelitian, setelah data
terkumpul dan diolah. Kegunaan utamannya
adalah untuk menjawab hipotesis yang dibuat
oleh peneliti.
a) Uji F
Berdasarkan perhitungan F hitung
sebesar 42,330. Sedangkan F tabel sebesar
2,751. Karena F hitung > F tabel yaitu
42,330 > 2,751 atau nilai sig. f (0,000) < α =
0,05 maka model analisis regresi adalah
Sumber : Data Primer Diolah, 2013 signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 1 Februari 2014| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa secara nyata. Variabel implementasi
variabel terikat (Prestasi kerja karyawan) pengembangan karier merupakkan variabel
dapat dipengaruhi secara signifikan oleh yang paling dominan karena memiliki nilai t
variabel bebas (Perencanaan karier (X1), hitung paling besar sebesar 4,197.
Pengarahan karier (X2), dan Implementasi
pengembangan karier (X3)). Pembahasan Hasil Penelitian
a) Pembahasan pengaruh secara simultan
b) Uji t Pengaruh variabel perencanaan karier,
Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil pengarahan karier, implementasi
sebagai berikut: pengembangan karier terhadap prestasi
1) t test antara X1 (Perencanaan karier) dengan kerja karyawan.
Y (Prestasi kerja karyawan) menunjukkan t Berdasarkan hasil yang didapat dalam
hitung = 3,589. Sedangkan t tabel sebesar penelitian ini dapat disimpulkan terdapat
1,998. Karena t hitung > t tabel yaitu 3,589 pengaruh yang signifikan secara simultan
> 1,998 atau nilai sig t (0,001) < α = 0,05 terhadap prestasi kerja karyawan sebesar
maka pengaruh X1 (Perencanaan karier) 65,3% dan sisanya sebesar 34,7% variabel
terhadap Prestasi kerja karyawan adalah prestasi kerja dipengaruhi oleh variabel lain
signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 yaitu faktor motivasi. Sesuai menurut
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa pendapat Sudiro (2011:89) perencanaan dan
Prestasi kerja karyawan dapat dipengaruhi pengembangan karier bertujuan untuk
secara signifikan oleh Perencanaan karier memperbaiki dan meningkatkan efektivitas
atau dengan meningkatkan Perencanaan pelaksanaan pekerjaan oleh karyawan dengan
karier maka Prestasi kerja karyawan akan harapan karyawan tersebut memberikan
mengalami peningkatan secara nyata. kontribusi terbaiknya dalam mewujudkan
2) t test antara X2 (Pengarahan karier) dengan tujuan perusahaan. Kontribusi dalam hal ini
Y (Prestasi kerja karyawan) menunjukkan t berupa prestasi kerja yang dihasilkan oleh
hitung = 2,206. Sedangkan t tabel sebesar para karyawan. Menurut Ardana (2012:122-
1,998. Karena t hitung > t tabel yaitu 2,206 123) pengarahan karier untuk membantu para
> 1,998 atau nilai sig t (0,031) < α = 0,05 karyawan agar mampu mewujudkan
maka pengaruh X2 (Pengarahan karier) perencanaan kariernya menjadi kenyataan,
terhadap Prestasi kerja karyawan adalah yaitu dengan memantapkan karier yang
signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diinginkannya dan mengatur langkah-langkah
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa yang harus ditempuh untuk mewujudkannya.
Prestasi kerja karyawan dapat dipengaruhi Sedangkan menurut Martoyo (2007:74)
secara signifikan oleh Pengarahan karier kegiatan pengembangan karier yang dapat
atau dengan meningkatkan Pengarahan dilakukan untuk memajukan karier adalah
karier maka Prestasi kerja karyawan akan prestasi kerja yang baik karena hal ini
mengalami peningkatan secara nyata. mendasari semua kegiatan pengembangan
3) t test antara X3 (Implementasi karier lainnya. Kemajuan karier sangat
pengembangan karier) dengan Y (Prestasi tergantung pada prestasi kerja. Hal ini dapat
kerja karyawan) menunjukkan t hitung = disimpulkan bahwa pengembangan karier
4,197. Sedangkan t tabel sebesar 1,998. yang digunakan pada PT. Astra International,
Karena t hitung > t tabel yaitu 4,197 > 1,998 Tbk Malang mempengaruhi prestasi kerja
atau nilai sig t (0,000) < α = 0,05 maka karyawannya.
pengaruh X3 (Implementasi pengembangan
karier) terhadap Prestasi kerja karyawan b) Pembahasan pengaruh secara parsial
adalah signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak 1. Pengaruh antara variabel perencanaaan
dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan karier terhadap prestasi kerja
bahwa Prestasi kerja karyawan dapat karyawan.
dipengaruhi secara signifikan oleh Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian
Implementasi pengembangan karier atau ini menunjukkan bahwa dapat disimpulkan
dengan meningkatkan Implementasi secara parsial variabel perencanaan karier
pengembangan karier maka Prestasi kerja mempunyai pengaruh yang signifikan
karyawan akan mengalami peningkatan terhadap prestasi kerja karyawan sebesar

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 1 Februari 2014| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
34,6%. Menurut Martoyo (2007:74) Orang- karier berfungsi membantu para karyawan
orang yang berhasil baik dalam penugasannya agar mampu mewujudkan perencanaan
di dalam suatu organisasi, biasanya sangat kariernya menjadi kenyataan, yaitu dengan
memperhatikan masalah-masalah memantapkan karier yang diinginkannya dan
perencanaan dan pengembangan karier mengatur langkah-langkah yang harus
tersebut. Perencanaan karier diperlukan bagi ditempuh untuk mewujudkannya. Hal tersebut
para karyawan untuk selalu siap dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu
menggunakan kesempatan karier yang ada konseling karier dan pelayanan informasi
dengan sebaik-baiknya agar dapat dengan karier. Konseling karier yang dilakukan setiap
mudah mencapai sasaran. Menurut Mathis setahun sekali menjelang akhir tahun oleh PT.
dan Jackson (2006:343) perencanaan karier Astra International, Tbk Daihatsu Malang
yang berpusat pada organisasi berfokus pada melalui pengadaan diskusi/sharring secara
pekerjaan dan pengidentifikasian jalan karier langsung bersama karyawan-karyawan
yang memberikan kemajuan logis atas orang- lainnya dengan bagian SDM. Berdasarkan
orang diantara pekerjaan dalam organisasi. hasil penelitian dan didukung dengan
Pengidentifikasian jalan karier ini dengan pendapat para ahli bahwa pengarahan karier
merencanakan langkah-langkah yang harus dapat berpengaruh terhadap prestasi kerja
dilakukan untuk kemajuan yang logis berupa karyawan PT. Astra International, Tbk
prestasi kerja karyawan sendiri tersebut. Daihatsu Malang.
Pendapat lain menurut Ardana (2012:122-
123) perencanaan karier dimulai dengan 3. Pengaruh antara variabel implementasi
aktivitas menyelaraskan rancangan karyawan pengembangan karier terhadap prestasi
dan rancangan perusahaan mengenai karier di kerja karyawan.
lingkungannya sekitar yang bertujuan untuk Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian
mengidentifikasikan kelebihan dan ini menunjukkan bahwa dapat disimpulkan
kekurangan karyawan dalam melaksanakan secara parsial variabel implementasi
tugas-tugasnya. Hal ini didukung dengan pengembangan karier mempunyai pengaruh
adanya item penelitian mengenai perencanaan yang signifikan terhadap prestasi kerja
karier dapat mewakili bahwa perencanaan karyawan sebesar 28,6%. Menurut Alwi
karier karyawan yang dilakukan oleh PT. (2012:241) implementasi pengembangan
Astra International, Tbk Daihatsu Malang ini karier dapat dilakukan dengan melakukan
memiliki pengaruh terhadap prestasi kerja pelatihan dan pengembangan melaui on the
karyawan. job learning, sistem mentoring dan
pembinaan. Kegiatan tersebut bertujuan untuk
2. Pengaruh antara variabel pengarahan mempersiapkan keahlian dan kemampuan
karier terhadap prestasi kerja karyawan. karyawan agar bisa mempunyai tujuan yang
Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ingin dicapai. Sedangkan menurut Ardana
ini menunjukkan bahwa dapat disimpulkan (2012:122-123) implementasi pengembangan
secara parsial variabel pengarahan karier karier karyawan dapat dilakukan melalui
mempunyai pengaruh yang signifikan kegiatan memperbaiki dan meningkatkan
terhadap prestasi kerja karyawan sebesar pengetahuan, keterampilan, sesuai posisi yang
26,2%. Sesuai dengan pendapat Alwi diinginkan. Sehingga karyawan harus
(2012:241) pengarahan karier dapat dilakukan berusaha mewujudkan kreativitas dan
dengan kegiatan memberikan informasi inisiatifnya yang dapat mendukung untuk
tentang jalur karier dan jenjang karier yang memasuki posisi atau jabatan pada masa
bisa dilalui karyawan dan menyediakan jasa mendatang. Kegiatan tersebut melalui
konsultasi pada karyawan atas berbagai penyelenggaraan sistem mentor, pelatihan,
masalah yang mereka hadapi untuk meniti pendidikan, rotasi jabatan, program beasiswa.
karier yang diinginkan. Berdasarkan kegiatan Berdasarkan hasil penelitian dan menurut
tersebut bertujuan untuk memberikan bantuan para ahli dapat disimpulkan bahwa
yang berguna bagi karyawan dalam implementasi pengembangan karier memiliki
pengembangan rencana aksi yang realistik pengaruh paling dominan terhadap prestasi
dalam meraih karier yang diinginkan. kerja karyawan PT. Astra International, Tbk
Menurut Ardana (2012:122-123) pengarahan Daihatsu Malang karena implementasi

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 1 Februari 2014| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
pengembangan karier memiliki nilai t hitung bagi pihak-pihak lain. Adapun saran yang
paling besar sebesar 4,197. diberikan, antara lain:
1. Diharapkan pihak perusahaan dapat
KESIMPULAN DAN SARAN mempertahankan serta meningkatkan mutu
Kesimpulan pengembangan karier diantaranya yaitu
Penelitian ini berfungsi untuk mengetahui dengan cara memberi kesempatan kepada
variabel perencanaan karier (X1), pengarahan karyawan ikut serta dalam program-
karier (X2), dan implementasi pengembangan program pengembangan karier yang ada di
karier (X3) mempunyai pengaruh pada perusahaan mulai dari perencanaan karier
prestasi kerja karyawan (Y) agar karier karyawan terencana dengan
Berdasarkan pada penghitungan analisis baik, pengarahan karier agar karyawan
regresi linier berganda dapat diketahui : terarahkan rencana kariernya, dan
1. Hasil analisis statistik deskriptif diperoleh implementasi pengembangan karier agar
gambaran rata-rata hasil jawaban karier karyawan terwujudkan dengan
responden untuk variabel Perencanaan sukses, sehingga prestasi kerja karyawan
Karier (X1) adalah setuju dengan nilai akan meningkat.
mean sebesar 4,19. Variabel Pengarahan 2. Berdasarkan hasil penelitian dari item-item
Karier (X2) mayoritas jawaban responden ketiga variabel bebas tersebut responden
setuju dengan nilai mean yaitu 3,99. Pada menyatakan setuju, namun hanya satu item
variabel Implementasi Pengembangan adanya kesempatan untuk mengikuti
Karier (X3) mayoritas jawaban responden program beasiswa pada variabel
setuju dengan nilai mean yaitu 4,09. implementasi pengembangan karier yang
Sedangkan variabel Prestasi Kerja memiliki nilai rata-rata terendah sebesar
Karyawan (Y) rata-rata jawaban responden 3,52. Hal ini harus menjadi perhatian lebih
setuju, hal ini ditunjukkan dengan nilai bagi pihak perusahaan untuk memberikan
mean sebesar 3,97. Hasil analisis deskriptif kesempatan bagi karyawan lainnya untuk
menunjukkan bahwa mayoritas responden mengikuti program beasiswa agar
menyetujui Perencanaan Karier (X1), karyawan juga meningkatkan prestasi
Pengarahan Karier (X2), dan Implementasi kerjanya, sehingga memudahkan
Pengembangan Karier (X3) yang diberikan perusahaan mencapai tujuan.
perusahaan termasuk baik dan Prestasi 3. Mengingat variabel bebas dalam penelitian
Kerja Karyawan (Y) meningkat. ini merupakan hal yang sangat penting
2. Pengaruh yang signifikan secara simultan dalam mempengaruhi prestasi kerja
pada variabel perencanaan karier, karyawan diharapkan hasil penelitian ini
pengarahan karier, dan implementasi dapat dipakai sebagai acuan bagi peneliti
pengembangan karier terhadap prestasi selanjutnya untuk mengembangkan
kerja karyawan sebesar 65,3%. penelitian ini dengan mempertimbangkan
3. Pengaruh yang signifikan secara parsial variabel-variabel, indikator, dan item-item
pada variabel bebas perencanaan karier sebagai bahan penelitian selanjutnya.
(X1) terhadap prestasi kerja karyawan (Y) Variabel lain yang mempengaruhi prestasi
sebesar 34,6%. kerja karyawan seperti faktor motivasi.
4. Pengaruh yang signifikan secara parsial
variabel bebas pengarahan karier (X2) DAFTAR PUSTAKA
terhadap prestasi kerja karyawan (Y)
sebesar 26,2%. Alwi, Syafaruddin. 2012. Manajemen Sumber
5. Pengaruh yang signifikan secara parsial Daya Manusia Strategi Keunggulan
variabel bebas implementasi Kompetitif. Yogyakarta : BPFE- Yogyakarta.
pengembangan karier (X3) terhadap
Ardana, Komang. I., Mujiati, Wayan. Ni., dan
prestasi kerja karyawan (Y) sebesar
Mudiartha, Wayan U.I. 2012.Manajemen
28,6%.
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha
Saran Ilmu.
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat
dikemukakan beberapa saran yang diharapkan Arrizal. 2011. Manajemen Karier Dapat
dapat bermanfaat bagi perusahaan maupun Meningkatkan Profesionalisme,

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 1 Februari 2014| 9


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Kesejahteraan, Prestasi Kerja Tinggi, dan
Karier Sukses. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan.Vol 2(3): 2086-5031.

Burhan, Bungin M. 2008. Metodologi Penelitian


Kuantitatif:Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik, serta Ilmu-ilmu Sosial
Lainnya. Jakarta: PT. Prenada Media Group.
Mathis, R.L dan Jackson J.H. 2006. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba
Empat.
Martoyo, Susilo. 2007. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta: BPFE.
Muftiani, S.M. 2004. Pengaruh Prestasi Kerja
Terhadap Pengembangan Karier. Skripsi.
Malang.
Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Yogyakarta: Bagian Penerbitan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Sudiro, Ahmad. 2011. Perencanaan Sumber
Daya Manusia. Malang: Universitas Brawijaya
Press.
Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 8 No. 1 Februari 2014| 10


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai