Anda di halaman 1dari 9

PENERAPAN STRATEGI EMPLOYER BRANDING DAN EMPLOYEE VALUE

PROPOSITION UNTUK MENCIPTAKAN EMPLOYEE ENGAGEMENT


(Studi Pada PT Bank Central Asia Tbk)

Tiffani Chandrilika Kusuma


Arik Prasetya
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email: Fannychandrilika@gmail.com

ABSTRACT

This research purpose is to understand more about form and implementation of newly developed strategy on
Human Resource in getting a well competence employee candidates and maintain senior employer by building a
positive working environment and employee-oriented excellent program. That new strategy called Employer
Branding and Employee Value Proposition. This research is using a descriptive models with qualitative methods.
The methods of collecting data are participated observation, structured interview, and documented. The
interviewees are 5 employee representative, manager, and assistant manager of PT Bank Central Asia Tbk on
M.H Thamrin Street no.1, Central Jakarta. Based on the research, PT Bank Central Asia (BCA) Tbk have a
positive working environment, and support their employee to gain productivity. BCA also have some excellent
program and employee-oriented policies. BCA, one of the biggest bank in Indonesia are aware about employer
branding and form employee value proposition in getting and maintain their employee and lead the company to
reach success on having a high levels employee engagement.

Keywords: Employer Branding, Employee Value Proposition, Employee Engagement.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan penerapan strategi baru yang dikembangkan pada dunia
Human Resource dalam mendapatkan calon tenaga kerja yang berkompeten serta mempertahankan karyawan
yang terdapat di dalam perusahaan dengan cara membentuk lingkungan kerja yang positif dan memiliki program
unggulan yang berorientasi pada karyawan. Strategi yang baru tersebut disebut dengan strategi employer branding
dan employee value proposition. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan observasi partisipatif,
wawancara tidak terstruktur dan dokumentasi. Narasumber dalam penelitian ini adalah 5 perwakilan karyawan,
manajer dan asisten manajer PT Bank Central Asia Tbk yang bertempat di Jl. M.H Thamrin No. 1 Jakarta Pusat.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) merupakan perusahaan yang
mempunyai lingkungan kerja yang positif dan mendukung untuk meningkatkan produktifitas karyawannya. BCA
juga memiliki serangkaian program unggulan dan kebijakan yang berorientasi pada karyawan. BCA yang
merupakan salah satu perusahaan perbankan nasional terbesar saat ini telah sadar akan strategi employer branding
dan membentuk employee value proposition dalam menarik dan mempertahankan karyawan dan membawa
perusahaan pada kesuksesan dalam memiliki tingkat employee engagement yang tinggi.

Kata Kunci: Employer Branding, Employee Value Proposition, Employee Engagement.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 5 September 2017| 143


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN harus senantiasa memenuhi kebutuhan setiap
Perkembangan dunia bisnis di era globalisasi karyawan agar perusahaan tidak kehilangan talenta
menjadi hal yang sangat penting di dalam sebuah terbaiknya.
negara, karena bisnis akan membuat suatu negara Berdasarkan hal tersebut, salah satu cara
menjadi lebih maju dan dikenal oleh negara lain. yang dapat dilakukan untuk mempertahankan dan
Pengaruh globalisasi membuat perkembangan bisnis mengamankan pekerja yang ada maka perusahaan
di Indonesia menjadi semakin pesat dan salah satu harus selalu menciptakan suatu penawaran dari
kondisi yang harus dihadapi Indonesia selanjutnya internal yang bisa meningkatkan loyalitas karyawan
adalah adanya pasar bebas yang dapat membuat serta meningkatkan citra brand Bank BCAsebagai
tumbuh dan berkembangnya produk-produk dari luar perusahaan yang baik untuk berkarir agar perusahaan
negeri yang dapat memicu persaingan produk dan semakin diminati oleh para lulusan S1 perguruan-
jasa menjadi semakin ketat. Perusahaan akan terus perguruan tinggi terkemuka yang memiliki minat
mengembangkan potensi mereka agar tidak tinggi untuk berkarir di perbankan. Menerapkan
mengalami keterpurukan dan tersingkir dari strategi employer branding dan employee value
persaingan. proposition sudah menjadi keharusan karena
Selain persaingan, masalah lain yang juga organisasi yang ada sekarang ini harus melakukan
menjadi penting sekarang adalah perubahan identifikasi kebutuhan karyawan saat ini dan juga di
karyawan yang memiliki sifat semakin kritis, cerdas masa mendatang serta membangun image sebagai
dan memiliki tuntutan yang tinggi untuk organisasi pilihan untuk bekerja. Dua strategi
kesejahteraan mereka. Terlebih jika karyawan tersebut juga bisa digunakan untuk menjaga
tersebut mempunyai kemampuan tinggi yang karyawan potensial yang telah bergabung di
umumnya mengharapkan gaji yang besar, jenjang perusahaan saat ini dan tidak berpindah ke
karir yang jelas dan mendapatkan fasilitas perusahaan lain. Berdasarkan penjelasan
pendukung untuk kehidupan mereka. Menemukan permasalahan di atas maka penulis ingin meneliti
kandidat yang tepat untuk menjalankan suatu tentang “Penerapan Employer Branding dan
pekerjaan di zaman sekarang ini dapat dikatakan Employee Value Proposition untuk Menciptakan
tidak mudah, karena perusahaan harus menghadapi Employee Engagement (Studi pada PT Bank Central
tantangan yang besar dalam memenuhi kebutuhan Asia Tbk).”
karyawan.
PT Bank Central Asia Tbk merupakan salah KAJIAN PUSTAKA
satu bank terbesar di Indonesia yang berdiri sejak Employer Branding
tahun 1957. Seiring menjadi bank yang semakin Menurut Lloyd (2002:64), Employer
diakui, Bank BCA terus melakukan perlebaran Branding didefinisikan sebagai keseluruhan usaha
jaringan kantor cabang di seluruh Indonesia dan luar dari perusahaan untuk mengkomunikasikan kepada
negeri agar para nasabah mendapatkan kemudahan. karyawan yang sedang dipekerjakan saat ini dan
Perluasan jaringan bank pastinya diikuti pula dengan calon karyawan bahwa perusahaan mereka adalah
bertambahnya kebutuhan akan sumber daya manusia tempat yang diinginkan untuk bekerja. Menurut
yang mempunyai kualitas dan keilmuan yang baik Ferizal (2016:107), Employer Branding adalah
dalam hal perbankan. proses membangun keunikan identitas dan nilai
Masalah yang dihadapi dunia perbankan perusahaan yang membedakan perusahaan dari
sekarang adalah banyaknya perusahaan sejenis yang kompetitornya. Di sisi lain Ahmad dan Daud
membuat persaingan semakin tajam. Sudah menjadi (2015:691) berpendapat employer branding
keharusan bagi Bank BCA untuk meningkatkan merupakan bidang yang baru dan dapat menarik
reputasi dan mengembangkan banyak program untuk dengan potensi untuk mengubah cara perusahaan
karyawan dan mempunyai identitas unik sebagai beroperasi.
perusahaan pilihan dikalangan pekerja perbankan.
Sikap loyal dan engagement yang tinggi merupakan Membangun Employer Branding
cita-cita perusahaan yang harus dipenuhi oleh setiap Membangun employer branding menurut
karyawan yang ada dan Bank BCA sebagai Sullivan dalam Backhaus dan Tikoo (2004:502),
perusahaan perbankan termkemuka di Indonesia meliputi tiga tahapan proses yaitu:

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 5 September 2017| 144


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
a. Pertama, perusahaan mengembangkan d. Development Value (Nilai Pengembangan)
konsep proposisi nilai yang akan ditawarkan kepada Nilai ini mengartikan sejauh mana sebuah
calon karyawan dan karyawan yang sudah ada. perusahaan mengakui prestasi karyawannya dan
Mengembangkan konsep proposisi nilai dengan memberikan pengalaman karir yang dapat
menggunakan informasi mengenai budaya meningkatkan kemampuan bertindak dalam bekerja
organisasi, gaya manajemen, gambaran kerja saat ini, untuk masa depan yang dapat membuat karyawan
kualitas karyawan saat ini, nilai yang ditawarkan merasa percaya diri sebagai hasil bekerja untuk
untuk karyawan agar membuat perusahaan sebuah organisasi tertentu, merasa bahagia dengan
dipresepsikan sebagai tempat yang baik untuk diri sendiri karena berkerja untuk organisasi tertentu,
bekerja. memperoleh pengalaman karena peningkatan karir,
b. Kedua, proses melakukan penawaran penghargaan dari manajemen.
kepada pihak eksternal bahwa perusahaan memiliki e. Application Value (Nilai Manfaat)
proposisi nilai menarik bagi pelamar kerja yang Sebuah presepsi bahwa perusahaan memberikan
menjadi target melalui perekrutan. penawaran kepada karyawan untuk menerapkan
c. Ketiga, membangun janji dari brand secara pengetahuan dan keterampilan mereka di tempat
internal dan melibatkannya sebagai bagian dari kerja serta memberikan pengajaran melalui pelatihan
budaya ogranisasi. dan mentoring.

Dimensi Pengukuran Employer Branding Employee Value Proposition


Adanya sudut pandang pengukuran Goswami (2015:263), mendefinisikan
mengenai employer brand yang dapat diaplikasikan employee value proposition mengacu pada cara
kepada karyawan maka dapat memberikan untuk menciptakan keseimbangan antara kepuasan
kemudahan bagi setiap perusahaan dalam menilai kerja karyawan dan kinerja karyawan pada budaya
apakah perusahaan mereka telah sesuai harapan. kerja perusahaan, employee value proposition dapat
Berthon et. al. (2005) dalam Ahmad dan Daud digunakan sebagai alat yang efektif untuk kerja
(2015:691-692) memberikan lima dimensi branding karena menguraikan kebutuhan yang
pengukuran employer branding yang terdapat di diinginkan oleh karyawan terkait dengan pekerjaan.
dalam benak karyawan, yaitu: Menurut Hiil dan Tande (2006) dalam Aloo dan
a. Interest Value (Nilai Ketertarikan) Moronge (2014:5), employee value proposition
Nilai yang menyinggung presepsi didalam adalah keseimbangan antara reward, manfaat dan
karyawan, apakah mereka menginginkan perusahaan kebijakan kerja untuk pekerjaan yang dilakukan oleh
yang dapat menyampaikan sebuah dukungan serta karyawan sebagai imbalan atas kinerja mereka. Agar
tempat kerja yang bergairah, memiliki kebijakan dan dapat menerapkan employee value proposition yang
prosedur yang berdaya guna, serta banyak baik maka perusahaan harus mampu
memberikan kesempatan untuk menggunakan mengkomunikasikan kepada para karyawan maupun
kreativitas karyawannya dalam mengembangkan pasar tenaga kerja bahwa merekalah perusahaan
produk dan layanan yang bergengsi. yang diidamkan oleh masyarakat dengan kondisi
b. Social Value (Nilai Sosial) lingkungan yang positif, kepedulian yang besar
Nilai ini menyinggung sejauh mana sebuah terhadap karir dan kesempatan yang lebar untuk
perusahaan memberikan penawaran kepada berkembang.
karyawannya bahwa mereka memiliki lingkungan
kerja yang ramah, menyenangkan dan nyaman untuk Membangun Employee Value Proposition
mereka bekerja secara individual atau bersama tim, Melakukan pengembangan employee value
memiliki hubungan yang baik dengan atasan, proposition, perusahaan dapat menarik talenta di
memiliki rekan kerja yang saling mendukung dan pasar tenaga kerja yang sangat kompetitif. Pawar dan
menyemangati. Charak (2014:4) merumuskan tiga cara yang dapat
c. Economic Value (Nilai Ekonomi) digunakan untuk mengembangkan employee value
Sejauh mana perusahaan memberikan paket proposition, yaitu:
kompensasi yang menarik, keamanan kerja, dan a. Memilih Keunikan yang Akan Dimasukan
prospek untuk berkarir kepada karyawannya. Kedalam Program EVP

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 5 September 2017| 145


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Langkah ini merupakan langkah paling penting d. Growth and Development
karena dengan memilih keunikan yang tepat untuk Karyawan menginginkan perusahaan untuk
EVP maka dapat menarik pasar tenaga kerja dan memfasilitasi mereka untuk dapat
membantu menciptakan employer brand yang mengembangkan kemampuan, pengetahuan dan
positif. pengalaman agar dapat meningkatkan kinerja
b. Membangun Kesadaran Setiap Tenaga Kerja serta kepuasan kerja terhadap perusahaan.
Melalui EVP Program pelatihan dan pengembangan karyawan
Ketika digunakan dan dikomunikasikan secara harus dapat memicu kreativitas yang akhirnya
efektif maka EVP dapat menjadi alat yang kuat untuk karyawan dapat memberikan kontribusi yang baik
manajemen. untuk perusahaan.
c. Membentuk Persepsi Tenaga Kerja
EVP dapat membantu menyelaraskan tenaga kerja Employee Engagement
dengan cita-cita produktivitas organisasi. Ketika Employee engagement menurut Fraunheim
karyawan engaged dan mempunyai komitmen untuk (2009:20) adalah seberapa besar komitmen
organisasi maka mereka akan jauh lebih cenderung karyawan kepada tempat mereka bekerja dan
percaya pada janji perusahaan seberapa besar usaha maksimal yang mereka berikan
untuk pekerjaannya. Employee engagement menurut
Bentuk Employee Value Proposition Perrin (2007) dalam Amstrong (2008:140) adalah
Menurut Michael dan Axelrod (2001:47), sejauh mana karyawan menempatkan usaha ekstra ke
mengemukakan beberapa bentuk EVP yang paling dalam pekerjaan mereka diluar batasan minimum
diinginkan oleh karyawan diantaranya adalah: untuk mendapatkan pekerjaan yang dilakukan dalam
a. Exciting Work to Feel Passionate about bentuk tambahan waktu, kekuatan otak maupun
EVP yang baik adalah EVP yang dikemas dengan energi.
kesan yang menarik dan karyawan bisa
merasakan tantangan kerja yang memberikan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Employee
kesan khusus bagi mereka. Exciting work Engagement
termasuk dari bagian visi dan misi perusahaan. Menurut Amstrong (2008:143) faktor-faktor
Visi dan misi menurut Ulrich dan Brockbank yang dapat mempengaruhi employee emgagement
(2005:83), termasuk elemen penting dalam EVP adalah:
yang dapat memuaskan karyawan dan visi misi a. The Work Itself (Pekerjaan itu sendiri)
tersebut harus jelas di masa depan menyangkut Pekerjaan itu sendiri dapat membuat kepuasan
hati, pemikiran serta menciptakan kebanggakan kerja yang mengarah pada motivasi intrinsik dan
bagi karyawan. peningkatan keterikatan karyawan. Faktor-faktor
b. Great Company, Great Culture, Great Leader yang terlibat seperti adanya pekerjaan yang
Konsep budaya organisasi yang baik pada menarik dan menantang, tanggung jawab (merasa
perusahaan akan mendukung kinerja organisasi, bahwa pekerjaan penting dan memiliki kontrol
loyalitas karyawan dan mengurangi tingkat atas sumber daya sendiri), otonomi (kebebasan
turnover. Budaya organisasi yang baik adalah untuk bertindak), ruang lingkup untuk
buadaya kerja yang dapat mendorong motivasi menggunakan dan mengembangkan keterampilan
karyawan agar melakukan aktivitas kerja yang dan kemampuan, ketersediaan sumber daya yang
lebih baik lagi. diperlukan untuk menjalankan pekerjaan, dan
c. Wealth and Reward kesempatan melakukan kemajuan.
Karyawan selalu menginginkan kompensasi yang b. The Work Environment ( Lingkungan Kerja)
adil dan sebanding dengan hasil kontribusi jasa Sehari-hari karyawan akan melakukan tugasnya
mereka untuk perusahaan. Elemen EVP yang dalam waktu yang lama, mereka memerlukan
dijelaskan oleh Michael dapat disimpulkan bahwa suasana lingkungan yang penuh akan
penggajian yang baik akan sangat berpengaruh penghargaan dari manajernya. Apabila
pada keinginan dan ketertarikan pencari kerja lingkungan kerja tidak menunjukan suasana
terhadap perusahaan. menghargai, menghormati maka karyawan yang
bekerja tidaklah akan merasa nyaman.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 5 September 2017| 146


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Lingkungan kerja harus menciptakan kondisi b. Melihat sejauh mana presepsi karyawan
untuk mendorong kinerja yang tinggi. mengenai employer branding melalui dimensi
Lingkungan kerja didalamnya termasuk proses pengukuran employer branding dan presepsi
kerja, peralatan dan fasilitas, serta kondisi fisik karyawan mengenai EVP yang diberikan oleh Bank
dimana orang tersebut bekerja. BCA berdasarkan teori EVP yang diinginkan
karyawan dikemukakan oleh Michael dan Axelrod,
c. Leadership (Kepemimpinan) sehingga nantinya akan terlihat apakah employer
Keterikatan karyawan pada pekerjaannya dan branding dan EVP yang dibentuk dapat dirasakan
perilaku postif yang sangat tergantung pada cara oleh karyawan dan dapat membuat engagement atau
pemimpin memegang kendali. Pemimpin dapat terdapat harapan lain dari karyawan mengenai
menguraikan pentingnya pekerjaan yang perusahaan.
dilakukan orang-orang tersebut. Pemimpin dapat Sumber data yang digunakan yaitu data
memberikan kesemptan pada orang-orang itu primer dan data sekunder. Instrumen yang digunakan
untuk mencapai dan mengembangkan potensinya, dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, pedoman
dan memberikan umpan baik yang menunjukan wawancara, pedoman dokumentasi, catatan
pengakuan terhadap kontribusi mereka. lapangan. Analisis data dilakukan dengan cara
d. Opportunities For Personal Growth (Adanya pengumpulan data, menjabarkan, menganalisis dan
Kesempatan untuk Melakukan Pengembangan menyajikan sesuai dengan masalah yang diambil
Diri) sedangkan keabsahan data menggunakan triangulasi
Kebanyakan orang selalu mempunyai rasa sumber.
keinginan yang kuat untuk mendapatkan sesuatu.
Mereka ingin selalu mengetahui akan hal baru HASIL DAN PEMBAHASAN
dari lingkungan sekitarnya. Terlebih jika ada Membangun Employer Branding BCA
kesempatan untuk mengembangkan diri yang 1. Setiap Perusahaan Harus Mengembangkan
sesuai dengan potensi yang dimilikinya maka Konsep Proposisi Nilai
akan menimbulkan adanya rasa penghargaan dari BCA melakukan proses perumusan EVP pada tahun
perusahaan terhadap mereka. 2014 namun dalam kegiatannya BCA sudah sejak
e. Opportunities to Contribute (Kesempatan untuk lama melakukan sosialisasi kepada pihak eksternal
Berkontribusi/terlibat) mengenai keunggulan bekerja di BCA melalui tim
Keterikatan akan meningkat jika keinginan rekrutmen. Perbedaanya adalah kegiatan tersebut
karyawan didengarkan. Hal tersebut belum terkonsep dalam hal mensosialisasikan
memungkinkan mereka untuk memberikan ide- mengenai apa yang menjadi keunikan sehingga
ide atau inovasi baru karena karyawan merasa menjadikan BCA berbeda dari perusahaan lainnya
mereka telah terlibat atau diberikan kesempatan khususnya perbankan.
untuk berkontribusi didalam perusahaan. 2. Melakukan Sosialisasi Kepada Pihak Eksternal
Mengenai Proposisi yang Dimiliki
METODE PENELITIAN Setelah terkonsep, cara BCA melakukan sosialisasi
Jenis penelitian yang digunakan dalam menjadi berbeda dari sebelum mereka merumuskan
penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan EVP yaitu hal pertama yang harus di sosialisasikan
kualitatif. Penelitian kali ini penulis memfokuskan adalah mengenai EVP. BCA selalu
penelitian berdasarkan rumusan masalah yang ada mengkampanyekan EVP serta secara tidak langsung
dalam hal: menargetkan calon pekerja yang diinginkan
a. Membangun employer branding yang perusahaan.
dikemukakan oleh Sullivan dalam Backhaus dan 3. Membawa Setiap Janji Dari Brand Secara Internal
Tikoo dan bentuk employee value proposition sesuai dan Melibatkannya Sebagai Bagian Dari Budaya
dengan teori membangun employee value Organisasi.
proposition yang dikemukakan oleh Pawar dan BCA selalu mensosialisasikan budaya kerja mereka
Charak sehingga dapat diketahui bentuk dan melalui setiap leader. Seorang pemimpin di BCA
penerapan strategi employer branding dan employee harus mampu mengkomunikasikan budaya kerja
value proposition yang terdapat di BCA

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 5 September 2017| 147


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
yang di BCA budaya kerja tersebut tercermin dalam karyawan. Karyawan cenderung memiliki persepsi
visi,misi dan tata nilai (BCA Value). yang baik untuk perusahaan jika pemimpin yang ada
di dalamnya menunjukan sikap yang mendukung dan
Penerapan Employer Branding BCA bisa membaur dengan bawahannya. BCA
BCA banyak melakukan kegiatan untuk menerapkan budaya kekeluargaan yang cukup
mensukseskan employer branding mereka secara tinggi, hal itu ditandai dengan EVP mereka yang
eksternal dengan mengadakan acara yang bisa diikuti mereka dapatkan dari karyawan langsung yaitu
oleh calon pekerja atau mahasiswa yang diberi nama friendly working environment.
BCA Career Land dan Indonesia Knowledge Forum.  Memiliki Hubungan Yang Baik Dengan
Selanjutnya, selain melakukan branding mendatangi Rekan Kerja
kampus dan melakukan kegiatan acara, BCA juga Di BCA, hubungan yang baik juga tercermin
melakukan branding melalui media sosial seperti dari sikap sesama karyawan yang saling support.
Facebook, Youtube dan Linkedin. BCA juga Tidak adanya rasa bersaing yang kuat menjadikan
melakukan kegiatan tanggung jawab sosial untuk lingkungan kerja di BCA terbilang kondusif dan
masyarakat yang diberi nama program bakti BCA. membangun. BCA mempunyai ciri khas
Selanjutnya dari sisi internal, BCA kekeluargaan yang sudah mengakar.
melakukan employer branding dikomunikasikan  Lingkungan Kerja yang Menyenangkan
melalui budaya perusahaan yaitu pada BCA Value Serta Membahagiakan
untuk membentuk persepsi yang baik bagi setiap Karyawan merasakan bahwa suasana kerja di
karyawan. BCA Value dibangun untuk membentuk BCA sangat membuat nyaman serta tidak membuat
budaya kerja dan disosialisasikan melalui setiap karyawan merasa stres. Lingkungan yang kondusif
kepala divisi. Sedangkan untuk karyawan baru, BCA serta membahagiakan dapat dijadikan salah satu
Value disosialisasikan melalui training dan e- faktor mereka bisa bertahan. Mayoritas karyawan
learning BCA. beranggapan bahwa mereka mempunyai
kenyamanan jika bekerja di lingkungan yang cocok
Dimensi Employer Branding BCA dengan dirinya sehingga menjadikan mereka
1. Nilai Ketertarikan mempunyai rencana untuk tetap bekerja untuk BCA
 Perusahaan Mempraktekan Hal Baru 3. Nilai Ekonomi
Untuk Kedepannya  Memiliki Paket Kompensasi Yang Baik
komponen pertama yang menjadi nilai Serta Menarik
ketertarikan BCA adalah BCA memiliki program Salah satu karyawan BCA menganggap
yang inovatif dan di praktekan untuk tujuan memiliki prioritas dalam dirinya karena bersikap
mengsukseskan EVP mereka friendly working loyal kepada BCA yaitu salah satunya adalah
environment. Program yang dibentuk BCA adalah kompensasi. Terdapat karyawan yang memiliki
fleksibel hours. Fleksible hours merupakan pendapat bahwa ia bekerja di BCA bukan karena
kebijakan yang dicetuskan oleh BCA untuk unit faktor salary melainkan karena adanya tanggung
kerja IT karena unit kerja ini memiliki tugas yang jawab terhadap pekerjaan yang ditugaskan
tidak mendukung kinerja cabang. kepadanya. Hal tersebut membuktikan bahwa BCA
 Menggunakan Kreativitas Karyawan dalam hal ini selain memberikan hak kepada
BCA memberikan wadah untuk menyalurkan karyawan berupa gaji yang sudah dirasa cukup,
bakat mereka pada program Smart Solution. Smart  Kesempatan Mendapatkan Promosi
solution dikembangkan oleh BCA untuk BCA memberikan kesempatan dalam
menciptakan motivasi kerja setap karyawannya. mendapatkan promosi. Hal tersebut dinyatakan oleh
Harapannya adalah karyawan menjadi lebih narasumber karyawan BCA, bahwa BCA sangat
semangat kembali dan menjadi lebih produktif. membuka kesempatan bagi seluruh karyawan jika
2. Nilai Sosial mereka sudah memiliki tingkat pengetahuan serta
 Memiliki Hubungan Yang Baik Dengan kemampuan yang dirasa cukup dapat menaiki level
Atasan selanjutnya. BCA sangat mengedepankan
Sikap yang baik dari atasan dapat pengembangan karyawannya karena BCA
menumbuhkan sikap yang positif pula dari pihak menginginkan karyawan tidak hanya berhenti di satu

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 5 September 2017| 148


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
level tetapi dengan proses karyawan tersebut Bentuk Employee Value Proposition Bank Central
dibekali pelatihan yang berkesinambungan secara Asia Tbk
terus menerus. 1. Memilih Keunikan Yang Akan Dimasukan
4. Nilai Pengembangan Kedalam Program EVP
 Mendapatkan Dukungan Untuk Karir BCA telah melakukan perumusan mengenai EVP
yang Lebih Baik mereka dengan cara mengumpulkan tanggapan
BCA diyakini sebagai perusahaan yang baik setiap karyawan terhadap BCA dengan cara focus
untuk belajar, karena di BCA setiap karyawan selalu group discusion. Setelah menemukan hasil yang
dibekali ilmu melalu pelatihan untuk meningkatkan didapat dari karyawan, secara mayoritas mengatakan
soft skill mereka. BCA terus melakukan bahwa BCA adalah perusahaan dengan lingkungan
pembaharuan dan mengembangkan program kerja yang nyaman serta terus melakukan perbaikan.
pelatihan agar para karyawan tetap menjadi yang Dari situlah BCA menetapkan EVP mereka yaitu
terdepan dalam lingkungan bisnis yang semakin Friendly Working Environment dan continuous
dinamis. Training tersebut dilakukan untuk semua Improvement.
staf dari seluruh divisi untuk meningkatkan 2. Membangun Kesadaran Setiap Tenaga Kerja
keterampilan dan pengetahuan. Melalui EVP
 Penghargaan Dari Manajemen EVP di BCA dibangun dan dikomunikasikan secara
Komponen dimensi employer branding nilai terus menerus pada saat rekrutmen. Hal tersebut
pengembangan selanjutnya adalah penghargaan dari dilakukan BCA untuk menjadikan EVP sebagai
manajemen. Penghargaan yang dilakukan dari pihak identitas yang unik yang dimiliki. EVP menjadi alat
manajemen sangat diperlukan karena karyawan akan manajemen yang kuat untuk mendapatkan karyawan
merasa dihargai atas kinerja mereka. Penghargaan yang menjadi target BCA.
yang diberikan oleh BCA ke karyawannya adalah 3. Membentuk Persepsi Tenaga Kerja
melalui program BCA Innovation Award yang Persepsi yang dibentuk oleh karyawan mengantarkan
merupakan ajang untuk karyawan bisa menuangkan BCA memperoleh karyawan yang engaged terhadap
ide kreatif mereka dalam berinovasi untuk perusahaan. karyawan merasakan bahwa BCA
mengembangkan layanan ataupun solusi perbankan. sangat memiliki lingkungan kerja yang nyaman
 Merasa Bahagia karena Bekerja Di dalam artian sesama karyawan saling mendukung
Sebuah Perusahaan dan peran leader yang juga membentuk suasana
Karyawan merasa BCA telah memberikan menyenangkan. BCA juga mendorong kemampuan
banyak manfaat serta dukungan untuk setiap karyawan untuk bisa berkembang dan tidak hanyak
karyawannya berbeda dengan perusahaan mereka berhenti di satu level.
yang lama. Perasaan bahagia ini tumbuh dikarenakan
BCA sangat meberikan perhatian untuk setiap Penerapan Employee Value Proposition Bank
karyawannya dibidang SDM. Karyawan akan Central Asia
merasa bangga jika mereka menemukan perusahaan BCA menerapkan kebijakan yang selalu
yang cocok dengan dirinya. menunjang EVP mereka yaitu pertama BCA
5. Nilai Manfaat memberlakukan kebijakan fleksible hours, kebijakan
 Perusahaan Melakukan Kegiatan tersebut diyakini dapat menunjang EVP BCA
Kemanusiaan friendly working environment. Kedua, adanya saling
Di BCA, perusahaan mempunyai program support antar karyawan yang berarti bahwa BCA
tanggung jawab sosial (CSR) yang berada di bawah mengajarkan kepada setiap karyawannya untuk turut
program bakti BCA. BCA secara aktif dalam membantu tim lain jika mengalami kesulitan. Ketiga,
melakukan CSR dalam bentuk kesehatan, membentuk sosok para leader yang dapat
pendidikan, budaya serta pelestarian lingkungan. mengayomi yang berarti bahwa seorang leader harus
CSR di BCA dilakukan guna untuk memenuhi menjadi sosok panutan yang dapat membentuk
kewajiban BCA dalam membantu kemajuan negeri. engagement anggota tim mereka serta harus mampu
menempatkan diri mereka dengan baik agar
karyawan merasa nyaman dalam bekerja dan tidak
merasa sungkan jika harus berpendapat.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 5 September 2017| 149


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Selanjutnya, untuk EVP continuous oleh perusahaan telah mereka rasakan dengan baik
Improvement, Pertama BCA menjadikan pelatihan dan jika karyawan merasakan adanya kekurangan
sebagai wadah untuk karyawan mengembangkan maka BCA akan dengan cepat membuat solusi untuk
dirinya. Dengan banyaknya pelatihan yang ada BCA menyelesaikannya. Kesadaran BCA dalam
mengharapkan karyawan bisa mendapatkan membentuk engagement yang kuat di dalam diri
pengalaman serta kemampuan yang lebih baik lagi. karyawan dengan membentuk program unggulan
Kedua, BCA memberikan inovasi kegiatan bagi untuk meningkatkan kualitas komunikasi melalui
karyawan untuk mengembangkan bakatnya seperti employer branding dan memperlakukan karyawan
lomba-lomba. Ketiga, Kebijakan yang diciptakan sesuai dengan EVP yang ada mengantarkan BCA
selalu mengarah kepada setiap karyawan dan memiliki karyawan yang loyal dengan tingkat
menunjang EVP agar mereka tetap merasakan bahwa engagement yang tinggi. Hasil survey engagement
BCA konsisten dalam menciptakan keunikan. yang dilakukan berdasarkan data yang telah
dijabarkan, karyawan BCA memiliki tingkat
Persepsi Karyawan Mengenai Employee Value engagement sebesar 4,6 dari skala 5.
Proposition Bank Central Asia
karyawan di BCA merasakan proposisi nilai KESIMPULAN DAN SARAN
yang ada sangat mereka rasakan. BCA dianggap Kesimpulan
memiliki lingkungan kerja yang ramah sehingga Strategi Employer Branding dibangun dan
menumbuhkan rasa nyaman. Lingkungan kerja yang selaras dengan BCA melakukan komunikasi yaitu
ramah dan perbaikan secara terus menerus telah melalui dua arah yaitu eksternal dan internal. Dari
karyawan rasakan jauh sebelum BCA merumuskan eksternal BCA aktif melakukan Employer Branding
EVP mereka. melalui kampus, acara-acara yang dibuat untuk
mengkomunikasikan bagaimana suasana kerja di
Keterkaitan Employer Branding dan Employee BCA serta apa saja yang bisa didapat dan CSR yang
Value Proposition Untuk Menciptakan Employee dilakukan perusahaan untuk membentuk persepsi
Engagement BCA yang baik di masyarakat luas. Sedangkan dari
BCA merupakan perusahaan yang memiliki internal, BCA melakukan aktifitas memasarkan
budaya kerja yang positif yang mampu membentuk perusahaan melalui EVP yang telah dirumuskan dan
karakter karyawannya dengan baik. Sejak BCA disosialisasikan melalui BCA Value, e-Learning dan
memiliki employee value proposition, cara BCA BCA Learning Institute.
dalam melakukan komunikasi kepada pihak Employee Value Proposition yang dibentuk
eksternal menjadi berbeda. BCA melakukan oleh BCA diciptakan berdasarkan hasil dari
employer branding menjadi lebih terarah tentang apa pengumpulan tanggapan karyawan. Mayoritas
yang menjadi keunikan atau apa yang membedakan karyawan merasakan bahwa BCA mempunyai
BCA dengan perusahaan lainnya khususnya suasana kerja yang ramah dan mendukung serta
perbankan. secara konsisten melakukan perbaikan secara terus
Dari segi internal setelah BCA merumuskan menerus. Berdasarkan jawaban mayoritas dari
employee value proposition (EVP) yang mereka karyawan, BCA menetapkan EVP mereka adalah
dapatkan langsung dari pihak karyawan, BCA Friendly Working Environment dan continuous
menjadi lebih memfokuskan seluruh kebijakan yang Improvement. Kesadaran akan strategi Employer
dibuat untuk terus mensukseskan EVP mereka. Jauh Branding dan Employee Value Proposition
sebelum BCA memiliki EVP namun karyawan mengantarkan BCA memiliki karyawan yang loyal
menganggap bahwa BCA memiliki lingkungan kerja dengan engagement yang tinggi.
yang ramah serta berkelanjutan melakukan
perbaikan, dapat dikatakan bahwa kualitas Saran
manajemen yang dimiliki BCA sudah sangat baik. a. BCA harus memikirkan keseimbangan antara
BCA merupakan perusahaan yang sangat jumlah karyawan baru dengan jumlah karyawan
berfokus pada employee engagement, terbukti yang berada di level bawah untuk meminimalisir
dengan adanya tim engagement yang dimiliki dapat penumpukan karyawan yang berada di level
memberikan informasi apakah yang telah diberikan bawah, hal ini baik untuk tetap konsisten

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 5 September 2017| 150


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
membentuk persepsi karyawan terhadap BCA Ulrich, D., & Brockbank, W. (2005). The HR Value
melalui EVP continuous improvement Proposition. United States Of America:
b. Memberikan penyuluhan bagi setiap pemimpin Harvard Business Shools Press.
untuk bisa memberikan cerminan perilaku yang
selalu friendly khususnya pemimpin di kantor-
kantor cabang agar tidak ada lagi karyawan yang
merasakan adanya perbedaan antara rasa
kekeluargaan yang dicerminkan melalui
pemimpin di kantor pusat atau kantor cabang. Hal
ini berguna untuk menunjang EVP BCA friendly
working environment.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, N. A., & Daud, S. (2015). Engaging People
With Employer Branding. 7th International
Economics & Business Management
Conference, 691.
Aloo, A. V., & Moronge, M. (2014). The Effects Of
Employee Value Proposition. European
Journal Of Business Management, Vol 2, 5.
Amstrong, M. (2008). Strategic Human Resource
Management A Guide To Action, 4th Edition.
London: Kogan Page .
Backhaus, K., & Tikoo, S. (2004). Conceptualizing
and Reasearching Employer Branding.
Career Development International, Vol 9,
502.
Ferizal, I. (2016). Journey to be Employer Of Choice.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Frauenheim. (2009). Commitment Issues. Workforce
Management, Vol 88, 20.
Goswami, P. (2015). Employee Value Proposition: A
Tool for Employment Branding.
International Journal of Scientific and
Research Publications Vol 5, 263.
Lloyd, S. (2002). Branding From the Inside Out.
BRW, Vol 24, 64.
Michael, E., & Axelrod, B. (2001). War For Talent.
United States Of America: Harvard Business
School Press.
Pawar, A., & Charak, K. S. (2014). Employee Value
Proposition Leading To Employer Brand:
The Indian Organization Outlook.
International Journal of Management
Research & Review, 4.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 5 September 2017| 151


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai