KOST
USULAN PENELITIAN
Disusun oleh
Clara Lovina
C1170297
Dosen Pembimbing :
2021
BAB I.
LATAR BELAKANG
suatu bangsa untuk menjadi bangsa yang lebih baik. Indonesia adalah salah satu bangsa yang
membutuhkan pendidikan untuk dijadikannya generasi penerus di era globalisasi, untuk menyaring
pengaruh asing sehingga budaya yang masuk dapat disesuaikan dengan budaya yang ada di Indonesia.
Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.
Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah
pertama, sekolah menengah atas, dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang. Salah
satunya adalah perguruan tinggi sebagai satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi
sangat memberikan peranan dalam menciptakan generasi generasi penerus yang berkualitas.
Pada umumnya saat memasuki perguruan tinggi khususnya mahasiswa/i yang berasal dari luas
daerah, akan memilih tempat tinggal yang mudah dijangkau dari kampus. Salah satunya Jatinangor,
merupakan kawasan pendidikan di Jawa Barat yang dapat dijadikan pilihan untuk menempuh
pendidikan perguruan tinggi. Beberapa universitas dan institut ternama seperti, Unpad (Universitas
Padjajaran), IKOPIN (Institut Manajemen Koperasi Indonesia), IPDN (Institut Pemerintahan Dalam
Negeri), dan ITB (Institut Teknologi Bandung) yang berada di Jatinangor. Kehadiran universitas di
mahasiswa yang menempati kawasan ini untuk pendidikan, seperti usaha tempat makan, laundry,
Dari tahun ketahun, semakin banyak mahasiswa dari berbagai daerah yang datang untuk
menuntut ilmu di Jatinangor, yang berarti dapat menambah peluang bagi para wirausaha, salah satunya
yaitu kos-kosan sebagai tempat tinggal sementara bagi mahasiswa/i yang berasal dari luar daerah. Bagi
para mahasiswa/i ini tentunya mencari tempat tinggal terlebih dahulu sebelum proses pembelajaran
berlangsung di kampus. Jatinangor merupakan suatu kecamatan yang berada di kota Bandung, dulunya
Jatinangor merupakan daerah perkebunan teh dan pohon karet yang dikuasai oleh perusahaan milik
Belanda. Namun pada tahun 1990, area perkebunan dialih fungsikan menjadi kawasan pendidikan
dengan dibangunnya empat perguruan tinggi, yakni Unpad (Universitas Padjajaran), IKOPIN (Institut
Manajemen Koperasi Indonesia), IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri), dan Universitas Winaya
Mukti. Nama Jatinangor sebagai nama kecamatan baru dipakai sejak tahun 2000-an. Seiring dengan
hadirnya kampus kampus tersebut, Jatinangor juga mengalami perkembangan fisik dan social yang
pesat. Banyak lahan pertanian di Jatinangor yang berubah fungsi menjadi rumah sewa untuk mahasiswa
Menurut Kotler dan Keller jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu
pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan
apapun. Jasa tersebut mungkin saja atau mungkin juga tidak terkait dengan suatu produk fisik. Industri
jasa menurut Kotler & Amstrong adalah industri yang menghasilkan produk yang tidak berwujud yang
juga tidak menghasilkan pemilikan suatu hal. Pada jasa rumah kost, pemillik memberikan penawaran
produk berupa kamar kost, fasilitas-fasilitasnya dan nilai yang dapat dirasakan oleh konsumen jasa
Para wirausaha mulai membangun berbagai jenis tempat tinggal berupa kos kosan, Apartemen,
kontrakan, dan rumah sebagai fasilitas bagi mahasiswa/i yang sedang menempuh dunia pendidikan di
perguruan tinggi. Apartemen dan kos kosan dapat di jadikan pertimbangan dalam memilih tempat
tinggal, jika dilihat dari sudut pandang ekonomi para mahasiswa, apartemen tidak begitu menjadi
pilihan utama dikarenakan mahasiswa/i lebih memilih tempat tinggal yang terjangkau namun dengan
kualitas yang baik. Dilihat dari para mahasiswa/i berasal dari luar daerah Jatinangor, tentunya banyak
biaya yang akan dikeluarkan sehingga mereka lebih selektif dalam memilih tempat tinggal agar
meminimalisir pengeluaran. Harga sewa kos biasanya lebih murah dari sewa apartemen, inilah alasan
mengapa kos kosan lebih dilirik oleh mahasiswa dibanding apartemen. Rumah kost adalah sejenis
kamar sewa yang disewa selama kurun waktu tetentu. Umumnya sewa kamar dilakukan selama kurun
waktu satu tahun serta memiliki fungsi sebagai tempat tinggal sementara. Fungsi rumah kost ini yang
menjadikan mahasiswa perantau lebih memilih alternatif rumah kost karena adanya pertimbangan
hemat biaya dan waktu karena tempat yang dekat akan menjadi tujuan penyewa. Jika dikaitkan dengan
fungsi rumah kost ditssemukan banyak fenomena pindahan rumah kost yang dilakukan oleh penyewa.
Agar memperoleh rumah kost sesuai dengan yang diinginkan, ada beberapa faktor yang mungkin dapat
dipertimbangkan oleh mahasiswa/i sebelum memutuskan rumah kost mana yang akan dipilih. Beberapa
faktor diantaranya seperti, mahasiswa memilih rumah kost dengan memperhatikan lokasi rumah kost,
perbandingan harga sewa, fasilitas yang disediakan oleh pihak jasa rumah kost.
Lokasi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih rumah
kost. Menurut Alma (2003) lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan
melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya. Lokasi
usaha yang tepat sangat menentukan keberhasilan dan kegagalan usaha di masa yang akan datang.
Lokasi rumah kos yang strategis dan mudah dijangkau seperti dekat dengan kampus, tempat makan,
warnet, fotocopy, shopping center, ataupun tempat tempat hiburan lainnya merupakan hal yang menjadi
pertimbangan mahasiswa.
Kualitas pelayanan merupakan suatu strategi untuk menarik lebih banyak konsumen yang baru,
keunggulan khusus. Perusahaan yang mengutamakan kualitas pelayanan akan berdampak pada
kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan sebagai usaha untuk mewujudkan kenyamanan terhadap
konsumen agar konsumen merasa puas dengan pelayanan yang ada. Begitupun pada rumah kost,
konsumen akan melihat tempat yang layak dihuni untuk sementara selama melanjutkan pendidikan
diluar daerah tempatnya berasal. Dari sinilah para wirausaha mulai berfikir bagaimana cara memikat
para konsumen dengan fasilitas-fasilitas yang akan disediakan. Harapan konsumen merupakan faktor
penting, kualitas layanan yang lebih dekat untuk kepuasan konsumen akan memberikan harapan lebuh
dan sebaliknya. Dengan adanya kualitas pelayanan yang telah diberikan, maka secara tidak langsung
Selain kualitas pelayanan, harga juga merupakan faktor lainnya yang mempengaruhi keputusan
konsumen. Harga yang ditetapkan harus sesuai dengan perekonomian konsumen, agar konsumen dapat
membeli barang tersebut. Sedangkan bagi konsumen harga merupakan bahan pertimbangan dalam
mengambil keputusan pembelian. Karena harga suatu produk mempengaruhi persepsi konsumen
Harga dan fasilitas merupakan hal yang berbanding lurus. Semakin lengkap fasilitas yang
diberikan maka akan semakin tinggi pula harga yang akan ditawarkan. Begitupun sebaliknya, semakin
minim fasilitas yang disediakan oleh pihak penyedia jasa kos atau pondokan maka harga sewa yang
ditawarkan juga akan rendah. Fasilitas-fasilitas yang ditawarkan oleh rumah kos dapat beragam, seperti
ketersediaan tempat parkir yang luas, fasilitas wifi, bahkan ada juga rumah kos yang sudah melengkapi
kamar kosannya dengan semua perlengkapan, seperti tempat tidur,lemari, meja belajar, sehingga calon
penyewa tinggal membawa pakaian mereka saja, tanpa perlu memikirkan repotnya pindahan barang-
fasilitas dan lokasinya. Berdasarkan sumber dari Mitula Properti jumlah kost yang ada di wilayah
Jatinangor yaitu 1.205 kost baik khusus perempuan, laki laki maupun campuran. Mulai dari tempat kost
dengan fasilitas biasa, yaitu terdapat tempat tidur, kasur dan lemari, sedangkan pada tempat kost
Berdasarkan wawancara dengan mahasiswa/I IKOPIN memilih tempat kost yang jaraknya lebih
dekat dengan lokasi kampus yaitu sekitar 900 m sampai 2 Km. Untuk fasilitas yang terdapat di kos
kosan sesuai dengan harga, semakin tinggi harganya maka fasilitas yang didapat juga semakin lengkap.
Pengambilan keputusan pada dasarnya adalah proses pemilihan dari berbagai alternatif tindakan
yang mungkin dipilih dengan harapan akan menghasilkan sebuah keputusan terbaik. Menurut Buchari
Alma (2013:96) “Keputusan pembelian adalah suatu keputusan konsumen yang dipengaruhi oleh
ekonomi keuangan, teknologi, politik, budaya, produk, harga, lokasi, promosi, physical evidence,
people dan process. Sehingga membentuk suatu sikap pada konsumen untuk mengolah segala informasi
dan mengambil kesimpulan berupa respon yang muncul produk apa yang akan dibeli.” Pada dasarnya,
proses pengambilan keputusan pembelian yang akan dilakukan oleh konsumen akan melalui beberapa
tahap, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evalauasi alternatif, keputusan pembelian,
Pengaruh perkembangan ini terlihat dengan adanya peluang usaha yang muncul dari berbagai
bidang, seperti usaha jasa laundry, photocopy, rumah makan, warnet, salon dan bisnis propeerti rumah
kost. Jasa bisnis properti rumah kost ialah salah satu bisnis yang cukup diminati. Hal ini dapat semakin
banyaknya pembangunan akan properti rumah kost yang dilakukan oleh masyarakat sekitar. Melihat
semakin banyaknya properti rumah kost yang dibangun disekitar sektor kampus, maka fenomenna yang
ada sering ditemukan kebingungan para perantau seperti dalam kasus ini mahasiswa/i perantau yang
bingung memilih rumah kost seperti apa atau bisa dilihat banyaknya kasus mahasiswa melakukan
pindahan rumah kost selama mereka menjadi perantau, maka pertimbangan bahwa tinjauan terhadap
rumah kost yang ingin ditempati sangat penting dilakukan oleh para mahasiswa/i dalam memilih rumah
kost mana yang akan disewa. Hal ini terutama terkait dengan pemasaran produk jasa rumah kost oleh
pemilik atau pengusaha rumah kost lakukan sehingga dapat menarik minat konsumen.
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman pribadi peneliti terhadap kos kosan di Jatinangor,
banyak dari mahasiswa/i IKOPIN yang berpindah kosan karena kurangnya referensi tentang informasi
6.00%
14.00%
7.00%
46.00%
tingkat kenaikan harga kosan setiap tahun dan tanpa adanya keringanan pembayaran seperti cicilan dan
lain lain. 46% menyatakan bahwa lokasi kosan yang terlalu jauh dengan kampus sehingga
menyebabkan adanya tambahan biaya transportasi ke kampus. 13% menyatakan bahwa fasilitas yang
disediakan oleh pemilik jasa rumah kost terlalu minim dengan harga yang sedikit lebih tinggi. 7%
menyatakan karena adanya pertimbangan harga dan fasilitas dan sesuai dengan buddget mahasiswa 7%
menyatakan karena adanya pertimbangan dari lokasi yang terlalu jauh dengan kampus dan fasilitas yang
terlalu minim. 6% menyatakan karena adanya pertimbangan dari harga yang naik setiap tahunnya dan
lokasi yang jauh dengan kampus. Dan 6% memilih ketiganya karena harga menentukan fasilitas dan
lokasi. Sehingga untuk mengatasi fenomena seperti ini, harus adanya referensi sebelum memilih untuk
menempuh pendidikan khususnya mahasiswa yang berasal dari luar daerah Jatinangor adalah tempat
tinggal selama masa pendidikan berlangsung. Hal ini menjadikan penyedia jasa tempat tinggal
khususnya penyedia jasa rumah kost menawarkan produk jasanya kepada mahasiswa dengan berbagai
keunggulan produk jasa yang mereka miliki, dan tentunya calon penyewa jasa kost dapat memilih
tempat yang mereka inginkan. Berdasarkan banyaknya faktor yang menjadi pertimbangan mahasiswa/i
dalam memilih rumah kost, maka dari itu penulis akan membahas tentang faktor yang mempengaruhi
keputusan mahasiswa dalam penyewaan layanan rumah kost dengan judul “Pengaruh Lokasi, Harga
.
BAB II.
IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, peneliti berkeinginan mengangkat permasalahan yang
1. Sejauhmana lokasi berpengaruh secara parsial terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih
tempat kost?
2. Sejauhmana harga berpengaruh secara parsial terhadap keputusan mahasiswa dalam memillih
tempat kost ?
3. Sejauhmana fasilitas berpengaruh secara parsial terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih
tempat kost ?
4. Sejauhmana lokasi, harga dan fasilitas berpengaruh secara simultan terhadap keputusan
.
BAB III.
Penelitian ini bermaksud untuk membahas pengaruh lokasi, harga dan fasilitas terhadap keputusan
1. Untuk mengetahui pengaruh lokasi secara parsial terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih
tempat kos.
2. Untuk mengetahui pengaruh harga secara parsial terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih
tempat kos.
3. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas secara parsial terhadap keputusan mahasiswa dalam
4. Untuk mengetahui pengaruh lokasi, harga dan fasilitas secara simultan terhadap keputusan
KEGUNAAN PENELITIAN
1. Dapat bermanfaat selain sebagai bahan informasi juga sebagai literatur atau bahan informasi
ilmiah.
3. Memberikan wawasan dan pengetahuan bagi penulis mengenai lokasi, harga dan fasilitas
yang mempengaruhi keputusan mahasiswa di daerah Jatinangor dalam memilih tempat kost.
1. Dapat digunakan sebagai acuan dalam pemilihan rumah kost yang baik bagi mahasiswa saat
2. Bagi penyedia layanan rumah kost dapat digunakan sebagai bahan referensi atau bahan
jasanya.
3. Dapat memberikan bahan referensi bagi masyarakat/pebisnis yang akan mebangun rumah kost
KERANGKA PENELITIAN
Kerangka penelitian adalah konsep pada penelitian yang saling berhubungan, dimana
penggambaran variabel satu dengan lainnya bisa terkoneksi secara detail dan sistematis. Hal ini
menjadikan hubungan antarvariabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dari perumusan
masalah yang telah di indentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survey literatur.
Berdasarkan apa yang telah diuraikan dalam identifikasi masalah, maka untuk dapat membahas
masalah yang diteliti, diperlukan kerangka teoritis yang relevan dan mendukung penelitian ini yaitu
berupa teori-teori, konsep, referensi yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.
Menurut (Kotler & Keller 2009:5) pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana
seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan
dan pertukaran produk dan nilai. American Marketing Association (AMA) dalam (Kotler & Keller
2009) pemasaran adalah suatu fungsi orrganisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,
mengomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan
pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya. Sasaran dari
pemasaran adalah menarik pel;anggan baru dengan menjanjikan nilai superior, menetapkan harga
mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prinsip kepuasan pelanggan.
Oleh karena itu, pemasaran harus dikelola dengan sistematik agar tujuan pemasaran dapat tercapai
Definisi pemasaran menurut (Agustina Shinta 2011:2) adalah suatu proses dan manajerial
yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala
kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen.
Peranan pmasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa hingga tangan konsumen tetapi
juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat memnberikan kepuasan kepada pelanggan dengan
menghasilkan laba. Bagi pelaku bisnis sasaran fundamental dari bisnis mereka adalah laba dan
kelangsungan hidup. Pemasaran memberikan kontribusi secara langsung untuk mencapai sasaran ini.
mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efisien
dan efektif. (Agustina Shinta 2011:2). Sasaran dari pemasaran adalah menarik peelanggan baru dengan
mudah, mempromosikan secara efektif serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap
Menurut pendapat Kotler dan Keller (2007) mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai seni
daln ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan
menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. Menurut Kotler
dan Amstrong (2012:29) definisi pemasaran yaitu : “Pemasaran adalah proses dimana perusahaan
menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan
tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.” Dari uraikan diatas dapat
disimpulkan manajemen pemasaran adalah penerapan fungsi fungsi manajemen dalam kegiatan
penciptaan dan penyerahan barang atau jasa kepada konsumen atau masyarakat agar dapat memperluas
Perkembangan pemasaran berawal dari tukar menukar barang secara sederhana tanpa
menggunakan alat tukar berupa uang ataupun logam mulia. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan,
maka semakin dibutuhkan suatu alat tukar yang berlaku umum dan untuk itulah diciptakan uang.
Disamping itu manusia juga membutuuhkan jasa dalam mengurus hal hal tertentu, sehingga jasa
menjadi bagian utama dalam pemasaran. Jasa adalah semua tindakan atau kinerja yang dapat
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada intinya tidak berwujud dan tidak menghasilkan
kepemilikan apapun (Kotler dan Keller, 2009). Jasa merupakan suatu aktivitas ekonomi yang
melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau barang barang milik, namun tidak menghasilkan
transfer kepemilikan.
Kotler dan Keller (2009) menyatakan bahwa jasa mempunyai empat karakteristik berbeda yang
Sifat jasa yang tidak berwujud mengakibatkan suatu jasa tidak dapat mencium, melihat, mendengar,
meraba dan merasakan hasilnya sebelum membelinya. Untuk mengurangi ketidakpastian tersebut
konsumen akan mencoba mencari informasi tentang jasa tersebut, seperti lokasi perusahaan, rekam
jejak kinerja perusahaan dan apa yang akan didapat dari perusahaan tersebut jika kita melakukan
Jasa umumnya diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Jika seseorang melakukan pembelian
jasa, maka penyedia jasa tersebut merupakan bagian dari jasa. Karena konsumen selalu menunggu
sampai jasa tersebut diproduksi, maka interaksi penyedia jasa dan konsumen merupakan ciri utama dari
pemasaran jasa.
3. Bervariasi (Variability)
Jasa tergantung kepada siapa penyedia jasa tersebut dan kapan serta dimana jasa diproduksi,
mengakibatkan jasa memiliki hasil yang berbeda beda. Misalnya sebuah hotel yang sangat ramah
melayani dan tanggap terhadap keluhan-keluhan tamunya, sedangkan hotel yang lain tidak. Hal ini
mengakibatkan pembeli jasa sangat berhati hati terhadap adanya perbedaan ini, sehingga seringkali
Jasa ridak dapat disimpan. Karakteristik perishability ini tidak akan menjadi masalah jika permintaan
tetap. Tetapi jika perusahaan berfuktuasi, maka perusahaan jasa mengalami masalah. Misalnya
perusahaan transportasi harus menyediakan lebih banyak kendaraan selama jam jam sibuk untuk
5.5 Lokasi
Lokasi adalah tempat aktivitas suatu usaha atau tempat perusahaan beroperasi dan melakukan
kegiatan untuk menghasilkan barang, jasa atau tempat konsumen untuk datang berbelanja. Pemilihan
suatu lokasi usaha yang strategis dan tepat sangat menentukan keberhasilan suatu usaha dimasa yangg
akan datang. Lokasi adalah hal pertama yang harus dipertimbangkan dalam keberhasilan suatu usaha.
Menurut Tarigan (2006) (dalam Rizka Adelia Oftisinarum 2020) teori lokasi adalah ilmu yang
menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis
dari sumber sumber yang potensial, seta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap keberadaan
Lokasi menurut Lupiyoadi (2009), berhubungan dengan di mana usaha harus bermarkas dan
melakukan operasi atau kegiatannya. Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi,
yaitu:
1) Konsumen mendatangi pemberi jasa (usaha): apabila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi
sangat penting. Usaha sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau
2) Pemberi jasa mendatangi konsumen : dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting, tetapi yang harus
berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer, atau surat. Dalam hal ini lokasi menjadi
sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua pihak terlaksana dengan baik.
Dengan menetapkan lokasi yang baik maka perusahaan akan mencapai tujuannya, karena
lokasi merupakan salah satu faktor penunjang untuk keberhasilan suatu perusahaan di dalam
operasionalnya. Suatu lokasi disebut strategis bila berada dipusat kota, kepadatan populasi,
kemudahan mencapainya menyangkut kemudahan transportasi umum, kelancaran lalu lintas dan
Dengan demikian, maka ada hubungan antara lokasi yang strategis dengan daya tarik
konsumen untuk melakukan penyewaan jasa rumah kost. Strategis dalam arti dekat dengan kampus,
5.5 Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan kepada konsumen untuk mendapatkan manfaat
dari suatu produk (barang/jasa) yang dibeli dari penjual atau produsen. Agar dapat sukses dalam
memasarkan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat. Harga
suatu barang dan jasa merupakan penentu bagi permintaan pasar. Harga merupakan satu satunya unsur
bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga
Harga merupakan salah satu faktor penentu konsumen dalam menentukan suatu keputusan
pembelian terhadap suatu produk maupun jasa. Apalagi apabila produk atau jasa yang akan dibeli
tersebut merupakan kebutuhan sehari hari seperti makanan, minuman dan kebutuhan pokok lainnya,
konsumen akan sangat memperhatikan harganya. Menurut Tjiptono (2014) harga adalah sejumlah
uang (satuan moneter) dan atau aspek lain (non-moneter) yang mengandung utilitas atau kegunaan
orang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang
menyertainya. Seorang pemasar dapat menaikkan nilai suatu produk baik dengan memberikan
tambahan manfanfaat yang diperoleh, dengan mengurangi harga, atau bahkan kombinasi keduanya.
Ketika seorang konsumen mengevaluasi jasa yang ditawarkan pesaing, pada dasarnya mereka nilai
bersih.
Menurut Tjiptono (2014), beberapa faktor yang biasanya mempengaruhi keputusan penetapan
1. Permintaan produk
Memperkirakan permintaan total terhadap produk adalah langkah yang penting dalam penetapan harga
sebuah produk. Ada dua langkah yang dapat dilakukan dalam memperkirakan permintaan produk yaitu
menentukan apakah ada harga tertentu yang diharapkan oleh pasar dan memperkirakan volume
Perusahaan yang berupaya meningkatkan pangsa pasarnya bisa menetapkan harga lebih agresif dengan
harga yang lebih rendah dibandingkan perusahaan lain yang hanya ingin mempertahankan pangsa
pasarnya. Pangsa pasar dipengaruhi oleh kapasitas produksi perusahaan dan kemudahan untuk masuk
3. Reaksi pesaing
Adanya persaingan baik yang sudah ada maupun yang masih potensial, merupakan faktor yang
mempunyai pengaruh penting dalam menentukan harga dasar suatu produk. Persaingan biasanya
dipengaruhi oleh adanya produk serupa, produk pengganti atau substitusi, dan adanya produk yang
tidak serupa namun mencari konsumen atau pangsa pasar yang sama.
penetapan harga yang tinggi dalam lingkup harga harga yang diharapkan atau harga yang menjadi
harapan konsumen. Sedangkan strategi berikutnya yaitu strategi penetapan harga penetrasi. Strategi ini
menetapkan harga awal yang rendah untuk suatu produk dengan tujuan memperoleh konsumen dalam
Untuk beberapa jenis produk, konsumen lebih memilih membeli produk dengan harga yang lebih murah
dengan kualitas dan kriteria yang mereka perlukan. Sebuah perusahaan yang menjual produknya
langsung kepada konsumen dan melalui distribusi melakukan penetapan harga yang berbeda.
Sedangkan untuk promosi, harga produk akan lebih murah apabila biaya promosi produk tidak hanya
Seorang pengusaha perlu mempertimbangkan biaya biaya dalam produksi dan perubahan yang terjadi
dalam kuantitas produksi apabila ingin dapat menetapkan harga secara efektif. Harga seringkali
digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan
5.7 Fasilitas
Fasilitas adalah sesuatu yang dapat memudahkan serta memperlancar pelaksanaan suatu usaha,
baik berupa benda maupun uang. Maka segala fasilitas yangg ada yaitu kondisi fasilitas, kelengkapan,
desain interior, dan eksterior serta keberhasilan fasilitas harus diperhatikan terutama yang berkaitan erat
Fasilitas adalah sumber daya fisik yang harus ada sebelum suatu jasa dapat ditawarkan kepada
konsumen. Fasilitas dapat pula berupa segala sesuatu yang memudahkan konsumen dalam memperoleh
kepuasan. Pelanggan memang harus dipuaskan, sebab kalau tidak puas akan meninggalkan perusahaan
dan menjadi pelanggan pesaing. Hal ini akan menjadikan penurunan penjualan dan pada gilirannya
Fasilitas jasa Menurut Tjiptono (2014) desain dan tata letak fasilitas jasa erat kaitannya dengan
pembentukan presepsi pelanggan. Sejumlah tipe jasa, persepsi yang terbentuk dari interaksi antara
pelanggan dengan fasilitas berpengaruh terhadap kualitas jasa tersebut dimata pelanggan. Faktor-faktor
1. Pertama, (Sifat dan tujuan organisasi) Sifat suatu jasa seringkali menentukan berbagai persyaratan
desainnya. Desain fasilitas yang baik dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya perusahaan
mudah dikenali dan desain interior bisa menjadi ciri khas atau petunjuk mengenai sifat jasa didalamnya.
2. Kedua, (Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan ruang atau tempat) Setiap perusahaan jasa
membutuhkan lokasi fisik untuk mendirikan fasilitas jasanya. Dalam menentukan lokasi fisik
diperlukan beberapa faktor yaitu kemampuan finansial, peraturan pemerintah berkaitan dengan
3. Ketiga, (Fleksibilitas) Fleksibilitas desain sangat dibutuhkan apabila volume permintaan sering
berfluktuasi dan jika spesifikasi jasa cepat berkembang, sehingga resiko keuangan relatif besar. Kedua
kondisi ini menyebabkanfasilitas jasa harus dapat disesuaikan dengan kemungkinan perkembangan di
masa datang.
4. Keempat, (Faktor estetis) Fasilitas jasa yang tertata rapi, menarik akan dapat meningkatkan sikap
positif pelanggan terhadap suatu jasa, selain itu aspek karyawan terhadap pekerjaan dan motivasi
kerjanya juga meningkat. Aspek-aspek yang perlu ditata meliputi berbagai aspek. Misalnya tinggi
langit–langit bangunan, lokasi jendela dan pintu, bentuk pintu yang beraneka ragam, dan dekorasi
interior.
5. Kelima, (Masyarakat dan lingkungan sekitar) Masyarakat (terutama masalah sosial dan lingkungan
hidup) dan lingkungan disekitar fasilitas jasa memainkan peranan penting dan berpengaruh besar
terhadap perusahaan. Apabila perusahaan tidak mempertimbangkan faktor ini, maka kelangsungan
6. Keenam, (Biaya kontruksi dan operasi) Kedua jenis biaya ini dipengaruhi desain fasilitas. Biaya
kontruksi dipengaruhi oleh jumlah dan jenis bangunan yang digunakan. Biaya operasi dipengaruhi oleh
Keputusan untuk membeli yang diambil oleh konsumen sebenarnya merupakan kumpulan dari
sejumlah keputusan. Keputusan adalah seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih (Schiffman dan
Kanuk, 2007). Seorang pemasar harus menguasai berbagai berbagai hal yang dapat mempengaruhi
pembeli dan mengembangkan suatu pengertian bagaimana sebenarnya seorang konsumen membuat
keputusan. Pemasar haruslah mengidentifikasi siapa yang membuat keputusan membeli, jenis-jenis
Pemasar haruslah mengidentifikasi siapa siapa yang membuat keputusan membeli, jenis-jenis membeli,
dan tahap-tahap dalam proses pembelian. Sedangkan menurut Kotler & Keller (2016) keputusan
pembelian adalah suatu tahap dimana konsumen telah memiliki pilihan dan siap untuk melakukan
pembelian atau pertukaran antara uang dan janji untuk membayar dengan hak kepemilikan atau
penggunaan suatu barang atau jasa. Ada juga beberapa tahapan dalam keputusan pembelian.
Lima tahapan atau proses yang dilalui konsumen dalam mengambil suatu keputusan pembelian, yaitu:
1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat
2. Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak.
Kita dapat membaginya ke dalam dua level rangsangan. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan
dinamakan penguatan perhatian. Pada level itu orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi
produk. Pada level selanjutnya, orang itu mungkin masuk ke pencarian informasi secara aktif: Mencari
bahan bacaan, menelepon teman, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu.
3. Evaluasi Alternatif
Pasar harus tahu tentang evaluasi alternatif, yaitu bagaimana konsumen mengolah informasi merek
yang bersaing dan membuat penilaian akhir. Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang
digunakan oleh semua konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi pembelian. Bagaimana
cara konsumen mengevaluasi alternatif bergantung pada konsumen pribadi dan situasi pembelian
tertentu.
4. Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek merekyang ada di dalam
kumpulan pilihan. Konsumen tersebut juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling
disukai. Namun, dua faktor berikut dapat berada di antara niat pembelian dan keputusan pembelian.
Faktor pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang
disukai seseorang. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu, tugas
pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk dibeli. Para pemasar harus memantau kepuasan
pascapembelian, tindakan pascapembelian dan pemakaian produk pascapembelian. Jika kinerja produk
lebih rendah daripada harapan, pelanggan akan kecewa. Jika ternyata sesuai harapan, pelanggan akan
puas. Jika melebihi harapan, pembeli akan sangat puas. (Kotler dan Keller, 2009).
Lokasi yang strategis dan mudah diakses diprediksi akan mempengaruhi mahasiswa dalam
memilih rumah kos. Harga kos yang terjangkau juga diprediksi akan mempengaruhi mahasiwa dalam
memilih rumah kos. Dan rumah kos yang menyediakan beberapa fasilitas diprediksi akan
mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih rumah kos hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa variabel lokasi. .Berdasarkan uraian diatas maka kerangka konseptual dalam penelitian ini
sebagai berikut:
LOKASI
KEPUTUSAN
HARGA DALAM
PEMILIHAN
FASILITAS
BAB VI.
HIPOTESIS
Hipotesis merupakan pernyataan pernyataan yang menggambarkan suatu hubungan antara dua
variabel yang berkaitan dengan suatu kasus tertentu dan merupakan anggapan sementara yang perlu
diuji benar atau tidak benar tentang dugaan dalam suatu penelitian serta memiliki manfaat bagi proses
“Jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian
telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan dikatakan sementara karena jawaban yang
diberikan hanya didasarkan pada teori relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
Uji hipotesis atau uji pengaruh untuk mengetahui apakah koefesien regresi tersebut signifikan atau
tidak. Sekedar mengingatkan bahwa hipotesis yang saya ajukan dalam analisis regresi linear sederhana
ini adalah:
Variabel lokasi:
H0 = tidak ada pengaruh lokasi (X1) terhadap keputusan mahasiswa/i dalam memilih tempat kost (Y)
Ha = ada pengaruh lokasi (X1) terhadap keputusan mahasiswa/i dalam memilih tempat kost (Y)
Variabel harga:
H0 = tidak ada pengaruh harga (X2) terhadap keputusan mahasiswa/i dalam memilih tempat kost (Y)
Ha = ada pengaruh harga (X2) terhadap keputusan mahasiswa/i dalam memilih tempat kost (Y)
Variabel fasilitas:
H0 = tidak ada pengaruh fasilitas (X3) terhadap keputusan mahasiswa/i dalam memilih tempat kost (Y)
Ha = ada pengaruh failitas (X3) terhadap keputusan mahasiswa/i dalam memilih tempat kost (Y)
Sementara itu untuk memastikan apakah koefisien regresi tersebut signifikan atau tidak (dalam
arti variabel X berpengaruh terhadap variabel Y) kita dapat melakukan uji hipotesisi ini dengan cara
membandingkan nilai signifikasi (sig), dengan probabilitas 0,05 atau dengan cara lain yakni
BAB VII.
METODE PENELITIAN
7.1. Metode Penelitian
Metode penelitian menurut (Sugiyono 2015:3) pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Tujuan dengan adanya metode penelitian ini
adalah untuk memberikan gambaran kepada peneliti tentang bagaimana penelitian dilakukan, sehingga
permasalahan dapat diselesaikan. Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan metode
kuantitatif dengan instrumen berupa survey. Lokasi yang di ambil yaitu sekitaran wilayah Jatinangor.
Penulis mengambil data tentang pengaruh lokasi, harga dan fasilitas terhadap keputusan mahasiswa
dalam memilih jasa rumah kos. Responden yang akan dipilih peneliti adalah mahasiswa/i yang
Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang dapat menggambarkan objek
yang akan diteliti baik penelitian yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Jenis data yang
Dalam penelitian ini , data yang diteliti merupakan data primer, menurut Sugiyono (2012:402)
pengertian data primer adalah “Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.”
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang digunakan untuk menjawab masalah dalam penelitian dimana
data ini bersumber dari pegawai atau dapat dikatakan sebagai data yang diperoleh oleh
pengumpul data dari objek risetnya (Sumarsono, 2004:69). Sumber data dalam penelitian ini
adalah kuisioner yang diberikan kepada mahasiwa/i di daerah jatinangor yang menggunakan
Data sekunder merupakan semua data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek yang
diteliti (Sumarsono:69). Dalam penelitian ini, data sekunder yang diambil yaitu data yang
diperoleh dari buku, literatur, jurnal ataupun laporan ilmiah yang berhubungan dengan
penelitian ini.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Pengertian data primer
menurut Sugiyono (2012:193) adalah “Sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data.”
a. Data Kualitatif yaitu data-data yang tidak berbentuk angka (berbentuk huruf) yang diperoleh
melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya kuisioner dan analisis dokumen.
b. Data Kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka yang dapat diukur atau dihitung sceara langsung
sebagai variabel angka atau bilangan melalui pengumpulan data yang diperoleh dari kuisioner yang
Variabel yang terdapat dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu variabel independen (bebas)
Variabel dependen adalah Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel
independen (bebas) (Sugiyono,2012:59). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan
2. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi suatu yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono,2012:59). Variabel independen dalam penelitian ini
yaitu
X1=Lokasi
X2=Harga
X3=Fasilitas
diperlukan
2. Dekat dengan
wilayah kampus
3. Lingkungan
yang aman
fasilitas
3. Kesesuaian
harga dengan
manfaat
pilihan.
2. Mudah
dijangkau atau
tidaknya lokasi
keinginan
3. Kesesuaian
keinginan
4. Kenyamanan
tempat tinggal
Pengukuran masing masing variabel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala
likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item item instrumen yang dapat
berupa pernyataan atau pertanyaan. Skala likert menggunakan lima jawaban sebagai berikut:
Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka data tersebut baik data
primer maupun data sekunder juga haruss diperoleh dari sumber sumber yang dapat dipertanggung
a. Reponden, adalah sumber data primer yang memberikan informasi atau jawaban dari penyataan-
pernyataan tentang topik penelitian, dalam hal ini adalah mahasiswa/i IKOPIN angkatan 2017 yang
1. Populasi
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek dan subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian diatas dapat dikatakan bahwa populasi bukan sekedar jumlah yang ada
pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i IKOPIN angkatan 2017 yang
menggunakan jasa layanan penyewaan rumah kost di daerah Jatinangor. Jumlah sampel yang
2. Sampel
Setelah menentukan populasi penelitian maka selanjutnya peneliti menentukan sampel. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah rancangan sampel nonprobabilitas dengan
teknik pengambilan purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan menentukan
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”
Maka sampel yang akan diambil berdasarkan kriteria kriteria tertentu yaitu mahasiswa yang
Teknik pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam
suatu penelitian. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara:
1. Observasi, yaitu teknik pengambilan data dan informan dengan melakukan pengnamatan langsung di
2. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung dengan
3. Kuisioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pernyataan pernyataan secara
4. Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan cara membacar literatur yang berhubungan
Untuk memudahkan hitungan maka responden akan diberi 5 alternatif jawaban untuk setiap pernyataan
dengan menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono(2010:93) Skala likert adalah skala yang
digunakan untuk mengatur sikap,pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena
sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang
Teknik yang akan digunakan dalam Skala Likert adalah teknik skoring melalui 5 jenjang, yaitu:
Sedangkan untuk menentukan interval dari masing–masing tingkat kriteria digunakan rumus sebagai
berikut:
(5 ×33)−(1 ×33)
= = 26,4 ≈ 26
5
Keterangan:
I : Interval
K : Jumlah kriteria
n : Jumlah Responden
2 59 – 84 Kurang setuju
Kriteria Jawaban
Setelah
memperoleh jawaban dari responden terhadap setiap pernyataan indikator yang disajikan maka
Keterangan: I = Interval
i = Indikator
N =Jumlah Kriteria
(5 ×3 ×33)−(1× 3× 33)
I=
5
495 −99
=
5
= 79,2 ≈ 79
2 59 – 84 Kurang setuju
1.
Dst.
Jumlah skor
(5 ×33)−(1 ×33)
= = 26,4 ≈ 26
5
Keterangan:
I : Interval
K : Jumlah kriteria
n : Jumlah Responden
2 59 – 84 Kurang setuju
Untuk mempermudah penilaian indikator-indikator digunakan tabel sebagai berikut Tabel 7.7. Format
Kriteria Jawaban
Setelah memperoleh jawaban dari responden terhadap setiap pernyataan indikator yang disajikan maka
Keterangan:
I = Interval
i = Indikator
N =Jumlah Kriteria
(5 ×3 ×33)−(1× 3× 33)
I=
5
495 −99
=
5
= 79,2 ≈ 79
4 336-414 Setuju
Dst.
Jumlah skor
Sedangkan untuk menentukan interval dari masing–masing tingkat kriteria digunakan rumus sebagai
berikut:
(5 ×33)−(1 ×33)
= = 26,4 ≈ 26
5
Keterangan:
I : Interval
K : Jumlah kriteria
n : Jumlah Responden
2 59 – 84 Kurang setuju
Kriteria Jawaban
Setelah memperoleh jawaban dari responden terhadap setiap pernyataan indikator yang disajikan maka
Keterangan: I = Interval
i = Indikator
N =Jumlah Kriteria
(5 ×3 ×33)−(1× 3× 33)
I=
5
495 −99
=
5
= 79,2 ≈ 79
4 336-414 Setuju
1.
Dst.
Jumlah skor
(5 ×33)−(1 ×33)
= = 26,4 ≈ 26
5
Keterangan:
I : Interval
K : Jumlah kriteria
n : Jumlah Responden
Str : Skor Terendah
2 59 – 84 Kurang setuju
Kriteria Jawaban
Setelah
memperoleh jawaban dari responden terhadap setiap pernyataan indikator yang disajikan maka
i = Indikator
N =Jumlah Kriteria
660− 132
=
5
= 105,6 ≈ 106
Alat ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel
1.
Dst.
Jumlah skor
dikarenakan terdapat variabel bebas dalam penelitian yang jumlahnya lebih dari satu.
Menurut Sugiyono (2017: 275) persamaan regresi linier berganda dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
Dimana:
Y = keputusan penyewaan
a = konstanta
X1 = lokasi
X2 = harga
X3 = fasilitas
2. Analisis Korelasi
Analisis korelasi ini digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan antara korelasi kedua
variabel (independen dan dependen) dan ukuran yang dipakai untuk menentukan derajat atau
Analisis ini juga digunakan untuk mengetahui derajat atau kekuatan hubungan antara
secara bersamaan, adapun rumus korelasi ganda menurut Sugiyono (2016:191) sebagai
berikut:
Ry X1 X2 X3 =
Keterangan:
√ r 2 yx 1+ r 2 yx 2+r 2 yx 3 −2 r yx 1 2 ryx1 rx 1 x 2
2
1 −r x 1 x 2
Ry X1X2X3 = Korelasi antara variabel X1, X2 dan X3 secara bersama-sama dengan
variabel Y
Pengujian individual menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara
simultan secara parsial dalam menerangkan variabel dependennya. Menurut Sugiyono (2016:184) uji
t=r
√ n−2
1 −r
2
Dimana :
r : Koefisien korelasi
r2 : Koefisien determinasi
variabel terikatnya. Pengujian Fht dapat dihitung dari formula sebagai berikut
Ariefianto (2012:22) :
R 2 /K
Fht =
(1 − R)(n − k − 1)
Keterangan :
Daerah
Penerimaan Ho
F tabel
Hoditolak jika F statistik < 0,05 atau Fhitung >Ftabel
Menurut Ghozali dalam Sujarweni (2015), Tujuan dari uji ini adalah untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh (X) terhadap (Y) . nilai r 2 menunjukan seberapa
besar proporsi dari total variasi variabel tidak bebas yang dapat dijelaskan oleh
variabel penjelasnya. Semakin tinggi nilai r2 maka semakin besar proporsi dari total
variasi variabel dependen yanh dapat dijelaskan oleh variabel independen. Besarnya
Kd = r2 × 100%
Dimana:
Kd = Koefisien Determinasi
r2 = Koefisien korelasi
(Σ x)(Σ y )
Σxy −
n
r=
√ ¿ ¿¿
Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat kost yang dihuni oleh mahasiswa/i
Waktu penelitian yang digunakan untuk penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal
dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurun waktu kurang lebih 2 (dua) bulan, 1 bulan
pengumpulan data.
DAFTAR PUSTAKA
Bandung : Alfabeta
Alfabeta
Amstrong, Gary & Philip, Kotler. (2012) Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid I, Alih
Kotler, Philip & Gary Amstrong. 2006. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12 Jilid 1.
Erlangga: Jakarta.
Kotler, Philip dan Amstrong 2012 Prinsip Prinsip Pemasaran. Edisi 13.jilid 1
Erlangga Jakarta
Kotler, Philip dan Keller, 2007, Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Kedua belas,
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1.Jakarta:
Indeks.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 2.Jakarta:
Indeks.
Memilih Rumah Kos Dalam Perspektif Ekonomi Islam. [Skripsi] Lampung (ID):
Philip Kotler Kevin Lane Keller. 2009 Manajemen Pemasaran. Edisi 13 jilid 1
Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Memilih Jasa Rumah Kos di Kawasan Limau
Schiffman, Leon G. and Leslie Lazar Kanuk. 2007. Perilaku Konsumen. Edisi
Pustakabarupress
Sumarsono, Sonny , Metode Riset Sumber Daya Manusia. Jember:Graham Ilmu,2004
Sumber lain:
https://www.kajianpustaka.com/2020/12/lokasi-usaha.html
https://thidiweb.com/pengertian-jasa/
https://www.kompasiana.com/irwanrinaldi/59d76d7c7a70f125503e71e2/jatinangor-
kota-mahasiswa
https://rumah.mitula.co.id/rumah/kost-jatinangor-sumedang
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
pernyataan pada lembar kuesioner penelitian ini.Informasi yang anda berikan adalah
sebagai data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. Atas waktu dan kesediaan
I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Fakultas :
3. Jenis kelamin :
□ Laki-laki □ Perempuan
4. Stambuk :
□ 2015
□ 2016
□ 2017
□1 kali
□2 kali
□3 kali
□> 3 kali
6. Biaya kos/pertahun/kamar:
1. Berilah tanda centang (√) pada salah satu alternatif jawaban pada kolom yang
2. Harap dipertanyakan pada peneliti jika ada poin yang kurang dipahami.
3. Keterangan :
III. DAFTAR PERTANYAAN
1. LOKASI (X1)
yang diperlukan
sejenis
FASILITAS (X3)
pemiliknya menyediakan
pemiliknya menyediakan
pemiliknya menyediakan
dipilihsesuai dengan
kemampuan finansial
kost.
tempat tinggal