Anda di halaman 1dari 9

BAB III

IMPLEMENTASI JATIDIRI KOPERASI

3.1 Konsepsi Jatidiri Koperasi

Menurut Modul Mentoring Perkoperasian Himpunan Mahasiswa Institut

Koperasi Indonesia (IKOPIN) Koperasi sebagai suatu organisasi ekonomi

mempunyai perbedaan dengan organisasi non koperasi yaitu dalam

ideologi/falsafahnya. Ideologi/falsafah koperasi merupakan jati diri koperasi yang

meliputi :

1. Konsep organisasi koperasi

Organisasi koperasi memiliki ciri-ciri :

a. Perkumpulan orang-orang (anggota) yang bergabung atas dasar sedikitnya

ada satu kepentingan ekonomi yang sama.

b. Para anggota bersepakat untuk membangun usaha bersama atas dasar

kekuatan sendiri dan atas dasar kekeluargaan.

c. Didirikan, dimodali, dibiayai, dikelola, diawasi dan dimanfaatkan sendiri

oleh anggota. Anggota mendirikan, memodali, membiayai, mengelola dan

mengawasi koperasi menunjukkan status anggota sebagai pemilki

koperasi. Anggota yang memanfaatkan pelayanan-pelayanan koperasi

menunjukan status anggota sebagai pelanggan koperasi. Sehingga lahirlah

terminologi identitas ganda (dual identity) koperasi.

d. Tugas pokok badan usaha koperasi adalah menunjang kepentingan

ekonomi anggota dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggota.


Jati diri sebagai ciri koperasi, membedakannya dengan organisasi bisnis

lainnya, dan menentukan berbagai ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar

dan Anggaran Rumah Tangganya.

Jati diri menentukan hal-hal yang mendasar seperti mekanisme dan

sistem prosedur yang berlaku, termasuk pola pengambilan keputusan yang

menggambarkan sifat “Member Based Organization“ ke semua itu diharapkan

dapat menjaga eksistensinya dalam perkembangan selanjutnya terhadap

perubahan kondisi lingkungan dan interaksi internal koperasinya. Jati diri koperasi

menunjukkan pada fokus kegiatan utama koperasi yaitu melayani anggota yang

membentuknnya dan sekaligus memilikinya.

3.2 Implementasi Nilai-nilai Koperasi

Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 BAB III pasal 4

menggambarkan nilai ,fungsi serta peran koperasi yaitu :

Fungsi dan peran Koperasi adalah :

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi

anggota pada khususnyadan masyarakat pada umumnya, untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya;

b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas

kehidupan manusia dan masyarakat;

c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan

ketahanan perekonomian nasional dengan Koperasi sebagai

sokogurunya;
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian

nasional yang merupakanusaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan

dan demokrasi ekonomi.

Nilai-nilai koperasi adalah standar moralitas dan etika yang disepakati

berdasarkan tradisi para pendirinya yang dijadikan andasan ideologi koperasi

dalam mencapai cita-citanya. Nilai-nilai koperasi yang dimaksud meliputi

kekeluargaan, menolong diri sendiri, bertanggung jawab, demokrasi, persamaan,

berkeadilan, dan kemandirian.

Koperasi Paguyuban Sejahtera di dalam menjalankan kegiatan usahanya

sudah mencerminkan nilai-nilai koperasi walaupun belum sepenuhnya yaitu

sebagai berikut :

1. Kekeluargaan

Koperasi Paguyuban Sejahtera dalam melaksanakan kegiatan usaha

koperasinya lebih mengutamakan kemakmuran anggota pada khususnya,

dan masyarakat pada umumnya, bukan kemakmuran orang perseorangan.

Koperasi menyediakan berbagai unit usaha milik sendiri ataupun kerja sama

untuk menyediakan semua kebutuhan anggotanya. Terbukti dengan

berbagai unit usahanya baik simpan pinjam maupun retail yang sesuai

dengan kebutuhan anggota.

2. Menolong diri sendiri

Menolong diri sendiri disini diartikaan bahwa semua anggota Koperasi

Paguyuban Sejahtera mempunyai kemauan dan sepakat secara bersama-


sama dalam menggunakan jasa yang sudah disediakan oleh koperasi untuk

memenuhi kebutuhannya dan mempromosikan Koperasi Paguyuban

Sejahtera sehingga menjadi kuat, sehat, mandiri dan besar. Anggota selalu

memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang tersedia di Koperasi Paguyuban

Sejahtera seperti unit retail untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, unit

simpan pinjam untuk membantu permodalan usaha anggota.

3. Bertanggung jawab

Bertanggung jawab disini dapat diartikan bahwa para pengurus, karyawan

maupun pengawas Koperasi Paguyuban Sejahtera, didalam segala kegiatan

koperasi sudah dilaksanakan dengan prinsip profesionalitas dalam

kemampuan dan tanggung jawab, efisiensi, dan efektifitas demi

terwujudnya nilai tambah yang optimal bagi Koperasi Paguyuban Sejahtera.

4. Demokrasi

Demokrasi ini diartikan bahwa setiap anggota Koperasi Paguyuban

Sejahtera memiliki satu suara dan berhak ikut dalam pengambilan keputusan

yang berlangsung dalam rapat anggota, dimana tidak tergantung dari besar

kecilnya modal yang diberikan. Hal ini dapat dilihat pada saat pengambilan

keputusan dalam Rapat Anggota Tahunan yang dilakukan setap tahunnya,

setiap anggota berhak untuk menyatakan pendapat dan memiliki hat bebas

dalam pengambilan keputusan.

5. Persamaan
Persamaan disini bahwa setiap anggota Koperasi Paguyuban Sejahtera

memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam melakukan transakasi dan

mendapatkan manfaat ekonomi dalam berkoperasi. Misalnya dalam

bertransaksi anggota mendapatkan potongan harga atau harga yang lebih

murah daripada berbelanja di tempat lain. Dan dalam pembagian SHU

disesuaikan dengan pertisipasi anggota.

6. Berkeadilan

Berkeadilan disini diartikan sebagai persamaan yang dapat dirasakan oleh

setiap anggota. Setiap anggota Koperasi Paguyuban Sejahtera memiliki hak

dan kewajiban yang sama, terbutki dengan pembahian SHU yang dihitung

dari jumlah transaksi tiap anggotanya masing-masing.

7. Kemandirian

Kemandirian mengandung pengertian bahwa Koperasi Paguyuban Sejahtera

dapat berdiri sendiri, tanpa bergantung pada pihak lain yang dilandasi oleh

kepercayaan kepada pertimbangan, keputusan, kemampuan, dan usaha

sendiri. Dalam kemandirian terkandung pula pengertian kebebasan yang

bertanggung jawab, otonomi, swadaya,berani mempertanggungjawabkan

perbutannya sendiri, dan kehendak untuk mengelola diri sendiri.

3.3 Implementasi Prinsip Koperasi

Prinsip-prinsip koperasi menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.

25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pada BAB III pasal 5, yaitu :


1) Koperasi melaksanakan prinsip Koperasi sebagai berikut :

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;

b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis;

c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan

besarnya jasa usahamasing-masing anggota;

d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;

e. Kemandirian

2) Dalam mengembangkan Koperasi, maka koperasi melaksanakan pula prinsip

Koperasi sebagai berikut :

a. Pendidikan perkoperasian;

b. Kerja sama antar koperasi.

Prinsip-Prinsip koperasi Indonesia tersebut, merupakan ciri-ciri kas

yang membedakan koperasi dengan badan usaha lainnya.

Prinsip-prinsip koperasi berdasarkan ICA-1995

1. Keanggotaan suka rela dan terbuka.

2. Pengendalian oleh anggota secara demokratis.

3. Partisipasi ekonomi anggota.

4. Otonomi dan kebebasan.

5. Pendidikan, pelaithan, dan informasi.

6. Kerjasama diantara koperasi.

7. Kepedulian terhadap komunitas.

Implementasi prinsip-prinsip koperasi pada Koperasi Paguyuban Sejahtera :

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka


Suka rela berarti tidak boleh ada paksaan. Dalam hal ini seseorang tidak

boleh dipaksa menjadi anggota koperasi. Sebaliknya yang ingin keluar tidak

boleh dihalang-halangi selama memenuhi peraturan yang telah di tentukan.

Sehubungan dengan hal tersebut, pada Koperasi Paguyuban Sejahtera telah

menerapkan keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis

Kehidupan Koperasi Paguyuban Sejahtera dikatakan demokratis karena

setiap anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat dan

menentukan kebijaksanaan umum dan mengawasi kegiatan koperasi.

Pengelolaan secara demokratis di Koperasi Paguyuban Sejahtera disini

bahwa kekuasaan tertinggi dalam koperasi ada ditangan anggota yang

dilaksanakan melalui rapat anggota.

3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil

Pembagian sisa hasil usaha Koperasi Paguyuban Sejahtera dilakukan

pembagian secara adil. Pembagian secara adil tidak berarti setiap orang

mendapat bagian yang sama besarnya. Dalam kehidupan Koperasi

Paguyuban Sejahtera, SHU diperoleh dari kegiatan unit usahanya. Oleh

karena pembagian sisa hasil usaha yang adil disini yaitu dibagikan

sebanding dengan besarnya partisipasi masing-masing anggota dalam

kegitan usaha Koperasi Paguyuban Sejahtera.

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal


Modal Koperasi Paguyuban Sejahtera antara lain berasal dari simpanan

pokok, simpana wajib, dan juga simpanan anggota pada hakekatnya ikut

berjasa. Pembatasan balas jasa terhadap modal yang sudah diterapkan

Koperasi Paguyuban Sejahtera ini bertujuan untuk menjaga jangan sampai

sebagain besar sisa hasil usaha jatuh kepada anggota yang menyerahkan

banyak modal tanpa berpartisipasi dalam kegiatan usaha. Karena itu balas

jasa terhadap modal dibatasi, yang besarnya ditentukan oleh rapat anggota.

Batas yang wajar ditetapkan oleh Koperasi Paguyuban Sejahtera yaitu tidak

boleh melebihi suku bunga yang berlaku dipasar.

5. Kemandirian

Koperasi Paguyuban Sejahtera masih belum menunjukan kemandiriannya.

Kemandirian disini diartikan bahwa Koperasi Paguyuban Sejahtera sudah

mampu berdiri sendiri tanpa menggantungkan bantuannya pada pihak lain.

Namun pada implementasinya kemandirian Koperasi Paguyuban Sejahtera

masih didukung oleh program PNPM (Program Nasional Penanggulangan

Kemiskinan).

Disamping itu Koperasi Paguyuban Sejahtera sudah mampu menjalankan

kegiatan usahanya berdasarkan kekutan sendiri, mampu mengambil

keputusan tanpa dipengaruhi pihak lain, dan berani menanggung risiko

sebagai akibat keputusan yang diambil kalaupun ada.

6. Pendidikan perkoperasian
Para pengurus Koperasi Paguyuban Sejahtera sudah pernah mengikuti

kegiatan pendidikan perkoperasian, yang dilaksanakan oleh pihak luar.

Pendidikan perkoperasian sangat diperlukan utnuk meningkatkan mutu

sumberdaya manusia yang meliputi anggota, pengurus dan pengawas.

Melalui program pendidikan perkoperasian yang terarah dan terpadu

diharapkan agar sikap mental, pengetahuan, dan keterampilan koperasi

dapat meningkat, sehingga dapat menunjang pengembangan usaha Koperasi

Paguyuban Sejahtera. Akan tetapi dalam pengimplementasiannya, Koperasi

Paguyuban Sejahtera memang belum pernah menyelenggarakan pendidikan

anggota.

7. Kerjasama antar Koperasi

Maksud adanya hubungan kerjasama antar koperasi satu dengan koperasi

lainnya untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional

yang merupakan usaha bersama dengan adanya kerjasama antar koperasi

dapat mewujudkan kesejahteraan koperasi tersebut. Namun Koperasi

Paguyuban Sejahtera belum menjalin kerjasama dengan koperasi lain tetapi

dengan badan usaha diluar koperasi untuk menjalankan usahanya.

Anda mungkin juga menyukai