Skripsi Clara Lovina Fix
Skripsi Clara Lovina Fix
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana manajemen
program studi manajemen
Disusun oleh:
Clara Lovina
C1170297
Dosen Pembimbing:
Hj. Lely Savitri Dewi, SE, M.Si
ABSTRACT ..................................................................................................... ii
2.3. Jasa............................................................................................................15
2.4. Lokasi.........................................................................................................17
2.5.Harga......................................................................................................... 20
2.6.Fasilitas...................................................................................................... 23
2.10. Hipotesis.................................................................................................. 31
4.2. Harga...................................................................................................... 74
4.3. Fasilitas................................................................................................... 78
4.5.Analisis Kualitatif...................................................................................... 87
4.7.Pembahasan................................................................................................90
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................97
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................viii
BAB 1
PENDAHULUAN
orang pada suatu bangsa untuk menjadi bangsa yang lebih baik. Indonesia adalah salah
satu bangsa yang membutuhkan pendidikan untuk dijadikannya generasi penerus di era
globalisasi, untuk menyaring pengaruh asing sehingga budaya yang masuk dapat
disesuaikan dengan budaya yang ada di Indonesia. Pendidikan sering terjadi di bawah
umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah
pertama, sekolah menengah atas, dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau
magang. Salah satunya adalah perguruan tinggi sebagai satuan pendidikan yang
berasal dari luas daerah, akan memilih tempat tinggal yang mudah dijangkau dari
kampus. Salah satunya Jatinangor, merupakan kawasan pendidikan di Jawa Barat yang
banyaknya mahasiswa yang menempati kawasan ini untuk pendidikan, seperti usaha
Dari tahun ketahun, semakin banyak mahasiswa dari berbagai daerah yang
datang untuk menuntut ilmu di Jatinangor, yang berarti dapat menambah peluang bagi
para wirausaha, salah satunya yaitu kos-kosan sebagai tempat tinggal sementara bagi
mahasiswa/i yang berasal dari luar daerah. Bagi para mahasiswa/i ini tentunya mencari
Jatinangor merupakan daerah perkebunan teh dan pohon karet yang dikuasai oleh
perusahaan milik Belanda. Namun pada tahun 1990, area perkebunan dialih fungsikan
Jatinangor sebagai nama kecamatan baru dipakai sejak tahun 2000-an. Seiring dengan
hadirnya kampus kampus tersebut, Jatinangor juga mengalami perkembangan fisik dan
social yang pesat. Banyak lahan pertanian di Jatinangor yang berubah fungsi menjadi
Menurut Kotler dan Keller jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat
ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun. Jasa tersebut mungkin saja atau mungkin juga
tidak terkait dengan suatu produk fisik. Industri jasa menurut Kotler & Amstrong
adalah industri yang menghasilkan produk yang tidak berwujud yang juga tidak
menghasilkan pemilikan suatu hal. Pada jasa rumah kost, pemillik memberikan
penawaran produk berupa kamar kost, fasilitas-fasilitasnya dan nilai yang dapat
dirasakan oleh konsumen jasa dalam bentuk kenikmatan, kepuasan, atau rasa aman.
Para wirausaha mulai membangun berbagai jenis tempat tinggal berupa kos
kosan, Apartemen, kontrakan, dan rumah sebagai fasilitas bagi mahasiswa/i yang
sedang menempuh dunia pendidikan di perguruan tinggi. Apartemen dan kos kosan
dapat di jadikan pertimbangan dalam memilih tempat tinggal, jika dilihat dari sudut
pandang ekonomi para mahasiswa, apartemen tidak begitu menjadi pilihan utama
dikarenakan mahasiswa/i lebih memilih tempat tinggal yang terjangkau namun dengan
kualitas yang baik. Dilihat dari para mahasiswa/i berasal dari luar daerah Jatinangor,
tentunya banyak biaya yang akan dikeluarkan sehingga mereka lebih selektif dalam
memilih tempat tinggal agar meminimalisir pengeluaran. Harga sewa kos biasanya
lebih murah dari sewa apartemen, inilah alasan mengapa kos kosan lebih dilirik oleh
mahasiswa dibanding apartemen. Rumah kost adalah sejenis kamar sewa yang disewa
selama kurun waktu tetentu. Umumnya sewa kamar dilakukan selama kurun waktu satu
tahun serta memiliki fungsi sebagai tempat tinggal sementara. Fungsi rumah kost ini
yang menjadikan mahasiswa perantau lebih memilih alternatif rumah kost karena
adanya pertimbangan hemat biaya dan waktu karena tempat yang dekat akan menjadi
tujuan penyewa. Jika dikaitkan dengan fungsi rumah kost ditemukan banyak fenomena
pindahan rumah kost yang dilakukan oleh penyewa. Agar memperoleh rumah kost
sesuai dengan yang diinginkan, ada beberapa faktor yang mungkin dapat
dipertimbangkan oleh mahasiswa/i sebelum memutuskan rumah kost mana yang akan
dipilih. Beberapa faktor diantaranya seperti, mahasiswa memilih rumah kost dengan
memperhatikan lokasi rumah kost, perbandingan harga sewa, fasilitas yang disediakan
memilih rumah kost. Menurut Alma (2003) lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi
atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang
keberhasilan dan kegagalan usaha di masa yang akan datang. Lokasi rumah kos yang
strategis dan mudah dijangkau seperti dekat dengan kampus, tempat makan, warnet,
fotocopy, shopping center, ataupun tempat tempat hiburan lainnya merupakan hal yang
konsumen merasa puas dengan pelayanan yang ada. Begitupun pada rumah kost,
konsumen akan melihat tempat yang layak dihuni untuk sementara selama melanjutkan
pendidikan diluar daerah tempatnya berasal. Dari sinilah para wirausaha mulai berfikir
disediakan. Harapan konsumen merupakan faktor penting, kualitas layanan yang lebih
dekat untuk kepuasan konsumen akan memberikan harapan lebuh dan sebaliknya.
Dengan adanya kualitas pelayanan yang telah diberikan, maka secara tidak langsung
produk tersebut.
Harga dan fasilitas merupakan hal yang berbanding lurus. Semakin lengkap
fasilitas yang diberikan maka akan semakin tinggi pula harga yang akan ditawarkan.
Begitupun sebaliknya, semakin minim fasilitas yang disediakan oleh pihak penyedia
jasa kos atau pondokan maka harga sewa yang ditawarkan juga akan rendah. Fasilitas-
fasilitas yang ditawarkan oleh rumah kos dapat beragam, seperti ketersediaan tempat
parkir yang luas, fasilitas wifi, bahkan ada juga rumah kos yang sudah melengkapi
kamar kosannya dengan semua perlengkapan, seperti tempat tidur,lemari, meja belajar,
sehingga calon penyewa tinggal membawa pakaian mereka saja, tanpa perlu
seperti harga, fasilitas dan lokasinya. Berdasarkan sumber dari Mitula Properti jumlah
kost yang ada di wilayah Jatinangor yaitu 1.205 kost baik khusus perempuan, laki laki
maupun campuran. Mulai dari tempat kost dengan fasilitas biasa, yaitu terdapat tempat
tidur, kasur dan lemari, sedangkan pada tempat kost mewah yang fasilitasnya diberi
Daerah Cibeusi sendiri menjadi sasaran mahasiswa/i dari luar daerah dalam
mencari tempat tinggal karena Cibeusi memiliki beragam jenis kos kosan dan akses
yang strategis. Khususnya bagi mahasiswa/i IKOPIN. Desa Cibeusi pada awalnya
Cikeruh (sebelum kemudian berganti nama menjadi Kecamatan Jatinangor pada tahun
2000), Desa Cipacing termasuk wilayah yang beralih menjadi bagian dari wilayah
Kecamatan Cikeruh bersama lima wilayah Desa lainnya. Setelah pemekaran wilayah
kecamatan ini, setiap desa yang berada di wilayah Kecamatan Cikeruh dimekarkan
menjadi dua wilayah termasuk juga Desa Cipacing. Desa Cipacing dimekarkan
wilayahnya menjadi dua wilayah yaitu Desa Cipacing dan Desa Cibeusi. Desa Cibeusi
Desa Cibeusi memiliki luas wilayah sebesar 164 hektar. Luas wilayah tersebut
terbagi ke dalam beberapa peruntukan yaitu sebagai lahan pertanian, lahan pemukiman
dan lahan lainnya. Yang dipergunakan sebagai lahan pertanian sebesar 50 persen dari
luas totalnya atau sekitar 82 hektar. Lahan pertaniannya terbagi ke dalam dua jenis
yaitu lahan pesawahan dan lahan non-pesawahan. Luas lahan pesawahannya sebesar
34 persen dari luas total atau sekitar 55,76 hektar. Lahan pertanian bukan pesawahan
atau termasuk lahan ladang, huma dan perkebunan seluas 16 persen atau sekitar 26,24
hektar. Sebesar 15 persennya atau sekitar 24,6 hektar dipergunakan sebagai lahan
pemukiman dan pekarangan. Seluas 15 persen sisanya atau 24,6 hektar dipergunakan
untuk keperluan lainnya seperti lahan fasilitas umum. Perkembangan wilayah Desa
Cibeusi sangat dipengaruhi oleh kondisi Kecamatan Jatinangor yang bergerak sebagai
kota pendidikan. Di Desa Cibeusi sendiri terdapat beberapa fasilitas pendidikan mulai
dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi. Khusus jenjang perguruan
tinggi di Desa Cibeusi terdapat IPDN (Institut Pendidikan Dalam Negeri) dan dan
alternatif tindakan yang mungkin dipilih dengan harapan akan menghasilkan sebuah
politik, budaya, produk, harga, lokasi, promosi, physical evidence, people dan process.
Sehingga membentuk suatu sikap pada konsumen untuk mengolah segala informasi
dan mengambil kesimpulan berupa respon yang muncul produk apa yang akan dibeli.”
Pada dasarnya, proses pengambilan keputusan pembelian yang akan dilakukan oleh
muncul dari berbagai bidang, seperti usaha jasa laundry, photocopy, rumah makan,
warnet, salon dan bisnis propeerti rumah kost. Jasa bisnis properti rumah kost ialah
salah satu bisnis yang cukup diminati. Hal ini dapat semakin banyaknya pembangunan
akan properti rumah kost yang dilakukan oleh masyarakat sekitar. Melihat semakin
banyaknya properti rumah kost yang dibangun disekitar sektor kampus, maka
fenomenna yang ada sering ditemukan kebingungan para perantau seperti dalam kasus
ini mahasiswa/i perantau yang bingung memilih rumah kost seperti apa atau bisa dilihat
banyaknya kasus mahasiswa melakukan pindahan rumah kost selama mereka menjadi
perantau, maka pertimbangan bahwa tinjauan terhadap rumah kost yang ingin
ditempati sangat penting dilakukan oleh para mahasiswa/i dalam memilih rumah kost
mana yang akan disewa. Hal ini terutama terkait dengan pemasaran produk jasa rumah
kost oleh pemilik atau pengusaha rumah kost lakukan sehingga dapat menarik minat
konsumen.
menyatakan tingkat kenaikan harga kosan setiap tahun dan tanpa adanya keringanan
pembayaran seperti cicilan dan lain lain. 46% menyatakan bahwa lokasi kosan yang
transportasi ke kampus. 13% menyatakan bahwa fasilitas yang disediakan oleh pemilik
jasa rumah kost terlalu minim dengan harga yang sedikit lebih tinggi. 7% menyatakan
karena adanya pertimbangan harga dan fasilitas dan sesuai dengan buddget mahasiswa
7% menyatakan karena adanya pertimbangan dari lokasi yang terlalu jauh dengan
kampus dan fasilitas yang terlalu minim. 6% menyatakan karena adanya pertimbangan
dari harga yang naik setiap tahunnya dan lokasi yang jauh dengan kampus. Dan 6%
memilih ketiganya karena harga menentukan fasilitas dan lokasi. Sehingga untuk
mengatasi fenomena seperti ini, harus adanya referensi sebelum memilih untuk
Dari uraian di atas dapat dikatakan salah satu faktor penting yang mendukung
kelancaran dalam menempuh pendidikan khususnya mahasiswa yang berasal dari luar
daerah Cibeusi adalah tempat tinggal selama masa pendidikan berlangsung. Hal ini
menjadikan penyedia jasa tempat tinggal khususnya penyedia jasa rumah kost
jasa yang mereka miliki, dan tentunya calon penyewa jasa kost dapat memilih tempat
mahasiswa/i dalam memilih rumah kost, maka dari itu penulis akan membahas tentang
kost dengan judul “Pengaruh Lokasi, Harga dan Fasilitas Terhadap Penyewaan Tempat
Kost”.
1.2. Identifikasi masalah
Penelitian ini bermaksud untuk membahas pengaruh lokasi, harga dan fasilitas
1. Dapat bermanfaat selain sebagai bahan informasi juga sebagai literatur atau
1. Dapat digunakan sebagai acuan dalam pemilihan rumah kost yang baik bagi
2. Bagi penyedia layanan rumah kost dapat digunakan sebagai bahan referensi
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut (Kotler & Keller 2009:5) pemasaran adalah proses sosial dan manajerial
dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai. American Marketing
Association (AMA) dalam (Kotler & Keller 2009) pemasaran adalah suatu fungsi
memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan
secara efektif serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap
memegang prinsip kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, pemasaran harus dikelola
dengan sistematik agar tujuan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan target
perusahaan.
Definisi pemasaran menurut (Agustina Shinta 2011:2) adalah suatu proses dan
manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka
produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut
penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen. Peranan
pmasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa hingga tangan
konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat memnberikan
kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Bagi pelaku bisnis sasaran
fundamental dari bisnis mereka adalah laba dan kelangsungan hidup. Pemasaran
organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif. (Agustina Shinta
2011:2). Sasaran dari pemasaran adalah menarik peelanggan baru dengan mudah,
sebagai seni daln ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan
menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan
barang atau jasa kepada konsumen atau masyarakat agar dapat memperluas pasar
2.3. Jasa
tanpa menggunakan alat tukar berupa uang ataupun logam mulia. Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan, maka semakin dibutuhkan suatu alat tukar yang
berlaku umum dan untuk itulah diciptakan uang. Disamping itu manusia juga
membutuuhkan jasa dalam mengurus hal hal tertentu, sehingga jasa menjadi bagian
utama dalam pemasaran. Jasa adalah semua tindakan atau kinerja yang dapat
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada intinya tidak berwujud dan
tidak menghasilkan kepemilikan apapun (Kotler dan Keller, 2009). Jasa merupakan
suatu aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau
Kotler dan Keller (2009) menyatakan bahwa jasa mempunyai empat karakteristik
tersebut, seperti lokasi perusahaan, rekam jejak kinerja perusahaan dan apa yang akan
didapat dari perusahaan tersebut jika kita melakukan transaksi serta hal hal lainnya.
Jasa umumnya diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Jika seseorang
melakukan pembelian jasa, maka penyedia jasa tersebut merupakan bagian dari jasa.
Karena konsumen selalu menunggu sampai jasa tersebut diproduksi, maka interaksi
penyedia jasa dan konsumen merupakan ciri utama dari pemasaran jasa.
3. Bervariasi (Variability)
Jasa tergantung kepada siapa penyedia jasa tersebut dan kapan serta dimana jasa
diproduksi, mengakibatkan jasa memiliki hasil yang berbeda beda. Misalnya sebuah
hotel yang sangat ramah melayani dan tanggap terhadap keluhan-keluhan tamunya,
sedangkan hotel yang lain tidak. Hal ini mengakibatkan pembeli jasa sangat berhati
hati terhadap adanya perbedaan ini, sehingga seringkali meminta pendapat dari orang
Jasa ridak dapat disimpan. Karakteristik perishability ini tidak akan menjadi masalah
jika permintaan tetap. Tetapi jika perusahaan berfuktuasi, maka perusahaan jasa
mengalami masalah. Misalnya perusahaan transportasi harus menyediakan lebih
banyak kendaraan selama jam jam sibuk untuk memenuhi permintaan konsumen.
2.4. Lokasi
Lokasi adalah tempat aktivitas suatu usaha atau tempat perusahaan beroperasi
dan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang, jasa atau tempat konsumen untuk
datang berbelanja. Pemilihan suatu lokasi usaha yang strategis dan tepat sangat
menentukan keberhasilan suatu usaha dimasa yangg akan datang. Lokasi adalah hal
Tarigan (2006) (dalam Rizka Adelia Oftisinarum 2020) teori lokasi adalah ilmu yang
menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki
alokasi geografis dari sumber sumber yang potensial, seta hubungannya dengan atau
maupun sosial.
bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya. Dalam hal ini ada tiga jenis
strategis.
2) Pemberi jasa mendatangi konsumen : dalam hal ini lokasi tidak terlalu
tetap berkualitas.
telepon, komputer, atau surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak
tujuannya, karena lokasi merupakan salah satu faktor penunjang untuk keberhasilan
suatu perusahaan di dalam operasionalnya. Suatu lokasi disebut strategis bila berada
konsumen.
Dengan demikian, maka ada hubungan antara lokasi yang strategis dengan daya
tarik konsumen untuk melakukan penyewaan jasa rumah kost. Strategis dalam arti
dekat dengan kampus, rumah makan, fotocopy, warnet, dan lain lain.
2.4.2. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi
diantaranya.
transportasi umum.
2. Visibilitas yang baik yaitu keberadaan lokasi yang dapat dilihat dengan jelas
5. Ekspansi, tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha dikemudian
hari.
6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung barang dan jasa yang
ditawarkan.
8. Peraturan pemerintah
Dengan menetapkan lokasi yang baik maka perusahaan akan mencapai tujuannya,
karena lokasi merupakan salah satu faktor penunjang untuk keberhasilan suatu
lainnya) dengan mudah, aman, dan memiliki tempat parkir yang luas menurut Akhmad
(2012). Suatu lokasi disebut strategis bila berada dipusat kota, kepadatan populasi,
2.5. Harga
mendapatkan manfaat dari suatu produk (barang/jasa) yang dibeli dari penjual atau
produsen. Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap
perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat. Harga suatu barang dan jasa
merupakan penentu bagi permintaan pasar. Harga merupakan satu satunya unsur
Harga merupakan salah satu faktor penentu konsumen dalam menentukan suatu
keputusan pembelian terhadap suatu produk maupun jasa. Apalagi apabila produk atau
jasa yang akan dibeli tersebut merupakan kebutuhan sehari hari seperti makanan,
harganya. Menurut Tjiptono (2014) harga adalah sejumlah uang (satuan moneter) dan
atau aspek lain (non-moneter) yang mengandung utilitas atau kegunaan tertentu yang
produk dan pelayanan yang menyertainya. Seorang pemasar dapat menaikkan nilai
suatu produk baik dengan memberikan tambahan manfanfaat yang diperoleh, dengan
mengevaluasi jasa yang ditawarkan pesaing, pada dasarnya mereka nilai bersih.
1. Permintaan produk
Memperkirakan permintaan total terhadap produk adalah langkah yang penting dalam
penetapan harga sebuah produk. Ada dua langkah yang dapat dilakukan dalam
memperkirakan permintaan produk yaitu menentukan apakah ada harga tertentu yang
diharapkan oleh pasar dan memperkirakan volume penjualan atas dasar harga yang
berbeda beda.
lebih agresif dengan harga yang lebih rendah dibandingkan perusahaan lain yang hanya
Adanya persaingan baik yang sudah ada maupun yang masih potensial, merupakan
faktor yang mempunyai pengaruh penting dalam menentukan harga dasar suatu
produk. Persaingan biasanya dipengaruhi oleh adanya produk serupa, produk pengganti
atau substitusi, dan adanya produk yang tidak serupa namun mencari konsumen atau
Untuk produk baru, biasanya menggunakan strategi penetapan harga saringan. Strategi
ini berupa penetapan harga yang tinggi dalam lingkup harga harga yang diharapkan
atau harga yang menjadi harapan konsumen. Sedangkan strategi berikutnya yaitu
strategi penetapan harga penetrasi. Strategi ini menetapkan harga awal yang rendah
untuk suatu produk dengan tujuan memperoleh konsumen dalam jumlah banyak dan
Untuk beberapa jenis produk, konsumen lebih memilih membeli produk dengan harga
yang lebih murah dengan kualitas dan kriteria yang mereka perlukan. Sebuah
perusahaan yang menjual produknya langsung kepada konsumen dan melalui distribusi
melakukan penetapan harga yang berbeda. Sedangkan untuk promosi, harga produk
akan lebih murah apabila biaya promosi produk tidak hanya dibebankan kepada
perubahan yang terjadi dalam kuantitas produksi apabila ingin dapat menetapkan harga
secara efektif. Harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga
tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa.
2.6. Fasilitas
pelaksanaan suatu usaha, baik berupa benda maupun uang. Maka segala fasilitas yangg
ada yaitu kondisi fasilitas, kelengkapan, desain interior, dan eksterior serta
keberhasilan fasilitas harus diperhatikan terutama yang berkaitan erat dengan apa yang
Fasilitas adalah sumber daya fisik yang harus ada sebelum suatu jasa dapat
ditawarkan kepada konsumen. Fasilitas dapat pula berupa segala sesuatu yang
dipuaskan, sebab kalau tidak puas akan meninggalkan perusahaan dan menjadi
pelanggan pesaing. Hal ini akan menjadikan penurunan penjualan dan pada gilirannya
Fasilitas jasa Menurut Tjiptono (2014) desain dan tata letak fasilitas jasa erat
kaitannya dengan pembentukan presepsi pelanggan. Sejumlah tipe jasa, persepsi yang
terbentuk dari interaksi antara pelanggan dengan fasilitas berpengaruh terhadap
Desain dan tata letak fasilitas jasa erat kaitannya dengan pembentukan persepsi
pelanggan. Sejumlah tipe jasa, persepsi yang terbentuk dari interaksi antara pelanggan
dengan fasilitas berpengaruh terhadap kualitas jasa tersebut dimata pelanggan Adapun
1. Pertama, (Sifat dan tujuan organisasi) Sifat suatu jasa seringkali menentukan
bisa menjadi ciri khas atau petunjuk mengenai sifat jasa didalamnya.
2. Kedua, (Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan ruang atau tempat) Setiap
datang.
4. Keempat, (Faktor estetis) Fasilitas jasa yang tertata rapi, menarik akan dapat
meningkatkan sikap positif pelanggan terhadap suatu jasa, selain itu aspek
aspek yang perlu ditata meliputi berbagai aspek. Misalnya tinggi langit–langit
bangunan, lokasi jendela dan pintu, bentuk pintu yang beraneka ragam, dan
dekorasi interior.
sosial dan lingkungan hidup) dan lingkungan disekitar fasilitas jasa memainkan
6. Keenam, (Biaya kontruksi dan operasi) Kedua jenis biaya ini dipengaruhi
desain fasilitas. Biaya kontruksi dipengaruhi oleh jumlah dan jenis bangunan
kumpulan dari sejumlah keputusan. Keputusan adalah seleksi terhadap dua pilihan
alternatif atau lebih (Schiffman dan Kanuk, 2007). Seorang pemasar harus menguasai
berbagai berbagai hal yang dapat mempengaruhi pembeli dan mengembangkan suatu
Kotler & Keller (2016) keputusan pembelian adalah suatu tahap dimana konsumen
telah memiliki pilihan dan siap untuk melakukan pembelian atau pertukaran antara
uang dan janji untuk membayar dengan hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang
Lima tahapan atau proses yang dilalui konsumen dalam mengambil suatu
1. Pengenalan Masalah
2. Pencarian Informasi
yang lebih banyak. Kita dapat membaginya ke dalam dua level rangsangan. Situasi
pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan penguatan perhatian. Pada level itu
orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya,
orang itu mungkin masuk ke pencarian informasi secara aktif: Mencari bahan bacaan,
Pasar harus tahu tentang evaluasi alternatif, yaitu bagaimana konsumen mengolah
informasi merek yang bersaing dan membuat penilaian akhir. Tidak ada proses evaluasi
tunggal sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau oleh satu konsumen
4. Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek merekyang
ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen tersebut juga dapat membentuk niat untuk
membeli merek yang paling disukai. Namun, dua faktor berikut dapat berada di antara
niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain,
sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang. Faktor
kedua adalah faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah
niat pembelian.
ketidakpuasan tertentu, tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk dibeli.
dan pemakaian produk pascapembelian. Jika kinerja produk lebih rendah daripada
harapan, pelanggan akan kecewa. Jika ternyata sesuai harapan, pelanggan akan puas.
Jika melebihi harapan, pembeli akan sangat puas. (Kotler dan Keller, 2009).
Ada beberapa penelitian terdaulu yang dapat dijadikan acuan dalam peelitian ini
antara lain:
Lokasi merupakan salah satu faktor dalam pemilihan jasa rumah kos. Suatu
lokasi disebut strategis bila berada dipusat kota, kepadatan populasi, kemudahan
arahnya tidak membingungkan konsumen. Lokasi rumah kost yang berdekatan dengan
perguruan tinggi, tempat makan, warnet, jalan raya dan lain lain mungkin akan
memudahkan mahasiswa.
Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan jumlah uang yang
dikeluarkan oleh pembeli untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dan barang atau
jasa. Menurut Philip Kotler harga adalah sejumlah nilai yang dibebankan atas suatu
produk atau jasa untuk jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat manfaat
harga yang telah menjadi faktor penting yang mempengaruhi pilihan pembeli. Dalam
Penelitian sebelumnya diketahui bahwa harga merupakan salah satu faktor dalam
Menurut Zakiah Daradjat (2012) Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat
mempermudah upaya dan memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan.
Sedangkan menurut Suryo Subroto (2010) Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat
maupun uang.
Dari berbagai pengertian diatas maka dapat dikatakan bahwa lokasi yang
strategis dan mudah diakses diprediksi akan mempengaruhi mahasiswa dalam memilih
rumah kos. Harga kos yang terjangkau juga diprediksi akan mempengaruhi mahasiwa
dalam memilih rumah kos. Dan rumah kos yang menyediakan beberapa fasilitas
diprediksi akan mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih rumah kos hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa variabel lokasi, harga dan fasilitas secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan dalam memilih jasa rumah kos.
Berdasarkan uraian diatas maka kerangka konseptual dalam penelitian ini sebagai
berikut:
KEPUTUSAN
HARGA
DALAM
PEMILIHAN
FASILITAS
2.10. Hipotesis
hubungan antara dua variabel yang berkaitan dengan suatu kasus tertentu dan
merupakan anggapan sementara yang perlu diuji benar atau tidak benar tentang dugaan
dalam suatu penelitian serta memiliki manfaat bagi proses penelitian agar efektif dan
efisien.
karena jawaban yang diberikan hanya didasarkan pada teori relevan, belum didasarkan
tersebut signifikan atau tidak. Sekedar mengingatkan bahwa hipotesis yang saya ajukan
Variabel lokasi:
H0 = tidak ada pengaruh lokasi (X1) terhadap keputusan mahasiswa/i dalam memilih
Ha = ada pengaruh lokasi (X1) terhadap keputusan mahasiswa/i dalam memilih tempat
kost (Y)
Variabel harga:
H0 = tidak ada pengaruh harga (X2) terhadap keputusan mahasiswa/i dalam memilih
Ha = ada pengaruh harga (X2) terhadap keputusan mahasiswa/i dalam memilih tempat
kost (Y)
Variabel fasilitas:
H0 = tidak ada pengaruh fasilitas (X3) terhadap keputusan mahasiswa/i dalam memilih
Ha = ada pengaruh failitas (X3) terhadap keputusan mahasiswa/i dalam memilih tempat
kost (Y)
Sementara itu untuk memastikan apakah koefisien regresi tersebut signifikan atau
tidak (dalam arti variabel X berpengaruh terhadap variabel Y) kita dapat melakukan uji
hipotesisi ini dengan cara membandingkan nilai signifikasi (sig), dengan probabilitas
0,05 atau dengan cara lain yakni membandingkan nilai τ hitung dengan τ tabel.
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Tujuan dengan
adanya metode penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran kepada peneliti
instrumen berupa survey. Lokasi yang di ambil yaitu sekitaran wilayah Jatinangor.
Penulis mengambil data tentang pengaruh lokasi, harga dan fasilitas terhadap
keputusan mahasiswa dalam memilih jasa rumah kos. Responden yang akan dipilih
Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang dapat
menggambarkan objek yang akan diteliti baik penelitian yang bersifat kualitatif
maupun kuantitatif.
2.11.3. Macam Macam Data
Dalam penelitian ini , data yang diteliti merupakan data primer, menurut
Sugiyono (2012:402) pengertian data primer adalah “Sumber data yang langsung
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang digunakan untuk menjawab masalah dalam
penelitian dimana data ini bersumber dari pegawai atau dapat dikatakan sebagai data
yang diperoleh oleh pengumpul data dari objek risetnya (Sumarsono, 2004:69).
Sumber data dalam penelitian ini adalah kuisioner yang diberikan kepada mahasiwa/i
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan semua data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek
yang diteliti (Sumarsono:69). Dalam penelitian ini, data sekunder yang diambil yaitu
data yang diperoleh dari buku, literatur, jurnal ataupun laporan ilmiah yang
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Pengertian data
primer menurut Sugiyono (2012:193) adalah “Sumber data yang langsung memberikan
Data Kualitatif yaitu data-data yang tidak berbentuk angka (berbentuk huruf)
yang diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya kuisioner
Data Kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka yang dapat diukur atau
dihitung sceara langsung sebagai variabel angka atau bilangan melalui pengumpulan
data yang diperoleh dari kuisioner yang digunaka untuk penelitian ini.
Variabel yang terdapat dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu variabel
Variabel dependen adalah Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
2. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi suatu yang menjadi sebab
X1=Lokasi
X2=Harga
X3=Fasilitas
menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala
likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel tersebut
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item item instrumen yang dapat berupa
pernyataan atau pertanyaan. Skala likert menggunakan lima jawaban sebagai berikut:
Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka data
tersebut baik data primer maupun data sekunder juga haruss diperoleh dari sumber
melalui:
jawaban dari penyataan-pernyataan tentang topik penelitian, dalam hal ini adalah
1. Populasi
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek dan subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i IKOPIN angkatan 2017 yang
menggunakan jasa layanan penyewaan rumah kost di daerah Jatinangor. Jumlah sampel
2. Sampel
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.”
Maka sampel yang akan diambil berdasarkan kriteria kriteria tertentu yaitu mahasiswa
yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan
Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara
Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan cara membacar literatur
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun
Teknik yang akan digunakan dalam Skala Likert adalah teknik skoring melalui
5 jenjang, yaitu:
Batas bawah = 1 × 33 = 33
(5 × 33) − (1 × 33)
= = 26,4 ≈ 27
5
Keterangan:
I: Interval
K: Jumlah kriteria
n: Jumlah Responden
2 60 – 86 Tidak setuju
Setelah memperoleh jawaban dari responden terhadap setiap pernyataan indikator yang
I = Interval
i = Indikator
N =Jumlah Kriteria
(5 × 3 × 33) − (1 × 3 × 33)
I= 5
495 − 99
= 5
= 79,2 ≈ 79
2 60 – 86 Kurang setuju
(5 × 33) − (1 × 33)
= = 26,4 ≈ 26
5
Keterangan:
I: Interval
K: Jumlah kriteria
n: Jumlah Responden
Setelah memperoleh jawaban dari responden terhadap setiap pernyataan indikator yang
Keterangan:
I = Interval
i = Indikator
N =Jumlah Kriteria
(5 × 3 × 33) − (1 × 3 × 33)
I= 5
495 − 99
= 5
= 79,2 ≈ 79
(5 × 33) − (1 × 33)
= = 26,4 ≈ 26
5
Keterangan:
I: Interval
K: Jumlah kriteria
n: Jumlah Responden
2 60 – 86 Tidak setuju
Setelah memperoleh jawaban dari responden terhadap setiap pernyataan indikator yang
Keterangan:
I = Interval
i = Indikator
N =Jumlah Kriteria
(5 × 3 × 33) − (1 × 3 × 33)
I= 5
495 − 99
= 5
= 79,2 ≈ 80
4 339-418 Setuju
1. 1.
2.
3.
Dst.
Jumlah skor
(5 × 33) − (1 × 33)
= = 26,4 ≈ 26
5
Keterangan:
I: Interval
K: Jumlah kriteria
n: Jumlah Responden
2 60 – 86 Tidak setuju
Setelah memperoleh jawaban dari responden terhadap setiap pernyataan indikator yang
Keterangan:
I = Interval
i = Indikator
N =Jumlah Kriteria
(5 × 3 × 33) − (1 × 3 × 33)
I= 5
495 − 99
= 5
= 79,2 ≈79
1. 1.
2.
3.
Dst.
Jumlah skor
1. Analisis regresi linier berganda
Alat ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen (X) terhadap
variabel dependen, dimana variabel independen terdiri lebih dari satu variabel. Pada
terhadap variabel dependen (Y). Penulis dalam penelitian ini menggunakan persamaan
regresi linier berganda dikarenakan terdapat variable bebas dalam penelitian yang
jumlahnya lebih dari satu. Menurut Sugiyono (2017: 275) persamaan regresi linier
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3
Dimana:
Y = keputusan penyewaan
a = konstanta
X1 = lokasi
X2 = harga
X3 = fasilitas
Menurut Sugiyono (2016:184) uji signifikansi t dapat dilakukan dengan rumus statistik
sebagai berikut:
𝑛−2
t = r √1−𝑟 2
Dimana:
r: Koefisien korelasi
Uji hipotesis berganda bertujuan untuk menguji apakah semua variabel bebas yang
terikatnya. Pengujian Fht dapat dihitung dari formula sebagai berikut Ariefianto
(2012:22):
𝑅 2 /𝐾
Fht = (1−𝑅)(𝑛−𝑘−1)
Keterangan:
Menurut Ghozali dalam Sujarweni (2015), Tujuan dari uji ini adalah untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh (X) terhadap (Y) . nilai r2 menunjukan seberapa
besar proporsi dari total variasi variabel tidak bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel
penjelasnya. Semakin tinggi nilai r2 maka semakin besar proporsi dari total variasi
variabel dependen yanh dapat dijelaskan oleh variabel independen. Besarnya koefisien
Kd = r2 × 100%
Dimana:
Kd = Koefisien Determinasi
r2 = Koefisien korelasi
Untuk mencari r diperlukan rumus:
(Σ𝑥)(Σ𝑦)
Σxy −
𝑟= 𝑛
(Σ𝑥)2 2
2 − (Σ𝑦 ]
√[Σ𝑥 2 − ] . [Σ𝑦
𝑛 𝑛
Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat kost yang dihuni oleh mahasiswa/i IKOPIN
KEADAAN UMUM
langsung dengan Kabupaten Bandung di Kecamatan Cileunyi. Jika dilihat dari pusat
Kecamatan Jatinangor, posisinya berada di sebelah barat dengan jarak sekitar tiga
kilometer.
Berdasarkan data Kecamatan jatinangor dalam Angka tahun 2014, Desa Cibeusi
memiliki status sebagai perkotaan dengan klasifikasi sebagai desa swasembada. Secara
topografis, wilayah Desa Cibeusi memiliki bentuk bentang permukaan tanah berupa
dataran. Ketinggian dimana kantor desa berada memiliki ketinggian sebesar 727 meter
di atas permukaan laut. Secara geografis, Desa Cibeusi dikelilingi oleh wilayah-
wilayah sebagai berikut: Desa Sindangsari Kecamatan Sukasari dan Desa Cileles di
sebelah utara, Desa Cileles dan Desa Sayang di sebelah timurnya, Desa Cipacing di
administratif, Desa Cibeusi terdiri atas tiga dusun yaitu Dusun Cibeusi, Dusun
Bojongeureun dan Dusun Sadang. Untuk jumlah Rukun Warga dan Rukun
Bandung karena letaknya berada dilintasan Jalan Raya antara Bandung – Sumedang di
ini memiliki wilayah datar sebesar 60% dan 30% wilayah perbukitan. Ditinjau dari
sudut ketimggian Desa Cibeusi berada pada ketinggian 1.500 diatas permukaan laut.
Desa ini memiliki jarak orbioter dengan ibu kota kecamatan sejauh 2.5 km dan
dapat dijangkau dengan menggunakan angkutan kota. Sedangkan jarak ke Ibu Kota
bis umum.
Desa ini merupakan desa transisi dari pertanian kepada desa industry dan
perkotaan. Desa ini memiliki luas wilayah 185,695 Hektar dengan peruntukan tanah
sebagai berikut:
Desa cibeusi ini terbagi menjadi 3 Dusun dengan 12 RW dan 53 RT dengan batas
Dari seluruh lokasi perbatasan tersebut, lokasi yang paling besar memberikan
pengaruh bagi kehidupan warga Desa Cibeusi adalah Jalan Raya Bandung – Sumedang
yang membelah wilayah desa menjadi dua dengan adanya fasilitas pendidikan Kampus
Daerah Cibeusi mempunyai jumlah penduduk sebanyak 7.730 jiwa, yang terdiri
dari laki laki; 4.060 jiwa, perempuan ; 3.670 jiwa. Dalam berkomunikasi sehari-hari,
moyang mereka. Bahasa sunda digunakan baik untuk kepentingan formal maupun
bahasa pergaulan. Daerah Cibeusi sebagaian besar berupa daratan yang dimanfaatkann
masyarakat sebagai lahan pertanian dan perkebunan untuk mata pencaharian warga
setempat. Dengan jumlah penduduk yang bekerja sebagai petani sebanyak 387 orang.
Rumah kos atau sering juga disebut dengan kos-kosan merupakan salah satu
kebutuhan bagi para mahasiswa yang sedang menempuh ilmu di daerah lain dari luar
kampung halaman, dan rumah kos merupakan kebutuhan utama. Pada umumnya
mahasiswa yang memiliki prekonomian tinggi akan tinggal di sebuah apartemen atau
guest house atau hotel, namun bagi mahasiswa yang memiliki kondisi ekonomi
menengah kebawah, biasanya akan tinggal di sebuh kamar tinggal yang biasanya di
sebut dengan rumah kos, atau sering juga di sebut dengan kos-kosan.
Di daerah Cibeusi memiliki berbagai jenis tempat kost, mulai dari fasilitas kost
seadanya sampai fasilitas mewah yang disediakan pemilik sesuai dengan kemampuan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti, terdapat beberapa jenis tempat kost
yang ditawarkan pemilik kost. Penyewaan jasa kamar kost yang menjadi objek
1. Kost Putri
Kost putri adalah tempat kost yang menyediakan jasa sewa kamar dan diperuntukkan
2. Kost Putra
Kost putra adalah tempat kost yang menyediakan jasa sewa kamar dan diperuntukkan
3. Kost Campuran
Kost campuran adalah tempat kost yang menyediakan jasa sewa kamar dan
tempat kost yang satu dengan lainnya, yaitu penyewa jasa kost dengan pemilik kost
tinggal bersama. Namun ada juga tempat kost yang sama sekali tidak ada orangg yang
bertugas menjaganya. Selain itu yang membedakan tempat kost putra dan campuran
dengan tempat kos putri adalah peraturan pemilik kost yang tidak mengijinkan tamu
laki laki masuk kedalam kamar kecuali keluarga dan telah mendapat ijin langsung dari
pemillik kost.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa jenis kamar kost
Penyewa kost dapat memilih kamar sesuai dengan keinginannya dan dapat
disesuaikan dengan kemampuan finanasial masing masing. Karena anak kost lebih
menyukai kamar dengan tidak terlalu banyak barang dikamar maka beberapa tempat
kost ada yang tidak menyediakan perlengkapan kamar atau kosong tetapi apabila
C. Fasilitas kost
Fasilitas adalah barang barang yang telah disediakan pemilik kost untuk memenuhi
kebutuhan penyewa kost. Fasilitas juga menjadi salah satu faktor pertimbangan bagi
calon penyewa jasa kost sebelum mereka memutuskan untuk menyewa sebuah kamar.
1. Fasilitas umum
Fasilitas umum adalah fasilitas yang biasanya disediakan pemilik kost untuk digunakan
bersama sama (penghuni kost). Fasilitas umum antara lain; ruang tamu, dapur, tempat
menjemur pakaian, tempat parkir, televisi. Tetapi untuk tempat kost berstandar mewah
biasanya pengelola kost menambahkann fasilitas tambahan seperti air panas, laundry.
Fasilitas kamar adalah fasilitas yang didapat masing masing penghuni kamar kost. Pada
umumnya fasilitas yang ada di masing masing kamar, antara lain; tempat tidur, kasur,
meja, kursi, lemari. Tetapi untuk kamar kost yang berstandar mewah pemilik kost
menambahkan AC.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, terdapat beragam variasi harga
berukuran kecil.
2. Harga Rp 650.000,- sampai dengan Rp 800.000,- per bulan ( untuk kamar
berukuran sedang)
Selain harga sewa kamar bulanan, penyedia jasa kost menyediakan sewa kamar
tahunan, jadi para pengguna kost dapat memilih untuk sewa per bulan ataupun per
tahun. Ada juga tarif tambahan yang harus dibayar penyewa kamar apabila mereka
membawa barang barang keperluan pribadi khususnya barang elektronik, hal ini
dilakukan sebagai biaya tambahan pembayaran listrik yang digunakan penyewa kamar
Dari uraian di atas, maka usaha jasa rumah kost merupakan salah satu usaha jasa
yang memiliki peluang yang bagus dengan penghasilan yang terus mengalir setiap
bulannya. Apalagi di kota kota yang notabennya sebagai kota pelajar. Contohnya
seperti di daerah Cibeusi dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1
No Nama Kost Alamat kost Biaya Per Tahun Fasilitas yang disediakan
Kos wisma Jl. Gkpn No. 20 6.600.000 - Kamar mandi didalam, kloset
6.
elinopatan Cibeusi 7.200.000 jongkonk, kasur
Kost Putri Jl. Gkpn No. 52 B 13.000.000 - tamu, meja belajar, tv, kamar
12.
Padjajaran Cibeusi 27.500.000 mandi didalam, AC, parkir motor/
mobil, dapur
13. Wisma Darma Jl. Gkpn , Cibeusi 4.800.000 Wifi, kamar mandi didalam
Pada bab ini, penulis akan meneliti data yang diperoleh dari 33 sampel. Sampel
yang di ambil disini yaitu mahasiswa/i IKOPIN yang menggunakan jasa rumah kost di
jenis kelamin
Bagian II: Berupa pernyataan yang berisi indikator yang dapat mempengaruhi
A. Karakteristik Responden
data kasar melalui pertimbangan statistik deskriptif. Data karakteristik diambil dari 33
Tabel 4.1.
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Pria 9 27,27 %
Wanita 24 72,72 %
Total 33 100%
responden adalah wanita, yaitu 24 orangatau 72,72% dan jumlah responden laki laki
yaitu 9 orang atau 27,27%. Hal ini disebabkan dalam menyebarkan kuisioner,
empat, peneliti terlebih dahulu menjabarkan hasil jawaban kuisioner dari 33 responden,
Variabel lokasi diukur dengan lima item kriteria. Setelah kelima item ini dirata rata dan
diklasifikasi maka deskripsi masing masing indikator variabel lokasi disajikan pada
tabel berikut:
Frekuensi
Kriteria jawaban Skor Jumlah skor
Responden %
Setuju 4 10 30,3 40
Tidak Setuju 2 0 0 0
Berdasarkan tabel 4.2. dapat dilihat bahwa dari 33 responden yang memberi
tanggapan terhadap indikator variabel lokasi, ditemukan tidak ada responden (0%)
yang menyatakan sangat tidak setuju, (0%) yang menyatakan tidak setuju, 4 responden
Jumlah skor 147 dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sangat setuju dengan lokasi kost
Frekuensi
Kriteria jawaban Skor Jumlah skor
Responden %
Setuju 4 10 30,3 40
Kurang setuju 3 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Berdasarkan tabel 4.3. dapat dilihat bahwa dari 33 responden yang memberi
tanggapan terhadap indikator variabel lokasi, ditemukan tidak ada responden (0%)
yang menyatakan sangat tidak setuju, (0%) yang menyatakan tidak setuju, yang
menyatakan kurang setuju (0%), 10 responden (30,3%) yang menyatakan setuju dan
sebanyak 23 responden (69,69) responden yang menyatakan sangat setuju. Jumlah skor
155 dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sangat setuju dengan lokasi kost yang
lingkungannya aman.
Frekuensi
Kriteria jawaban Skor Jumlah skor
Responden %
Setuju 4 12 36,36 48
Tidak Setuju 2 0 0 0
Berdasarkan tabel 4.4. dapat dilihat bahwa dari 33 responden yang memberi
tanggapan terhadap indikator variabel lokasi, ditemukan tidak ada responden (0%)
yang menyatakan sangat tidak setuju, (0%) yang menyatakan tidak setuju (0%), 6
dengan lokasi kost yang akses nya dekat dengan tempat yang diperlukan (strategis).
mahasiswa/i sangat setuju dengan total skor 443. Ini menunjukkan bahwa kualitas
4.2. Harga
Variabel harga diukur dengan lima kriteria. Setelah kelima item inin dirata rata dan
Tidak Setuju 2 0 0 0
Kriteria Setuju
Berdasarkan tabel 4.6. dapat dilihat bahwa dari 33 responden yang memberi
tanggapan terhadap indikator variabel harga, ditemukan tidak ada responden (0%) yang
menyatakan sangat tidak setuju, (0%) yang menyatakan tidak setuju (0%), 4 responden
setuju dan sebanyak 4 responden (12,12%) responden yang menyatakan sangat setuju.
Jumlah skor 132 dapat disimpulkan bahwa mahasiswa setuju dengan rumah kost yang
Setuju 4 23 69,69 92
Kurang setuju 3 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Berdasarkan tabel 4.7. dapat dilihat bahwa dari 33 responden yang memberi
tanggapan terhadap indikator variabel harga, ditemukan tidak ada responden (0%) yang
menyatakan sangat tidak setuju, (0%) yang menyatakan tidak setuju (0%),(0%)
setuju dan sebanyak 10 responden (30,3%) responden yang menyatakan sangat setuju.
Jumlah skor 142 dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sangat setuju dengan rumah kost
Kurang setuju 3 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Berdasarkan tabel 4.8. dapat dilihat bahwa dari 33 responden yang memberi
tanggapan terhadap indikator variabel harga, ditemukan tidak ada responden (0%) yang
menyatakan sangat tidak setuju, (0%) yang menyatakan tidak setuju (0%),(0%)
setuju dan sebanyak 8 responden (24,24%) responden yang menyatakan sangat setuju.
Jumlah skor 140 dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sangat setuju dengan rumah kost
yaitu:
mahasiswa/i setuju dengan total skor 414. Ini menunjukkan bahwa kualitas harga
4.3. Fasilitas
Variabel fasilitas diukur dengan lima kriteria. Setelah kelima item ini dirata rata
dan diklasifikasi maka deskripsi variabel fasilitas disajikan pada tabel berikut :
Frekuensi
Kriteria jawaban Skor Jumlah skor
Responden %
Setuju 4 17 51,52 68
Kurang setuju 3 8 24,24 24
Tidak Setuju 2 0 0 0
Kriteria Setuju
Berdasarkan tabel 4.10. dapat dilihat bahwa dari 33 responden yang memberi
tanggapan terhadap indikator variabel fasilitas, ditemukan tidak ada responden (0%)
yang menyatakan sangat tidak setuju, (0%) yang menyatakan tidak setuju (0%), 8
sangat setuju. Jumlah skor 132 dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sangat setuju
Frekuensi
Kriteria jawaban Skor Jumlah skor
Responden %
Setuju 4 16 48,48 64
Kriteria Setuju
Berdasarkan tabel 4.11. dapat dilihat bahwa dari 33 responden yang memberi
tanggapan terhadap indikator variabel fasilitas, ditemukan tidak ada responden (0%)
yang menyatakan sangat tidak setuju, 2 responden yang menyatakan tidak setuju
menyatakan sangat setuju. Jumlah skor 123 dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
Frekuensi
Kriteria jawaban Skor Jumlah skor
Responden %
Setuju 4 2 6,1 8
Jumlah 33 100 68
Berdasarkan tabel 4.12. dapat dilihat bahwa dari 33 responden yang memberi
menyatakan sangat tidak setuju, 23 responden yang menyatakan tidak setuju (69,67%),
sangat setuju. Jumlah skor 68 dapat disimpulkan bahwa mahasiswa kurang setuju
yaitu:
mahasiswa/i cukup setuju dengan total skor 323. Ini berarti bahwa tidak terlalu banyak
Variabel keputusan pembelian diukur dengan lima kriteria. Setelah kelima item ini
dirata rata dan diklasifikasi maka deskripsi variabel fasilitas disajikan pada tabel
berikut :
Frekuensi
Kriteria jawaban Skor Jumlah skor
Responden %
Kurang setuju 3 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
responden (0%) yang menyatakan sangat tidak setuju, (0%) yang menyatakan tidak
setuju, (0%) yang menyatakan kurang setuju, 26 responden (78,79%) yang menyatakan
setuju dan sebanyak 7 responden (21,21%) responden yang menyatakan sangat setuju.
Jumlah skor 139 dapat disimpulkan kebanyakan mahasiswa sangat setuju dengan
pernyataan tersebut.
Frekuensi
Kriteria jawaban Skor Jumlah skor
Responden %
Setuju 4 12 36,36 48
responden (0%) yang menyatakan sangat tidak setuju, 2 responden (6,1%) yang
responden yang menyatakan sangat setuju. Jumlah skor 138 dapat disimpulkan
Frekuensi
Kriteria jawaban Skor Jumlah skor
Responden %
Setuju 4 17 51,51 68
Tidak Setuju 2 0 0 0
responden (0%) yang menyatakan sangat tidak setuju, (0%) yang menyatakan tidak
yang menyatakan sangat setuju. Jumlah skor 142 dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
pembelian yaitu:
Keputusan
1. Kesesuaian dengan kemampuan finansial 139 Setuju
Pembelian
kebanyakan mahasiswa/i setuju dengan total skor 419. Ini menunjukkan bahwa tingkat
Table 4.18
Dari hasil pengolahan data pada table 4.18 dapat diuraikan sebagai berikut.
Tabel 4.19.
Uji T
Dimana nilai t hitung dihitung dengan cara membandingkan p value dengan alpha 0,05
X1 = 0,001 < 0,05 disimpulkan bahwa variable lokasi (X1) berpengaruh secara
X2 = 0,17 > 0,05 disimpulkan bahwa variable harga (X2) tidak berpengaruh secara
X3 = 0,84 > 0,05 disimpulkan bahwa variable fasilitas (X3) tidak berpengaruh secara
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) sebanyak 52 responden dan jumlah
Uji F
Nilai Fhitung akan diperoleh melalui bantuan perhitungan di excel , kemudian akan di
faktor lokasi(X1), harga (X2) dan fasilitas (X3) secara serempak tidak
faktor lokasi(X1), harga (X2) dan fasilitas (X3) secara serempak tidak
Maka, dapat dilihat bahwa Fhitung adalah 6,84 dengan tingkat signifikansi
0,001. Sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) adalah 2,92. Oleh
karena itu, Fhitung (6,84) > Ftabel(2,92) dan tingkat signifikansinya 0,001< 0,05
menunjukkan bahwa variabel bebas (lokasi, harga dan fasilitas) secara serempak adalah
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan dalam memilih jasa rumah kos.
c. Pengujian Koefisien Determinasi
Tabel 4.21
Uji Determinan
Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R Square sebesar
0,354 berarti 35,4% variable keputusan dalam memilih dapat dijelaskan oleh variasi
variable lokasi, harga dan fasilitas. Sedangkan sisanya sebesar 56,5% dijelaskan oleh
4.7. Pembahasan
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti variable lokasi, harga dan fasilitas
secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan dalam memilih
jasa rumah kos pada mahasiswa IKOPIN. Hal ini dapat dilihat dari Fhitung yang
menunjukkan bahwa nilai Fhitung pada kolom (F) adalah sebesar 6,84 lebih besar dari
nilai Ftabelsebesar 2,92. Nilai signifikan Fhitung pada kolom (sig.) adalah 0,001 nilai
ini lebih kecil dari tingkat kesalahan (α) 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel bebas yang terdiri lokasi, harga dan fasilitas secara serempak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel keputusan dalam memilih jasa rumah kos.
Berdasarkan dari uji-t dapat diketahui bahwa dari variabel lokasi (X1), harga (X2) dan
fasilitas (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan dalam memilih
Rumusan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) mengenai pengaruh
H0: promosi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan tempat
kost
Ha: promosi secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan tempat
kost
Dari perhitungan pada tabel 4.19 diperoleh koefisien regresi lokasi sebesar 0,44
(positif). Uji signifikan koefisien ini dengan t statsitik diperoleh t hitung sebesar 3,59
dan p = 0,001
Jadi dapat disimpulkan bahwa lokasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
Rumusan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) mengenai pengaruh lokasi
kost
Ha: promosi secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan tempat
kost
Dari perhitungan pada tabel 4.19 diperoleh koefisien regresi harga sebesar 0,21
(positif). Uji signifikan koefisien ini dengan t statsitik diperoleh t hitung sebesar 1,38
dan p = 0,175
Jadi dapat disimpulkan bahwa harga berpengaruh positif terhadap pemilihan tempat
Rumusan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) mengenai pengaruh lokasi
H0: promosi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan tempat
kost
Ha: promosi secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan tempat
kost
Dari perhitungan pada tabel 4.19 diperoleh koefisien regresi fasilitas sebesar 0,025
(positif). Uji signifikan koefisien ini dengan t statsitik diperoleh t hitung sebesar 0,19
dan p = 0,84
Jadi dapat disimpulkan bahwa fasilitas berpengaruh positif terhadap pemilihan tempat
5.1. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh lokasi, harga dan fasilitas terhadap
keputusan dalam memilih jasa rumah kos pada mahasiswa IKOPIN. Dimana setelah
mahasiwa IKOPIN
dalam memilih jasa rumah kos pada mahasiswa/i IKOPIN. Maka fasilitas
mahasiwa/i IKOPIN.
Setelah menganalisis dan menghasilkan beberapa kesimpulan atas penelitian yang telah
dilakukan pada Mahasiswa/i IKOPIN, adapun hal-hal yang dapat disarankan peneliti
yang mungkin dapat menjadi bahan masukan dan perhatian antara lain yaitu:
untuk tinggal lebih lama serta menjaga citra kos yang baik dilingkungan
sekitar, kamar kost yang disediakan dalam keadaan terawat, karena banyak
sekali ditemui kamar kost yang keadaan kamar nya tidak bersih.
2. Pemilik Jasa Rumah Kos agar menawarkan harga yang cukup bersaing
dengan kompetitor lainnya yang sesuai dengan keadaan kos seperti fasilitas
yang disediakan.
3. Pemilik Jasa Rumah Kos agar menyediakan fasilitas yang diperlukan oleh
mencari mencari ruang lingkup populasi yang berbeda dan lebih luas dari
pernyataan pada lembar kuesioner penelitian ini.Informasi yang anda berikan adalah
sebagai data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. Atas waktu dan kesediaan
I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama:
2. Angkatan:
3. Nama Kost:
4. Harga Kost:
1. Berilah tanda centang (√) pada salah satu alternatif jawaban pada kolom yang
2. Harap dipertanyakan pada peneliti jika ada poin yang kurang dipahami.
3. Keterangan :
1. LOKASI (X1)
aman.
sejenis
FASILITAS (X3)
yang pemiliknya
rumah kost.
2. Saya memilih rumah kost
yang pemiliknya
menyediakan fasilitas
mewah
kemampuan finansial
kost.
tempat tinggal