Skripsi Bab 1 - Bab 5
Skripsi Bab 1 - Bab 5
PENDAHULUAN
orang pada suatu bangsa untuk menjadi bangsa yang lebih baik. Indonesia adalah
penerus di era globalisasi, untuk menyaring pengaruh asing sehingga budaya yang
masuk dapat disesuaikan dengan budaya yang ada di Indonesia. Pendidikan sering
terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.
Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah
universitas atau magang. Salah satunya adalah perguruan tinggi sebagai satuan
berasal dari luas daerah, akan memilih tempat tinggal yang mudah dijangkau dari
yang dapat dijadikan pilihan untuk menempuh pendidikan perguruan tinggi. Beberapa
1
Negeri), dan ITB (Institut Teknologi Bandung) yang berada di Jatinangor. Kehadiran
seperti usaha tempat makan, laundry, fotocopy, usaha kos-kosan, dan lain-lain.
Dari tahun ketahun, semakin banyak mahasiswa dari berbagai daerah yang
datang untuk menuntut ilmu di Jatinangor, yang berarti dapat menambah peluang
bagi para wirausaha, salah satunya yaitu kos-kosan sebagai tempat tinggal sementara
bagi mahasiswa/i yang berasal dari luar daerah. Bagi para mahasiswa/i ini tentunya
dulunya Jatinangor merupakan daerah perkebunan teh dan pohon karet yang dikuasai
oleh perusahaan milik Belanda. Namun pada tahun 1990, area perkebunan dialih
2
Indonesia), IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri), dan Universitas Winaya
Mukti. Nama Jatinangor sebagai nama kecamatan baru dipakai sejak tahun 2000-an.
perkembangan fisik dan social yang pesat. Banyak lahan pertanian di Jatinangor yang
berubah fungsi menjadi rumah sewa untuk mahasiswa ataupun pusat perbelanjaan.
Menurut Kotler dan Keller jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat
ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun. Jasa tersebut mungkin saja atau mungkin juga
tidak terkait dengan suatu produk fisik. Industri jasa menurut Kotler & Amstrong
adalah industri yang menghasilkan produk yang tidak berwujud yang juga tidak
menghasilkan pemilikan suatu hal. Pada jasa rumah kost, pemillik memberikan
penawaran produk berupa kamar kost, fasilitas-fasilitasnya dan nilai yang dapat
dirasakan oleh konsumen jasa dalam bentuk kenikmatan, kepuasan, atau rasa aman.
Para wirausaha mulai membangun berbagai jenis tempat tinggal berupa kos
kosan, Apartemen, kontrakan, dan rumah sebagai fasilitas bagi mahasiswa/i yang
sedang menempuh dunia pendidikan di perguruan tinggi. Apartemen dan kos kosan
dapat di jadikan pertimbangan dalam memilih tempat tinggal, jika dilihat dari sudut
pandang ekonomi para mahasiswa, apartemen tidak begitu menjadi pilihan utama
dengan kualitas yang baik. Dilihat dari para mahasiswa/i berasal dari luar daerah
Jatinangor, tentunya banyak biaya yang akan dikeluarkan sehingga mereka lebih
3
selektif dalam memilih tempat tinggal agar meminimalisir pengeluaran. Harga sewa
kos biasanya lebih murah dari sewa apartemen, inilah alasan mengapa kos kosan
lebih dilirik oleh mahasiswa dibanding apartemen. Rumah kost adalah sejenis kamar
sewa yang disewa selama kurun waktu tetentu. Umumnya sewa kamar dilakukan
selama kurun waktu satu tahun serta memiliki fungsi sebagai tempat tinggal
sementara. Fungsi rumah kost ini yang menjadikan mahasiswa perantau lebih
memilih alternatif rumah kost karena adanya pertimbangan hemat biaya dan waktu
karena tempat yang dekat akan menjadi tujuan penyewa. Jika dikaitkan dengan fungsi
rumah kost ditemukan banyak fenomena pindahan rumah kost yang dilakukan oleh
penyewa. Agar memperoleh rumah kost sesuai dengan yang diinginkan, ada beberapa
rumah kost mana yang akan dipilih. Beberapa faktor diantaranya seperti, mahasiswa
memilih rumah kost dengan memperhatikan lokasi rumah kost, perbandingan harga
memilih rumah kost. Menurut Alma (2003) lokasi adalah tempat perusahaan
dan jasa yang mementingkan segi ekonominya. Lokasi usaha yang tepat sangat
menentukan keberhasilan dan kegagalan usaha di masa yang akan datang. Lokasi
rumah kos yang strategis dan mudah dijangkau seperti dekat dengan kampus, tempat
4
makan, warnet, fotocopy, shopping center, ataupun tempat tempat hiburan lainnya
konsumen agar konsumen merasa puas dengan pelayanan yang ada. Begitupun pada
rumah kost, konsumen akan melihat tempat yang layak dihuni untuk sementara
selama melanjutkan pendidikan diluar daerah tempatnya berasal. Dari sinilah para
wirausaha mulai berfikir bagaimana cara memikat para konsumen dengan fasilitas-
fasilitas yang akan disediakan. Harapan konsumen merupakan faktor penting, kualitas
layanan yang lebih dekat untuk kepuasan konsumen akan memberikan harapan lebuh
dan sebaliknya. Dengan adanya kualitas pelayanan yang telah diberikan, maka secara
produk tersebut.
5
Harga dan fasilitas merupakan hal yang berbanding lurus. Semakin lengkap
fasilitas yang diberikan maka akan semakin tinggi pula harga yang akan ditawarkan.
Begitupun sebaliknya, semakin minim fasilitas yang disediakan oleh pihak penyedia
jasa kos atau pondokan maka harga sewa yang ditawarkan juga akan rendah.
ketersediaan tempat parkir yang luas, fasilitas wifi, bahkan ada juga rumah kos yang
tidur,lemari, meja belajar, sehingga calon penyewa tinggal membawa pakaian mereka
dibutuhkan.
tersendiri seperti harga, fasilitas dan lokasinya. Berdasarkan sumber dari Mitula
Properti jumlah kost yang ada di wilayah Jatinangor yaitu 1.205 kost baik khusus
perempuan, laki laki maupun campuran. Mulai dari tempat kost dengan fasilitas
biasa, yaitu terdapat tempat tidur, kasur dan lemari, sedangkan pada tempat kost
Daerah Cibeusi sendiri menjadi sasaran mahasiswa/i dari luar daerah dalam
mencari tempat tinggal karena Cibeusi memiliki beragam jenis kos kosan dan akses
yang strategis. Khususnya bagi mahasiswa/i IKOPIN. Desa Cibeusi pada awalnya
6
Cikeruh (sebelum kemudian berganti nama menjadi Kecamatan Jatinangor pada
tahun 2000), Desa Cipacing termasuk wilayah yang beralih menjadi bagian dari
wilayah Kecamatan Cikeruh bersama lima wilayah Desa lainnya. Setelah pemekaran
wilayah kecamatan ini, setiap desa yang berada di wilayah Kecamatan Cikeruh
dimekarkan menjadi dua wilayah termasuk juga Desa Cipacing. Desa Cipacing
dimekarkan wilayahnya menjadi dua wilayah yaitu Desa Cipacing dan Desa Cibeusi.
Desa Cibeusi mengambil wilayah di bagian utara sementara Desa Cipacing di bagian
selatan.
Desa Cibeusi memiliki luas wilayah sebesar 164 hektar. Luas wilayah tersebut
pemukiman dan lahan lainnya. Yang dipergunakan sebagai lahan pertanian sebesar 50
persen dari luas totalnya atau sekitar 82 hektar. Lahan pertaniannya terbagi ke dalam
dua jenis yaitu lahan pesawahan dan lahan non-pesawahan. Luas lahan pesawahannya
sebesar 34 persen dari luas total atau sekitar 55,76 hektar. Lahan pertanian bukan
pesawahan atau termasuk lahan ladang, huma dan perkebunan seluas 16 persen atau
sekitar 26,24 hektar. Sebesar 15 persennya atau sekitar 24,6 hektar dipergunakan
sebagai lahan pemukiman dan pekarangan. Seluas 15 persen sisanya atau 24,6 hektar
wilayah Desa Cibeusi sangat dipengaruhi oleh kondisi Kecamatan Jatinangor yang
bergerak sebagai kota pendidikan. Di Desa Cibeusi sendiri terdapat beberapa fasilitas
pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi. Khusus
7
jenjang perguruan tinggi di Desa Cibeusi terdapat IPDN (Institut Pendidikan Dalam
alternatif tindakan yang mungkin dipilih dengan harapan akan menghasilkan sebuah
politik, budaya, produk, harga, lokasi, promosi, physical evidence, people dan
process. Sehingga membentuk suatu sikap pada konsumen untuk mengolah segala
informasi dan mengambil kesimpulan berupa respon yang muncul produk apa yang
akan dibeli.” Pada dasarnya, proses pengambilan keputusan pembelian yang akan
dilakukan oleh konsumen akan melalui beberapa tahap, yaitu pengenalan kebutuhan,
muncul dari berbagai bidang, seperti usaha jasa laundry, photocopy, rumah makan,
warnet, salon dan bisnis propeerti rumah kost. Jasa bisnis properti rumah kost ialah
salah satu bisnis yang cukup diminati. Hal ini dapat semakin banyaknya
pembangunan akan properti rumah kost yang dilakukan oleh masyarakat sekitar.
Melihat semakin banyaknya properti rumah kost yang dibangun disekitar sektor
kampus, maka fenomenna yang ada sering ditemukan kebingungan para perantau
seperti dalam kasus ini mahasiswa/i perantau yang bingung memilih rumah kost
8
seperti apa atau bisa dilihat banyaknya kasus mahasiswa melakukan pindahan rumah
kost selama mereka menjadi perantau, maka pertimbangan bahwa tinjauan terhadap
rumah kost yang ingin ditempati sangat penting dilakukan oleh para mahasiswa/i
dalam memilih rumah kost mana yang akan disewa. Hal ini terutama terkait dengan
pemasaran produk jasa rumah kost oleh pemilik atau pengusaha rumah kost lakukan
menyatakan tingkat kenaikan harga kosan setiap tahun dan tanpa adanya keringanan
pembayaran seperti cicilan dan lain lain. 46% menyatakan bahwa lokasi kosan yang
9
terlalu jauh dengan kampus sehingga menyebabkan adanya tambahan biaya
pemilik jasa rumah kost terlalu minim dengan harga yang sedikit lebih tinggi. 7%
menyatakan karena adanya pertimbangan harga dan fasilitas dan sesuai dengan
terlalu jauh dengan kampus dan fasilitas yang terlalu minim. 6% menyatakan karena
adanya pertimbangan dari harga yang naik setiap tahunnya dan lokasi yang jauh
dengan kampus. Dan 6% memilih ketiganya karena harga menentukan fasilitas dan
lokasi. Sehingga untuk mengatasi fenomena seperti ini, harus adanya referensi
Dari uraian di atas dapat dikatakan salah satu faktor penting yang mendukung
kelancaran dalam menempuh pendidikan khususnya mahasiswa yang berasal dari luar
daerah Cibeusi adalah tempat tinggal selama masa pendidikan berlangsung. Hal ini
menjadikan penyedia jasa tempat tinggal khususnya penyedia jasa rumah kost
jasa yang mereka miliki, dan tentunya calon penyewa jasa kost dapat memilih tempat
mahasiswa/i dalam memilih rumah kost, maka dari itu penulis akan membahas
rumah kost dengan judul “Pengaruh Lokasi, Harga dan Fasilitas Terhadap Penyewaan
Tempat Kost”.
10
1.2. Identifikasi masalah
Penelitian ini bermaksud untuk membahas pengaruh lokasi, harga dan fasilitas
11
3. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas secara parsial terhadap keputusan
1. Dapat bermanfaat selain sebagai bahan informasi juga sebagai literatur atau
1. Dapat digunakan sebagai acuan dalam pemilihan rumah kost yang baik bagi
2. Bagi penyedia layanan rumah kost dapat digunakan sebagai bahan referensi
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut (Kotler & Keller 2009:5) pemasaran adalah proses sosial dan manajerial
dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai. American Marketing
Association (AMA) dalam (Kotler & Keller 2009) pemasaran adalah suatu fungsi
dari pemasaran adalah menarik pel;anggan baru dengan menjanjikan nilai superior,
dengan tetap memegang prinsip kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, pemasaran
harus dikelola dengan sistematik agar tujuan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan
target perusahaan.
Definisi pemasaran menurut (Agustina Shinta 2011:2) adalah suatu proses dan
manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka
13
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan
produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut
penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen. Peranan
pmasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa hingga tangan
konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat memnberikan
kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Bagi pelaku bisnis sasaran
fundamental dari bisnis mereka adalah laba dan kelangsungan hidup. Pemasaran
suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif. (Agustina
Shinta 2011:2). Sasaran dari pemasaran adalah menarik peelanggan baru dengan
pemasaran sebagai seni daln ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan,
14
menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan
penyerahan barang atau jasa kepada konsumen atau masyarakat agar dapat
2.3. Jasa
sederhana tanpa menggunakan alat tukar berupa uang ataupun logam mulia. Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan, maka semakin dibutuhkan suatu alat tukar yang
berlaku umum dan untuk itulah diciptakan uang. Disamping itu manusia juga
membutuuhkan jasa dalam mengurus hal hal tertentu, sehingga jasa menjadi bagian
utama dalam pemasaran. Jasa adalah semua tindakan atau kinerja yang dapat
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada intinya tidak berwujud dan
tidak menghasilkan kepemilikan apapun (Kotler dan Keller, 2009). Jasa merupakan
suatu aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau
15
Kotler dan Keller (2009) menyatakan bahwa jasa mempunyai empat karakteristik
Sifat jasa yang tidak berwujud mengakibatkan suatu jasa tidak dapat mencium,
tentang jasa tersebut, seperti lokasi perusahaan, rekam jejak kinerja perusahaan dan
apa yang akan didapat dari perusahaan tersebut jika kita melakukan transaksi serta hal
hal lainnya.
Jasa umumnya diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Jika seseorang
melakukan pembelian jasa, maka penyedia jasa tersebut merupakan bagian dari jasa.
Karena konsumen selalu menunggu sampai jasa tersebut diproduksi, maka interaksi
penyedia jasa dan konsumen merupakan ciri utama dari pemasaran jasa.
3. Bervariasi (Variability)
Jasa tergantung kepada siapa penyedia jasa tersebut dan kapan serta dimana jasa
diproduksi, mengakibatkan jasa memiliki hasil yang berbeda beda. Misalnya sebuah
hotel yang sangat ramah melayani dan tanggap terhadap keluhan-keluhan tamunya,
sedangkan hotel yang lain tidak. Hal ini mengakibatkan pembeli jasa sangat berhati
16
hati terhadap adanya perbedaan ini, sehingga seringkali meminta pendapat dari orang
Jasa ridak dapat disimpan. Karakteristik perishability ini tidak akan menjadi masalah
jika permintaan tetap. Tetapi jika perusahaan berfuktuasi, maka perusahaan jasa
banyak kendaraan selama jam jam sibuk untuk memenuhi permintaan konsumen.
2.4. Lokasi
Lokasi adalah tempat aktivitas suatu usaha atau tempat perusahaan beroperasi
dan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang, jasa atau tempat konsumen
untuk datang berbelanja. Pemilihan suatu lokasi usaha yang strategis dan tepat sangat
menentukan keberhasilan suatu usaha dimasa yangg akan datang. Lokasi adalah hal
Tarigan (2006) (dalam Rizka Adelia Oftisinarum 2020) teori lokasi adalah ilmu yang
menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki
alokasi geografis dari sumber sumber yang potensial, seta hubungannya dengan atau
maupun sosial.
17
Lokasi menurut Lupiyoadi (2009), berhubungan dengan di mana usaha harus
bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya. Dalam hal ini ada tiga jenis
ini maka lokasi menjadi sangat penting. Usaha sebaiknya memilih tempat
dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau dengan kata lain harus
strategis.
2) Pemberi jasa mendatangi konsumen : dalam hal ini lokasi tidak terlalu
tetap berkualitas.
telepon, komputer, atau surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak
tujuannya, karena lokasi merupakan salah satu faktor penunjang untuk keberhasilan
suatu perusahaan di dalam operasionalnya. Suatu lokasi disebut strategis bila berada
konsumen.
18
Dengan demikian, maka ada hubungan antara lokasi yang strategis dengan
daya tarik konsumen untuk melakukan penyewaan jasa rumah kost. Strategis dalam
arti dekat dengan kampus, rumah makan, fotocopy, warnet, dan lain lain.
diantaranya.
transportasi umum.
2. Visibilitas yang baik yaitu keberadaan lokasi yang dapat dilihat dengan jelas
5. Ekspansi, tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha dikemudian
hari.
6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung barang dan jasa yang
ditawarkan.
19
7. Persaingan yaitu lokasi dengan pesaing sejenis
8. Peraturan pemerintah
Dengan menetapkan lokasi yang baik maka perusahaan akan mencapai tujuannya,
karena lokasi merupakan salah satu faktor penunjang untuk keberhasilan suatu
konsumen dapat menjangkau tempat usaha (tempat makan, pusat perbelanjaan, dan
lainnya) dengan mudah, aman, dan memiliki tempat parkir yang luas menurut
Akhmad (2012). Suatu lokasi disebut strategis bila berada dipusat kota, kepadatan
kelancaran lalu lintas dan arahnya tidak membingungkan konsumen disebut lokasi
strategis .
2.5. Harga
mendapatkan manfaat dari suatu produk (barang/jasa) yang dibeli dari penjual atau
produsen. Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap
perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat. Harga suatu barang dan jasa
merupakan penentu bagi permintaan pasar. Harga merupakan satu satunya unsur
20
Harga merupakan salah satu faktor penentu konsumen dalam menentukan
suatu keputusan pembelian terhadap suatu produk maupun jasa. Apalagi apabila
produk atau jasa yang akan dibeli tersebut merupakan kebutuhan sehari hari seperti
(satuan moneter) dan atau aspek lain (non-moneter) yang mengandung utilitas atau
sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya. Seorang pemasar dapat menaikkan
nilai suatu produk baik dengan memberikan tambahan manfanfaat yang diperoleh,
konsumen mengevaluasi jasa yang ditawarkan pesaing, pada dasarnya mereka nilai
bersih.
1. Permintaan produk
Memperkirakan permintaan total terhadap produk adalah langkah yang penting dalam
penetapan harga sebuah produk. Ada dua langkah yang dapat dilakukan dalam
21
memperkirakan permintaan produk yaitu menentukan apakah ada harga tertentu yang
diharapkan oleh pasar dan memperkirakan volume penjualan atas dasar harga yang
berbeda beda.
lebih agresif dengan harga yang lebih rendah dibandingkan perusahaan lain yang
kapasitas produksi perusahaan dan kemudahan untuk masuk dalam persaingan pasar.
3. Reaksi pesaing
Adanya persaingan baik yang sudah ada maupun yang masih potensial, merupakan
faktor yang mempunyai pengaruh penting dalam menentukan harga dasar suatu
pengganti atau substitusi, dan adanya produk yang tidak serupa namun mencari
Strategi ini berupa penetapan harga yang tinggi dalam lingkup harga harga yang
berikutnya yaitu strategi penetapan harga penetrasi. Strategi ini menetapkan harga
22
awal yang rendah untuk suatu produk dengan tujuan memperoleh konsumen dalam
Untuk beberapa jenis produk, konsumen lebih memilih membeli produk dengan harga
yang lebih murah dengan kualitas dan kriteria yang mereka perlukan. Sebuah
distribusi melakukan penetapan harga yang berbeda. Sedangkan untuk promosi, harga
produk akan lebih murah apabila biaya promosi produk tidak hanya dibebankan
perubahan yang terjadi dalam kuantitas produksi apabila ingin dapat menetapkan
harga secara efektif. Harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana
harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau
jasa.
2.6. Fasilitas
pelaksanaan suatu usaha, baik berupa benda maupun uang. Maka segala fasilitas
yangg ada yaitu kondisi fasilitas, kelengkapan, desain interior, dan eksterior serta
23
keberhasilan fasilitas harus diperhatikan terutama yang berkaitan erat dengan apa
Fasilitas adalah sumber daya fisik yang harus ada sebelum suatu jasa dapat
ditawarkan kepada konsumen. Fasilitas dapat pula berupa segala sesuatu yang
dipuaskan, sebab kalau tidak puas akan meninggalkan perusahaan dan menjadi
pelanggan pesaing. Hal ini akan menjadikan penurunan penjualan dan pada gilirannya
Fasilitas jasa Menurut Tjiptono (2014) desain dan tata letak fasilitas jasa erat
kaitannya dengan pembentukan presepsi pelanggan. Sejumlah tipe jasa, persepsi yang
Desain dan tata letak fasilitas jasa erat kaitannya dengan pembentukan persepsi
pelanggan. Sejumlah tipe jasa, persepsi yang terbentuk dari interaksi antara
1. Pertama, (Sifat dan tujuan organisasi) Sifat suatu jasa seringkali menentukan
24
beberapa manfaat, diantaranya perusahaan mudah dikenali dan desain interior
bisa menjadi ciri khas atau petunjuk mengenai sifat jasa didalamnya.
2. Kedua, (Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan ruang atau tempat) Setiap
4. Keempat, (Faktor estetis) Fasilitas jasa yang tertata rapi, menarik akan dapat
meningkatkan sikap positif pelanggan terhadap suatu jasa, selain itu aspek
aspek yang perlu ditata meliputi berbagai aspek. Misalnya tinggi langit–langit
bangunan, lokasi jendela dan pintu, bentuk pintu yang beraneka ragam, dan
dekorasi interior.
25
Apabila perusahaan tidak mempertimbangkan faktor ini, maka kelangsungan
6. Keenam, (Biaya kontruksi dan operasi) Kedua jenis biaya ini dipengaruhi
desain fasilitas. Biaya kontruksi dipengaruhi oleh jumlah dan jenis bangunan
kumpulan dari sejumlah keputusan. Keputusan adalah seleksi terhadap dua pilihan
alternatif atau lebih (Schiffman dan Kanuk, 2007). Seorang pemasar harus menguasai
berbagai berbagai hal yang dapat mempengaruhi pembeli dan mengembangkan suatu
menurut Kotler & Keller (2016) keputusan pembelian adalah suatu tahap dimana
konsumen telah memiliki pilihan dan siap untuk melakukan pembelian atau
pertukaran antara uang dan janji untuk membayar dengan hak kepemilikan atau
penggunaan suatu barang atau jasa. Ada juga beberapa tahapan dalam keputusan
pembelian.
26
Lima tahapan atau proses yang dilalui konsumen dalam mengambil suatu
1. Pengenalan Masalah
2. Pencarian Informasi
yang lebih banyak. Kita dapat membaginya ke dalam dua level rangsangan. Situasi
pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan penguatan perhatian. Pada level itu
orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya,
orang itu mungkin masuk ke pencarian informasi secara aktif: Mencari bahan bacaan,
3. Evaluasi Alternatif
Pasar harus tahu tentang evaluasi alternatif, yaitu bagaimana konsumen mengolah
informasi merek yang bersaing dan membuat penilaian akhir. Tidak ada proses
evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau oleh satu
4. Keputusan Pembelian
27
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek merekyang
ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen tersebut juga dapat membentuk niat untuk
membeli merek yang paling disukai. Namun, dua faktor berikut dapat berada di
antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang
lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang.
Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan
ketidakpuasan tertentu, tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk dibeli.
dan pemakaian produk pascapembelian. Jika kinerja produk lebih rendah daripada
harapan, pelanggan akan kecewa. Jika ternyata sesuai harapan, pelanggan akan puas.
Jika melebihi harapan, pembeli akan sangat puas. (Kotler dan Keller, 2009).
Ada beberapa penelitian terdaulu yang dapat dijadikan acuan dalam peelitian ini
antara lain:
28
Made yang faktor yang
Susilawati, dan Memengaruhi memengaruhi
Nilakusmawati Keputusan keputusan
(2012) Mahasiswa dalam mahasiswa dalam
Memilih Rumah memilih
Kost rumah kos. Faktor
paling
dominan yang
menentukan
keputusan
mahasiswa dalam
memilih rumah
kost yaitu
faktor lingkungan
kost.
29
2.9. Kerangka Pemikiran
Lokasi merupakan salah satu faktor dalam pemilihan jasa rumah kos. Suatu
lokasi disebut strategis bila berada dipusat kota, kepadatan populasi, kemudahan
dengan perguruan tinggi, tempat makan, warnet, jalan raya dan lain lain mungkin
Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan jumlah uang
yang dikeluarkan oleh pembeli untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dan barang
atau jasa. Menurut Philip Kotler harga adalah sejumlah nilai yang dibebankan atas
suatu produk atau jasa untuk jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat
manfaat harga yang telah menjadi faktor penting yang mempengaruhi pilihan
pembeli. Dalam Penelitian sebelumnya diketahui bahwa harga merupakan salah satu
Menurut Zakiah Daradjat (2012) Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat
mempermudah upaya dan memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan.
Sedangkan menurut Suryo Subroto (2010) Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat
maupun uang.
30
Dari berbagai pengertian diatas maka dapat dikatakan bahwa lokasi yang
memilih rumah kos. Harga kos yang terjangkau juga diprediksi akan mempengaruhi
mahasiwa dalam memilih rumah kos. Dan rumah kos yang menyediakan beberapa
kos hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel lokasi, harga dan fasilitas secara
simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan dalam memilih jasa
rumah kos. Berdasarkan uraian diatas maka kerangka konseptual dalam penelitian ini
sebagai berikut:
LOKASI
KEPUTUSAN
HARGA
DALAM
PEMILIHAN
FASILITAS
31
2.10. Hipotesis
hubungan antara dua variabel yang berkaitan dengan suatu kasus tertentu dan
merupakan anggapan sementara yang perlu diuji benar atau tidak benar tentang
dugaan dalam suatu penelitian serta memiliki manfaat bagi proses penelitian agar
karena jawaban yang diberikan hanya didasarkan pada teori relevan, belum
Uji hipotesis atau uji pengaruh untuk mengetahui apakah koefesien regresi
tersebut signifikan atau tidak. Sekedar mengingatkan bahwa hipotesis yang saya
Variabel lokasi:
H0 = tidak ada pengaruh lokasi (X1) terhadap keputusan mahasiswa/i dalam memilih
32
Variabel harga:
H0 = tidak ada pengaruh harga (X2) terhadap keputusan mahasiswa/i dalam memilih
Variabel fasilitas:
Sementara itu untuk memastikan apakah koefisien regresi tersebut signifikan atau
tidak (dalam arti variabel X berpengaruh terhadap variabel Y) kita dapat melakukan
uji hipotesisi ini dengan cara membandingkan nilai signifikasi (sig), dengan
probabilitas 0,05 atau dengan cara lain yakni membandingkan nilai τ hitung dengan τ
tabel.
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Tujuan dengan
33
adanya metode penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran kepada peneliti
instrumen berupa survey. Lokasi yang di ambil yaitu sekitaran wilayah Jatinangor.
Penulis mengambil data tentang pengaruh lokasi, harga dan fasilitas terhadap
keputusan mahasiswa dalam memilih jasa rumah kos. Responden yang akan dipilih
Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang dapat
menggambarkan objek yang akan diteliti baik penelitian yang bersifat kualitatif
maupun kuantitatif.
Dalam penelitian ini , data yang diteliti merupakan data primer, menurut
Sugiyono (2012:402) pengertian data primer adalah “Sumber data yang langsung
1. Data Primer
34
Data primer merupakan data yang digunakan untuk menjawab masalah dalam
penelitian dimana data ini bersumber dari pegawai atau dapat dikatakan sebagai data
yang diperoleh oleh pengumpul data dari objek risetnya (Sumarsono, 2004:69).
Sumber data dalam penelitian ini adalah kuisioner yang diberikan kepada mahasiwa/i
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan semua data yang diperoleh secara tidak langsung dari
objek yang diteliti (Sumarsono:69). Dalam penelitian ini, data sekunder yang diambil
yaitu data yang diperoleh dari buku, literatur, jurnal ataupun laporan ilmiah yang
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Pengertian data
Data Kualitatif yaitu data-data yang tidak berbentuk angka (berbentuk huruf)
yang diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya kuisioner
Data Kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka yang dapat diukur atau
dihitung sceara langsung sebagai variabel angka atau bilangan melalui pengumpulan
data yang diperoleh dari kuisioner yang digunaka untuk penelitian ini.
35
Variabel yang terdapat dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu variabel
Variabel dependen adalah Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
dalam penelitian ini adalah keputusan mahasiswa dalam memilih rumah kost.
2. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi suatu yang menjadi sebab
X1=Lokasi
X2=Harga
X3=Fasilitas
36
akses yang
diperlukan
(strategis)
2. Harga (X2) Nilai tukar berupa 1. Persaingan
uang yang dibayar harga dengan kos
mahasiswa/i untuk kosan lain
jasa sewa rumah 2. Kesesuaian
kost. harga dengan
fasilitas
3. Kesesuaian
harga dengan
manfaat
3. Fasilitas (X3) Perlengkapan dan 1. Fasilitas umum
alat alat yang 2. Fasilitas
disediakan oleh tambahan (wif,
pemilik jasa rumah dapur)
kost. 3. Fasilitas
mewah
4. Keputusan Dalam Menyewa Keputusan 1. Kesesuaian
pemilihan jasa dengan
rumah kost dari kemampuan
berbagai banyak finansial
pilihan. 2. Mudah
dijangkau atau
tidaknya lokasi
3. Kenyamanan
rumah kos
sebagai tempat
37
tinggal
menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan
skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item item instrumen yang dapat
berupa pernyataan atau pertanyaan. Skala likert menggunakan lima jawaban sebagai
berikut:
Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka data
tersebut baik data primer maupun data sekunder juga haruss diperoleh dari sumber
38
sumber yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Data penelitian diperoleh
melalui:
jawaban dari penyataan-pernyataan tentang topik penelitian, dalam hal ini adalah
1. Populasi
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek dan subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Dalam penelitian diatas dapat dikatakan bahwa populasi bukan sekedar jumlah yang
ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i IKOPIN angkatan 2017 yang
39
2. Sampel
sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah rancangan sampel
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.”
Maka sampel yang akan diambil berdasarkan kriteria kriteria tertentu yaitu
yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan
40
Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun
Teknik yang akan digunakan dalam Skala Likert adalah teknik skoring
Batas bawah = 1 × 33 = 33
41
Sedangkan untuk menentukan interval dari masing–masing tingkat kriteria digunakan
(5 ×33)−(1× 33)
= = 26,4 ≈ 27
5
Keterangan:
I: Interval
K: Jumlah kriteria
n: Jumlah Responden
2 60 – 86 Tidak setuju
42
Untuk mempermudah penilaian indikator-indikator digunakan tabel sebagai berikut
yang disajikan maka diperoleh hasil rekapitulasi dengan hasil sebagai berikut
( Skt ×i ×n)−(Skr × i × n)
I=
N
Keterangan:
I = Interval
43
i = Indikator
N =Jumlah Kriteria
(5 ×3 ×33)−(1 ×3 ×33)
I=
5
495−99
=
5
= 79,2 ≈ 79
2 60 – 86 Kurang setuju
44
(5 ×33)−(1× 33)
= = 26,4 ≈ 26
5
Keterangan:
I: Interval
K: Jumlah kriteria
n: Jumlah Responden
2 60 – 86 Tidak setuju
45
Untuk mempermudah penilaian indikator-indikator digunakan tabel sebagai berikut
yang disajikan maka diperoleh hasil rekapitulasi dengan hasil sebagai berikut
( Skt ×i ×n)−(Skr × i × n)
I=
N
Keterangan:
I = Interval
i = Indikator
46
N =Jumlah Kriteria
(5 ×3 ×33)−(1 ×3 ×33)
I=
5
495−99
=
5
= 79,2 ≈ 79
47
(5 ×33)−(1× 33)
= = 26,4 ≈ 26
5
Keterangan:
I: Interval
K: Jumlah kriteria
n: Jumlah Responden
2 60 – 86 Tidak setuju
48
Tabel 2.10. Format Jawaban Responden Terhadap Variabel Fasilitas
yang disajikan maka diperoleh hasil rekapitulasi dengan hasil sebagai berikut
( Skt ×i ×n)−(Skr × i × n)
I=
N
Keterangan:
I = Interval
i = Indikator
N =Jumlah Kriteria
49
(5 ×3 ×33)−(1 ×3 ×33)
I=
5
495−99
=
5
= 79,2 ≈ 80
4 339-418 Setuju
1. 1.
2.
3.
Dst.
Jumlah skor
50
(5 ×33)−(1× 33)
= = 26,4 ≈ 26
5
Keterangan:
I: Interval
K: Jumlah kriteria
n: Jumlah Responden
2 60 – 86 Tidak setuju
51
Untuk mempermudah penilaian indikator-indikator digunakan tabel sebagai berikut:
yang disajikan maka diperoleh hasil rekapitulasi dengan hasil sebagai berikut
( Skt ×i ×n)−(Skr × i × n)
I=
N
Keterangan:
I = Interval
i = Indikator
N =Jumlah Kriteria
52
(5 ×3 ×33)−(1 ×3 ×33)
I=
5
495−99
=
5
= 79,2 ≈ 79
1. 1.
2.
3.
Dst.
Jumlah skor
53
1. Analisis regresi linier berganda
Alat ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen (X) terhadap
variabel dependen, dimana variabel independen terdiri lebih dari satu variabel. Pada
penelitian yang jumlahnya lebih dari satu. Menurut Sugiyono (2017: 275) persamaan
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3
Dimana:
Y = keputusan penyewaan
a = konstanta
X1 = lokasi
X2 = harga
X3 = fasilitas
54
Pengujian individual menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
t=r
√ n−2
1−r
2
Dimana:
r: Koefisien korelasi
Uji hipotesis berganda bertujuan untuk menguji apakah semua variabel bebas
terikatnya. Pengujian Fht dapat dihitung dari formula sebagai berikut Ariefianto
(2012:22):
55
2
R /K
Fht =
(1−R)(n−k −1)
Keterangan:
Menurut Ghozali dalam Sujarweni (2015), Tujuan dari uji ini adalah untuk
seberapa besar proporsi dari total variasi variabel tidak bebas yang dapat dijelaskan
oleh variabel penjelasnya. Semakin tinggi nilai r2 maka semakin besar proporsi dari
total variasi variabel dependen yanh dapat dijelaskan oleh variabel independen.
berikut:
Kd = r2 × 100%
Dimana:
Kd = Koefisien Determinasi
56
r2 = Koefisien korelasi
( Σ x )( Σ y)
Σxy−
n
r=
√¿ ¿ ¿
Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat kost yang dihuni oleh mahasiswa/i
57
BAB III
KEADAAN UMUM
langsung dengan Kabupaten Bandung di Kecamatan Cileunyi. Jika dilihat dari pusat
Kecamatan Jatinangor, posisinya berada di sebelah barat dengan jarak sekitar tiga
kilometer.
Berdasarkan data Kecamatan jatinangor dalam Angka tahun 2014, Desa Cibeusi
Secara topografis, wilayah Desa Cibeusi memiliki bentuk bentang permukaan tanah
berupa dataran. Ketinggian dimana kantor desa berada memiliki ketinggian sebesar
727 meter di atas permukaan laut. Secara geografis, Desa Cibeusi dikelilingi oleh
Cileles di sebelah utara, Desa Cileles dan Desa Sayang di sebelah timurnya, Desa
secara administratif, Desa Cibeusi terdiri atas tiga dusun yaitu Dusun Cibeusi, Dusun
58
Bojongeureun dan Dusun Sadang. Untuk jumlah Rukun Warga dan Rukun
Bandung karena letaknya berada dilintasan Jalan Raya antara Bandung – Sumedang
Sumedang ini memiliki wilayah datar sebesar 60% dan 30% wilayah perbukitan.
Ditinjau dari sudut ketimggian Desa Cibeusi berada pada ketinggian 1.500 diatas
permukaan laut.
Desa ini memiliki jarak orbioter dengan ibu kota kecamatan sejauh 2.5 km dan
dapat dijangkau dengan menggunakan angkutan kota. Sedangkan jarak ke Ibu Kota
bis umum.
Desa ini merupakan desa transisi dari pertanian kepada desa industry dan
perkotaan. Desa ini memiliki luas wilayah 185,695 Hektar dengan peruntukan tanah
sebagai berikut:
59
Desa cibeusi ini terbagi menjadi 3 Dusun dengan 12 RW dan 53 RT dengan batas
Dari seluruh lokasi perbatasan tersebut, lokasi yang paling besar memberikan
pengaruh bagi kehidupan warga Desa Cibeusi adalah Jalan Raya Bandung –
Sumedang yang membelah wilayah desa menjadi dua dengan adanya fasilitas
Daerah Cibeusi mempunyai jumlah penduduk sebanyak 7.730 jiwa, yang terdiri
dari laki laki; 4.060 jiwa, perempuan ; 3.670 jiwa. Dalam berkomunikasi sehari-hari,
moyang mereka. Bahasa sunda digunakan baik untuk kepentingan formal maupun
pencaharian warga setempat. Dengan jumlah penduduk yang bekerja sebagai petani
60
Rumah kos atau sering juga disebut dengan kos-kosan merupakan salah satu
kebutuhan bagi para mahasiswa yang sedang menempuh ilmu di daerah lain dari luar
kampung halaman, dan rumah kos merupakan kebutuhan utama. Pada umumnya
mahasiswa yang memiliki prekonomian tinggi akan tinggal di sebuah apartemen atau
guest house atau hotel, namun bagi mahasiswa yang memiliki kondisi ekonomi
menengah kebawah, biasanya akan tinggal di sebuh kamar tinggal yang biasanya di
sebut dengan rumah kos, atau sering juga di sebut dengan kos-kosan.
Di daerah Cibeusi memiliki berbagai jenis tempat kost, mulai dari fasilitas kost
seadanya sampai fasilitas mewah yang disediakan pemilik sesuai dengan kemampuan
kost yang ditawarkan pemilik kost. Penyewaan jasa kamar kost yang menjadi objek
1. Kost Putri
Kost putri adalah tempat kost yang menyediakan jasa sewa kamar dan diperuntukkan
2. Kost Putra
61
Kost putra adalah tempat kost yang menyediakan jasa sewa kamar dan diperuntukkan
3. Kost Campuran
Kost campuran adalah tempat kost yang menyediakan jasa sewa kamar dan
Dari ketiga jenis tempat kost masih ada perbedaan yang membedakan antara
tempat kost yang satu dengan lainnya, yaitu penyewa jasa kost dengan pemilik kost
tinggal bersama. Namun ada juga tempat kost yang sama sekali tidak ada orangg
yang bertugas menjaganya. Selain itu yang membedakan tempat kost putra dan
campuran dengan tempat kos putri adalah peraturan pemilik kost yang tidak
mengijinkan tamu laki laki masuk kedalam kamar kecuali keluarga dan telah
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa jenis kamar kost
62
Penyewa kost dapat memilih kamar sesuai dengan keinginannya dan dapat
disesuaikan dengan kemampuan finanasial masing masing. Karena anak kost lebih
menyukai kamar dengan tidak terlalu banyak barang dikamar maka beberapa tempat
kost ada yang tidak menyediakan perlengkapan kamar atau kosong tetapi apabila
C. Fasilitas kost
Fasilitas adalah barang barang yang telah disediakan pemilik kost untuk
memenuhi kebutuhan penyewa kost. Fasilitas juga menjadi salah satu faktor
pertimbangan bagi calon penyewa jasa kost sebelum mereka memutuskan untuk
1. Fasilitas umum
Fasilitas umum adalah fasilitas yang biasanya disediakan pemilik kost untuk
digunakan bersama sama (penghuni kost). Fasilitas umum antara lain; ruang tamu,
dapur, tempat menjemur pakaian, tempat parkir, televisi. Tetapi untuk tempat kost
Fasilitas kamar adalah fasilitas yang didapat masing masing penghuni kamar kost.
Pada umumnya fasilitas yang ada di masing masing kamar, antara lain; tempat tidur,
63
kasur, meja, kursi, lemari. Tetapi untuk kamar kost yang berstandar mewah pemilik
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, terdapat beragam variasi harga
berukuran kecil.
berukuran sedang)
Selain harga sewa kamar bulanan, penyedia jasa kost menyediakan sewa kamar
tahunan, jadi para pengguna kost dapat memilih untuk sewa per bulan ataupun per
tahun. Ada juga tarif tambahan yang harus dibayar penyewa kamar apabila mereka
membawa barang barang keperluan pribadi khususnya barang elektronik, hal ini
Dari uraian di atas, maka usaha jasa rumah kost merupakan salah satu usaha jasa
yang memiliki peluang yang bagus dengan penghasilan yang terus mengalir setiap
64
bulannya. Apalagi di kota kota yang notabennya sebagai kota pelajar. Contohnya
seperti di daerah Cibeusi dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1
Biaya Per
No Nama Kost Alamat kost Fasilitas yang disediakan
Tahun
65
Kos wisma Jl. Gkpn No. 20 6.600.000 - Kamar mandi didalam, kloset
6.
elinopatan Cibeusi 7.200.000 jongkonk, kasur
Kost Bumi Jl. Gkpn No. 38 7.800.000 - Kasur, wifi, kamar mandi
10.
Sadang Cibeusi 13.200.000 didalam, kloset duduk
Kost Putri Jl. Gkpn No. 52 B 13.000.000 - tamu, meja belajar, tv, kamar
12.
Padjajaran Cibeusi 27.500.000 mandi didalam, AC, parkir motor/
mobil, dapur
Wisma
13. Jl. Gkpn , Cibeusi 4.800.000 Wifi, kamar mandi didalam
Darma
66
7.800.000 - Kamar mandi didalam, kloset
14. Pondok Djati Jl. Gkpn , Cibeusi
8.400.000 jongkok, kasur, wifi,
67
Kamar mandi didalam, TV, AC,
Pondok
23. Jl. Gkpn No. 9 22.000.000 wifi, kloset duduk, kasur lemari,
Syarin RT2/06, Cibeusi
meja belajar
68
Pondok 7.800.000- Kamar mandi didalam, kasur,
31.
Permata Jl. Gkpn No. 80B 9.000.000 lemari
BAB IV
Pada bab ini, penulis akan meneliti data yang diperoleh dari 33 sampel.
Sampel yang di ambil disini yaitu mahasiswa/i IKOPIN yang menggunakan jasa
rumah kost di daerah Cibeusi. Untuk memperoleh data, penulis menggunakan metode
jenis kelamin
Bagian II: Berupa pernyataan yang berisi indikator yang dapat mempengaruhi
69
A. Karakteristik Responden
Tabel 4.1.
Pria 9 27,27 %
Wanita 24 72,72 %
Total 33 100%
responden adalah wanita, yaitu 24 orangatau 72,72% dan jumlah responden laki laki
70
yaitu 9 orang atau 27,27%. Hal ini disebabkan dalam menyebarkan kuisioner,
4.1. Lokasi
Variabel lokasi diukur dengan lima item kriteria. Setelah kelima item ini dirata rata
dan diklasifikasi maka deskripsi masing masing indikator variabel lokasi disajikan
Frekuensi
Kriteria jawaban Skor Jumlah skor
Responden %
71
Setuju 4 10 30,3 40
Tidak Setuju 2 0 0 0
Berdasarkan tabel 4.2. dapat dilihat bahwa dari 33 responden yang memberi
tanggapan terhadap indikator variabel lokasi, ditemukan tidak ada responden (0%)
yang menyatakan sangat tidak setuju, (0%) yang menyatakan tidak setuju, 4
sangat setuju. Jumlah skor 147 dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sangat setuju
Frekuensi
Kriteria jawaban Skor Jumlah skor
Responden %
72
Setuju 4 10 30,3 40
Kurang setuju 3 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Berdasarkan tabel 4.3. dapat dilihat bahwa dari 33 responden yang memberi
tanggapan terhadap indikator variabel lokasi, ditemukan tidak ada responden (0%)
yang menyatakan sangat tidak setuju, (0%) yang menyatakan tidak setuju, yang
menyatakan kurang setuju (0%), 10 responden (30,3%) yang menyatakan setuju dan
skor 155 dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sangat setuju dengan lokasi kost yang
lingkungannya aman.
Frekuensi
Kriteria jawaban Skor Jumlah skor
Responden %
Setuju 4 12 36,36 48
73
Kurang setuju 3 6 18,18 18
Tidak Setuju 2 0 0 0
Berdasarkan tabel 4.4. dapat dilihat bahwa dari 33 responden yang memberi
tanggapan terhadap indikator variabel lokasi, ditemukan tidak ada responden (0%)
yang menyatakan sangat tidak setuju, (0%) yang menyatakan tidak setuju (0%), 6
sangat setuju. Jumlah skor 141 dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sangat setuju
dengan lokasi kost yang akses nya dekat dengan tempat yang diperlukan (strategis).
74
Jumlah Skor 443 Sangat setuju
mahasiswa/i sangat setuju dengan total skor 443. Ini menunjukkan bahwa kualitas
4.2. Harga
Variabel harga diukur dengan lima kriteria. Setelah kelima item inin dirata rata dan
Frekuensi
Kriteria jawaban Skor Jumlah skor
Responden %
Tidak Setuju 2 0 0 0
Kriteria Setuju
75
Berdasarkan tabel 4.6. dapat dilihat bahwa dari 33 responden yang memberi
tanggapan terhadap indikator variabel harga, ditemukan tidak ada responden (0%)
yang menyatakan sangat tidak setuju, (0%) yang menyatakan tidak setuju (0%), 4
sangat setuju. Jumlah skor 132 dapat disimpulkan bahwa mahasiswa setuju dengan
rumah kost yang harganya lebih murah dibandingkan kost lain yang sejenis.
Frekuensi
Kriteria jawaban Skor Jumlah skor
Responden %
Setuju 4 23 69,69 92
Kurang setuju 3 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
76
Berdasarkan tabel 4.7. dapat dilihat bahwa dari 33 responden yang memberi
tanggapan terhadap indikator variabel harga, ditemukan tidak ada responden (0%)
yang menyatakan sangat tidak setuju, (0%) yang menyatakan tidak setuju (0%),(0%)
setuju. Jumlah skor 142 dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sangat setuju dengan
Frekuensi
Kriteria jawaban Skor Jumlah skor
Responden %
Kurang setuju 3 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
77
Berdasarkan tabel 4.8. dapat dilihat bahwa dari 33 responden yang memberi
tanggapan terhadap indikator variabel harga, ditemukan tidak ada responden (0%)
yang menyatakan sangat tidak setuju, (0%) yang menyatakan tidak setuju (0%),(0%)
setuju. Jumlah skor 140 dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sangat setuju dengan
yaitu:
mahasiswa/i setuju dengan total skor 414. Ini menunjukkan bahwa kualitas harga
78
4.3. Fasilitas
Variabel fasilitas diukur dengan lima kriteria. Setelah kelima item ini dirata rata
dan diklasifikasi maka deskripsi variabel fasilitas disajikan pada tabel berikut :
Frekuensi
Kriteria jawaban Skor Jumlah skor
Responden %
Setuju 4 17 51,52 68
Tidak Setuju 2 0 0 0
Kriteria Setuju
Berdasarkan tabel 4.10. dapat dilihat bahwa dari 33 responden yang memberi
tanggapan terhadap indikator variabel fasilitas, ditemukan tidak ada responden (0%)
yang menyatakan sangat tidak setuju, (0%) yang menyatakan tidak setuju (0%), 8
79
sangat setuju. Jumlah skor 132 dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sangat setuju
Frekuensi
Kriteria jawaban Skor Jumlah skor
Responden %
Setuju 4 16 48,48 64
Kriteria Setuju
Berdasarkan tabel 4.11. dapat dilihat bahwa dari 33 responden yang memberi
tanggapan terhadap indikator variabel fasilitas, ditemukan tidak ada responden (0%)
yang menyatakan sangat tidak setuju, 2 responden yang menyatakan tidak setuju
80
yang menyatakan sangat setuju. Jumlah skor 123 dapat disimpulkan bahwa
Frekuensi
Kriteria jawaban Skor Jumlah skor
Responden %
Setuju 4 2 6,1 8
Jumlah 33 100 68
Berdasarkan tabel 4.12. dapat dilihat bahwa dari 33 responden yang memberi
yang menyatakan sangat tidak setuju, 23 responden yang menyatakan tidak setuju
81
menyatakan sangat setuju. Jumlah skor 68 dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
yaitu:
mahasiswa/i cukup setuju dengan total skor 323. Ini berarti bahwa tidak terlalu
Variabel keputusan pembelian diukur dengan lima kriteria. Setelah kelima item ini
dirata rata dan diklasifikasi maka deskripsi variabel fasilitas disajikan pada tabel
berikut :
82
Frekuensi
Kriteria jawaban Skor Jumlah skor
Responden %
Kurang setuju 3 0 0 0
Tidak Setuju 2 0 0 0
Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat bahwa dari 33 responden yang memberi
responden (0%) yang menyatakan sangat tidak setuju, (0%) yang menyatakan tidak
sangat setuju. Jumlah skor 139 dapat disimpulkan kebanyakan mahasiswa sangat
83
Responden %
48,4
Sangat setuju 5 16 80
8
36,3
Setuju 4 12 48
6
Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat bahwa dari 33 responden yang memberi
responden (0%) yang menyatakan sangat tidak setuju, 2 responden (6,1%) yang
responden yang menyatakan sangat setuju. Jumlah skor 138 dapat disimpulkan
84
Frekuensi
Kriteria jawaban Skor Jumlah skor
Responden %
Setuju 4 17 51,51 68
Tidak Setuju 2 0 0 0
Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat bahwa dari 33 responden yang memberi
responden (0%) yang menyatakan sangat tidak setuju, (0%) yang menyatakan tidak
yang menyatakan sangat setuju. Jumlah skor 142 dapat disimpulkan bahwa
85
Variabel Indikator Skor Kriteria
Keputusan
1. Kesesuaian dengan kemampuan finansial 139 Setuju
Pembelian
kebanyakan mahasiswa/i setuju dengan total skor 419. Ini menunjukkan bahwa
Table 4.18
Dari hasil pengolahan data pada table 4.18 dapat diuraikan sebagai berikut.
86
o Multiple R = 0,64 ini menujukkan nilai korelasi antara X1 (lokasi), X2
Tabel 4.19.
Uji T
Dimana nilai t hitung dihitung dengan cara membandingkan p value dengan alpha
X1 = 0,001 < 0,05 disimpulkan bahwa variable lokasi (X1) berpengaruh secara
87
X2 = 0,17 > 0,05 disimpulkan bahwa variable harga (X2) tidak berpengaruh secara
X3 = 0,84 > 0,05 disimpulkan bahwa variable fasilitas (X3) tidak berpengaruh secara
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) sebanyak 52 responden dan jumlah
Tabel 4.20
Uji F
Nilai Fhitung akan diperoleh melalui bantuan perhitungan di excel , kemudian akan di
faktor lokasi(X1), harga (X2) dan fasilitas (X3) secara serempak tidak
88
b. Jika Fhitung> Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti
faktor lokasi(X1), harga (X2) dan fasilitas (X3) secara serempak tidak
Maka, dapat dilihat bahwa Fhitung adalah 6,84 dengan tingkat signifikansi
0,001. Sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) adalah 2,92. Oleh
karena itu, Fhitung (6,84) > Ftabel(2,92) dan tingkat signifikansinya 0,001< 0,05
menunjukkan bahwa variabel bebas (lokasi, harga dan fasilitas) secara serempak
adalah berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan dalam memilih jasa
rumah kos.
Tabel 4.21
Uji Determinan
Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R Square sebesar
89
0,354 berarti 35,4% variable keputusan dalam memilih dapat dijelaskan oleh variasi
variable lokasi, harga dan fasilitas. Sedangkan sisanya sebesar 56,5% dijelaskan oleh
4.7. Pembahasan
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti variable lokasi, harga dan
dalam memilih jasa rumah kos pada mahasiswa IKOPIN. Hal ini dapat dilihat dari
Fhitung yang menunjukkan bahwa nilai Fhitung pada kolom (F) adalah sebesar 6,84
lebih besar dari nilai Ftabelsebesar 2,92. Nilai signifikan Fhitung pada kolom (sig.)
adalah 0,001 nilai ini lebih kecil dari tingkat kesalahan (α) 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel bebas yang terdiri lokasi, harga dan fasilitas secara
memilih jasa rumah kos. Berdasarkan dari uji-t dapat diketahui bahwa dari variabel
lokasi (X1), harga (X2) dan fasilitas (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Rumusan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) mengenai pengaruh
H0: promosi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan tempat
kost
90
Ha: promosi secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan tempat
kost
Dari perhitungan pada tabel 4.19 diperoleh koefisien regresi lokasi sebesar 0,44
(positif). Uji signifikan koefisien ini dengan t statsitik diperoleh t hitung sebesar 3,59
dan p = 0,001
Jadi dapat disimpulkan bahwa lokasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
Rumusan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) mengenai pengaruh lokasi
H0: promosi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan tempat
kost
Ha: promosi secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan tempat
kost
Dari perhitungan pada tabel 4.19 diperoleh koefisien regresi harga sebesar 0,21
(positif). Uji signifikan koefisien ini dengan t statsitik diperoleh t hitung sebesar 1,38
dan p = 0,175
91
Jadi dapat disimpulkan bahwa harga berpengaruh positif terhadap pemilihan tempat
Rumusan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) mengenai pengaruh lokasi
H0: promosi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan tempat
kost
Ha: promosi secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan tempat
kost
Dari perhitungan pada tabel 4.19 diperoleh koefisien regresi fasilitas sebesar 0,025
(positif). Uji signifikan koefisien ini dengan t statsitik diperoleh t hitung sebesar 0,19
dan p = 0,84
Jadi dapat disimpulkan bahwa fasilitas berpengaruh positif terhadap pemilihan tempat
92
BAB V
5.1. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh lokasi, harga dan fasilitas terhadap
keputusan dalam memilih jasa rumah kos pada mahasiswa IKOPIN. Dimana setelah
mahasiwa IKOPIN
93
2. Lokasi secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan
dalam memilih jasa rumah kos pada mahasiswa/i IKOPIN. Maka fasilitas
mahasiwa/i IKOPIN.
5.2. Saran
telah dilakukan pada Mahasiswa/i IKOPIN, adapun hal-hal yang dapat disarankan
peneliti yang mungkin dapat menjadi bahan masukan dan perhatian antara lain yaitu:
untuk tinggal lebih lama serta menjaga citra kos yang baik dilingkungan
banyak sekali ditemui kamar kost yang keadaan kamar nya tidak bersih.
94
2. Pemilik Jasa Rumah Kos agar menawarkan harga yang cukup bersaing
3. Pemilik Jasa Rumah Kos agar menyediakan fasilitas yang diperlukan oleh
mencari mencari ruang lingkup populasi yang berbeda dan lebih luas dari
95