Anda di halaman 1dari 7

Nama : Raffialdi

Nim : B1032181003

Ringkasan Terkait Cara Menentukan Biaya Modal

Pengertian Biaya Modal

Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memperoleh dana baik yg berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk
mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan. Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan
untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh
dana yang diperlukan.

Cost of Retained Earning

Biaya modal yg terjadi jika laba ditahan (LD) digunakan untuk reinvestasi di perusahaan yng
bersangkutan, biaya tersebut sebesar tingkat keuntungan investasi (rate of return) yang diisyaratkan
diterima oleh para investor. Jika ”LD” diinvestasikan pada perusahaan lain akan memproleh
keuntungan yang besarnya sama dg keuntungan jika perusahaan reinvestasi sendiri ”LD” tsb.

 Biaya modal dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber dana (biaya modal
individual).
 Namun, jika perusahaan menggunakan beberapa sumber modal maka biaya modal yang
dihitung adalah biaya modal rata-rata tertimbang dari seluruh modal yang digunakan.
 Biaya modal rata-rata tertimbang ini disebut dengan ”weight average cost of capital” (WACC).
 Konsep biaya modal erat kaitannya dg konsep tingkat keuntungan yg disyaratkan (required rate
of return) yg dapat dilihat dari 2 sisi yaitu investor & perusahaan.
 Tinggi rendahnya required rate
 Sisi investor, of return mrp tingkat keuntungan (rate of return) yg mencerminkan tingkat risiko
dari aktiva yang dimiliki.
 Sisi perusahaan yg menggunakan dana (modal), besarnya required rate of return merupakan
biaya modal (cost of capital) yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut.

Fungsi Biaya Modal

1. Terkait dengan pajak yang dikenakan pada perusahaan.

Biaya modal yang dikenakan pada modal pinjaman berbeda dengan biaya modal dari modal sendiri.
Konsep perhitungan biaya modal didasarkan pada perhitungan :

 Sebelum pajak (before tax basis)


Perlu disesuaikan dulu dengan pajak sebelum dilakukan peritungan biaya modal rata-ratanya
seperti obligasi.
 setelah pajak (after tax basis)
 Sebagai Discount Rate

Untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi yaitu dengan membandingkan
tingkat keuntungan (rate of return) dari usulan investasi tersebut dengan biaya modalnya.

Biaya modal di sini adalah biaya modal yang menyeluruh (overall cost of capital).

Misalnya jika kita menggunakan metode Net Present Value atau Profitability Index untuk menentukan
diterima atau ditolaknya suatu usulan investai, maka biaya modal berfungsi sebagai “discount rate” yang
digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari proceeds dan pengeluaran investasi.

Jenis Biaya Modal

 Biaya Modal Individual


 Biaya Modal Hutang Jangka Pendek

Hutang jangka pendek (hutang lancar) mirip hutang yang jangka waktu pengembaliannya kurang dari 1
tahun, yang terdiri dari hutang perniagaan (trade account payable), hutang wesel & kredit jangka
pendek dari bank.

2. Biaya Modal Hutang JK Panjang

Pada dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cost of debt) yang biasanya berasal dari
obligasi (cost of bond).

3. Biaya Modal Saham Preferen (cost of preferred stock)

Adalah biaya riil yang harus dibayar jika perusahaan menggunakan dana dengan menjual saham
preferen. CPS diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return)
oleh investor pemegang saham preferen. Artinya tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor
merupakan biaya yang harus ditanggung emiten. Biaya modal saham preferen mempunyai sifat
campuran antara hutang dan saham biasa.

 Mempunyai sifat hutang, karena saham preferen mengandung kewajiban tetap untuk
memberikan pembayaran dividen secara periodik.
 Memiliki sifat seperti saham biasa karena saham preferen mrp bukti kepemilikan perusahaan yg
mengeluarkan saham preferen tersebut.

Demikian pula ketika perusahaan terpaksa dilikuidasi, maka perusahaan pemegang saham preferen
mempunyai hak sebelum pemegang saham biasa. Pembayaran dividen saham preferen dilakukan
setelah pendapatan dikurangi pajak, sehingga biaya modal saham preferen tidak perlu lagi disesuaikan
atau dikurangi dg pajak.
 Biaya Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan atau Biaya Modal Sendiri (equitas)

Merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa
atau menggunakan laba ditahan untuk investasi. Peruasahaan dapat membagikan laba setelah pajak
yang diperoleh sebagai dividen atau menahannya dalam bentuk laba ditahan. Laba ditahan yang
digunakan untuk investasi kembali tersebut perlu diperhitungkan biaya modalnya.

Untuk menghitung biaya ekuitas digunakan dua model pendekatan yaitu :

1. Model Diskonto Dividen (Dividend Discount Model)

Menjelaskan biaya ekuitas mirip diskonto yang menyeimbangkan nilai sekarang dari keseluruhan dividen
per lembar saham yang diharapkan di masa akan datang, sehingga biaya modal mirip faktor diskonto
dari dividen yang ada.

2. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model)

Model CAPM mirip model penetapan biaya modal dengan menganalisis tingkat return saham yang
terjadi. Besarnya tingkat return saham yang diharapkan oleh investor ini merupakan biaya modal yang
harus dikeluarkan oleh emiten.

Model CAPM ini dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu:

1. Besarnya beta bunga bebas risiko


2. Risiko sistematis yg ditunjukkan oleh koefisien beta
3. Premium risiko pasar yang ditunjukkan oleh selisih antara return pasar dengan return saham

Biaya Modal Keseluruhan

Biaya modal keseluruhan adalah biaya modal yg memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang
digunakan oleh perusahaan. Konsep biaya modal perusahaan secara keseluruhan (overall cost of
capital) bermanfaat dalam penilaian usulan investasi jangka panjang. Misalnya, dalam menentukan
proyek investasi yang harus diambil dapat ditentukan dengan membandingkan besarnya biaya modal
yang harus dikeluarkan (cost of capital) dengan tingkat keuntungan yang diproleh dimasa datang. Untuk
menetapkan biaya modal dari perusahaan secara keseluruhan perlu dihitung biaya modal rata-rata
tertimbangnya (weighted average cost of capital atau WACC). Sebagai unsur penimbangnya adalah
proporsi dana bagi setiap jenis atau sumber modal yang digunakan dalam investasi proyek tersebut.

Faktor yang mempengaruhi WACC

1. Kondisi pasar.
2. Struktur Modal perusahaan dan dividend policy.
3. Kebijakan Investasi. Perusahaan dengan proyek yang lebih berisiko umumnya memiliki WACC
yang lebih tinggi.
Pentingnya Biaya Modal

Kebutuhan dana investasi suatu perusahaan dapat dipenuhi dari hasil operasional perusahaan , modal
sendiri ( dana dari pemilik) atau melalui penarikan pinjaman dari pihak lain /hutang. Dalam suatu
investasi, biaya yang timbul akibat penarikan pinjaman merupakan biaya modal dan perlu
diperhitungkan dalam keputusan investasi.

Biaya Modal ( Cost Of Capital) merupakan semua biaya yang secara riil dikeluarkan oleh perusahaan
dalam rangka mendapatkan sumber dana.

Biaya Riil

Biaya Modal= x 100%

Penerimaan Kas Beersihh

Biaya Modal Saham Biasa

Saham biasa merupakan surat bukti kepemilikan perusahaan yang tidak mempunyai ak-hak istimewa
seperti Saham Preferen. Deviden Saham biasa akan dibayarkan apabila perusahaan memperoleh Laba,
akan tetapi jika perusahaan rugi, maka deviden tidak dibagikan. Oleh karena, deviden dibayarkan jika
perusahaan memperoleh laba maka diharapkan ada pertumbuhan deviden dari tahun ke tahun . Hal
tersebut berarti terdapat harapan peningkatan laba dari tahun ke tahun.

CONTOH KASUS

PT Kedaton dalam membiayai investasinya menggunakan kombinasi beberapa sumber dana sekaligus,
yaitu:

Sumber Total Dana Cost of Capital

Obligasi…………………… 40.000.000,-; 14,7% *)

Saham Preferen…………… 30.000.000,-; 18%

Saham Biasa………………. 90.000.000,-; 16%

*) setelah penyesuaian pajak

Biaya rata rata trtimbang di hitung, sebagai berikut:

Sumber Total Dana Komposisi Cost Rata-rata


Obligasi……………… 40.000.000,-; 25% 14,7% *) 3,675%

Saham Preferen……… 30.000.000,-; 18,75% 18% 3,375%

Saham Biasa………… 90.000.000,-; 56,25% 16% 9,000%

Total 160.000.000,- 100% 16,05%

Biaya Modal Rata – rata Tertimbang atau Weighted Average Cost Of Capital (WACC) diperoleh sebesar
16,05%. Angka tersebut merupakan pedoman atau tolok ukur (cut of rate) perusahaan dalam
mengambil keputusan suatu Investasi, diterima atau ditolak.

Contoh:

Resort merencanakan melakukan investasi dengan kebutuhan dana kurang lebih sebesar
Rp.85.000.000,-, sumber dana dipenuhi dengan kombinasi menerbitkan Obligasi dan Saham (modal
sendiri), sebagai berikut:

1. Obligasi, sejumlah 1000 lembar dengan nominal Rp.20.000,-/lembar; harga jual Rp.19.000,- ;
biaya bunga 20%/tahun; jangka waktu 5 tahun ; pajak penghasilan 10%.
2. Saham Preferen;1.000 lembar dengan nominal Rp.25.000,-/lembar; harga jual
Rp.24.000,-/lembar; biaya emisi Rp.100,-/lembar; Deviden sebesar 15%.
3. Saham Biasa; 4.000 lembar dengan nominal Rp.10.000,-/lembar; harga jual Rp.9.500,-/lembar;
biaya emisi Rp.50,-/lembar; Deviden diperkirakan Rp..1000,-/lembar ; Tingkat pertumbuhan 4%.

Hitung

1. Biaya Modal Individu


2. Biaya Modal rata rata Tertimbsng

PENYELESAIAN

1. Biaya Modal Individu


a) Cost of Debt

N - Nb

Kd = I+ X 100%

N + Nb

2
Kd = (20%X20.000.000)+ 20.000.000-19.000.000 X100%=21,53%

20.000.000+19.000.000

Kd - tx = 21,53% (1 – 0,1 )

= 21,53% - 2,15 = 19,38%

1) Cost of Preffered Stock

Kp = (25.000.000 x 15% ) X100% = 15,69%

( 24.000.000 – 100.000 )

a. Cost Common Stock

Kc = D X100% + g

Pn

Kc = (4.000.000 x 100% )+ 4% =

(38.000.000 – 200.000 ) 14,58%

2) Biaya rata rata Tertimbang (WACC)

Sumber Total Dana Komposisi Cost Rata-rata

Obligasi……………… 20.000.000,-; 23,53% 19,38 % *) 4,56%

Saham Preferen……… 25.000.000,-; 29,41% 15,69 % 4,61%

Saham Biasa………… 40.000.000,-; 47,06% 14,58 % 6,86%

Total 85.000.000,- 100% 16,03%

Jadi, biaya rat rata tertimbang (WACC) sebesar 16.03 %

SOLUSI
Biaya modal yang diperhitungkan digunakan oleh manajemen sebagai Cut Of Rate atau sebagai
pembatas/pedoman menentukan Rate Of Return atau tingkat pengembalian investasi yang diharapkan,
dalam suatu pengambilan keputusan investasi. Dari contoh kasus di atas, dapat dilihat, tingkat
pengembalian investasi berada di bawah lima puluh persen. Dengan tingkat pengembalian investasi
seperti ini, kebanyakan manajemen akan mengambil keputusan untuk menolak investasi yang diajukan.

Sumber:

https://infomanajerna.blogspot.co.id/2012/12/biaya-modal-1.html

http://budiampta.blogspot.co.id/2012/12/biaya-modal.html

Anda mungkin juga menyukai