Di Susun Oleh :
Siti Atika Azzahra (B1032181002)
Dwi Kartika Sari (B1032181015)
Egha Yudhiawati (B1032181016)
Yolla Aprisella (B1032181032)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Supply Chain Management” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen pada mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen .
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................................4
C. TUJUAN.........................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
A. Supply Chain Management (SCM).................................................................................................5
B. Proses Manajemen Rantai Pasokan.............................................................................................6
C. Tujuan supply hain management...................................................................................................7
D. Fungsi supply chain management..................................................................................................8
E. Manfaat suplly chain management................................................................................................8
F. penting fungsi konsep Supply Chain Management bagi proses bisnis......................................10
G. Strategi Rantai Pasokan..........................................................................................................11
H. Tantangan Dalam Mengelola Supply Chain Management.........................................................12
I. Mengukur Performa Supply Chain Management.......................................................................13
BAB III.....................................................................................................................................................15
PENUTUP................................................................................................................................................15
A. KESIMPULAN............................................................................................................................15
B. SARAN.........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Supply Chain Management mencakup semua aktivitas yaitu sejak material datang dari
pihak supplier, kemudian material itu diolah menjadi produk setengah jadi ataupun
produk jadi, sampai produk itu didistribusikan ke konsumen. Untuk mengetahui
perfomansi dari Supply Chain perusahaan, 63 diperlukan suatu pengukuran. Dari
pengukuran tersebut akan didapatkan suatu hasil, sehingga baik tidaknya kinerja Supply
Chain dari perusahaan dapat terlihat. Dengan adanya kinerja Supply Chain yang baik,
maka kinerja dari perusahaan akan semakin terarah dan memberikan keuntungan, baik itu
untuk pihak perusahaan, supplier, maupun konsumen.
Supply chain management (SCM) menjadi salah satu solusi terbaik untuk meningkatkan
keunggulan kompetitif (Zabidi, 2001). Keunggulan kompetitif dari SCM adalah
bagaimana perusahaan mampu mengelola aliran barang atau produk dalam suatu rantai
supply . Tujuan utama SCM yaitu penyerahan/ pengiriman produk secara tepat waktu,
mengurangi waktu dan biaya dalam pemenuhan kebutuhan, memusatkan kegiatan
perencanaan dan distribusi, serta pengelolaan manajemen persediaan yang baik antara
pemasok (vendor) dan konsumen (buyer) (Pujawan, 2005). SCM menyediakan struktur
yang memungkinkan proses dan implementasi rencana dapat dijalankan dan
menyediakan berbagai sistem untuk melaksanakan proses dan implementasi dari
perencanaan. SCM dapat menjadikan aktifitas perusahaan yang lebih terstruktur,
terkoordinasi, terjadwal, dan terpadu sehingga keseluruhan proses akan menjadi lebih
efektif dan efisien.
Setiap perusahaan sebagai suatu organisasi harus dapat mewujudkan Model Rantai
Persediaan mereka yang unik supaya dapat merangkaikan proses dari penyalur maupun
pelanggan. Kebutuhan untuk berbagi informasi telah begitu meningkat sehingga Sistim
Informasi menjadi suatu keuntungan yang penting. Model ini dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat memberikan gambar yang dinamis tentang proses produksi dan penyajian
sistim inventaris yang bertahap. Penggunaan Contoh Peragaan mengizinkan proses ini
untuk dapat dijalankan secara optimum disekitar jaringan fasilitas dan penyaluran yang
menjalankan fungsi-fungsi pembelian dan pembuatan dari hasil menengah dan hasil akhir
dan juga penyaluran dari hasil akhir kepada langganan. Hal ini juga penting bagi
organisasi atau divisi yang berada disepanjang rantai persediaan untuk menggunakan
teknik prakiraan dan penjadwalan yang sama untuk memastikan bahwa hubungan ini
masuk akal dan setiap bagian proses ini dapat menanggapi dengan sewajarnya
perubahanperubahan kecil yang terjadi dalam lingkungannya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu supply chain management
2. Bagaimana proses supply chain management
3. Apa saja tujuan supply chain management
4. Apa saja fungsi supply chain management
5. Apa saja manfaat supply chain management
6. Apa fungsi konsep Supply Chain Management bagi proses bisnis
7. Bagaimana Strategi supply chain management
8. Apa saja tantangan dalam mengelola supply chain management
9. Bagaimana performa supply chain management
C. TUJUAN
1. Untuk memahami apa itu supply chain management
2. Untuk mengetahui bagaimana proses supply chain management
3. Untuk mengetahui tujuan dari supply chain management
4. Untuk mengetahui fungsi dari supply chain management
5. Untuk mengetahui manfaat supply chain management
6. Untuk mengetahui fungsi konsep supply chain management bagi proses bisnis
7. Untuk mengetahui bagaimana strategi supply chain management
8. Untuk mengetahui apa saja tantangan dalam mengelola supply chain management
9. Untuk mengetahui bagaimana performa supply chain management
BAB II
PEMBAHASAN
Sedangkan untuk definisi lainnya yang lebih sederhana, Supply Chain Management atau
Manajemen Rantai Pasokan adalah Mekanisme yang menghubungkan semua pihak yang
bersangkutan dan kegiatan yang terlibat dalam mengkonversikan bahan mentah menjadi barang
jadi. Pihak yang bersangkutan ataupun kegiatan yang dimaksud tersebut bertanggung jawab
untuk memberikan barang-barang jadi hasil produksi kepada pelanggan pada waktu dan tempat
yang tepat dengan cara yang paling efisien.
Menurut James A. dan Mona J. Fitzsimmons, pengertian SCM adalah sistem pendekatan lokal
untuk mengantarkan produk ke konsumen akhir dengan menggunakan teknologi informasi
dalam mengkoordinasikan semua elemen supply chain mulai dari pemasok hingga ke retailer.
Sedangkan menurut Stevenson, SCM adalah suatu koordinasi strategis dari rantai pasokan
dengan tujuan untuk mengintegrasikan manajemen penawaran dan permintaan.
Dan menurut Robert J. Vokurka, Gail M. Zank, Carl M. Lund III, pengertian SCM adalah
kegiatan mengantarkan produk dari bahan baku melalui pelanggan termasuk sumber bahan
baku dan suku cadang, manufaktur dan perakitan, pergudangan dan pelacakan inventaris,
pesanan yang masuk dan manajemen pemesanan, distribusi produk ke semua penyalur,
pengiriman ke pelanggan, dan sistem informasi yang diperlukan untuk memantau seluruh
kegiatan.
Contoh dalam manajemen ini adalah perusahan smartphone dengan basis OS android. Produk
OS tersebut tidak akan tiba-tiba sampai pada konsumen, tetapi terlebih dahulu melalui
perusahaan industri smartphone yang kemudian akan mengirimkannya ke supplier.
Berikut ini adalah Proses Manajemen Rantai Pasokan yang dilibatkan dalam Manajemen Rantai
Pasokan atau Supply Change Magement (SCM) ini.
1. Pelanggan (Customer)
Pada sebagian besar industri Manufakturing, Pelanggan atau customer merupakan mata rantai
pertama yang memberikan pesanan (order), terutama pada perusahaan yang berorientasi OEM
(Original Equipment Manufacturer). Pelanggan memutuskan untuk membeli produk yang
ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan dengan menghubungi departemen penjualan
(sales) perusahaan tersebut. Informasi penting yang terdapat dalam pesanan tersebut diantaranya
seperti Tanggal Pengiriman Produk dan Jumlah yang diinginkan untuk Produk yang dipesannya.
2. Perencanaan (Planning)
3. Pembelian (Purchasing)
Setelah menerima Perencanaan Produksi, dalam hal ini adalah kebutuhan terhadap bahan mentah
dan bahan-bahan pendukungnya, Departemen Pembelian atau Purchasing Department akan
melakukan pemesanan bahan mentah dan bahan pendukungnya serta menetapkan tanggal
penerimaan dan jumlah yang dibutuhkan.
4. Persediaan (Inventory)
Bahan mentah dan bahan pendukung yang telah diterima oleh pabrik akan diperiksa kualitas dan
ketepatan jumlahnya kemudian disimpan di dalam Gudang untuk kebutuhan produksi.
5. Produksi (Production)
Bagian Produksi akan menggunakan bahan mentah dan bahan pendukung yang dipasok oleh
pemasok tersebut untuk melakukan proses produksi hingga menghasilkan barang jadi yang
dibutuhkan oleh pelanggan. Barang Jadi yang telah diproduksi ini kemudian dimasukan ke
gudang dan siap untuk dikirimkan ke pelanggan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
6. Transportasi (Transportation)
Departement Pengiriman atau Shipping Department akan mengatur waktu keberangkatan barang
jadi (Finished Products) yang di Gudang tersebut sesuai dengan jadwal yang diinginkan oleh
pelanggan.
Menurut Stevenson, sebuah tujuan dari manajemen rantai pasokan ialah menyelaraskan antara
suatu permintaan serta penawaran dengan secara efektif dan efisien.
Beberapa masalah utama yang terdapat di dalam rantai pasokan berhubungan seperti berikut ini :
Penentuan tingkat outsourcing yang tepat.
Manajemen pemasok.
Manajemen risiko.
Menurut I Nyoman Pujawan, tujuan strategis dari rantai pasokan ini ialah untuk memenangkan
persaingan pasar atau setidaknya bertahan.
Disebabkan karena itu, menurut I Nyoman Pujawan, untuk dapat menjadi pemenang didalam
persaingan pasar maka rantai pasokan itu harus bisa menyediakan produk yang seperti berikut ini
:
Murah
Berkualitas
Tepat waktu
Bervariasi
Menilik pengertian Supply Chain Management yang merupakan wadah besar bagi sistem
jaringan sebuah perusahaan industri atau organisasi yang saling bekerjasama dalam membuat
serta menyalurkan produk maupun jasa kepada konsumen akhir, maka beberapa fungsi dari
konsep Supply Chain Management tersebut;
a. Planning (Perencanaan)
Merupakan perencanaan terhadap apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dari sebuah
perusahaan industri itu sendiri.
b. Organize (Pengaturan)
Untuk mencapai sebuah rencana, maka perusahaan perlu mengorganisasi baik secara teknis
maupun non-teknis.
d. Directing (Instruksi)
Dengan adanya staf atau sumber daya manusia ini, perusahaan kemudian memunculkan
instruksi-instruksi yang harus dipatuhi oleh staf yang pada akhirnya menjadi pewujud rencana
suatu perusahaan tersebut.
e. Controlling (Pengendalian)
Dari instruksi tersebut, maka manajemen suatu perusahaan akan mengontrol dan memastikan
bahwa standar operasional dan instruksi yang diarahkan sesuai dengan rencana dan tujuan,
sehingga proses produksi berjalan secara optimal.
Berdasarkan fungsi di atas, maka arti pentingnya konsep Supply Chain Management (SCM)
bagi proses bisnis adalah secara fisik, mengawal proses bahan baku dan komponen agar
menjadi produk dan mengirimnya hingga ke konsumen akhir dan meyakinkan bahwa
pengiriman produk atau jasa memuaskan aspirasi konsumen, tanpa meributkan ketersediaan
stok.
Menurut I Nyoman Pujawan (2005), terdapat tantangan yang harus dihadapi dalam
mengelola suppy chain, yaitu:
2. Ketidakpastiaan
Ketidakpastian permintaan
Ketidakpastian pasokan: lead time pengiriman, harga dan kualitas bahan baku, dll.
Ketidakpastian internal: kerusakan mesin, kinerja mesin yang tidak sempurna,
ketidakpastian kualitas produksi dll.
Gambaran mengenai ketidak pastian dalam supply chain adalah sebagai berikut:
Untuk menghadapi masalah ketidakpastian pemesanan dalam rantai pasokan atau bullwhip
effect, diperlukan sharing informasi di sepanjang rantai pasokan, optimalisasi tingkat
persediaan, penciptaan tim rantai pasokan, pengukuran kinerja rantai pasokan, maupun
membangun koordinasi dan kolaborasi di antara mitra bisnis sehingga proses pengiriman
produk dari pemasok ke perusahaan dan ke konsumen dapat berjalan lancar dan
memungkinkan perusahaan untuk mencapai biaya persediaan yang rendah. Sedangkan
menurut James A. dan Mona J. Fitzsimmons (2006), tantangan dalam supply chain
management adalah untuk menyeimbangkan kebutuhan pengiriman pelanggan secara tepat
dengan mendorong biaya produksi dan biaya persediaan. Pemodelan rantai supply chain
management memungkinkan manajer untuk mengevaluasi pilihan yang akan memberikan
peningkatan terbesar dalam kepuasan pelanggan dengan biaya yang terjangkau.
Dikatakan oleh Schroeder bahwa mengukur performa supply chain adalah langkah pertama
menuju perbaikan. Sebuah tahapan awal yang perlu ditetapkan dan ditentukan untuk dapat
mencapai tujuan perbaikan tersebut. Schroeder mengemukakan bahwa pada umumnya ada
lima poin penting yang dapat diukur dalam performa supply chain management, yaitu
(Shcroeder, 2007):
1. Pengiriman
Mengacu pada ketepatan waktu pengiriman: persentase pesanan dikirimkan secara lengkap
dan tidak melewati pada tanggal yang diminta oleh pelanggan.
2. Kualitas
Ukuran langsung dari kualitas adalah kepuasan pelanggan dan dapat diukur melalui
beberapa cara. Salah satunya, dapat diukur terhadap apa yang pelanggan harapkan.
Pengukuran ini erat kaitannya dengan loyalitas pelanggan.
3. Waktu
Waktu pengisian total dapat dihitung langsung dari tingkat persediaan. Jika kita
mengasumsikan ada tingkat penggunaan konstan dari persediaan, maka waktu dalam
persediaan hanya tingkat persediaan dibagi dengan tingkat penggunaan.
4. Fleksibilitas
Fleksibilitas adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengubah volume atau bauran produk
dengan persentase tertentu atau jumlah.
5. Biaya
Ada dua cara untuk mengukur biaya. Pertama, perusahaan dapat mengukur total biaya
pengiriman, termasuk manufacture, distribusi, biaya persediaan tercatat, dan biaya rekening
membawa piutang.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen Rantai Pasokan adalah serangkaian kegiatan yang meliputi
Koordinasi, penjadwalan dan pengendalian terhadap pengadaan, produksi,
persediaan dan pengiriman produk ataupun layanan jasa kepada pelanggan yang
mencakup administasi harian, operasi, logistik dan pengolahan informasi mulai
dari pelanggan hingga ke pemasok.
Proses manajemen rantai pasokan yaitu : pelanggan, perencanaan, pembelian,
persediaan, produksi, dan transportasi
Fungsi manajemen rantai pasokan yaitu secara fisik dan sebagai mediasi pasar
B. SARAN
Kami selaku penyusun makalah sangat menyadari masih jauh dari sempurna dan
tentunya banyak sekali kekurangan dalam pembuatan makalah ini, karena
keterbatasan sumber yang kami peroleh. Sehingga isi dari makalah ini masih bersifat
umum, oleh karena itu kami harapkan agar pembaca bisa mecari sumber yang lain
guna membandingkan dengan pembahasan yang kami buat, guna mengoreksi bila
terjadi kelasahan dalam pembuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://ukirama.com/en/blogs/apa-itu-supply-chain-management-scm-serta-pentingnya-scm-
dalam-proses-bisnis
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-supply-chain-management-manajemen-rantai-
pasokan/
https://sarjanaekonomi.co.id/supply-chain-management-pengertian/
https://www.soltius.co.id/id/blog/7-manfaat-penerapan-supply-chain-management-bagi-sebuah-
perusahaan
https://sites.google.com/site/operasiproduksi/manajemen-rantai-pasokan