Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAJEMEN RANTAI PASOK

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Manajemen Operasional”

Dosen Pengampu : Endang Silaningsih, SE., MM.

Disusun oleh :

Ditha Faradillah Lubis (C1B021105)

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR

2022
ABSTRAK

Manajemen rantai pasokan adalah sebuah sistem yang melibatkan proses


produksi, pengiriman, penyimpanan, distribusi dan penjualan produk dalam rangka
memenuhi permintaan akan produk tersebut rantai pasokan didalamnya termasuk
seluruh proses dan kegiatan yang terlibat didalam penyampaian produk tersebut
sampai ke tangan pemakai konsumen. Semua itu termasuk proses produksi pada
manufaktur, sistem transportasi yang menggerakan produk dari manufaktur sampai
ke outlet retail, gudang tempat penyimpanan produk tersebut, pusat distrubusi
tempat dimana pengiriman dalam lusin besar dibagi kedalam lusin kecil untuk
dikirim kembali ke toko-toko dan akhirnya sampai ke pengecer yang menjual
produk tersebut. Sebuah operasi yang effisien dari rantai pasokan tergantung
lengkap dan akuratnya aliran data yang berhubungan dengan produk yang diminta
dari pengecer sampai pelanggan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode studi kepustakaan. Penelitian ini bersumber dari buku, artikel, jurnal, dan
sumber lainnya yang berhubungan dengan topik ini.

Kata kunci : manajemen rantai pasok

ABSTRACT

Supply chain management is a system that involves the production, delivery,


storage, distribution and sale of products in order to meet the demand for such
products in it, including the entire supply chain processes and activities involved in
the delivery of the product reaches the consumer user. These include the production
process in manufacturing, transportation systems that move the product from
manufacturing through to retail outlets, warehouse storage products, distrubusi
center where shipping in large dozen divided into small dozen to be sent Back to
the shop and finally go to reatailers who sells the product. An efficient operation of
supply chains depends on complete and accurate data flow associated with the
requested product from the retailer to the customer. The method used in this

ii
research is the literature study method. This research is sourced from books,
articles, journals, and other sources related to this topic.

Keywords : supplay chain management

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Manajemen Rantai Pasok” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Operasional. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Endang Silaningsih, S.E.,
M.M., selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Manajemen Operasional. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bogor, 13 Oktober 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................... i

ABSTRAK ............................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 3

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 5

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 5

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 6

1.3 Tujuan .......................................................................................................... 6

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 7

2.1 Pengertian Manajemen Rantai Pasok ....................................................... 7

2.2 Komponen Dasar Manajemen Rantai Pasok ............................................ 7

2.3 Fungsi Manajemen Rantai Pasok .............................................................. 8

2.4 Tujuan Manajemen Rantai Pasok ............................................................. 9

2.5 Manfaat Manajemen Rantai Pasok ........................................................... 9

2.6 Strategi Manajemen Rantai Pasok .......................................................... 10

2.7 Prinsip – Prinsip Manajemen Rantai Pasok ........................................... 12

2.8 Proses Manajemen Rantai Pasok ............................................................. 13

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 15

3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 15

3.2 Saran ........................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kompetisi yang semakin sengit dalam pasar global, inovasi produk yang
memiliki siklus hidup yang semakin singkat, serta ekspektasi pelanggan yang
semakin tinggi memaksa seluruh perusahaan untuk berinvestasi dan fokus pada
supply chain mereka. Persaingan menjadi suatu kondisi yang perlu diperhatikan
oleh setiap organisasi, maka organisasi harus memiliki strategi yang dapat dijadikan
sebagai senjata dalam memenangkan persaingan yang ada.

Supply Chain Management (SCM) sebagai suatu pendekatan terpadu yang


meliputi seluruh proses manajemen material, memberikan orientasi kepada proses
untuk menyediakan, memproduksi, dan mendistribusikan produk kepada
konsumen. Konteks material dalam pengertian SCM tentunya tidak hanya meliputi
bahan baku dan output (barang jadi) saja, tetapi juga termasuk bahan pembantu,
komponen, suku cadang, work in process (barang setengah jadi) maupun berbagai
jenis perlengkapan (supplies) yang digunakan untuk mendukung aktivitas
operasional perusahaan secara menyeluruh. Perusahaan agar mencapai tingkat
kepuasan maksimal membutuhkan proses kinerja yang bagus dari perencanaan
bahan baku sampai output barang siap dipasarkan.

5
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Manajemen Rantai Pasok?


1.2.2 Apa saja komponen dasar pada Manajemen Rantai Pasok?
1.2.3 Apa Fungsi, Tujuan, dan Manfaat dari Manajemen Rantai Pasok?
1.2.4 Apa saja strategi dalam Manajemen Rantai Pasok?
1.2.5 Apa saja prinsip – prinsip Manajemen Rantai Pasok?

1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Operasional serta mempelajari Manajemen Rantai Pasok, komponen
dasar pada Manajemen Rantai Pasok, mengetahui fungsi, tujuan, dan manfaat dari
Manajemen Rantai Pasok, strategi dalam Manajemen Rantai Pasok, dan prinsip –
prinsip Manajemen Rantai Pasok.

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Rantai Pasok

Menurut Journal of Business Logisticts, Vol. 22, No. 2, 2001, pp. 125, yang
dibuat oleh Mentzer, J.T et. Al. , Supply Chain Management (Manajemen Rantai
Pasok) adalah sebuah sistem yang mempunyai koordinasi yang strategi dalam
fungsi bisnis tradisional dan taktik – taktik yang termasuk dalam fungsi bisnis yang
ada dalam sebuah perusahaan dan bisnis – bisnis yang ada dalam rantai suplai, yang
mempunyai tujuan untuk menambah performa jangka panjang dari perusahaan
individual dan rantai suplai secara keseluruhan.
Supplay Chain Manajement (Manajemen Rantai Pasok) adalah suatu
konsep yang menyangkut pola pendistribusian produk yang mampu menggantikan
pola – pola pendistribusian produk secara tradisional. Pola baru ini menyangkut
aktivitas pendistribusian, jadwal produksi, dan logistik. Dengan demikian,
berdasarkan berbagai definisi supply chain management sebagaimana telah
disampaikan, dapat ditarik hal umum bahwa supply chain management adalah
smeua kegiatan yang terkait dengan aliran material, informasi dan uang di
sepanjang supply chain.

2.2 Komponen Dasar Manajemen Rantai Pasok

Terdapat 5 komponen dasar untuk mendukung jalannya Supply Chain


Management (Manajemen Rantai Pasok) yaitu :
1. Plan (Rencana)
Plan (Rencana), merupakan bagian strategi dari Manajemen Rantai
Pasok untuk memonitor rantai pasokan sehingga menjadi efisien,
pengurangan pada biaya dan menyampaikan kualitas tinggi dan nilai kepada
konsumen dengan cara paling efisien.

7
2. Source (Sumber)
Mengembangkan peraturan pada harga, proses pembayaran
pengiriman dengan pemasok untuk memonitor dan meninggalkan
hubungan.
3. Make (Pembuatan)
Make (pembuatan), ini meliputi pembuatan penjadwalan untuk
aktifitas yang diperlukan dalam produksi, percobaan, pengepakan, dan
persiapan untuk pengiriman.
4. Deliver (Kirim)
Deliver (Kirim), meliputi koordinasi pemesanan dari konsumen,
mengembangkan jaringan penyimpanan, memilih operator untuk
mendapatakan produk ke konsumen dan sistem faktur untuk menerima
pembayaran.
5. Return / Reverse Flow (aliran Kembali)
Return / reverse flow (Aliran Kembali) mengacu pada membalikkan
aliran barang dari konsumen ke pabrik dan meliputi pembuatan jaringan
untuk menerima kecacatan dan kelebihan pengembalian produk dari
konsumen dan mendukung konsumen dan mendukung konsumen yang
memiliki permasalahan dengan pengiriman barang.

2.3 Fungsi Manajemen Rantai Pasok

1. Manajemen Rantai Pasok secara fisik mengkonversi bahan baku menjadi


produk jadi dan menghantarkannya ke pemakai akhir.
2. Manajemen Rantai Pasok sebagai mediasi pasar, yakni memastikan bahwa
apa yang disuplai oleh rantai supply mencerminkan aspirasi pelanggan atau
pemakai akhir tersebut.

8
2.4 Tujuan Manajemen Rantai Pasok

Tujuan Manajemen Rantai Pasok adalah untuk memastikan sebuah produk


berada pada tempat dan waktu yang tepat untuk memenuhi permintaan konsumen
tanpa menciptakan stok yang berlebihan atau kekurangan. Sebuah operasi yang
efisien dari supply chain tergantung pada lengkap dan akuratnya aliran data yang
berhubungan dengan produk yang diminta dari retailer kepada buyer, sistem
transportasi dan Kembali ke manufaktur.

2.5 Manfaat Manajemen Rantai Pasok

Secara umum penerapan konsep Manajemen Rantai Pasok dalam


perusahaan akan memberikan manfaat yaitu :
1. Kepuasan pelanggan, yaitu konsumen atau pengguna produk merupakan
target utama dari aktivitas proses produksi setiap produk yang dihasilkan
perusahaan. Konsumen atau pengguna yang dimaksud dalam konteks ini
tentunya konsumen yang setia dalam jangka waktu yang panjang. Untuk
menjadikan consume setia, maka terlebih dahulu konsumen harus puas
dengan pelayanan yag disampaikan oleh perusahaan.
2. Meningkatkan pendapatan, yaitu semakin banyak konsumen yang setia dan
menjadi mitra perusahaan berarti akan turut pula meningkatkan pendapatan
perusahaan, sehingga produk – produk yang dihasilkan perusahaan tidak
akan ‘terbuang’ percuma, karena diminati konsumen.
3. Menurunnya biaya, yaitu pengintegrasian aliran produk dari perusahaan
kepada konsumen akhir berarti pula mengurangi biaya – biaya pada jalur
distribusi.
4. Pemanfaatan asset semakin tinggi, yaitu aset terutama factor manusia akan
semakin terlatih dan terampil baik dari segi pengetahuan maupun
keterampilan. Tenaga manusia akan mampu memberdayakan penggunaan
teknologi tinggi sebagaimana yang dituntut dalam pelaksanaan Manajemen
Rantai Pasok.

9
5. Peningkatan laba, yaitu dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen
yang setia dan menjadi pengguna produk, pada gilirannya akan
meningkatkan laba perusahaan.
6. Perusahaan semakin besar, yaitu perusahaan yang mendapat keuntungan
dari segi proses distribusi produknya lambat laun kaan menjadi besar, dan
tumbuh lebih kuat.

2.6 Strategi Manajemen Rantai Pasok

Terdapat lima strategi yang dapat dipilih perusahaan untuk melakukan


pembelian kepada supplier yaitu adalah sebagai berikut :
1. Banyak Pemasok (ManySupplier)
Strategi ini memainkan antara pemasok yang satu dengan pemasok
yang lainnya dan membebankan pemasok untuk memenuhi permintaan
pembeli. Para pemasok saling bersaing secara agresif. Meskipun banyak
pendekatan negosisasi yang digunakan dalam strategi ini, tetapi hubungan
jangka Panjang bukan menjadi tujuan.
Dalam pendekatan ini, tanggung jawab dibebankan pada pemasok
untuk mempertahankan teknologi, keahlian, kemampuan ramalan, biaya,
kualitas dan pengiriman.
2. Sedikit Pemasok (Few Supplier)
Dalam strategi ini, perusahaan mengadakan hubungan jangka
Panjang dengan para pemasok yang komit. Karena dengan car aini,
pemasok cenderung lebih memahami sasaran – sasaran luas dari perusahaan
dan konsumen akhir. Penggunaan hanya beberapa pemasok dapat
menciptakan nilai dengan memungkinkan pemasok mempunyai skala
ekonomis dan kurva belajar yang menghasilkan biaya transaksi dan biaya
produksi yang lebih rendah.
Dengan sedikit pemasok maka biaya mengganti partner besar,
sehingga pemasok dan pembeli menghadapi resiko akan menjadi tawanan
yang lainnya. Kinerja pemasok yang buruk merupakan salag satu resiko

10
yang dihadapi pembeli sehingga pembeli harus memperhatikan rahasia –
rahasia dagang pemasok yang berbisnis di luar bisnis bersama.
3. Vertical Integration
Artinya pengembangan kemampuan memproduksi barang atau jasa
yang sebelumnya dibeli, atau dengan benar – benar membeli pemasok atau
distributor. Integrasi vertical dapat berupa :
• Integrasi kebelakang (Backward Integration) berarti penguasaan
kepada sumber daya, misalnya Perusahaan Mobil mengakusisi
Pabrik Baja.
• Integrasi kedepan (Forward Integration) berarti penguasaan kepada
konsumennya, misalnya Perusahaan Mobil mengakusisi Dealer
yang semula sebagai distributornya.
4. Keiretsu Network
Kebanyakan perusahaan manufaktur mengambil jalan tengah antara
membeli dari sedikit pemasok dan integrasi vertical dengan cara misalnya
mendukung secara financial pemasok melalui kepemilikan atau pinjaman.
Pemasok kemudian menjadi bagian dari koalisi perusahaan yang lebih
dikenal dengan keiretsu. Keanggotaannya dalam hubungan jangka panjang
oleh sebab itu diharapkan dapat berfungsi sebagai mitra, menularkan
keahlian teknis dan kualitas produksi yang stabil kepada perusahaan
manufaktur. Para anggota kairetsu dapat beroperasi sebagai subkontraktor
rantai dari pemasok yang lebih kecil.
5. Perusahaan Maya (Virtual Company)
Perusahaan Maya mengandalkan berbagai hubungan pemasok untuk
memberikan pelayanan pada saat diperlukan. Perusahaan maya mempunyai
batasan organisasi yang tidak tetap dan bergerak sehingga memungkinkan
terciptanya perusahaan yang unik agar dapat memenuhi permintaan pasar
yang cenderung berubah. Hubungan yang terbentuk dapat memberikan
pelayanan jasa diantaranya meliputi pembayaran gaji, pegangkatan
karyawan, desain produk atau distribusinya. Hubungan bisa bersifat jangka
pendek maupun jangka panjang, mitra sejati atau kolaborasi, pemasok atau

11
subkontraktor.
Apapun bentuk hubungannya diharapkan akan menghasilkan kinerja
kelas dunia yang ramping. Keuntungan yang bisa diperoleh diantaranya
adalah : keahlian manajemen yang terspealisasi, investasi modal yang
rendah, fleksibilitas dan kecepatan. Hasil yang diharapkan adalah efisiensi.

2.7 Prinsip – Prinsip Manajemen Rantai Pasok

Prinsip terpenting yang harus diperhatikan dalam sinkronisasi


aktivitasaktivitas sebuah supply chain adalah menciptakan hasil yang lebih
besar, tidak hanya bagi tiap anggota rantai tetapi bagi keseluruhan sistem.
Kesuksesan implementasi dari prinsip ini membutuhkan perubahan-
perubahan pada tingkatan strategis maupun taktis. Sebaliknya kegagalan
biasanya ditandai oleh ketidakmampuan manajemen mendefinisikan
langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menggiring komponen-
komponen supply chain yang kompleks ke arah yang sama.
Anderson, Britt & Frave (1997) memberikan 7 prinsip Supply Chain
Management untuk membantu para manajer dalam merumuskan strategi
pelaksanaan Supply Chain Management, yaitu:
1. Segmentasi pelanggan berdasarkan kebutuhannya.
2. Sesuaikan jaringan logistik untuk melayani kebutuhan pelanggan yang
berbeda.
3. Dengarkan signal pasar dan jadikan signal tersebut sebagai dasar dalam
perencanaan kebutuhan (demand planning) sehingga bisa menghasilkan
ramalan yang konsisten dan alokasi sumber daya yang optimal.
4. Diferensiasi produk pada titik yang lebih dekat dengan konsumen dan
percepat konversinya di sepanjang rantai supply.
5. Kelola sumber-sumber supply secara strategis untuk mengurangi
ongkos kepemilikan dari material maupun jasa.
6. Kembangkan strategi teknologi untuk keseluruhan rantai supply yang
mendukung pengambilan keputusan berhirarki serta berikan gambaran

12
yang jelas dari aliran produk, jasa, maupun informasi.
7. Adopsi pengukuran kinerja untuk sebuah supply chain secara
keseluruhan dengan maksud untuk meningkatkan pelayanan kepada
konsumen akhir.

2.8 Proses Manajemen Rantai Pasok

Proses supply chain management adalah proses saat produk masih


berbahan mentah, produk setengah jadi dan produk jadi diperoleh, diubah
dan dijual melalui berbagai fasilitas yang terhubung oleh rantai sepanjang
arus produk dan material. Bila digambarkan dalam bentuk bagan akan
nampak sebagaio berikut:

Bagan di atas menunjukkan bahwa supply chain management adalah


koordinasi dari material, informasi dan arus keuangan diantara perusahaan
yang berpartisipasi. Arus material melibatkan arus produk fisik dari
pemasok sampai konsumen melalui rantai, sama baiknya dengan arus balik
dari retur produk, layanan, daur ulang dan pembuangan. Arus informasi
meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan laporan status pesanan.

Arus keuangan meliputi informasi kartu kredit, syarat-syarat kredit, jadwal


pembayaran, penetapan kepemilikan dan pengiriman. Salah satu faktor

13
kunci untuk mengoptimalkan supply chain adalah dengan menciptakan alur
informasi yang bergerak secara mudah dan akurat diantara jaringan atau
mata rantai tersebut, dan pergerakan barang yang efektif dan efisien yang
menghasilkan kepuasan maksimal pada para pelanggan (Indrajit dan
Djokopranoto, 2003). Dengan tercapainya koordinasi dari rantai supply
perusahaan, maka tiap channel dari rantai supply perusahaan tidak akan
mengalami kekurangan barang juga tidak kelebihan barang terlalu banyak.
Menurut Indrajit dan Djokopranoto (2003) dalam supply chain ada beberapa
pemain utama yang merupakan perusahaan-perusahaan yang mempunyai
kepentingan didalam arus barang, para pemain utama itu adalah:

1. Supplier
2. Manufacturer
3. Distributor / wholesaler
4. Retail outlets
5. Customers

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Supply Chain Management (Manajemen Rantai Pasok) adalah sebuah


sistem yang mempunyai koordinasi yang strategi dalam fungsi bisnis tradisional
dan taktik – taktik yang termasuk dalam fungsi bisnis yang ada dalam sebuah
perusahaan dan bisnis – bisnis yang ada dalam rantai suplai, yang mempunyai
tujuan untuk menambah performa jangka panjang dari perusahaan individual dan
rantai suplai secara keseluruhan.
Dengan adanya konsep Manajemen Rantai Pasok,
1. Para pelaku – pelaku bisnis lebih mudah untuk menciptakan produk –
produk handal, berkualitas dan cepat.
2. Proses pengolahan produk dari awal perencanaan, pemrodukan sampai
pendistribusian menjadi semakin terstruktur dan terkoordinir dengan baik.
3. Lebih efisien dan efektif dalam mengelola produk di sebuah instansi
perusahaan.
4. Penerapan konsep Manajemen Rantai Pasok dalam perusahaan akan
memberikan manfaat yaitu kepuasan pelanggan, meningkatkan
pendapatan, menurunnya biaya, pemanfaatan asset yang semakin tinggi,
peningkatan laba, dan perusahaan semakin besar

3.2 Saran

Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu pembaca untuk lebih
mengetahui tentang sistem Manajemen Rantai Pasok.
Penulis sadar makalah ini masih banyak kekurangan, maka penulis
menerima segala saran untuk makalah ini sebagai pembelajaran kedepannya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Jay Heizer dan Barry Render, 2009, Edisi 9, Buku 1, Manajemen Operasional.
Barry Render, Jay Haeizer, 2001, Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi, Salemba
Empat.
Sri Padmantyo, Asep Saputra, 2017, “Peranan Manajemen Rantai Pasokan
Terhadap Kualitas Produk dan Efesiensi Distribusi”.
Stevany C. Wuwung, “Manajemen Rantai Pasokan Produk Cengkeh Pada Desa
Wawona Minahasa Selatan, Vol.1 No.3 Juni 2013”.

16

Anda mungkin juga menyukai