Dosen pengampu :
Dr.Musnaini, S.E.,M.M.
Siti Hardiana, S.E
Disusun oleh :
Rizki Fauzan C1B021200
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Supply Change
Dalam Industri Jasa" dengan tepat waktu. Makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas ujian akhir semester mata kuliah Manajemen Rantai Pasok.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Supply Change
Dalam Industri Jasa bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi, inspirasi, dan dukungan selama proses penyusunan
makalah ini. Tanpa bantuan mereka, makalah ini tidak akan terwujud dengan baik.
Saya juga ingin mengapresiasi Ibu Dr.Musnaini, S.E.,M.M. dan Siti Hardiana, S.E
selaku dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dan masukan berharga
selama proses penulisan ini.
Meskipun telah berusaha keras, saya menyadari bahwa makalah ini masih
memiliki keterbatasan. Namun, saya berharap bahwa makalah ini dapat
memberikan sumbangan yang berarti dalam pemahaman dan pengembangan ilmu
pengetahuan di bidang Supply Change Dalam Industri Jasa Saya menerima
dengan terbuka saran, kritik, dan masukan yang konstruktif untuk peningkatan
kualitas makalah ini di masa depan.
Akhir kata, saya berharap makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
pembaca dan menginspirasi mereka untuk terus menjelajahi dan mendalami topik
yang sama. Saya berharap bahwa makalah ini dapat menjadi bagian dari diskusi
dan penelitian yang lebih luas di bidang Ekonimi dan Bisnis. Terima kasih atas
perhatian dan dukungan yang telah diberikan.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................5
1.4 Manfaat......................................................................................................6
BAB II......................................................................................................................7
LANDASAN TEORI...............................................................................................7
2.1 Supply Chain Management.......................................................................7
2.2 Definisi Supply Chain Management.........................................................7
2.3 Komponen Dasar Supply Chain Management..........................................8
BAB III....................................................................................................................9
PEMBAHASAN......................................................................................................9
3.1 Tantangan Dan Permasalahan Supply Chain Management.......................9
3.2 Strategi Supply Chain Management Jasa................................................10
3.3 Komponen Supply Chain Management (SCM)......................................11
3.4 Tujuan Utama Supply Chain Management (SCM).................................11
3.5 Proses atau Tahapan Supply Chain Management....................................12
3.6 Manfaat Supply Chain Management.......................................................13
3.7 Studi Kasus..............................................................................................14
BAB IV..................................................................................................................16
PENUTUP..............................................................................................................16
4.1 Kesimpulan..............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
kebutuhan mereka. Selain itu, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah
memungkinkan terciptanya integrasi yang lebih baik antara pelaku bisnis dalam
rantai pasokan jasa.
Salah satu aspek penting dari Supply Chain dalam industri jasa adalah
pengelolaan persediaan. Persediaan dalam konteks ini bukanlah barang fisik
seperti dalam industri manufaktur, melainkan dapat berupa keahlian, pengetahuan,
atau ketersediaan sumber daya manusia yang diperlukan untuk memberikan
layanan kepada pelanggan. Pengelolaan persediaan yang efektif dan efisien
memainkan peran kunci dalam menjaga kualitas pelayanan, mengoptimalkan
produktivitas, dan mengurangi biaya operasional.
Selain itu, Supply Chain dalam industri jasa juga melibatkan manajemen
risiko. Risiko yang terkait dengan rantai pasokan jasa meliputi ketidakpastian
permintaan, keterlambatan pengiriman informasi, dan kegagalan dalam memenuhi
ekspektasi pelanggan. Oleh karena itu, perlu adanya strategi dan mekanisme
pengelolaan risiko yang efektif untuk memastikan kelancaran operasional dan
kepuasan pelanggan.Selanjutnya, kolaborasi antara para pemangku kepentingan
dalam rantai pasokan jasa juga menjadi faktor penting. Pelaku bisnis dalam
industri jasa perlu bekerja sama dalam membangun kemitraan yang kuat, berbagi
informasi, dan saling mendukung guna meningkatkan keunggulan bersama.
Kolaborasi ini dapat mencakup penyedia layanan, pemasok, dan mitra bisnis
lainnya yang terlibat dalam menyediakan dan mengantarkan layanan kepada
pelanggan.Dengan demikian, latar belakang Supply Chain dalam industri jasa
menunjukkan betapa pentingnya pengelolaan rantai pasokan yang efektif dalam
mencapai keberhasilan bisnis dan kepuasan pelanggan. Dalam lingkungan yang
semakin dinamis dan kompetitif, pemahaman yang baik tentang konsep Supply
Chain dan penerapannya yang tepat menjadi faktor penentu dalam menciptakan
keunggulan kompetitif bagi pelaku bisnis di sektor jasa.
1.3 Tujuan
1. Menganalisis konsep dan prinsip dasar Supply Chain Management
yang dapat diterapkan dalam konteks industri jasa.
2. Mengidentifikasi tantangan utama yang dihadapi dalam mengelola
rantai pasok dalam industri jasa dan mencari solusi yang efektif.
3. Mengeksplorasi strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas rantai pasok dalam industri jasa.
5
1.4 Manfaat
6
BAB II
LANDASAN TEORI
7
c. Biaya (total delivered cost, efisiensi nilai tambah)
d. Fleksibilitas (jumlah dan spesifikasi). SCM juga bisa diartikan jaringan
organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu (upstream) dan ke hilir
(downstream), dalam proses yang berbeda dan menghasilkan nilai dalam
bentuk barang / jasa di tangan pelanggan terakhir (ultimate customer/end
user).
2.3 Komponen Dasar Supply Chain Management
Dalam penerapannya SCM memiliki beberapa komponen dasar (Worthen
& Wailgum,2008) antara lain :
1. Plan.
Awal kesuksesan SCM adalah pada proses penentuan strategi SCM. Tujuan
utama dari proses perumusan strategi adalah agar tercapainya efisiensi dan
efektivitas biaya dan terjaminnya kualitas produk yang dihasilkan hingga
sampai ke konsumen.
2. Source.
Perusahaan harus memilih supplier bahan baku yang kredibel dan sanggup
untuk mendukung proses produksi yang akan dilakukan. Oleh sebab itu
manejer SCM harus dapatmenetapkan harga, mengelola pengiriman dan
pembayaran bahan baku, serta menjaga dan meningkatkan hubungan bisnis
terhadap supplier.
3. Make.
Komponen ini adalah tahap manufacturing. Manejer SCM melakukan
penyusunan jadwal aktivitas yang dibutuhkan dalam proses produksi, uji coba
produk, pengemasan dan persiapan pengiriman produk. Tahap ini merupkan
tahap yang paling penting dalam SCM. Perusahaan juga harus mampu
melakukan pengukuran kualitas, output produksi,dan produktivitas pekerja.
4. Deliver.
Perusahaan memenuhi order dari permintaan konsumen, mengelola jarigan
gudang penyimpanan, memilih distributor untuk menyerahkan produk ke
konsumen, dan mengatur sisem pembayaran.
5. Return.
Perencana SCM harus membuat jaringan yang fleksibel dan responsif untuk
produk cacat dari konsumen dan membentuk layanan aduan konsumen yang
memiliki masalah dengan produk yang dikirimkan. Perusahaan perlu
membuat laporan performansi bisnis secara rutin. Sehingga pimpinan
perusahaan dapat mengetahui perubahan performa bisnis yang telah dilakukan
sesuai dengan tujuan awal dari SCM yang telah ditetapkan
8
BAB III
PEMBAHASAN
9
menyebabkan masalah besar pada operasi. Sehingga baik untuk anda agar
selalu siap dengan rencana manajemen risiko, tentang bagaimana
perusahaan anda akan dapat mengatasi gangguan selama operasi.
Relationship Supplier
Penting bagi anda untuk menjalin hubungan baik dengan
pemasok/mitra anda. Menjalin hubungan yang saling menguntungkan. Hal
ini juga akan menciptakan peluang untuk peningkatan dalam hal kinerja.
Semakin baik hubungan anda, anda akan semakin dapat bekerja dengan
baik dan melakukan produksi dalam waktu yang relatif cepat.
Qualified Employees
Selama bertahun-tahun, telah menjadi tantangan untuk menemukan
bakat yang tertarik dan bersemangat tentang bidang pekerjaan ini. Personil
yang dipekerjakan di bidang ini harus memiliki pemahaman tentang tugas
dan tanggung jawab yang diperlukan.
Untuk mengatasi masalah atau tantangan tersebut Perusahaan harus
fokus pada semua kegiatan yang dapat memberikan nilai tambah (value).
Prinsip ini dapat menghasilkan kinerja rantai pasok yang lebih unggul
serta memberikan dampak positif yang signifikan bagi bisnis, khususnya
dalam menghadapi gangguan tertentu (supply chain disruption). Dalam hal
ini layanan dan jasa e-commerce menjadi hal yang mulai digemari
masyarakat. Customer akan mulai berbelanja kebutuhan secara online dan
dari proses pemesanan barang sampai pembayaran dan pengiriman dapat
dilakukan secara online kemudian dimanfaatkan untuk melakukan
perbaikan dalam proses bisnis.Selain itu Menyelaraskan Sistem Internal
dan Eksternal Perusahaan Alignment (keselarasan) merupakan upaya
perusahaan menyelaraskan strategi proses bisnis inti dan aktivitas harian
untuk menciptakan proses operasional yang unggul. Menghubungkan
strategi organisasi secara keseluruhan merupakan bagian penting untuk
mensukseskan program supply chain suatu perusahaan. Upaya kolaborasi
bisa dimulai dari kerjasama internal antar divisi hingga sinkronisasi dalam
menangani permintaan dan penawaran barang (supply demand).
3.2 Strategi Supply Chain Management Jasa
Untuk mengelola rantai pasok dengan efektif, perusahaan harus
memiliki strategi yang terintegrasi dan terukur. Beberapa strategi manajemen
rantai pasok (SCM) yang dapat digunakan adalah:
1. Fokus pada pelanggan: Perusahaan harus memahami kebutuhan dan
preferensi pelanggan dan memastikan bahwa produk dan jasa yang
diberikan sesuai dengan kebutuhan tersebut.
2. Pemilihan pemasok yang tepat: Pemasok merupakan salah satu faktor
penting dalam keberhasilan manajemen rantai pasok. Perusahaan harus
memilih pemasok yang dapat diandalkan dan berkualitas tinggi untuk
memastikan kelancaran proses produksi.
10
3. Koordinasi dengan pemasok: Koordinasi yang baik dengan pemasok akan
membantu perusahaan dalam meminimalkan biaya dan meningkatkan
efisiensi.
4. Manajemen inventori: Manajemen inventori yang efektif dapat membantu
perusahaan dalam mengurangi biaya dan meningkatkan kelancaran
operasi.
5. Optimalkan distribusi: Distribusi yang efisien dapat membantu perusahaan
dalam mengurangi biaya dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
6. Pemantauan dan pengukuran: Melakukan pemantauan dan pengukuran
secara teratur dapat membantu perusahaan dalam mengevaluasi
keberhasilan strategi manajemen rantai pasok dan membuat perbaikan
yang diperlukan.
3.3 Komponen Supply Chain Management (SCM)
Menurut Rainer et al. (2016), tiga komponen utama manajemen rantai pasok
adalah:
1. Manajemen informasi: Ini melibatkan pengumpulan, penyimpanan, dan
analisis data dan informasi yang terkait dengan rantai pasokan, seperti
perkiraan permintaan, tingkat inventaris, dan jadwal transportasi.
2. Manajemen produk dan layanan: Ini melibatkan perancangan,
pengembangan, dan pengelolaan produksi dan pengiriman produk dan
layanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
3. Manajemen jaringan: Ini melibatkan pengelolaan hubungan dengan
pemasok, produsen, distributor, dan mitra lain dalam rantai pasokan untuk
memastikan bahwa produk dan layanan dikirimkan tepat waktu dan hemat
biaya.
11
3. Distribusi: proses mendapatkan produk jadi ke pelanggan, baik secara
langsung maupun melalui perantara seperti pedagang besar atau
pedagang kecil.
4. Logistik: proses merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengelola
pergerakan barang dan bahan dari satu lokasi ke lokasi lain.
5. Layanan pelanggan: proses mengelola hubungan pelanggan dan
memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
3.5 Proses atau Tahapan Supply Chain Management
Terdapat setidaknya enam proses untuk menerapkan supply chain
management dengan baik. Berikut ini merupakan beberapa penjelasan berkaitan
dengan alur SCM pada bisnis.
1. Customer (Pelanggan)
Pada tahap yang pertama, dimulai dari konsumen atau customer yang
memesan barang kepada produsen. Disaat melakukan pemesanan, customer juga
memberikan informasi yang berhubungan dengan produk yang dipesan tersebut.
Informasi yang disampaikan dapat berupa jumlah produk yang dipesan, dan
tanggal pengiriman produk tersebut.
2. Planning (Persiapan)
Setelah pesanan diterima oleh pihak produsen, selanjutnya akan masuk
pada tahap perencanaan. Dimana, setiap tim atau departemen yang terlibat dapat
membuat strategi atau rencana produksi produk yang diminta klien. Selain itu,
tim produksi juga bertanggung jawab dalam menyediakan bahan baku sesuai
dengan kebutuhan yang diperlukan.
3. Purchasing (Transaksi)
Pada tahap yang ketiga dari SCM, masuk dalam tahapan pembelian
bahan baku produk. Proses ini akan dilakukan oleh tim atau departemen
pembelian sesudah menerima rincian rencana produksi dari tim perencanaan.
Setelah itu, tim pembelian akan mengontak atau menghubungi pihak pemasok
untuk melakukan pembelian bahan baku dan pendukung. Departemen ini juga
memiliki tugas untuk mencatat tanggal penerimaan dan jumlah bahan baku yang
sudah dibeli.
4. Inventory (Bahan Baku)
Pada tahap yang keempat, masuk pada tahapan setelah bahan baku telah
berhasil diperoleh. Dan langkah selanjutnya, bahan tersebut akan diolah dan
dimasukkan ke dalam pabrik untuk dilakukan pemeriksaan kualitas. Jika kualitas
bahan telah memenuhi, maka bahan baku tersebut akan disimpan di dalam
gudang penyimpanan.
5. Production (Produksi)
Pada tahap supply chain management yang kelima ini, masuk pada
tahapan produksi barang. Yang mana, tahap ini akan memproses antara bahan
baku dan pendukung untuk dijadikan sebagai produk yang dipesan oleh pihak
12
customer. Setelah sistem penggabungan selesai, bahan jadi yang telah selesai
diproses akan tersimpan kembali di dalam gedung.
6. Delivery (Pengiriman)
Untuk tahapan manajemen rantai pasok yang terakhir merupakan proses
pengiriman barang yang telah tersimpan dalam pabrik untuk didistribusikan
kepada tiap pemesan atau konsumen produk. Kemudian, produk tersebut akan
dikirimkan sesuai dengan tanggal pengiriman yang diminta klien. Dan tugas
utama dari kurir akan memastikan bahwa setiap barang akan terkirim sesuai
dengan pemesannya.
13
3.7 Studi Kasus
Penjelasan Perusahaan:
Perusahaan ABC adalah perusahaan manufaktur yang berbasis di
Indonesia dan menghasilkan produk elektronik konsumen, termasuk
smartphone dan perangkat elektronik lainnya. Perusahaan ini memiliki
jaringan rantai pasok yang melibatkan beberapa pemasok bahan baku,
pabrik produksi, distributor, dan pusat distribusi. Perusahaan ABC
memiliki kehadiran yang kuat di pasar domestik dan juga melakukan
ekspor ke beberapa negara di Asia Tenggara.
Tantangan dalam Manajemen Rantai Pasok:
Ketergantungan pada Pemasok Tunggal: Perusahaan ABC
menghadapi tantangan dalam ketergantungannya pada pemasok tunggal
untuk beberapa komponen kunci. Jika pemasok tersebut mengalami
masalah produksi atau keterlambatan pengiriman, itu dapat mengganggu
produksi dan mengakibatkan kekurangan persediaan.
Pengelolaan Persediaan yang Tepat: Perusahaan ABC menghadapi
kesulitan dalam mengelola persediaan dengan efisien. Terkadang mereka
mengalami kelebihan persediaan yang mengakibatkan biaya penyimpanan
yang tinggi, sementara pada saat lain mereka menghadapi kekurangan
persediaan yang dapat mengganggu produksi dan pengiriman tepat waktu.
Koordinasi dengan Distributor: Perusahaan ABC menghadapi
kesulitan dalam mengoordinasikan aktivitas dengan distributor mereka. Ini
termasuk memastikan ketersediaan produk di toko-toko, mengelola
pesanan, dan memastikan pengiriman yang tepat waktu kepada pelanggan.
Solusi untuk Manajemen Rantai Pasok:
Diversifikasi Pemasok: Perusahaan ABC dapat mengurangi risiko
ketergantungan pada pemasok tunggal dengan mencari dan
mengembangkan hubungan dengan beberapa pemasok untuk komponen
kunci. Ini akan membantu mengurangi risiko kekurangan persediaan jika
satu pemasok menghadapi masalah.
Perencanaan dan Prediksi Permintaan yang Akurat: Perusahaan
ABC harus meningkatkan kemampuan mereka dalam perencanaan dan
prediksi permintaan. Dengan menggunakan analisis data historis, tren
pasar, dan kolaborasi dengan mitra bisnis, mereka dapat mengidentifikasi
pola permintaan yang lebih akurat, memperkirakan kebutuhan persediaan,
dan menghindari kekurangan atau kelebihan persediaan yang tidak perlu.
Penggunaan Sistem Manajemen Rantai Pasok Terintegrasi:
Perusahaan ABC dapat mempertimbangkan implementasi sistem
manajemen rantai pasok yang terintegrasi untuk meningkatkan koordinasi
14
dan visibilitas di seluruh rantai pasok. Sistem ini dapat memungkinkan
pemantauan persediaan secara real-time, pengelolaan pesanan yang
efisien, dan kolaborasi yang lebih baik dengan distributor dan pemasok.
Penggunaan Teknologi Pelacakan dan Monitoring: Perusahaan
ABC dapat memanfaatkan teknologi pelacakan dan monitoring, seperti
RFID (Radio Frequency Identification) atau sistem penelusuran digital,
untuk memperoleh visibilitas yang lebih baik terhadap pergerakan barang
di seluruh rantai pasok. Ini akan membantu mengidentifikasi dan
mengatasi bottleneck atau titik lemah dalam rantai pasok mereka.
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Supply Chain Management merupakan pendekatan yang sangat penting
dalam manajemen operasional perusahaan jasaDalam industri jasa, SCM
membantu perusahaan untuk mengoptimalkan proses bisnis mereka,
meningkatkan efisiensi operasionaldan memberikan layanan yang lebih baik
kepada pelangganSCM pada perusahaan jasa melibatkan pengelolaan aliran
barang dan jasa dari pemasok hingga konsumen akhir. Dalam SCM terdapat
berbagai jenis yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan jasa,
seperti SCM vertikal, SCM horisontalSCM kebalikan, dan SCM globalSetiap
jenis SCM memiliki manfaat dan tantangan tersendiri. Salah satu kelebihan SCM
adalah meningkatkan efisiensi operasionalmerespons permintaan pasar dengan
cepat, dan memberikan keunggulan kompetitif. Namun, SCM juga memiliki
kekurangan, seperti kompleksitas pengelolaan, ketergantungan pada pihak ketiga,
dan investasi yang diperlukan untuk pengembangan dan implementasi Dalam
industri jasa penerapan SCM dapat dilihat dalam berbagai contoh, seperti
perusahaan logistic yang mengoptimalkan pengiriman barangperusahaan
teknologi informasi yang mengelola rantai pasokan untuk perangkat keras dan
perangkat lunak. dan perusahaan pelayanan kesehatan yang meningkatkan
koordinasi antara rumah sakit. dokter, dan pasien.Secara keseluruhan, SCM
menjadi faktor penting dalam keberhasilan perusahaan jasa dengan
mengoptimalkan proses operasional meminimalkan biaya meningkatkan
responsivitas terhadap permintaan pelanggan, dan memberikan keunggulan
kompetitif
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.isomanajemen.com/manajemen-rantai-pasokan/
https://sebangsanetwork.com/supply-chain-management-
pada-perusahaan-jasa/
https://folarium.co.id/id/blogs/tantangan-dalam-manajemen-
rantai-pasok-suatu-bisnis
https://onlinelearning.binus.ac.id/2020/04/10/seminar-
online-supply-chain-4-0/
https://onlinelearning.binus.ac.id/2020/04/10/seminar-
online-supply-chain-4-0/#:~:text=Tujuan%20dari%20Supply
%20Chain%20management,lokasi%20dan%20aliran
%20kuantitas%20bahan
17