Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SUPPLY CHAIN DALAM INDUSTRI JASA

Dosen Pengampu :

Dr.Musnaini,S.E.,M.M.

Siti Hardiana, S.E

Disusn oleh :

Safitri Noviana ( C1B021019 )

PROGAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JAMBI

TAHUN 2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................................................4
1.1Latar Belakang............................................................................................................................4
1.2Rumusan Masalah.......................................................................................................................5
1.3Tujuan penulisan..........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................6
2.1 Pengertian Supply Chain Manajemen..........................................................................................6
2.2 Manfaat Supply Chain Management Pada Perusahaan Jasa........................................................6
2.3 Proses bisnis Supply Chain Manajemen.......................................................................................8
2.4 Contoh penerapan supply chain management pada perusahaan jasa........................................8
2.5 Bagaimana cara mengatasi tantangan dalam manajemen rantai pasokan dalam industri jasa...9
2.6 Bagaimana peran manajaemen rantai pasokan dalam meningkatkan efisiensi operasional
industri jasa.....................................................................................................................................10
2.7 STUDI KASUS..............................................................................................................................12
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................13
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................................13
3.2 SARAN........................................................................................................................................13
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan salam
kita sampaikan haya bagi tokoh teladan kita Nabi Muhammad SAW. Diantara sekian nikmat
Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan ke dimensiterang yang memberi hikmah dan
yang paling bermanfaat bagi seluruh umatmanusia, sehingga oleh karenanya kami dapat
menyelesaikan tugas Manajemen Rantai Pasok dengan tepat waktu.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi
tigas kelompok pada matakuliah Manajemen Rantai Pasok yang diampu oleh
Dr.Musnaini,S.E.,M.M. Siti Hardiana, S.E. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan
membawa wawasan kepada pembaca tentang Metode Pengukuran Supply Change
Manajemen.

Kami para penulis memohon maaf apabila ada kesalahan atau ketidaksempurnaan
dalam penulisan kata dalam makalah ini. Kami juga mengharapkan adanya kritik serta saran
dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Jambi, juni 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi dan kompleksitas pasar saat ini, manajemen rantai pasok ataU
supply chain management (SCM) telah menjadi faktor yang sangat penting bagi keberhasilan
perusahaan, tidak hanya dalam industri manufaktur tetapi juga dalam industri jasa. Supply
chain dalam industri jasa mencakup serangkaian aktivitas yang terkait dengan pengadaan,
produksi, pengiriman, dan pelayanan yang dilakukan dalam lingkungan jasa

Tujuan utama SCM yaitu penyerahan/ pengiriman produk secara tepat waktu,
mengurangi waktu dan biaya dalam pemenuhan kebutuhan, memusatkan kegiatan
perencanaan dan distribusi, serta pengelolaan manajemen persediaan yang baik antara
pemasok (vendor) dan konsumen.SCM dapat menjadikan aktifitas perusahaan yang lebih
terstruktur, terkoordinasi, terjadwal, dan terpadu sehingga keseluruhan proses akan
menjadi lebih efektif dan efisien.Setiap perusahaan sebagai suatu organisasi harus dapat
mewujudkan Model Rantai Persediaan mereka yang unik supaya dapat merangkaikan
proses dari penyalur maupun pelanggan. Kebutuhan untuk berbagi informasi telah begitu
meningkat sehingga Sistim Informasi menjadi suatu keuntungan yang penting. Model ini
dibuat sedemikian rupa sehingga dapat memberikan gambar yang dinamis tentang proses
produksi dan penyajian sistim inventaris yang bertahap.

Penggunaan Contoh Peragaan mengizinkan proses ini untuk dapat dijalankan secara
optimum disekitar jaringan fasilitas dan penyaluran yang menjalankan fungsi-fungsi
pembelian dan pembuatan dari hasil menengah dan hasil akhir dan juga penyaluran dari
hasil akhir kepada langganan. Hal ini juga penting bagi organisasi atau divisi yang berada
disepanjang rantai persediaan untuk menggunakan teknik prakiraan dan penjadwalan yang
sama untuk memastikan bahwa hubungan ini masuk akal dan setiap bagian proses ini dapat
menanggapi dengan sewajarnya perubahan perubahan kecil yang terjadi dalam
lingkungannya.
1.2 Rumusan Masalah

2. Apa itu Supply Chain Manajemen


3. Apa saja Manfaat Supply Chain Manajemen pada perusaan jasa
4. Bagaimana Proses bisnis Supply Chain Manajemen
5. Contoh penerapan Supply Chain Manajemen dalam industry jasa
6. Bagaimana cara mengatasi tantangan dalam manajemen rantai pasokan dalam
industri jasa
7. Bagaimana peran manajemen rantai pasokan dalam meningkatkan efisiensi
operasional industri jasa

1.3 Tujuan penulisan

1. Mengetahui pengertian Supply Chain management


2. Mengetahui Manfaat Supply Chain Manajemen pada perusaan jasa
3. Mengetahui Bagaimana Proses bisnis Supply Chain Manajemen
4. Mengetahui Contoh penerapan Supply Chain Manajemen dalam industry jasa
5. Mengetahui cara mengatasi tantangan dalam manajemen rantai pasokan dalam
industri jasa
6. Mengetahui peran manajemen rantai pasokan dalam meningkatkan efisiensi
operasional industri jasa
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Supply Chain Manajemen

Supply Chain Management (SCM) atau Manajemen Rantai Pasokan adalah


serangkaiankegiatan yang meliputi koordinasi, penjadwalan dan pengendalian terhadap
pengadaan, produksi, persediaan dan pengiriman produk ataupun layanan jasa kepada
pelanggan yang mencakupadministasi harian, operasi, logistik dan pengolahan informasi
mulai dari pelanggan hingga ke pemasok.

Secara sederhana, Supply Chain Management atau Manajemen Rantai Pasokan adalah
Mekanisme yang menghubungkan semua pihak yang bersangkutan dan kegiatan yang
terlibat dalammengkonversikan bahan mentah menjadi barang jadi. Pihak yang
bersangkutan ataupun kegiatanyang dimaksud tersebut bertanggung jawab untuk
memberikan barang-barang jadi hasil produksikepada pelanggan pada waktu dan tempat
yang tepat dengan cara yang paling efisien.

Jadi pada dasarnya, Supply Chain Management atau Manajemen Rantai Pasokan
merupakancabang manajemen yang melibatkan Pemasok, Pabrik atau Manufakturer,
penyedia logistik dantentunya yang paling penting adalah pelanggan.

Menurut para ahli, Russel dan Taylor, supply chain management adalah proses pengelolaan
mulai dari arus informasi, produk, hingga pelayanan pada seluruh jaringan baik dari
pelanggan, pemasok, hingga perusahaan.Beberapa macam kegiatan yang menjadi bagian
dalam manajemen rantai pasok ini antara lain kegiatan mengumpulkan bahan dan informasi
dari luar perusahaan.

2.2 Manfaat Supply Chain Management Pada Perusahaan Jasa

1. Memuaskan para pelanggan

Salah satu manfaat dari supply chain management pada perusahaan jasa adalah untuk
memuaskan para pelanggan.Dalam hal ini perusahaan dapat menghasilkan produk
sesuai dengan keinginan dan permintaan pelanggan.Dengan kata lain pelanggan menjadi
target bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan produksinya hingga produk terbaik
bisa dihasilkan untuk pelanggan. Meningkatkan pendapatan Selain itu manajemen rantai
pasok juga berfungsi untuk dapat meningkatkan profit perusahaan sehingga pendapatan
semakin meningkat.Hal ini tentunya bisa terjadi jika seluruh produk dari perusahaan bisa
diminati oleh konsumen sehingga produk semakin laris di pasaran.Larisnya produk inilah
yang membuat pendapatan perusahaan jadi meningkat.Mengurangi anggaran biaya
Manfaat lain dari manajemen rantai pasok adalah untuk mengurangi dan menekan
anggaran biaya.

2. Mendayagunakan aset

Suatu konsep manajemen rantai pasok pada dasarnya melibatkan teknologi sebagai
sumber informasi.Di samping itu perusahaan juga perlu menggunakan jasa para
karyawan untuk bisa bekerja secara maksimal demi menghasilkan produk terbaik dan
memuaskan pelanggan.Dalam hal ini tanpa disadari sebenarnya perusahaan telah
mendayagunakan seluruh aset yang dimilikinya untuk mendapatkan keuntungan yang
maksimal.

3. Memediasi pasar

Satu lagi manfaat dari manajemen rantai pasok adalah berfungsi sebagai mediasi pasar.
Jadi dengan menjalankan konsep ini maka perusahaan dapat mengidentifikasi produk
yang dibutuhkan dan diminati oleh para konsumen.Hasil identifikasi nantinya bisa di
komunikasi pada pihak perancangan produk atau pada pihak produksi agar produk yang
dihasilkan bisa sesuai dengan keinginan konsumen.

4. Memperluas perusahaan

Terakhir apa yang menjadi manfaat dari adanya supply chain management pada
perusahaan jasa adalah perusahaan semakin meluas dan membesar.Tampaknya hal ini
menjadi tujuan utama dari semua perusahaan hingga berbagai metode dilakukannya
termasuk pula metode manajemen rantai pasok.Jadi dengan adanya konsep atau
metode rantai pasok ini maka perusahaan bisa mencapai targetnya yaitu mengalami
perluasan bisnis dan keuntungan yang lebih besar
2.3 Proses bisnis Supply Chain Manajemen

a. Customer Relationship Management (CRM)

Langkah pertama Customer Relationship Management (CRM) adalah


mengidentifikasi konsumen yang kritis dengan misi dagang perusahaan. Tim
customer service membuat dan melaksanakan program bersama, persetujuan
barang atau jasa ditetapkan pada tingkat kinerja tertentu untuk memenuhi
kebutuhan konsumen

b. Customer Service Management (CSM)

Sumber tunggal informasi konsumen yang mengurus persetujuan barang atau jasa.
Customer service memberitahukan pelanggan informasi mengenai tanggal
pengiriman dan ketersediaan barang atau jasa berdasarkan informasi dari bagian
produksi dan distribusi.

d. Customer Demand Fulfillment

Proses penyelesaian pesanan ini secara efektif memerlukan integrasi rencana kerja,
antara produk, distribusi, dan transportasi. Hubungan dengan rekan kerja, yakni
anggota primer supply chain dan anggota sekunder diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen dan mengurangi total biaya kirim konsumen.

e. Manufacturing Flow Management

Perusahaan memproduksi barang lalu dibawa ke bagian distribusi berdasarkan


ramalan historis. Produk dihasilkan untuk memenuhi jadwal produksi. Sering kali
barang atau jasa yang salah mengakibatkan persediaan yang tidak perlu,
meningkatkan biaya penyimpanan dan pengiriman produk terhambat.

2.4 Contoh penerapan supply chain management pada perusahaan jasa

1. Perusahaan Manufaktur: Dalam industri manufaktur, supply chain management


sangat penting untuk mengelola rantai pasokan yang efisien. Ini melibatkan
perencanaan produksi yang akurat, pengelolaan persediaan yang efektif,
pengiriman bahan baku yang tepat waktu, dan koordinasi dengan mitra bisnis
seperti pemasok dan distributor.
2. Perusahaan E-commerce: Dalam bisnis e-commerce, supply chain management
berperan penting dalam mengelola pesanan pelanggan dan pengiriman produk.
Ini melibatkan pemrosesan pesanan dengan cepat dan akurat, manajemen
gudang yang efisien untuk penyimpanan dan pengemasan produk, serta
kerjasama dengan perusahaan pengiriman untuk pengiriman yang tepat waktu.
3. Industri Makanan dan Minuman: Dalam industri makanan dan minuman, supply
chain management digunakan untuk mengoordinasikan rantai pasokan dari
bahan baku hingga produk akhir. Ini melibatkan pengadaan bahan baku yang
segar dan berkualitas, manajemen persediaan yang akurat untuk menghindari
kebusukan atau kelebihan persediaan, serta pengaturan distribusi produk ke
toko-toko atau restoran dengan efisien.
4. Industri Farmasi: Dalam industri farmasi, supply chain management penting
untuk menjaga keamanan dan kualitas obat-obatan. Ini melibatkan pengelolaan
rantai pasokan yang ketat, pemantauan suhu dan kelembaban selama
transportasi, serta pemenuhan peraturan dan kepatuhan yang ketat dalam
pengiriman dan penyimpanan produk.
5. Perusahaan Teknologi: Dalam industri teknologi, supply chain management
digunakan untuk mengelola produksi dan distribusi perangkat elektronik. Ini
melibatkan perencanaan produksi yang akurat, manajemen persediaan yang
efisien, pemenuhan pesanan yang tepat waktu, serta kerjasama dengan pemasok
komponen elektronik yang andal.

2.5 Bagaimana cara mengatasi tantangan dalam manajemen rantai pasokan dalam
industri jasa

Manajemen rantai pasokan dalam industri jasa dapat menghadapi tantangan khusus.
Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi tantangan tersebut:

1. Komunikasi yang Efektif: Tantangan dalam manajemen rantai pasokan dalam industri
jasa seringkali terkait dengan koordinasi dan komunikasi antara berbagai pihak yang
terlibat, termasuk pemasok, mitra bisnis, dan konsumen. Penting untuk memastikan
komunikasi yang jelas dan efektif dengan semua pihak terkait, menggunakan alat
dan platform komunikasi yang tepat.
2. Penggunaan Teknologi dan Sistem Informasi: Mengadopsi teknologi dan sistem
informasi yang tepat dapat membantu mengatasi tantangan dalam manajemen
rantai pasokan industri jasa. Gunakan perangkat lunak manajemen rantai pasokan
yang terintegrasi untuk meningkatkan visibilitas, mengelola persediaan dengan lebih
efisien, dan mempercepat pemrosesan data.
3. Fleksibilitas dan Responsivitas: Industri jasa seringkali membutuhkan fleksibilitas
untuk menangani permintaan yang berfluktuasi dan kebutuhan pelanggan yang
berubah-ubah. Dalam manajemen rantai pasokan, penting untuk mengembangkan
kapasitas dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan.
Ini dapat melibatkan strategi seperti kontrak jangka pendek dengan pemasok atau
pilihan alternatif
4. Manajemen Risiko: Tantangan dalam manajemen rantai pasokan industri jasa
meliputi risiko seperti ketidakpastian permintaan, kegagalan pemasok, atau
gangguan dalam proses operasional. Penting untuk memiliki rencana manajemen
risiko yang baik dengan mengidentifikasi potensi risiko, mengembangkan strategi
mitigasi, dan mempersiapkan rencana kontinuitas bisnis. Memonitor kondisi pasar
dan berkolaborasi dengan pemasok untuk mengantisipasi dan mengurangi risiko
yang mungkin muncul.
5. Pengukuran Kinerja dan Analisis Data: Melakukan pengukuran kinerja dan analisis
data yang akurat merupakan komponen penting dalam mengatasi tantangan dalam
manajemen rantai pasokan industri jasa. Gunakan metrik dan indikator kinerja kunci
yang sesuai untuk mengevaluasi kinerja rantai pasokan. Dengan mengumpulkan dan
menganalisis data dengan cermat, perusahaan dapat mengidentifikasi area
perbaikan, mengoptimalkan operasional, dan membuat keputusan yang lebih baik.

2.6 Bagaimana peran manajaemen rantai pasokan dalam meningkatkan efisiensi


operasional industri jasa

Penerapan supply chain management pada perusahaan jasa juga dapat memberikan
manfaat yang signifikan. Berikut adalah beberapa contoh penerapannya:
1. Perusahaan Logistik: Perusahaan logistik mengelola rantai pasokan untuk
mengirimkan barang atau jasa dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Dalam hal ini, supply
chain management berperan penting dalam merencanakan rute pengiriman yang
efisien, memantau pengiriman secara real-time, mengelola inventarisasi kendaraan
dan persediaan, serta memastikan koordinasi yang baik antara pihak yang terlibat
dalam proses pengiriman, seperti pelanggan, mitra logistik, dan penyedia jasa
pengiriman.
2. Perusahaan Konsultansi: Pada perusahaan konsultansi, supply chain management
dapat diterapkan untuk mengoptimalkan proses pemberian layanan konsultasi
kepada klien. Ini melibatkan perencanaan sumber daya manusia dan alokasi tenaga
kerja yang efektif, pengelolaan informasi dan pengetahuan yang akurat, serta
koordinasi yang baik antara konsultan dan klien dalam menjalankan proyek.
3. Perusahaan Perawatan Kesehatan: Dalam industri perawatan kesehatan, supply
chain management diterapkan untuk memastikan pasokan obat, peralatan medis,
dan perlengkapan kesehatan lainnya tersedia dengan tepat waktu dan dalam kondisi
yang baik. Hal ini melibatkan pengelolaan persediaan dan stok yang akurat,
pemantauan tanggal kadaluwarsa, pengaturan distribusi obat dan peralatan medis,
serta pemenuhan standar keamanan dan kepatuhan yang berkaitan dengan produk
kesehatan.
4. Perusahaan Jasa Keuangan: Dalam perusahaan jasa keuangan, supply chain
management dapat diterapkan untuk mengelola aliran informasi dan dokumen
keuangan. Ini melibatkan proses verifikasi, validasi, dan pemrosesan dokumen
keuangan dengan efisien, serta koordinasi yang baik antara berbagai unit atau
departemen yang terlibat dalam proses keuangan, seperti departemen akuntansi,
manajemen risiko, dan pengawasan.
5. Penerapan supply chain management pada perusahaan jasa bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, meningkatkan kualitas
layanan, dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik. Meskipun
karakteristiknya berbeda dengan perusahaan manufaktur, prinsip-prinsip dasar
supply chain management tetap dapat diterapkan untuk mengoptimalkan proses
bisnis dalam industri jasa.
2.7 STUDI KASUS

Studi kasus SCM pada perusahaan KFC

Deskripsi : Laporan ini menjelaskan tentang, aktivitas utama perusahaan KFC dan
manajemen rantai pasok yang terjadi

Isi : Aktivitas perusahaan

KFC merupakan restoran cepat saji franchise yang hak eksklusif waralabanya dipegang oleh
PT fast food Indonesia, proses produksi yang dilakukan PT fast food Indonesia adalah
mengolah bahan baku mentah berupa ayam dan bumbu rempah untuk diolah menjadi ayam
goreng bumbu rempah yang berkualitas.

Identifikasi supplier

 Supplier ayam: wonokoyo group ayam yang disuplai sudah berbentuk potongan
sesuai dengan pesanan Supplier sayuran umum: disuplai oleh outlet lokal yang
berdekatan dengan lokasi cabang
 Supplier sayur khusus: di supply dari Jakarta Pusat yang diimpor langsung dari
kantor pusat
 Supaya kentang: supply dari luar negeri yang kemudian masuk ke gudang di Jakarta
 Supplier bumbu: disuplai langsung dari Kentucky USA
 Supplier beras: disuplai oleh supplier lokal untuk non-organik sedangkan beras
organik oleh kantor jakarta Pusat

Gambaran SCM pada Perusahaan KFC


Membangun Hubungan dengan Supplier

 Menjalin komitmen
 Membangun kepercayaan
 Menjalin komunikasi yang baik
 Membantu finansial pemasok

Membangun Hubungan dengan Pelanggan

 Memberikan promo menarik


 Mengadakan event berhadiah
 Memberikan reward

Dengan menerapkan SCM pada perusahaan, mampu membuat proses produksi menjadi
lebih efektif dan efisien, karena dengan SCM bahan baku yang di supply bisa di monitoring
dan di kontrol kualitasnya.

Strategy yang di pakai sudah pada tingkatan strategi fit, produk yang dikeluarkan
merupakan produk yang fungsional karena merupakan makanan sehari – hari, misalnya nasi,
ayam, dan lain – lain. produk tersebut juga bisa dikatakan inovatif karena makanan yang
dikeluarkan adalah beraneka ragam sesuai trend permintaan. Fast Food Indonesia juga
responsive dalam melakukan pelayanan terhadap pelanggan, dengan adanya servis seperti
layanan pesan antar.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
supply chain management adalah proses pengelolaan mulai dari arus informasi,
produk,hingga pelayanan pada seluruh jaringan baik dari pelanggan, pemasok, hingga
perusahaan.Beberapa macam kegiatan yang menjadi bagian dalam manajemen rantai pasok
ini antara lain kegiatan mengumpulkan bahan dan informasi dari luar perusahaan.Selain
itukegiatan yang berhubungan dengan proses mulai dari penyediaan produk sampai dengan
pendistribusian produk ke konsumen juga menjadi bagian dalam hal ini.Tak ketinggalan
pulasistem keuangan turut menjadi bagian dalam hal ini. MIsalnya saja seperti sistem kredit
yang sekiranya bisa diberikan pada pihak pelanggan.Tujuan utama SCM yaitu penyerahan/
pengiriman produk secara tepat waktu, mengurangi waktu dan biaya dalam
pemenuhankebutuhan, memusatkan kegiatan perencanaan dan distribusi, serta
pengelolaan manajemen persediaan yang baik antara pemasok ( Vendor ) dan konsumen.

3.2 SARAN
Salah Satu upaya untuk meningkatkan proses SCM untuk lebih baik kedepan melalui proses
pemilihan supplier yang tepat dan mengevaluasi proses anggota saluran pemasaran mulai
dari Pasokan Hulu (Upstream Supply Chain ).Hal ini berkaitan untuk membuat Perusahaan
sendiri menjadi lebih maju dari para pesaing, sehingga proses yang digunakan yaitu Supply
Chain Management memiliki keunggulan dalam memajukan Perusahaan itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai