Anda di halaman 1dari 16

MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS AKUISISI DAN

PEMBAYARAN: VERIFIKASI AKUN TERPILIH

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Auditing II

Dosen Pembina:
R. Wedi Rusmawan K, DR., S.E., M.Si., Ak., C.A.

Disusun oleh :

Yustika Rahmawati (0116101277)


Fazrian Abdurrahman Aziz (0116101308)
Firda Safitri (0116101309)
Zahra Tuhfatul Anfas (0116101313)
Shofiy Hafsari (0117101078)

Kelas : G

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR 

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Menyelesaikan Pengujian Dalam Siklus
Akuisisi Dan Pembayaran: Verifikasi Akun Terpilih”.
Adapun makalah ini dibuat untuk memenuhi penilaian tugas
kelompok yang telah diberikan dalam mata kuliah Auditing II. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses pembuatan makalah ini. Tanpa dukungan dari berbagai pihak mungkin
makalah ini tidak bisa selesai tepat waktu.
Kami menyadari makalah yang dibuat ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Bandung, 1 April 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... i

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................1

1.1 Latar Belakang......................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................1

1.3 Tujuan Makalah.....................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................................3

2.1 Jenis Akun Lain Dalam Siklus Akuisisi Dan Pembayaran....................3

2.2 Audit Atas Properti, Pabrik, Dan Peralatan...........................................4

2.2.1 Tinjauan atas Akun yang Berkaitan dengan Peralatan....................4

2.3 Audit Beban Dibayar Dimuka.............................................................19

2.3.1 Tinjauan terhadap Asuransi Dibayar Dimuka...............................20

2.3.2 Pengendalian Internal...................................................................20

2.3.3 Pengujian Audit............................................................................21

2.4 Audit Kewajiban Akrual......................................................................25

2.5 Audit Akun Laba Dan Beban..............................................................28

2.5.1 Pendekatan untuk Mengaudit Akun Laba dan Beban...................30

BAB 3 PENUTUP............................................................................................. 35

3.1 Kesimpulan.........................................................................................35

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 36
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran mempengaruhi beberapa
akun aktiva yaitu perlengkapan, property, pabrik, peralatan, serta akun beban
dibayar dimuka. Diantara beberapa lainnya pembayaran jasa juga
mempengaruhi
 banyak akun beban. Untuk melanjutkan pembahasan mengenai siklus akuisisi dan
 pembayaran juga akan membahas masalah audit yang berhubungan dengan akun
– akun lain yang umumnya ditemukan dalam siklus akuisisi dan pembayaran
sebagian besar bisnis.
Cerita mengenai TVCN menyoroti pentingnya memahami sifat transaksi
siklus akuisisi dan pembayaran. Karena transaksi dalam siklus ini mempengaruhi
sejumlah besar akun baik dalam neraca maupun laporan laba rugi, transaksi
yang diklasifikasikan dengan tidak benar dapat sangat mempengaruhi hasil yang
dilaporkan , seperti yang terjadi pada TVCN. Auditor harus memahami sifat
transaksi yang mengatur melalui siklus akuisisi dan pe,mbayaran sehingga dapat
menilai secara efektif risiko salah saji yang material dan melaksanakana
prosedur audit lebih lanjut untuk mengevaluasi akun – akun dalam siklus tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja akun dalam siklus akuisisi dan pembayaran?
2. Bagaimana merancang dan melaksanakan pengujian audit atas property,
 pabrik, dan peralatan serta akun terkait?
3. Bagaimana merancang dan melaksanakan pengujian audit atas beban
dibayar dimuka?
4. Bagaimana merancang dan melaksanakan pengujian audit atas
kewajiban akrual?
5. Bagaimana merancang dan melaksanakan pengujian audit atas akun
laba dan beban?
1.3 Tujuan Makalah
1. Mengenali berbagai akun dalam siklus akuisisi dan pembayaran.
2. Merancang dan melaksanakan pengujian audit atas property, pabrik, dan
 peralatan serta akun terkait.
3. Merancang dan melaksanakan pengujian audit atas beban dibayar dimuka.
4. Merancang dan melaksanakan pengujian audit atas kewajiban akrual.
5. Merancang dan melaksanakan pengujian audit atas akun laba dan
 beban.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Jenis Akun Lain Dalam Siklus Akuisisi Dan Pembayaran


Tabel 19-1 menyoroti banyak akun khusus yang terkait dengan transaksi
dalam siklus akuisisi dan pembayaran. Jenis aset, beban, dan kewajiban bagi
 banyak perusahaan akan berbeda, terutama yang berkecimpung dalam industri
selain ritel, grosir, dan manufaktur.
Metodologi yang berkaitan dengan audit atas akun-akun tersebut serupa
dengan audit atas akun lainnya yang dibahas pada bab-bab sebelumnya.
Gambar 18-3 mengilustrasikan metodologi tersebut, yang serupa dengan
metodologi yang ditunjukkan pada Bab 18 untuk audit utang usaha.
Bab terakhir akan menyajikan suatu tinjauan mengenai pengujian
 pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi khusus untuk transaksi
dalam siklus akuisisi dan pembayaran, serta yang umumnya digunakan dalam
prosedur analitis dan pengujian atas rincian saldo utang usaha. Dalam bab ini,
masalah yang berkaitan dengan beberapa akun kunci lainnya dalam siklus ini
akan dibahas, terutama audit atas:
 Property, pabrik dan peralatan
 Beban dibayar di muka
 Kewajiban lainnya
 Akun laba dan beban
Akun yang Umumnya Berkaitan dengan Traksaksi Siklus
Akuisisi dan Pembayaran
Aset Beban Kewajiban
Kas Harga pokok Utang usaha
Persediaan Utang sewa
Perlengkapan  penjualan
Biaya professional akrual
Property, pabrik, dan Beban sewa
Pajak property akrual
Pajak property
 peralatan Beban akrual lainnya
Beban pajak
Paten, merek dagang, dan Utang pajak penghasilan
 penghasilan
hak cipta Beban asuransi
Sewa dibayar dimuka Biaya
Pajak dibayar dimuka professional
Asuransi dibayar Tunjangan pensiun
dimuka Utilitas
 penentuan apakah klien mengikuti kebijakan penyusutan yang
konsisten dari period eke periode. Dan apakah perhitungan klien
sudah benar.
Dalam menentukan hal yang pertama, auditor harus
mempertimbangkan empat aspek :
1. Umur manfaat akuisisi periode
berjalan 2. Metode penyusutan
3. Estimasi nilai sisa
4. Kebijakan penyusutan asset dalam tahun akuisisi dan disposisi

Kebijakan klien dapat ditentukan melalui diskusi dengan


personil yang berwenang dan membandingkan responsnya dengan
informasi yang ada dalam file permanen auiditor. Dalam
memutuskan kelayakan umur manfaat yang dibebankan ke asset
yang baru saja diakuisisi, auditor harus mempertimbangkan umur
fisik aset, umur yang diharakan, (dengan memperhatikan keusangan
atau kebijakan normal
 perusahaan untuk meningkatkan mutu peralatan), dan kebijakan
 perusahaan yang ditetapkan menyangkut pertukaran peralatan.
Kadang-kadang, situasi yang berubah dapat saja mengharuskan
 peerusahaan untuk mengevaluasi kembali umur manfaat aset. Jika
hal ini terjadi, revaluasi harus melibatkan perubahan estimasi
akuntansi dan bukan perubahan perinsip akuntansi. Dampak dari
hal tersebut terhadap penyusutan harus dievaluasi.
Metode yang berguna untuk mengaudit penyusutan adalah
 pengujian prosedur analitis atas kelayakan yang dilakukan dengan
mengalikan aset tetap yang belum disusutkan dengan tingkat
 penyusutan tahun tersebut. Dalam melakukan perhitungan tersebut,
auditor harus melakukan penyesuaian terhadap penambahan dan
 pelepasan tahun berjalan, aset dengan umur yang berbeda, dan ase
dengan metode penyusutan yang berbeda. Banyak kantor akuntan
membuat spreadshhet elektronik dalam file permanennya yang
menyantumkan rincian aset tetap dengan metode penyusutan dan
umurnya. Jika perhitungan dalam perangkat lunak mendekati total
klien dan jika penelitian risiko pengendalian untuk penyusutan adalah
rendah, pengujian yang terinci atas penyusutan dapat dieleminasi.
Jika pengujian kelayakan secara keseluruhan tidak dapat dicapai,
 biasnaya diperlukan pengujian yang lebih terinci. Untuk melakukan
hal tersebut, auditor akan melakukan perhitungan kembali beban
 penyusutan atas aset tertentu untuk menentukan apakah klien
mengikuti kebijakan penyusutan yang benar dan konsisten. Agar relevan,
perhitungan yang terinci harus dikaitkan dengan perhitungan
total penyusutan dengan memfooting beban penyusutan pada file
induk properti dan merekonsiliasi totalnya dengan buku besar umum.
Karena standar akuntansi seharusnya pengungkapan catatan kaki
yang
 berhubungan dengan penyusutan aset tetap, termasuk pengungkapan
metode penyusutan dan umur manfaat terkait berdasarkan kelas
aset, auditor akan menjalankan prosedur guna memperoleh bukti
bahwa empat tujuan audit yang berkaitan dengan
penyajian dan
 pengungkapan untuk penyusutan telah terpenuhi. Sebagai contoh,
auditor membandingkan informasi yang disajikan konsisten dengan
metode actual dan asumsi yang digunakan untuk menghitung serta
mencatat penyusutan.

f. Memverifikasi saldo akhir akumulasi penyusunan


Pendebetan ke akumulasi penyustan biasnya diuji sebagai bagian
dari audit atas pelepasan aset, sementara kredit diverifikasi sebagai
bagian dari beban penyusutan. Jika auditor menelusuri transaksi
tertentu ke catatan akumulasi penyusutan dalam file induk
property sebagia
 bagian dari pengujian tersebut, maka hanya diperlukan sedikit
 pengujian tambahan atas saldo akhir akumulasi penyusutan.
Dua tujuan yang biasanya ditentukan dalam audit atas saldo
akhir akumulasi penyusutan adalah :
1. Akumulasi penyusutan yang dinyatakan pada file induk
property sama dengan buku besar umumnya. Tujuan ini dapat
dipenuhi
dengan menguji footing akumulasi penyusutan dalam file induk 
 property dan menelusuri totalnya ke buku besar umum.

2. Akumulasi penyusutan dalam file induk sudah akurat.

Dalam beberapa kasus, umum peralatan mungkin saja berkurang


secara signifikan kerena menurunnya permintaan pelanggan atas
 produk, kerusakan fisik yang tidak diduga, modifikasi operasi, atau
 perubahan lainnya. Berdasarkan kemungkinan-kemungkinan tersebut,
auditor harus mengevaluasi kememadaian penyisihan untuk
akumulasi
 penyusutan setiap tahun guna memastika bahwa nilai buku bersih
tidak melaupai nilai realisasi aset.

2.3 Audit Beban Dibayar Dimuka


Beban dibayar di muka, beban yang ditangguhkan, dan aset tidak berwujud
adalah aset yang umurnya bervariasi dari beberapa bulan hingga beberapa tahun.
Hal tersebut termasuk :
 Sewa dibayar di muka
 Biaya organisasi
 Pajak dibayar di muka
 Paten
 Asuransi dibayar di muka
 Merek dagang
 Beban yang ditangguhkan
 Hak cipta
 Goodwill
Dalam beberapa kasus, akun-akun tersebut sangat material. Akan tetapi,
dalam audit khusus, perusahaan tidak memiliki banyak akun semacam itu atau
 jumlahnya tidak material.
Prosedur analitis sering kali sudah mencukupi untuk beban dibayar di muka,
 beban yang ditangguhkan, dan aset tidak berwujud. Dalam audit tertentu,
 beberapa dari aset tersebut dapat menjadi signifikan dan melibatkan pertimbangan
dari siklus akuisisi dan pembayaran. Sejalan dengan prosedur yang dibahas
dalam siklus tersebut, otorisasi yang tepat atas polis asuransi yang baru dan
 pembayaran premi asuransi merupakan pengendalian yang penting.
Register asuransi (insurance register)  adalah catatan polis asuransi
yang berlaku dan yanggal jatuh tempo setiap polis yang berlaku terkait
dengan akun asuransi dibayar di muka. Syarat dan jumlah pembayaran
polis yang berlaku dicantumkan dalam register. Karena syarat dan
jumlah itu menyediakan dasar untuk menentukan jumlah asuransi
dibayar di muka, auditor secara independen akan memverifikasi syarat dan
jumlah tersebut ke
 polis asuransi atau kontrak yang mendasari.
Perusahaan sering kali memiliki ayat jurnal bulanan standar
untuk memferifikasi asuransi dibayar di muka sebagai beban asuransi.
Jika diperlukan ayat jurnal yang signifikan untuk menyesuaikan saldo
asuransi dibayar di muka pada akhir tahun, ayat jurnal tersebut
menunjukkan salah saji yang potensial ketika mencatat akuisisi asuransi
selama tahun berjalan atau ketika menghitung saldo akhir tahun asuransi
dibayar di muka.

2.3.3 Pengujian Audit


Dalam audit atas asuransi dibayar di muka, auditor memperoleh
skedul dari klien yang mencantumkan setiap polis yang berlaku :
 Informasi tentang polis, termasuk nomor polis, jumlah cakupan, dan
 premi tahunan
 Saldo awal asuransi dibayar di muka
 Pembayaran premi polis
 Jumlah yang dikenakan ke beban asuransi
 Saldo akhir asuransi dibayar di muka
Selama proses audit asuransi dibayar di muka dan beban asuransi,
auditor hams mengingat bahwa jumlah beban asuransi merupakan nilai
residu. Satu-satunya pengujian atas saldo akun beban yang umumnya
diperlukan mencakup Prosedur analitis dan pengujian untuk memastikan
 bahwa semua pembebanan ke beban asuransi berasal dari kredit asuransi
dibayar di muka. Karena pembayaran Premi diuji sebagai bagian dari
 pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi serta
 prosedur analitis, penekanan dalam pengujian atas rincian saldo tertuju pada
asuransi dibayar di muka.
Saldo awal dan akhir asuransi dibayar di muka kadang-kadang
tidak material   dan sering kali ada beberapa transaksi yang didebet dan dikredit
ke saldo selama tahun bersangkutan, di mana sebagian berjumlah kecil
dan mudah dipahami. Karena itu, auditor biasanya dapat menghemat waktu
untuk memverifikasi saldo atau transaksi. Jika auditor memutuskan
untuk tidak memverifikasi saldo secara terinci, prosedur analitis akan
menjadi sangat penting untuk mengidentifikasi potensi salah saji yang
signifikan. Biasanya auditor melakukan prosedur analitis berikut untuk
asuransi dibayar di muka dan beban asuransi:
 Membandingkan total asuransi dibayar di muka dan beban asuransi
dengan tahun sebelumnya.
 Menghitung rasio asuransi dibayar di muka terhadap beban asuransi
dan membandingkannya dengan tahun sebelumnya.
 Membandingkan setiap cakupan polis asuransi pada skedul asuransi
yang diperoleh dari klien dengan skedul tahun sebelumnya sebagai
 pengujian atas eliminasi polis tertentu atau perubahan cakupan
asuransi.
 Membandingkan saldo asuransi dibayar di muka yang dihitung
selama tahun berjalan atas dasar polis per polis dengan yang ada
pada tahun
sebelumnya sebagai pengujian terhadap kesalahan perhitungan.
 Mereview cakupan asuransi yang tercantum pada skedul asuransi
dibayar di muka dengan pejabat klien yang berwenang atau
broker asuransi menyangkut kememadaian cakupan. Auditor tidak
boleh menjadi pakar asuransi, tetapi pemahaman auditor mengenai
akuntansi dan penilaian aset sangat diperlukan untuk memastikan
bahwa
 perusahaan tidak diasuransikan terlalu rendah.

Bagi banyak audit, tidak ada prosedur substantif tambahan yang


diperlukan kecuali risiko pengendalian dinilai tinggi atau pengujian
menunjukkan tingginya kemungkinan adanya salah saji yang signifikan.
Prosedur audit lainnya, yang akan dibahas berikutnya, hanya harus
dilakukan apabila ada alasan khusus untuk melakukannya. Pembahasan
kita mengenai pengujian tersebut menggunakan tujuan audit yang
berkaitan dengan saldo untuk melaksanakan pengujian atas rincian saldo
aset. (Nilai realisasi tidak dapat diterapkan).

Polis Asuransi dalam Skedul Asuransi Dibayar di Muka Memang Ada


dan Polis yang Ada Telah Dicantumkan (Eksistensi dan Kelengkapan).
Pengujian atas eksistensi dan pengabaian polis asuransi yang berlaku
dapat dilakukan pada skedul asuransi dibayar di muka klien dengan
salah satu dari dua cara berikut:
1. Memeriksa sampel faktur asuransi dan polis yang berlaku
untuk dibandingkan dengan skedul.
 periode berjalan dan persediaan sebagai cara untuk merefleksikan
semua biaya pembuatan produk.
Dalam mengaudit alokasi pengeluaran seperti asuransi
dibayar dimuka dan overhead manufaktur, dua pertimbangan yang
paling
 penting adalah mengacu pada standar akuntansi dan konsistensi
dengan periode sebelumnya. Dua prosedur audit yang paling
 penting untuk mengaudit alokasi adalah pengujian atas kelayakan
secara keseluruhan dengan menggunakan prosedur analitis dan
 perhitungan ulang hasil klien.
Biasanya, auditor melaksanakan pengujian tersebut sebagai
 bagian dari audit atas akun asset atau kewajiban terkait. Hal ini
meliputi memverifikasi beban penyusutan sebagai bagian dari audit
 property, pabrik, dan peralatan, pengujian amortisasi paten sebagai
 bagian dari memverifikasi paten baru atau pelepasan paten yang
ada, dan memverifikasi alokasi antara persediaan serta harga pokok 
 penjualan sebagai bagian dari audit persediaan.
Penekanan kami disini tertuju pada akun laba dan beban yang
 berkaitan langsung dengan siklus akuisisi dan pembayaran, tetapi
konsep yang sama dapat diterapkan pada akun laporan laba rugi di
semua siklus lainnya.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bab ini menyimpulkan pembahasan kita mengenai akun dan transaksi dalam
siklus akuisisi serta pembayaran. Agar audit atas sejumlah besar akun yang
 berkaitan dengan siklus ini memadai, auditor harus memahami akun-akun kunci,
kelas transaksi, fungsi bisnis, dokumen, serta catatan yang berhubungan dengan
transaksi siklus akuisisi dan pembayaran. Banyak dari akun-akun tersebut,
seperti utang usaha, property, pabrik dan peralatan, beban penyusutan, serta
beban dibayar dimuka, memiliki karakteristik unik yang mempengaruhi cara
auditor mengumpulkan bukti yang mencukupi tentang saldo akun terkait. Dan, terakhir,
keterkaitan antara pengujian audit yang berbeda dalam siklus akuisisi dan
 pembayaran dapat menyediakan dasar bagi verifikasi auditor atas banyak akun
laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA

Arens A. Alvin, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. 2015. Auditing & Jasa
Assurance Pendekatan Terintegrasi. Jilid 2. Edisi Kelimabelas. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai