Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen


Dosen : Syarif M. Helmi, SE, M.Ak., Ak, CA

Disusun oleh :
1. Raffialdi (B1032181003)
2. Rina Agustina (B1032181010)
3. Nabila Aprilia Ilmi (B1032181021)
4. Miptha Nurhajizah (B1032181022)
5. Yuniarti (B1032181024)

AKUNTANSI A SORE
FAKULTAS EKOMOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2020

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Database and
Information Managament”. Dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dosen
Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen dan juga rekan – rekan yang terlibat didalamnya,
sehingga makalah ini bisa tersusun.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan dan
pengetahuan kita mengenai Konsep Database yang baik dan benar. Kami juga menyadari bahwa,
penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, serta masih banyak kekurangan.  Oleh
karena itu, kami mohon kritik dan saran dari rekan-rekan semua demi perbaikan makalah yang
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami
khususnya dan bagi para pembacapada  umumnya.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Era Global saat ini Sistem Informasi Manajemen merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari suatu organisasi dimana sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran
(output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk
memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.sistem manajemen basis data
merupakan perangkat lunak yang dapat di gunakan untuk mendefinisikan, menciptakan,
mengelola dan mengendalikan pengaksesan basis data.
Dalam pengambilan keputusan, baik dalam operasional sehari-hari, maupun dalam
perencanaan strategis ke masa depan. Proses pengambilan keputusan harus dilandasi oleh data
dan informasi yang tepat waktu dan tepat isi agar keputusan yang diambil tepat sasaran.
Informasi diperoleh dari pengolahan data, dan pengolahan data dilaksanakan oleh sistem
informasi dengan dukungan teknologi informasi. Data adalah bahan baku informasi dan
dikumpulkan dalam suatu basis-data (database) agar pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan,
pengolahan, dan pengamanannya dapat dilaksanakan secara effektif dan effisien.
Hal ini dikarenakan setiap kegiatan atau pekerjaan yang kita lakukan kadang terdapat
suatu kumpulan data yang sangat banyak, sehingga akan menjadi sulit apabila tidak ada system
yang mengelola data-data tersebut, dan ini sangat diperlukan suatu basis data (Database). Basis
data (Database) adalah sebuah kumpulan informasi yang dibuat dalam suatu susunan sistematik
dengan menggunakan suatu program komputer untuk membantu dalam penyusunan maupun
pengolahan dari informasi.Sehingga suatu pengolahan  informasi tersebut dapat menjadi
informasi yang tepat guna, tepat waktu, akurat dan relevan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS DATA

1. Sejarah Perkembangan Sistem Informasi Manajemen Berbasis Data


Sebuah sistem manajemen basis data atau dalam bahasa inggrinya dikenal
sebagai database management system (DBMS) adalah sebuah program komputer (atau secara
lebih tipikal adalah seperangkat program komputer) yang didisain untuk mengatur atau memenej
sebuah basis data sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan
operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya. Contoh penggunaan DBMS ada banyak
sekali dan dalam berbagai bidang kerja, misalnya akuntansi, manajemen sumber daya
manusia, dan lain sebagainya. Meskipun pada awalnya DBMS hanya dimiliki oleh perusahaan-
perusahaan berskala besar yang memiliki perangkat komputer yang sesuai dengan spesifikasi
standar yang dibutuhkan (pada saat itu standar yang diminta dapat dikatakan sangat tinggi) untuk
mendukung jumlah data yang besar, saat ini implementasinya sudah sangat banyak dan adaptatif
dengan kebutuhan spesifikasi data yang rasional sehinggal dapat dimiliki dan diimplementasikan
oleh segala kalangan sebagai bagian dari investasi perusahaan.

2. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Berbasis Data


Basis data (database) adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara
sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh
informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan
memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management
system, DBMS). Sistem Manajemen Basis Data (Data Base Management System / DBMS)
adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara,
mengontrol, dan meng-akses basis data dengan cara praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan
untuk meng-akomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang
berbeda-beda. DBMS pada umumnya menyediakan fasilitas atau fitur-fitur yang memungkinkan
data dapat diakses dengan mudah, aman, dan cepat.

B. STRUKTUR BASIS DATA


      Struktur basis data adalah cara data diorganisasi agar pemrosesan data menjadi lebih efisien.
Struktur ini kemudian diimplementasikan melalui suatu sistem manajemen basis data. Sistem
manajemen basis data (DBMS) adalah suatu peranti lunak yang menyimpan struktur basis data,
data itu sendiri, hubungan di antara data di dalam basis data, nama-nama formulir, jenis-jenis
data, angka di belakang desimal, jumlah karakter, nilai-nilai default, dan seluruh uraian field
lainnya.
1. Struktur Basis Data Hierarkis
      Struktur hirarkis ini dibentuk oleh kelompok-kelompok data,subkelompok, dan beberapa
subkelompok lagi, seperti cabang dari sebuah pohon, untuk mendapatkan sebuah record dari satu
cabang ke cabang lainnya mengharuskan sistem manajemen basis data tersebut menavigasi
kembali ke persimpangan umum dari cabang-cabang tersebut. Struktur hierarkis memanfaatkan
sumber daya komputer secara efisien, khususnya ketika sebagian besar record di dalam basis
data akan digunakan dalam suatu aplikasi. 
      Namun, ketika para manajer hanya menginginkan sedikit record terpilih saja darjj sejumlah
besar record di dalam basis data, struktur hierarkis menjadi tidak efisien. Hal inil karena setiap
record basis data hierarkis memiliki satu field yang menunjuk pada alamat penyimpanan dari
record logis berikutnya di dalam basis data. Record-record tidak harus disimpan dengan susunan
fisik yang berurutan di dalam suatu alat penyimpanan. Satu pointer akan menunjukkan record
yang "berikutnya secara logis" (record setelahnya), dan sistem manajemen basis data akan
mengambil record yang "berikutnya secara logis." Akan tetapi, keputusan managerial mungkin
hanya membutuhkan satu record yang spesifik untuk menghadapi suatu masalah bisnis. Seorang
manajer menginginkan satu record pesanan penjualan tertentu untuk menghadapi keluhan
pelayanan dari seorang 'pelanggan tertentu, dan' bukannya sebuah daftar yang berisi ribuan
pesanan pembelian yang diterima pada hari itu.
2. Struktur Basis Data Jaringan
      Struktur basis data jaringan dikembangkan untuk memungkinlcan penarikan record-record
tertentu. Ia memungkinkan satu record tertentu menunjuk pada semua record lainnya di dalam
basis data'' Gugus Tugas Basis Data yang merupakan subkomite dari CODASYL mengeluarkan
spesifikasinya untuk struktur basis data jaringan pada tahun 1971. Struktur jaringan memecahkan
permasalahan keharusan untuk menarik balik hingga kembali ke "cabang" yang menyatukan
basis data. Secara konseptual, setiap record dalam basis data dapat menunjuk ke semua record
lain di dalam basis data, ibaratnya seperti meloncat ke setiap cabang pada sebuah pohon. Akan
tetapi, rentang kemungkinan koneksi yang begitu lebar ini juga merupakan kelemahan dari
penerapan struktur jaringan pada masalah-masalah praktis. Mengizinkan setiap record menunjuk
ke record-record yang lainnya akan terlalu kacau. Bahkan profesional sistem informasi sekalipun
akan mengalami kesulitan dalam mengembangkah dan menggunakan basis data dengan
menggunakan struktur jaringan.
3. Struktur Basis Data Relasional
      Sekumpulan basis data seperti ini terlihat seperti sekumpulan table-tabel yang mirip seperti
table-tabel spreadsheet.Relasi diantara table tidak disimpan sebagai petunjuk atau alamat;
sebagai gantinya, relasi antar table bersifat implisit. Konsep dari suatu struktur basis data yang
terdiri atas tabel-tabel di mana relasi terbentuk secara implisit dengan mencocokkan nilai-nilai
dalam field data yang sama, akan mudah untuk dipergunakan dan dipahami. Kemudahan
penggunaan memiliki arti yang sangat penting. Ketika organisasi menjadi lebih "datar" (ketika
telah direorganisasikan sehingga memiliki lapisan manajemen yang lebih sedikit), akan terdapat
lebih banyak spesialis yang tersedia untuk mengumpulkan data dari sistem berbasis komputer
dan membuat laporan bagi manajer. Para manajer dan staf profesional harus mengakses
informasi secara langsung dari suatu basis data agar dapat mendukung pengambilan keputusan
yang mereka lakukan. Struktur mirip tabel dari sistem manajemen basis data relasional adalah
sebuah format yang dapat dipahami dengan cepat oleh manajer maupun staf profesional.

C. MEMBUAT BASIS DATA 


Konsep proses pembuatan sebuah basis data akan melibatkan tiga langkah utama, yaitu:
1. Menentukan data yang anda butuhkan.
2. Menguraikan data tersebut.
3. Memasukkan data kedalam basis data.

a. Menentukan kebutuhan data 


Menentukan data yang perlu dikumpulkan dan disimpan adalah langka penting dalam
mencapai suatu system informasi berbasis computer,kita dapat menggunakan 2 pendekatan dasar
untuk menentukan kebutuhan data yaitu Pendekatan pada proses(process-oriented) dan
pemodelan perusahaan.
 Pendekatan yang berorientasi pada proses 
Pendekatan ini juga disebut dengan pendekatan yang berorientasi pada masalah(problem-
oriented approach) dan pemodelan yang berorientasi pada proses(process oriented modeling).
Untuk mendefinisikan kebutuhan data pada pendekatan ini memiliki langkah-langkah berikut:
1. Mendefinisikan masalah
2. Mendefinisikan keputusan yang dibutuhkan 
3. Menjabarkan kebutuhan informasi
4. Menentukan pemrosesan yang dibutuhkan
5. Menentukan spesifikasi kebutuhan data
Alasan mengapa pendekatan process-oriented kadang-kadang disebut pendekatan problem-
oriented adalah karena dimulai dengan masalah.
 Pendekatan pemodelan perusahaan
Kekuatan pada pendekatan ini adalah mengambil keuntungan dari sudut pandang sumber
daya data perusahaan yang luas,dan memiliki kelemahan yaitu kesulitan dalam mengaitkan data
dari suatu masalah bisnis ke data dari masalah bisnis yang lainnya.
Kelemahan itu dapat diatasi dengan menentukan seluruh kebutuhan data perusahaan dan
kemudian menyimpan data tersebut dalam basis data.

b. Diagram Relasi Entitas


Diagram relasi entitas (entity relationship diagram-ERD) seperti ditunjukkan dengan
namanya,berhubungan dengan data didalam entitas dan hubungan antar entitas.ketika pengguna
dan specialis informasi mulai untuk berkomunikasi tentang kebutuhan data untuk suatu system
informasi,mereka akan berbicara mengenai pengumpulan field-field data yang saling
berhubungan(Entitas) daripada field-field data individu.Tabel merupakan hasil dari pemecahan
entitas menjadi unit-unit yang ukurannya kecil yang mengikuti aturan-aturan struktur basis
data.satu entitas dapat berubah menjadi satu table,namun sering kali satu entitas dipecah menjadi
menjadi beberapa table.ERD adalah tingkat konseptualisasi data yang lebih tinggi daripada table.

c. Diagram Kelas
Teknik dimana data yang digunakan dalam aplikasi dan tindakan-tindakan yang terkait
dengan data dapat disajikan secara grafis,dan merupakan beberapa model rancangan yang
berorientasi pada objek.Objek adalah bongkahan konseptual dari suatu system informasi data.
Diagram kelas terdiri atas kelas-kelas yang memiliki nama,field-field didalam kelas,dan
tindakan-tindakan (metode) yang dilakukan atas kelas.Diagram kelas dibawah dimulai dengan
nama kelasdibagian atas kotak.”clsPERUSAHAAN” adalah nama kelas dari entitas
PERUSAHAAN yang sudah diuraikan sebelumnya. Relasi antar kelas “PERUSAHAAN”
dengan “clsPRODUK” diberi nama “Menjual” yang dibaca dengan “satu kejadian dimana
kelas”clsPERUSAHAAN” menjual satu atau lebih kejadian dalam kelas “clsPRODUK” dan
“satu kejadian dimana kelas clsPRODUK akan dijual hanya pada satu kejadian dalam kelas
“clsPERUSAHAAN”.
Siapa saja yang dapat menggunakan Database atau basis data? Pengguna database atau basis
data sangat bervariasi. Tidak semua orang boleh menggunakan database atau basis data. Karena
database atau basis data tersebut menyimpan data dari sebuah enterprise (perusahaan, organisasi,
sekolah, dll) yang tentunya sangat penting. Sehingga tidak semua dapat mengakses database
tersebut, apalagi mencuri data yang tersimpan didalamnya.
Pengguna Database atau Basis Data dibedakan menjadi beberapa golongan, tergantung tingkat
kepentingan seorang pengguna. Berikut adalah golongan tersebut:
1. Database administrator (DBA)
 install dan upgrade database
 backup dan restore database
 menghubungi database teknikal support bila terdapat gangguan atau masalah
 melakukan perencanaan untuk backup dan recovery informasi database
 memastikan pemenuhan perjanjian Database License
 mendaftar pengguna dan memelihara keamanan database
 memodifikasi struktur database
 membuat objek utama database (tabel, view, index) setelah database developer selesai
mendesain
 membuat penyimpanan struktur database (tablespaces)
 menyediakan sistem penyimpanan
2. Security Officer
 mendaftar pengguna database
 mengontrol hak akses pengguna
 memelihara sistem keamanan
3. Application Developer
 mendesain aplikasi database
 estimasi kebutuhan penyimpanan data untuk aplikasi
 memodifikasi struktur database untuk aplikasi
 menyampaikan informasi seperti diatas pada DBA
 memperbaiki aplikasi selama masa pengembangan
 menyusun dan memastikan keamanan dalam masa pengembangan
4. Application Administrator
 melakukan pengoperasian pada aplikasi tertentu

5. Database User
 pengguna yang berinteraksi dengan database melalui aplikasi atau alat bantu lain
6. Network Admin
 menghubungkan database dengan pengguna

D. KOMPONEN BASIS DATA  (DATABASE)


       Komponen di dalam basis data ada 4, yaitu sebagai berikut:
1. Data
Representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek yang direkam dalam bentuk
angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Dengan ciri – ciri seperti
berikut ;
 Data disimpan secara terintregrasi (integrated) database merupakan kumpulan
dari berbagai macam file dari aplikasi – aplikasi yang berbeda, dan disusun dengan cara
menghilangkan bagian - bagian yang rangkap (Redundant).
 Data dapat dipakai secara bersama-sama (shared) masing - masing bagian dari database
dapat diakses oleh pemakai dalam waktu  bersamaan,untuk aplikasi yang berbeda.

2. Hardwere (Perangkat Keras)


Terdiri dari semua perangkat keras komputer sebagai pengolahan database tersebut :
 Peralatan untuk menyimpan database,yaitu second
storage (harddisk, CD, Disket, Flashdisk,dll)
 Peralatan Output dan input device
 Peralan komunikasi data.

3. Sofwere (Perangkat Lunak)


Berfungsi sebagai perantara (interface) antara pemakai dengan data physik pada
database. Software pada sistem database dapat berupa :
 DBMS (Database management system) yaitu menangani akses dalam database sehingga
proses tidak terlalu memikirkan penyimpanan dan pengolahan yg terlalu detail.
 Program- program aplikasi dan prosedur – prosedur

4. User

Terbagi menjadi 4 klasifikasi sebagai berikut;


 System engineer merupakan tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan sistem
database dan juga mengadakan peningkatan serta melaporkan kesalan dari sistem tersebut
pada pihak penjual.
 Data base administrator (DBA) yaitu orang atau tim yg bertugas untuk mengelola sistem
databasee secara keseluruhan
 Progammer ialah orang atau tim membuat program aplikasi yang mengakses data base
dengan menggunakan bahasa pemograman
 End user merupakan orang yang mengakses data base melalui terminal dengan
menggunakan query languange atau proglam aplikasi yg dibuat oleh programmer

5. Tujuan Penggunaan Basis Data (Database)


      1. Mencegah data redudancy dan inconsistency
      2. Mempermudah melalkuan akses terhadap data
      3. Data isolasi
      4. Mencegah concurrent access anomaly
      5. Masalah keamanan data
      6. Masalah integritas

6. Kriteria di Basis Data (Database)


   Sistem data base mempunyai beberapa criteria yang penting, yaitu:
 Bersifat data oriented dan bukan program oriented,
 Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah databasenya,
 Dapat berkembang dengan mudah baik volume maupun strukturnya,
 Dapat memenuhi kebutuhan system baru secara mudah,
 Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda,

 Kerangkapan data (data redundancy) minimal.


Keenam criteria tersebut membedakan secara nyata/jelas antara file database dan file
tradisional yang bersifat program oriented, yaitu hanya dapat digunakan oleh satu program
aplikasi; berhubungan dengan suatu persoalan tertentu untuk system yang direncanakan;
perkembangan data hanya mungkin terjadi pada bolume data saja; kerangkapan data terlalu
sering muncul/tidak terkontrol dan hanya dapat digunakan dengan satu cara tertentu saja.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
            Basis data atau juga disebut database artinya berbasiskan pada data, tetapi secara
konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang saling berhubungan
(relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis, sehingga menghasilkan informasi. Untuk
mengelola dan memanggil query basis data agar dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang
diinginkan dibutuhkan perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen Basis Data atau juga
disebut Database Management System (DBMS). Penggabungan Database Management System
(DBMS) dengan Basis Data akan membentuk satu kesatuan yang disebut Sistem Basis
Data. Komponen dasar dalam pembuatan basis data dengan adanya data, hardware, software, dan
user. Istilah-istilah dalam basis data juga seyogyanya kita tahu, yaitu: enterprise, entitas, atribut,
nilai data, kunci elemen data, record data.
            Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu:
Internal/Physical Level, External/View Level, Conceptual/Logical Level. Tujuan utama dari
arsitektur 3 level tersebut adalah untuk menyediakan data independence yang terbagi 2: Logical
Data Independence (kebebasan data secara logika) dan Physical Data Independence (kebebasan
data secara fisik).
DAFTAR PUSTAKA
https://arykapenginspirasiorang.blogspot.com/2016/03/makalah-konsep-database-sistem.html
http://duniadatabase.blogspot.com/2011/07/pengguna-database-atau-basis-data.html
http://kumpulanmakalahsim.blogspot.com/2014/05/sistem-manajemen-basis-data.html

Anda mungkin juga menyukai