MANAJEMEN STRATEGIK
ANALISIS PERUSAHAAN
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL
Disusun oleh:
YUDHI APRIANTO
030993621
UNIVERSITAS TERBUKA
2018
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Ruang Lingkup 1
C. Maksud dan Tujuan Pembuatan Makalah 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Profil PT Pembangunan Jaya Ancol 2
B. Penjelasan Matriks TOWS 3
C. Penjelasan Matriks SWOT -4K 4
D. Penjelasan Matriks MP3 5
BAB III ANALISIS PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL 7
A. Analisis Matriks TOWS 7
B. Analisis Matriks SWOT -4K 9
C. Analisis MP3 10
BAB IV PENUTUP 12
DAFTAR PUSTAKA 13
Daftar Tabel/Bagan/Gambar:
Tabel 1 : Matriks TOWS
Tabel 2 : Matriks TOWS pada PT Pembangunan Jaya Ancol
Tabel 3 : Nilai Tertimbang variabel dan indikator
Tabel 4 : Selisih Nilai Tertimbang
Bagan 1 : Matriks SWOT -4K
Gambar 1 : Matriks MP3
Gambar 2 : Posisi PT Pembangunan Jaya Ancol dalam Matriks SWOT
-4K
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terdapat beberapa analisis yang biasa digunakan yaitu analisis TOWS, SWOT-
4K dan MP3.
B. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini, dibatasi ruang lingkupnya hanya pada analisis TOWS,
SWOT-4K dan MP3 pada PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Bertindak sebagai Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol, PT
Pembangunan Jaya membuat persiapan yang menyeluruh, mulai dari konsep
pengembangan, strategi, master plan hingga pembangunan lainnya yang meliputi
rencana pemasaran. Berdasarkan perencanaan yang matang, proyek pembangunan
Ancol pun mulai dilaksanakan secara bertahap sejalan dengan peningkatan
perekonomian nasional dan daya beli masyarakat hingga pada akhirnya Ancol
berkembang menjadi sebuah destinasi wisata terpadu, terbesar dan terlengkap.
Matriks TOWS-K adalah matriks 8 sel yang diperkenalkan oleh Weihrich pada
tahun 1982. Empat sel berisi inventori variabel internal dan eksternal, sedangkan
empat sel lain merupakan pilihan strategi yang tersedia sebagai implikasi dari
berbagai kemungkinan kombinasi antar sel dari empat sel inventori keunggulan dan
kelemahan perusahaan dengan peluang dan ancaman bisnis. Sel 1 dan 2 berturut-
turut berisi daftar kekuatan dan kelemahan perusahaan, sedangkan sel 3 dan 4
3
berisi peluang dan ancaman bisnis. Sel 5 berisi pilihan strategi yang terbentuk oleh
sel S dan 0, sel 6 berisi pilihan strategi yang terbentuk oleh sel W dan 0. Sel 7
adalah sel yang berisi pilihan strategi yang terbentuk oleh sel S dan T, sedangkan
sel 8 adalah sel yang berisi pilihan strategi yang terbentuk oleh sel W dan T.
4
Kuadran I terbentuk oleh potongan sumbu horisontal positip (kekuatan
perusahaan) dan potongan sumbu vertikal positip (peluang bisnis). Kuadran II
terbentuk oleh potongan sumbu vertikal positip (peluang bisnis) dan potongan
sumbu horisontal negatif (kelemahan perusahaan). Kuadran III terbentuk oleh
potongan sumbu horisontal negatif (kelemahan perusahaan) dan potongan sumbu
vertikal negatif (ancaman bisnis). Kuadran IV terbentuk oleh potongan sumbu
vertikal negatif (ancaman bisnis) dan potongan horisontal positip (kekuatan
perusahaan).
Esensi matriks ini terletak pada usahanya mengetahui posisi pasar perusahaan
berdasarkan keragaman usaha (portofolio bisnis) yang dimiliki. Menurut Henderson
MP3 (Matriks Pertumbuhan Pangsa Pasar) didesain untuk alat bantu untuk
membangun perusahaan sehat dan tumbuh berkelanjutan. Yang dimaksud sehat
ialah perusahaan yang memiliki portofolio bisnis atau produk yang berada dalam
pasar dengan tingkat pertumbuhan yang berbeda serta memiliki pangsa pasar
dengan tingkat penguasaan yang juga berbeda-berbeda. Dimana bisnis ynag
melakukan pertumbuhan memerlukan masukan kas atau investasi untuk keperluan
kemudahan dalam pertumbuhannya. MPPP tidak melihat perusahaan sebagai satu
kesatuan yang utuh, tetapi berusaha terlebih dahulu melakukan disagregasi menjadi
berbagai unit usaha strategik. Dengan demikian posisi pasar yang tergambar
5
disusun sesuai dengan karakteristik pasar yang melekat pada masing-masing unit
usaha strategik.
Dalam operasionalnya, MPPP memiliki dua sumbu dan terdiri dari empat sel.
Kedua sumbu tersebut adalah sumbu vertikal dan sumbu horizontal. Sumbu vertikal
menggambarkan tingkat pertumbuhan pasar (market growth rate) yang merupakan
proksi daya tarik industri. Sedangkan sumbu horizontal menggambarkan besarnya
pangsa pasar relatif (relative market share) yang dimiliki oleh masing-masing unit
usaha strategis. Pangsa pasar relatif dianggap proksi kekuatan perusahaan.
6
BAB III
7
3) Pasar jakarta yang mulai jenuh.
4) Jakarta masih belum menjadi tujuan utama wisata.
2. Lahan kosong masih luas 2. Bekerja sama dengan 2. Bekerja sama dengan investor luar
investor luar negeri untuk negeri untuk meningkatkan sarana
3. Investor luar negeri
mangembangkan ancol ke dan prasarana terkait kemanan dan
daerah lain dan kebersihan dan perekrutan personil
meningkatkan lagi akses yang mengerti pengembangan
transportasi di ancol. emotional branding
8
B. Analisis Matriks SWOT -4K
Dalam analisis ini, kita akan menyusun nilai tertimbang dari masing-masing
indikator dan variable yang ada.
Kekuatan Perusahaan
Lokasi Strategis 0,30 4 1,20
Banyak properti dan wahana 0,30 4 1,20
Tempatnya menarik 0,30 4 1,20
Akses stasiun kereta 0,10 3 0,30
Total 3,90
Kelemahan Perusahaan
Harga tiket 0,40 4 1,60
Pengembangan emotional branding 0,30 2 0,60
Tingkat keamanan dan kebersihan 0,30 3 0,90
Total 3,10
Peluang Bisnis
Pengembangan ke daerah lain 0,30 3 0,90
Lahan kosong masih luas 0,35 5 1,65
Investor luar negeri 0,35 4 1,40
Total 3,95
Ancaman Bisnis
Banyak rekreasi sejenis 0,25 3 0,75
Banyak rekreasi di daerah lain 0,25 4 1,00
Pasar Jakarta mulai jenuh 0,30 4 1,20
Jakarta belum menjadi tujuan utama wisata 0,20 4 0,80
Total 3,75
9
Gambar 2. Posisi PT Pembangunan Jaya Ancol dalam Matriks SWOT -4K
= 8,67%
= 117,80%
11
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan ketiga analisis yang dilakukan yaitu analisis TOWS, analisis SWOT
-4K dan analisis MP3 terhadap PT Pembangunan Jaya Ancol, posisi perusahaan
tersebut berada dalam kondisi yang cukup baik. Apabila perusahaan mampu
menjalankan strategi sesuai hasil analisis tersebut, maka perusahaan akan semakin
baik untuk mengembangkan sayap usahanya.
12
DAFTAR PUSTAKA
13